-->

Senin, 26 Agustus 2024

Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 Tampilkan Atraksi Seni dan Budaya Tradisional Setempat


Tabanan , Bali Kini 
- Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, bersama Istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 yang digelar di kawasan DTW Tanah Lot, Kediri, Tabanan. Festival ini merupakan acara tahunan yang menampilkan berbagai tradisi, seni budaya, pameran kerajinan, atraksi tradisional serta kuliner tradisional khas Bali, dengan mengusung tema "Pancaka Tirta" yang berarti menjaga dan merawat sumber kehidupan.

Pembukaan festival ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, pejabat, dan warga setempat. Nampak hadir, Ketua DPRD Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda dan jajaran Pemkab Tabanan dan jajaran Pengurus DTW Tanah Lot, para pelaku wisata hingga tokoh masyarakat. Tanah Lot Festival bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan lebih memperkuat identitas budaya Bali, sekaligus mendukung ekonomi lokal dengan menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Sebagaimana diketahui bersama , bahwa Tanah Lot sudah sangat dikenal di seluruh dunia sebagai destinasi wisata dengan keunikan dan keindahan panoramanya yang dukung dengan keberadaan Pura Tanah Lot maupun Pura Batu Bolong. "Tanggapan saya terhadap festival ini sangat luar biasa. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tabanan hadir membuka festival tanah lot yang ke-5, lengkap sekali ada budayanya, ada kulinernya, ada berbagai macam seni yang dimiliki oleh masyarakat Kediri," ujar Sanjaya dalam wawancara singkatnya sembari berpesan agar warisan ini harus betul-betul kita jaga, bukan hanya untuk hari ini tetapi sampai ratusan tahun kedepannya

Sesuai Tema Pancaka Tirta, dikatakan Sanjaya yang berarti menjaga dan merawat sumber kehidupan, yaitu air atau laut beserta isinya, sehingga segala kesucian yang terkandung didalamnya tidak ternoda dan wajib dijaga kesakralannya. "Festival ini berhasil tatkala Desa Beraban ini selaku tuan rumah sangat mendukung, kemudian ada 23 Desa Adat yang sangat mendukung dan bahkan kita di Kabupaten Tabanan sangat mendukung. Saya yakin masyarakat Bali pun sangat mendukung karena apa yang kita lakukan disini betul-betul kembali lagi azas manfaatnya buat masyarakat sekitarnya, dampak ekonominya, dampak sosialnya, dampak budayanya, semuanya yang terlibat adalah masyarakat lokal," imbuh Sanjaya.

Disamping itu, Sanjaya juga mengatakan hal ini sangat sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Tabanan, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). "Jadi esensi festival ini bukan saja hanya mempromosikan obyek wisata Tanah Lot, tapi bagaimana meberikan azas manfaat, dampak ekonomi bagi masyarakat dan pariwisata sekitarnya," tegas Sanjaya dan juga berharap Badan Pengelola dan manajemen operasional DTW Tanah Lot untuk selalu melakukan terobosan-terobosan strategis dan membuat inovasi-inovasi, sehingga Pura Tanah Lot bisa tetap menjadi tujuan wisata religius di tingkat internasional.

Festival Tanah Lot Art & Food Festival ke-5 Tahun 2024 dilaksanakan dari tanggal 23 Agustus 2024 sampai dengan 25 Agustus 2024, melibatkan 23 Desa Adat di Kecamatan Kediri yang menghadirkan pertunjukan parade gebogan, musik beleganjur, seni dan budaya. Masing-masing Desa Adat tersebut diantaranya, Beraban, Kediri, Pandak Bandung, Pejaten, Nyitdah, Mundeh, Pandak Gede, Kedungu, Dalem Yang Api, Abiantuwung, Senapahan, Jadi, Kaba-Kaba, Banjar Anyar, Batan Pole, Sangulan, Buwit, Suralaga, Cepaka, Demung, Kelaci Kaja, dan Babakan. Melibatkan 80-100 orang khususnya pemuda dari masing-masing Desa Adat, sehingga total yang mengikuti parade gebogan dan beleganjur sebanyak 2400 orang pada pembukaan. Selain itu, pameran kuliner dan IKM juga nampak dari 73 stand pelaku usaha yang ikut serta, yakni 63 stand kuliner dan 10 stand IKM.

I Wayan Sudiana selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua DTW Tanah Lot, menghaturkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan perhelatan ini, terutama 23 Desa Adat yang kompak bersatu menampilkan pementasan seni dan budaya yang unik dan mengesankan. Ia seraya berharap festival ini mampu memberikan berkah bagi seluruh masyarakat khususnya 23  Desa Adat yang turut serta dan semakin menggali potensinya serta menjadi momentun untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada melalui seni dan budaya yang ditampilkan sepanjang acara. [tb]

Pemerintah Kabupaten Tabanan Lepas 33 Atlet Untuk Berlaga di PON XXI Aceh


Tabanan , Bali Kini 
– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., yang saat itu diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asisten 1 Setda Tabanan), I Made Agus Harthawiguna, melepas secara resmi kontingen PON Bali asal Tabanan yang akan bertanding pada PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara. Acara pelepasan ini berlangsung di Kantor Bupati Tabanan, Jumat (23/8) dan dihadiri oleh para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua KONI Tabanan, serta para official, pelatih, dan para Atlet

Dalam sambutan Bupati Sanjaya yang dibacakan Agus Harthawiguna saat itu, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam mempersiapkan kontingen PON Bali asal Tabanan untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran serta semua elemen, mulai dari pemerintah, pelatih, hingga masyarakat dalam menciptakan atlet-atlet berprestasi yang mampu membawa nama baik daerah. Sebanyak 33 atlet dari 15 cabang olahraga dikirim untuk membela Bali dalam perhelatan nasional tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 20 September 2024, di Aceh-Sumatera Utara. 

“Melalui kegiatan ini, saya berharap kepada para atlet, official dan pelatih untuk dapat memanfaatkan kesempatan luar biasa ini untuk menambah pengalaman dan menjadikannya sebagai wadah untuk meningkatkan mental dalam berkompetisi, yang nantinya sangat bermanfaat bagi kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Tabanan,” jelas Agus Harthawiguna dalam arahan Bupati yang dibacakannya siang itu. 

Lebih lanjut, pihaknya berpesan, dalam mengarungi ajang kompetisi PON ini diharapkan para atlet mampu menampilkan semua kemampuan terbaiknya dan yang terpenting harus menjaga spirit “Bangga Menjadi Orang Tabanan”. Sebab atlet Tabanan tidak boleh “Menyerah” dan harus “Berani Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan”, dengan “Semangat Puputan” sehingga dalam setiap cabang olahraga para atlet PON Bali asal Tabanan dapat dengan kepala tegak membela nama daerah, Provinsi Bali, khususnya Tabanan. 

Memiliki harapan yang sama, I Made Nurbawa selaku Ketua KONI Tabanan, sampaikan antusiasmenya atas semangat para atlet dalam melangsungkan PON di Sumut, Aceh September mendatang. “Siang hari ini kami melepas atlet PON Bali asal Kabupaten Tabanan, di mana Tabanan berkontribusi sebanyak 33 atlet untuk membela Bali nanti dan berasal dari 15 cabang olahraga, selain itu 12 orang lagi pelatih dan manager yang akan mendampingi selama pertandingan," sebut Nurbawa. 


Semangat yang sama juga diutarakan oleh para atlet yang hadir saat itu, seperti yang disampaikan Masayu Risitha Devi salah satu atlet cabang Danceport yang menyatakan rasa bangganya mewakili Tabanan dalam PON perdananya. “Saya juga sangat berterima kasih kepada Bupati Tabanan kerena telah mensupport atlet Tabanan," jelasnya. I Kadek Wahyu Rihartana Giri salah satu atlet cabang Pencak Silat, juga menyatakan hal serupa. “Dari Cabang Pencak Silat ini adalah PON kedua saya, terima kasih kepada Bupati Tabanan yang selalu mensupport atlet-atlet dari Kabupaten Tabanan,” tandasnya. [r4]

Gotong Royong Membangun Yadnya Mendapat Apresiasi Bupati Sanjaya


Tabanan, Bali Kini
- Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., kembali menunjukkan dukungannya terhadap semangat kebersamaan dan gotong-royong yang menjadi ciri khas masyarakat Tabanan. Dukungan ini ditunjukkan saat menghadiri Uleman Karya Pitra Yadnya, pengabenan kolektif yang dilakukan oleh Pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Banjar Adat Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kamis (22/8) yang puncak acaranya akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2024.

Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya didampingi oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Plt Asisten 3, para Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimvam Marga, hadir juga Perbekel, Bendesa Adat dan juga tokoh masyarakat setempat. Pelestarian tradisi adat dan budaya yang masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat diharapkan mampu memperkokoh jati diri bangsa.

Upacara Pitra Yadnya yang merupakan salah satu ritual penting dalam tradisi masyarakat Bali untuk berbhakti kepada leluhur, saat itu diikuti oleh sebanyak 14 Sawa diaben secara kolektif dengan biaya 10 juta rupiah per sawa. Selain itu, ada juga upacara Nyekah untuk satu orang dengan biaya 5 juta rupiah, prosesi Ngelungah untuk dua peserta, serta Metatah untuk 18 peserta dengan biaya 500 ribu rupiah per orang, dan Nelubulanin dengan biaya 250 ribu rupiah.

Bagi Bupati Sanjaya, Karya ini bukan hanya sebuah kewajiban spiritual, tetapi juga cara masyarakat Bali menghormati leluhur dan menjaga warisan budaya yang turun-temurun. Pelaksanaan secara kolektif ini mencerminkan semangat gotong-royong yang kuat, di mana masyarakat saling bahu-membahu dalam menjalankan tugas adat yang tidak ringan. Sekaligus Bupati Sanjaya memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kekompakan dan gotong royong masyarakat Desa Tegaljadi.

“Saya sangat bangga melihat bagaimana masyarakat di sini bersatu padu melaksanakan upacara yang sangat sakral ini. Gotong-royong yang ditunjukkan sangat luar biasa dan ini menunjukkan bahwa kita di Tabanan masih kuat dalam menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya kita,” ungkap Sanjaya sembari berpesan agar selalu menjaga kekompakan dan selalu bersatu dalam mewujudkan segala pembangunan yang positif di wilayah masing-masing.

Lebih lanjut, Sanjaya juga mengatakan bahwa kegiatan Ngaben ini selaras dengan visi misi Kabupaten Tabanan, yankni menuju Tabanan Era Baru, yang Aman, Unggul dan Madani yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera, dengan tetap menjaga jati diri budaya yang yang ada. Selaku Pemerintah, Sanjaya, akan terus berupaya mendukung upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi ini melalui kebijakan dan dukungan anggaran agar tercipta masyarakat yang sejahtera.

I Putu Oka Ardana selaku Ketua Panitia Pengabenan, menyatakan rasa terimakasihnya kepada Bupati Sanjaya beserta jajaran yang hadir. "Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadiran khususnya kepada Bapak Bupati, terhadap karya ini dan juga kepada masyarakat Tegaljadi selama kepemimpinan Bapak Bupati. Dukungan dari pemerintah sangat berarti dan semakin memotivasi masyarakat untuk melaksanakan tradisi dengan baik," pungkasnya.[tb]

IKBS Karangasem, Satu-Satunya Peleton Wanita Ikut Lomba Gerak Jalan 45 KM, Meriahkan HUT RI ke 79



Karangasem, Bali Kini -
Ada yang menarik dari kemeriahan 17-an HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Karangasem. Betapa tidak, lomba gerak jalan jauh sepanjang 45 km yang digelar tanggal 15 Agustus 2024 dan biasanya hanya diikuti oleh kaum laki-laki, kali ini juga menghadirkan peleton wanita. 


Dari 41 peleton peserta lomba, mereka satu-satunya peleton dari kaum wanita yang bahkan menginjak kategori ibu-ibu pra lansia (lanjut usia) berumur 60 tahun hingga diatas umur 60 tahun. Peleton tersebut dari organisasi IKBS (Inti Klub Bali Sehat) Cabang Karangasem. Meski sebagai "pasukan penggembira" namun mampu sampai di garis finish dengan peserta utuh. 

 

Rute start jalan lintasan  Provinsi Bali di perbatasan wilayah antara Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Klungkung  tepatnya Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Karangsem dan finish di Gelanggang Olahraga Gunung Agung Amlapura.


 

Koordinator gerak jalan IKBS Ni Putu Artini (60) yang juga ikut menjadi peserta gerak jalan 45 km saat ditemui di kediamannya Jalan Untung Surapati, Paye, Amlapura, Kamis (22/8/2024) lalu mengatakan jika pihaknya mempersiapkan diri dengan sangat singkat. "Hanya latihan 6 hari (enam kali latihan) dibawah instruktur Purnawirawan Polri, I Komang Singkiryasa, " Katanya. 


Lanjut Tunik sapaan akrabnya, peserta IKBS kebanyakan ibu-ibu yang bahkan sudah mempunyai cucu, tetapi semangat kemerdekaannya tetap tidak punah. 


"Pasukannya sebanyak 17 orang dan cadangan pengganti enam orang. Danton (Komandan Peleton) dipercayakan kepada Erly Margaretha, sedangkan Danton pengganti I Made Pasek Arsana. Sedangkan selaku pengawas peleton IKBS I Wayan Sentana," Tegasnya. Pasukan kaum Kartini ini mampu tembus sampai ke ujung finish dengan peserta utuh 17 orang.


Tunik, nenek dari tiga cucu yang masih tampak awet dan energik ini menyebutkan, ibu-ibu pesertanya sangat kuat untuk gerak jalan jauh. "Saya sendiri sempat diganti personil lain setelah berada di wilayah desa Bugbug, Kecamatan Karangasem sekitar 5 km jelang masuk finish. Tepat lokasi pergantiannya dari jalan belokan-belokan Sanghyang Ambu sampai ke jembatan Bugbug jaraknya sekitar 1 km," Tandasnya. Baginya gerak jalan ini memang cukup melelahkan namun ia merasa senang dan menjalaninya bersama, beraramai-ramai dan perasaan yang riang gembira demi meriahkan HUT RI.


Selama perjalanan memakan waktu 7,5 jam. Start berangkat paling awal pukul 16.00 sore hingga  finish hampir tengah malam pukul 23.30. Oleh panitia menyiapkan dua etape tempat peserta istirahat minum sebentar sekaligus ganti personil bila ada peserta yang lelah. 

 

Kata Tunik, istri dari Bing Sanjaya, bangga tak kalah dengan kaum lakinya. Akunya, dalam perjalanan pasukan barisannya sempat nyalip dua regu putra yang ada di depannya. 


Dijelaskan Tunik yang penghobi berat gowes sepeda jarak jauh, keikutsertaan IKBS dalam gerak jalan 45 km bukan tahun kali ini saja, tahun 2023 lalu juga ikut berpartisipasi gerak jalan 45 km, dan pernah ikut lomba gerak jalan indah putri umum. 

 

Ketika ditanya apa rahasia, peserta ibu-ibunya kuat gerak jalan jauh. “Semua peserta anggota klub senam sehat AWS3 (Andre Wongso Sehat Semangat Senang) yang latihan di beberapa wilayah ranting di Kabupaten Karangasem. Kalau di wilayah Kota Amlapura ranting Taman Budaya Candra Bhuwana Amlapura”. jawabnya.


Lanjut dijelaskan Tunik alumnus SMAN 1 Karangasem tahun 1982, senam AWS3 yang diciptakan mantan bintang film laga Indonesia Andre Wongso, banyak manfaat kesehatan diantaranya penderita sakit lutut yang biasa di derita lansia rutin latihan bisa sembuh sediakala”. Dia mencontohkan seorang temannya derita sakit lutut sulit jongkok, dengan latihan rutin AWS3 berangsur-angsur dapat jongkok kembali. Juga sakit pegel di bahu punggung, kolesterol, gula darah dapat turun normal kembali. (Ami)

Partai Gelora All Out Dukung Penuh Pasangan Sanjaya-Dirga di Pilkada Tabanan


Tabanan , Bali Kini -
Partai Gelora (Partai Gelombang Rakyat Indonesia) secara resmi memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri juga all out mendukung serta memenangkan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya-Dirga (SANDI). Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan penting yang berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali pada Senin (26/8).


Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster, serta jajaran pimpinan Partai Gelora dan Ketua DPRD Provinsi Bali. Dalam momen ini, Partai Gelora menegaskan dukungan mereka tidak hanya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri, tetapi juga kepada Sanjaya-Dirga yang dianggap sebagai sosok ideal untuk melanjutkan pembangunan di Tabanan


Dukungan penuh dari Partai Gelora ini mencerminkan komitmen partai tersebut dalam memperjuangkan visi bersama dengan PDI Perjuangan, terutama dalam memajukan daerah Tabanan. Pasangan Sanjaya-Dirga, yang dikenal dengan singkatan SANDI, dipandang sebagai pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan keberlanjutan dalam pembangunan di Kabupaten Tabanan.[tb]

Minggu, 25 Agustus 2024

Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural di Desa Abang, Bupati Karangasem Serahkan Ratusan Paket Sembako


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, didampingi oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Camat Abang, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, menggelar sosialisasi penanganan kemiskinan kultural di Desa Abang. Acara yang berlangsung di Wantilan Lapangan Gajah Wea, Kantor Camat Abang, Desa Abang, Kecamatan Abang pada Minggu (25/8/2024) ini juga diisi dengan penyerahan 100 paket sembako kepada masyarakat di masing-masing lokasi sosialisasi.


Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi masalah kemiskinan kultural yang masih melanda beberapa wilayah di Karangasem. "Kemiskinan kultural bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga terkait dengan pemahaman dan pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang menyentuh semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi. Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perubahan mindset dan pemanfaatan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati.


Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan solusi dalam upaya penanganan kemiskinan kultural yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut. Paket sembako yang dibagikan diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.


Selain di Desa Abang, Bupati Karangasem juga membuka kegiatan serupa di Banjar Dinas Lebah Desa Purwakerti, Kecamatan Abang. Dalam acara ini, beliau didampingi oleh Camat Abang dan Perbekel Desa Purwakerti. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan kultural di Kabupaten Karangasem, melalui pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat di lapangan.


Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk keluar dari kemiskinan kultural, serta mampu memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan bijaksana.(Ami)

Setelah WNA asal Uganda, Kini Giliran Dari Rusia "Jual Diri"


Badung , Bali Kini –
Sebelumnya dua wanita asing asal Uganda diamankan karena diduga buka layanan esek-esek di Seminyak, Kuta. Kini giliran dua WNA cantik asal Rusia berhasil diamankan karena diduga buka layanan jasa prostitusi.

Keberhasilan ini dari giat rutin yang dilakukan Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai dengan sandi operasi “Jagratara” dengan kendali pusat, Direktorat Jenderal Imigrasi. 

Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai menegaskan ada dua WNA asal Rusia yang melakukan penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian dan dugaan melakukan kegiatan prostitusi.

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra menyampaikan bahwa berdasarkan informasi intelijen keimigrasian, terdapat dugaan aktivitas prostitusi disebuah villa di kawasan Seminyak. 

Tim Inteldakim kemudian melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan memutuskan untuk melakukan penggrebekan pada villa tersebut. 

Dalam penggrebekan tersebut, tim mengamankan dua wanita berambut pirang, berinisial AA (32) pemegang ITAS Investor. Serta satu lagi NP (26) pemegang izin tinggal kunjungan. Selain mengamankan pelaku, tim juga menemukan sejumlah barang bukti antara lain bukti percakapan dan uang tunai yang menguatkan dugaan adanya praktik prostitusi di lokasi tersebut. 

Berapa tarif untuk sekali kencan? Tim mengaku masih melakukan pemeriksaan dari bukti percakapan penawaran jasa "esek-esek". Saat ini pelaku beserta barang bukti masih dalam proses untuk diamankan di Kantor Imigrasi Ngurah Rai.

“Operasi Jagratara merupakan bentuk komitmen Imigrasi dalam menjaga keamanan dan 

ketertiban di Bali. Operasi ini akan terus kami lakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya pelanggaran keimigrasian dan aktivitas ilegal lainnya yang melibatkan WNA”, tutup Suhendra[jro]

Kamis, 22 Agustus 2024

Maraknya Tajen, Membangkitkan Taksu Pande Taji


Denpasar , Bali Kini
- Keberadaan tempat tajen di setiap daerah di Bali sudah menjadi kegiatan rutin dari siang hingga malam hari. Karenanya, sudah jadi sebutan ada yang namanya tajen malam. Dan, itu selalu ramai didatangi oleh para bebotoh disetiap kalangan. 

Keberadaan judi tajen sebenarnya bukan hal yang tabu terjadi di Bali. Mengutip dari penjelaskan dalam e-Jurnal berjudul Gede Kamajaya, Tajen, dan Desakralisasi Pura oleh Ida Bagus Gede Eka Diksyiantara, dkk. Bahwa permainan sabung ayam atau Tajen merupakan salah satu budaya masyarakat Bali yang sudah berlangsung sejak zaman Majapahit. 

Hal itu tertuang dalam kitab atau pedoman Pararaton, yang di zaman sekarang disebut sebagai sastra Babad. Dalam kitab tersebut, Tajen sudah lama berlangsung sejak era kerajaan Bali. 

Akan tetapi, dalam kitab tersebut tak disebutkan apakah pada saat itu Tajen juga diiringi dengan taruhan atau tidak. Masih dari kitab Pararaton, pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong yakni tepatnya pada masa Kerajaan Gelgel, Tajen sering diadakan di depan Pura Goa Lawah dan sudah menjadi tradisi yang mendarah daging oleh masyarakat kala itu. 

Sebab, di kala itu sabung ayam bukan hanya permainan adu ayam saja, melainkan sudah menjadi ritual keagamaan. Jadi setelah digelarnya tabuh rah sebagai pembuka, maka terus berlanjut permainan sabung ayam sampai selesai.

Seiring berjalannya waktu permainan sabung ayam atau tajen, kini sudah menjadi kegiatan atau hiburan judi setiap harinya. Bahkan di setiap arena tajen, dibuatkan tempat berbentuk panggung.

Di setiap areana tajen dan dimasing masing daerah punya aturannya sendiri dalam hal memasuki arena tajen. Maksudnya untuk tiket biaya masuk ke arena tajen. Namun bagi mereka yang masuk membawa ayam aduan, tidak dikenakan biaya tarif masuk arena. Adanya tajen juga berbeda beda, ada yang memang rutin dan ada yang setiap seminggu sekali menggelar tajen Undangan. 

Tidak hanya itu, juga seiring waktu dan sudah dilaksanakan lebih dari 5 tahun lalu digelar sebuah tajen kompetisi atau yang dikenal bagi kalangan bebotoh dengan nama Derbi.

Namun, Wartawan ini tidaklah mengupas soal masalah Tajen ataupun keberadaan arena Tajen yang selalu ramai dijejali para bebotoh di beberapa titik lokasi yang ada. Termasuk juga soal jenis ayam aduan yang sering dilagakan atau ditarungkan. Penulis, lebih pada menyimak soal keberadaan jenis Taji yang trend digunakan saat sabung ayam di Bali. 

Setidaknya, dengan maraknya tajen saat ini di Bali. Secara tidak langsung membangkitkan kembali Trah Pande. Bahkan para pengrajin pembuat perkakas sejenis pisau atau belakas (kapak), beralih profesi untuk menjadi Pande Taji. 

Sebelum masuknya ayam import yang kemudian banyak dipersilangkan, jenis taji yang digunakan hanya jenis Taji Bali dengan model lurus (seperti tombak) atau berbentuk liuk seperti Keris. Bukan berati saat ini tidak lagi ada taji Bali, tetap ada namun modelnya lebih sedikit melengkung. 

Jenis Taji yang trend sekarang ini untuk digunakan adalah Taji Sangket. Bahkan beberapa Pande Taji mulai kebanjiran job dalam pembuatan taji jenis ini. Selain job membuat taji, juga job dalam mengasah taji.

Seperti yang dikunjungi Wartawan ini ke Pande Taji di Kepaon, Denpasar Selatan. Jro Pande atau dikenal Pak Yan Taji. Pria berumur 44 ini, menuturkan bahwa kemampuan yang dimilikinya ini telah ada dari sejak Kakeknya. "Dari saya kecil sudah ikut pekak (kakek) saya untuk membantu saat buat perkakas," ungkapnya.

Saat itu, kata dia umurnya baru sekitar 11 tahun. Bahkan kakeknya sudah membuat Taji Bali, namun dirinya hanya membantu untuk mengasah taji. "Belum bisa buat taji, tapi sudah belajar untuk membuat taji. Saat itu hanya fokus cara mengasah taji," kenangnya.

Setelah merantau kebeberapa tempat, singkat cerita ketika telah bersetatus sebagai suami dan memiliki dua anak, barulah menjalani sendiri sebagai seorang Pande Taji. Itu dilakoninya sejak tahun 1999 dengan mengambil tempat di wilayah Kepaon.

Pria asal Bebandem, Karangasem ini menyebutkan bahan untuk membuat taji Sangket, selalu menggunakan bahan dari besi gerinda pemotong baja. Jenisnya pun berbeda, terkadang pelangi, putih polos hingga rada keunguan. 

Dari proses pemotongan, hingga pembentukan dan pengasahan, sampai pada pengujian kualitas sudah layak digunakan, butuh waktu tiga hari menjalaninya. Itu untuk satu paket taji isi 12. "Ada beberapa paket, tapi terkecil saya buatnya untuk isi 12. Paling banyak isi 22 katik taji," akunya.

Disini, pihaknya tidak menyebut berapa harga taji untuk paket tersebut. Karena hal itu sangat privasi. Pastinya, selain menerima paket juga menerima servis dan pengasahan taji. Untuk servis, tentunya akan dikerjakan sepanjang taji tersebut adalah hasil garapannya sendiri. 

Menurutnya dengan adanya tajen sekarang ini, telah membangkitkan kembali Taksu para pande besi untuk menjalani profesi sebagai pembuat taji. Bahkan hampir setiap daerah banyak yang bangkit sebagai pembuat taji, namun bicara soal kualitas dan harga bagianya adalah hal yang tidak bisa disebutkan. Karena masing-masing punya kemampuan dan nilai harga yang berbeda.

Dirinya juga memastikan, dalam membuat taji tidaklah sembarangan. "Baru ada yang pesan, langsung dikerjakan. Tidak bisa begitu, harus cari hari baik kapan waktunya untuk memulai membuat," ungka Pak Yan Taji.

Ketika hari baik ditentukan, dirinya tidaklah langsung serta merta memotong besi untuk bahan taji. Tetapi terlebih dahulu menghaturkan banten permohonan atau 'Pekeling' agar proses pembuatan berjalan lancar. 

Menurutnya hari yang paling bagus saat akan memulai proses pembuatan adalah saat Penampahan Galungan. Namun bagi kebanyakan Pande juga sering menempatkan hari baik proses pembuatan di Wuku Landep dan Pasupatinya saat Tumpek Landep.

"Begiti taji telah selesai sesuai pesanan. Tidak bisa kita langsung berikan, tetap harus di pasupati terlebih dahulu agar astungkara (semoga,Red) si pemilik taji nantinya diberikan berkah kemenangan," tutupnya.[jro]

Usulan Bupati Gede Dana Direspon Pusat, Tahun 2024 Karangasem Dapat Formasi 172 CPNS


Karangasem, Bali Kini-
Pemkab Karangasem terus berupaya melakukan lobi ke pusat untuk mendapatkan formasi CPNS di Kabupaten Karangasem. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ASN di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kekurangan ASN, pasca banyaknya ASN PNS yang sudah pensiun dan akan memasuki batas usia pensiun. 


Usulan dari Pemkab Karangasem tersebut direspon oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dengan keluar dan diserahkannya Keputusan MenPAN RB Nomor 293 Tahun 2024 tentang Penetapan Kebutuhan PNS di lingkungan Instansi Pemerintah. 


Dalam keputusan tersebut Pemkab Karangasem mendapatkan penetapan formasi pengadaan CPNS tahun 2024 sebanyak 172 formasi, dengan rincian sebanyak 34 untuk formasi Tenaga Kesehatan dan 138 untuk formasi Teknis. “Karena banyak PNS yang sudah pensiun dan akan memasuki batas usia pensiun, sehingga kami mengajukan formasi CPNS dan PPPK ke pusat. Dan astungkare di Tahun 2024 diawali dengan proses pengadaan CPNS dan kita mendapatkan sebanyak 172 formasi CPNS,” tegas Bupati Karangasem, I Gede Dana didampingi Kepala BKPSDM Karangasem, I Komang Agus Sukasena, di Amlapura, Minggu (18/8/2024). 


Dilanjutkannya, untuk tenaga Kesehatan nantinya dominan untuk pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dan dokter umum. Sedangkan untuk tenaga teknis untuk pemenuhan kebutuhan tenaga IT, Keuangan, Hukum, Perencanaan dan Auditor dengan disiplin ilmu diantaranya, Sarjana Teknik, Sarjana Akutansi, Sarjana Ekonomi, Sarjana Manajemen, Sarjana Ekonomi Pembangunan, dan dari disiplin ilmu lainnya.


Disebutkannya pula, pada Formasi CPNS Tahun 2024 ini, baik instansi pemerintah pusat/daerah diberikan rentang waktu dari tanggal 19 Agustus hingga 2 September 2024 untuk menetapkan jadwal pengumuman. Sementara untuk jadwal pendaftaran dilaksanaka  dengan rentang waktu 15 hari paling lambat hingga tanggal 6 September 2024 mendatang.


“Nah harapan Bapak Bupati formasi pengadaan PNS tahun ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, bahwa semua punya peluang yang sama.  Untuk itu diharapkan warga masyarakat yang memenuhi syarat dapat mempersiapkan diri dengan baik,” imbuh Komang Agus Sukasena.(rls)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved