-->

Senin, 12 Agustus 2024

Beli Pistol Rakitan di Online, Pria Setengah Abad ini Dituntut 1 Tahun


Denpasar , Bali Kini  -
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Denpasar mengajukan tuntutan hukuman selama 1 tahun penjara terhadap Panca Hartawan (50). Ia dijerat Undang-undang Darurat atas kepemilikan senjata api rakitan berikut amunisi. 

Dalam sidang tuntutan yang dibacakan Jaksa I Ketut Kartika Widnyana, menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan  tindak pidana “tanpa hak menguasai, membawa, mempunyai,  menyimpan, menyembunyikan, mempergunakan sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak“. 

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang mengubah “Ordonnantie Tijdelijke Bijzondere Strafbepalingen” (stbl. 1984 Nomor 17) dan Undang-undang Republik Indonesia Dahulu NR 8 Tahun 1948 sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum.

"Menuntut menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Panca Hartawan dengan pidana penjara selama 1 tahun dikurangi seluruhnya selama terdakwa berada didalam tahanan," demikian amar tuntutan Jaksa dibacakan di PN Denpasar.

Sebagaimana tertuang dalam dakwaan, terdakwa memesan secara online sebuah senjata api rakitan jenis Rev 733 konversi 22 LR wama silver dengan magazine dan gagang berwama hitam beserta 10 butir peluru kaliber 22 LR berisi mesiu dan 18 butir peluru Ramset/hampa yang berisi mesiu.

Dirinya tidak ingat waktu saat mulai memilikinya, hanya memastikan memesan lewat Online di aplikasi Shopee dengan harga Rp. 7.000.000,-  yang pembayarannya dilakukan dengan cara transfer. Kemudian setelah senjata api dan amunisi/peluru tersebut terdakwa terima lalu terdakwa masukkan kedalam tas Hand Bag wama hijau

Paket pesanan tersebut langsung diantar di tempatnya tinggal di Jalan Suli No. 88 Br. Kerta Bhuwana, Dangin Puri Kangin Denpasar Utara. 

"Diakui terdakwa, saat pesanan diterima dan diperiksa langsung dimasukkan ke dalam tas Hand Bag warna hijau bertuliskan Cathay Pacific dan disimpan dibawah lemari meja rias di kamar rumah pacar terdakwa," sebut jaksa dalam dakwaan.

Singkat kata, informasi kepemilikan senjata api tanpa izin itu pun terdengar aparat kepolisian. Jumat, 12 April 2024 sekitar pukul 13.00 wita  terdakwa ditangkap oleh polisi di rumahnya. 

Dari pemeriksaan, terdakwa mengaku jika senjata api tersebut disimpan di kamar pacarnya. "Saat dilakukan penggeledahan terdakwa menunjukkan barang bukti berupa satu buah Hand Bag warna hijau bertuliskan Cathay Pacific di bawah lemari rias di dalam kamar," terangnya.

Setelah dibuka, di dalamnya berisi senjata api pistol rakitan jenis Rev 733 Konversi 22 LR warna silver dengan magazine dan gagang berwana hitam beserta 10 butir peluru kaliber 22 LR berisi mesiu berikut sarung senjata. Pun delapan belas butir peluru Ramset/hampa yang berisi mesiu. 

"Dimana terdakwa mengaku jika seluruh barang bukti senjata api dan amunisi/peluru tersebut adalah milik terdakwa sendiri yang terdakwa simpan dengan maksud untuk menjaga diri dan terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang untuk menguasai, membawa atau menyimpan senjata api beserta peluru berisi mesiu tersebut," tandasnya.

Dari hasil pemeriksaan petugas kepolisian, diketahui senjata bukti kode ’’Q1a’’ adalah senjata api genggam rakitan hasil modifikasi dari senjata Airsoft Gun replika dari senjata api revolver S&W dengan kaliber lubang laras 6 mm dapat menembakan peluru kaliber 22 serta Ramset kode bukti ’’Q1b’’ dengan baik. 

Dalam hal ini senjata api bukti dalam penggunaannya tidak sempurna dikarenakan posisi firing fin dari senjata api bukti terkadang tidak pas dengan primer dari pada peluru yang digunakan. Sehingga dalam melakukan penembakan dibutuhkan beberapa kali agar posisi firing fin tepat mengenai primer dari pada peluru.[jro]

Berbagai Lomba Meriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-79 di Kabupaten Tabanan


Tabanan , Bali Kini 
- Momen peringatan HUT RI Ke -79 di Kabupaten Tabanan sangat kental terasa. Berbagai kegiatan dan diselenggarakan dengan penuh warna dan semangat. Bendera Merah Putih juga terlihat mewarnai jalan- jalan protokol dan jalan di desa- desa,  hal ini sebagai wujud nyata Pemkab Tabanan dalam mendukung program 10 juta Bendera Merah Putih.

 

Perayaan dimulai dengan persiapan dan hias kantor sejak tanggal 31 Juli 2024, yang diikuti dengan serangkaian acara yang memeriahkan kota Tabanan. Dengan adanya rangkaian acara yang beragam, semangat kemerdekaan benar-benar terasa dalam setiap sudut kota.


Seluruh Kepala OPD dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan turun tangan untuk menghias kantor dan area publik. Tidak hanya fokus pada dekorasi kantor, tetapi juga jalan-jalan utama di Tabanan, seperti Jalan Pahlawan, didekorasi dengan bendera merah putih yang berkibar megah. Patung-patung di pusat kota Tabanan juga turut dihiasi dengan atribut kemerdekaan, menciptakan suasana yang penuh semangat.


Pembukaan perayaan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2024 dengan berbagai acara yang meriah dan berwarna. Pawai yang diikuti oleh berbagai kelompok dari Masyarakat. Mulai dari instansi Masyarakat, anak-anak sekolah, komunitas dan Masyarakat. Barisan pawai ini diisi dengan penampilan drumband dari sekolah-sekolah, parade yang melibatkan berbagai kelompok seni, serta pertunjukan barongsai dan barong bangkung yang menambah suasana semarak.


Tak ketinggalan, barisan sepeda ontel yang dihias dengan berbagai macam ornamen warna-warni menjadi daya tarik tersendiri. Lomba sepeda hias juga menjadi salah satu sorotan dari perayaan ini, di mana peserta berlomba menunjukkan kreativitas mereka dalam menghias sepeda. Kegiatan ini tidak hanya menghibur tetapi juga mempererat rasa kebersamaan di antara warga Tabanan.


Berbagai lomba menarik juga diselenggarakan dalam momen kali ini, Salah satu lomba yang paling dinantikan adalah lomba lari karung estafet yang dibagi dalam kategori beregu dan campuran. Lomba ini dilaksanakan di Taman Bung Karno Tabanan dan sekitarnya, termasuk Gedung Kesenian I Ketut Marya. Lomba ini tidak hanya menuntut kecepatan tetapi juga kekompakan tim.


Selain itu, lomba pakai sarung berantai juga menjadi salah satu lomba yang menarik perhatian. Kompetisi ini menuntut peserta untuk berlari sambil memakai sarung yang diikatkan secara berantai, menciptakan suasana penuh tawa dan keceriaan. Ragam stand kuliner khas Tabanan juga memadati area pelaksanaan lomba, menawarkan berbagai makanan lezat yang bisa dinikmati oleh masyarakat selama acara berlangsung.



Semarak kemeriahan jelang HUT Ke-79 ini tidak hanya diselenggarakan di Kabupaten, namun  juga dirayakan di  kecamatan dan desa-desa di seluruh Kabupaten Tabanan. Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta tanah air yang kuat, perayaan ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga merupakan momen penting untuk memperkuat identitas nasional dan mempererat tali persaudaraan. Diharapkan semangat ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam merayakan hari kemerdekaan dengan cara yang penuh warna dan makna [tb/r1]

Minggu, 11 Agustus 2024

Walikota Jaya Negara Buka Gebyar Merah Putih Anak Usia Dini Kota Denpasar,

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat menghadiri Gebyar Merah Putih IGTKI - PGRI bekerjasama dengan Bunda PAUD Kota Denpasar di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Sabtu (10/8).


Denpasar, Bali Kini
- Ribuan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Denpasar tumpah ruah mengikuti Gebyar Merah Putih yang digelar Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) - PGRI bekerjasama dengan Bunda PAUD Kota Denpasar di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Sabtu (10/8). Kegiatan yang menghadirkan beragam kreativitas yang dirangkaikan dengan menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI ini dibuka langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. 


Tampak mendampingi dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Kadis Dikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama serta undangan lainya. Diiringi dengan semarak lagu-lagu nasional, rangkaian kegiatan diawali dengan Pawai oleh siswa PAUD yang tampil dengan beragam jenis busana, mulai Polisi, TNI, Guru, Dokter hingga Pahlawan Nasional dengan mengelilingi Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar. 


Bahkan, Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa juga turut mengikuti pawai serta pentas Tari Nusantara dengan menggunakan pakian adat daerah. Tampak pula penampilan Kesenian Bondres serta Sepedia Hias oleh siswa PAUD Kota Denpasar. Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan hadiah berbagai jenis perlombaan. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan  penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Gebyar Merah Putih IGTKI Denpasar tahun ini. Acara yang mengusung tema "Bersatu Dalam Keberagaman Dengan Spirit Vasudhaiva Kutumbakan," ini merupakan sebuah tema yang sangat relevan dan penting bagi kita semua.


Dalam Gebyar Merah Putih kali ini, semua elemen tidak hanya merayakan kemerdekaan bangsa, tetapi juga berkomitmen untuk membangun rasa persatuan di tengah-tengah keberagaman budaya yang ada. 


“Melalui Gebyar Merah Putih ini, kita berharap anak-anak kita semakin mencintai dan menghargai kekayaan budaya serta semangat kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita,” ujar Jaya Negara.


Lebih lanjut dijelaskan, Gebyar Merah Purih merupakan wadah yang sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air sejak dini. Dengan melibatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas budaya dan edukatif, kita memberikan kesempatan untuk memahami dan merasakan makna sejati dari kemerdekaan dan keberagaman.


“Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dan keberagaman dalam perjalanan kita sebagai bangsa. Bersama-sama, kita akan terus memupuk semangat kebangsaan dan memperkuat jati diri sebagai warga negara yang cinta tanah air,” ujarnya


Hal senada disampaikan Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara yang juga turut menyampaikan apresiasi yang mendalam atas pelaksanaan Gebyar Merah Putih PAUD tahun ini. Gebyar Merah Putih ini bukan hanya sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga sebagai platform untuk menanamkan kecintaan anak-anak terhadap budaya dan semangat nasionalisme. 


Melalui berbagai kegiatan yang digelar, Ny. Sagung Antari berharap dapat membentuk generasi penerus yang tidak hanya memahami keberagaman, tetapi juga menghargainya sebagai bagian penting dari identitas bangsa.


“Kami berharap acara ini dapat memotivasi dan menginspirasi anak-anak untuk mencintai budaya Indonesia dan merasakan kebanggaan terhadap kemerdekaan negara kita. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Mari kita terus bersama-sama mendalami dan meneruskan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi penerus,” ujar Antari Jaya Negara. 


Sementara, Ketua IGTKI-PGRI Kota Denpasar, Ni Nyoman Puspitawati Yasa, S.Pd menjelaskan bahwa pelaksanaan Gebyar Merah Putih yang dirangkaikan dengan menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia ini mengusung tema “Bersatu Dalam Keberagaman Dengan Spirit Vasudhaiva Kutumbakan”. 


Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan dan memupuk semangat cinta tanah air. Selain itu, melalui Gebyar Merah Putih ini juga diharapkan mampu mengasah kreativitas dan kemampuan bersosialisasi bagi anak usia dini. Ribuan peserta yang merupakan siswa PAUD tercatat mengikuti kegiatan ini yang merupakan perwakilan dari Gugus Kecamatan se-Kota Denpasar. 


“Melalui kegiatan ini kami berharap dapat menumbuhkan kecintaan akan budaya Indonesia sejak usia dini menggalang persahabatan dan kesatuan antar anak dan guru PAUD se-Kota Denpasar,” ujarnya. (AGs )

Wujud Penghormatan, Bupati Jembrana Berharap Kremasi Ida Bagus Ardana di Jembrana


Jembrana , Bali Kini -
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyampaikan rasa duka citanya atas berpulangnya Bupati Jembrana periode 1980-1990 Ida Bagus Ardana. Perasaan serupa juga dirasakan masyarakat Jembrana yang turut berduka 

dengan meninggalnya Mantan Bupati Jembrana diDenpasar beberapa hari lalu.  Karena itu, Bupati I Nengah Tamba mengharapkan  , kremasi almarhum dilakukan di Jembrana sebagai bentuk penghormatan terakhir masyarakat Jembrana.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Minggu (11/8). Menurutnya, setelah kabar duka meninggalnya Ida Bagus Ardana, berdiskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Jembrana, inisiatif bupati didukung agar Ida Bagus Ardana untuk dibawa ke Jembrana untuk terakhir kalinya. "Sebagai penghormatan terakhir, agar dikremasi di Jembrana. Banyak tokoh juga berharap yang sama," ungkapnya.
Bupati dan para tokoh yang mengharapkan kremasi di krematorium bahagia Jembrana. Pada saat kremasi dilakukan, masyarakat Jembrana akan hadir sebagai penghormatan terakhir kepada mantan bupatinya. "Masyarakat akan memberikan penghormatan terakhir, karena atas jasa dan pemikiran memimpin Jembrana, membawa kemajuan Jembrana," ujarnya.

Selain melihat sosok Ida Bagus Ardana sebagai mantan bupati, Bupati Tamba secara pribadi mengenal baik Ida Bagus Ardana. Karena rumahnya, berada dalam satu lingkungan di Sesetan, Denpasar, sering bertemu, terutama saat Bupati masih menjadi anggota DPRD Bali.
Karena inistif bupati dan permohonan dari masyarakat tersebut, bupati melalui asisten II I Gusti Ngurah Sumber Wijaya sudah meminta kepada keluarga untuk melangsungkan kremasi di Jembrana. "Kami berharap permohonan masyarakat ini diterima pihak keluarga," ungkapnya.
Walaupun nantinya pihak keluarga memilih telat lain selain di Jembrana, bupati menyebut memasyarakat Jembrana tetap menghormati keputusan keluarga dan mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarganya.[jem]

Bupati Tabanan Apresiasi Gotong-Royong Masyarakat dalam Rangkaian Karya Yadnya di Tiga Desa


Tabanan , Bali Kini
– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., selalu berupaya menunjukkan komitmennya dalam pembangunan Tabanan di berbagai bidang dan hadir di tengah masyarakat sebagai murdaning jagat memberikan dukungan. Kali ini, Ia mengapresiasi gotong-royong masyarakat yang terlibat dalam rangkaian Uleman Karya Yadnya yang berlangsung secara berurutan di tiga Desa, yaitu Desa Adat Demung, Kediri, Desa Kuwum, Marga dan Desa Mekarsari, Baturiti, Sabtu (10/8).

Karya pertama yang dihadiri, yakni Uleman Karya Atiwa-tiwa Ngaben Bersama dan Manusa Yadnya di Desa Adat Demung, Kecamatan Kediri, Tabanan. Karya diikuti oleh 28 Sawa Ngaben yang dikenakan biaya 5 juta rupiah/sawa. Selain itu juga 4 sawa ngelungah dengan biaya 1 juta/sawa, 3 sawa ngelangkir dengan biaya 700 ribu/sawa serta 42 sawa warak keruron dengan biaya 300 ribu/sawa. Selain itu, karya juga diikuti dengan upacara manusa yadnya yaitu upacara metatah yang diikuti 28 peserta dan upacara mepetik yang diikuti 28 orang. 

Berlanjut dalam rangkaian upacara yang kedua, Bupati Sanjaya menghadiri undangan Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya Lan Manusa Yadnya, yang berlangsung di Balai Banjar Kuwum Anyar, Desa Kuwum, Kecamatan Marga. Di mana, karya tersebut puncak acaranya akan digelar pada 12 Agustus mendatang. Sementara jumlah sawa ngaben yang diikutsertakan, yakni 29 sawa dengan biaya yang dikenakan persawa sebanyak 4 juta rupiah. Selain itu juga diikuti peserta ngelangkir / parisuda sebanyak 19 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah. Selanjutnya yakni peserta metatah sebanyak 24 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah dan 26 peserta nelu bulanan yang tidak dikenakan biaya apapun. 

Acara ketiga, yakni Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya (ngaben bersama) di Desa Adat Tundak, yang berpusat di Banjar Adat Tundak, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti. Dalam karya yang dipuput oleh Ratu Peranda Gede Putra Mayun Saking Griya Babakan tersebut, puncak acaranya dipusatkan pada 12 Agustus mendatang. Karya diikuti oleh 44 sawa ngaben dengan biaya yang dikenakan sebesar 500 ribu/sawa, 3 peserta ngelangkir, 74 peserta metatah, 13 warak keruron dan 20 peserta mepetik. 

Tentunya atas gotong-royong dan kebersamaan yang luar biasa ini, Bupati Sanjaya berikan apresiasi yang sangat baik, sebab pola kerjasama serupa nampak diimplementasikan dengan baik di masing-masing desa. “Selama 3,5 tahun saya menjadi Bupati dan 10 tahun sebelumnya menjadi Wakil Bupati, di sejebak Tabanan ini, dalam yadnya apapun saya selalu berupaya turun di tengah-tengah masyarakat, Ngupasaksi," ujarnya. 

Dimana dalam tiga kunjungannya saat itu, Sanjaya juga didampingi oleh salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan dapil setempat, Sekda, Para Kepala Perangkat Daerah terkait dan Para Kepala Bagian, dan juga Camat, Perbekel, Bendesa Adat serta tokoh masyarakat setempat. Sanjaya beserta rombongan juga nampak disambut oleh krama adat setempat dengan penuh antusias. 

Lebih lanjut, Sanjaya juga memuji karakter masyarakat Tabanan yang 75% terdiri dari masyarakat agraris lekat dengan sifat yang “guyub”, bersatu, kompak dan semangat gotong-royong yang tinggi. “ini yang sangat saya apresiasi, maka dalam melaksanakan pembangunan apapun di Tabanan, untuk urusan gotong-royong sangatlah luar biasa dan membanggakan sekali. Maka dari itu, Pemerintah senantiasa hadir di tengah-tengah masyarkat, apalagi dalam pelestarian agama, adat seni dan budaya. Tidak hanya hadir tapi juga memberkan kontribusi, termasuk ikut meringankan beban masyarakat," imbuhnya. 

Menyambut kehadiran Bupati Tabanan, Ida Bagus Surawan selaku Ketua Panitia Karya di Banjar Adat Kuwum Anyar, mengaku persiapan telah dilakukan kurang lebih selama 1 bulan lamanya, dan dana yang dipergunakan juga merupakan kontribusi langsung dari Pemerintah melalui dana hibah serta dari masing-masing peserta dan pepeson krama. “Terima kasih kepada Bapak Bupati Tabanan sudah dari awal memberikan bantuan untuk karya ini. Kami berharap karena acara pengabenan ini akan dilakukan rutin setiap 5 tahun kedepan, untuk terus mendapatkan perhatian dari pemerintah kedepannya," pintanya [tb]

Puluhan WNA Yang Tinggal di Bali Tanam Bibit Manggrove


Denpasar , Bali Kini 
- Tidak hanya sekedar meraup keuntungan dengan berbisnis di Bali, mereka yang membentuk komunitas Warga Negara Asing (WNA) dan bekerja di pulau Dewata turun berjibaku dengan lumpur untuk menanam bibit pohon mangrove.

Mereka melakukan aksinya bersama pihak Imigrasi Kelas I TPI Denpasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Pengayoman ke-79 Kementerian Hukum dan HAM RI serta menyambut Hari Kemerdekaan RI.

Aksi penanaman mangrove ini melibatkan penanaman sekitar 300 pohon di kawasan mangrove Denpasar. Selain penanaman, acara ini juga digunakan sebagai momentum untuk mensosialisasikan program Golden Visa serta aturan "do's and don'ts" bagi WNA yang tinggal di Bali.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, yang turut hadir pada aksi ini sangat mengapresiasi yang tinggi, khususnya kepada komunitas WNA yang terlibat. 

Ia menekankan bahwa mereka tidak hanya tinggal di Bali untuk bekerja, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan mendukung upaya memajukan serta menjaga alam Bali.

“Melibatkan komunitas WNA dalam acara ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang memiliki empati tinggi untuk alam Bali. Mereka bukan hanya pengunjung, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan di Bali,” ujar Pramella.

Pramella juga berharap bahwa WNA yang berkunjung ke Bali, dan Indonesia pada umumnya, akan turut menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga Bali tetap menjadi tempat yang indah, aman, dan nyaman untuk semua.

Lebih lanjut Pramella menyatakan bahwa WNA yang terlibat sangat peduli terhadap rekan-rekannya yang kerap berperilaku tidak baik. Mereka termotivasi untuk menunjukkan bahwa masih banyak WNA yang peduli dan ingin berkontribusi positif bagi Bali.

“Mereka sangat peduli dan termotivasi untuk menunjukkan bahwa banyak WNA yang peduli terhadap Bali dan berperilaku baik. Kami berharap, hal ini dapat terus mendukung pariwisata Bali agar tetap aman dan nyaman,” pungkas Pramella.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra, menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama pihaknya mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan WNA. Ia berharap, di masa mendatang, kegiatan serupa semakin sering diadakan bersama komunitas WNA demi menciptakan Bali yang aman, nyaman, dan tenteram.

Ridha juga menambahkan bahwa komunitas WNA yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai negara, seperti Kanada, Inggris, Ukraina, dan Rusia. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, yang diharapkan dapat memperbaiki citra pariwisata Bali yang sempat tercoreng oleh ulah oknum WNA yang viral karena melanggar aturan keimigrasian.[jro]

Bupati Tabanan Apresiasi Gotong-Royong Masyarakat dalam Rangkaian Karya Yadnya di Tiga Desa


Tabanan , Bali Kini –
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., selalu berupaya menunjukkan komitmennya dalam pembangunan Tabanan di berbagai bidang dan hadir di tengah masyarakat sebagai murdaning jagat memberikan dukungan. Kali ini, Ia mengapresiasi gotong-royong masyarakat yang terlibat dalam rangkaian Uleman Karya Yadnya yang berlangsung secara berurutan di tiga Desa, yaitu Desa Adat Demung, Kediri, Desa Kuwum, Marga dan Desa Mekarsari, Baturiti, Sabtu (10/8).


Karya pertama yang dihadiri, yakni Uleman Karya Atiwa-tiwa Ngaben Bersama dan Manusa Yadnya di Desa Adat Demung, Kecamatan Kediri, Tabanan. Karya diikuti oleh 28 Sawa Ngaben yang dikenakan biaya 5 juta rupiah/sawa. Selain itu juga 4 sawa ngelungah dengan biaya 1 juta/sawa, 3 sawa ngelangkir dengan biaya 700 ribu/sawa serta 42 sawa warak keruron dengan biaya 300 ribu/sawa. Selain itu, karya juga diikuti dengan upacara manusa yadnya yaitu upacara metatah yang diikuti 28 peserta dan upacara mepetik yang diikuti 28 orang. 


Berlanjut dalam rangkaian upacara yang kedua, Bupati Sanjaya menghadiri undangan Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya Lan Manusa Yadnya, yang berlangsung di Balai Banjar Kuwum Anyar, Desa Kuwum, Kecamatan Marga. Di mana, karya tersebut puncak acaranya akan digelar pada 12 Agustus mendatang. Sementara jumlah sawa ngaben yang diikutsertakan, yakni 29 sawa dengan biaya yang dikenakan persawa sebanyak 4 juta rupiah. Selain itu juga diikuti peserta ngelangkir / parisuda sebanyak 19 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah. Selanjutnya yakni peserta metatah sebanyak 24 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah dan 26 peserta nelu bulanan yang tidak dikenakan biaya apapun. 


Acara ketiga, yakni Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya (ngaben bersama) di Desa Adat Tundak, yang berpusat di Banjar Adat Tundak, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti. Dalam karya yang dipuput oleh Ratu Peranda Gede Putra Mayun Saking Griya Babakan tersebut, puncak acaranya dipusatkan pada 12 Agustus mendatang. Karya diikuti oleh 44 sawa ngaben dengan biaya yang dikenakan sebesar 500 ribu/sawa, 3 peserta ngelangkir, 74 peserta metatah, 13 warak keruron dan 20 peserta mepetik. 


Tentunya atas gotong-royong dan kebersamaan yang luar biasa ini, Bupati Sanjaya berikan apresiasi yang sangat baik, sebab pola kerjasama serupa nampak diimplementasikan dengan baik di masing-masing desa. “Selama 3,5 tahun saya menjadi Bupati dan 10 tahun sebelumnya menjadi Wakil Bupati, di sejebak Tabanan ini, dalam yadnya apapun saya selalu berupaya turun di tengah-tengah masyarakat, Ngupasaksi," ujarnya. 


Dimana dalam tiga kunjungannya saat itu, Sanjaya juga didampingi oleh salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan dapil setempat, Sekda, Para Kepala Perangkat Daerah terkait dan Para Kepala Bagian, dan juga Camat, Perbekel, Bendesa Adat serta tokoh masyarakat setempat. Sanjaya beserta rombongan juga nampak disambut oleh krama adat setempat dengan penuh antusias. 


Lebih lanjut, Sanjaya juga memuji karakter masyarakat Tabanan yang 75% terdiri dari masyarakat agraris lekat dengan sifat yang “guyub”, bersatu, kompak dan semangat gotong-royong yang tinggi. “ini yang sangat saya apresiasi, maka dalam melaksanakan pembangunan apapun di Tabanan, untuk urusan gotong-royong sangatlah luar biasa dan membanggakan sekali. Maka dari itu, Pemerintah senantiasa hadir di tengah-tengah masyarkat, apalagi dalam pelestarian agama, adat seni dan budaya. Tidak hanya hadir tapi juga memberkan kontribusi, termasuk ikut meringankan beban masyarakat," imbuhnya. 


Menyambut kehadiran Bupati Tabanan, Ida Bagus Surawan selaku Ketua Panitia Karya di Banjar Adat Kuwum Anyar, mengaku persiapan telah dilakukan kurang lebih selama 1 bulan lamanya, dan dana yang dipergunakan juga merupakan kontribusi langsung dari Pemerintah melalui dana hibah serta dari masing-masing peserta dan pepeson krama. “Terima kasih kepada Bapak Bupati Tabanan sudah dari awal memberikan bantuan untuk karya ini. Kami berharap karena acara pengabenan ini akan dilakukan rutin setiap 5 tahun kedepan, untuk terus mendapatkan perhatian dari pemerintah kedepannya," pintanya. [rlt]


Paparkan Sabha Wana Kerthi, Bupati Tamba Jadi Pembicara di Festival LIKE II KLHK


Jembrana , Bali Kini
- Bupati Jembrana, I Nengah Tamba kembali didapuk menjadi pembicara di tingkat nasional. 


Teranyar, Bupati Tamba dipercaya oleh Kementrian Lingkungan Hidup RI menjadi pembicara dalam talkshow lingkungan, iklim, kehutanan, dan energi baru terbarukan  yang digelar serngkakan dengan Festival LIKE II yang dilaksanakan di JCC (Jakarta Convention Center), Kamis (8/8).


Membawakan materi, Saba Wana Kerthi sebagai Implementasi Indonesia Hijau di Kabupaten Jembrana, Bupati Tamba menyampaikan bahwa terdapat 4 misi kabupaten Jembrana berfokus pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (wana kerthi, danu kerthi, segara kerthi, dan jagat kerthi).


Dijelaskan Bupati, yang melatarbelakangi terbentuknya Saba Wana Kerhi yakni adanya kesenjangan sosial antara masyarakat dipesisir laut dengan masyarakat pendamping hutan, selain itu adanya bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jembrana, serta upaya Pemkab Jembrana dalam memperbaiki/meningkatkan nilai indeks kualitas lahan.


Melatarbelakangi hal tersebut, maka dari itu diperlukan kolaborasi dan sinergitas multipihak dalam pengelolaan dan pelestarian hutan.


"Adapun konsep Saba Wana Kerthi yakni, pengelolaan kawasan hutan dan perhutan sosial, pelestarian lingkungan, pemanfaatan hutan secara profesional dan berkelanjutan, peningkatan ekonomi masyarakat penyanding hutan. Selain itu, terdapat budaya luhur Bali, yakni tri hita karana, tumpek uduh dan tanam tuwuh," ucapnya.


Bupati Tamba mengatakan hingga tahun 2023 terdapat 32 Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan jumlah anggota keseluruhan sebanyak 5.823 KK. Adapun luas pemanfaatan seluas 5.313,35 Ha. 

Untuk tahun 2024, ada 3 KTH baru yang akan mendapatkan izin pemanfaatan.


"Setiap KTH menandatangi Pakta Integritas, yang dimana apabila terjadi pelanggaran dan atau tindak pidana kehutanan siap dikenakan sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku. Disamping itu, yang menarik dan bahkan satu-satunya hanya ada di Jembrana, yakni pada sektor tersebut sudah mampu menyetorkan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) pada tahun 2023 sebesar Rp. 34.622.000," ujarnya.


Keberadaan hutan mangrove di Jembrana juga menjadi konsen Saba Wana Kerhi, luas hutan mangrove di Jembrana sendiri sekitar 968, Ha dan terdapat 2 KTH yang diberikan hak pengelolaan dan pemanfaatan. 


Adapun rencana selanjutnya dari saba wana kerthi, kata Tamba, sebagai bentuk komitmen Pemkab Jembrana terhadap peningkatan IKL (Inspeksi Kesehatan Lingkungan), memberikan kepastian hukum, dan perlindungan terhadap satwa dilindungi (penyu), maka Pemkab Jembrana berupaya meningkatkan status kawasan mangrove KTH Lindu Segara Tanjung Pasir, Desa Tuwed seluas kurang lebih 44 Ha menjadi Tahura (Taman Hutan Raya).


Lebih lanjut, dihadapan ratusan pegiat lingkungan, Bupati asal Desa Kaliakah itu juga mengenalkan dan mempromosikan keberadaan Kebun Raya Jagatnatha, yang merupakan icon Kabupaten Jembrana.


Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Kebun Raya Jagatnatha juga sebagai tempat konservasi, penelitian, pendidikan dan jasa lingkungan. Didalamnya terdapat kurang lebih 396 spesimen dan 135 jenis tanaman.


"Bagi bapak/ibu yang belum pernah ke Jembrana, ayo berwisata di Jembrana, banyak hal ada di Jembrana. Bapak/ibu akan disuguhkan panorama yang luar biasa, dibeberapa tempat bisa melihat 2 view sekaligus, yakni view hutan yang masih sangat alami dan landscape pantai yang tidak kalah luar biasanya. Selain itu, ada budaya Jembrana yang sudah mendunia seperti jegog dan makepung. Kulinernya juga beragam banyaknya," ungkap Tamba.


Disisi lain, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro menyampaikan, Festival LIKE bertujuan sebagai media promosi atas hasil kerja pemerintah bersama para pihak, sekaligus wujud apresiasi pemerintah atas kerja-kerja masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan yang semakin baik, aksi mitigasi perubahan iklim, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. 


Festival ini diharapkan menjadi momentum kolaboratif dan partisipatif pemerintah, bersama dengan masyarakat, akademisi, grass root, kelompok, aktivis pendamping, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga dunia usaha.  


"Untuk melanjutkan kerja-kerja yang sudah terlihat hasilnya, sekaligus meningkatkan kerja untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menunjukan posisi unggul Indonesia dalam agenda mitigasi perubahan iklim secara global," pungkasnya. (Ari)

Persiapan Groundbreaking Proyek Bali Subway: PJ Gubernur Gelar Rapat Koordinasi


DENPASAR , BALI KINI -
Untuk mematangkan persiapan Ground Breaking Pembangunan Tahap I Koridor Proyek Bali Subway yang direncanakan pada September mendatang, Penjabat (PJ) Gubernur Bali, S.M. Made Mahendra Jaya, menggelar rapat koordinasi “kick-off” dengan para pemangku kepentingan. Rapat ini bertujuan untuk membahas teknis pelaksanaan acara Ground Breaking dan berlangsung di Ruang Rapat Gedung Gajah-Jayasabha pada Selasa (6/8).


Rapat dihadiri oleh Kepala Kantor ATR/BPN Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, PT. Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), PT. Bali Kerti Development Fund Ventura (BDF), dan PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ). PJ Gubernur menegaskan bahwa proyek kereta bawah tanah Bali Urban Rail sangat dinantikan oleh masyarakat dan pelaku pariwisata Bali untuk mengatasi kemacetan. 


Untuk mempercepat proses, PJ Gubernur bersama tim menyepakati pembentukan Tim Teknis yang melibatkan Pemerintah Provinsi Bali, Kanwil ATR/BPN, Pemerintah Kabupaten Badung, PT. Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), PT. Bali Kerti Development Fund Ventura (BDF), dan PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ). Tim ini akan fokus pada pembahasan teknis terkait peraturan dan perjanjian guna memastikan kelancaran proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


PJ Gubernur juga menginstruksikan Tim Teknis untuk menyusun daftar periksa dokumen penting guna memberikan kepastian hukum dan memastikan kelancaran tahapan proyek Subway Bali. Diharapkan penandatanganan Master Agreement dapat dilakukan pada bulan Agustus dan Upacara Ngeruak pada bulan September di Kuta-Badung.


“Saya harap proyek pembangunan koridor yang dilaksanakan secara business to business ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan masyarakat Bali, sehingga proyek ini berjalan lancar. Proyek ini diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi pariwisata Bali dan menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan,” ujar PJ Gubernur.[rl/r3]

Bawa 45 gram Sabu, Cewek Buci ini Dihukum 7 Tahun


Denpasar , Bali Kini -
Mejelis hakim mengadili terdakwa Devi Pebriyani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kepemilikan narkotika jenis sabu berat 45,12 gram brutto.

Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Denpasar itu, cewek 'buci' ini hanya bisa sesenggukan menangis saat hakim memutuskan hukuman penjara selama 7 tahun. Tidak hanya itu, pidana denda sebesar Rp 2 miliar juga dijatuhkan dalam putusan hakim.

"Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak sanggup untuk dibayar, akan diganti dengan pidana penjara selama 1 tahun penjara," ketuk palu hakim, yang mengisyaratkan hukuman 7 tahun ditambah lagi 1 tahun.

Majelis hakim sependapat dengan dakwaan pertama dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Made Rika Gunadi,SH yang menyatakan terdakwa telah melawan hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2009 Tentang Narkotika. 

Pun demikian, tuntutan JPU yang mengajukan hukuman selama 7 tahun 10 bulan masih dipertimbangkan hakim dengan mengurangi hukuman lagi 10 bulan.

Sebagaimana dituangkan dalam dakwaan Jaksa, bahwa Cewek Buci berumur 25 tahun itu berawal pada Jumat, 16 Februari lalu sekitar pukul 16.30 wita dirinya ditelpon Pak Bos yang telah lama menjadikannya sebagai kurir. Ia diperintahkan mengambil paket sabu di jalan Padang Galak, Kesiman. 

Paket sabu tersebut diletakkan di bawah sebuah plang bertuliskan "Diliarang Membuang Sampah Disini" bahwa diakui oleh Buci asal Bandung ini sudah empat kali menerima perintah dari Pak Bos mengambil paket di lokasi tersebut. 

Sampai di kosnya di Jalan Pulau Moyo, Pedungan Densel oleh terdakwa paket sabu tersebut dipecah menjadi 14 paket klip kecil dengan berat masing-masing berbeda, sesuai perintah dari Pak Bos. 

Selanjutnya pada hari Senin siang, 19 Februari kembali dihubungi oleh Pak Bos untuk perintah menempel pesanan pelanggan. Ada 7 paket ditaruh di jok motor Vario yang dikendarainya dan sisanya 8 paket dimasukkan ke kantung dalam jaket yang dikenakan terdakwa saat itu. 

Sialnya, begitu akan menjalankan tugas, Ia ditelpon oleh teman wanitanya Saksi Dinda yang tinggal kos di Pemogan. Saat itu terdakwa diminta tolong mengantarkan cari kos baru. 

Hampir satu jam terdakwa berboncengan berkeliling mencari kos baru, hingga sampailah di sebuah rumah kos di wilayah Jalan Lange Denpasar Barat. Saat itu, saksi Dinda turun dari motor dan menanyakan kos ke sebuah warung yang ada depan rumah kos.

Anehnya saat bersamaan, terdakwa yang masih posisi di atas motor langsung didatangi dua anggota Polisi dan langsung melakukan penggeledahan. Bahkan polisi juga sempat menyambangi tempat kos terdakwa dan kos saksi Dinda, namun nihil barang bukti sabu dan hanya mengamankan barang bukti terkait lainnya.

"Barang bukti yang diamankan ada 14 paket klip kecil berisi kristal bening, berat total keseluruhan 45,12 gram brutto,"sebut jaksa dalam dakwaan.[jro], Bali Kini 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved