-->

Senin, 21 Oktober 2024

Berkat Wayan Koster, Industri Tenun Bali Kian Bergeliat

 


GIANYAR – Industri kain endek maupun tenun  Bali semakin berkembang pesat setelah terbitnya  Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali.

Regulasi yang membuat kerajinan sandang tradisional Bali makin berkembang dan bergeliat ini dikeluarkan oleh Wayan Koster saat menjabat sebagai gubernur Bali periode 2018-2023.

Hal itu diungkapkan oleh Pendiri Perusahaan Tenun Putri Ayu, Ida Bagus Adnyana pada Sabtu (19/10/2024) di Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 

Menurut Bagus Adnyana, kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara dan kalangan swasta setiap hari Kamis untuk mengenakan kain endek maupun tenun Bali telah mendorong meningkatnya jumlah permintaan terhadap kain tradisional khas Bali tersebut. 

“Kebijakan dikeluarkan Pak Wayan Koster ini sangat jelas berpihak kepada industri kerajinan lokal asli Bali,” tegasnya.

Sebab, jelas Bagus Adnyana, kebijakan ini telah meningkatkan jumlah pemakian kain endek atau tenun Bali di tengah masyarakat, sehingga jumlah permintaan juga semakin meningkat pesat. 

“Bukan saja pengerajin tradisional yang mendapat manfaat, tetapi juga para penjual dengan menjamurnya toko-toko maupun di pasar tradisional yang menjual pakian adat Bali terutama endek. Otomatis ini membuat industri kain tenun Bali makin bergeliat,” jelasnya.

Tentunya, kata Bagus Adnyana, hal ini pula mendorong pertumbuhan ekonomi lokal Bali yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap peningkatan kesejateraan masyarakat terutama pengrajin dan pedagang kain endek maupun tenun Bali.      

“Bahkan saat pandemi Covid-19, kami masih bisa bertahan dimana justru industri lainnya tengah mengalami kesulitan,” ungkapnya. 

Bahkan, pihaknya turut terlibat dalam kerjasama dengan Christian Dior terkait Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia untuk tenun endek Bali dalam rancangan busana Christian Dior musim semi dan musim panas 2021, sebagai sebagai penyedia kain tenun endek Bali yang dipesan pihak Dior.

“Tentu sekali lagi, kami berterima kasih terhadap Pak Wayan Koster yang saat itu beliau menjabat sebagai gubernur Bali,” ucapnya.

Sementara itu, Made Mahayastra selaku Bupati Gianyar yang sedang cuti untuk mengikuti masa kampanye Pilkada Gianyar 2024, menjelaskan bahwa berkat peraturan SE Gubernur Bali tersebut, masyarakat kini telah menjadikan penggunaan kain endek sebagai kebiasaan di masyarakat.    

“Sudah jadi kebiasaan hidup kita, setiap hari Kamis pakai pakai adat Bali, baik pemerintahan dan swasta. Siapa yang bikin? Pak koster,” serunya.

Ia lalu menyebutkan bahwa Kabupaten Gianyar sebagai salah satu sentra industri seni dan kreatif termasuk kain endek atau tenun tentunya sangat merasakan dampak positif secara perekonomian terhadap kebijakan tersebut.

“Kami sebagai masyarakat Kabupaten Gianyar tentu sangat bersyukur memiliki pemimpin seperti Pak Wayan Koster yang betul-betul bekerja keras dan cerdas untuk kepentingan masyarakat dan nindihin gumi Bali,” ucapnya.   

Sedangkan seorang  perwakilan asosiasi pengrajin perak Gianyar menjelaskan saat pandemi Covid-19 menghantam dunia, perekonomian Bali semua orang tahu bersama seperti apa. 

Meski pariwisata di Bali mati total karena pandemi, para pengrajin perak di Celuk, Gianyar masih eksis. 

"Saya ingin memberikan gambaran bahwa saat Covid, pengrajin perak Gianyar masih tetap eksis. Terbukti, melihat APBN dan APBD Provinsi Bali, devisa yang dihasilkan oleh perhiasan perak dan batu mulia di ranking kelima pada APBN dan di Provinsi Bali kalau tidak salah ranking ketiga. Artinya Pak Wayan Koster (Gubernur Bali, red) dan pak Agus Mahayastra (Bupati Gianyar, red) adalah pemimpin yang kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas," jelas warga pengrajin perak. 

Tak hanya mengapresiasi Wayan Koster. Ia memuji langkah jitu Agus Mahayastra. "Di Gianyar Pak Agus sampai membangun Sentra Industri Kecil dan menengah di Celuk, semoga terus ditingkatkan ke depan," kata warga. 

Sementara untuk sang visioner Wayan Koster, menurut dia, telah membantu pengrajin perak melalui Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit. 

"Kalau Pak Wayan Koster, membantu kami saat Pameran Bali Bangkit. Hal itu sangat membantu pengrajin. Kemudian kebijakan-kebijakan Pak Wayan Koster seperti pakain adat Bali setiap hari Kamis, ini membawa dampak peningkatan penjualan perhiasan dan aksesoris.  Kemudian dibangun Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, sebagai tempat pameran budaya seni dan juga ada convention center, kalau bisa ini wujudkan," jelas warga. 

Sedangkan Wayan Koster yang saat ini menjadi petahana Calon Gubernur Bali untuk Pilgub 2024 ini menjelaskan bahwa segala kebijakan yang dikeluarkannya bertujuan mengembangkan perekonomian daerah Bali berbasis kearifan lokal seperti halnya kain endek atau tenun Bali. 

“Pengrajinnya orang Bali, penjualnya juga orang Bali dan pembelinya juga masyarakat Bali. Jadi terjadi perputran ekonomi di Bali yang dinikmati masyarakat Bali sendiri untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya,” terangnya. (*)

Wayan Koster Pencetus Habitat Baru Penggunaan Busana Bali di Lingkungan Pemerintah dan Event Dunia di Bali


Denpasar
-Pro dan kontra soal penggunaan busana Bali terus terjadi saat suksesi Pilkada serentak 27 November mendatang. Namun yang pasti bahwa di era kepemimpinan Koster, pria asal Desa Sambiran Buleleng tersebut telah berhasil membangun habitat baru tentang penggunaan busana adat Bali di lingkungan pemerintahan dan swasta. Bukan hanya itu. Kini seluruh hotel di Bali, perusahan pemerintah, BUMN, swasta, lingkungan sekolah dan sebagainya sudah menggunakan busana Bali setiap Kamis dalam pekan dan kain endek Bali setiap Selasa dalam pekan.  


"Kalau tidak ada pemimpin cerdas (Wayan Koster,red) maka tidak akan ada UU Provinsi Bali dan regulasi lain yang melindungi Bali dan budayanya. Dan krama Bali pun tidak akan bisa apa-apa.Tanpa krama Bali sadari, saat ini setiap Kamis dan Selasa kita sudah menggunakan busana Bali dan endek Bali.Ini sudah menjadi habitat dan kebiasaan krama hidup Bali. Ini semua karya Wayan Koster," kata Bupati Gianyar periode 2018-2023 Made Agus Mahayastra.


Terkait dengan busana Bali, Koster telah menyiapkannya dengan sangat matang. Secara regulasi, pri visioner ini telah terlebih dahulu mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali yang bertujuan untuk melestarikan kain tenun tradisional.


 Kemudian secara operasional di lapangan, Koster juga mengeluarkan SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. Dua pekan menjelang pemberlakuan SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021, terjadi pembelian secara massif kain endek Bali di sejumlah toko, IKM, UMKM, penenun, pasar, butik, dan para penjual eceran kain Bali.


 Untuk di Pemprov Bali saja, lebih daei 11 ribu orang yang akan menggunakan kain tenun Bali. Jumlah ini belum termasuk ASN di kabupaten dan kota seluruh Bali, guru dan siswa seluruh Bali, BUMN, BUMD, hotel dan seterusnya. Tahun 2021 pula, jumlah pengusaha dan penenun melonjak drastis hingan mencapai lebih dari 1200 UMKM dan IKM. Data ini sejalan dengan hasil survei dari UNHI tahun 2022, dimana sebelumnya pengusaha kain endek Bali yang dibuat di Bali hanya 13% dan sisanya merupakan produksi luar Bali. 


Calon Wakil Gubernur Bali yang Bupati Badung dua periode Nyoman Giri Prasta mengakui jika busana Bali ini membbuat cirikhas Bali semakin tampak baik secara nasional maupun global. "Sejak tahun 2021, hampir seluruh event dunia yang digelar di Bali sudah menggunakan busana Bali. Dan satu event besar berskala dunia saat itu adalah KTT G20. Dan yang paling baru event World Water Forum (WWF).


 Jadi benar sekali, bahwa ini sudah menjadi habitat di Bali," ujarnya. Giri Prasta menegaskan, dirinya akan sangat konsen dengan adat dan budaya Bali yang di dalamnya juga termasuk busana adat Bali. 


Tanpa Wayan Koster, kain tenun Bali, busana Bali akan terancam tersingkir, dan hanya digunakan untuk seremonial dan upacara adat. Sementara secara ekonomi, kondisi dan potensi ini bisa mendatangkan banyak keuntungan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus sebagain bentuk perlindungan terhadap tenun Bali yang sudah mendunia.


Saat ini kain tenun endek Bali telah didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (KIK-EBT) dengan nomor inventarisasi EBT.12.2020. Kain endek Bali merupakan warisan budaya kreatif masyarakat Bali yang dihasilkan melalui proses penenunan manual oleh para penenun yang sudah terlatih. 


Kain endek memiliki ciri khas berupa warna dan motif yang tidak akan berubah jika dibuat menggunakan pewarna alami. Motif-motifnya juga menjadi simbol dari keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna. Selain sebagai pakaian, kain endek juga digunakan sebagai simbol persaudaraan dan cindera mata dalam berbagai acara resmi kenegaraan.(*)

Desa Ekasari Dinilai , Desa Antikorupsi Tingkat Kabupaten/kota Se-Bali.


 Jembrana , Bali Kini  - Sebagai sarana meningkatkan peran desa dan masyarakat dalam pencegahan korupsi, Tim Replikasi Desa Antikorupsi Provinsi Bali melaksanakan pemeriksaan dan penilaian Desa Antikorupsi di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Senin (21/10).


Desa Ekasari ditetapkan sebagai salah satu nominator desa terbaik se-Provinsi Bali. Terpilihnya Desa Ekasari mewakili Kabupaten Jembrana bukanlah hal yang mudah yakni melalui penilaian yang dilaksanakan sejak bulan Nopember 2023, Desa Ekasari berhasil menjadi yang terbaik setelah mengungguli 2 (dua) desa nominasi lainnya, yaitu Desa Gumbrih dan Desa Budeng.


Pimpinan Tim Replikasi Desa Antikorupsi Provinsi Bali yang juga selaku Inspektur Provinsi Bali, I Wayan Sugiada menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk mewujudkan pemerintahan desa yang transparan dan bebas korupsi. 


"Dari 3 (tiga) desa yang diajukan oleh Kabupaten Jembrana memang ini yang terbaik Desa Ekasari, adapun aspek-aspek komponen yang kita nilai yaitu tata laksana, pengawasan, kualitas pelayanan publik, partisipasi masyarakat, hingga kearifan lokal," ucapnya.


Lanjut, I Wayan Sugiada menambahakan program perluasan Desa Antikorupsi bertujuan untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas di pemerintahan desa. 

"Dengan terus mengedepankan nilai antikorupsi, diharapkan program ini tidak hanya menghasilkan Desa Antikorupsi, namun juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengawasan dan keterlibatan dalam proses pembangunan di desa," imbuhnya.


Sementara itu Pjs Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara memberikan apresiasi, semangat dan dorongan kepada pemerintah desa, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di Desa Ekasari atas berkomitmen dan upayanya untuk mendukung program anti korupsi. 

"Desa Ekasari telah menunjukkan kepedulian dan kesadaran yang tinggi dalam memerangi korupsi sebagai salah satu pelanggaran terberat terhadap tatanan sosial dan tata pemerintahan yang adil, saya meyakini dalam penilaian ini Desa Ekasari akan mendapatkan hasil yang baik serta mampu menjadi contoh untuk desa-desa lainnya di Kabupaten Jembrana dalam membangun integritas dan nilai-nilai antikorupsi," ungkapnya.


Menurutnya Penilaian Desa Antikorupsi bukanlah perlombaan melainkan sebagai ajang untuk mengetahui sejauhmana implementasi indikator-indikator desa anti korupsi tersebut dilaksanakan dalam pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

"hal yang paling mendasar dari adanya penilaian desa anti korupsi ini adalah komitmen Desa Ekasari untuk mengimplementasikan indikator-indikator  desa antikorupsi secara berkelanjutan pelaksanaan pembangunan, pelayanan kepada masyarakat serta mendorong peran serta aktif masyarakat dalam upaya mencegah korupsi," imbuhnya.


Sukra Negara menambahkan bahwa seluruh profil dan potensi Desa Ekasari telah tercatat dan disampaikan, begitu juga hal-hal yang menjadi penilaian dalam Desa Antikorupsi 

"Semoga pelaksanaan  penilaian Desa Antikorupsi di Desa Ekasari dapat terlaksana dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan," harapnya. (komang).

Minggu, 20 Oktober 2024

Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 Bukti Kepedulian Koster ke Petani Arak Bali


Gianyar
-Kumpulan pengusaha muda Bali yang tergabung dalam Aliansi Gabungan Gerakan Pengusaha Muda Gianyar berterima kasih kepada Wayan Koster karena telah melegalkan arak Bali. 

Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 yang diterbitkan Koster kini telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh krama Bali. Semuanya sejahtera secara sekala dan niskala. 

Ungkapan terima kasih disampaikan I Putu Aditya perwakilan Aliansi Gabungan Gerakan Pengusaha Muda Gianyar, di Desa Bedulu, Sabtu 19 Oktober 2024. "Apresiasi dan terima kasih atas Pergub legalisasi arak Bali yang  sudah bapak Koster berikan, " tegas 

Sosok Wayan Koster yang memperjuangkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali membuat pengusaha arak di Gianyar lebih tenang.

"Banyak teman-teman  bergerak di F&B yang sebelumnya kucing kucingan , kini mereka sudah mampu dan berani me-level up unit bisnis mereka dari arak lokal menjadi arak bisa ekspor, " kata Putu Aditya. 

Dia menjelaskan, sekarang hampir semua restoran di Gianyar bukan hanya  Ubud tapi di beberapa daerah lain, yang khususnya bergerak di bidang  pariwisata telah  menyajikan arak lebih baik dengan varian terbaik yang kalah dengan Whiskey, Vodka dan minuman lainnya. "Kami sangat apresiasi kepemimpinan Bapak Koster," katanya. 

Ia berharap Wayan Koster sebagai calon Gubernur Bali 2025-2030 bersama wakilnya Nyoman Giri Prasta terus menjaga kearifan lokal Bali. 

"Titipan aspirasi kami untuk Koster-Giri setelah menang, ada empat pilar penting yaitu Koster Giri Maju. Maju artinya, modernisasi, infrastruktur, digital, dan pelayanan publik. 

Dimana melibatkan digitalisasi, dan kami melihat bapak (Koster,red) sudah melakukan hal tersebut seperti Bali Digital Fest," katanya. 

Dia menambahkan, kemudian akses pembiayaan lebih untuk UMKM, jaminan pelatihan dan pengembangan kewirausahaan, ketiga fokus pada pariwisata berkelanjutan yang tidak fokus pada pariwisata saja semoga bisa mendorong ekspor. 

"Khusus kita di Gianyar terkenal dengan eksportir kerajinan tangan sepanjang jalan Anom hingga Tegalalang mohon dibantu diperhatikan, " jelasnya. 

Wayan Koster dalam kesempatan itu berterima kasih atas aspirasi dan apresiasi ribuan warga Gianyar. Pria asal Sembiran ini tak banyak bicara. Baginya, sisa hidupnya akan dikerahkan untuk melanjutkan pembangunan Bali. 

"Doakan kami (Koster-Giri dan Paket Aman) sehat, aktif kampanye dan astungkara bisa menang. Titiang minta terima kasih atas semua aspirasi dan apresiasinya, " kata Koster. 

Koster juga berharap krama Bali kembali memberikan mandat kepada Koster-Giri. Karena kedua figur telah terbukti dan teruji membangun Bali. 

"Wajib pilih dan menangkan Koster-Giri dan Paket Aman. Untuk paket Pilgub Gubernur Bali pilih baju putih dan selam Nomor 2, Pilbup Gianyar baju barak Nomor 1," katanya. 

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menjelaskan krama Bali diharapkan hadir ke TPS Rabu 27 November 2024. "Minimum Koster-Giri menang di Gianyar 75 persen dan Paket Aman minimum 75 persen juga. Kalau bisa lebih lebih dari itu, " katanya. 

Koster percaya bahwa krama Bali tahu siapa saja pemimpin Bali yang telah terbukti dan teruji membangun Bali. "Karena kita semua (Koster-Giri dan Paket Aman) sudah bekerja keras, semua sudah kelihatan bekerja dan hasilnya sudah terlihat, jadi jangan coba-coba lagi yang lain, " tegasnya. 

Kampanye terbuka tahap pertama di Desa Bedulu digelar Koster-Giri (Wayan-Koster) dan Paket Aman setelah melakukan persembahyangan di Pura Samuan Tiga, Pura Sakral yang mempersatukan Bali. 

Hadir dalam kampanye ini, Anggota DPR RI Nyoman Parta, Ketua DPD Hanura Bali Kadek Arimbawa alias Lolak, Anggota DPRD Bali Geg Diah, DPRD Badung Bima Nata, pengurus PDI Perjuangan dan relawan, partai pendukung serta ribuan warga. (*)

Koster-Giri Yakin Raih Suara 75 Persen di Gianyar


GIANYAR
-Paslon Gubernur Bali Nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) target meraih suara sebesar 75 persen di Kabupaten Gianyar pada pilkada serentak Rabu 27 November 2024.


Target ini tidak muluk-muluk, karena Koster-Giri telah berkerja, terbukti, teruji melayani dan membantu semua krama Bali. 


Koster-Giri juga menjadi kolaborasi duo pemimpin Bali yang telah terbukti menjaga seni budaya, adat istiadat, tradisi, agama dan kearifan lokal Bali selama memimpin Bali.


"Pada Pilkada Serentak Rabu 27 November 2024, minimum Koster-Giri menang di Gianyar 75 persen begitu juga paket Aman (Made Agus Mahayastra dan AA Gde Agung) menang minimum 75 persen, " kata Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali dihadapan ribu an warga Gianyar Sabtu 19 Oktober 2024.


Meski menargetkan sebesar 75 persen, Koster-Giri juga percaya dengan Paket Aman. Kedua paket Cagub dan Cabup akan berjuang agar bisa meraih suara lebih dari target minimum tersebut. 



"Kalau bisa lebih lebih baik dari itu. 

Karena kita semua (Koster-Giri dan Paket Aman) sudah bekerja keras. Semua sudah kelihatan kerjanya, terbukti dan teruji. Hasilnya telah dinikmati krama Bali. jangan coba-coba dengan yang lain, " katanya. 


Gubernur Bali 2018-2023 asal Desa Sembiran Buleleng ini menjelaskan, krama Bali dianjurkan memilih pemimpin Bali yang memiliki konsep membangun Gianyar dan Bali. 



"Pilih yang  punya konsep membangun Bali dan Gianyar khususnya. 

Astungkara, kami bisa dipercaya krama Bali, agar aspirasi tadi soal desa adat, UMKM, IKM, subak, pendidikan, kesehatan, seni budaya, dan lain-nya bisa berjalan dengan baik, " jelas Koster. 


Koster mengatakan akan ekstra bekerja keras pada periode kedua jika mendapat mandat dari krama Bali. Karena periode pertama telah berkerja keras membangun dan telah dinikmati masyarakat. Kini akan menuntaskan yang telah berjalan dan sempat terhenti karena pandemi covid. 


"Periode pertama tiang sudah bekerja keras. Kini waktu lima tahun, banyak harus Koster-Giri tuntaskan. Titiang lebih fokus pada pembangunan yang harus di tuntaskan, 

Pak Giri Prasta yang akan tugas-tugas kemasyarakatan, " jelas Koster disambut riuh teriakan dua periode krama Gianyar. 


Untuk krama Bali seutuhnya, kata Koster, hal prioritas yang akan dilakukan Koster-Giri jika dipercaya yakni menggali sumber pendapatan daerah Bali. UU Nomor 15 tahun 2023 tentang provinsi Bali berserta peraturan turunannya akan menjadi payung hukum bagi pemerintah daerah menggali sumber pendapatan dari segala aspek di Pulau Dewata.


Terbaru, satu diantaranya langkah brilian Koster yang dipuji krama Bali yakni pungutan wisatawan asing (PWA) yang berlaku  di Bali sejak 14 Februari 2024. Pungutan ini dikenakan sebesar Rp150.000 per orang dan dibayarkan secara elektronik (nontunai). Kini sudah hampir Rp 300 M terpungut. 

 

Pungutan ini diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing. Pungutan ini hanya dikenakan sekali selama wisatawan asing berada di Bali. 

 

Pembayaran pungutan dapat dilakukan melalui: Aplikasi atau situs lovebali.baliprov.go.id, Transfer bank, Akun virtual, QRIS, Meja pembayaran di bandara atau pelabuhan di Bali. 

 

Pungutan ini tidak berlaku bagi beberapa kelompok, di antaranya Pemegang visa diplomatik dan visa dinas,  Awak atau kru maskapai moda transportasi Pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) serta Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) Pemegang visa penyatuan keluarga Pemegang golden visa atau visa APEC Business Travel . (*)

Seraya Culture Festival 2024 Tahun Ketiga Segera Dimulai, Libatkan Ratusan Seniman


Karangasem, Bali  Kini 
- Seraya Culture Festival 2024 memasuki era ke 3  yang telah menjadi agenda kalender tahunan. Kegiatan akan digelar pada 24-26 Oktober 2024 di Lapangan Ki Kopang, Seraya, Kabupaten Karangasem. Festival akan melibatkan lebih dari 300 seniman dari Desa Adat Seraya. 


Ketua Panitia, I Wayan R Supertama, dalam konferensi pers bersama awak Media Karangasem di Warung Chic pada 20 Oktober 2024 menyampaikan bahwa festival kali ini mengusung tema "Jenggama," yang berarti kehidupan dalam bahasa Sansekerta. Tema ini selaras dengan tujuan desa untuk menghidupkan ekonomi lokal melalui seni dan budaya.


Supertama juga menekankan bahwa festival tahun ini akan menampilkan beragam seni dan tradisi, melibatkan lebih dari 300 seniman. "Kami ingin menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Desa Adat Seraya dan mendukung sektor pariwisata berbasis budaya," tuturnya.


Dalam acara ini, tradisi Gebug Ende akan menjadi sorotan utama, diiringi dengan pertunjukan Joged Bungbung, lomba tari untuk anak-anak, lomba foto, serta kegiatan sosial seperti donor darah. Selain itu, lomba mencing juga tetap diadakan untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat.


Pembukaan festival akan dimeriahkan oleh 100 penari pendet yang berasal dari SMPN 3 Amlapura dan SMAN 3 Amlapura. Supertama menambahkan, hiburan malam akan menampilkan artis-artis lokal dan grup musik, dengan nuansa yang lebih lembut menjelang Pilkada 2024.


Bendesa Adat Seraya, I Made Salin, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan tradisi dengan Gebuk Ende sebagai ikon Desa Adat Seraya. "Tradisi ini unik dan menjadi satu-satunya yang ada di desa kami," katanya, berharap festival ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kunjungan wisata ke Karangasem. (Ami)

Kampanye di Dadia Kleneng Manggis, Gus Par-Guru Pandu Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur di Karangasem


Karangasem, Bali Kini -
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata dan I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu), melaksanakan kampanye bersama warga di Dadia Kleneng, Desa Ulakan,Kecamatan Manggis pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Di Desa Ulakan, kehadiran Cawabup Wayan Pandu disambut antusias oleh warga Dadia Kleneng.


Wayan Pandu menegaskan, "Kenaikan tarif air PDAM sangat memberatkan masyarakat dan menjadi keluhan utama. Kami menargetkan solusi untuk masalah air bersih di Kecamatan Kubu dalam dua tahun ke depan karena merupakan prioritas kami," Katanya. Dalam acara tersebut, warga juga menyampaikan aspirasi mengenai perbaikan jalan atau insfrastruktur dan bantuan sosial untuk pembangunan pura.


Wayan Pandu didampingi tokoh masyarakat setempat, I Nyoman Sumadi, anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar. Mereka mempresentasikan visi dan misi Gus Par-Guru Pandu untuk lima tahun ke depan jika terpilih pada Pilkada 27 November 2024. Ia memastikan akan merealisasikan usulan masyarakat dalam Pokok Pikiran (Pokir) Dewan, mengingat hubungan antara anggota DPRD dan eksekutif saat ini kurang harmonis.


Wayan Pandu juga menegaskan komitmennya untuk melobi pemerintah pusat demi mendapatkan anggaran pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata di Karangasem, dengan fokus pada konsep Nyegara Gunung dan pengembangan desa wisata.


Mengenai isu tarif air PDAM, ia menjadikan penurunan tarif sebagai prioritas jika terpilih, termasuk program bantuan sambungan air untuk masyarakat berpenghasilan rendah. (Ami)

DPRD Bali Percepat Pembahasan Tata Tertib Dewan


Denpasar , Bali Kini
- DPRD Provinsi Bali terus mempercepat pembahasan Peraturan DPRD Provinsi Bali tentang Tata Tertib (Tatib) DPRD Provinsi Bali periode lima tahun ke depan.


"Kami kebut pembahasannya dan kami siap bekerja 24 jam untuk menyelesaikan Tatib DPRD Bali yang hampir 50 persen terjadi perubahan," kata Koordinator Pembahasan Made Suparta di Sekretariat DPRD Bali di Denpasar, Renon, pada Selasa, 15 Oktober 2024.


Pembahasan Tatib  DPRD Bali dipimpin langsung Koordinator Pembahasan Tatib Made Suparta didampingi Ketua Bapemperda DPRD Bali Ketut Tama Tenaya.


Dalam pembahasan Tatib DPRD Bali dari 28 anggota dan pimpinan dihadiri Gede Kesuma Putra, Wayan Gunawan, Dr. Somvir, Grace Anastasia Surya Widjaja, Tjokorda Gede Agung, Anak Agung Istri Paramita Dewi dan Gede Gumi Asvatham.


Menurut rencana, Peraturan Tatib DPRD Bali ini pekan depan sudah dipastikan ada finalisasi terhadap sejumlah pasal yang dilakukan perbaikan ataupun penyempurnaan. Dengan demikian dalam pembahan pekan depan sudah bisa disampaikan hasil perbaikannya pasal demi pasal. 


Suparta menuturkan perubahan terhadap Tata Tertib Dewan Nomor 1 tahun 2019 ini, kedudukannya akan sama dengan Undang-Undang. Selain mengatur di internal  Dewan juga akan mengikat keluar 


Menurut dia, tatib ini mengatur internal dalam konsolidasi Dewan, supaya kedudukannya semakin kuat sebagai penyelenggara pemerintah dalam konteks legislatif.


"Begitu Tatib ini selesai, kami akan sosialisasikan. Tatib ini memiliki landasan hukum, filosofis, sosiologis yang mengacu kepada PP 12 tahun 2018, Undang-Undang Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2015," ucap Suparta.


Sementara itu, dalam pembahasan anggota Pansus Wayan Gunawan menyampaikan, selama ini keberadaan anggota Dewan seakan-akan tidak memiliki kekuatan dan kian melemah.


Ia menilai terjadi pelanggaran terstruktur, sistemik dan masif (TSM) terutama menyangkut hal-hal yang sangat mendesak, terutama Pansus di DPRD Bali. "Keanggotaannya 15 orang, dalam praktiknya dibagi dua. Keanggotannya maksimal sejumlah besaran anggota komisi. Kalau evaluasi,  apakah itu dibenarkan nggak oleh Peraturan Pemerintah," ujar Gunawan mempertanyakan.


Gunawan menambahkan, dalam penyelenggaraan reses dilaksanakan tiga kali dalam setahun dan setiap kali reses selama delapan hari.  


Selanjutnya setelah kegiatan reses, rentetannya semestinya ada pelaporan yang disampaikan kepada pimpinan paling lambat 14 hari setelah reses. Namun, selalu lambat dan tidak ada penyampaian laporan.


Selanjutnya, kata Gunawan, setelah hasil reses dilaporkan, pimpinan dewan lanjut melaporkan ke gubernur. Penyampaikan hasil reses kepada gubernur dan meminta kepada gubernur bahwa semua hasil reses dewan wajib ditindaklanjuti. 


"Kalau dalam Tatib diatur, hanya ditindalanjuti, saya khawatir bisa saru gremeng. Usulan saya dalam Tatib yang baru, bahwa semua hasil reses anggota Dewan harus ditambahkan kata wajib, kalau sudah diisi kata wajib ditindaklanjuti, baru keren," katanya menegaskan.


Sementata Kadek Setiawan, SH., MH, Perancang Perundang-Undang Ahli Muda dari Kanwil Hukum dan Ham Bali dalam pembahasan Tatib DPRD Bali yang dibahas memberikan sejumlah masukan dan menginginkan adanya kepastian terkait perubahan pasal demi pasal dari Tatib DPRD Bali Nomor 1 tahun 2019. Sebab, dari pembahasan Tatib DPRD Bali mengalami perubahan hampir 50 persen. Pihaknya ingin mendapat kepastian bahwa perubahan yang terjadi terkait permasalahan hukum yang ada dialami DPRD Bali seperti yang dituangkan dalam rancangan Tatib hingga 50 persen mengalami perubahan. 


Setiawan mengatakan berdasarkan Permendagri 22 tahun 2023,  mau tidak mau harus taat asas dalam pembahasan sesuai UU Nomor 11 tahun 2012. 


Perubahan Peraturan DPRD tentang Tatib  lebih dari 10 pasal, judul harus disempurnakan, konsideran menimbang harus disesuaikan. Hal itu dikarenakan tidak sesuai dengan perkembangan hukum saat ini. Dasar hukum mengingat,  tentunya harus ada penjelasan atau keterangan yang dicantumkan dalam mengingat.[ar/rh]

Ribuan Warga Gianyar Tekad Bulat Menangkan Koster-Giri dan AMAN


GIANYAR -
Sekitar 2 ribu lebih warga Kabupaten Gianyar menyatakan deklarasi dengan tekad bulat memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta pada Pilgub Bali 2024.


Deklarasi yang berlangsung pada Sabtu (19/10/2024) di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar tersebut juga dibarengi kebulatan tekad memenangkan Paslon Bupati-Wakil Bupati Gianyar Nomor Urut 1, I Made Mahayastra-AA Gede Mayun. 


Mahayastra selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Gianyar menilai Wayan Koster dan Giri Prasta bukanlah pemimpin karbitan, namun telah terbukti dan teruji kinerjanya. 


Ia menyebutkan salah satu prestasi luar biasa Wayan Koster saat menjadi gubernur Bali periode 2018-2023 adalah lahirnya Undang-Undang tentang Provinsi Bali. 


"Kalau pemimpin lain, mungkin butuh waktu lima tahun atau sepuluh tahun, tapi Pak Koster cukup setahun. Pak Koster sendiri yang merancangnya, biasanya yang merancang undang-undang itu DPR, tapi ini gubernurnya langsung karena sudah dipercaya mampu," ujarnya. 


Di mana dalam undan-undang tersebut, lanjut Mahayastra, Provinsi Bali diperbolehkan memungut pajak dari wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Dewata. Hal ini sebagai solusi guna mengatasi  keterbatasan sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang sangat minim  sesuai aturan berlaku. 


"Sekarang ini setiap wisatawan asing dipungut Rp 150 ribu dengan potensi pendapatan setahun mencapai Rp 900 miliar. Nanti ke depannya dalam kondisi ideal bahkan  bisa mencapai Rp 9 triliun," terangnya. 


Menurutnya, hal ini adalah berkat perjuangan kerja keras yang dilakukan Wayan Koster sebagai gubernur. 


"Pak Koster ini pekerja keras, beliau saat menjadi gubernur itu masih kerja sampai jam 1 dan 2 pagi setiap harinya. Karena beliau ini adalah pemimpin yang bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja tuntas," ungkapnya. 


Sementara itu, Wayan Koster menegaskan komitmennya akan melakukan pemerataan pembangunan  dan perekonomian antarwilaah di Pulau Bali. Caranya, dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Utara, Timur dan Barat Pulau Bali. Di antaranya dengan pembangunan Tower Turyapada (Buleleng) dan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung. 


"Selama ini, 67 persen kue perekonomian Bali terpusat di wilayah Selatan. Sisanya, barulah tersebar di wilayah lain di Bali," sebutnya. (*)


Jumat, 18 Oktober 2024

Mengimplementasikan Tri Hita Karana, Paslon GP Ajak Pendukung Gelar Persembahyangan


Karangasem, Bali Kini
- Dalam menjalankan kampanye Bupati dan Wakil Bupati Karangasem 2024, Paslon nomor urut 3 yakni I Gusti Putu Parwata dan Guru Pandu Prapanca Lagosa tak hanya rutin mendekatkan diri kepada masyarakat, namun juga mendekatkan diri kepada Tuhan dan alam. Hal ini senada dengan prinsipnya yakni Tri Hita Karana. 


Untuk itu Pasangan calon GP (Gus Par-Guru Pandu), mengajak Segenap Badan Tim pemenangan, para Pepadu (Pendukumg Parwata-Pandu), semeton GMT dan lainnya untuk melaksanakan persembahyangan di Pura Penataran Agung Nangka, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Pada Jumat (18/10/2024). Ratusan masyarakat mengikuti prosesi persembahyangan tersebut, hadir pula Penanggung jawab GMT yakni I Gusti Made Tusan beserta Ibu Mas Sumatri. 


Menurut Ketua Badan Tim Pemenangan, I Gede Krisna Adi Widana menerangkan maksud dan tujuan persembahyangan tersebut ialah meminta restu kepada Tuhan yang dijalankan sesuai dengan prinsip GP. "Maksud dan tujuannya, kita punya prinsip dengan angka tiga (sesuai nomor urut Paslon) yakni Tri Hita Karana salah satunya ialah hubungan manusia dengan Tuhan. Jadi kami memohon kepada Tuhan agar setiap gerakan tindakan kita menuju kemenangan GP bisa diraih secara baik, secara normal, dan berjalan lancar," Katanya. 


Untuk informasi, Tri Hita Karana merupakan pandangan hidup atau falsafah dalam Hindu yang berarti Hubungan manusia dengan Tuhan (Sanghyang Jagatkarana), Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam (bhuana). (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved