-->

Selasa, 05 November 2024

Sekda Karangasem Buka Pelatihan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Multisektoral


Karangasem, Bali Kini
- Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, membuka secara resmi Pelatihan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) Multisektoral di Karangasem. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah tersebut.


Dalam sambutannya, Sekda Karangasem mengucapkan syukur atas terlaksananya pelatihan ini dan berterima kasih kepada para peserta yang hadir. Ia menegaskan pentingnya peran TRC PB dalam memberikan respon cepat terhadap informasi awal bencana. "TRC PB Multisektoral berperan penting dalam asesmen awal di lokasi kejadian, memberikan laporan yang diperlukan guna menentukan status bencana di daerah," ujarnya.


Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan koordinasi antar sektor, sehingga tim TRC PB mampu memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. "Kesiapsiagaan adalah kunci untuk menciptakan rasa aman dan melindungi masyarakat dari risiko bencana," tambahnya.


Sekda Sedana Merta menyampaikan kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan tim yang terlatih untuk menghadapi ancaman bencana, demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Kabupaten Karangasem. (Rl/*s)

Koster Kunjungi Pura Manik Toya, Kenang Bantuan Pasca Bencana Hebat Dua Tahun Lalu


Tabanan-
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster mengunjungi Pura Manik Toya di Banjar Umadiwang Desa Batannyuh Kecamatan Banjar Tabanan, Senin 4 November 2024.


Kunjungan Koster bertepatan  dengan Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah di Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Marga, Tabanan.


Sebelum mengikuti karya agung ini, Koster yang ditemani Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan beberapa tokoh lainnya melihat dari dekat Pura tersebut. 


Koster berniat melihatnya karena pada Oktober tahun 2022, dirinya ikut andil membantu pembangunan pura ini pasca dihantam bencana banjir. Kala itu, banjir Tukad Yeh Sungi merendam lokasi Pura. Air setinggi 2,5 meter menghancurkan sejumlah bangunan dan pelinggih Pura. Total kerugian saat itu ditaksir kurang lebih Rp 2,5 Miliar. 


Koster sebagai Gubernur Bali tak tinggal diam. Dirinya bersama tim  langsung turun ke lokasi-lokasi bencana di Tabanan dan sejumlah kabupaten lain. 


Meski Bali dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Koster tetap berusaha hadir untuk masyarakat yang kesulitan. Ia menyerahkan bantuan demi meringankan beban krama Bali. 


Koster juga diajak melihat sebuah Pura suci nan indah. Arsitekturnya sakral dan menarik karena mirip candi. Pura ini bernama Kahyangan Suci Payogan Siwa Manik Geni. 


Koster masuk ke dalam pura bersama penglingsir dan pengurus pura . DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini takjub dengan arsitekturnya. 


Seteleh dari pura ini, Koster menuju pura 

Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Kecamatan Marga, Tabanan. Koster dan Giri Prasta hadir bersama mengikuti Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah. 


Hadir juga dalam karya agung ini, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan 2020-2024 Gede Sanjaya -Made Dirga (Sanjaya-Dirga), Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack Ketua Tim Pemenangan Tabanan Made Urip, Anggota DPD RI Komang Merta Jiwa, Ketut Winarya, Ni Made Usmantari DPRD Bali, Ketua DPRD PDI Tabanan Nyoman Arnawa, Fraksi PDIP Tabanan, camat Marga, penglingsir pura Belayu, Perbekel desa batannyuh, peken belayu, bringkit belayu, kuwum, selanbwak, bendesa adat belayu, bendesa adat kuwum, bendesa adat selanbawak dan kelian adat se desa adat belayu. 


Dalam kesempatan ini, Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga juga menyerahkan dana punia (sumbangan) kepada pengurus pura. Karya agung ini ditutup dengan persembahyangan bersama di pura tersebut. 


Sebelum meninggalkan Pura, moment menarik terlihat saat Koster menghampiri sekka gong Ibu-ibu. Gubernur Bali 2018-2023 asal Sembiran ini, menikmati alunan gamelan ini hingga selesai. Didampingi Putu Eka Nurcahyadi, Koster berpesan agar sekaa gong di Desa Adat setempat terus dilestarikan. Karena inilah identitas budaya Bali yang menjadi daya tarik dunia. 


Koster juga berharap regenerasi sekaa gong terus dijaga di setiap desa adat di Bali. Untuk itulah ia memberikan dana apresiasi untuk memotivasi sekaa gong. Semua penabuh gamelan menyampaikan terima kasih dan meminta pose bersama Koster sebelum dirinya dan rombongan meninggalkan lokasi karya agung.(*)

PPKM Indonesia dan Peran Pentingnya dalam Meningkatkan Pendidikan Keuangan untuk Masyarakat Indonesia


Dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19 melanda, perhatian terhadap pendidikan keuangan semakin meningkat. Pandemi telah memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara, memaksa banyak pihak untuk mengevaluasi kembali bagaimana mereka mengelola keuangan.

Di tengah situasi tersebut, Perencanaan Keuangan Masyarakat atau yang dikenal dengan PPKM Indonesia muncul sebagai salah satu organisasi yang berperan penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat terkait pengelolaan keuangan yang efektif.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai program dan kegiatan PPKM, kunjungi situs ppkm indonesia

Pentingnya Literasi Keuangan bagi Pendidikan dan Ekonomi Negara

Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengelola keuangannya dengan baik, meliputi pengetahuan tentang perencanaan anggaran, investasi, tabungan, dan pengelolaan utang. Dengan literasi keuangan yang memadai, masyarakat tidak hanya mampu mengatur kebutuhan sehari-hari tetapi juga mampu membuat keputusan keuangan yang cerdas. Hal ini penting karena pengelolaan keuangan yang bijaksana di tingkat individu dapat berdampak positif pada stabilitas ekonomi negara secara keseluruhan.

Di Indonesia, kesadaran terhadap literasi keuangan masih perlu ditingkatkan. Beberapa survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengelolaan keuangan. Hal ini diperparah dengan minimnya akses terhadap informasi finansial yang memadai. PPKM Indonesia hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ini dengan menyediakan berbagai program pendidikan keuangan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang.

Peran PPKM Indonesia dalam Meningkatkan Pendidikan Keuangan

PPKM Indonesia memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perencanaan keuangan melalui berbagai program edukatif. Sejak berdiri, organisasi ini telah mengadakan berbagai seminar, pelatihan, dan lokakarya yang menyasar berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum. Beberapa program penting yang dijalankan PPKM Indonesia meliputi:

1. Training of Community di PKN STAN

Pada tahun 2016, PPKM Indonesia menyelenggarakan kegiatan Training of Community (ToC) di PKN STAN, yang ditujukan untuk mahasiswa program Diploma I. Pelatihan ini melibatkan pembicara dari PPKM Indonesia, yaitu Diah Cintya dan Fikriyah Winata, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai perencanaan keuangan dan pentingnya literasi keuangan. Para mahasiswa diajak untuk memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja, agar memiliki kesiapan finansial yang baik di masa depan.

2. Seminar "Edukasi Perbankan untuk Meningkatkan Literasi Keuangan"

Bekerja sama dengan PT Bank Mizuho Indonesia dan Universitas Pancasila, PPKM Indonesia mengadakan seminar bertajuk "Edukasi Perbankan untuk Meningkatkan Literasi Keuangan." Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang produk dan layanan perbankan, terutama mengenai kredit dan e-banking. Melalui kegiatan ini, PPKM Indonesia berharap dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola uang dan memanfaatkan layanan keuangan dengan bijaksana.

3. Program Edukasi di Komunitas ISBA JAYA

Selain di lingkungan kampus, PPKM Indonesia juga menjangkau komunitas-komunitas masyarakat. Salah satunya adalah ISBA JAYA, di mana PPKM Indonesia menyelenggarakan pelatihan perencanaan keuangan pada 24 April 2016. Pelatihan ini melibatkan diskusi interaktif yang bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola pendapatan dan menabung untuk masa depan.

Manfaat Pendidikan Keuangan bagi Generasi Muda dan Masyarakat Umum

Pendidikan keuangan memiliki dampak jangka panjang yang sangat penting, terutama bagi generasi muda yang nantinya akan menjadi tulang punggung perekonomian negara. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendidikan keuangan yang ditawarkan oleh PPKM Indonesia:

  1. Meningkatkan Kemandirian Finansial
    Pendidikan keuangan membantu individu menjadi lebih mandiri secara finansial. Dengan kemampuan ini, mereka dapat menghindari utang yang tidak perlu dan memiliki kontrol yang lebih baik terhadap pengeluaran mereka.
  2. Mengurangi Risiko Finansial
    Masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik akan lebih mampu menghadapi risiko finansial, terutama dalam situasi-situasi yang tidak menentu seperti pandemi.
  3. Mendorong Kebiasaan Menabung
    Dengan pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, masyarakat akan lebih cenderung menabung dan merencanakan masa depan mereka. Kebiasaan menabung ini sangat penting untuk membangun stabilitas ekonomi individu dan keluarga.
  4. Meningkatkan Kemampuan Investasi
    Pendidikan keuangan tidak hanya mengajarkan tentang pengelolaan uang, tetapi juga memberikan pengetahuan dasar tentang investasi. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan aset dan memperoleh pendapatan pasif.
  5. Memberikan Kontribusi Positif bagi Ekonomi Negara
    Ketika masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan, mereka akan lebih produktif dan efisien dalam mengelola sumber daya. Ini akan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi negara secara keseluruhan.

Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia

Meskipun program literasi keuangan telah banyak dijalankan, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

     Kurangnya Akses Informasi
Masih banyak masyarakat di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses informasi terkait pendidikan keuangan.

     Minimnya Kesadaran Masyarakat
Literasi keuangan belum menjadi prioritas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak yang masih menganggap perencanaan keuangan sebagai sesuatu yang hanya perlu dilakukan oleh golongan tertentu.

     Ketergantungan pada Lembaga Nonformal
Sebagian besar pendidikan keuangan masih dilakukan oleh lembaga nonformal seperti PPKM Indonesia, yang berarti belum terintegrasi sepenuhnya dalam kurikulum pendidikan nasional.

Kesimpulan

Pendidikan keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun ekonomi masyarakat dan negara. Dalam hal ini, PPKM Indonesia telah berkontribusi besar dalam memberikan pemahaman keuangan kepada masyarakat Indonesia. Melalui berbagai program edukatif seperti seminar, pelatihan, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan serta perusahaan, PPKM Indonesia membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang sangat diperlukan di era modern ini.

Masyarakat diharapkan untuk lebih aktif dalam mencari informasi dan mengikuti program literasi keuangan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, setiap individu dapat memiliki kendali lebih baik atas keuangannya dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Pandemi COVID-19 mungkin telah menantang kita, tetapi dengan persiapan finansial yang matang, kita bisa melalui masa sulit ini dengan lebih kuat dan stabil

 

Senin, 04 November 2024

Pariwisata Yogyakarta Yang Lebih Santun Namun Bali Diakui Lebih Ungul Dari Jogja


Jogja , Bali Kini
- Dominasi wisatawan nusantara dinilai sebagai faktor utama yang menjadikan kunjungan ke Yogyakarta lebih nyaman dan tertib. Hal ini berbeda dengan Bali, yang mayoritas pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara. Meskipun Bali mendapat pemasukan devisa yang tinggi, kehadiran wisatawan asing kerap menimbulkan kesan arogan dan dianggap mengganggu tatanan sosial masyarakat setempat.

Untuk itu, Sekretaris Dewan (Setwan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali bersama Forum Wartawan Dewan (FORWARD) melaksanakan studi tiru ke Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dari tanggal 30 Oktober sampai dengan tanggal 02 November 2024.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Lis Dwi Rahmawati mengatakan, sektor pariwisata Yogyakarta memiliki karakteristik berbeda dibandingkan Bali. Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta mayoritas adalah wisatawan nusantara, sementara Bali didominasi wisatawan mancanegara. Kondisi ini, katanya, membuat atmosfer pariwisata di Yogyakarta lebih tertib dan santun.

"Kalau di Bali lebih banyak wisatawan asing, sehingga perilaku wisatawannya kadang cukup ekstrem. Sedangkan di sini, wisatawan yang datang kebanyakan adalah wisatawan nusantara, seperti pelajar dan keluarga," ujarnya.

Meskipun mayoritas wisatawan di DIY berasal dari dalam negeri, pihaknya juga menerima kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara serumpun seperti Malaysia. “Wisatawan dari Malaysia masih satu budaya, sehingga tidak menimbulkan masalah perilaku sebagaimana yang kadang terjadi dengan wisatawan dari negara yang lebih liberal,” ucapnya.

Dalam hal pengelolaan wisata, Lis menjelaskan bahwa di Bali, pemerintah provinsi menerima kontribusi langsung dari wisatawan mancanegara melalui undang-undang yang mengatur retribusi khusus. Sementara itu, Dinas Pariwisata DIY tidak memperoleh retribusi langsung dari wisatawan karena destinasi wisata yang ada di Yogyakarta berada di bawah pengelolaan pemerintah kabupaten/kota. "Kami berperan dalam pembangunan sarana dan prasarana, sementara retribusi diperoleh oleh kabupaten/kota," jelasnya.

Ia mengaku pihaknya juga memiliki sistem pengamanan yang disebut "bergodo," yaitu petugas keamanan yang bertugas menjaga ketertiban di kawasan wisata. Setiap destinasi wisata memiliki bergodo yang disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan tidak terpuji dari wisatawan.

"Karena mayoritas pengunjung adalah wisatawan nusantara, kasus wisatawan yang berulah seperti di Bali tidak pernah terjadi di sini. Budaya dan tingkah laku wisatawan lokal biasanya lebih sopan dan santun," ucapnya

Pihaknya terus mengembangkan destinasi wisata unggulan yang berfokus pada keraton, Candi Prambanan, serta beberapa kawasan lain. “Saat ini, kami memiliki 12 kawasan wisata prioritas yang sedang dikembangkan, dengan salah satu fokus utama adalah membuka akses ke kawasan selatan, yaitu di Kulon Progo,” jelasnya.

Selain kawasan unggulan tersebut, imbuhnya, pihaknya juga memiliki 224 desa wisata serta lebih dari 300 kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan wisata. Lis juga menyebut sebagian besar pengembangan destinasi wisata dikelola langsung oleh masyarakat setempat melalui peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2020 tentang Desa Wisata dan Pokdarwis.

"Desa-desa wisata ini merupakan kekuatan besar dalam sektor pariwisata DIY. Kami terus mendukung pengembangannya agar Yogyakarta semakin menarik bagi wisatawan nusantara," pungkasnya.[r1]

Kapolres Karangasem Resmikan Desa Nyuhtebel Sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba


KARANGASEM, Bali Kini-
Kapolres Karangasem meresmikan Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba melalui deklarasi yang digelar di Aula Kantor Desa Nyuhtebel, Sabtu (2/11/2024)


Acara yang dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., dihadiri perwakilan dari berbagai instansi termasuk BNNP Karangasem, Kesbangpollinmas Pemkab Karangasem, jajaran Polres Karangasem, perwakilan Kecamatan Manggis, Danramil, MDA Kecamatan Manggis, serta tokoh desa setempat.


Dalam sambutannya, Perbekel Nyuhtebel, Drs. I Ketut Suadnya, M.M., mengapresiasi inisiatif Polres Karangasem yang memilih Desa Nyuhtebel sebagai pilot project kampung tangguh bebas narkoba. "Sebagai daerah wisata, Desa Nyuhtebel memiliki potensi menjadi sasaran peredaran narkoba. Program ini akan membantu warga membentengi diri dari ancaman narkoba," ujarnya.


Sementara itu, Kapolres Karangasem menekankan bahwa kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang membutuhkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam penanganannya. "Program Bebas Narkoba merupakan salah satu program utama pemerintahan RI yang baru dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegas AKBP I Nengah Sadiarta.


Kapolres juga mengajak karang taruna untuk membangun lingkungan positif guna menghindari pengaruh negatif narkoba. "Peran aktif pemuda sangat penting dalam mewujudkan kampung yang bebas dari narkoba," tambahnya.


Acara ditutup dengan pemukulan gong sebagai simbol peresmian dan penandatanganan deklarasi kampung tangguh bebas narkoba oleh seluruh instansi terkait. Deklarasi ini menandai komitmen bersama dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Desa Nyuhtebel. (Ami)

Debat Panas Paslon Karangasem: Soroti Konflik Adat dan Krisis Lingkungan


Karangasem, Bali Kini
- Debat kedua digelar KPU Karangasem di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu (3/10/2024). Debat ini melibatkan lima panelis dan perumus yang menyiapkan pertanyaan untuk tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem.


Beberapa isu penting dibahas, termasuk pengelolaan sampah, kerusakan lingkungan, dan krisis air bersih. Isu eksplorasi besar-besaran usaha galian C juga menjadi sorotan, di mana para calon dituntut memberikan solusi konkret untuk masa depan Karangasem. 


Salah satu topik yang menarik perhatian adalah konflik adat di Desa Bugbug. Paslon nomor urut 1 mengkritik Bupati Karangasem sebelumnya yang dianggap tidak tanggap terhadap masalah ini. I Ketut Putra Ismaya Jaya menekankan, “Mestinya Bapak (Gede Dana, Paslon nomor urut 2) hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.”katanya.


Paslon nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu), juga menyoroti perlunya tindakan awal dalam menangani permasalahan adat. “Seharusnya Bupati melakukan pendekatan dini untuk mencari inti permasalahan adat, agar solusi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Pandu Prapanca Lagosa.


Jika terpilih, Gus Par-Guru Pandu berkomitmen untuk menyelesaikan konflik adat melalui pendekatan yang lebih baik, mengatakan, “Kami akan berupaya keras untuk mediasi dan mencari jalan keluar yang bisa diterima oleh semua pihak.” tandas Guru Pandu. 


Di sisi lain, Paslon nomor urut 2 mengklaim telah melakukan mediasi, meski hanya satu pihak yang hadir. Mereka menyatakan, “Kami sudah mencoba memfasilitasi mediasi, namun hanya satu pihak saja yang hadir," Katanya. 


Sementara itu, terkait program pengelola sampah, paslon GP menyatakan; “Kami telah menyiapkan program konkret, termasuk pengadaan mesin pencacah sampah, untuk menangani masalah ini secara efektif," Tandasnya. (Ami)

Pembangunan Infrastruktur Jalur Sanur Jadi Prioritas Koster-Giri


Denpasar-
Debat perdana Pilgub Bali dengan tema "Memformulasi Pariwisata Bali Berkelanjutan'" Rabu malam (30/10/2024) berlangsung semarak. Salah satu tema yang diangkat adalah soal kemacetan di Bali sebagai destinasi wisata dunia. Saat diberi kesempatan untuk menyampaikan materinya, pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta langsung pada pokok persoalan krusial yakni bagaimana mengatasi kemacetan di Bali. Tema ini memang sudah dijelaskan oleh Koster di berbagai forum lainnya karena kemacetan di Bali menjadi atensi semua warga. 


Pada forum debat perdana kali ini, Koster-Giri ternyata sudah memiliki konsep pembangunan berkelanjutan soal infrastruktur jalan di Bali untuk mengatasi kemacetan. Sebab menurut Koster, kemacetan di Bali harus ditangani secara holistik dan tidak bisa dilakukan satu demi satu. Bahkan, Koster menjelaskan rencana eksekusi pembangunan jalan dan fasilitas lainnya dengan animasi yang cukup lengkap. Koster tidak berbicara di tataran konsep tetapi langsung detail melalui animasi. Dalam animasi tersebut, dibeberkan data kemacetan dan bagaimana cara mengatasinya. Diketahui, pembangunan jalan baru akan diwujudkan di beberapa lokasi rawan macet. Seperti di Sanur, Tohpati, Ahmad Yani dan beberapa titik lainnya. 


"Pembangunan jalanan baru under pas Ahmad Yani Denpasar,  Jalan Baru Under Pas Tohpati. Pembangunan Gedung parkir Sanur. Pembangunan jalan Shuttle dari gedung Parkir Sanur menuju pelabuhan Sanur," jelas Koster.


Sanur dianggap Koster-Giri sebagai lokasi rawan macet sehingga menjadi prioritas pembangunan jika dipercaya krama Bali pada periode kedua. 

"Denpasar paling banyak macetnya sehingga harus prioritas supaya wisatawan nyaman berwisata," tegas Koster. 


Dari Denpasar, video program animasi menampilkan program pembangunan jalan baru di Badung. Seperti 

Pembangunan jalan baru Under Pas Badung karena wilayah padat wisatawan ini juga banyak terjadi  macetnya. 

"Badung juga macet jadi harus diselesaikan dengan cepat," katanya. 


Sebelumnya Koster menegaskan,

Infrastruktur dan transportasi modern memegang penting kemajuan ekonomi. Tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai. Jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya. 


Paslon Cagub dan Cawagub Bali nomor Koster-Giri tampil perkasa dalam debat terbuka yang diselenggarakan KPU Bali. Koster tampak menjelaskan dengan taktis program kerja yang berhubungan dengan pariwisata berkelanjutan yang sudah dijalankan dan tuntas pada  periode pertama. Ia juga menyebut akan menuntaskan program-program penting krama Bali berlandaskan visi Nangun sat Kerthi Loka Bali pada periode kedua. Sedangkan Giri. Prasta mendominasi menjelaskan topik pariwisata berdasarkan pengalaman memimpin Badung selama dua periode. Politisi asal Petang ini menjelaskan secara gamblang terkait kunjungan wisatawan ke Bali dan kontribusi pendapatan pajak hotel dan restoran dari Badung untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah se-Pulau Dewata. 


Selain itu, Koster membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan terintegrasi di wilayah Sarbagita hingga Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana. Pembangunan infrastruktur ini, tetap berpedoman pada visi nangun sat kerthi loka Bali dalam Bali Era Baru 100 tahun kedepan.


Pemaparan dalam bentuk animasi terlihat sungguh menarik dan atraktif. Koster menampilkan rancangan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi modern dalam tampilan animasi video pada layar LED.  Para panelis, dan peserta yang lainnya takjub. Bahkan, pantauan secara online, ada sekitar 4 ribu warga Bali yang menonton. Krama Denpasar takjub dan menyimak serius. Banyak yang mengabadikan momen itu dalam video dan foto. Tampilan kampanye digital Koster-Giri dinilai sangat kreatif. Koster menjelaskan secara detail pembangunan yang telah tuntas dan sementara dirancang dan dibangun untuk Bali. 

"Infrastruktur memegang penting kemajuan ekonomi, tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai, jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya," tegas Koster.(*)

Bawa Sabu 195,82 gram, Pria Bangkalan ini Tersenyum Dihukum 10 tahun


Denpasar, Bali Kini
- Terdakwa bernama Satar tidak menyangka perkenalannya dengan Bocil (DPO) yang juga satu daerah di Bangkalan Madura, mengantarkannya ke bui cukup lama. Majelis Hakim yang diketahui Ni Kadek Kusuma Wardani menjatuhkan hukuman selama 10 tahun.

Dalam sidang yang dibacakan di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (31/10), Hakim menyebut bahwa putusan yang diberikan kepada pria 35 tahun itu sudah mengurangi 2 tahun dari tuntutan Jaksa dari Kejati Bali. 

"Sodara menerima atau pikir pikir, putusan 10 tahun dari tuntutan Jaksa 12 tahun. Barang bukti terdakwa ini sangat besar 195,82 gram sabu, kok terdakwa masih bisa senyum-senyum," sentil Hakim Kusuma Wardani.

Dalam sidang yang digelar di ruang Tirta, Pengadilan menyatakan perbuatan terdakwa telah terbukti melawan hukum sebagaimana diancam dan dijerat Undang Undang Narkotika Pasal 114 Ayat (2) No. 35 tahun 2009. Terdakwa juga dihukum pidana denda sebesar Rp.1milliar dengan ketentuan dapat digantikan kurungan penjara selama 1 tahun.

"Bahwa terdakwa tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 gram jenis sabu berat 195,82 gram netto," sebut hakim. 

Jaksa Ketut Sujaya yang akrab disapa BaBe selaku penuntut hukum ini menjabarkan dalam dakwaan bahwa terdakwa diamankan Jumat malam, 21 Juni 2024 pukul 22.00 WITA di Parkiran Indomart 2 jalan raya Angantaka, Abiansemal Badung.

Berawal terdakwa pada siang hari 20 Juni 2024 dihubungi oleh Bocil melalui WA (whatsapp) untuk bertemu di dekat rumah terdakwa. Kemudian pada pukul 21.00 Wita, saat terdakwa bertemu diberikan sepatu oleh Bocil dan didalam sepatu masing-masing berisi paket sabu yang telah disita oleh polisi.

Saat itu terdakwa diminta untuk menunggu perintah menyerahkan isi dalam sepatu yang diberikan Bocil ke seseorang pembeli. Ke esokan harinya, pria 35 tahun asal Bangkalan ini kembali dihubungi Bocil dan diminta untuk menunggu pembeli yang dijanjikan lokasi transaksi di Parkiran Indomart 2 jalan raya Angantaka, Abiansemal Badung.

"Jika transaksi berhasil, terdakwa dijanjikan uang sebesar Rp.3 juta oleh Bocil. Terdakwa hanya diperintahkan untuk menyerahkan sepatu tersebut ke seseorang pembeli yang datang saat itu," tulis BaBe dalam dakwaannya.

Namun sayangnya, gerak gerik terdakwa lebih awal terendus petugas. Bukannya pembeli yang menghampiri, justru tiga orang petugas kepolisian yang datang dan langsung melakukan penggeledahan.

Menariknya, Polisi langsung tertuju ke sepatu sport warna putih merk Pro Att yang dipakai oleh terdakwa. Benar saja, ditemukan pada sepatu sebelah kiri satu kantong plastik berwarna hitam yang didalamnya terdapat 1 buah plastik klip bening yang berisi kristal bening yang mengandung sediaan narkotika jenis Sabu dengan berat 97,54 gram brutto atau 96,04 gram netto.

Pada sepatu sebelah kanan ditemukan 1 kantong plastik berwarna hitam yang didalamnya terdapat 1 buah plastik klip bening yang berisi kristal bening yang mengandung sediaan narkotika jenis Sabu dengan berat 101,46 gram brutto atau 99,42 gram netto.

Kepada petugas, dirinya mengaku bahwa barang tersebut seluruhnya milik Bocil yang dikenalnya sejak 7 tahun lalu saat bertemu di Sumatera. Oleh petugas, terdakwa langsung digiring untuk diamankan.[jro]

Ogah Bayar Tambahan, Pekerja Aplikasi "Hijo" ini Tewas Dicekik


Denpasar, Bali Kini
- Satu lagi kasus pembunuhan terhadap wanita pekerja seks pada aplikasi 'Hijo' dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar. Terdakwa Anjas Purnama terlihat pasrah saat Jaksa membacakan dakwaan yang menjerat ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) IGST Lanang Suradnyana dihadapan Majelis Hakim yang diketahui Haryati,SH.,MH membeberkan isi dakwaan bagaimana peristiwa pembunuhan itu terjadi yang dilakukan oleh terdakwa asal Bekasi ini.

Berawal dari terdakwa yang baru turun dari kapal di Pelabuhan Benoa, Jumat 03 Mei 2024 sekira pukul 10.00 wita, mampir ke warung untuk ngopi sambil ngecash Handphone. Dengan berjalan kaki, terdakwa menuju taman Benoa dan melihat teman sesama ABK sedang minum arak.

Saat itu, pemud 24 tahun ini memilih pergi hingga simpang Benoa dan mencoba menyalurkan hasratnya dengan membuka aplikasi "Hijo". Singkat cerita, terdakwa mendapatkan akun dengan nama Fatimah (korban) yang mau dengan harga Rp 200.000.

Setelah terjadi kesepakatan antara terdakwa dengan wanita 46 tahun itu. Langsung diberitahukan lokasi dengan mengirimkan shareloc ke HP terdakwa dimana tempatnya ada di daerah pemogan Denpasar Selatan.

"Terdakwa mengikuti arah share loc dimaksud dengan cara berjalan kaki dan tiba di Jalan raya Pemogan Gang Taman Pondok 828 Kamar 26 Banjar Sakah Pemogan," tulis jaksa dalam dakwaannya. Terdakwa tiba di lokasi sekira pukul 14.00 wita. Di dalam kamar yang terletak di lantai dua itu, sempat terjadi obrolan sebentar. Saat itu baju terdakwa yang basah oleh keringat, oleh korban disuruh mandi dahulu sebelum berhubungan badan.

Saat itu, terdakwa meminta kepada korban agar 'main' santuy dan disanggupi korban dengan meminta tambahan uang lagi 100 ribu rupiah. Oleh terdakwa disanggupi asal 'main' tanpa kondom. 

Usai bercinta, terdakwa membersihkan diri ke kamar mandi. Kemudian terdakwa meletakkan uang di lantai 3 lembar pecahan uang Rp.100 ribu. Saat itu, korban bercerita kalau dirinya banyak hutang dan meminta terdakwa main lagi sekali dengan harga yang sama. 

Tidak lama, keduanya kembali berhubungan. Namun saat pembayaran ke dua, terdakwa mengaku uangnya sisa seratus ribu dan akan mentransfer sisanya. Saat itu korban mendesak untuk segera mentrasfer. 

"Korban saat itu mengaku kesal, hingga akhirnya mengajak korban untuk kembali berhubungan untuk ke tiga kalinya. Dimana korban mengaku jika saldo di rekeningnya ada tersisa uang lagi Rp.500 ribu," tulis dalam dakwaan.

Dipermainan ketiga, korban disuruh terdakwa tidur dengan posisi tengkurap dengan posisi terdakwa berada diatasnya (menduduki pantatnya). Karena sudah lelah dan tidak lagi sanggup berhubungan, saat itu terdakwa bilang tidak ada uang lagi dan mau pulang.

Namun korban Fatimah tidak terima serta tetap meminta bayaran dan akan berteriak jika tidak dibayar, pada saat itu terdakwa mulai panik. Terdakwa langsung menjabak korban dan memiting leher korban. Hingga terjadi pergulatan, terdakwa menyeret korban ke lantai hingga korban lemas. Melihat korban sudah lemas, terdakwa memegang denyut nadi korban dan masih ada kedutan. 

Tau korbannya masih hidup, kembali oleh terdakwa mencekik dari depan leher korban. Hingga benar-benar tak lagi ada detak denyut nadi, oleh terdakwa kembali dijerat dengan kabel catokan tambut.

Setelah merasa aman, terdakwa mengambil HP korban serta melepaskan kalung emas milik korban dan mengambil kembali uangnya, lalu berpakaian. Untuk ke luar kamar, terdakwa sempat celingukan depan pintu. Begitu terlihat sepi, terdakwa memesan Ojol dan langsung kabur menuju Benoa. 

Tepatnya sampai pintu tiket, terdakwa turun dan berjalan kaki sampai di warung dan makan bakso. Sementara jenazah korban baru diketahui saat menjelan petang oleh rekan korban yang curiga lantaran sulit dihibungi.

Dari hasil autopsi, ditemukan adanya paru-paru dan otak yang sembab disertai pelebaran pembuluh darah pada hampir seluruh organ dalam yang menunjukan tanda-tanda mati lemas. "Sebab kematian jenazah ini adalah kekerasan tumpul pada leher yang menimbulkan mati lemas," tertuang dalam dakwaan.

"Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP serta dalam dakwaan alternatif Pasal 365 Ayat (3)  KUHP," demikian Jaksa Gusti Lanang.[jro]

Selasa, 29 Oktober 2024

Koster Pejuang Dana APBN untuk Masuk ke Desa-desa di Bali


Denpasar
-Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Kostser pantas disematkan julukan pejuang dana APBN masuk ke desa di Bali. Sebab, anggota DPR RI 3 periode ini dengan konsepnya ang sangat brilian merumuskan soal Ekonomi Kerthi Bali. Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I nWayan Wiasthana Ika Putra mengatakan, konsep Ekonomi Kerthi Bali adalah ekonomi untuk mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi yang dibangun dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi dengan memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali. Keenam sektor tersebut adalah sektor Pertanian dengan pertanian organik-nya, sektor Kelautan dan Perikanan, sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali, sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, sektor Ekonomi Kreatif dan Digital dan sektor Pariwisata. "Jadi Konsep Ekonomi Kerthi Bali dengan memiliki 6 sektor unggulannya akan mewujudkan perekonomian Bali yang harmonis terhadap alam, berbasis sumber daya local dan menjaga kearifan lokal, hijau,ramah lingkungan, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, serta berkelanjutan. Dan semuanya ada di desa. Masyarakat di desa yang merasakan semua pertumbuhan dan perkembangan ekonomi tersebut," ujarnya (6/4).


Di zaman Gubernur Koster periode pertama (2018-2023), serapan dana APBN yang masuk ke desa di Bali sangat luar biasa. Koster berpandangan bahwa pemimpin itu harus membangun Indonesia dari desa, membangun bangsa dari desa. Jika desa atau masyarakat desa sejahtera maka Indonesia akan sejahtera. Untuk itu sangat pentingnya mengurus desa secara utuh dan tuntas, karena sebagian besar masyarakat Indonesia berada di wilayah pedesaan. “Kalau desa ini kita bangun dengan baik, di dalamnya ada rakyatnya yang sebagian besar ada di desa, berarti sebagian besar masalah bangsa ini selesai,” kata Ika. Jika pembangunan di desa bisa dijalankan dengan baik, perekonomiannya berkembang maka masyarakat akan bekerja di desa, tidak berpindah ke kota. Menurutnya kalau itu bisa dilakukan selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa, juga akan menyeimbangkan pembangunan antar wilayah secara horizontal maupun vertikal sehingga secara otomatis mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.


Ika Putra melanjutkan, untuk melaksanakan pembangunan di desa dibutuhkan anggaran. Itu sebabnya Koster memperjuangkan agar anggaran APBN bisa dialokasikan ke desa. Pada zaman Koster menjadi Gubernur, Bali mendapatkan anggaran Rp. 657 miliar dari APBN untuk 636 Desa. Ini berarti rata-rata desa di Bali mendapatkan dana Rp. 1 miliar lebih.

Kalau itu bisa dilakukan selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa, juga akan menyeimbangkan pembangunan antar wilayah secara horizontal maupun vertikal sehingga secara otomatis mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota. Keyakinan yang kuat ini membuat Koster memperjuangkan agar anggaran APBN bisa dialokasikan ke desa.

Dana ini harus digunakan secara lebih terfokus untuk pembangunan yang dampaknya signifikan untuk masyarakat dan bukan dibagi secara merata ke hal-hal kecil yang tidak penting bagi masyarakat.


Sebagai anak desa, lahir dari keluarga miskin dan babhkan untuk makan si saja susah, Koster sangat merasakan bagaimana kehidupan masyarakat desa, pembangunan yang lambat karena keterbatasan anggaran, perekonomian tidak berkembang optimal karena minimnya infrastruktur dan sarana prasarana, terjadinya kesenjangan antar desa, dan kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada pembangunan Desa. Kondisi desa yang demikian mengakibatkan desa menjadi kurang menarik khususnya bagi generasi muda untuk membangun kehidupannya di desa, sehingga mereka meninggalkan desa pindah ke kota untuk mencari pekerjaan guna menghidupi dirinya dan keluarganya. Perpindahan penduduk dari Desa ke Kota menjadi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara pada saat yang sama dalam konteks Bali, desa merupakan lembaga paling depan yang memiliki wilayah, penduduk, dan sumber daya kehidupan, serta pemerintahan untuk melayani masyarakatnya. Oleh karena itu Desa harus dibangun dengan serius oleh pemerintah, agar desa berkembang menjadi maju, perekonomiannya tumbuh, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memotivasi generasi muda tinggal di desa untuk membangun desanya, mengurangi perpindahan warga dari desa ke kota. 


Koster berpandangan bahwa desa yang maju dan masyarakat yang sejahtera, sesungguhnya merupakan tujuan negara untuk mensejahterakan rakyatnya sesuai konstitusi, sehingga paling tidak 60% persoalan bangsa diselesaikan di desa, mengingat sebagian besar rakyat Indonesia berada di desa, hidup di desa, dan membangun kehidupannya di desa. Negara harus mengambil terobosan kebijakan membangun desa melalui dukungan anggaran yang langsung masuk ke desa.

Atas pandangan tersebut, pada tahun 2012, Koster dalam posisinya sebagai Anggota Panitia Khusus (Pansus) pembentukan Rancangan Undang-Undang tentang desa memperjuangkan masuknya alokasi dana Desa dalam APBN untuk percepatan pembangunan desa. Setelah melalui pembahasan dengan perdebatan sengit selama lebih dari 1 (satu) tahun, akhirnya Rancangan Undang-Undang tentang Desa berhasil disahkan pada bulan Desember 2013, dan diberlakukan tanggal 15 Januari 2014. Dalam Undang-Undang Desa terdapat norma pengaturan tentang alokasi Dana Desa yang bersumber dari APBN sebesar 10% dari Dana Perimbangan setelah dikurangi alokasi Dana Khusus, yang direncanakan target alokasi Dana Desa minimum rata-rata sebesar Rp. 1 milyar untuk 1(satu) Desa, yang meningkat secara bertahap dari tahun ke tahun.

Lahirnya Undang-Undang Desa merupakan momentum yang sangat penting menjadi awal bangkitnya gerakan membangun Desa, sehingga memotivasi para generasi muda pulang ke Desa untuk membangun desanya.(*)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved