-->

Rabu, 07 Agustus 2024

Denpasar Jadi Tuan Rumah Konferensi ASEAN Pencegahan Eksploitasi Anak

 


Ket. Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri Konferensi ASEAN Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Penyedia Jasa Keuangan dalam Kejahatan Eksploitasi Anak, Rabu (7/8) di Hotel Aston, Denpasar.


Wawali Arya Wibawa Harapkan Jadi Wadah Berbagi, Perangi Kejahatan Seksual Anak

Denpasar , Bali Kini - Kota Denpasar ditunjuk menjadi tuan rumah Konferensi ASEAN Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Penyedia Jasa Keuangan dalam Kejahatan Eksploitasi Anak. Hal ini melengkapi posisi Denpasar sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.


Konferensi pertama di ASEAN ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 7-8 Agustus mendatang di Hotel Aston,  Denpasar. Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga memberikan sambutan melalui tapping video dalam acara pembukaan, Rabu (7/8) yang juga tampak dihadiri langsung Koordinator Nasional ECPAT Indonesia, Dr. Ahmad Sofian, Deputi Sekretaris Umum ASEAN for Socio-Cultural Community, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian PPPA RI, Nahar, dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. 


Sejumlah pembicara dengan beragam latar belakang hadir menyampaikan paparannya dalam konferensi ini, diantaranya Tom Blissende dari AUSTRAC (Australian Transaction Reports and Analysis Centre), Diana Suraya Noor dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Tori Hill dari Western Union, Mattias Bryncson dari ECPAT International, R. Rinio Teguh Santosu dari OJK, John Carr dari UK's Children's Charities' Coalition on Internet Safety (CHIS), Smita Mitra dari Crimes Against Children Unit Interpol. Lance P. Lueck dari OUR Rescue Indonesia, Yanti Kusumawardhani dari ACWC dan Zoelda Anderton dari UNODC.


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutannya menyampaikan, pertemuan ini sebagai bukti nyata kepedulian kita bersama terhadap permasalahan eksploitasi seksual anak, khususnya yang melibatkan penyalahgunaan penyedia jasa keuangan.


"Kami berharap dari pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, dan pengalaman, serta komitmen bersama dalam memerangi kejahatan seksual anak melalui diskusi dan kerjasama," ujar Wawali Arya Wibawa yang hadir didampingi Kadis Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB)

Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati, dan OPD terkait lainnya.


Lebih lanjut Arya Wibawa menyampaikan, eksploitasi seksual anak merupakan kejahatan yang sangat keji dan melanggar hak-hak dasar anak. Tindakan ini tidak saja merusak masa depan anak-anak, tetapi juga merusak tatanan sosial kita. Salah satu modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku adalah dengan memanfaatkan celah dalam sistem keuangan. 


Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan ini harus ditanggulangi secara konprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, lembaga keuangan, penegak hukum, hingga masyarakat luas.


"Kami juga berharap konfrensi ini mampu melahirkan laporan atau rekomendasi konprehensif mengenai situasi penyalahgunaan penyedia jasa keuangan," ujar Arya Wibawa.


Sementara Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian PPPA RI, Nahar menyampaikan, tujuan utama Konferensi ASEAN adalah untuk  meningkatkan kesadaran mengenai penyalahgunaan penyedia jasa keuangan dalam kejahatan eksploitasi seksual anak. 


"Untuk mengidentifikasi dan menghentikan eksploitasi seksual anak di negara-negara ASEAN maka diperlukan pendekatan bersama dengan pemerintah, industri (penyedia jasa keuangan), dan masyarakat luas. Perlu adanya Rencana Aksi Regional untuk Perlindungan Anak dari Segala Bentuk Eksploitasi Seksual di ASEAN, dan hal tersebut memerlukan beberapa langkah- langkah yang harus segera dilaksanakan oleh Negara Anggota ASEAN," ujarnya.[dp]

Semarak Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Tabanan


Tabanan ,Bali Kini 
- Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali menyambut semarak peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 dengan penuh semangat dan suka cita. Acara pembukaan ini berlangsung meriah di halaman Kantor Bupati Tabanan, Selasa, (6/8), dirangkaikan dengan berbagai kegiatan dan penampilan yang menarik antusias dari seluruh elemen masyarakat.

Salah satu sorotan utama acara ini adalah pembagian 3100 bendera merah putih yang diikuti dengan pawai drumband, pawai sepeda oleh Poltrada hingga anak-anak SD dan SMP se-Kabupaten Tabanan yang diwarnai juga dengan berbagai atraksi budaya dan kreativitas seni oleh seluruh lapisan masyarakat. Dimana pembukaan acara dilakukan oleh Bupati diwakili Sekda I Gede Susila ditandai dengan pelepasan balon.

Turut hadir dalam semarak tersebut jajaran Forkopimda Tabanan, para Asisten, Pimpinan OPD, para Camat dan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan Tabanan. Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Susila, pihaknya menyampaikan rasa bangganya dan apresiasi atas semangat kebersamaan dan cinta tanah air yang ditunjukkan oleh seluruh elemen dan masyarakat Tabanan dalam menyambut peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 ini.

“Tagline 'Bangga jadi Orang Tabanan' merupakan semangat dari masyarakat Tabanan yang cinta dan Bangga terhadap daerahnya sendiri untuk mengisi pembangunan di Kabupaten Tabanan melalui kegiatan gotong-royong, kebersamaan dan kekompakan yang terlihat pada hari ini” ujar Sekda Susila yang saat itu membacakan sambutan Bupati Tabanan.

Diawali dengan barisan pembawa bendera merah putih, parade drumband, parade barong, barisan sepeda ontel, barisan lomba sepeda hias tingkat SD dan tingkat SMP dari 10 Kecamatan di Kabupaten Tabanan. Masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang turut berkumpul antusias menyaksikan pawai serta suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan kental terasa. Ini mencerminkan semangat nasionalisme dan persatuan masyarakat sangat kuat menyambut Hari Kemerdekaan.

“Tema peringatan HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2024, yaitu 'Nusantara Baru Indonesia Maju'. Tema besar tersebut dipilih untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia sekaligus bersamaan dengan momen tiga transisi penting, yaitu penyambutan Ibu Kota Nusantara (IKN), Tahun pergantian kepemimpinan Presiden dan Menuju Indonesia Emas 2045. Indonesia membutuhkan semangat baru yang besar dengan persatuan dan kesetaraan untuk mencapai cita-cita bangsa ini,” imbuh Susila.

Di kesempatan yang sama, I Made Agus Harta Wiguna selaku Panitia Acara, menyampaikan rangkaian perayaan HUT RI ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 31 Juli 2024 yang dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, mulai dari menghias kantor di lingkungan Pemkab Tabanan dan pemasangan bendera di seputaran Kota Tabanan. Pun berbagai kegiatan lomba akan dilaksanakan hingga pelaksanaan puncak Upacara Kemerdekaan RI nantinya di tanggal 17 Agustus 2024 mendatang. [ht]

Sosialisasi BP3MI di Kubu, Disnaker Tegaskan Aparatur Desa Pantau PMI


Karangasem, Bali Kini
- BP3MI Provinsi Bali bersinergi bersama Perwira PMI Bali, Dinas Ketenagakerjaan Karangasem, Kawan PMI Karangasem dan Camat Kubu melaksanakan Sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI di Kecamatan Kubu, kantor Camat Kubu, Kabupaten Karangasem, Rabu (7/8/2024). Dengan menghadirkan CPMI, (Calon Pekerja Migran Indonesia), yowana, beserta staff perangkat desa. 


Mengingat di Kabupaten Karangasem sendiri, jumlah masyarakat yang menjadi PMI paling banyak kedua di Bali, dan wilayah Kubu dipilih sebagai daerah yang di prioritaskan untuk menjadi target sosialisasi karena mempunyai jumlah PMI yang cukup banyak dan di anggap rawan. 


Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Karangasem, Ida Nyoman Astawa tak hanya mengimbau bagi para CPMI agar memiliki kompetensi dan tidak menempuh jalur ilegal namun pihaknya juga menekankan bagi para pemerintah Desa juga harus peduli dan jeli memantau warganya. 


"Untuk Antisipasi TPPO dan hal buruk lainnya maka pihak desa penting untuk melakukan cek dan ricek, memantau warganya yang menjadi CPMI. Baik ketika saat keberangkatan maupun kepulangan," Tandas Ida Nyoman. 


Pihaknya juga mengatakan agar aparatur desa tegas memverifikasi, mengantisipasi kecurangan pemalsuan tanda tangan. Salah satunya pemalsuan tanda tangan pada surat ijin keluarga PMI, baik orang tua maupun suami/istri agar tak menjadi momok kedepannya. (Ami)

Akademisi FP Unwar : Green Economy Janjikan Masa Depan Cerah Bagi Petani Kopi Bali


Buleleng, Bali Kini
– Konsep green economy diyakini mampu membawa perubahan positif bagi sektor pertanian kopi di Bali. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr.  Ir. Luh Suriati, MSi, dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), dalam acara sosialisasi dan pelatihan Penanganan Pascapanen Kopi di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Senin (5/8/2024).


Menurut Prof. Luh Suriati, dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, petani kopi tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. “Kopi Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar internasional. Dengan menerapkan konsep green economy, kita bisa menghasilkan kopi yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Suriati yang juga merupakan Dekan FP-Unwar .


Menurut Suriati, dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, petani tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan. Pengolahan kopi yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan limbah kopi sebagai pupuk organik dan penggunaan energi terbarukan akan memberi nilai tambah tersendiri.


“Konsep green economy ini sangat relevan dengan kondisi pertanian kopi di Bali. Dengan mengelola sumber daya alam secara bijaksana, kita bisa menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang bernilai ekonomis tinggi pula,” ujarnya.


Suriati menegaskan bahwa konsep green economy memang terdengar besar dan kompleks, namun penerapannya bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan oleh setiap petani kopi. Dua langkah awal yang sangat efektif adalah mengurangi penggunaan pestisida dan mengolah limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi menjadi pakan ternak ataupun kompos.


Ia berharap petani di Desa Wanagiri menjadi leader dalam pengembangan konsep green economy dalam budidaya kopi. Apalagi Desa Wanagiri yang dikenal sebagai destinasi ekowisata memiliki beragam komoditi potensial yang perlu dikembangkan salah satunya kopi.[ml]

MENTERI (PPPA RI) KUNJUNGI DESA RAMAH PEREMPUAN PEDULI ANAK


Bangli, Bali Kini 
– Kabupaten Bangli terus berupaya mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak  bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Peduli Anak Republik Indonesia Kegitan yang dilaksanakan  Gedung Bhukti Mukti Bakti dihadiri  oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender Rini Handayani yang diselenggarakan 

Desa/kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak merupakan DesaTerima kasih atas bisnis Anda. Kami harap dapat bekerja sama lagi dengan Anda.Kelurahan yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola pemerintahan Desa/Kelurahan. Pembangunan Desa/Kelurahan serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dilakukan secara terencana menyeluruh dan berkelanjutan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan hak dan kewajiban warga Desa. Keberhasilan dari pembangunan dan pengembangan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak, antara lain dapat meningkatkan kapasitas wirausaha perempuan di Desa/Kelurahan, meningkatnya keterwakilan perempuan di struktur desa maupun di Badan Permusyawaratan Desa (BPD), meningkatnya partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa, meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, tidak ada pekerja anak, tidak ada pekawinan anak serta tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak.  Kebijakan pelaksanaan DRPPA di Kabupaten Bangli telah dilakukan dan mendapat dukungan penuh dari seluruh steakholder yang ada.


Dalam kesempatannya, Wakil Bupati I Wayan Diar mengucapkan selamat datang kepada rombongan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Peduli Anak Republik Indonesia dan pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut, bisa lebih memacu dan dapat menemukan strategi yang tepat guna mewujudkan pelaksanaan DRPPA di Kabupaten Bangli. “Saya percaya para perempuan perintis dan para Fasilitator Daerah punya komitmen dan semangat yang sama dan mampu menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Perempuan perintis Desa/Kelurahan adalah agen perubahan yang paling dekat dengan masyarakat yang berperan penting dalam pemenuhan hak anak dan perempuan di masing-masing desa/kelurahan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara umum di Kabupaten Bangli menuju Bangli Era Baru”,ujarnya.


”Pada kesempatan ini tidak lupa saya atas nama seluruh masyarakat Kabupaten Bangli mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Menteri, yang pada kesempatan hari ini diwakili oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender beserta Jajaran yang sudah berkenan hadir di Kabupaten Bangli untuk melaksanaan dialog Bersama Para Perempuan Perintis DRPPA dan Fasilitator Daerah, memberikan bimbingan, arahan serta bantuan dalam rangka pembangunan perempuan dan anak di Kabupaten Bangli. Pemerintah Kabupaten Bangli dan seluruh jajaran selalu berkomitmen untuk mewujudkan terbentuknya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dalam rangka pemenuhan hak anak dan kesejahteraan kaum perempuan di Kabupaten Bangli”,tambahnya.


Sementara itu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Rini Handayani dalam kesempatannya mengatakan “Saat ini masih banyak terjadi diskriminasi, kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalau kita melihat data dan Indeks ini terkait dengan indeks pemberdayaan gender, pembangunan gender indeks Perlindungan Anak ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk kedepannya kita ingin membangun sumber daya manusia yang lebih unggul pada era Indonesia Emas 2045. Maka di awal tahun 2020 sudah disampaikan banyaknya persoalan, maka bapak presiden menyampaikan 5 program prioritas kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kewirausahaan perempuan yang berprospektif gender yang tidak berdaya secara ekonomi saja tapi juga secara perspektif dibidang sosial politik. Keberhasilan perempuan ini tentu akan berdampak kepada sumber daya manusia yang dimulai dari anak dan keluarga”,ujarnya. 


Pihaknya juga menyatakan sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bangli karena sampai saat ini masih belum ada perempuan Perintis diseluruh Desa di Indonesia, hanya Kabupaten Bangli yang memiliki perempuan Perintis DRPPA yang telah melakukan latihan peningkatan kapasitas, sehingga dapat mendampingi dalam mengimplementasikan DRPPA dan menjadi contoh pada Desa-desa di seluruh Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut Jurnalis Senior Harian Kompas, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli, Ketua GOW Kabupaten Bangli, Ketua DWP Kabupaten Bangli, Kepala Perangkat Daerah Terkait di lingkungan Pemkab. Bangli, Para Camat se-Kabupaten Bangli, Perbekel, desa percontohan DRPPA di Kabupaten Bangli, Ketua APSAI Kabupaten Bangli, Para Perempuan Perintis DRPPA Kecamatan, Desa/Kelurahan, Fasilitator Daerah se Kabupaten Bangli dan Forum Anak Daerah Kab. Bangli.[rl]

Bertambah Lagi 12 WNA Resmi Jadi Warga Negara Indonesia


Denpasar , Bali Kini 
- Sebanyak 12 orang WNA atau Keturunan, resmi diambil sumpahnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dalam upacara yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, di Ruang Dharmawangsa.

Upacara ini menandai momen penting bagi para individu yang berasal dari berbagai latar belakang untuk secara resmi menjadi bagian dari bangsa Indonesia. 

Dari 12 orang yang diambil sumpahnya, 10 orang merupakan anak hasil perkawinan campur antara Indonesia dan Jepang, 1 orang merupakan anak hasil perkawinan campur antara Indonesia dan Selandia Baru (berdasarkan Pasal 3A PP 21 Tahun 2022), dan 1 orang merupakan warga negara Italia yang mengajukan permohonan berdasarkan Pasal 8 UU Nomor 12 Tahun 2006.

Setidaknya sudah ratusan WNA yang resmi menjadi WNI. Dengan demikian, selain meningkatnya kunjungan turis ke Bali akan terlihat dikemudian hari Bali akan sesak dengan turis asing. Baik yang berkunjung ataupun bekerja dan menetap sebagai WNI.

Pramella Yunidar Pasaribu menekankan dengan pindahnya kewarganegaraannya, maka pentingnya menanamkan rasa nasionalisme, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, harkat, dan martabat bangsa dan negara bagi setiap WNI baru. 

Ia juga mengingatkan bahwa sebagai WNI, mereka harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. "Jadilah warga negara yang patuh hukum dan menjauhi perbuatan tercela," ujar Pramella.

Ia juga berpesan agar para WNI baru ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat, aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa, serta menjaga nama baik Indonesia.

Diharapkan, dengan dialkukan pengambilan sumpah. Maka diharapkannya adanya tambahan WNI baru ini, akan semakin memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.[jro]

Sekolah TK di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban


Karangasem, Bali Kini
- Guna meregenerasi pewaris kebudayaan Bali, Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, Banjar Dukuh, Desa Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem membentuk sekolah TK (Taman Kanak-kanak) yang memadukan Alam, Tradisi dan Pariwisata. 


Sebagai salah satu praktisi kebudayaan Bali, Ketua Pengelola Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, I Nengah Suarya mempunyai keinginan besar untuk mewariskan adat budaya Bali kepada para generasi muda agar tidak punah ditengah gempuran zaman. Keteguhannya dalam mempertahankan warisan budaya, selain dengan melestarikan koleksi Lontar, ia juga berinisiasi untuk mendirikan sekolah TK bagi anak-anak usia dini, dimana saat ini banyak diikuti oleh para anak kecil yang ada di sekitar desa tersebut. Sekolah TK berbasis sekolah alam dan Budaya tersebut dinamai TK Pratama Widyalaya Shanti Kumara, Desa Adat Penaban. 


TK tersebut telah berdiri sejak 2 tahun lalu dan telah meluluskan murid. Dimana tahun sebelumnya telah meluluskan 12 orang murid, sementara di tahun ini di isi oleh 8 orang murid. 


Selain diberikan pendidikan formal pada umumnya, di sekolah ini para anak juga diberikan pelajaran seperti mengenal tanaman usada, tanaman upakara dan budaya Bali seperti mejahitan. Selain itu mereka juga dapat berinteraksi secara langsung dengan para wisatawan yang datang berkunjung ke Museum Pustaka Lontar. 


"Kami inginnya meregenerasi para pewaris atau penerus budaya, kami kenalkan sejak dini apa itu lontar dan cara merawatnya, kami juga ajak untuk berinteraksi dengan alam, tanaman yang kami lestarikan di sini serta budaya Bali seperti cara menjahit canang dan sebagainya. Disamping para anak TK di sini dapat berinteraksi langsung dengan wisatawan jadi selain diajari bahasa Ibu, yakni bahasa Bali juga belajar bahasa Inggris, sebagai bahasa Internasional," Terang Nengah Suarya. 


Untuk saat ini, Suarya mengaku jika sekolah TK yang ia buka tersebut semua di gratiskan dari segi dana apapun. Dari biaya pendidikan hingga baju seragam. Hal ini untuk menarik minat masyarakat sekitar agar mau menyekolahkan anak-anak mereka di tempat tersebut. 


Suarya juga berharap agar sekolah TK Pratama Widyalaya Shanti Kumara dapat menyokong keberadaan dari Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban. "Tidak dipungkiri memang secara materi kami masih butuh. Meski dari segi materi kami tidak dapat, tapi kami dapat dari segi immaterial. Termasuk memajukan staff kami di sini yang seluruhnya merupakan warga sekitar yang dulunya tidak jadi apa-apa setelah kami dorong untuk kuliah dan setelah mendapat gelar S.Pd maka mereka sekarang dapat mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi guru. Kami dapat SDM nya. Jadi selain mereka mengurus museum ini juga nyambi ngajar anak-anak TK," Katanya. (Ami)

Dua Ledakan Kapal Tangker Elisabeth di Perairan Topekong Akibatkan Lima Tewas


Karangasem, Bali Kini
– Sekitar pukul 03.00 WITA, kebakaran hebat melanda kapal tangker Elisabeth I yang membawa bahan bakar di perairan Pulau Topekong, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Rabu (7/8/2024). Yang mengakibatkan 5 orang crew master station meninggal dunia, diantaranya ialah joko (oiler), Ismail (oiler), Riski (masinis4), Syahlan(oiler),  Faturahman (kadet mesin). Kapal tersebut tengah dalam perjalanan menuju Badas, Sumbawa, NTB, dan berada sekitar satu mil dari Pulau Topekong ketika insiden terjadi.


Rizky Wulandari melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib diketahui kebakaran bermula dari ledakan di bagian mesin kru kapal dengan dua kali ledakan. Setelah ledakan pertama, kapal mengalami blackout dan sulit dikendalikan. Ledakan kedua mengakibatkan kebakaran besar di kamar mesin.


Dari jumlah total awak kapal 21 orang, 12 orang mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS Graha Bakti Klungkung. Diantaranya ialah Predy,Wahrudin,Amirul Raihan,Diva ismah,SigioDitex,Amar, Renaldy,Zulfokar,Rival Arief,Robinson pardamaian,Evtrika Ambara sari,Risky Wulandari. Sedangkan tiga orang dengan luka bakar parah,diatas 80 persen dirawat di RSUP Sanglah. Ialah Fadli,Moch Saiful,Edwin Pratama. Lima orang lainnya meninggal dunia, sementara hanya satu orang yang berhasil selamat yakni nahkoda Muh. Hariz Al Razak. 


Kepolisian Polres Karangasem  masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. Tim dari Basarnas, KSOP, dan Depo Pertamina telah melakukan evakuasi dan penanganan korban. Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan bersama Dit Polairud dan pihak laboratorium forensik.


Atas kejadian tersebut Kapolres Kabupaten Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan, " Kami masih melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak kepolisian perairan Polda Bali. Dan untuk masyarakat kami imbau agar tetap dapat berkegiatan seperti biasa karena kejadian tersebut adalah musibah,"katanya. (Ami)

Selasa, 06 Agustus 2024

Walikota Jaya Negara Kembali Serahkan Bantuan Sosial Pasca Bencana,

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa saat menyerahkan Bantuan Sosial Pasca Bencana dan Santunan Duka Cita kepada masyarakat Kota Denpasar yang terkena musibah di Kantor Walikota Denpasar, Senin (5/8). 


Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar kembali menyerahkan Bantuan Sosial Pasca Bencana dan Santunan Duka Cita kepada masyarakat Kota Denpasar yang terkena musibah. Penyerahan bantuan dilaksanakan langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa di Kantor Walikota Denpasar, Senin (5/8). 


Sebanyak 13 masyarakat Kota Denpasar tercatat menerima bantuan sosial pasca bencana ini. Dimana, total keseluruhan bantuan yang diserahkan sebesar Rp. 289 juta dengan jumlah beragam untuk masing-masing penerima. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat Kota Denpasar. Sehingga Pemerintah Kota Denpasar hadir melalui bantuan sosial pasca bencana ini. 


Dikatakannya, bantuan sosial ini diberikan setelah melalui proses verifikasi oleh Tim BPBD Kota Denpasar. Meski demikian, pihaknya menyadari bantuan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat membantu masyarakat. Sehingga melalui bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat Kota Denpasar yang terkena musibah. 


“Yang pertama kami atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Denpasar menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa bapak/ibu sekalian, melalui program ini kami memberikan bantuan sosial dengan harapan mampu meringankan beban bapak/ibu yang terkena musibah,” ujar Jaya Negara. 


Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan bahwa pemberian bantuan sosial pasca bencana dan santunan duka cita ini merupakan program Bapak Walikota dan Wakil Walikota Denpasar dalam meringankan beban masyarakat yang terkena musibah. Dimana, pemberian bantuan ini telah didahului dengan proses verifikasi dan peninjauan lapangan oleh Tim BPBD Kota Denpasar. 


Lebih lanjut dijelaskan, pada penyerahan kali ini, bantuan sosial pasca bencana dengan nilai Rp. 289 juta diserahkan kepada 13 penerima yang merupakan warga Kota Denpasar yang tertimpa musibah. Hingga Bulan Juli 2024 ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui BPBD Kota Denpasar telah menyalurkan bantuan pasca bencana sebesar Rp. 1,169 Miliar kepada 43 penerima yang merupakan warga Kota Denpasar. Adapun masyarakat yang diberikan bantuan diketahui terkena musibah yang beragam, yakni kebakaran, angin kencang, pohon tumbang, banjir, dan tanah lonsor. 


“Harapan kami semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah,” ujar Gus Joni. (ags).


Yayasan Agung Jaya Mandiri Sambangi Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban


 Karangasem, Bali Kini -
  Usai sambangi Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, Yayasan Agung Jaya Mandiri juga melaksanakan anjangsana (kunjungan) ke Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Selasa (6/8/2024). Dengan tujuan yang sama seperti sebelumnya, yakni menggali informasi menyerap aspirasi dan melihat secara langsung praktisi kebudayaan Bali yang konsen merawat dan melestarikan kebudayaan Hindu-Bali. 


Rombongan pengurus Yayasan AJM terdiri dari Ketua Dewan Pembina Yayasan AJM, Prof.Dr.Ir. I Wayan Laba, M.Sc, APU didampingi Ketua Badan Pengawas Yayasan AJM, Drs. I Nyoman Putu Astawa, M.Si dan yang lainnya, sambangi Desa Tenganan Pegringsingan, yakni ke tempat salah satu pengerajin Kain Gringsing, Tunjung Biru yang dimiliki oleh I Wayan Yasa. 


I Wayan Yasa, merupakan pelestari kain Gringsing yang sudah bergelut didunia pertenunan kain sejak puluhan tahun lamanya. Wayan Yasa memamerkan pola-pola yang biasanya ada pada kain yang ia tenun. Seperti pola Cecempakaan, Cemplong, Gringsing Lubeng, Gringsing Sanan Empeg, Gringsing Isi, Gringsing Wayang, dan Gringsing Batun Tuung.


Kain Grinsing ini juga merupakan kain yang sakral dimana dalam proses pembuatannya benang yang akan ditenun dipasupati terlebih dahulu. Kemudian ditenun dengan teknik model ikat ganda atau double ikat. 


"Kami meyakini kain tersebut sakral sehingga tidak dapat dipotong-potong menjadi sebuah baju misalnya, karena sebelumnya sudah dipasupati. Misal pada pola berbentuk matahari maka kami yakini disana sudah bersemayam Dewa Surya," Tandasnya. Untuk diketahui, warga desa Tenganan Pegringsingan memuja Dewa Indra. Maka dengan begitu berbagai tradisi yang dilaksanakan berhubungan dengan penujaan Dewa Indra, termasuk meneteskan darah pada tradisi geret pandan. 


Dalam pembuatan kain Tenun Gringsing sendiri, Wayan Yasa  mengeluhkan kurangnya bahan baku untuk pembuatan kain tenun, bahan baku juga harus didatangkan dari Luar Bali dan harganya cukup mahal. 


Untuk itu, Yayasan AJM ini sekaligus menyerap aspirasi. Ketua Dewan Pembina Yayasan AJM, Prof.Dr.Ir. I Wayan Laba, M.Sc, APU mengatakan pada media jika Desa Tenganan merupakan daerah yang sangat unik dari segi adat dan istiadat dan patut dilestarikan. "Inilah keunikan, sangat berbeda dengan di kota da patut disebut kekayaan lokal yang perlu pertahankan. Nah untuk permasalahan kesediaan bahan baku Kain Gringsing ini karena berasal dari tanaman dimana harusnya kita bisa memperbanyak dan memanfaatkan kapan saja. Tetapi karena kebutuhan ekonomi, yang belum saatnya dipanen sudah dikeringkan pohonnya sehingga tanamannya kebanyakan mati sebelum waktunya," Katanya. Pihaknya menyebut, dalam hal inilah yayasan AJM berkesempatan untuk berkontribusi hadir memberi solusi. 


Peran-peran penting para pelestari budaya ini mendapat perhatian dari Yayasan AJM dimana beranggotakan para tokoh masyarakat berasal dari Karangasem yang terpanggil untuk pulang dan ikut membangun Karangasem. Bergerak memberi dukungan moral, dengan memberi bantuan kepada praktisi pelestari budaya seperti I Wayan Yasa. 


Tak hanya memberi bantuan, kunjungan Yayasan AJM juga menyerap aspirasi yang nantinya akan didiskusikan bersama lewat serasehan pada 8 Agustus 2024 mendatang di Kampus STKIP Karangasem. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved