-->

Minggu, 25 Agustus 2024

Kamis, 22 Agustus 2024

Maraknya Tajen, Membangkitkan Taksu Pande Taji


Denpasar , Bali Kini
- Keberadaan tempat tajen di setiap daerah di Bali sudah menjadi kegiatan rutin dari siang hingga malam hari. Karenanya, sudah jadi sebutan ada yang namanya tajen malam. Dan, itu selalu ramai didatangi oleh para bebotoh disetiap kalangan. 

Keberadaan judi tajen sebenarnya bukan hal yang tabu terjadi di Bali. Mengutip dari penjelaskan dalam e-Jurnal berjudul Gede Kamajaya, Tajen, dan Desakralisasi Pura oleh Ida Bagus Gede Eka Diksyiantara, dkk. Bahwa permainan sabung ayam atau Tajen merupakan salah satu budaya masyarakat Bali yang sudah berlangsung sejak zaman Majapahit. 

Hal itu tertuang dalam kitab atau pedoman Pararaton, yang di zaman sekarang disebut sebagai sastra Babad. Dalam kitab tersebut, Tajen sudah lama berlangsung sejak era kerajaan Bali. 

Akan tetapi, dalam kitab tersebut tak disebutkan apakah pada saat itu Tajen juga diiringi dengan taruhan atau tidak. Masih dari kitab Pararaton, pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong yakni tepatnya pada masa Kerajaan Gelgel, Tajen sering diadakan di depan Pura Goa Lawah dan sudah menjadi tradisi yang mendarah daging oleh masyarakat kala itu. 

Sebab, di kala itu sabung ayam bukan hanya permainan adu ayam saja, melainkan sudah menjadi ritual keagamaan. Jadi setelah digelarnya tabuh rah sebagai pembuka, maka terus berlanjut permainan sabung ayam sampai selesai.

Seiring berjalannya waktu permainan sabung ayam atau tajen, kini sudah menjadi kegiatan atau hiburan judi setiap harinya. Bahkan di setiap arena tajen, dibuatkan tempat berbentuk panggung.

Di setiap areana tajen dan dimasing masing daerah punya aturannya sendiri dalam hal memasuki arena tajen. Maksudnya untuk tiket biaya masuk ke arena tajen. Namun bagi mereka yang masuk membawa ayam aduan, tidak dikenakan biaya tarif masuk arena. Adanya tajen juga berbeda beda, ada yang memang rutin dan ada yang setiap seminggu sekali menggelar tajen Undangan. 

Tidak hanya itu, juga seiring waktu dan sudah dilaksanakan lebih dari 5 tahun lalu digelar sebuah tajen kompetisi atau yang dikenal bagi kalangan bebotoh dengan nama Derbi.

Namun, Wartawan ini tidaklah mengupas soal masalah Tajen ataupun keberadaan arena Tajen yang selalu ramai dijejali para bebotoh di beberapa titik lokasi yang ada. Termasuk juga soal jenis ayam aduan yang sering dilagakan atau ditarungkan. Penulis, lebih pada menyimak soal keberadaan jenis Taji yang trend digunakan saat sabung ayam di Bali. 

Setidaknya, dengan maraknya tajen saat ini di Bali. Secara tidak langsung membangkitkan kembali Trah Pande. Bahkan para pengrajin pembuat perkakas sejenis pisau atau belakas (kapak), beralih profesi untuk menjadi Pande Taji. 

Sebelum masuknya ayam import yang kemudian banyak dipersilangkan, jenis taji yang digunakan hanya jenis Taji Bali dengan model lurus (seperti tombak) atau berbentuk liuk seperti Keris. Bukan berati saat ini tidak lagi ada taji Bali, tetap ada namun modelnya lebih sedikit melengkung. 

Jenis Taji yang trend sekarang ini untuk digunakan adalah Taji Sangket. Bahkan beberapa Pande Taji mulai kebanjiran job dalam pembuatan taji jenis ini. Selain job membuat taji, juga job dalam mengasah taji.

Seperti yang dikunjungi Wartawan ini ke Pande Taji di Kepaon, Denpasar Selatan. Jro Pande atau dikenal Pak Yan Taji. Pria berumur 44 ini, menuturkan bahwa kemampuan yang dimilikinya ini telah ada dari sejak Kakeknya. "Dari saya kecil sudah ikut pekak (kakek) saya untuk membantu saat buat perkakas," ungkapnya.

Saat itu, kata dia umurnya baru sekitar 11 tahun. Bahkan kakeknya sudah membuat Taji Bali, namun dirinya hanya membantu untuk mengasah taji. "Belum bisa buat taji, tapi sudah belajar untuk membuat taji. Saat itu hanya fokus cara mengasah taji," kenangnya.

Setelah merantau kebeberapa tempat, singkat cerita ketika telah bersetatus sebagai suami dan memiliki dua anak, barulah menjalani sendiri sebagai seorang Pande Taji. Itu dilakoninya sejak tahun 1999 dengan mengambil tempat di wilayah Kepaon.

Pria asal Bebandem, Karangasem ini menyebutkan bahan untuk membuat taji Sangket, selalu menggunakan bahan dari besi gerinda pemotong baja. Jenisnya pun berbeda, terkadang pelangi, putih polos hingga rada keunguan. 

Dari proses pemotongan, hingga pembentukan dan pengasahan, sampai pada pengujian kualitas sudah layak digunakan, butuh waktu tiga hari menjalaninya. Itu untuk satu paket taji isi 12. "Ada beberapa paket, tapi terkecil saya buatnya untuk isi 12. Paling banyak isi 22 katik taji," akunya.

Disini, pihaknya tidak menyebut berapa harga taji untuk paket tersebut. Karena hal itu sangat privasi. Pastinya, selain menerima paket juga menerima servis dan pengasahan taji. Untuk servis, tentunya akan dikerjakan sepanjang taji tersebut adalah hasil garapannya sendiri. 

Menurutnya dengan adanya tajen sekarang ini, telah membangkitkan kembali Taksu para pande besi untuk menjalani profesi sebagai pembuat taji. Bahkan hampir setiap daerah banyak yang bangkit sebagai pembuat taji, namun bicara soal kualitas dan harga bagianya adalah hal yang tidak bisa disebutkan. Karena masing-masing punya kemampuan dan nilai harga yang berbeda.

Dirinya juga memastikan, dalam membuat taji tidaklah sembarangan. "Baru ada yang pesan, langsung dikerjakan. Tidak bisa begitu, harus cari hari baik kapan waktunya untuk memulai membuat," ungka Pak Yan Taji.

Ketika hari baik ditentukan, dirinya tidaklah langsung serta merta memotong besi untuk bahan taji. Tetapi terlebih dahulu menghaturkan banten permohonan atau 'Pekeling' agar proses pembuatan berjalan lancar. 

Menurutnya hari yang paling bagus saat akan memulai proses pembuatan adalah saat Penampahan Galungan. Namun bagi kebanyakan Pande juga sering menempatkan hari baik proses pembuatan di Wuku Landep dan Pasupatinya saat Tumpek Landep.

"Begiti taji telah selesai sesuai pesanan. Tidak bisa kita langsung berikan, tetap harus di pasupati terlebih dahulu agar astungkara (semoga,Red) si pemilik taji nantinya diberikan berkah kemenangan," tutupnya.[jro]

Usulan Bupati Gede Dana Direspon Pusat, Tahun 2024 Karangasem Dapat Formasi 172 CPNS


Karangasem, Bali Kini-
Pemkab Karangasem terus berupaya melakukan lobi ke pusat untuk mendapatkan formasi CPNS di Kabupaten Karangasem. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ASN di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kekurangan ASN, pasca banyaknya ASN PNS yang sudah pensiun dan akan memasuki batas usia pensiun. 


Usulan dari Pemkab Karangasem tersebut direspon oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dengan keluar dan diserahkannya Keputusan MenPAN RB Nomor 293 Tahun 2024 tentang Penetapan Kebutuhan PNS di lingkungan Instansi Pemerintah. 


Dalam keputusan tersebut Pemkab Karangasem mendapatkan penetapan formasi pengadaan CPNS tahun 2024 sebanyak 172 formasi, dengan rincian sebanyak 34 untuk formasi Tenaga Kesehatan dan 138 untuk formasi Teknis. “Karena banyak PNS yang sudah pensiun dan akan memasuki batas usia pensiun, sehingga kami mengajukan formasi CPNS dan PPPK ke pusat. Dan astungkare di Tahun 2024 diawali dengan proses pengadaan CPNS dan kita mendapatkan sebanyak 172 formasi CPNS,” tegas Bupati Karangasem, I Gede Dana didampingi Kepala BKPSDM Karangasem, I Komang Agus Sukasena, di Amlapura, Minggu (18/8/2024). 


Dilanjutkannya, untuk tenaga Kesehatan nantinya dominan untuk pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dan dokter umum. Sedangkan untuk tenaga teknis untuk pemenuhan kebutuhan tenaga IT, Keuangan, Hukum, Perencanaan dan Auditor dengan disiplin ilmu diantaranya, Sarjana Teknik, Sarjana Akutansi, Sarjana Ekonomi, Sarjana Manajemen, Sarjana Ekonomi Pembangunan, dan dari disiplin ilmu lainnya.


Disebutkannya pula, pada Formasi CPNS Tahun 2024 ini, baik instansi pemerintah pusat/daerah diberikan rentang waktu dari tanggal 19 Agustus hingga 2 September 2024 untuk menetapkan jadwal pengumuman. Sementara untuk jadwal pendaftaran dilaksanaka  dengan rentang waktu 15 hari paling lambat hingga tanggal 6 September 2024 mendatang.


“Nah harapan Bapak Bupati formasi pengadaan PNS tahun ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, bahwa semua punya peluang yang sama.  Untuk itu diharapkan warga masyarakat yang memenuhi syarat dapat mempersiapkan diri dengan baik,” imbuh Komang Agus Sukasena.(rls)

Selasa, 20 Agustus 2024

Bupati Tamba Serahkan Bedah Rumah Bumdes Bersama Tunas Mekar Sejatera Jaya LKD Melaya


Jembrana , Bali Kini
- Bantuan bedah rumah yang dikelola Bumdes Bersama Tunas Mekar Sejahtera LKD Kecamatan Melaya, diresmikan dan diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan kunci kepada penerima manfaat. Total ada 4 bantuan bedah rumah yang diserahkan.


Penyerahan dipusatkan di salah satu rumah penerima bantuan, I Gede Ngurah Sentana di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, kecamatan Melaya, Selasa (20/8).


Sementara 3 penerima bantuan bedah rumah lainnya , masing-masing dari Desa Nusa Sari, Desa Ekasari dan Desa Tukadaya.


Dalam acara tersebut, Bupati Tamba menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat yang telah menerima bantuan dalam program bedah rumah dan berharap agar rumah baru yang diperoleh dapat menjadi dorongan bagi para penerima untuk bekerja lebih giat, serta mendukung terciptanya kehidupan rumah tangga yang lebih harmonis dan sejahtera. 


Menurut Bupati Tamba, keberhasilan program ini tidak terlepas dari dedikasi dan kerja keras BUMDes dalam meringankan beban masyarakat. 


“Tidak lupa, Bupati juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah bekerja keras dalam mendukung program bedah rumah ini, ” jelasnya.


Ketua Panitia Bansos Bedah Rumah Bumdes bersama Tunas Mekar Sejahtera LKD Kecamatan Melaya, Triana Lestari mengatakan, bantuan bedah rumah yang diserahkan bersumber dari dana SHU UPK Bumdes Bersama Tunas Mekar Sejahtera LKD kecamatan Melaya tahun anggaran 2023 yang direalisasikan di tahun anggaran 2024.


“Tahun ini kita serahkan 4 unit bantuan bedah rumah kepada KK kurang mampu dan masih produktif di kecamatan Negara dengan nilai per unitnya 30 juta rupiah,” ujarnya. (Gusadi)



Bupati Tamba Ingatkan Komitmen KTH Lestarikan Hutan


Jembrana , Bali Kini 
- Masyarakat yang tinggal di pinggir hutan yang tergabung dalam sejumlah kelompok tani hutan (KTH) telah memiliki ijin untuk dapat memanfaatkan hasil hutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hutan yang mereka kelola.


Hal tersebut, kata Bupati Tamba didasari atas rasa keadilan bagi masyarakat yang tinggal di pinggir hutan untuk bisa memanfaatkan hasil alam seperti halnya masyarakat yang tinggal di pesisir laut.


"Saya melihat bahwa ada dua sisi yang berbeda antara masyarakat pinggir hutan dengan pinggir laut yang mendapat keadilan yang tidak sama. Yang berada dipinggir laut setiap saat bisa mengambil hasil laut dengan berapa pun dan kapanpun. Tetapi hak itu dulu tidak dimiliki oleh masyarakat dipinggir hutan," ujar Bupati Tamba dihadapan para ketua KTH, Selasa (20/8) di Aula Jimbarwana Kantor Bupati Jembrana.


Lanjut kata Bupati Tamba, sejumlah upaya dilakukan untuk dapat memberikan hak yang sama kepada masyarakat yang tinggal di pinggir hutan dengan memperoleh ijin untuk memanfaatkan hutan.


"Lalu kita berpikir dan terus mengkaji sehingga melahirkan lah rekomendasi yang dikeluarkan oleh Gubernur yang diketahui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan juga ijin dari desa," imbuhnya.


Pihaknya juga mengaku senang saat ini masyarakat yang tinggal di pinggir hutan dapat memanfaatkan hutan untuk menggerakan perekonomian dan memberikan kesejahteraan bagi keluarga mereka.


"Saya merasa sangat bangga, saya buktikan apa yang dulu saya rasakan sangat berat sekali perjuangannya untuk menjadikan hak pengelolaan hutan itu bisa bermanfaat untuk kita semua," ucapnya.


Kendati demikian, Bupati Tamba juga mewanti-wanti anggota KTH untuk bertanggungjawab terhadap hutan yang dikelolanya agar tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat lainnya khususnya bencana yang mungkin timbul akibat pemanfaatan hutan yang tidak tepat.


"Kita semua menandatangani nota kesepakatan sebagai penanggungjawab terhadap Jagawana. Dari kesepakatan itu, sebagai Jagawana, setiap anggota dan ketua KTH bertanggung jawab terhadap hak kelolanya," ungkapnya.


Pihaknya menegaskan setiap KTH harus bisa menjaga dan mengawasi hutan yang menjadi pengelolaannya. Karena semua hal terjadi di wilayah hutan tersebut akan menjadi tanggung jawab KTH.


"Apabila ada yang menebang hutan pada hak kelolanya, siapa pun itu yang melakukan, menjadi tanggung jawab KTH yang memiliki hak kelola itu. Sehingga akhirnya rekomendasi terhadap pengelolaan hutan itu bisa kita cabut," tegasnya.


Disamping itu, Bupati asal desa Kaliakah ini juga memberikan apresiasi kepada KTH yang ada di kabupaten Jembrana yang selama ini telah menunjukkan komitmen terhadap pelestarian hutan yang mana telah mendapat pengakuan di tingkat nasional.


Buah keberhasilan kabupaten Jembrana dalam menjaga dan melestarikan hutan, Bupati Tamba telah diundang sebagai pembicara dalam talkshow lingkungan, iklim, kehutanan, dan energi baru terbarukan yang digelar serangkaian dengan Festival LIKE II oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta beberapa pekan lalu.


"Dihadapan ratusan pemerhati lingkungan dari seluruh Indonesia, saya menyampaikan bagaimana kita mengelola hutan dengan konsep Saba Wana Kerthi. Yaitu pengelolaan kawasan hutan dan perhutanan sosial, pelestarian lingkungan, pemanfaatan hutan secara profesional dan berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat penyanding hutan," ucapnya.


Menariknya lagi, kelompok tani hutan telah bisa menyumbang Pendapat Asli Daerah (PAD) bagi kabupaten Jembrana melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (Ngr


Mal Pelayanan Publik Jembrana Segera Diresmikan


Jembrana , Bali Kini
– Setelah sempat tertunda selama empat tahun akibat pandemi Covid-19, pembangunan tahap II Mal Pelayanan Publik (MPP) Jembrana kini telah rampung dan siap diresmikan pada bulan September 2024. Gedung utama MPP Jembrana yang berlokasi di sebelah barat Kantor Camat Negara ini akan menjadi pusat pelayanan terpadu yang memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan publik.


Pembangunan gedung ini dimulai pada akhir tahun 2019, namun harus tertunda karena dampak pandemi. Namun, berkat upaya dan komitmen pemerintah daerah, pembangunan MPP ini dilanjutkan kembali pada akhir tahun 2023 dan kini telah siap digunakan.


“Saya memastikan Mal Pelayanan Publik (MPP) ini selesai dibulan September ini. Semua berjalan baik,  Ini dari 2019 macet. Sekarang kita lihat seperti digambar apa yang kita lakukan memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Dan mudah-mudahan ini bermanfaat untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, ” kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat meninjau Gedung MPP Jembrana, Selasa (20/8/2024).


Dengan keberadaan MPP Jembrana ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses berbagai layanan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi vertikal, seperti pembayaran PBB, BPJS, dan pengurusan paspor. Selain itu, MPP Jembrana juga akan menjadi pusat data “Jembrana Satu Data dari Desa” (JSDDD) serta forum investasi yang memudahkan investor dalam mengakses informasi tentang zona-zona investasi di Jembrana.


“Nanti disini pelayanan jelasya akan makin cepat dan juga makin proporsional kepastiannya jelas demi masyarakat Jembrana. Tempat ini sudah siap dilaksanakan tahun ini, dan kita targetkan pada bulan September, ”  jelas Bupati Tamba. 


Bupati Tamba juga menambahkan MPP Jembrana diharapkan akan menjadi solusi inovatif dalam pelayanan publik di Kabupaten Jembrana, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga kenyamanan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan yang dibutuhkan. 


“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik, dengan fasilitas yang memadai dan ruang yang luas serta berstandar bintang empat, ” tandasnya (Adi)



Wakil Walikota Arya Wibawa Pimpin Apel Peringatan Hari Jadi Pramuka Ke 63 Tahun Di Kota Denpasar


 Ket Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga sebagai Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Denpasar memimpin apel Peringatan Hari Jadi Pramuka ke-63 tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Lumintang Denpasar, Selasa (20/8). 


Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga sebagai Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Denpasar memimpin apel Peringatan Hari Jadi Pramuka ke-63 tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Lumintang Denpasar, Selasa (20/8). Dimana Dalam kesempatan tersebut, turut dilaksanakan pemberian penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti dan Lencana Panca Warsa serta  piala bagi peserta yang telah berhasil memenangkan perlombaan yang diadakan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Denpasar.

Prosesi upacara yang berlangsung hikmat dan tertib dengan mengusung tema Hari Pramuka ke-63 ini yaitu "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI". Yang mana Gerakan Pramuka telah menunjukkan eksistensinya dalam mempersiapkan generasi muda dan selalu menjadi garda terdepan untuk membentuk anggota Pramuka yang berjiwa Pancasila serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam sambutan tertulis Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso yang dibacakan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan saat ini kita tengah di hadapkan dengan berbagai tantangan zaman yang penuh ketidakpastian, perkembangan teknologi dan komunikasi yang menjadikan hilangnya batas-batas negara karena mudahnya hubungan antar warga negara, maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi bullying, kasus narkoba, pornografi, hingga budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda.

Dalam menghadapi persoalan tersebut, Gerakan Pramuka sangatlah tepat untuk mengkanalisasi situasi saat ini. Gerakan Pramuka memberikan pendidikan life skill, soft skill, hard skill, serta dilengkapi dengan kecerdasan SESOSIF yaitu kecerdasan Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik yang menjadi postur ideal seorang Pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia. Sebagai organisasi Pendidikan non formal, Gerakan Pramuka realitanya tidak hanya sekadar menangani character building tetapi juga berperan aktif pada bidang lainnya seperti pengabdian masyarakat yang diantaranya melakukan perbantuan berbagai kebencanaan, terlibat pada tim Search And Rescue (SAR), melaksanakan kegiatan Bakti seperti bedah rumah di berbagai penjuru tanah air, aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon, pembersihan fasilitas umum, pembersihan sarana ibadah, dan sosialisasi hemat energi. 

“Kepada anggota Gerakan Pramuka di seluruh penjuru tanah air Indonesia saya mengucapkan selamat memperingati Hari Pramuka ke-63 Tahun 2024. Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Gerakan Pramuka saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia beserta seluruh jajaran pemerintah Republik Indonesia yang selalu mendukung program-program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka. Tentunya kita patut bersyukur dengan dukungan tersebut, Gerakan Pramuka telah menunjukkan eksistensinya dalam mempersiapkan generasi muda dan selalu


menjadi garda terdepan untuk membentuk anggota Pramuka yang berjiwa Pancasila serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas nya. Dalam memperingati hari Pramuka, Kwarcab Pramuka Denpasar sebelumnya melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan lingkungan seperti bersih bersih pantai, donor darah serta berbagai perlombaan. (ays).


Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus mengikuti Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Padang Sambian Kelod, Selasa (20/8).


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus mengikuti Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Padang Sambian Kelod, Selasa (20/8). Turut hadir dalam pelaksanaa tersebut DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat, IB Made Purwanasara, Perbekel Desa Padang Sambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, tokoh masyarakat, Komang Indra Wirawan, serta pengempon pura setempat. 


Pemucuk Prawartaka Karya, Made Suwarsa mengatakan bahwa pelaksanaan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan renovasi Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana yang telah dimulai sejak bulan Juli 2024 lalu. Dimana, pada hari ini dilaksanakan napak tangan serta nuasen mulas Prerai Ida Bhatara Ratu Ayu Gede, Ratu Bagus (Barong), Ratu Ayu Manik Geni, Topeng Sidakarya, dan rerencangan lainnya. 


Suwarsa menjelaskan, ngodakin Ida Sesuhunan ini ditargetkan selesai pada bulan September 2024. Dan langsung melakukan prosesi Melaspas serta memakuh yang digelar pada tanggal 10 September 2024 mendatang. 


"Tentunya kami selaku Prawartaka mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak khususnya dari jajaran Pemkot Denpasar, sehingga seluruh rangkaian upacara ini dapat terlaksana dengan lancar, dan semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua," ujar Made Suwarsa. 


Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, pelaksanaan ini merupakan momentum bagi masyarakat serta pengempon untuk selalu eling terhadap Ida Sesuhunan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


"Karena sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga kesakralan budaya, keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana di masyarakat," ujar Jaya Negara. (Arm)

Bupati Sanjaya Ngupasaksi Rangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih di Desa Adat Anggasari


Tabanan , Bali Kini 
- Komitmen Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M dalam menjaga pelestarian tradisi, adat, agama dan budaya terus dikuatkan dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Pada Selasa, (20/8) Sanjaya tunjukkan dukungannya sekaligus menghaturkan bhakti dalam upacara Ngupasaksi Karya Agung Tawur Balik Sumpah, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Mupuk Pedagingan, Melaspas, Ngenteg Linggih lan Ngusaba Desa Ngusaba Nini ring Pura Puseh Desa, Desa Adat Anggasari, Desa Munduktemu, Pupuan, Tabanan.

Bersama dengan beberapa Anggota DPRD Kabupaten Tabanan dapil Pupuan, Sekda dan jajaran pimpinan Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat pupuan, kehadiran Sanjaya mendapat sambutan hangat dari Perbekel Desa Munduk Temu, Bendesa Adat Anggasari dan krama adat setempat. Melalui kesempatan tersebut, Sanjaya sampaikan apresiasinya akan pelaksanaan rangkaian Karya Agung yang pertama kali dilaksanakan Desa Adat Anggasari.

“Niki titang lihat semeton titiang sampun ngemargiang visi misi Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Tabanan, apa visi misi itu? Yaitu Nangun Sat Kertih Loka Bali, yakni Ngenteg Linggih untuk menetralisir alam ini, sehingga tercipta keseimbangan secara sekala dan niskala. Jadi kramanya nanti seimbang harmonis secara sekala niskala, baik alam lingkungan juga dan budayanya. Itu yang disebut dengan Nangun Sat Kertih Loka Bali. Disini semeton titiang sampun ngemargiang (menjalankan) itu, dari era dulu sampai sekarang sampun ngemargiang, amat luar biasa, amat mulianya semeton titiang,” ujar Sanjaya.

Politisi asal Dauh Pala tersebut juga berpesan pentingnya pelaksanaan upacara Ngenteg Linggih yang Satwika dalam melestarikan apa yang digagas oleh para leluhur. “Tugas titiang ring Pemda ketika melihat semeton titiang sudah luar biasa ngewangiang karya, tugas titiang adalah Ngupasaksi yadnya niki karena di dalam sastra tiang baca ritatkala ngewangun yadnya niki kawangun sangkaning lascarya (tulus ikhlas) olih wikrama, kapuput olih sang sulinggih, kapupasaksi olih murdaning jagat, wenten tri upasaksi hadir di kalangan ini. Itu yang disebut dengan satwika yang artinya utamaning utama pisan, niki sampun terbukti. Jadi yadnya bukan hanya uang yang bermiliar-miliar, dengan ratusan ribu sulinggih, tidak juga, itu esensi yadnya yang sering tiang sampaikan, yakni ada tri upasaksi,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, selaku Bendesa Adat Anggasari, I Nengah Seridana dalam laporannya menyebutkan, saat itu dilangsungkan rangkaian upacara Mepepada Karya, sedangkan puncak Karya nantinya jatuh pada Buda Kliwon Wuku Gumbreg, 21 Agustus di hari berikutnya dengan dipuput oleh Ida Pedanda Griya Bantas, Gali Ukir, Pupuan. Pembangunan di pura kahyangan Puseh Desa ini telah dimulai sejak tahun 2015 dan merupakan hasil gotong-royong krama adat Anggasari yang terdiri dari 350 KK. Mewakili krama, Ia sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Tabanan atas dukungan dan bantuan yang diberikan serta kehadirannya selaku murdaning jagat, ngupasaksi yadnya untuk mewujudkan yadnya yang satwika.

Masuk Alam Gaib Pemadu Wisata Bersama Tamunya Tersesat Di Gunung Batukaru


TABANAN , BALI KINI - 
Seorang WNA asal Turky bersama seorang pemandu wisata tersesat di Gunung Batukaru, Senin (19/8/2024) malam. Pemanduan wisata asal Jakarta tersebut melakukan pendakian dari Pura Batu Sari, tanpa tiket serta pendampingan dari pemandu lokal. Dalam keterangannya sesaat setelah ditemukan, Rizki Meiramdhan menceritakan bahwa ia sudah merasa berada di kaki gunung, namun tidak bisa menemukan jalan keluarnya. Sementara salah satu korban tersesat lainnya merupakan perempuan dengan identitas Özlem Ergen (32). 


Usai mendapatkan laporan dari seorang teman korban tentang adanya 2 orang tersesat di Gunung Batukaru, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar segera menggerakkan 6 personil dari Pos SAR Buleleng pada pukul  21.40 Wita. "Tim kami dibantu oleh 2 orang pemandu lokal memulai pencarian sekitar jam 22.40 Wita, dengan target posisi pencarian kurang lebih di ketinggian 1.500 Mdpl," terang I Nyoman Sidakarya, S.H., selalu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. 


Dengan jarak pandang terbatas, tim SAR gabungan harus berhati-hati dalam penyisiran. Akhirnya pada pukul 00. 05 Wita, mereka berhasil menemukan 2 korban  pada ketinggian 1.800 Mdpl dalam keadaan selamat. Sekitar satu jam berselang, tim SAR gabungan bersama korban sampai di posko dan selanjutnya kembali ke penginapan secara mandiri. "Kondisi kedua korban baik dan tidak mengalami cedera, jadi mereka bisa langsung kembali secara mandiri," tutup Nyoman Sidakarya. (ay)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved