-->

Rabu, 18 September 2024

Lulusan FP Unwar Harus Mampu Adaptasi Teknologi untuk Majukan Pertanian Indonesia Timur


Denpasar, Bali Kini
-  Lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa FP-Unwar mesti mampu mengadaptasi perkembangan teknologi  untuk pengembangan pertanian di Indonesia Timur. Mengingat rata-rata lulusan FP-Unwar berasal dari kawasan Indonesia Timur.


"Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan saya lihat ini banyak wajah-wajah Indonesia Timur yang kedepannya bisa membantu pengembangan pertanian Indonesia Timur dalam arti luas dengan mengadaptasi teknologi pertanian dan digital marketing" kata Rektor Unwar Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P. saat memberikan sambutan pada Pelepasan Sarjana Ke-75 Periode III Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Tahun 2024 di Denpasar pada Senin (9/9/2024).


Pandit mengingat lulusan pertanian di era digitalisasi harus mampu mengadopsi teknologi. Apalagi Indonesia sedang menuju target Indonesia emas

"Konotasinya kedepan di era digital anda sebagai petani tidak lagi berpakaian kotor. Anda harus mampu membranding pertanian menuju Indonesia emas, pertanian yang berbasis teknologi pertanian dan berbasis digital marketing" paparnya


Menanggapi sambutan rektor, Fadilah Aulia, selaku lulusan terbaik dalam Pelepasan Sarjana Ke-75 Periode III Fakultas Pertanian mengaku akan berusaha mengabdikan ilmu yang didapatkan agar mampu berkontribusi bagi pertanian, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Aulia berencana untuk kembali ke Lombok untuk membantu petani mengembangkan pertanian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani


“Rencananya kembali ke kampung dulu dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama kuliah” papar Aulia.


Aulia pada sisi lain, mengakui bahwa  perjalanan ini bukanlah akhir melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Tanggungjawab dalam mendiseminasikan dan memberikan kontribusi nyata dalam mengangkat sektor pertanian.


Sedangkan Dekan FP-Unwar Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si.berharap para sarjana yang di yudisium selalu berkomitmen dan memotivasi diri untuk mengembangkan pertanian. Mengingat sektor pertanian akan selalu dibutuhkan, karena manusia selalu membutuhkan pangan.


“Selagi manusia itu hidup, selagi manusia itu perlu makan untuk melanjutkan kehidupan, selagi itu pula membutuhkan pertanian untuk memenuhinya dan selagi itu pula membutuhkan kalian sarjana pertanian”ungkap Suriati


Suriati berpesan agar para sarjana terus mengembangkan pengetahuan tentang pertanian, karena untuk mencapai kesuksesan tidak bisa serta merta hanya dengan belajar di kampus saja. Hal ini yang menyebabakan lulusan dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa kini juga dilengkapi dengan pendamping ijazah berupa sertifikasi dari Lembaga sertifikasi Profesi (LSP).

Tak Miliki NIB, UMKM di Bali Sulit Akses Bantuan Pemerintah


Denpasar , Bali Kini
– Banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kesulitan mengakses berbagai program bantuan pemerintah menjadi sorotan. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini diungkapkan oleh Dr. Made Setini, seorang akademisi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa (Unwar), saat dikonfirmasi di Denpasar pada Selasa (17/9).


Menurut Setini, NIB telah menjadi syarat mutlak bagi UMKM untuk mendapatkan akses ke berbagai program bantuan pemerintah. "NIB ini ibarat KTP-nya sebuah usaha. Dengan memiliki NIB, UMKM secara resmi tercatat dan diakui keberadaannya oleh pemerintah," kata Setini.


Lebih lanjut, Setini menjelaskan bahwa banyak UMKM, terutama yang berskala mikro, belum memahami pentingnya NIB dan belum melakukan pendaftaran. "Kurangnya kesadaran akan pentingnya NIB menjadi salah satu faktor penghambat UMKM dalam mengakses bantuan pemerintah," ujarnya.


Guna mengatasi permasalahan ini, Dr. Setini menyarankan beberapa solusi. Pertama, pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada UMKM mengenai pentingnya NIB dan kemudahan dalam proses pendaftaran. Kedua, pemerintah juga perlu mempermudah proses pendaftaran NIB, misalnya dengan menyediakan layanan online yang lebih user-friendly.


"Dengan demikian, diharapkan semakin banyak UMKM yang memiliki NIB dan dapat memanfaatkan berbagai program bantuan pemerintah yang tersedia," pungkas Setini.


Setini mengakui upaya sosialisasi dan pelatihan sudah beberapa kali dilakukan untuk mengingatkan UMKM akan pentingnya NIB. Salah satunya dilakukan kepada UMKM di Desa Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar. Kegiatan sosialisasi dilakukan serangkaian kegiatan pendampingan UMKM yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-Unwar pada 15, 16 dan 19 Agustus 2024. 


Dalam kegiatan sosialisasi tersebut para pengelola UMKM juga diajarkan untuk mulai melakukan pemasaran secara digital untuk memperluas jangkauan pasar. Pengelola UMKM juga diperkenalkan dengan sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan Qris, yang memungkinkan UMKM untuk menerima pembayaran digital dengan lebih mudah dan efisien.


Salah satu pengelola UMKM, Tasya berharap pendampingan dapat dilakukan secara periodic dan berkelanjutan. Apalagi sosialisasi yang dilakukan dapat menambah wawasan para pengelola UMKM dan merasa sangat dibantu dikarenakan mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha) [ml]

Pura Segara Giri Simora Perekat 13 KK Warga Hindu Bali di Kabupaten Kaimana, Papua Barat


Papua Barat , Bali kini -
Pura memiliki multi fungsi, selain tempat beribadah bagi Umat Hindu tetapi juga fungsi sosial  atau perekat bagi warga Bali beragama Hindu. Warga Hindu yang bermukim di luar Bali memanfaatkan pura tidak saja untuk tempat persembahyangan namun juga memperat tali persaudaraan dan kebersamaan. Hal inilah menjadi spirit bagi 13 KK warga Hindu Bali yang bermukim di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat mendirikan Pura Segara Giri Simora. “Pura Segara Giri Simora menjadi tempat kami berkumpul pada setiap Purnama, kami sembahyang bersama dan mesimakrama (sosialisasi),” tutur pemangku Pura Segara Giri Simora Ketut Nitiyasa.

Kehadiran warga Bali sebulan sekali juga menjadi “obat” atas kerinduan dengan suasana di Bali, tutur Guru SMA asal Desa Dauh Waru Kabupaten Jembrana itu, karena mereka bisa bersendagurau, maupun berbagi cerita dan lungsuran sembari membahas hal-hal penting untuk dikerjakan selaku umat sedharma dalam memelihara palemahan dan menyelenggarakan upacara keagamaan di pura tersebut. “Eh Purnama, bulan depan siapa yang bertugas bikin banten,” celetuk Ketut Nitiyasa disela-sela perbincangan dengan tim peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Unud usai persembahyangan Rahina Purnama Sasih Ketiga pada Selasa (17/9/2024). Seorang ibu pun langsung unjuk tangan sebagai tanda siap menunaikan tugas menyiapkan sarana upakara pada rahina purnama sasih kapat mendatang.

Pura ini dibangun secara bertahap sejak tahun 2018, lanjut Ketut  Nitiyasa yang mengaku merantau di Kaimana sejak tahun 1993, dan menghabiskan dana sekitas Rp. 1 M. Sebagian besar biaya didapatkan atas bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kaimana dan punia dari warga Bali yang mengemban tugas kenegaraan di kota yang dikenal karena lagu berjudul “Senja di Kaimana” yang dipopulerkan penyanyi Alfian Tahun 1990-an. Ditambahkan, ide membangun Pura Segara Giri Simora tercetus ketika AKBP I Nyoman Sugiartha menjabat Kapolres Kaimana Mulai Tahun 2014. “Pak Nyoman Sugiartha menghimpun kami warga Bali untuk berkumpul dan mengadakan tanah seluas 20 x 40 meter persegi dengan harga Rp. 50 Juta, namun baru dibayar Rp. 30 Juta dari punia (sumbangan sukarela) pak Nyoman Sugiarta namun yang bersangkutan keburu pindah tugas,” tutur Ketut Nitiyasa. Selanjutnya pelunasan pembelian tanah senilai Rp. 20 juta, tambah bapak dua anak itu, dilaksanakan secara urunan (swadaya) warga Bali lainnya yang menetap di Kaimana. Tanah seluas itu dibangun sebagai areal utama mandala Pura Segara Giri Simora dan candi bentar. 

Selanjutnya, areal palemahan pura diperlebar saat AKBP I Ketut Widiarta, S.IK., MH pada tahun 2021. “Pengadaan lahan atas punia Pak Ketut Widiarta kami gunakan untuk membangun jaba tengah dan areal parkir,” jelasnya. Ditegaskan, areal Pura Segara Giri Simora sudah bersertifikat hak milik atas nama PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Kaimana. Dijelaskan, bangunan fisik Pura Giri Simora dimulai Tahun 2018 atas bantuan Pemkab Kaimana senilai Rp. 600 juta kala itu, dan setiap tahun ditingkatkan bangunanya dengan sumber pendataan yang sama. Pura ini dibangun dengan mendatangkan tukang langsung dari Bali dan ada tiga tukang yang secara bergantian mengerjakannya. “Piodalan Pura Segara Giri Simora pada rahina Purnama Sasih Keulu,” tuturnya.

Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. mengaku mengetahui keberadaan Pura Segara Giri Simora pada tahun 2021. “Kebetulan saya ditugaskan mempresentasikan laporan studi kelayakan Teluk Triton sebagai destinasi pariwisata ada di Kota Kaimana saat Hari Raya Kuningan dan saya ingin sembahyang diantarlah saya oleh salah seorang staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana ke Pura Segara Giri Simora ini,” tutur Dosen Fakultas Pertanian Unud itu. Dia mengaku sangat kagum dengan pelinggih dan penyengker Pura Segara Giri Simora yang megah  serta kebersihan palemahan pura yang terjaga dengan baik. Areal tempat warga untuk bersembahyang dikeramik, katanya, sehingga sangat nyaman bagi warga Hindu yang akan beribadah. Dr. Agus Muriawan Putra, S.STPar., M.Par yang juga seorang pemangku (pemuka agama) di Desa Wangaya Gede, Tabanan menjelaskan bahwa aura magis areal Pura Segara Giri Simora sangat terasa. “Setiap bertugas ke Kaimana, saya pasti berdoa memohon restu agar kami dijauhkan dari mara bahaya dan segala kegiatan berjalan lancer di pura ini. Kami bersyukur berbagai kegiatan kami berjalan sesuai rencana, dan saya meyakini itu atas anugrah Ida sesuhunan sane melinggih iriki<” tuturnya seraya menyampaikan salut dan terima kasih kepada warga Bali di Kaimana walau jumlahnya sedikit sudah mampu membangun pura semegah itu. 

Sementara itu, I Made Sukana, S.STPar., M.Par menyampaikan dupa sebagai punia untuk memperlancar kegiatan persembahyangan. Dalam obrolan singkat dengan warga yang hadir dalam persembahyangan terungkap pengadaan dupa menjadi sedikit hambatan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan upacara keagamaan di Kaimana. “Kalau bunga dan banten atau canang kami buat semampunya menggunakan bahan-bahan lokal dan pengetahuan ibu-ibu yang relatif terbatas dalam membuat canang,” tutur Ketut Nitiyasa. Ditambahkan, 13 KK warga Bali tersebut sebagian memang lahir dan besar di Kaimana, sedangkan orang tuanya ada yang berasal dari Desa Besan (Klungkung), Desa Munduk (Buleleng), Desa Selabih (Tabanan), Desa Dauh Waru (Jembrana) dan lain-lain. Dalam persembahyangan rahina purnama ketiga, mereka kedatangan seorang warga baru yakni Agung Restu Anggara seorang anggota TNI AD asal Kecamatan Susut, Kapaten Bangli yang baru pindah tugas dari Kota Kupang, NTT. (ri/*) 

.

 


Jelang Hari Suci Galungan dan Kuningan, TPID Kota Denpasar Pantau Ketersediaan Beras di Gudang Bulog.


 Ket. Foto : Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar kembali melaksanakan pemantauan Stok Beras di Gudang Bulog, Sempidi, Badung, Bali, Kamis (18/9).


Denpasar, Bali Kini - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar kembali melaksanakan pemantauan Stok Beras di Gudang Bulog, Sempidi, Badung, Bali, Kamis (18/9). Pemantauan dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan stok beras menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan. 


Pemantauan dipimpin Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Ngurah Raini bersama Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana serta perwakilan OPD dilingkungan Pemkot Denpasar yang tergabung kedalam TPID Kota Denpasar. Kehadiran Tim TPID Kota Denpasar diterima langsung Asisten Manajer Pelayanan Publik Bulog Bali, Dewa Ayu Widiastuti didampingi Kepala Gudang Bulog Sempidi, Ahmad Ivan. 


Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Ngurah Raini saat ditemui menjelaskan bahwa pemantauan stok beras oleh TPID Kota Denpasar ini sebagai upaya memastikan ketersediaan beras terutama menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan. Sehingga saat memasuki rangkaian hari raya nanti, ketersediaan beras di Kota Denpasar dapat dipastikan cukup. 


"Dari data yang kami peroleh, stok beras Bulog yang akan didistribusikan ke wilayah Kota Denpasar tergolong masih aman dan cukup untuk empat bulan ke depan terutama menjelang hari suci Galungan dan Kuningan," ungkap Raini. 


Sementara itu, Asisten Manajer Pelayanan Publik Bulog Bali, Dewa Ayu Widiastuti menerangkan Stok Beras Bulog di Gudang Bulog Sempidi sebanyak 1000 ton lebih dengan harga beras Rp 11.000/kg. Jumlah ini masih tergolong aman sampai empat bulan kedepan. Sementara untuk stok Beras Premium kurang lebih sebanyak 600 ton dengan harga Rp. 72.500 per 5 kg. 


"Saya dapat mengatakan stok beras untuk empat bulan ke depan sangat aman, jadi stok beras tercukupi saat Hari Suci Galungan dan Kuningan nanti," jelasnya. 


Dalam kesempatan ini, pihaknya pun menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian panik atau khawatir kurangnya ketersediaan beras khususnya di Kota Denpasar. Hal ini lantaran stok beras relatif masih aman untuk empat bulan kedepan atau sampai akhir tahun. 


"Bulog juga terus berkordonasi dengan TPID Kota Denpasar mendistribusikan beras untuk dikirim ke Pasar Murah dan Bazzar Pangan untuk menjamin ketersediaan ditengah masyarakat di Kota Denpasar," pungkasnya (esa)

Ribuan Anak PAUD-SD Ikuti Gebyar Anak Usia Dini di Jembrana


Jembrana , Bali Kini 
- Sebanyak 1.800 anak usia dini yang terdiri dari anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Sekolah Dasar fase awal mengikuti kegiatan Gebyar Anak Usia Dini yang diselenggarakan oleh oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana di GOR Kresna Jvara, Jembrana, Rabu (18/9).


Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Bunda PAUD Jembrana, Ny. Candrawati Tamba yang juga hadir, mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi dan bergembira bersama. Seluruh anak-anak senang mengikuti acara yang diisi dengan bernyanyi bersama, senam sehat yang dipimpin guru dan anak PAUD-SD serta pertunjukan Drumband dari anak-anak PAUD.


Kemudian, acara juga dilanjutkan dengan penyerahan tali asih kepada anak-anak usia dini oleh Bupati Tamba didampingi Bunda PAUD Jembrana, Ny. Candrawati Tamba.


Gebyar Anak Usia Dini diselenggarakan untuk membudayakan sekolah sehat, baik sehat fisik, sehat bergizi, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan. Selain itu, juga memberikan dukungan terhadap gerakan transisi PAUD-SD yang menyenangkan serta mampu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pendidikan berkualitas di kabupaten Jembrana.


Bupati I Nengah Tamba menyampaikan terima kasih dan harapannya agar anak-anak ini bisa menjadi kebanggaan dan memberikan prestasi bagi kabupaten Jembrana.


"Saya ucapnya terima kasih kepada Bapak/Ibu guru serta orang tua yang telah mendidik anak-anak usia dini. Kita harapkan kedepan anak-anak ini semua menjadi generasi-generasi emas kabupaten Jembrana," ucapnya.


Hal senada juga disampaikan Bunda PAUD kabupaten Jembrana, Ny. Candrawati Tamba yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan Gebyar Anak Usia Dini karena relevan untuk mendukung pembelajaran yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.


"Terima kasih karena kalian telah menjadi anak-anak PAUD dan anak SD yang sehat, cerdas dan ceria sebagai generasi Emas Jembrana yang pastinya akan mendukung masa depan yang lebih bahagia," kata Ny. Candrawati.


Bunda PAUD juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang mendukung program pemerintah terutama membudayakan sekolah sehat dan transisi PAUD-SD yang menyenangkan.


Sementara Kepala Dinas Dikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan Gebyar Anak Usia Dini tahun 2024 di kabupaten Jembrana melibatkan 4.150 orang peserta dari anak-anak, orang tua, guru dan undangan.


"Jumlah peserta sebanyak 4.150 orang yang terdiri dari 1.800 anak usia dini, 1.800 orang tua murid, 400 guru dan Kepala sekolah serta 150 undangan," ujarnya. (Ngr )

Pemkot Denpasar Apresiasi Peran SMP Negeri dan Swasta Dukung Implementasi Kejar.


 Ket foto : Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Apresiasi dan Penghargaan SMP Negeri dan Swasta se-Kota Denpasar yang digelar di Graha Sewakadarma Kota Denpasar, Rabu (18/9).


Denpasar, Bali Kini - Pemkot Denpasar memberikan apresiasi atas peran serta SMP Negeri dan Swasta di Kota Denpasar dalam mendukung terwujudnya Akselerasi Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Apresiasi dan Penghargaan SMP Negeri dan Swasta se-Kota Denpasar yang digelar di Graha Sewakadarma Kota Denpasar, Rabu (18/9).


Keberhasilan implementasi Kejar ini mengantarkan Kota Denpasar sebagai penerima Kejar Award nominasi wilayah implementasi Kejar terbaik tingkat kota se-Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali, Rony Ukurta Baru, Kepala Divisi SPPUR dan Manajemen Intern, Yusuf Wicaksono. Hadir pula Direktur Bisnis Bank BPD Bali, I Nyoman Sumenaya, Kepala BPD Bali Cabang Utama Denpasar, I Made Sudharma, Pimpinan OPD serta Kepala Sekolah SMP Negeri dan Swasta di Kota Denpasar. 


Dalam sambutan tertulisnya, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang dibacakan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, percepatan perluasan digitalisasi daerah berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dikalangan pelajar. Hal ini mengingat literasi dan keuangan dapat memberikan manfaat terbesar terutama produk dan jasa dibidang keuangan.


“Selain percepatan digitalisasi Pemerintah Kota Denpasar mendorong akselerasi satu pelajar satu rekening (Kejar). Hal ini merupakan program jangka panjang pemerintah dalam mendukung budaya menabung sejak dini yang dapat diaplikasikan melalui layanan Bank Bpd Bali melalui Simpanan Pelajar (Simpel),” ujarnya. 


Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada Bank BPD Bali atas sinergitas selama ini dalam menjalankan inovasi Generasi Denpasar Digital (Gen Dental). Hal ini utamanya melalui program Simpel yang dimiliki oleh Bank BPD Bali yang sukses memberikan nilai tambah sehingga mendapatkan penghargaan Kejar Award. 


“Terimakasih kepada Bank BPD Bali telah mendukung program-program Pemerintah Kota Denpasar, juga kami haturkan terimaksih kepada insan –insan pendidikan yang telah ikut andil didalamnya. Dan juga anak – anak didik kami yang telah ikut berpartisipasi dan menjalankan jasa layanan keuangan dari pemerintah sejak usia dini. Semoga kolaborasi ini dapat ditingkatkan dilandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam agar dapat terwujud fiskal kuat untuk berkelanjutan Denpasar Maju,” ujarnya. 


Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali, Rony Ukurta Baru mengatakan bahwa Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) merupakan  inisiatif strategis yang diusung oleh OJK. Hal ini bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini kepada generasi muda. 


“Saat ini program Kejar sudah menjadi salah satu program TPKAD di seluruh Indonesia, dimana program ini bertujuan untuk memfasilitasi akses keuangan yang inklusif bagi pelajar, sehingga mampu mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik di masa depan,” ujarnya. 


Hal senada disampaikan Kepala Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar, I Made Sudharma mengatakan bahwa Program Kejar sejalan dengan Program Simpanan Pelajar yang merupakan upaya meningkatkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD). Tak hanya itu, kegiatan ini juga mendukung pemenuhan program unggulan P2DD Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Bank BPD Bali.


Dikatakannya, hingga saat ini total Simpanan Pelajar (Simpel) di Kota Denpasar telah mencatatkan sebanyak 11.406 rekening yang tersebar di seluruh jenjang sekolah. Mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK se-Kota Denpasar dibawah kelolaan Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar. 


“Semoga sinergitas ini dapat terus berlanjut guna mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi melalui Simpanan Pelajar, sehingga mampu mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik di masa depan,” ujarnya. (Ags).

Libatkan Guru, Edukasi Cinta dan Paham Rupiah diJembrana


Jembrana , Bali Kini 
- Ratusan guru sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) yang tergabung dalam komunitas Guru Penggerak di Kabupaten Jembrana mengikuti Training of Trainers (ToT) Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. 


Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia Provinsi Bali, dibuka secara langsung oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Kadis Dikpora, I Gusti Putu Anom Saputra di Universitas Triatma Mulya, Rabu (18/9).


Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan mengatakan, kegiatan tersebut memang dimaksudkan agar para guru di Jembrana bisa memberikan edukasi kepada siswanya tentang rupiah. Dan hal itu juga akan berimplikasi pada banyak hal.


“Implikasinya nanti masyarakat akan terhindar dari uang palsu. Karena mereka menjadi tahu yang asli seperti apa dan yang palsu seperti apa,” jelasnya.


Di dalamnya, masih kata Linda, salah satu yang perlu untuk di edukasikan adalah soal bagaimana merawat uang. Tujuannya agar masa edar uang rupiah di masyarakat bisa lebih lama. Hal tersebut akan berimplikasi pada berkurangnya uang rupiah yang dimusnahkan.


“Kalau uang yang dimusnahkan semakin sedikit dampaknya biaya pencetakan akan semakin berkurang. Jumlah yang harus dicetak juga berkurang. Karena itu jadi salah satu komponen yang diperhitungkan saat perencanaan pencetakan uang,” terang Linda.


Selain itu menurutnya, merawat uang juga bagian dari menjaga kedaulatan negara. Sebab, mata uang rupiah juga merupakan salah satu simbol kedaulatan negara.


“Setiap warga negara harus bisa menghormati dan merawat uang rupiah. Akan diajarkan kepada guru dan diteruskan kepada anak didiknya,” ujarnya.


Sementara itu, Bupati I Nengah Tamba menyampaikan bahwa kegiatan ToT yang dilaksanakan Bank Indonesia mengajak semua guru mulai dari SD hingga SMA sangat baik. 


Dimana materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut dinilai sangat penting untuk disampaikan oleh tenaga pendidik atau guru kepada peserta didiknya.


“Ini salah satu tugas dari pendidik yakni memahamkan bagaimana uang rupiah kepada anak didik. Jadi ini sangat pas ada ToT, karena bisa menyasar semua. Sebab mereka (tenaga pendidik) punya kelompok-kelompok jadi bisa dikembangkan dan diimplementasikan di kelompoknya masing-masing,” ucap Bupati Tamba.


Dirinya menilai, itu sangat penting dan dinilai sangat sesuai dengan kurikulum merdeka belajar saat ini. Sebab, mata uang juga menjadi salah satu simbol kedaulatan negara. Sehingga menurutnya, cinta kepada mata uang rupiah juga perwujudan cinta kepada bangsa.


“Sangat penting, dengan cinta rupiah berarti juga cinta bangsa. Di merdeka belajar ini juga mengembangkan profil pelajar pancasila. Makanya cinta rupiah ini penting. Dan di masing-masing jenjang ada yang namanya kurikulum kewirausahaan. Dan ilmu ini harus ditanamkan sejak dini,” jelasnya.


Setidaknya ada sekitar 200 guru yang hadir dalam kegiatan tersebut. Yang nantinya, setelah mendapat materi dalam ToT tersebut ia berharap semua guru yang hadir bisa mem-breakdown kepada kelompoknya masing-masing.


“Karena di masing-masing gugus ada pertemuan gugus, bapak ibu yang sudah di ToT disini akan dijadikan narsum dan instruktur untuk mengedukasi. Harapan kami seperti itu. Makanya kami sampaikan agar tidak untuk diri sendiri tapi juga diimplementasikan ke yang lain,”tandasnya. (Adi)

Bupati Tabanan Hadiri Rapat Paripurna Ke-2 dan Ke-3 Masa Persidangan III Tahun 2024 DPR


Tabanan , Bali Kini  –
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M hadiri Rapat Paripurna Ke-2 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024 tentang Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Tabanan dan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna Ke- 3 (tiga) Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024 tentang Tanggapan/Jawaban Bupati Tabanan terhadap Pemandangan Umum Fraksi - Fraksi DPRD Tabanan tentang 2 (dua) Ranperda, yang dilangsungkan di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tabanan, Rabu (18/9). 


Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Nyoman Arnawa dan turut dihadiri oleh Wakil I dan II dan Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda beserta para Asisten Setda, Para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan dan Kepala Instansi Vertikal dan BUMD di Kabupaten Tabanan beserta para jurnalis dan undangan terkait lainnya.


Dalam Rapat Paripurna Ke-2 Pemandangan Umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 dan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2023 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024, saat itu disampaikan oleh I Putu Eka Putra Nurcahyadi, dari Fraksi PDI Perjuangan, Ketut Budi Adnyana dari Fraksi Golkar dan Ni Nengah Sri Labantari, dari Fraksi Gerindra. 


Maka melalui pemandangan yang disampaikan, Bupati Sanjaya menberikan tanggapan, yakni dalam Pendapatan Daerah Dalam APBD Tahun Anggaran 2025 Sebesar Rp. 1,931 (satu koma sembilan ratus tiga puluh satu) trilyun lebih mengalami penurunan sebesar Rp.203 (dua ratus tiga) Milyar Lebih atau 9,55 persen dari APBD induk Tahun Anggaran 2024 Sebesar Rp.2,135 (dua koma seratus tiga puluh lima) Trilyun Lebih. 


Hal tersebut dirincikan sebagai berikut; Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp. 698 (enam ratus sembilan puluh delapan) miliar lebih mengalami peningkatan sebesar Rp.121 (seratus dua puluh satu) miliar lebih atau 21,01 persen dari APBD induk tahun anggaran 2024 sebesar Rp.576 (lima ratus tujuh puluh enam) miliar lebih. Selanjutnya, Pendapatan transfer tahun anggaran 2025 sebesar Rp. 1,233 (satu koma dua ratus tiga puluh tiga) triliyun lebih berkurang sebesar Rp.325 (tiga ratus dua puluh lima) miliar lebih atau 20,87 persen APBD induk tahun anggaran 2024 sebesar Rp. 1,558 (satu koma lima ratus lima puluh delapan) triliyun lebih.


Bupati Sanjaya menyampaikan, sesuai dengan uraian pendapatan tersebut dimana pendapatan dalam RAPBD tahun anggaran 2025, mengalami penurunan dari APBD induk tahun 2024. Hal ini disebabkan karena belum  dianggarkannya dana transfer Pemerintah Pusat berupa dana alokasi khusus (fisik) dan bantuan keuangan khusus (fisik) baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya. Hal ini sesuai dengan Permendagri tentang pedoman penyusunan APBD menyatakan bahwa pendapatan dana transfer khusus (fisik) dianggarkan sesuai dengan peraturan presiden mengenai rincian APBD atau informasi resmi Kementerian Keuangan.


“Yang kedua, kami sependapat dengan saran dewan, dalam upaya meningkatkan PAD serta pencapaiannya, dengan mengoptimalkan potensi, sumber daya manusia dengan pelayanan terbaik dan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi," jelas Sanjaya, sekaligus berharap penjelasan tersebut dapat dijadikan bahan dalam memperlancar pembahasan pada tahap-tahap berikutnya. [tbn]

Walikota Jaya Negara Serahkan “Life Jaket” Kepada Nelayan, Serangkaian Peringatan Harbunas Tahun 2024 di Denpasar

 


Ket foto :  Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan secara simbolis “Life Jaket” kepada para nelayan di Kota Denpasar serangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024, bertempat di Bali Maritime Touris Hub, Pelabuhan Benoa, Selasa (17/9). 


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan secara simbolis “Life Jaket” kepada para nelayan di Kota Denpasar serangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024. Dimana Peringatan Apel ini dihadiri langsung Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi sebagai pemimpin upacara yang digelar di Bali Maritime Touris Hub, Pelabuhan Benoa, Selasa (17/9). 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Perhubungan yang sudah memberikan life jaket kepada seluruh kelompok nelayan di Kota Denpasar. Hal ini tentunya diharapkan dapat mendukung keselamatan dalam bertugas bagi nelayan dan operator laut di Kota Denpasar. 




"Hari ini kita menyerahkan alat alat keselematan berupa life jacket secara simbolis, dalam upaya mewujudkan keselamatan penyelenggaraan angkutan laut kepada para operator Fast Boat di pelabuhan," ungkap Jaya Negara. 

Dengan mengenakan busana adat Bali, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa tema Hari Perhubungan Nasional 2024 adalah "Transportasi Maju, Nusantara Baru". Tema ini menggambarkan semangat kolaborasi dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan di sektor perhubungan untuk mewujudkan transportasi yang lebih maju degan berbagai capaian berkat kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat.


"Harhubnas menjadi momentum bagi kita semua untuk menilik kembali pencapaian yang sudah diraih, menjaga keberlanjutan, dan terus berinovasi untuk masa depan yang lebih baik," ujar Menhub dalam sambutannya.


Selain infrastruktur fisik, transformasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan layanan transportasi. Digitalisasi di sektor transportasi telah diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga membuat layanan lebih efisien, efektif, nyaman, dan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai model transportasi modern.


Budi Karya Sumadi mengatakan, kesuksesan dalam pembangunan transportasi ini tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dunia usaha baik BUMN maupun swasta, serta asosiasi dan masyarakat. Menteri Perhubungan mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini, sekaligus mendorong peningkatan layanan transportasi ke depannya.


"Saya juga ingin memberikan penghargaan khusus kepada seluruh insan transportasi-para penjaga menara suar, penjaga perlintasan, pemandu penyeberang jalan, pengemudi, dan inspektur yang dengan dedikasi tinggi memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam bertransportasi," ujar Budi Karya Sumadi.


Peringatan Harhubnas 2024 ini menjadi ajakan untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pembangunan transportasi, serta memastikan bahwa setiap pencapaian yang telah diraih dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.


"Semua pencapaian ini harus kita syukuri dan jadikan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi di Indonesia, demi tercapainya transportasi yang lebih maju dan adaptif terhadap tantangan global," tambahnya. (ays).


Puncak Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Bapenda Kota Denpasar


 Ket foto : Suasana Puncak Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Katiga pada Selasa (17/9).


Denpasar, Bali Kini - Setelah melalui serangkaian tahapan upacara, Puncak Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar berlangsung khidmat bertepatan dengan Purnama Sasih Katiga pada Selasa (17/9). 


Tampak sejak pagi hari seluruh staf jajaran Bapenda Kota Denpasar melaksanakan persiapan upacara. Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian puncak karya turut mementaskan Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Sari, tari Rejang Renteng, Topeng Wali dan Topeng Sidakarya. Rangkaian Puncak Karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Pemaron Mandhara, Griya Kusumayati Yangbatu ini diakhiri dengan persembahyangan bersama serta Pawintenan Saraswati diikuti oleh seluruh Pejabat di Kantor Bapenda Kota Denpasar. 


Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda Dewa Gede Rai saat disela pelaksanaan Puncak Karya menjelaskan bahwa rangkaian karya telah dimulai sejak 11 Juni lalu yang diawali dengan Nuntun Ida Bhatara dan pada 6 September dilaksanakan Upacara Mapakeling Karya. Upacara Negteg Beras, Ngingsah Beras dan Naceb Sunari dilaksanakan pada Sukra Pon Wuku Julungwangi pada 12 September telah berjalan dengan lancar. 


Selanjutnya pada Saniscara Wage Julungwangi, 14 September dilaksanakan Tawur Rsi Gana, Tawur Panca Kelud  Pemelaspasan dan Ngadegang Betara Rambut Sedana .  Setelah Puncak Karya, nantinya Ida Bhatara nyejer sehari dan akan dilaksanakan Penyineban pada Buda Pon Sungsang pada 18 September. 


Eddy Mulya mengatakan bahwa Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Pura Kantor Bapenda Kota Denpasar ini dilaksanakan sebagai wujud sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini utamanya untuk memohon waranugraha dan keselamatan dalam melaksanakan tugas dan diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas.


Dikatakannya, upacara ini juga sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan. Terlebih Ngadegang Ida Bhatara Rambut Sedana yang tak lepas kaitanya dengan tugas dan fungsi Bapenda dalam memberikan pelayanan di bidang penerimaan pajak daerah. 


"Astungkara seluruh rangkaian karya ini berjalan lancar dan Labda karya dengan harapan dapat memberikan vibrasi positif serta  manfaat dalam menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan serta dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bapenda sebagai instansi penerimaan pajak daerah dalam mencapai fiskal yang kuat untuk menuju Denpasar Maju,” ujarnya. (Ags).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved