-->

Kamis, 30 Januari 2025

Walikota Jaya Negara Hadiri ali di PuUpakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawra Taman Sari, Bendesa Manik Mas.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod bertepatan dengan Budha Umanis Wuku Dukut pada Rabu (29/1). 


Denpasar,Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod bertepatan dengan Budha Umanis Wuku Dukut pada Rabu (29/1). Upacara tersebut dilaksanakan setelah proses renovasi bangunan pelinggih parahyangan pura tuntas dilaksanakan. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Panglingsir Puri dan Griya, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra serta undangan lainya. 


Ketua Prajuru Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod, I Made Sugita disela-sela upacara menjelaskan bahwa Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas ini dilaksanakan setelah renovasi pelinggih pura rampung dikerjakan. 


Dikatakannya, adapun proses renovasi ini dilaksanakan dengan menggunakan dana urunan pengempon dan bantuan dari Pemerintah Kota Denpasar yang difasilitasi oleh Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra.  Pihaknya berharap, dengan rampungnya pembangunan ini dapat mendukung dan menguatkan keberadaan tempat suci umat Hindu. 


"Kami menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan ini, semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai dengan falsafah Tri Hita Karana," ujarnya


Walikota Denpasat, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Pura Taman Sari dalam mendukung pembangunan parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara. 


Dikatakannya, Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas ink merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama Desa Adat Kesiman kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan Karya Melaspas, Mendem Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara. (Ags/Hu).

Bupati Tamba Ajak Masyarakat Perkuat Pemahaman Agama di Hari Suci Siwaratri


Jembrana , Bali Kini 
– Memaknai Hari Siwaratri sebagai hari yang baik dalam kegiatan penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengajak serta jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk melakukan persembahyangan dalam acara peringatan Hari Suci Siwaratri yang berlangsung di Pura Jagat Nata, Senin (27/1/2025) malam. 

Persembahyangan yang dipimpin oleh Ida Sri Begawan Jaya Waringin, Griya Taman Ayu Waringin, Mendoyo Dangin Tukad ini dihadiri oleh Sekda Jembrana, Para Asisten Sekda Ketua PHDI Kabupaten Jembrana, beserta seluruh kepala OPD Pemkab Jembrana. 


Apresiasi positif disampaikan langsung Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, atas terselenggaranya kegiatan persembahyangan Hari Suci Siwaratri dan antusiasme para pemedek, terutama generasi muda (yowana), yang hadir dalam persembahyangan hari suci Siwaratri di Pura Jagat Natha.  Ia pun menyampaikan, rasa bahagia atas keikutsertaan anak-anak muda Jembrana dalam acara tersebut menandakan peningkatan pemahaman mereka tentang agama, perilaku, serta makna mendalam dari perayaan Siwaratri itu sendiri.

"Dengan hadirnya generasi muda di acara ini, saya merasa bahagia. Ini menunjukkan bahwa anak-anak muda Jembrana mulai memahami lebih dalam tentang ajaran agama, termasuk apa itu Siwaratri dan maknanya," ujar Bupati Tamba saat memberikan sambutan di hadapan para pemedek. 


Pada kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Jembrana atas kepemimpinannya selama tiga tahun terakhir. "Di hari yang penuh berkah ini, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Jembrana, atas segala kekurangan dan hal-hal yang mungkin belum bisa saya wujudkan selama memimpin bersama Sekda Jembrana," lanjutnya.


Bupati Tamba juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dan semangat persaudaraan. "Kita tetap saudara, kita tetap sedharma. Mari kita saling sapa dan menjadi satu kesatuan dalam membangun Jembrana yang lebih baik," tambahnya.


Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jembrana, I Wayan Windra, dalam kesempatan yang sama menjelaskan makna mendalam dari Hari Siwaratri. 


Pihaknya mengungkapkan bahwa Hari Siwaratri adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon pengampunan atas dosa-dosa, serta merenungkan kesalahan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

“Hari Siwaratri, yang jatuh pada malam hari, sebagai momen suci dalam agama Hindu untuk memperdalam hubungan dengan Tuhan dan memperbaiki diri,” jelasnya (Adi/H)

Rabu, 29 Januari 2025

Harmonis Hindu - Budha di Griya Kongco Tanah Kilap


Denpasar , Bali Kini  -
Ratusan umat terus mengalir sejak pagi hari memadati Griya Kongco Dwipayana kawasan Tanah Kilap, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, saat perayaan Imlek 2576, Rabu (23/1). Tidak hanya etnis Tionghoa yang datang bersembahyang, namun umat Hindu juga banyak yang hadir menghaturkan bhakti. 

Pengempon Kongco menyiapkan ratusan dupa untuk keperluan persembahyangan bagi umat yang datang. Sebagian umat mengenakan pakaian adat Bali, seperti kamen, kebaya, dan selendang, sementara yang lain memakai busana berwarna merah, khas perayaan Imlek. 

Selain dupa, sarana sembahyang lainnya seperti canang dan bija juga disediakan di Kongco ini. "Akulturasi budaya di Tanah Kilap ini telah terbangun sejak 500 tahun silam, berawal dari ditemukannya batu berhuruf China di depan Pura Candi Narmada,” ujar Atu Mangku di Gria Kongco Dwipayana, Tanah Kilap. 

Menurutnya, di area kongco terdapat ratusan rupang dan pelinggih, dengan puluhan titik persembahyangan. Tidak ada aturan khusus bagi umat yang datang, sehingga mereka bebas beribadah sesuai keyakinan masing-masing. 

Kongco di sini memang mencerminkan akulturasi budaya yang sangat kental. "Perpaduan Hindu dan Budha dapat dilihat dalam simbol-simbol persembahyangan di kongco ini. Orang Budha, Hindu, maupun Tionghoa merasa nyaman beribadah di sini,” singkat Atu Mangku [jro]

Selasa, 28 Januari 2025

Jelang Pelantikan, Jaya Negara dan Arya Wibawa Ikuti Prosesi Majaya-Jaya

 


Keterangan Foto: Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa, mengikuti prosesi upacara Majaya-Jaya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Selasa (28/1). Upacara ini digelar untuk memohon tuntunan spiritual sebelum pelantikan yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025.


Denpasar , Bali Kini - Menjelang pelantikan pada tanggal 6 Februari mendatang, Walikota dan Wakil Walikota Denpasar terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa, menjalani prosesi Majaya-Jaya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Selasa (28/1). Pelantikan pasangan ini akan dilakukan secara serentak bersama pemimpin daerah terpilih lainnya di seluruh Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta.


Prosesi Majaya-Jaya yang bertepatan dengan rahina Anggara Kasih Tilem Kapitu ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Panasan dari Griya Panasan, Banjar Ujung Kesiman. Upacara Majaya-Jaya dihadiri oleh kedua pemimpin terpilih beserta istri, serta Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Forkopimda Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, OPD Pemkot Denpasar, serta sejumlah tokoh masyarakat.


Walikota terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengungkapkan rasa syukur telah dapat mengikuti prosesi Majaya-Jaya sebelum pelaksanaan proses pelantikan nanti. Dan apresiasinya kepada masyarakat Denpasar atas kepercayaan yang telah diberikan dalam Pilkada 2024. Kami tetap membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan seluruh kabupaten dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar. 


“Kami berharap dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, agar mampu melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan serta pelayanan yang optimal untuk Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.


Wakil Walikota terpilih, I Kadek Agus Arya Wibawa, menambahkan bahwa komitmen mewujudkan Denpasar sebagai kota yang kreatif, berbasis budaya, dan harmoni. “Kami berpegang pada prinsip Tri Hita Karana, yaitu menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan,” ujar Arya Wibawa.


Sementara Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Denpasar, I Dewa Made Puspawan menjelaskan, pelantikan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dijadwalkan berlangsung pada 6 Februari 2025 di Jakarta. Acara ini akan dilaksanakan secara serentak bersama kepala daerah dari seluruh Indonesia.


"Persiapan pelantikan telah dibahas dalam rapat daring yang melibatkan Kementerian, DPR RI, KPU RI, dan Bawaslu RI. Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2024," ujar Dewa Puspawan.


Ditambahkan bahwa setelah pelantikan pada 6 Februari 2025 di Jakarta, Walikota dan Wakil Walikota Denpasar akan menghadiri Sidang Paripurna DPRD Denpasar pada 7 Februari 2025. Dalam sidang tersebut, Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa akan memaparkan visi dan misi untuk memimpin Kota Denpasar ke depan. (Pur)

Laris Manis Penjualan Barongsai Mini


Denpasar , Bali Kini
- Jelang perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, berbagai ornamen dan mainan anak nuansa Imlek banyak dijual dipinggiran jalan. Bahkan diberbagai tempat juga terlihat perpaduan Ogoh Ogoh mini dan barongsai mini.

Seorang pedagang keliling di kawasan jalan Gajah Mada Denpasar, mengaku sudah seminggu terakhir ini berkeliling jualan barongsai mini dan ornamen lainnya untuk anak-anak. Bahkan tak jarang sebelum menjelang petang sudah habis terjual.

"Biasa jualan keliling dari pagi, kadang sore sudah habis terjual. Pernah juga sampai malam baru pulang," aku Kholik penjual keliling atribut imlek untuk anak-anak.

Untuk harga, kata dia, barongsai mini dari kisaran 25 ribu sampai 100 ribu rupiah sesuai ukuran besarnya. Barongsai dan kendang yang banyak disukai anak-anak yang lewat. Tidak selalu yang membeli dari warga yang merayakan, bahkan yang tidak merayakan Imlek justru banyak yang membeli. 

"Selain hanya ada setahun sekali, mainan ini di jual saat Imlek saja. Setelah ini, ogoh-ogoh mini. Tapi karna bersamaan dengna IdulFitri, saya jualannya sebentar saja untuk bisa mudik," aku pedagang asal Banyuwangi ini.[jro] 

Rumah Warga Di Muncan Terbakar Akibat Lupa Matikan Kompor


Karangasem, Bali Kini -
Akibat lupa matikan kompor, rumah milik seorang warga di Banjar Dinas Pakudansih, Desa Muncan, Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem alami kebakaran, Selasa (28/1/2025).


Berdasarkan laporan dari Damkar Karangasem, peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada sore hari sekitar jam 15.22 Wita. Dimana luas bangunan yang terbakar mencapai 3x8 meter rumah. Bangunan dapur merupakan sudut ruang yang paling parah terdampak. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiyasa mengatakan, "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," Katanya. Namun kerugian materiil mencapai 100 Juta Rupiah. 


Sementara, Tim Damkar Karangasem berjibaku meredakan kebakaran dan berhasil menjinakkan api dengan menyemprotkan 4000 liter air.  Mereka datang menggunakan 1 armada dengan 4 orang personil + 1 personil tambahan.(Ami)

Senin, 27 Januari 2025

Pemilik Warung di Klungkung Kehilangan Tabungan Bertahun-Tahun karena Ulah Pencuri


 Karangasem, Bali Kini
- Pemilik Warung di Desa Lepang, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung alami pencurian oleh costumernya sendiri hingga alami depresi berat dan berujung ditangani oleh PPPA Karangasem. 


Wanita paruh baya berinisial I KL asal Desa Abang, Karangasem tersebut alami depresi hingga tak henti menangis usai kejadian. "Saya pemilik warung kecil bertahun-tahun saya kumpulkan uang keuntungan jualan dari Rp. 10.000 perhari, hingga saya belikan perhiasan untuk tabungan, diambil semua oleh pencuri itu, sekarang harta saya habis sekali hanya itu satu-satunya yang saya miliki, warung ini pun saya ngontrak," Tandas korban, Minggu (26/1/2025). 


Diterangkan, kemalangan tersebut terjadi pada 22 Januari 2025 lalu, tepat rahina Bude Wage Klawu. Pencuri bermodus sebagai pembeli hendak memesan kopi di TKP / warung tersebut. Ia membuat korban lengah dengan cara meminta tolong mengambilkan buah pepaya yang digantung pelaku di motor warna hitam miliknya. Dalam kesempatan itu, pihaknya mengambil tas yang berisi uang tunai serta perhiasan korban di atas kasur yang berada tepat di sebelah warung tersebut. Kemudian menyembunyikan tas tersebut dalam jaket hitam pelaku.


Setelah berhasil, pelaku langsung melarikan diri tanpa membayar kopi yang ia pesan. Korban yang kaget karena tiba-tiba pelaku kabur, sempat tak menyadari hal tersebut. Hingga ia beberapa saat kemudian, barulah korban curiga dan mengecek tasnya yang dimana sudah tidak ada ditempatnya. 


Korban sempat mengejar pelaku menggunakan sepeda motor, namun tidak berhasil. Hingga korban melaporkan kejadian ini ke Polres Klungkung.


"Polisi sudah bergerak, waktu itu langsung melakukan identifikasi dan sekarang katanya masih dalam lidik," Kata IKL.


Kerugian korban akibat kejadian tersebut mencapai hampir 40 Juta rupiah. Barang yang hilang ialah uang tunai sebanyak 6.456.00 dan perhiasan emas berupa kalung dan gelang. (Ami)

Inovatif Desa Jatiluwih Ciptakan Wisata Kuliner


Tabanan , Bali Kini -
Semenjak Jatiluwih mendapatkan pengakuan internasional melalui sistem pengairan sawah tradisionalnya yaitu Subak, hingga mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia. Tidak serta merta desa Jatiluwih memaku diri, juatru terus menciptakan inovatif untuk menjaring wisatawan. 

Inovatif yang kini mulai dikembangkan yaitu wisata kuliner. Untuk diketahui, Desa Wisata Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel Tabanan di lereng Batukaru,  dengan ketinggian kurang lebih 685 m di atas permukaan laut. 

Sistem Subak, yang berakar pada ajaran Tri Hita Karana dalam Agama Hindu mencerminkan keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam dan spiritualitas. Subak bukan hanya sebuah sistem irigasi tetapi juga filosofi hidup yang menekankan pada keharmonisan dan keberlanjutan. 

Pengunjung saat tracking atau bersepeda melalui jalur setapak menyusuri hamparan persawahan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan Jatiluwih rutin menyelenggarakan festival dan upacara tradisional yang yang ditawarkan ke wisatawan untuk datang berkunjung. 

Terbaru, mengadakan Lomba pembuatan bubur beras merah dan ulam carik tradisional. Pantauan Wartawan sejak Minggu (26/01) hingga Senin, di tengah hujan gerimis tidak menyurutkan membludaknya wisatawan asing yang berbaur diacara ini. Bahkan mereka tidak segan mencicipi hasil olahan para peserta. 

"Para peserta diikuti oleh kelompok PKK, Posyandu, Banjar dinas Kesambi dan SMK Pariwisata di Tabanan, " Demikian salah seorang panitia menyapa wartawan ini. [ar/jr] 

Musim Lemuru, Nelayan Untung Besar Sekali Melaut Dapat 50 kg


Badung ,Bali Kini -
Nelayan di Pantai Kedonganan, Badung sedang menikmati hasil berlimpah dari musim ikan Lemuru. Itu juga berlaku bagi sejumlah nelayan lainnya yang berburu ikan "Kocing" di perairan lepas wilayah selatan.

Sekali malaut, sebagaimana pengakuan sejumlah nelayan menyebut rata-rata hasil tangkapan jaring sehari bisa dapat 50-80 kg. Salah seorang nelayan di Kedonganan, bernama Jumadi, mengaku biasanya melaut hanya sekali sehari. Kini bisa melaut hingga empat kali dalam sehari kegiatan menjaring ikan lemuru. 

"Sekali melaut mampu mendapatkan sekitar tiga baskom ikan Lemuru, setara lebih kurang 84 kilogram," akunya dan meyakinkan bahwa saat ini sedang musim ikan Lemuru.

Kendalanya, kata Nelayan ini, musim Lemuru datangnya saat musim penghujan. Disaat usai datangnya gelombang pasang, saat itulah jutaan ikan lemuru muncul. "Pada musim peralihan kali ini, ikan lemuru mudah didapatkan dan hasil tangkapan temen-temen nelayan sangat melimpah," akunya. 

Sejak akhir tahun lalu 2024 sudah tampak kesibukan nelayan yang menurunkan ikan Lemuru hasil tangkapan menggunakan jaring panjang. Kendati hasil tangkapan lemuru meningkat dibandingkan jenis ikan lainnya seperti tongkol atau pindang, namun harga jual ikan lemuru sudah tentu relatif rendah karena musimnya. 

Ikan lemuru yang ditangkap para nelayan langsung diambil pengepul. Harga jual ikan dari nelayan ke pengepul mulai dari Rp 2.000 per kilogram, sedangkan pengepul menjualnya kembali jauh lebih tinggi, yaitu mulai Rp 10.000 per kilogram.

Selain tantangan cuaca yang tidak menentu seperti hujan disertai angin kencang, keberadaan sampah kiriman  juga menyulitkan para nelayan melaut saat mencari ikan. Tidak hanya itu, sampah kayu yang sudah terdampar di pantai pun juga menyulitkan nelayan melakukan aktivitasnya.[ARN/JR]

Wawali Arya Wibawa Apresiasi Donor Darah Yang Digelar Unit PDDI Padangsambian,

 


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri sekaligus menyerahkan sembako serangkaian HUT ke-3 Tahun Unit PDDI Padangsambian yang digelar di Mushola Syuhada, Desa Padangsambian Kelod, Minggu (26/1).


Wujud Sinergi Bersama Dukungan Ketersediaan Kantong Darah di Kota Denpasar. 


Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas peran aktif masyarakat melalui Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) dalam melaksanakan donor darah. Hal ini tentu secara berkelanjutan dapat mendukung optimalisasi ketersediaan kantong darah di wilayah Kota Denpasar. Demikian diungkapkan Wawali Arya Wibawa saat menghadiri Donor Darah dan Penyerahan Sembako serangkaian HUT ke-3 Tahun Unit PDDI Padangsambian yang digelar di Mushola Syuhada, Desa Padangsambian Kelod, Minggu (26/1).


Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, AA Ngurah Gede Darma Putra Atmaja, Sekretaris Kecamatan Denpasar Barat, I Putu Eka Pratama, Perwakilan PMI Provinsi Bali, Ketua PDDI Provinsi Bali, I Ketut Pringgantara, undangan serta masyarakat lingkungan Padang Indah, Desa Padangsambian Kelod. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas pelaksanaan donor darah serta penyerahan sembako serangkaian HUT ke-3 Tahun Unit PDDI Padangsambian. Hal ini tentu menjadi angin segar dalam mewujudkan kepedulian sesama dalam balutan aksi sosial donor darah. 


“Tentu kami memberikan apresiasi atas pelaksanaan donor darah ini, hal ini tentu menjadi wujud nyata dalam bersinergi bersama untuk mendukung optimalisasi ketersediaan kantorng darah di Kota Denpasar,” ujarnya. 


Arya Wibawa yang juga selaku Ketua PMI Kota Denpasar ini mengaku siap memfasilitasi pelaksanaan donor darah diseluruh wilayah Kota Denpasar. Hal ini semata-mata guna mendukung ketersediaan pasukan kantong darah untuk bersama-sama peduli terhadap sesama. 


“Tentunya kami selaku pemerintah dan PMI Kota Denpasar siap memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan donor darah sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, dan selamat Ulang Tahun  ke-3 Unit PDDI Padangsambian, semoga dapat terus berkontribusi dalam aksi kemanusiaan,” ujar Arya Wibawa. 


Sementara, Salah Satu Tokoh Masyarakat, H. Ismoyo S. Soemarlan mengatakan bahwa pelaksanaan aksi sosial donor darah dan penyerahan bantuan sembako ini dilaksanakan serangkaian HUT ke-3 Tahun Unit PDDI Padangsambian. Dimana, wadah ini merupakan komitmen untuk berkumpul bersama meningkatkan kepedulian antar sesama. 


Dikatakannya, kebaradaan Unit PDDI Padangsambian merupakan komitmen bersama untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. Sebagai mitra kerja PMI, keberadaan PDDI diharapkan dapat mendukung optimalisasi ketersediaan kantong darah di Kota Denpsar. 


“Tentu kami harapkan kontribusi ini dapat mendukung optimalisasi ketersediaan kantong darah di Kota Denpasar dan Provinsi Bali secara umum, semoga kita bisa terus memberikan manfaat luas bagi masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya. (Ags/H).


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved