-->

Senin, 26 Agustus 2024

Walikota Jaya Negara Apresiasi Aksi dan Sosialisasi Tukad Badung Merdeka Sampah.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Aksi dan Sosialisasi Tukad Badung Merdeka Sampah yang digelar Jawa Pos Radar Bali di Tukad Badung, Kawasan Pasar Badung, Minggu (25/8).


Denpasar, Bali Kini -Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas Aksi dan Sosialisasi Tukad Badung Merdeka Sampah yang digelar Jawa Pos Radar Bali. Hal tersebut diungkapkan Walikota Jaya Negara saat menghadiri sekaligus mengikuti kegiatan tersebut di Tukad Badung, Kawasan Pasar Badung, Minggu (25/8). Kegiatan tersebut dilaksanakan serangkaian HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia serta guna mendukung terciptanya sungai bersih di Kota Denpasar. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Redaksi Jawa Pos Radar Bali, Jajaran TNI/Polri, BWS Bali Penida, OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, Siswa SMP se-Kota Denpasar, Pasukan Biru Prokasih Kota Denpasar, DLHK Kota Denpasar serta undangan lainya. Aksi dan sosialisasi yang dikemas dengan pemberian arahan serta bersih-bersih sampah ini dilaksanakan di tiga titik Tukad Badung, yakni Kawasan Pasar Badung, Kawasan Jalan Pulau Misol dan Kawasan Jalan Pulau Biak. 


Ketua Panitia Kegiatan, Joko Heru dalam kesempatan tersebut menjelaskan, kegiatan aksi dan sosialisasi Tukad Badung Merdeka Sampah ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini terinspirasi saat redaksi Jawa Pos Radar Bali melihat kawasan Tukad Badung di simpang Jalan Teuku Umar - Jalan Imam Bonjol yang dipenuhi sampah. 


“Jadi ide kegiatannya dari situ, pas kita kebetulan lewat terus melihat sampah di sungai Badung dekat jalan Teuku Umar, nah suatu saat kami ingin bisa membuat aksi untuk mejaga kebersihan di Tukad Badung ini,” ujarnya 


Joko berharap, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi serta pemahaman kepada semua elemen masyarakat. Sehingga secara berkelanjutan dapat menjaga kebersihan lingkungan, termasuk Tukad Badung ini. 


“Harapan kami semoga secara berkelanjutan mampu menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar,” ujarnya.


Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas pelaksanaan Aksi dan Sosialisasi Tukad Badung Merdeka Sampah. Hal ini tentu menjadi aksi nyata untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Terlebih terdapat keterlibatan anak-anak yang dapat menjadi ujung tombak sosialisasi dalam melaksanakan aksi kebersihan di tingkat keluarga. 


Jaya Negara berharap, aksi dan sosialisasi Tukad Badung Merdek Sampah ini mampu menggugah kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sungai. Hal ini tak lepas dari komitmen bersama untuk menjaga kebersihan Kota Denpasar. 


“Semoga dengan kesadaran yang tumbuh dari berbagai elemen dapat mendukung dan menjaga kebersihan Kota Denpasar, khususnya di Kawasan Tukad Badung ini. Dan yang juga tak kalah penting kami mengajak kepada seluruh warga kota untuk aktif memilah sampah mulai 1 Oktober mendatang agar tata kelola sampah di Kota Denpasar dapat terus dioptimalkan,” ujarnya. (Ags).


Walikota Jaya Negara Hadiri Karya di Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang, Desa Adat Peguyangan


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Mamungkah, Melaspas, Mepedagingan, Ngenteg Linggih, Padususan Alit Medasar Antuk Caru Wraspati Kalpa Lan Resi Gana Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang, Desa Adat Peguyangan, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon Wariga, Senin (26/8)


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Mamungkah, Melaspas, Mepedagingan, Ngenteg Linggih, Padususan Alit Medasar Antuk Caru Wraspati Kalpa Lan Resi Gana Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang, Desa Adat Peguyangan, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon Wariga, Senin (26/8). Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara turut Ngelingga Tangan atau menandatangani Prasasti Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang yang baru selesai di pugar, serta ngaturang Punia.


Tampak hadir juga dalam kesempatan ini Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Sutama, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana beserta tokoh-tokoh setempat dan unsur terkait lainya.


Wali kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara disela upacara menjelaskan, pelaksanaan upacara keagamaan di Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang  ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


“Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi  bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upakara yang dilaksanakan," ujarnya

Dikatakannya, mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar terus mengedepankan pemberdayaaannya yang tidak terlepas dari sektor keagamaan. Namun demikian, yang juga patut diapresiasi adalah muncul kemandirian masyarakat untuk memunculkan kesadaran. sehingga manfaat yang diperoleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya. 

Jaya Negara juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Melaspas, Mendem Pedagingan dan Pujawali Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang  ini, seluruh umat terutama warga dan pengempon dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.

“Tentu pelaksanaan Yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif dilingkungan desa setempat,” katanya.

Sementara Manggala Karya, Ketut Wira Santana mengatakan, Upacara Mamungkah, Melaspas, Mepedagingan, Ngenteg Linggih, Padususan Alit Medasar Antuk Caru Wraspati Kalpa Lan Resi Gana Pura Anyar Bhagawan Penyarikan Banjar Dualang, Desa Adat Peguyangan ini dilaksanakan setelah selesainya pemugaran seluruh bangunan di Bale Banjar ini yang meliputi, Bangunan Bale Banjar, Pelinggih semuanya, Bale Kulkul, dan Penyengker.

“Upacara ini dilaksanakan lantaran baru dilakukan pamugaran yang dan puput oleh Ida Dukuh Udhalaka Dharma, dari Griya Dukuh Peguyangam," tuturnya. (ays).

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Melaspas dan Mecaru Serangkaian Karya di Banjar Abian Kapas Kelod.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama saat menghadiri Upacara Melaspas dan Mecaru serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Pemelaspas Mupuk Pedagingan Lan Mecaru Rsi Gana Ring Parahyangan Banjar Abian Kapas Kelod, Desa Adat Sumerta, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon Wuku Wariga, Senin (26/8). 


Denpasar,Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Melaspas dan Mecaru serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Pemelaspas Mupuk Pedagingan Lan Mecaru Rsi Gana Ring Parahyangan Banjar Abian Kapas Kelod, Desa Adat Sumerta, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon Wuku Wariga, Senin (26/8). Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara turut Ngayah Mesolah Topeng Dalem Arsa Wijaya bersama seniman lokal Desa Sumerta. 


Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat. Turut dipentaskan pula Topeng Wali yang diakhiri dengan topeng Sidhakarya. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Sumerta, I Made Aryawan Payusa, tokoh masyarakat serta undangan lainya. Seluruh rangkaian upacara diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Oka Mas Griya Satria. 


Kian Adat Banjar Abian Kapas Kelod, I Wayan Krisna Saputra menjelaskan, pelaksanaan karya ini  bertujuan untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya krama Banjar Abian Kapas Kelod. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang pencipta atas anugrah yang diberikan. 


“Tujuanya tentu tidak lain adalah untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewjiban,” ujarnya 


Adapun rangkaian karya telah dimulai sejak tanggal 14 Agustus lalu dengan matur piuning karya, nanceb dan nyukat genah karya. Dilanjutkan dengan Upacara Ngingsah pada 24 Agustus lalu. Dan pada hari ini dilaksanakan Upacara Melaspas dan Mecaru. Untuk Puncak Karya akan berlangsung bertepatan dengan Tumpek Wariga pada 31 Agustus mendatang. Selanjutnya Ida Bhatara Nyejer hingga Nyenuk pada 2 September mendatang. Sedangkan upacara Nyegara Gunung akan dilaksanakan pada 3 September 2024. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik pelaksanaan karya ini. Hal ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat, khususnya krama Banjar Abian Kapas Kelod untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama banjar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, segilik, saguluk, salunglung subayantaka sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam bahwa kita semua bersaudara," ujar Jaya Negara. (AGs)

Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 Tampilkan Atraksi Seni dan Budaya Tradisional Setempat


Tabanan , Bali Kini 
- Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, bersama Istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 yang digelar di kawasan DTW Tanah Lot, Kediri, Tabanan. Festival ini merupakan acara tahunan yang menampilkan berbagai tradisi, seni budaya, pameran kerajinan, atraksi tradisional serta kuliner tradisional khas Bali, dengan mengusung tema "Pancaka Tirta" yang berarti menjaga dan merawat sumber kehidupan.

Pembukaan festival ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, pejabat, dan warga setempat. Nampak hadir, Ketua DPRD Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda dan jajaran Pemkab Tabanan dan jajaran Pengurus DTW Tanah Lot, para pelaku wisata hingga tokoh masyarakat. Tanah Lot Festival bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan lebih memperkuat identitas budaya Bali, sekaligus mendukung ekonomi lokal dengan menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Sebagaimana diketahui bersama , bahwa Tanah Lot sudah sangat dikenal di seluruh dunia sebagai destinasi wisata dengan keunikan dan keindahan panoramanya yang dukung dengan keberadaan Pura Tanah Lot maupun Pura Batu Bolong. "Tanggapan saya terhadap festival ini sangat luar biasa. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tabanan hadir membuka festival tanah lot yang ke-5, lengkap sekali ada budayanya, ada kulinernya, ada berbagai macam seni yang dimiliki oleh masyarakat Kediri," ujar Sanjaya dalam wawancara singkatnya sembari berpesan agar warisan ini harus betul-betul kita jaga, bukan hanya untuk hari ini tetapi sampai ratusan tahun kedepannya

Sesuai Tema Pancaka Tirta, dikatakan Sanjaya yang berarti menjaga dan merawat sumber kehidupan, yaitu air atau laut beserta isinya, sehingga segala kesucian yang terkandung didalamnya tidak ternoda dan wajib dijaga kesakralannya. "Festival ini berhasil tatkala Desa Beraban ini selaku tuan rumah sangat mendukung, kemudian ada 23 Desa Adat yang sangat mendukung dan bahkan kita di Kabupaten Tabanan sangat mendukung. Saya yakin masyarakat Bali pun sangat mendukung karena apa yang kita lakukan disini betul-betul kembali lagi azas manfaatnya buat masyarakat sekitarnya, dampak ekonominya, dampak sosialnya, dampak budayanya, semuanya yang terlibat adalah masyarakat lokal," imbuh Sanjaya.

Disamping itu, Sanjaya juga mengatakan hal ini sangat sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Tabanan, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). "Jadi esensi festival ini bukan saja hanya mempromosikan obyek wisata Tanah Lot, tapi bagaimana meberikan azas manfaat, dampak ekonomi bagi masyarakat dan pariwisata sekitarnya," tegas Sanjaya dan juga berharap Badan Pengelola dan manajemen operasional DTW Tanah Lot untuk selalu melakukan terobosan-terobosan strategis dan membuat inovasi-inovasi, sehingga Pura Tanah Lot bisa tetap menjadi tujuan wisata religius di tingkat internasional.

Festival Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 dilaksanakan dari tanggal 23 Agustus 2024 sampai dengan 25 Agustus 2024, melibatkan 23 Desa Adat di Kecamatan Kediri yang menghadirkan pertunjukan parade gebogan, musik beleganjur, seni dan budaya. Masing-masing Desa Adat tersebut diantaranya, Beraban, Kediri, Pandak Bandung, Pejaten, Nyitdah, Mundeh, Pandak Gede, Kedungu, Dalem Yang Api, Abiantuwung, Senapahan, Jadi, Kaba-Kaba, Banjar Anyar, Batan Pole, Sangulan, Buwit, Suralaga, Cepaka, Demung, Kelaci Kaja, dan Babakan. Melibatkan 80-100 orang khususnya pemuda dari masing-masing Desa Adat, sehingga total yang mengikuti parade gebogan dan beleganjur sebanyak 2400 orang pada pembukaan. Selain itu, pameran kuliner dan IKM juga nampak dari 73 stand pelaku usaha yang ikut serta, yakni 63 stand kuliner dan 10 stand IKM.

I Wayan Sudiana selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua DTW Tanah Lot, menghaturkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan perhelatan ini, terutama 23 Desa Adat yang kompak bersatu menampilkan pementasan seni dan budaya yang unik dan mengesankan. Ia seraya berharap festival ini mampu memberikan berkah bagi seluruh masyarakat khususnya 23  Desa Adat yang turut serta dan semakin menggali potensinya serta menjadi momentun untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada melalui seni dan budaya yang ditampilkan sepanjang acara. [tb]

Pemerintah Kabupaten Tabanan Lepas 33 Atlet Untuk Berlaga di PON XXI Aceh


Tabanan , Bali Kini 
– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., yang saat itu diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asisten 1 Setda Tabanan), I Made Agus Harthawiguna, melepas secara resmi kontingen PON Bali asal Tabanan yang akan bertanding pada PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara. Acara pelepasan ini berlangsung di Kantor Bupati Tabanan, Jumat (23/8) dan dihadiri oleh para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua KONI Tabanan, serta para official, pelatih, dan para Atlet

Dalam sambutan Bupati Sanjaya yang dibacakan Agus Harthawiguna saat itu, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam mempersiapkan kontingen PON Bali asal Tabanan untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran serta semua elemen, mulai dari pemerintah, pelatih, hingga masyarakat dalam menciptakan atlet-atlet berprestasi yang mampu membawa nama baik daerah. Sebanyak 33 atlet dari 15 cabang olahraga dikirim untuk membela Bali dalam perhelatan nasional tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 20 September 2024, di Aceh-Sumatera Utara. 

“Melalui kegiatan ini, saya berharap kepada para atlet, official dan pelatih untuk dapat memanfaatkan kesempatan luar biasa ini untuk menambah pengalaman dan menjadikannya sebagai wadah untuk meningkatkan mental dalam berkompetisi, yang nantinya sangat bermanfaat bagi kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Tabanan,” jelas Agus Harthawiguna dalam arahan Bupati yang dibacakannya siang itu. 

Lebih lanjut, pihaknya berpesan, dalam mengarungi ajang kompetisi PON ini diharapkan para atlet mampu menampilkan semua kemampuan terbaiknya dan yang terpenting harus menjaga spirit “Bangga Menjadi Orang Tabanan”. Sebab atlet Tabanan tidak boleh “Menyerah” dan harus “Berani Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan”, dengan “Semangat Puputan” sehingga dalam setiap cabang olahraga para atlet PON Bali asal Tabanan dapat dengan kepala tegak membela nama daerah, Provinsi Bali, khususnya Tabanan. 

Memiliki harapan yang sama, I Made Nurbawa selaku Ketua KONI Tabanan, sampaikan antusiasmenya atas semangat para atlet dalam melangsungkan PON di Sumut, Aceh September mendatang. “Siang hari ini kami melepas atlet PON Bali asal Kabupaten Tabanan, di mana Tabanan berkontribusi sebanyak 33 atlet untuk membela Bali nanti dan berasal dari 15 cabang olahraga, selain itu 12 orang lagi pelatih dan manager yang akan mendampingi selama pertandingan," sebut Nurbawa. 


Semangat yang sama juga diutarakan oleh para atlet yang hadir saat itu, seperti yang disampaikan Masayu Risitha Devi salah satu atlet cabang Danceport yang menyatakan rasa bangganya mewakili Tabanan dalam PON perdananya. “Saya juga sangat berterima kasih kepada Bupati Tabanan kerena telah mensupport atlet Tabanan," jelasnya. I Kadek Wahyu Rihartana Giri salah satu atlet cabang Pencak Silat, juga menyatakan hal serupa. “Dari Cabang Pencak Silat ini adalah PON kedua saya, terima kasih kepada Bupati Tabanan yang selalu mensupport atlet-atlet dari Kabupaten Tabanan,” tandasnya. [r4]

Gotong Royong Membangun Yadnya Mendapat Apresiasi Bupati Sanjaya


Tabanan, Bali Kini
- Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., kembali menunjukkan dukungannya terhadap semangat kebersamaan dan gotong-royong yang menjadi ciri khas masyarakat Tabanan. Dukungan ini ditunjukkan saat menghadiri Uleman Karya Pitra Yadnya, pengabenan kolektif yang dilakukan oleh Pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Banjar Adat Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kamis (22/8) yang puncak acaranya akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2024.

Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya didampingi oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Plt Asisten 3, para Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimvam Marga, hadir juga Perbekel, Bendesa Adat dan juga tokoh masyarakat setempat. Pelestarian tradisi adat dan budaya yang masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat diharapkan mampu memperkokoh jati diri bangsa.

Upacara Pitra Yadnya yang merupakan salah satu ritual penting dalam tradisi masyarakat Bali untuk berbhakti kepada leluhur, saat itu diikuti oleh sebanyak 14 Sawa diaben secara kolektif dengan biaya 10 juta rupiah per sawa. Selain itu, ada juga upacara Nyekah untuk satu orang dengan biaya 5 juta rupiah, prosesi Ngelungah untuk dua peserta, serta Metatah untuk 18 peserta dengan biaya 500 ribu rupiah per orang, dan Nelubulanin dengan biaya 250 ribu rupiah.

Bagi Bupati Sanjaya, Karya ini bukan hanya sebuah kewajiban spiritual, tetapi juga cara masyarakat Bali menghormati leluhur dan menjaga warisan budaya yang turun-temurun. Pelaksanaan secara kolektif ini mencerminkan semangat gotong-royong yang kuat, di mana masyarakat saling bahu-membahu dalam menjalankan tugas adat yang tidak ringan. Sekaligus Bupati Sanjaya memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kekompakan dan gotong royong masyarakat Desa Tegaljadi.

“Saya sangat bangga melihat bagaimana masyarakat di sini bersatu padu melaksanakan upacara yang sangat sakral ini. Gotong-royong yang ditunjukkan sangat luar biasa dan ini menunjukkan bahwa kita di Tabanan masih kuat dalam menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya kita,” ungkap Sanjaya sembari berpesan agar selalu menjaga kekompakan dan selalu bersatu dalam mewujudkan segala pembangunan yang positif di wilayah masing-masing.

Lebih lanjut, Sanjaya juga mengatakan bahwa kegiatan Ngaben ini selaras dengan visi misi Kabupaten Tabanan, yankni menuju Tabanan Era Baru, yang Aman, Unggul dan Madani yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera, dengan tetap menjaga jati diri budaya yang yang ada. Selaku Pemerintah, Sanjaya, akan terus berupaya mendukung upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi ini melalui kebijakan dan dukungan anggaran agar tercipta masyarakat yang sejahtera.

I Putu Oka Ardana selaku Ketua Panitia Pengabenan, menyatakan rasa terimakasihnya kepada Bupati Sanjaya beserta jajaran yang hadir. "Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadiran khususnya kepada Bapak Bupati, terhadap karya ini dan juga kepada masyarakat Tegaljadi selama kepemimpinan Bapak Bupati. Dukungan dari pemerintah sangat berarti dan semakin memotivasi masyarakat untuk melaksanakan tradisi dengan baik," pungkasnya.[tb]

IKBS Karangasem, Satu-Satunya Peleton Wanita Ikut Lomba Gerak Jalan 45 KM, Meriahkan HUT RI ke 79



Karangasem, Bali Kini -
Ada yang menarik dari kemeriahan 17-an HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Karangasem. Betapa tidak, lomba gerak jalan jauh sepanjang 45 km yang digelar tanggal 15 Agustus 2024 dan biasanya hanya diikuti oleh kaum laki-laki, kali ini juga menghadirkan peleton wanita. 


Dari 41 peleton peserta lomba, mereka satu-satunya peleton dari kaum wanita yang bahkan menginjak kategori ibu-ibu pra lansia (lanjut usia) berumur 60 tahun hingga diatas umur 60 tahun. Peleton tersebut dari organisasi IKBS (Inti Klub Bali Sehat) Cabang Karangasem. Meski sebagai "pasukan penggembira" namun mampu sampai di garis finish dengan peserta utuh. 

 

Rute start jalan lintasan  Provinsi Bali di perbatasan wilayah antara Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Klungkung  tepatnya Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Karangsem dan finish di Gelanggang Olahraga Gunung Agung Amlapura.


 

Koordinator gerak jalan IKBS Ni Putu Artini (60) yang juga ikut menjadi peserta gerak jalan 45 km saat ditemui di kediamannya Jalan Untung Surapati, Paye, Amlapura, Kamis (22/8/2024) lalu mengatakan jika pihaknya mempersiapkan diri dengan sangat singkat. "Hanya latihan 6 hari (enam kali latihan) dibawah instruktur Purnawirawan Polri, I Komang Singkiryasa, " Katanya. 


Lanjut Tunik sapaan akrabnya, peserta IKBS kebanyakan ibu-ibu yang bahkan sudah mempunyai cucu, tetapi semangat kemerdekaannya tetap tidak punah. 


"Pasukannya sebanyak 17 orang dan cadangan pengganti enam orang. Danton (Komandan Peleton) dipercayakan kepada Erly Margaretha, sedangkan Danton pengganti I Made Pasek Arsana. Sedangkan selaku pengawas peleton IKBS I Wayan Sentana," Tegasnya. Pasukan kaum Kartini ini mampu tembus sampai ke ujung finish dengan peserta utuh 17 orang.


Tunik, nenek dari tiga cucu yang masih tampak awet dan energik ini menyebutkan, ibu-ibu pesertanya sangat kuat untuk gerak jalan jauh. "Saya sendiri sempat diganti personil lain setelah berada di wilayah desa Bugbug, Kecamatan Karangasem sekitar 5 km jelang masuk finish. Tepat lokasi pergantiannya dari jalan belokan-belokan Sanghyang Ambu sampai ke jembatan Bugbug jaraknya sekitar 1 km," Tandasnya. Baginya gerak jalan ini memang cukup melelahkan namun ia merasa senang dan menjalaninya bersama, beraramai-ramai dan perasaan yang riang gembira demi meriahkan HUT RI.


Selama perjalanan memakan waktu 7,5 jam. Start berangkat paling awal pukul 16.00 sore hingga  finish hampir tengah malam pukul 23.30. Oleh panitia menyiapkan dua etape tempat peserta istirahat minum sebentar sekaligus ganti personil bila ada peserta yang lelah. 

 

Kata Tunik, istri dari Bing Sanjaya, bangga tak kalah dengan kaum lakinya. Akunya, dalam perjalanan pasukan barisannya sempat nyalip dua regu putra yang ada di depannya. 


Dijelaskan Tunik yang penghobi berat gowes sepeda jarak jauh, keikutsertaan IKBS dalam gerak jalan 45 km bukan tahun kali ini saja, tahun 2023 lalu juga ikut berpartisipasi gerak jalan 45 km, dan pernah ikut lomba gerak jalan indah putri umum. 

 

Ketika ditanya apa rahasia, peserta ibu-ibunya kuat gerak jalan jauh. “Semua peserta anggota klub senam sehat AWS3 (Andre Wongso Sehat Semangat Senang) yang latihan di beberapa wilayah ranting di Kabupaten Karangasem. Kalau di wilayah Kota Amlapura ranting Taman Budaya Candra Bhuwana Amlapura”. jawabnya.


Lanjut dijelaskan Tunik alumnus SMAN 1 Karangasem tahun 1982, senam AWS3 yang diciptakan mantan bintang film laga Indonesia Andre Wongso, banyak manfaat kesehatan diantaranya penderita sakit lutut yang biasa di derita lansia rutin latihan bisa sembuh sediakala”. Dia mencontohkan seorang temannya derita sakit lutut sulit jongkok, dengan latihan rutin AWS3 berangsur-angsur dapat jongkok kembali. Juga sakit pegel di bahu punggung, kolesterol, gula darah dapat turun normal kembali. (Ami)

Partai Gelora All Out Dukung Penuh Pasangan Sanjaya-Dirga di Pilkada Tabanan


Tabanan , Bali Kini -
Partai Gelora (Partai Gelombang Rakyat Indonesia) secara resmi memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri juga all out mendukung serta memenangkan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya-Dirga (SANDI). Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan penting yang berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali pada Senin (26/8).


Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster, serta jajaran pimpinan Partai Gelora dan Ketua DPRD Provinsi Bali. Dalam momen ini, Partai Gelora menegaskan dukungan mereka tidak hanya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri, tetapi juga kepada Sanjaya-Dirga yang dianggap sebagai sosok ideal untuk melanjutkan pembangunan di Tabanan


Dukungan penuh dari Partai Gelora ini mencerminkan komitmen partai tersebut dalam memperjuangkan visi bersama dengan PDI Perjuangan, terutama dalam memajukan daerah Tabanan. Pasangan Sanjaya-Dirga, yang dikenal dengan singkatan SANDI, dipandang sebagai pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan keberlanjutan dalam pembangunan di Kabupaten Tabanan.[tb]

Minggu, 25 Agustus 2024

Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural di Desa Abang, Bupati Karangasem Serahkan Ratusan Paket Sembako


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, didampingi oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Camat Abang, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, menggelar sosialisasi penanganan kemiskinan kultural di Desa Abang. Acara yang berlangsung di Wantilan Lapangan Gajah Wea, Kantor Camat Abang, Desa Abang, Kecamatan Abang pada Minggu (25/8/2024) ini juga diisi dengan penyerahan 100 paket sembako kepada masyarakat di masing-masing lokasi sosialisasi.


Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi masalah kemiskinan kultural yang masih melanda beberapa wilayah di Karangasem. "Kemiskinan kultural bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga terkait dengan pemahaman dan pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang menyentuh semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi. Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perubahan mindset dan pemanfaatan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati.


Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan solusi dalam upaya penanganan kemiskinan kultural yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut. Paket sembako yang dibagikan diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.


Selain di Desa Abang, Bupati Karangasem juga membuka kegiatan serupa di Banjar Dinas Lebah Desa Purwakerti, Kecamatan Abang. Dalam acara ini, beliau didampingi oleh Camat Abang dan Perbekel Desa Purwakerti. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan kultural di Kabupaten Karangasem, melalui pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat di lapangan.


Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk keluar dari kemiskinan kultural, serta mampu memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan bijaksana.(Ami)

Setelah WNA asal Uganda, Kini Giliran Dari Rusia "Jual Diri"


Badung , Bali Kini –
Sebelumnya dua wanita asing asal Uganda diamankan karena diduga buka layanan esek-esek di Seminyak, Kuta. Kini giliran dua WNA cantik asal Rusia berhasil diamankan karena diduga buka layanan jasa prostitusi.

Keberhasilan ini dari giat rutin yang dilakukan Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai dengan sandi operasi “Jagratara” dengan kendali pusat, Direktorat Jenderal Imigrasi. 

Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai menegaskan ada dua WNA asal Rusia yang melakukan penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian dan dugaan melakukan kegiatan prostitusi.

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra menyampaikan bahwa berdasarkan informasi intelijen keimigrasian, terdapat dugaan aktivitas prostitusi disebuah villa di kawasan Seminyak. 

Tim Inteldakim kemudian melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan memutuskan untuk melakukan penggrebekan pada villa tersebut. 

Dalam penggrebekan tersebut, tim mengamankan dua wanita berambut pirang, berinisial AA (32) pemegang ITAS Investor. Serta satu lagi NP (26) pemegang izin tinggal kunjungan. Selain mengamankan pelaku, tim juga menemukan sejumlah barang bukti antara lain bukti percakapan dan uang tunai yang menguatkan dugaan adanya praktik prostitusi di lokasi tersebut. 

Berapa tarif untuk sekali kencan? Tim mengaku masih melakukan pemeriksaan dari bukti percakapan penawaran jasa "esek-esek". Saat ini pelaku beserta barang bukti masih dalam proses untuk diamankan di Kantor Imigrasi Ngurah Rai.

“Operasi Jagratara merupakan bentuk komitmen Imigrasi dalam menjaga keamanan dan 

ketertiban di Bali. Operasi ini akan terus kami lakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya pelanggaran keimigrasian dan aktivitas ilegal lainnya yang melibatkan WNA”, tutup Suhendra[jro]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved