-->

Jumat, 18 April 2025

Karya Ngenteg Linggih di Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti


Laporan Reporter : Wah 

Denpasar, Bali Kini - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus berkesempatan mendem pedagingan di gedong catu serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mamungkah Nubung Pedagingan Wrespati Kalpa Agung di Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur bertepatan dengan Rahina Sugihan Bali pada, Junat (18/4).


Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Lurah Kesiman, Nyoman Nuada, Jro Bendesa Adat Kesiman, Penglingsir Puri Kesiman, serta undangan dan warga pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti.


Wawali Arya Wibawa saat dijumpai usai melaksanakan prosesi mendem pedagingan serta ngaturang punia mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Parhyangan Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.


Pihaknya juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Ngenteg Linggih ini seluruh umat terutama warga pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.


"Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif di lingkungan setempat," katanya.


Sementara Ketua Panitia Karya, I Wayan Sukadana mengatakan pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya krama pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta atas anugrah yang diberikan.


"Tujuannya tentu tidak lain adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewajiban," ujarnya.


Adapun rangkaian karya dimulai pada tanggal 3 April 2025 yang diawali dengan upacara matur piuning karya, selanjutnya pada hari ini, tanggal 18 April 2025 dilaksanakan upacara melaspas, pecaruan panca rupa, panca kelud, nubung pedagingan. Sedangkan Puncak Karya akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2025 mendatang. Sedangkan upacara Nyineb akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025. 

Bupati Kembang minta Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Gali Potensi dan Tangkap Peluang Pendapatan


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini — Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amertha Jati, Kamis (17/4) sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kualitas pelayanan air bersih bagi masyarakat terus meningkat.


Dalam kunjungan tersebut, Bupati Kembang meninjau sejumlah fasilitas kantor dan alur pelayanan serta berdialog dengan jajaran manajemen dan pegawai. Ia meminta PDAM dapat mengambil langkah-langkah preventif dalam mengatasi permasalah yang terjadi berulang-ulang setiap tahunnya.


"Kita harus mengambil langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan klasik yang terjadi seperti kekeringan, dan penanggulangan saat terjadinya bencana," ucapnya.


Bupati Kembang meminta PDAM juga berupaya untuk melakukan penghematan diberbagai lini ditengah kebijakan efesiensi namun tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.


"Lakukan efisiensi anggaran seperti penghematan listrik, makan minum dan lain-lain untuk memaksimalkan anggaran yang tersedia. Dengan itu, PDAM tetap bisa memperbaiki infrastruktur jaringan maupun memperluas jaringan distribusi," imbuhnya.


Lebih lanjut, kata Bupati Kembang, PDAM memiliki potensi untuk bisa meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan peluang besar menjadi distributor air bersih untuk Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan yang dalam waktu dekat akan mulai dikerjakan.


Dengan adanya pelabuhan perikanan bertaraf internasional, tentunya akan banyak kapal-kapal besar yang datang ke Jembrana dan membutuhkan air bersih.


"Kita harapkan juga, PDAM bergerak untuk menangkap peluang yang ada, seperti akan dibangunnya pelabuhan perikanan bertaraf internasional di Pengambengan. Itu akan menjadi peluang dan pendapatan sumber yang luar biasa untuk pdam kedepan," pungkasnya. (Humas Jembrana)

WNA asal Rusia Terjstuh Dari Jukung Saat Mancing Belum Ditemukan


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih


KARANGASEM, Bali Kini -- Warga negara asing asal Rusia dikabarkan belum kembali dari melaut di sekitar Perairan Tukad Se, Amed, Karangasem saat melakukan aktifitas memancing. Ia seorang diri berangkat menggunakan jukung pada hari Rabu (16/4/2025).  


"Sesuai kronologis yang kami terima, dimana seorang warga negara asing atas nama SERGEI ELISEEV melaut kemarim sore pada tanggal 16 April tahin 2025, kemudiam pada pukul 20.30 Wita target sempat mengirim video ke teman target," terang Kordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana. Berselang dua setengah jam setelahnya, target tidak lagi bisa dihubungi. Hari ini, pada pukul 07.38 Wita ditemukan jukungnya di Perairan Seraya Timur.


Informasi kejadian tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada pukul 14.30 Wita. Menurut keterangan dari pelapor, korban bertempat tinggal sementara di salah satu penginaoan daerah Banjar Dinas Lebah, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.


Merespon laporan tersebut, segera diberangkatkan personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem berjumlah 7 orang menuju lokasi. Setibanya di lokasi tim SAR gabungan melaksanakan briefing pembagian tugas. Pada sorti pertama, personel berjumlah 4 orang melakukan penyisiran menggunakan rubber boat, yakni dari Pos Pencarian dan Pertolomgan Karamgasem, Polair Polda Bali, dan Balawista (BPBD) Karangasem. "Kami dari tim SAR gabungan melaksanakan pencarian hari ini menurunkan 1 buah rubber boat, melaksanakan pencarian dari Pantai Melasti Amed sampai dengan Perairan Seraya," jelasnya. Wiadnyana juga menuturkan kendala selama berlangsung upaya pencarian yakni kondisi cuaca hujan.


Sampai dengan saat ini korban belum bisa ditemukan dan operasi SAR akan dilanjutkan besok pagi. Selama berlangsungnya pencarian turut melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolomgan Karangasem, TNI AL, Polair Polda Bali, Polair Polres Karangasem. Balawista (BPBD Karangasem) dan BAKAMLA.

Upacara Piodalan Di Padmasana Kantor Bupati Bangli


Laporan Reporter : Tim Lip Bangli 

 Bali , Kini – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan terasa di Kantor Bupati Bangli pada Jumat, (18/4/25) saat jajaran ASN di Lingkungan Pemkab Bangli melaksanakan upacara piodalan di Padmasana kantor Bupati Bangli. Upacara yang merupakan perayaan setiap 6 bulanan tersebut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari, Ketua TP PKK Kab. Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta didampingi Ny. Suciati Diar, Para Pimpinan Perangkat Daerah serta seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.


Prosesi upacara piodalan kali ini dipuput oleh Ida Pandita Made Karang,  dimana dari pagi hari para pegawai sudah ngaturang ayah (melaksanakan tugas dengan tulus) mempersiapkan berbagai sarana upakara dan kelengkapan upacara. 


Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Bangli I Made Ari Pulasari menyampaikan bahwa piodalan kali ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa kebersamaan antar pegawai. 

Ia berharap, melalui upacara ini, energi positif dapat terpancar dan memberikan kelancaran dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan demi kemajuan Kabupaten Bangli.

Lebih lanjut, Made Ari Pulasari  juga menekankan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dengan Tuhan, Manusia dengan manusia serta manusia dengan alam lingkungan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.


Meskipun pada saat prosesi piodalan sempat diguyur hujan, namun tidak menyurutkan niat para ASN maupun Non ASN untuk tetap melaksanakan upacara piodalan enam bulanan tersebut.

Perayaan Piodalan ini merupakan wujud syukur dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan juga menjadi sarana untuk menjaga tradisi dan budaya Bali di tengah kesibukan rutinitas pemerintahan. 

Diharapkan, semangat kebersamaan dan harmoni yang tercipta melalui piodalan ini dapat terus terjaga dan memberikan dampak positif bagi kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli dalam melayani masyarakat.

Kamis, 17 April 2025

Klarifikasi Kapolres: Bantah Keterlibatan Anggota Polisi Dalam Kasus Pemukulan Pecalang Di Pura Besakih


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini- Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H., memberikan klarifikasi resmi kepada publik menanggapi viralnya pemberitaan di berbagai platform media sosial terkait kasus penetapan tersangka pemukulan pecalang oleh satu keluarga di Pura Besakih.


Beredar informasi bahwa salah satu anak tersangka yang berprofesi sebagai anggota kepolisian ikut terlibat dalam aksi pemukulan atau pengeroyokan tersebut. Namun, Kapolres Karangasem dengan tegas membantah informasi tersebut.


Kapolres menjelaskan bahwa tersangka memiliki tiga orang anak. Saat kejadian, ketiga anaknya ikut dalam persembahyangan. Dalam kasus pemukulan pecalang tersebut, hanya dua di antaranya yang terlibat. Sementara anak yang berprofesi sebagai anggota kepolisian tidak terlibat dalam insiden yang terjadi saat rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih 2025. "Memang beliau ada disekitar 3-4 meter dari TKP, namun tidak terlibat, beliau juga ikut melerai dan di CCTV sempat terlihat menarik  orang tuanya agar menjauh," Tandas Kapolres. 


“Dari hasil pemeriksaan penyidik maupun Propam Polres Karangasem, dapat dipastikan tidak ada keterlibatan anggota Polri yang notabene merupakan anak kandung tersangka dalam kasus ini,” tegas AKBP Joseph Edward Purba, Kamis (17/4/2025). 


Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya guna mencegah keresahan publik, khususnya terkait keterlibatan aparat dalam kasus ini.

Rabu, 16 April 2025

Wawali Arya Wibawa Hadiri Pujawali di Pura Pajenengan Agung Peraupan.


 Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Pujawali di Pura Pajenengan Agung Peraupan, Banjar Pengukuh, Desa Peguyangan Kangin, Minggu (13/4). 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Pujawali di Pura Pajenengan Agung Peraupan, Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin, Minggu (13/4).. Pelaksanaan pujawali ini merupakan wujud sradha bhakti krama pebgempon kepada Ida Bhatara Sesuhunan. 


Tampak mendampingi Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, I Wayan Suwirya dan I Ketut Sudana, Sekcam Denpasar Utara, I Wayan Arianta, Perbekel Desa Peguyangan Kangin, I Wayan Susila, Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirekesuma serta krama pengempon Pura Pajenengan Agung Peraupan, Banjar Pengukuh. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama pengempon pura dalam melaksanakan pujawali. Hal ini menunjukan bahwa sepirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Arya Wibawa. 


Klian Pengempon Pura Pajenengan Agung Peraupan, Banjar Pengukuh, I Gusti Ketut Ardana mengatakan bahwa pujawali ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali. Hal ini sebagai momentum untuk bersyukur serta menguatkan sradha bhakti atas anugrah Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


"Semoga melalui pujawali ini dapat memberikan kesejahteraan serta kesehatan bagi seluruh krama pengempon Pura Pajenengan Agung Peraupan, Banjar Pengukuh," ujarnya. 

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede serta jajaran Pemkot Denpasar saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar. 


Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar tampak ngayah mesolah topeng wali. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.  


Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Agung Besakih untuk ngaturang bhakti sejak Puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Renteng, Wayang Lemah dan Topeng Wali. Merdu suara tetabuhan Gong Gede, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Talikup, Griya Kawolubiau Muncan. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. 


"Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa," jelasnya


Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Dimana, rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus terus dipupuk agar yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta. 


"Melalui Bhakti Penganyar ini diharapkan mampu memberikan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya," imbuhnya


Untuk diketahui, rangkaian untuk pelaksanaan upacara Ida Batara Turun Kabeh, berlangsung selama 21 hari. Untuk puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh jatuh pada Purnama Sasih Kedasa pada 12 April lalu. Setelahnya, pada tanggal 13 April sampai dengan 2 Mei dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan juga dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Untuk panyineban karya akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025.

PUPR Akui Perbaikan Jalan Karangasem Terlambat Akibat Efisiensi Anggaran


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini – Pemerintah Kabupaten Karangasem masih menghadapi tantangan besar dalam perbaikan infrastruktur jalan. Dari total panjang jalan kabupaten sepanjang 1.201,6 km, baru sekitar 68 persen yang berada dalam kondisi mantap atau layak. Sisanya, sebanyak 32 persen, masih dalam kondisi rusak—baik ringan maupun berat—dan tersebar di delapan kecamatan, dengan kerusakan terbanyak ditemukan di wilayah Kubu.


Kepala Dinas PUPR Karangasem, Wedasmara, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama dalam penanganan kerusakan jalan adalah pemotongan anggaran infrastruktur dari Dana Alokasi Umum (DAU) akibat efisiensi dari pemerintah pusat. "Anggaran DAU infrastruktur yang di-nol-kan karena eefisiensi anggaran dari pusat, ini menjadi salah satu kendala besar dalam penanganan jalan rusak di Karangasem," ujarnya, ketika di temui pada Rabu (16/4/2025). 


Selain jalan kabupaten, sejumlah ruas jalan nasional di Karangasem juga dilaporkan mengalami kerusakan. Beberapa titik dengan kerusakan cukup parah antara lain jalur Padangbai–Buleleng, Antiga–Padangbai, serta Padangbai–batas Kota Amlapura. Menurut Wedasmara, meskipun kerusakannya tidak terlalu luas, beberapa lubang jalan cukup dalam hingga membahayakan pengendara. Untuk itu, pemerintah daerah segera bertindak melakukan kolaborasi untuk menangani jalan provinsi ataupun nasional yang dirasa cukup membahayakan, yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Bali. Yakni dengan perawatan atau penutupan lubang (perching), bukan rekonstruksi menyeluruh. 


“Balai jalan nasional sebenarnya sudah mulai melakukan perbaikan, tetapi karena pendanaan baru dibuka pada bulan Maret, penanganannya pun baru bisa dilakukan belakangan ini. Proses perbaikan juga menyebabkan kemacetan karena dikerjakan pada siang hari saat arus lalu lintas padat,” tambahnya. 


Pemerintah daerah berharap ada perhatian lebih dari pemerintah pusat terkait alokasi anggaran, agar perbaikan infrastruktur jalan di Karangasem bisa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan demi kenyamanan serta keselamatan masyarakat.

Resensi Novel Laskar Pelangi, Kisah Anak Belitong yang Menginspirasi Generasi Muda


Laporan tim: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terus menuai pujian sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2005 oleh Bentang Pustaka. Buku yang terinspirasi dari kisah nyata masa kecil sang penulis di Belitung ini menjadi simbol perjuangan dan harapan dalam dunia pendidikan, terutama bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.


Buku setebal 529 halaman ini mengangkat kisah sekelompok anak dari keluarga miskin yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, sebuah sekolah sederhana yang nyaris ditutup karena kekurangan murid. Dengan bimbingan dua guru berdedikasi, Bu Muslimah dan Pak Harfan, anak-anak ini menunjukkan semangat juang luar biasa dalam mengejar pendidikan dan mimpi mereka.


Tokoh utama dalam cerita, Ikal, bersama teman-temannya seperti Lintang si jenius dari keluarga nelayan, Mahar yang penuh jiwa seni, dan lainnya, menjadi cerminan anak-anak Indonesia yang tak pernah menyerah meski dalam kondisi sulit.


Tema besar dari novel ini adalah pentingnya pendidikan, nilai-nilai persahabatan, serta semangat pantang menyerah. Andrea Hirata berhasil menyampaikan pesan moral bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bermimpi dan meraih masa depan yang lebih baik.


Novel ini tak hanya menyentuh hati pembacanya, namun juga menggugah kesadaran akan kesenjangan sosial dan pentingnya pemerataan pendidikan.


Sejak diterbitkan, Laskar Pelangi telah dibaca oleh jutaan orang dan mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Riri (18), mahasiswi di Surabaya, mengungkapkan bahwa novel ini memberinya motivasi untuk tidak mengeluh dalam menjalani kuliah.


"Cerita Ikal dan teman-temannya bikin aku malu sendiri karena kadang suka ngeluh. Padahal perjuangan mereka jauh lebih berat, tapi mereka tetap semangat sekolah," ujarnya.


Senada dengan itu, Rudi (45), seorang guru di Bandung, mengatakan bahwa Laskar Pelangi adalah bacaan wajib bagi siswa dan mahasiswa. 

"Novel ini bukan cuma hiburan, tapi pelajaran hidup. Semangat anak-anak Gantong bisa jadi inspirasi untuk siapa saja, terutama yang kadang lupa bersyukur dengan fasilitas yang dimiliki," katanya.


Tak sedikit juga yang menyebut buku ini sebagai pengingat akan pentingnya peran guru dalam membentuk masa depan generasi bangsa.


Laskar Pelangi bukan hanya sebuah karya sastra, melainkan juga cermin realitas pendidikan di Indonesia. Dalam dunia yang semakin modern, kisah anak-anak Gantong tetap relevan untuk menginspirasi semangat belajar, rasa syukur, dan kerja keras terutama bagi para mahasiswa dan generasi muda yang sedang menempuh pendidikan hari ini.

1 WIKITHON PARTISIPASI PUBLIK-WISYA WISATA


Denpasar, Bali Kini
- Setelah sukses menyelenggarakan Lomba Wikithon Partisipasi Publik: Bali Lestari dan merumuskan hasilnya menjadi policy brief (risalah kebijakan) melalui Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki kembali mempertemukan pemuda dengan stakeholder untuk berpartisipasi dalam isu publik melalui Dialog Kebijakan #1 Wikithon Wisya Wisata, (15/4). Pada Wikithon Bali Lestari sebelumnya, dua sesi Dialog Kebijakan yang digelar BASAbali Wiki berhasil mengangkat karya pemenang Wikithon Bali Lestari menjadi policy brief yang disusun bersama pemuda, pemerintah, praktisi, akademisi, dan komunitas lingkungan. Policy brief tersebut menjadi dasar pembuatan Pangeling-eling Panca Pamahayu Pura di Pura Ulun Danu Batur serta Pangeling-eling Catur Pamahayu Pura di Desa Kubutambahan dan Pura Agung Besakih. Implementasi ini selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2025 tentang Tatanan bagi Pamedek/Pengunjung saat Memasuki dan Berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih selama Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Selain itu, BASAbali Wiki juga berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih “Malasti Resik” yang dilaksanakan bertepatan dengan prosesi malasti dalam rangkaian upacara IBTK 2025 di Pura Agung Besakih sebagai bentuk nyata kolaborasi antar generasi dan institusi. 

Tidak berhenti pada isu lingkungan, BASAbali Wiki sebagai organisasi yang bertujuan memperkuat peran pemuda dalam menyikapi isu publik melalui platform digital berbahasa Bali, kembali menggugah kesadaran publik melalui Lomba Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata yang berfokus pada isu pariwisata di Bali. Kompetisi ini berlangsung pada 18 Februari–21 Maret 2025 dengan mengajak pemuda untuk menyampaikan gagasannya melalui pendapat singkat berbahasa Bali dan infografis yang menjawab tantangan “Bagaimana cara mendetoksifikasi racun pariwisata di Bali?”. Sebanyak 306 karya Wikithon berhasil diunggah pada laman basabaliwiki.org dengan peserta dari kalangan SMA/SMK/Sederajat, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Karya-karya tersebut dinilai oleh 3 dewan juri ternama dan pakar dalam bidang pariwisata, yakni Tjokorda Bagus Pemayun (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali), Ni Luh Djelantik (DPD RI Dapil Bali), dan Putu Diah Sastri Pitanatri (Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali). Sebagai bagian dari rangkaian Lomba Wikithon Wisya Wisata, BASAbali Wiki juga menyelenggarakan webinar daring berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali serta lokakarya ke sekolah dan komunitas pemuda di daerah Denpasar, Badung, dan Gianyar, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam pemahaman dan empati isu, penulisan persuasif, desain grafis, dan literasi digital. 

Director of Program & Engagement BASAbali Wiki, K. L. Herdayatamma menyatakan bahwa “Wikithon ini bukan hanya menjadi kompetisi biasa yang berhenti pada level gagasan, tetapi juga mendorong sampai ke level implementasi.” Melalui Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki mempertemukan pemuda dengan para pemangku kepentingan untuk menyampaikan gagasan mereka secara langsung. Proses ini memberikan ruang bagi peserta muda untuk mendapatkan masukan berharga dari berbagai perspektif, mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi, hingga komunitas, sehingga gagasan yang mereka hasilkan dapat dipertajam, dikonkretkan, dan siap untuk diimplementasikan secara nyata. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Bahasa Provinsi Bali ini, mengundang 60 peserta dari pemuda dan stakeholder terkait seperti pemerintah, pelaku pariwisata, akademisi, media, dan komunitas untuk membahas isu pariwisata Bali secara setara, terbuka, dan kolaboratif. Para peserta dialog dibagi menjadi 4 pos yang membahas tema berdasarkan hasil pemetaan potensi implementasi karya pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. Melalui dialog ini, peserta bersama-sama mengembangkan solusi inovatif terhadap isu pariwisata Bali dan membuka ruang diskusi yang konstruktif dan aman. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun konsensus di antara pemangku kepentingan, mendukung kebijakan yang akan diimplementasikan, dan memberi kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitas dalam perumusan kebijakan publik.

Kegiatan Dialog Kebijakan ini dihadiri oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Balai Bahasa Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, Akademisi Poltekpar Bali dan UHN IGB Sugriwa Denpasar, Kasi Kes. Sos Kelurahan Ubud, Bendesa Desa Adat Canggu, Penyarikan Desa Adat Sanur, Manggala Utama Pasikian Yowana Bali, Forkom Desa Wisata, Praktisi pariwisata dari Finns Beach Club dan Manajemen Monkey Forest Ubud, Dewan Juri Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata, Duta Bahasa Provinsi Bali, Jegeg Bagus Bali, Duta Pariwisata Provinsi Bali, Media Harian Nusa Bali, guru-guru dari SMAN 4 Denpasar, SMKN 5 Negara, SMKN 1 Manggis, SMAN 2 Sukawati, dan SMAN 1 Bebandem, Yowana Abhinaya BASAbali Wiki, serta seluruh pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. 

Pada Dialog Kebijakan ini, para peserta merumuskan berbagai rekomendasi aksi yang berfokus pada pemerataan dan pengelolaan pariwisata Bali secara lebih berkelanjutan. Beberapa di antaranya adalah pemetaan, pembaruan, dan pelengkapan informasi destinasi wisata yang belum populer melalui kolaborasi antara pemuda, BASAbali Wiki, dan UPT SPBE Diskominfo Provinsi Bali selaku pengelola lovebali.baliprov.go.id, serta kerja sama dengan Perumda Kerthi Bali Sejahtera untuk mendukung pariwisata digital berbasis budaya. Selain itu, peserta juga mengusulkan edukasi publik melalui media sosial, penyusunan kartu panduan do’s and don’ts bagi wisatawan, serta advokasi kepada pemangku kebijakan. Upaya promosi destinasi wisata alternatif seperti Alas Utama Medewi dan Lembu Putih Desa Taro yang akan dimulai dengan pelatihan kapasitas SDM lokal. Rekomendasi lainnya mencakup sosialisasi dan pelatihan terkait pengelolaan kelompok sadar wisata (pokdarwis), pembuatan video promosi, hingga podcast tentang desa wisata seperti Desa Kendran Gianyar, sebagai bentuk kampanye kreatif dari generasi muda. 

Usai menggelar Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki memberikan penghargaan kepada para pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. Lomba kategori Pendapat Singkat Berbahasa Bali tingkat SMA/SMK se-Bali diraih oleh Cokordaa dari SMAN 4 Denpasar sebagai juara satu, Marsyayunda5 dari SMAN 1 Bebandem sebagai juara dua, dan Malqikadek dari SMAN 2 Sukawati sebagai juara tiga. Lomba kategori Pendapat Singkat Berbahasa Bali tingkat Mahasiswa dan Umum  diraih oleh AyuIntan dari Universitas Dhyana Pura yang berhasil meraih juara satu dan Rendrayahya32 dari Takalar Sulawesi Selatan sebagai juara dua. Lomba kategori Infografis Berbahasa Bali dimenangkan oleh WindiPutri dari FKMGMP Bahasa Bali, Premasanthi87 dari SMKN 5 Negara sebagai juara kedua, dan Baskara dari Yowana Desa Adat Canggu sebagai juara ketiga. Kategori Juara Favorit dengan jumlah vote sebanyak 166 diraih oleh Niputri8527 dari SMKN 1 Manggis. 

Kepala Sub Bagian Umum Balai Bahasa Provinsi Bali, I Nyoman Sutrisna, S.S., M.Hum., mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung program BASAbali Wiki dalam melestarikan bahasa, sastra, dan budaya Bali serta program partisipasi publik yang melibatkan pemuda, pemerintah, dan stakeholder terkait. Program & Engagement Director BASAbali Wiki, K. L. Herdayatamma menegaskan bahwa, Dialog Kebijakan #1 ini mengusung pendekatan diskusi setara (egalitarian discussion), yaitu metode dialog yang menempatkan semua peserta tanpa memandang latar belakang, usia, jabatan, atau status sosial, sebagai mitra sejajar dalam proses pertukaran gagasan dan pengambilan keputusan. Melalui pendekatan ini, peserta dialog diharapkan terus berkomitmen untuk terlibat aktif, merasa memiliki atas solusi yang dirumuskan bersama, dan bersama-sama mengawal implementasinya dengan para pemangku kepentingan. Policy brief sebagai jembatan antara kajian ilmiah dan pengambilan kebijakan publik. Risalah ini akan memuat sejumlah opsi bagi para pengambil keputusan untuk menanggapi isu overtourism di Bali secara kontekstual dan intervensional. Dialog Kebijakan #1 menjadi langkah awal yang akan dilanjutkan ke Dialog Kebijakan #2 guna menyempurnakan dan mencapai konsensus terhadap policy brief sebelum diimplementasikan secara kolaboratif oleh semua pihak.*








© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved