-->

Senin, 14 April 2025

Disita Dugaan Uang Hasil Pemerasan Rumah Bersubsidi di Buleleng


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini - Penyidik melakukan penyitaan dana sebesar Rp 1 M yang diserahkan oleh tersangka IMK melalui keluarganya dimana dana tersebut merupakan dana yang telah diterima dari para saksi sebagai Pengembang Pembangunan rumah bersubsidi di Kabupaten Buleleng. 

Disampaikan perkembangan penyidikan bahwa sampai hari ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sebanyak 33 orang dan pemeriksaan tersangka. Tersangka IMK disangka melanggar Pasal 12 huruf e, huruf g jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001.

Juga, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. 

Penyidikan yang sedang dilakukan oleh Tim Penyidik Pada Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Bali tersebut terus diperdalam untuk mengungkapkan pihakpihak yang terlibat dalam praktek korup dalam Tata Kelola proses perijinan dalam kasus ini.

"Dengan hal ini diharkan nantinya tidak terjadi lagi praktik mempersulit dan pemerasan dalam proses perijinan," demikian Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Bali, Putu Agus Eka Sabana, P,S.H.,M.H., Senin (14/04).

Sempat ada dugaan bahwa pihak keluarga dari IMK menyerahkan uang tersebut sebagai bentuk untuk meringankan hukaman. Namun ditegaskan pihak Kejati bahwa uang tersebut merupakan dugaan dari hasil pemerasan yang dilakukan tersangka selama menjabat terkait kasus rumah bersubsidi di kabupaten wilayah Bali Utara.

Sebagaimana diberitakan, penetapan tersangka setelah adanya keterangan saksi-saksi, keterangan Ahli, serta dari tersanga adanya alat bukti Petunjuk, disimpulkan tersangka IMK selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Buleleng telah melakukan pemerasan. 

Tindakan pemerasan dilakukan terhadap beberapa pengembang rumah bersubsidi dalam proses perijinan KKKPR, PKKPR dan PBG terkait Pembangunan rumah bersubsidi untuk Masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Buleleng. 

Penyidikan tersebut dilakukan mengingat bantuan rumah bersubsidi sangat diperlukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan program tersebut bersentuhan langsung dengan Masyarakat, serta seiring dengan program pemerintah untuk penyediaan rumah dengan kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sumber anggarannya dari BP Tapera. 

Namun dalam proses perijinan terkait Pembangunan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Rumah Bersubsidi) terdapat perbuatan pemerasan yang dilakukan oleh oknum pejabat sehingga dapat menghambat program Pembangunan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Rumah Bersubsidi) tersebut. 

Dengan alasan untuk membiayai kebutuhan pemerintahan tsk IMK telah meminta kepada para pemohon PKKPR/KKKPR dan PBG untuk membayar sejumlah uang dengan jumlah keseluruhan yang telah dipungut oleh tsk sekitar dua milyar  rupiah. 

"Apabila para pemohon tidak membayar sejumlah uang yang diminta tsk, maka proses perijinan tersebut dihambat atau dipersulit," sebut Sabana. 

Adanya proses ini diharapkan sebagai efek jera dan perbaikan tata Kelola terkait proses perijinan sehingga tidak menghambat program pemerintah untuk penyediaan rumah, sehingga kedepan pelaksanaan Program pemerintah untuk penyediaan rumah dapat berjalan dengan lancar, serta secara umum agar tidak terjadi lagi praktik mempersulit dan pemerasan dalam proses perijinan

Walikota Jaya Negara Tinjau Pasar Murah Di Wantilan Pura Dalem Yangbatu.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat meninjau pelaksanaan pasar murah yang dilksanakan di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Yangbatu pada Senin (14/4).

Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar

Bali Kini - Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara meninjau pelaksanaan pasar murah yang dilksanakan di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Yangbatu pada Senin (14/4). Kegiatan ini digelar guna menekan angka inflasi dan menjaga stabilitas harga di Kota Denpasar, khususnya pada hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan yang akan datang.


Tampak hadir pada kegiatan tersebut Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Perbekel Desa Dangin Puri Kelod, I Made Sada, serta masyarakat setempat.


Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa kegiatan pasar murah ini dilaksanakan untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan sembako dengan harga yang lebih terjangkau dari harga dipasaran khususnya menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.


“Tentu pelaksanaan pasar murah ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sembako, apalagi menjelang hari raya Galungan dan Kuningan nanti,” ungkapnya.


Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengungkapkan bahwa, dalam giat pasar murah ini juga melibatkan UMKM Lokal untuk membantu perekonomian daerah lebih berkembang. Selain itu, pasar murah ini merupakan kegiatan rutin yang di programkan oleh Disperindag Kota Denpasar setiap tahunnya. Diharapkan dengan harga yang lebih terjangkau, bisa memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.


Lebih lanjut dikatakannya, pasar murah ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan oleh Disperindag Kota Denpasar untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya lebih terjangkau lagi dengan juga melibatkan UMKM Lokal agar lebih berkembang.


"Kami berharap, pelaksanaan kegiatan ini dapat memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh dan memenuhi bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari terutama menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, dan tentu dengan harga yang lebih terjangkau," pungkas Sri Utari. 

Bupati Kembang Minta ASN Jadi Marketing Pemerintah Daerah


 Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk aktif menjadi corong informasi sekaligus "marketing" bagi berbagai program dan kebijakan pemerintah daerah.


Hal ini disampaikan Bupati Kembang dalam suatu acara olahraga bersama dengan seluruh pegawai Pemkab Jembrana beberapa waktu lalu.


"Caranya sederhana, ketika ada pertemuan yang melibatkan bapak ibu ASN, sampaikan juga ada program-program pemerintah, baik itu di tempek maupun di banjar," ucap Bupati Kembang.


Menurutnya, peran ASN tidak hanya sebatas pelaksana teknis, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk turut memberikan informasi dan membangun citra positif pemerintah di tengah masyarakat.


"Kalau sudah ASN yang berbicara, pasti masyarakat akan percaya bahwa program pemerintah benar-benar berjalan," imbuhnya.


Bupati Kembang mengungkapkan masih ada masyarakat yang belum mengetahui program-program pemerintah daerah, sehingga belum bisa merasakan manfaatnya secara langsung. Oleh karena itu, kehadiran ASN ditengah masyarakat sebagai marketing pemerintah daerah sangat penting.


"Semua harus bisa menyampaikan itu kepada masyarakat minimal di lingkungan keluarga dan tempat tinggal, sehingga program itu betul-betul dirasakan oleh masyarakat," sambungnya.


Bupati Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna juga sempat turun langsung ke sejumlah warga yang menerima program bantuan penunggu pasien. Dalam kesempatan itu, Bupati Kembang menggali informasi darimana masyarakat bisa mengetahui program-program pemerintah.


"Saya tanya darimana informasinya, mereka menjawab media sosial, ada juga yang menjawab pak kelian yang memberi tahu. Saya harap nantinya mereka menjawab keluarganya atau tetangganya yang memberi tahu karena sebagai pegawai di Pemda," ujar Bupati Kembang.


Selain itu, Bupati Kembang juga meminta seluruh pegawai untuk bisa mengikuti akun media sosial pemerintah sehingga bisa mendapat informasi-informasi terbaru untuk disampaikan kepada masyarakat.


"Untuk mengetahui program pemerintah penting juga untuk mengikuti akun media sosial seperti Dinas Kominfo Jembrana, Prokopim Jembrana dan media sosial pimpinan daerah," pungkasnya.

Koordinasi Aktif, Aksi Nyata: Bupati Karangasem Komitmen Tangani Jalan Rusak


Laporan Tim: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Keprihatinan masyarakat atas kondisi jalan rusak yang kerap memakan korban jiwa di wilayah Kabupaten Karangasem kembali mencuat. Kali ini, perhatian datang dari politisi perempuan asal Bali, Ni Luh Djelantik, yang menyuarakan kondisi jalan rusak melalui akun media sosialnya, khususnya pada ruas jalan provinsi di wilayah Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.


Menanggapi hal tersebut, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata atau yang akrab disapa Gus Par, pada Jumat (11/4/2025) di sela-sela kegiatan dinasnya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas informasi yang disampaikan oleh Ni Luh Djelantik.


“Saya sangat berterima kasih atas kepedulian masyarakat, termasuk Bu Ni Luh Djelantik, yang telah menyuarakan kondisi jalan ini. Kami tidak ingin ada lagi korban akibat infrastruktur jalan yang rusak,” ujar Bupati Gus Par.


Sebagai bentuk respon cepat, Bupati Gus Par langsung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah percepatan penanganan. Meskipun status jalan tersebut merupakan jalan nasional, pihak Pemkab Karangasem mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan darurat secara swadaya setelah berkoordinasi dengan pihak Dinas Provinsi Bali.


Kepala Dinas PUPRKim Karangasem, Wedasmara, menjelaskan bahwa secara aturan, pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan langsung untuk memperbaiki jalan provinsi maupun nasional. Namun demikian, dalam kondisi darurat yang mengancam keselamatan masyarakat, pihaknya tetap melakukan tindakan cepat.


“Memang secara aturan kita tidak boleh, karena itu bisa menjadi temuan dalam pemeriksaan BPKP. Tapi kalau kondisi jalan sangat membahayakan dan belum tertangani oleh pihak provinsi maupun pusat, kami tetap turun tangan. Apalagi ada arahan dari Kementerian PUPR untuk memperkuat koordinasi antar-tingkatan pemerintahan,” ujar Wedasmara.


Ia juga menambahkan bahwa beberapa ruas jalan provinsi seperti di Selat, Pempatan, Ban, dan jalan lingkar Seraya saat ini tengah dalam proses tender, dan direncanakan mulai dikerjakan awal Mei mendatang.


Beberapa titik lainnya seperti di Batusesa (jalan provinsi) dan Jalan Ahmad Yani Subagan (jalan nasional) telah ditangani melalui upaya koordinasi lintas instansi yang digagas langsung oleh Bupati Karangasem.


“Koordinasi dengan provinsi dan pusat tidak pernah putus. Masyarakat juga perlu memahami bahwa sebelum eksekusi perbaikan dilakukan, ada proses administrasi seperti tender yang membutuhkan waktu,” tambah Wedasmara.


Untuk sementara, langkah-langkah antisipatif seperti penambalan (patching) terus dilakukan agar jalan tetap aman digunakan oleh masyarakat.


Komitmen Pemerintah Kabupaten Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati I Gusti Putu Parwata dalam menjamin keselamatan masyarakat di jalan raya terus ditunjukkan. Meskipun kewenangan terbatas, respons cepat dan koordinasi yang aktif menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Karangasem hadir untuk masyarakat.

Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung Warga Desa Bukit

 


Harmoni Umat Hindu dan Muslim Sembahkan Hasil Bumi Sebagai Rasa Syukur

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini– Warga Desa Bukit, Karangasem, kembali melaksanakan tradisi turun-temurun Sarining Taun Nyegara Gunung, Senin (14/5/2025), sebuah upacara tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi. Tradisi ini menjadi simbol kerukunan umat Hindu dan Muslim. Mereka bersama-sama membawa Pajegan / Pajegan Wale ke segara (laut), sebelum berpisah untuk bersembahyang di tempat masing-masing.


Umat Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Linggayoni, sementara warga Muslim berziarah ke Makam Datuk Mas Pakel atau dikenal juga sebagai Sunan Mumbul, yang merupakan leluhur/ cikal bakal adanya warga Muslim di Desa bukit, Karangasem. Mereka berjalan beriringan menuju laut, membawa pajegan berisi hasil panen desa seperti rambutan dan durian, mengenakan pakaian adat masing-masing.


Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana, mengatakan bahwa upacara tahun ini menjadi momen membangkitkan kembali tradisi Sarining Taun yang sempat tidak terlaksana. “Kami dari pemerintahan desa memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan upacara ini. Dengan menghadirkan Sarining Taun, kami berharap bisa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.Pajegan Wale juga dibawa oleh warga Muslim Saren Jawa / Sasak Jawa sebagai bentuk syukur yang ditujukan ke makam leluhur.


Upacara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya I Gusti Bagus Subagiarta (Ode) dan I Gusti Ayu Mas Sumantri selaku mantan Bupati yang juga mewakili Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata.


Tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Karangasem, Ode, memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan tradisi ini. “Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat Desa Bukit kepada leluhur, dengan menghaturkan hasil bumi. Mudah-mudahan melalui upacara ini, rasa toleransi antarumat beragama di Desa Bukit menjadi spirit keharmonisan yang bisa disebarkan ke seluruh Bali,” ungkapnya.


Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung merupakan warisan perintah dari Raja Karangasem di masa lalu, sebagai simbol keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Desa Bukit. Semangat toleransi dan kebersamaan ini terus dijaga hingga kini, menjadi contoh nyata persaudaraan lintas agama di Bali. 

Mas Sumatri dan Ode Hadiri Sarining Taun Nyegara Gunung: Tebar Bunga Di Makam Datuk Mas Pakel


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini -Warga Desa Bukit, Karangasem, kembali melaksanakan tradisi turun-temurun Sarining Taun Nyegara Gunung, Senin (14/5/2025), sebuah upacara tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi. Tradisi ini menjadi simbol kerukunan umat Hindu dan Muslim yang telah terjalin erat sejak zaman dahulu. Mereka bersama-sama membawa Pajegan / Pajegan Wale ke segara (laut), sebelum berpisah untuk bersembahyang di tempat masing-masing.


Dalam momentum yang penuh makna ini, dua tokoh masyarakat Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri dan I Gusti Bagus Subagiarta (Ode), juga berkesempatan ikut menebar bunga di Makam Datuk Mas Pakel (Sunan Mumbul), salah satu leluhur warga Muslim Desa Bukit. Keduanya menyampaikan rasa haru dan kebanggaan bisa menjadi bagian dari tradisi yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan persaudaraan tersebut.


“Tradisi ini tidak hanya mengingatkan kita pada akar sejarah dan budaya Desa Bukit, tetapi juga menjadi simbol kuat bagaimana umat beragama bisa hidup rukun dalam keberagaman. Saya merasa terhormat bisa ikut menebar bunga di makam Datuk Mas Pakel bersama saudara-saudara Muslim,” ujar Mas Sumantri, mantan Bupati Karangasem yang juga hadir mewakili Bupati Gusti Putu Parwata, Senin (14/4/2025). 


Umat Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Linggayoni, sementara warga Muslim melakukan ziarah ke makam leluhur. Mereka berjalan beriringan menuju laut, membawa pajegan berisi hasil panen desa seperti rambutan dan durian, mengenakan pakaian adat masing-masing sebagai bentuk penghormatan.


Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana, menyampaikan bahwa upacara tahun ini menjadi momen membangkitkan kembali tradisi Sarining Taun yang sempat terhenti. “Kami dari pemerintahan desa memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan upacara ini. Dengan menghadirkan Sarining Taun, kami berharap bisa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” jelasnya.


Pajegan Wale juga dibawa oleh warga Muslim Saren Jawa / Sasak Jawa sebagai bentuk syukur kepada leluhur yang dimakamkan di desa tersebut.


I Gusti Bagus Subagiarta (Ode), tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Karangasem, turut memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan tradisi ini. “Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat Desa Bukit kepada leluhur, dengan menghaturkan hasil bumi. Mudah-mudahan melalui upacara ini, rasa toleransi antarumat beragama di Desa Bukit menjadi spirit keharmonisan yang bisa disebarkan ke seluruh Bali,” ungkapnya.


Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung merupakan warisan perintah dari Raja Karangasem di masa lalu, sebagai simbol keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Desa Bukit. Semangat toleransi dan kebersamaan ini terus dijaga hingga kini, menjadi contoh nyata persaudaraan lintas agama di Bali.

Minggu, 13 April 2025

Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 Berlangsung Khidmat,

 


Gubernur Koster Pimpin Prosesi Dan Mundut Pralingga Ida Bhatara Lingsir

Laporan Reporter : Tim Lpt Karangasem 

Bali Kini - Rangkaian panjang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2025 mencapai puncaknya pada hari suci Purnama Sasih Kadasa, Sabtu (Saniscara Wage, Julungwangi) 12 April 2025. Ribuan umat Hindu memadati kawasan Penataran Pura Agung Besakih, Karangasem, sejak pagi hari untuk mengikuti Muspayang Bhakti yang menjadi pembuka dari puncak karya.


Gubernur Bali, Wayan Koster, tampak khusyuk memimpin langsung jalannya persembahyangan bersama para pemedek dan Krama pengempon. Momen sakral yang digelar setiap tahun ini merupakan wujud syukur kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa atas segala limpahan rahmat dan karunia. Sasih Kadasa dipercaya sebagai waktu yang paling utama untuk melaksanakan upacara Dewa Yadnya.


Usai Muspayang Bhakti, prosesi Nedunang Ida Bhatara Kabeh dilaksanakan dengan khidmat. Ida Bhatara yang sebelumnya distanakan di Bale Pesamuhan Agung diiringi menuju Bale Paselang. Gubernur Wayan Koster berkesempatan mundut (mengusung) Pralingga Ida Bhatara Lingsir, diikuti oleh para Kepala Daerah atau perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota se-Bali yang mundut Pralingga Ida Bhatara sesuai dengan amongan (tanggung jawab) masing-masing.


Lima Sulinggih memimpin jalannya Muspayang Bhakti karya, di antaranya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten, Ida Pedanda Suwabawa Karang Adnyana, Ida Pandita Dukuh, Ida Pandita Empu Pande, Ida Pandita Empu Ratu Pasek, serta Ida Dalem Semara Putra.


Dengan penuh semangat, khidmat dan ketulusan hati, Gubernur Koster mundut Pralingga Ida Bhatara dari awal hingga berakhir dalam prosesi Murwa Daksina, mengelilingi seluruh pelinggih suci di areal Penataran Pura Agung Besakih sebanyak tiga kali.


Setibanya di Bale Paselang, upakara Paselang dihaturkan dan dipuput oleh dua Sulinggih, yaitu Ida Pandita Empu Siwa Putra Dharma Dhaksa dan Ida Pedanda Gede Jelantik Darma Purwita Karang. Muspayang Bhakti Paselang kembali diikuti oleh Gubernur Bali beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, serta seluruh pemedek di depan Bale Paselang. Selanjutnya, Ida Bhatara Kabeh kembali distanakan di Bale Pesamuhan Agung.


Fenomena berbeda dibanding prosesi Nedunang Ida Bhatara Kabeh (9/4), yang diwarnai hujan gerimis. Dipercaya sebagai berkah dan dimaknai sebagai pembersihan energi negatif di jalur yang dilalui Ida Bhatara Kabeh menuju Bale Pesamuhan Agung. Sementara itu, saat puncak karya berlangsung, matahari bersinar terik, memberikan sinar, menerangi jalannya upacara, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar tanpa hambatan. Dan pula, panasnya matahari tidak mengurangi kekhusyukan dan semangat para pemedek untuk ngayah dan menghaturkan bakti, karena sinarnya tetap terasa lembut di tengah sejuknya udara pegunungan Desa Rendang.


Selain upakara utama, juga dilaksanakan upakara Pengemit lan Pengerajeg yang dipuput oleh Sulinggih Ida Rsi Sidhi Cita bersama Ida Pedanda Bukit Kemenuh, serta upakara Ambal-Ambal yang dipuput oleh Ida Rsi Bhujangga Wisnawa bersama Agni Wisesa Maheswara.


Jro Mangku Gusti Jana, Pemangku Pura Agung Besakih, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kelancaran seluruh rangkaian puncak Karya IBTK Tahun 2025. "Upacara besar ini rutin kita gelar setiap tahun sebagai wujud bakti dan syukur atas anugerah Ida Bhatara Hyang Parama Kawi yang melimpahkan amertha kehidupan. Prosesi tedun ke paselang dimaknai sebagai kehadiran Ida Bhatara memberikan berkat kepada alam beserta isinya. Selanjutnya, setiap hari akan dilaksanakan upakara penganyar secara bergiliran oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali," jelasnya.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Komjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata beserta Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, Bupati Klungkung Made Satria beserta Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf. Ida I Dewa Agung Hadisaputra, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta Ibu, Anggota DPRD Provinsi Bali Made Sumiati, Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, serta para Pimpinan Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali.


Usai mengikuti prosesi puncak Karya IBTK Tahun 2025, Gubernur Bali Wayan Koster berkesempatan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pura Pedharman Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas yang masih berlokasi di kawasan Pura Agung Besakih.


Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehormatan yang diberikan untuk turut serta dalam awal pembangunan Pura Pedharman tersebut. "Tidak ada yang lebih mulia dari niat dan tugas pratisentana untuk membangun linggih Pedharman guna memuliakan leluhurnya. Ini adalah wujud bakti sekaligus kewajiban. Kita telah dianugerahi kehidupan, rezeki, hingga jabatan, jangan sampai kita melupakan leluhur. Kita harus selalu ingat agar keturunan kita senantiasa diberkahi anugerah yang terbaik dan berkelanjutan," pungkas Gubernur Bali.

Wabup Ipat Hadiri HUT ke 8 Balimed Negara, Ini Harapannya


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Mewakili Bupati Jembrana, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) RSU Balimed Negara, Sabtu (12/4).


Kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Jembrana itu disambut langsung oleh Direksi PT. Balimed Putra Jembrana, Direktur RSU Balimed Negara, dr. I Gede Putu Dhinarananta berserta seluruh karyawan RSU Balimed Negara.


Wabup Patriana Krisna (Ipat) menyampaikan selamat atas bertambahnya umur bagi RSU Balimed Negara yang menandakan harus bertambah pula kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dibidang kesehatan.


"Semoga diusia yang ke-8 tahun ini, pelayanan yang diberikan semakin ditingkatkan dan terima kasih sudah menjadi bagian dalam menjaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Jembrana," ungkapnya.


Pihaknya juga berharap kedepan RSU Balimed sebagai salah satu RS swasta di Jembrana tetap dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.


Disamping itu, juga senantiasa turut serta mendukung dan menunjang program pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan untuk mewujudkan Jembrana Maju, Harmoni dan Bermartabat.


Pemkab Jembrana dibawah kepemimpinan Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna,   berkomitmen penuh untuk meningkatkan pembangunan kesehatan melalui perluasan jangkuan pelayanan kesehatan kepada segenap masyarakat tanpa kecuali.


"Seperti halnya yang sudah berjalan saat ini, yakni program rumah singgah di Denpasar, mobil antar jemput pasien rawat jalan dalam provinsi Bali,  dan termasuk nantinya peningkatan akses, kualitas layanan, dan sarana prasarana polides/pustu, Puskesmas, RSUD serta program layanan pusat pendampingan kesehatan jiwa (mental health)," pungkasnya. (Humas Jembrana)


Resensi Novel "Hujan" Karya Tere Liye: Kisah Cinta, Kehilangan, dan Harapan di Tengah Bencana


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih 


Karangasem, Bali Kini - Novel Hujan karya Tere Liye, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada Januari 2016, merupakan salah satu karya fiksi populer berbahasa Indonesia yang berhasil meraih predikat best seller. Dengan latar futuristik dan sentuhan fiksi ilmiah, novel ini mengisahkan perjalanan emosional seorang gadis bernama Lail dalam menghadapi kehilangan, persahabatan, dan cinta di tengah bencana alam yang dahsyat.


Identitas Buku:

- Judul: Hujan

- Penulis: Tere Liye

- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

- Tahun Terbit: Januari 2016

- Jumlah Halaman: 320 halaman

- Genre: Fiksi Ilmiah 


Sinopsis:

Kisah dimulai dengan Lail, seorang gadis berusia 13 tahun yang kehilangan kedua orang tuanya akibat letusan gunung api purba yang dahsyat. Dalam situasi genting tersebut, Lail diselamatkan oleh Esok, seorang pemuda cerdas yang juga menjadi korban bencana. Mereka kemudian tinggal di pengungsian dan menjalin ikatan persahabatan yang erat. Namun, takdir memisahkan mereka ketika Esok diadopsi oleh wali kota dan Lail tinggal di panti sosial.


Seiring waktu, Esok terlibat dalam proyek ambisius untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana iklim yang semakin parah dengan membangun kapal luar angkasa. Sementara itu, Lail berjuang untuk menemukan makna hidupnya kembali dan belajar menerima kenyataan pahit yang harus dihadapinya.


Tema dan Pesan Moral:

Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti kehilangan, penerimaan, persahabatan, cinta, dan harapan. Melalui perjalanan Lail, pembaca diajak untuk memahami bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari proses penerimaan dan kebangkitan. Simbolisme hujan digunakan untuk menggambarkan kesedihan sekaligus harapan baru.


Karakter Utama:

- Lail: Gadis yang kuat dan penuh semangat dalam menghadapi kehilangan dan trauma.

- Esok: Pemuda cerdas dan visioner yang berperan penting dalam proyek penyelamatan umat manusia.

- Maryam: Sahabat Lail di panti sosial yang ceria dan setia.


Menurut salah seorang pembaca Asal Surabaya, Dzaki Pratama, keunggulan Novel ini yaitu alur cerita yang mengalir dan penuh emosi. Latarnya futuristik dengan teknologi canggih yang menarik. 


"Menurut saya bahasa yang digunakan juga ringan dan mudah dipahami. Kemudian ia menegaskan pesan moral yang mendalam tentang kehidupan dan harapan", tegasnya. 


Dzaki menyimpulkan novel Hujan adalah novel yang menyentuh hati dan menginspirasi pembaca untuk merenungi makna kehilangan dan pentingnya harapan dalam menghadapi kesulitan hidup. Dengan latar futuristik dan karakter yang kuat, Tere Liye berhasil menyampaikan pesan moral yang relevan dan menyentuh.

Sabtu, 12 April 2025

Pangdam Zamroni : Kodam IX/UDY Dukung Penuh Gerakan Bali Bersih Sampah


Kodam IX/Udayana Hadir Ciptakan Bali Bersih dan Lestari


Laporan Reporter : Tim Lpt Pendam IX/Udy

Bali Kini – Kodam IX/Udayana terus menunjukkan komitmennya dalam penanganan sampah di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Bali Nusra). Hal ini ditegaskan melalui kehadiran Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dalam acara Launching Gerakan Bali Bersih Sampah yang berlangsung di Art Center, Jl. Nusa Indah No.1, Panjer, Denpasar, Jumat (11/4/2025).


Acara peluncuran gerakan ini dibuka langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dan diinisiasi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Hadir pula Forkopimda Provinsi Bali, para pejabat kementerian dan lembaga tingkat provinsi, seluruh Babinsa jajaran Korem 163/Wira Satya, Bhabinkamtibmas, para kepala desa/lurah, bendesa adat, komunitas lingkungan, bupati/wali kota se-Bali, serta pelajar dari berbagai sekolah.


Dalam sambutannya, Gubernur Bali menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan pulau Bali. “Gerakan Bali Bersih Sampah adalah inisiatif untuk kebaikan kita bersama, demi mewujudkan Bali yang bersih dan lestari. Sebagai Pulau Dewata yang menjadi tujuan wisata dunia, Bali tidak boleh dipenuhi oleh sampah,” tegasnya.



Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq turut memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara ini. Menteri Hanif, mengaku terkesan dengan komitmen nyata masyarakat Bali yang tidak hanya sebatas deklarasi, namun juga menunjukkan aksi konkret, sistematis, dan terstruktur.


“Kami menyaksikan bersama bahwa Bali punya rencana aksi yang besar, terstruktur, dan didukung semua komponen. Ini luar biasa. Saya belum pernah melihat hal serupa di provinsi lain,” ungkap Menteri.


Sebagai Ketua Operasi Penanganan Sampah Laut Bali, Mayjen TNI Muhammad Zamroni menyatakan bahwa Kodam IX/Udayana akan terus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga laut dan daratan Bali Nusra dari ancaman sampah.


“Penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama. Kodam IX/Udayana hadir dan akan terus berkontribusi aktif, khususnya dalam upaya menjaga laut, sungai dari pencemaran sampah,” ujar Pangdam.


Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., M.HI., dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa kehadiran Pangdam IX/Udayana dalam acara ini merupakan wujud nyata komitmen TNI AD dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam penanganan persoalan sampah yang menjadi perhatian serius di Bali.


“Bapak Pangdam hadir tidak hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai Ketua Operasi Penanganan Sampah Laut Bali. Beliau menegaskan bahwa Kodam IX/Udayana akan terus bersinergi dengan seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga komunitas peduli lingkungan,” ujar Kolonel Agung.


Kapendam menegaskan bahwa Kodam Udayana terus menggencarkan edukasi, patroli, dan kegiatan pembersihan di titik-titik rawan pencemaran, baik di darat maupun di laut. Babinsa jajaran Korem 163/Wira Satya juga akan menjadi ujung tombak dalam menggerakkan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.


Dengan kolaborasi lintas sektor, Gerakan Bali Bersih Sampah diharapkan menjadi tonggak awal perubahan besar dalam upaya pelestarian lingkungan, menuju Bali yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved