-->

Minggu, 07 Juli 2024

PDI Perjuangan dan Golkar Tabanan Meliang-Liang Pasca Pilpres dan Pileg


Tabanan, Bali Kini
-    Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tabanan yang juga menjabat sebagai Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menggelar pertemuan dengan konsep "meliang-liang" bersama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Tabanan, I Nyoman Wirya. Pertemuan ini diadakan di salah satu rumah makan di Tabanan, dan turut dihadiri oleh Sekretaris DPC PDIP I Nyoman Arnawa, wakil Ketua DPC PDIP Tabanan sekaligus Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, segenap Fraksi PDIP serta pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Tabanan. Dari pihak Golkar, hadir pula fungsionaris DPD dan seluruh Ketua Golkar Kecamatan dan tokoh se-Kabupaten Tabanan.

Acara berlangsung dalam suasana santai, sambil berkaraoke yang menambah keakraban di antara peserta. Dalam sambutannya, I Komang Gede Sanjaya menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mencairkan suasana setelah perhelatan politik pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). “Seperti kita tahu, PDIP dan Golkar adalah dua partai besar di Tabanan. Kita ingin suasana yang harmonis antara dua partai ini, agar pembangunan di Tabanan dalam rangka Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani bisa berjalan sesuai dengan harapan kita bersama,” ujar Sanjaya. “Untuk itu, kita melaksanakan pertemuan ini dengan meliang-liang, kita semua partner dalam membangun Tabanan ini,” tambahnya.

I Nyoman Wirya, Ketua DPD Golkar Tabanan, menyambut baik pertemuan ini dan mengungkapkan rasa gembiranya. Ia sepakat dengan pernyataan I Komang Gede Sanjaya bahwa kerja sama antara PDIP dan Golkar sangat penting untuk kemajuan Tabanan. “Golkar akan mendukung penuh pembangunan di Tabanan untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani,” kata Nyoman Wirya, yang membawa perbedaan hanyalah warna imbuhnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara PDIP dan Golkar di Tabanan, sehingga kedepannya kedua partai ini dapat bekerja sama lebih erat dalam berbagai program pembangunan daerah. Suasana yang harmonis dan penuh kekeluargaan diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun Tabanan yang lebih maju dan sejahtera.[rl/r3]

Bupati Tabanan Buka Paruman Agung Pertama Desa Adat Kota Tabanan


Tabanan , Bali Kini  -
Sebagai Bupati Tabanan dan juga krama adat dan Penyegjeg Desa Adat Kota Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, hadiri sekaligus membuka acara Paruman Agung Pertama Desa Adat Kota Tabanan, Minggu, (7/7), yang dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan. Momentum ini merupakan wujud demokrasi dengan kearifan lokal yang diwariskan serta dilestarikan hingga sekarang.

Hadir dalam kesempatan tersebut, para Pemangku, Tjokorda Anglurah Tabanan, Sekda, Jajaran Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Camat Tabanan, Bendesa Alit majelis Desa Adat Kota Tabanan, Perbekel Dajan Peken, Delod Peken dan Dauh Peken, Bendesa Adat Kota Tabanan serta Prajuru Adat dan Kelihan Adat se-Desa Adat Kota Tabanan. Acara ini turut diikuti oleh 120 peserta dari masing-masing 24 Banjar Adat di Desa Adat Kota Tabanan.

Sanjaya menyambut baik acara Paruman Agung ini sebagai wujud demokrasi yang paling ideal yang berlandaskan kearifan lokal dan sejatinya sudah diterapkan oleh orang Bali sejak dahulu.  Seperti Tri Kahyangan yang telah diwariskan melalui proses demokrasi oleh leluhur pada jaman dulu. Dimana tri kahyangan ini disungkemi oleh Bendesa Adat, dan terus direformasi dan bertransformasi sampai sekarang dengan tujuan utamanya yaitu melestarikan adat agama, seni dan budaya.



”Terkait dengan paruman puniki, titiang tentunya sangat mendukung segala proses yang akan dilaksanakan secara musyawarah mufakat dan akan menghormati apapun hasil yang akan disepakati. Titiang yakin, yang hadir disini adalah orang-orang pilihan yang tidak perlu diragukan lagi komitmen dan dedikasinya nindihin Desa Adat Kota Tabanan,” ujar Sanjaya.

Pihaknya juga berharap siapapun nantinya yang terpilih adalah mereka yang mempunyai nafas dan frekuensi selaras dengan upaya Pemerintah Kabupaten  mewujudkan visi daerah, khususnya di bidang pelestarian adat dan budaya. Karena kedepannya, Desa Adat Kota Tabanan harus tumbuh menjadi desa adat modern tetapi tidak kehilangan nilai-nilai kearifan lokalnya. Desa adat besar yang mampu mengelola aset-asetnya untuk kemudahan bagi kramanya sendiri.

“Perlu juga titiang sampaikan, bahwa kedepan Desa Adat Kota Tabanan akan melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur yang diarahkan untuk mempermudah dan memberikan solusi bagi krama kita sendiri. Pembangunan krematorium, wantilan, pasraman, parkir, dan lain sebagainya adalah bentuk upaya nyata kita bersama menjadikan Desa Adat Kota Tabanan sebagai Desa Adat percontohan tidak hanya di Tabanan tetapi juga di Bali,” imbuhya.

Di kesempatan yang sama, selaku Bendesa Adat Kota Tabanan yang sudah mengabdi selama 5 tahun, Gusti Ngurah Siwa Genta mewakili krama adat Kota Tabanan menghaturkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang tak pernah berhenti memberikan bantuan-bantuan baik bantuan fisik maupun bantuan non fisik, sehingga telah meringankan beban masyarakat saat membangun karya yadnya.

Paruman Agung ini mengangkat tema ‘Nyamtam Kuru Karmatvam’ ini memiliki makna lakukanlah pekerjaan  yang diberikan kepadamu karena melakukan perbuatan itu lebih baik sifatnya dari tidak melakukan apa-apa, bekerjalah sesuai dengan aturan. Dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada ke-24 banjar di Desa Adat Kota Tabanan terkait dengan Perarem no 2 tahun 2024 tentang Tata Cara Ngadegang Bendesa, agar seluruh masyarakat mengetahui bagaimana tata cara pemilihan Bendesa, agar desa adat Kota Tabanan ini menjadi lebih maju dari sebelumnya. [rl] 

Duta Denpasar Tampil Memukau di PKB XLVI, Bawakan Berbagai Materi Pelagongan, Dari Klasik Hingga Kreasi Baru.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menyaksikan penampilan Sekaa Palegongan Sekar Kumara, Br. Abiannangka Kaja, Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur Duta Kota Denpasar serangkaian Parade Palegongan Klasik PKB XLVI tahun 2024 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (5/7) malam.
 


Denpasar,Bali Kini - Sekaa Palegongan Sekar Kumara, Br. Abiannangka Kaja, Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur Duta Kota Denpasar sukses memberikan penampilan terbaiknya pada Parade Palegongan Klasik PKB XLVI tahun 2024 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (5/7) malam. 

Tampil mebarung bersama Sanggar Kuta Kumara Agung, Br. Temacun, Desa Kuta, Duta Kabupaten Badung, Sekaa Palegongan Sekar Kumara sukses memukau penonton yang hadir. Tak jarang, riuh tepuk tangan hingga sorak sorai penonton mewarnai jalannya pementasan. Turut hadir menyaksikan dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati serta undangan lainya. 

Koordinator Sekaa Palegongan Sekar Kumara, Br. Abiannangka Kaja, I Wayan Joni Suparma menjelaskan, berbagai persiapan terus dilaksanakan guna mendukung optimalnya pementasan Sekaa Palegongan Sekar Kumara. Dimana, proses latihan dan pembinaan telah dilaksanakan sejak Bulan Januari dan hari in kita bersyukur pementasan berjalan lancar. 

Lebih lanjut dijelaskan, sebagai Duta Kota Denpasar pada Parade Palegongan Klasik, Sekaa Palegongan Sekar Kumara membawakan 4 materi. Yakni Tari Kreasi Ratu Anom, Tabuh Ngikal, Tabuh Klasik Gilak Ceng-Ceng dan Tari Klasik Legong Keraton Lasem. 

Lebih lanjut dijelaskan, Tari Kreasi Ratu Anom merupakan sebuah karya dengan konsep penyatuan karakter ksatria dengan sastra diumpamakan pohon muda yang dalam usahanya mengembangkan kehidupannya yang menitikberatkan pada air dan matahari. Fenomena itu tidak lepas dari seorang pemimpin besar yang menguasai sastra yakni Cokorda Mantuk Ring Rana yang dimuliakan dengan sebutan Ratu Anom.

Selanjutnya, Tabuh Ngikal berasal dari Ngikal yang merupakan pola transisi dari bagian pengawak ke bagian penyuwud yang terdapat pada lagu atau pupuh dalam gamelan gambang. Pola permainan ini dimainkan dengan irama tiga per empat secara berulang ulang pada akhir sebuah lagu atau pupuh. Hal inilah yang ditransformasikan ke dalam pola permainan barungan gamelan palegongan. 

Sementara Tabuh Klasik Gilak Ceng-Ceng identik sebagai sebuah tabuh petegak yang telah diwariskan secara turun-temurun dan biasanya dimainkan sebelum Tari Sang Hyang Dedari Legong Kraton Lasem mesolah atau mepajar. Dan sebagai penampilan pamungkas, turut dipersembahkan Tari Klasik Legong Keraton Lasem. Dimana, tari ini menceritakan keinginan Raja Adipati Lasem untuk meminang Rangkesari yaitu seorang putri dari Kerajaan Daha. Akan tetapi, perbuatan tidak terpuji dilakukan dengan menculik sang putri. Sang putri menolak pinangan dari Sang Adipati sebab ia telah terikat oleh Raden Panji dari Kahuripan. 

Mengetahui adiknya diculik, lanjut Joni Suparma menuturkan, Raja Kediri yaitu kakak dari Putri Rangkesari menyatakan perang kepada Raja Adipati Lasem. Sebelum berperang Adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda, tetapi berhasil melarikan diri, dan akhirnya tewas dalam medan pertempuran ketika melawan Raja Daha.

“Tentu kami bersyukur diberikan kesempatan menjadi Duta Kota Denpasar pada PKB XLVI Tahun 2024, dan kita bersyukur bisa memberikan penampilan yang maksimal,” ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Palegongan Sekar Kumara, Br. Abiannangka Kaja, Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur Duta Kota Denpasar yang hari ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.  

Jaya Negara mengaku bangga dengan Sekaa Palegongan Sekar Kumara yang telah kukuh mempertahankan seni klasik sebagai sebuah ciri khas. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi kelestarian kesenian palegongan di Kota Denpasar. 

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, garapan yang ditampilkan juga sangat apik, semoga kesenian pelegongan klasik terus tumbuh namun bergerak dalam tradisi dan mempertahkankan ciri khas klasik serta tetap ajeg dan lestari di Kota Denpasar,” jelasnya. (Ags).

Sabtu, 06 Juli 2024

Prodi Agroteknologi Unwar Diminta Bantu Pengembangan Budidaya Rosella di Ban.


Karangasem, Bali kini - 
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) diminta untuk membantu pengembangan budidaya Rosella di Desa Ban. Mengingat petani di Desa Ban sangat antosias dalam menanam dan membudidayakan Rosella.


"Warga kami banyak berkecimpung dalam pertanian dan perkebunan. Mereka saat ini sangat senang membudidayakan rosella, karena sangat mudah ditanam dan mudah pemeliharaannya" kata Perbekel Desa Ban, I Gede Tama Sugiantara saat pembukaan Program Pengabdian Internasional kerjasama antara Prodi Agroteknologi FP Unwar dengan Universitas Teknologi Mata (UiTM) Malaysia di Desa Ban, Karangasem pada Sabtu (6/7).


Sugiantara mengungkapkan selain membutuhkan inovasi dalam budidaya rosell, para petani juga membutuhkan bantuan dalam pemasaran. Guna memperlancar pemasaran, para petani juga membutuhkan bantuan perbaikan akses jalan.


"Tantangan kami yang lainnya selain cara budidaya rosella, kami membutuhkan perbaikan akses jalan dan ketersediaan air" papar Sugiantara.


Ts Dr Aida Firdaus MN Azmi dari UiTM Malaysia menyampaikan untuk pemasaran di era digital dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial, seperti Instagram dan tiktok. Namun akan lebih baik jika mampu mengolah rosela menjadi produk olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih.


"Tren sekarang, bagi produk segar bisa diolah menjadi produk produk yang tahan lama. Produk olahan ini akan lebih disukai pasar" ujar Aida.


Sementara Kaprodi Agroteknologi, Unwar Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si menyatakan siap untuk melakukan pendamping secara berkelanjutan. Pendampingan mulai dari penyiapan bibit, teknik budidaya hingga pada. pengembangan inovasi.


"Pendampingan ini penting bagi kami, sebagai bentuk implementasi tri darma perguruan tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat" ungkap Udayana 


Terkait permasalahan pemasaran, Udayana mengaku akan berusaha memfasilitasi, mulai dari pengolahan rosella hingga memasarkan. Termasuk akan melakukan kolaborasi dengan UiTM untuk mampu membantu pemasaran ke luar negeri.[ar/r4]

Sekda Alit Wiradana Serahkan Piala Pemenang Kejuaraan Surfing Walikota Cup Tahun 2024.


 Ket foto : Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan Piala bagi para pemenang Kejuaraan Surfing Walikota Cup XIV Tahun 2024 di Pantai Segara Ayu, Sanur, Sabtu (6/7) siang. 


Sekda Alit Wiradana Serahkan Piala Pemenang Kejuaraan Surfing Walikota Cup Tahun 2024. 


Denpasar ,Bali Kini - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan Piala bagi para pemenang Kejuaraan Surfing (Selancar Ombak) Walikota Cup XIV Tahun 2024 di Pantai Segara Ayu, Sanur, Sabtu (6/7) siang. 

Kejuaran Surfing yang memperebutkan Piala Walikota ini diharapkan secara aktif dapat menjadi ajang pembinaan serta mengasah skil atlet surfing Kota Denpasar. 

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua KONI Kota Denpasar, Ketut Sugiata dan Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Kota Denpasar yang juga Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A Gede Agung Bagus Suyoga. 

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengapresiasi diselenggarakannya  lagi Kejuaraan Surfing (Selancar Ombak) Walikota Cup XIV Tahun 2024. Hal ini tentu menjadi ajang positif dalam melaksanakan pembinaan serta mengasah kemampuan atlet. 

"Ini menjadi bukti konsistensi dari para pengurus KONI Kota Denpasar, PSII Kota Denpasar serta komunitas - komunitas Surfing di Kota Denpasar dalam menjalankan roda kompetisi untuk pembinaan olahraga Surfing ini di Kota Denpasar," ucap Sekda Alit Wiradana. 

Ditambahkan Alit Wiradana, melihat makin besarnya potensi olahraga selancar ombak di Kota Denpasar, terlebih bagi masyarakat di wilayah pesisir seperti daerah Sanur ini. Sehingga diharapkan kedepan semakin banyak kompetisi dan kejuaraan yang dilaksanakan. 

"Apabila terus konsisten dikembangkan baik kualitas dan kuantitas kompetisi tentu kedepannya menjadi wadah pembibitan atlet potensial yang dapat mengharumkan nama Kota Denpasar ditingkat nasional atau bahkan internasional," ujar Alit Wiradana. 

Sementara Ketua Panitia Acara, Gung Gus saat ditemui menjelaskan Kejuaraan Surfing (Selancar Ombak) Walikota Cup XIV Tahun 2024 ini dimainkan di dua area perlombaan di Pantai Segara Ayu Sanur. Kejuaraan mempertandingkan beberapa nomor diantaranya Divisi Open Man Short Board, Divisi Open Woman Short Board, Divisi Open Man Long Board, Divisi Open Woman Long Board, Divisi Aerial Man dan Divisi U-18 (Dibawah 18 Tahun). Kejuaraan diikuti sekitar 60 peserta dan nantinya akan dicari empat finalis dari masing-masing nomor tersebut. 

"Perkembangan olahraga selancar ombak di Kota Denpasar semakin hari semakin bagus. Antusiasme anak- anak dari usia dini semakin banyak yang memainkan olahraga selancar ombak ini," ujarnya

Pihaknya berhatap Kejuaraan Surfing Walikota Cup ini dapat terus eksis menjadi agenda rutin bagi para peselancar ombak di Kota Denpasar. 

"Harapan kami tentu kegiatan ini dapat rutin diselenggarakan untuk mengasah kemampuan dan berkompetisi secara rutin. Dari sana tentu akan bermunculan bibit - bibit atlet selancar ombak potensial," ujarnya. (esa)

Jadi Wahana Kreatifitas Seni Hingga Penguatan UMKM Lokal,

 


Wawali Arya Wibawa Buka Sanur Fiesta Tahun 2024.

Denpasar , Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa  membuka secara resmi Sanur Fiesta Tahun 2024 yang ditandai dengan penancapan tombak di Arena Sanur Fiesta, Lapangan Made Pica Sanur, Sabtu (7/6). Pelaksanana Sanur Fiesta yang digagas Desa Sanur Kaja dan akan berlangsung dari tanggal 7-8 Juli ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Pemilihan Teruna Teruni Desa Sanur Kaja, Lomba Baleganjur, UMKM hingga konser musik dari band ternama lokal dan nasional. 


Hadir dalam kesempatan tersebut,  Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariana Wandhira, OPD terkait serta tokoh masyarakat desa setempat.  


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi Sanur Fiesta Tahun 2024 ini. Kegiatan ini sangat produktif dalam memberikan wadah kreativitas dalam pengembangan seni, budaya untuk membangkitkan perekonomian serta menjadi wahana hiburan bagi masyarakat Kota  Denpasar, khususnya masyarakat Sanur. 


 “Kami mengapresiasi pelaksanaan Sanur Fiesta dengan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kreativitas insan muda khususnya di wilayah Desa Sanur Kaja," ujar Arya Wibawa. 


Lebih lanjut Arya Wibawa menyampaikan, festival ini juga sebagai peluang untuk belajar tentang budaya dan seni, memperluas jejaring sosial, serta meningkatkan keterampilan sosial. Selain itu, dalam festival ini juga dapat mengeksplorasi minat dan bakat pribadi serta mendukung pertumbuhan dan pengembangan diri. Seperti dalam pemilihan Teruna Teruni Sanur Kaja dengan peran insan muda sangat penting dalam pembangunan.


Wakil Walikota Arya Wibawa juga mengapresiasi keterlibatan anak muda dalam kegiatan ini. Peran generasi muda juga dapat berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan lingkungan. Mereka dapat menjadi penggerak inovasi, pemimpin masa depan, dan agen perubahan dalam mengatasi tantangan global. Melalui pendidikan, pelatihan, dan partisipasi aktif, insan muda dapat membantu membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan maju.


“Kami harapkan kegiatan Sanur Fiesta menjadi kebangkitan kreativitas masyarakat Sanur Kaja baik dalam kebudayaan hingga meningkatkan perekonomian bagi masyarakat,” ujarnya. 


Perbekel Desa Sanur Kaja, Made Sudana didampingi Ketua Panitia Sanur Fiesta, Ida Bagus Yoan Pratama Putra menyampaikan pelaksanaan Sanur Fiesta kembali diadakan pasca pandemi beberapa tahun lalu. Kegiatan Sanur Fiesta diisi dengan berbagai kegiatan yang diawali dengan kegiatan seperti jalan sehat, bazzar pangan, lomba baleganjur, pemilihan teruna-teruni Sanur Kaja, UMKM serta bebagai hiburan. 


“Kami berharap dengan dilaksanakan Sanur Fiesta tersebut dapat memberi manfaat yang besar kepada masyarakat, mulai dari pengembangan kesenian, kebudayaan hingga pertumbuhan perekonomian dan yang pasti bisa mendapat hiburan,” ujarnya. (Eka)


Rayakan Keindahan Potensi Pertanian dan Wisata, Bupati Tabanan Buka Festival Jatiluwih V 2024


Tabanan , Bali Kini  -
Tonjolkan potensi budaya, tradisi dan kuliner tradisional Tabanan yang mendunia, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, buka Festival Jatiluwih V di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Sabtu (6/7). Bertemakan Swasthi Bhuwana, Festival yang berlangsung selama 2 hari mulai 6-7 Juli 2024 menjadi wadah untuk mempromosikan keindahan alam Jatiluwih yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia, serta menghadirkan beragam pertunjukkan budaya serta kesenian khas yang dimiliki Tabanan. 


Sebagai destinasi wisata dengan nuansa alam pegunungan dan keunikan tata letak sawah yang berundak serta sistem irigasi subak yang berfungsi sangat baik untuk mengatur sawah secara tradisional, Jatiluwih memiliki nilai yang sangat istimewa di mata dunia. Subak Jatiluwih yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco sejak 6 juli 2012 mengaliri bentangan lahan sawah terasering yang mengalir dari perbukitan hingga lembah dan tersohor sebagai destinasi wisata global yang menyuguhkan keindahan, ketenangan dan pesona cantiknya alam Tabanan. 


Festival Jatiluwih yang ke -V dengan tema Swasthi Bhuwana yang bermakna kebahagiaan dunia dengan merayakan keindahan serta kelestarian sawah dan kearifan lokal pertaniannya, sangat berkaitan erat dengan segala keistimewaan yang dimiliki daerah ini. Di mana tema ini mencerminkan harapan dan komitmen untuk menjaga dan melestarikan bumi sebagai tempat tinggal kita sekaligus menjaga keseimbangan alam dan kehidupan di dalamnya. 


Oleh sebab itu, Bupati Tabanan yang saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Tabanan, salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, jajaran Forkopimda, Sekda beserta para Asisten Setda, Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab, Camat se-Kabupaten Tabanan Para Kepala Instansi Vertikal hingga Manager DTW Jatiluwih yang turut menyambut kedatangan jajaran saat itu memandang pentingnya event ini untuk dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan serta menonjolkan potensi pertanian yang memukau. 


Tak hanya itu, menurut orang nomor satu di Tabanan saat itu, tema yang diambil dalam festival yang ke-V ini sangatlah berkaitan dengan Visi Kabupaten Tabanan, dalam upayanya menjaga kearifan lokal yang dimiliki daerah. Baginya, festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga upaya konkret untuk meningkatkan pariwisata di Tabanan dengan menghadirkan berbagai pertunjukkan budaya dan kesenian khas daerah. Festival ini mengajak pengunjung untuk merasakan langsung kekayaan budaya dan alam Tabanan yang memikat.


“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Tabanan beserta jajaran memberikan apresaisi, karena dengan adanya festival ini sudah barangtentu juga memperkenalkan budaya-budaya khususnya kearifan lokal yang ada di Jatiluwih. Kita ketahui Jatiluwih ini sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, badan pengelola kemudian mengolah warisan budaya ini, tujuannya untuk memperkenalkan kembali Jatiluwih di mata masyarakat” jelas Sanjaya optimis, target dari keberadaan festival ini bukan hanya tamu domestik tapi juga mancanegara 


Ragam pertunjukkan seperti tari Paksi/Jatayu, Tari Panyembrana, Atraksi Budaya Subak, Atraksi Tebuk Lesung, Tari Jayaning Singasana, Tari Janger Lansia Werda Kusamba Ulangun, dan juga puluhan stand UMKM khas olahan kuliner dan pertanian jatiluwih nampak memadati rangkaian acara. Ribuan pengunjung baik domestik dan mancanegara maupun dari berbagai kalangan menjadi target sasaran keberadaan Festival ini. 


“Saya pesankan tadi bagaimana warisan leluhur di masa lalu ini tetap dipetahankan, khususnya adalah budayanya, kearifan lokalnya termasuk kuliner yang ada. Tetaplah menjadi karakter Jatiluwih yang asli. Sama-sama kita nikmati apa yang menjadi ciri khas dan kearifan lokal daerah ini. Semoga ini terus berlanjut dan lebih baik” imbuh Sanjaya. Ia juga berharap, inovasi-inovasi mendatang untuk terus dikembangkan, sehingga Jatiluwih bisa terus melakukan ekspansi pariwisata tanpa harus meninggalkan jati diri sebagai pariwisata berbasis pertanian. 


I Ketut Purna selaku Manager DTW Jatiluwih dalam laporannya, menyampaikan, sebagai salah satu daerah yang terunik dan yang memiliki sawah terluas di provinsi Bali, Tema yang diangkat sangatlah relevan, karena mencerminkan usaha kita untuk melestarikan tradisi pertanian yang telah diwarisi dari generasi ke generasi melalui sistem subak. “Peningkatan kunjungan yang ada di Jatiluwih selama ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, masyarakat serta event-event yang terus belangsung di Jatiluwih. Dengan adanya festival ini sebagai sarana promosi pariwisata, serta dukungan dari Bupati Tabanan, kami optimis dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," tegasnya. [r4]

Bupati Tamba Tinjau Pelaksanaan Revetment Pantai Pebuahan


Jembrana , Bali Kini
- Pembangunan pengamanan pantai (revetment) untuk mengatasi abrasi di pantai Pebuahan telah mulai dikerjakan. Guna memastikan pelaksana proyek berjalan dengan baik, Bupati Jembrana I Nengah Tamba meninjau langsung proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 18,3 Miliar ini, Sabtu (6/7).


Proyek yang ditunggu bertahun-tahun oleh warga Pebuahan juga sangat disambut bahagia Bupati Tamba. Untuk ditahap ini, revetment akan dibangun sepanjang 770 meter dengan pembiayaan dari APBN.


"Saya merasa bersyukur bahwa proyek ini sudah mulai berjalan meski menunggu bertahun-tahun. Astungkara, walaupun tidak tuntas semuanya tetapi fase ini sudah membanggakan, ada 770 meter yang dikerjakan dengan anggaran  Rp 18 miliar dan di akhir Desember ini sudah selesai," ucapnya.


Mantan ketua Komisi III DPRD Bali Periode 2014-2019 ini juga memberikan apresiasi kepada warga Pebuahan yang sangat mendukung pelaksanaan revetment ini. Pihaknya akan berupaya untuk dapat menuntaskan revetment sehingga seluruh garis pantai Pebuahan dapat terlindungi dari abrasi.


"Saya berterima kasih kepada warga Pebuahan yang sangat kondusif membantu kelancaran pelaksanaan dari proyek ini. Sisanya akan kita perjuangkan, saya sudah diskusi dengan pelaksana proyek di sini kira-kira lagi berapa butuh anggaran. Mudah-mudahan di tahun depan sudah bisa mendapat anggaran untuk menyelesaikan tempat ini," harap Bupati Tamba.


Sementara itu, Koordinator Lapangan Revetment Pantai Pebuahan, Adipra mengatakan tidak menemui kendala yang berarti dalam pelaksanaan proyek ini. Sebagaimana yang diungkapkan Bupati Tamba, pihaknya juga sangat mengapresiasi warga Pebuahan yang sangat mendukung berjalan revetment ini.


"Saat ini pembangunan telah memasuki delapan persen. Sejauh ini tidak ada kendala, dari masyarakat support. Memang karena batu kita dikirim dari Karangasem jadi belum bisa maksimal," ujarnya.


Lanjut kata Adipra, para pekerja harus bisa menyesuaikan dengan kondisi alam. Pengerjaan proyek disesuaikan dengan pasang surut air laut, sehingga nantinya revetment diharapkan bisa selesai tepat waktu di bulan Desember nanti.


"Untuk cuaca saat ini sangat mendukung, memang ada waktu-waktu kita tidak bisa bekerja dalam satu hari, tapi kita bekerjanya fleksibel mengikuti pasang surut juga kadang malam kita bekerja. Tenaga kerja ada sekitar 20 orang khusus untuk pasang batu," imbuhnya.


Dilain sisi, salah seorang warga Pebuahan, Moh Hafid bersyukur pantai Pebuahan akhirnya bisa mendapat penanganan setelah bertahun-tahun dilanda abrasi. "Saya sebagai warga Pebuahan menyambut baik pekerjaan ini yang sekarang bisa dikerjakan. Semoga berjalan lancar dan selesai tepat waktu," ungkapnya.(Ngr/hmsJ)


50 Napi Perempuan di Kerobokan Ikuti Tes Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru STIE


Badung , Bali Kini -
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan mengadakan tes tulis dalam rangka pendaftaran Calon Mahasiswa Baru program Diploma Tiga (D-III) Akuntasi bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja.

Bertempat di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan ujian tes tulis diikuti oleh 50 Warga Binaan Pemasyarakatan yang sebelumnya sudah lulus SMA dan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Kelengkapan berkas oleh kepada Koordinator Sekolah Merdeka Jegeg Bersinar  diserahkan langsung kepada Ketua STIE Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani, S.E., M.M.

“Kita harus berbangga hati karena kita satu-satunya Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan, ini adalah sejarah baru, kami berharap kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan kepada warga binaan ini adalah kesempatan yang sangat langka dan luar biasa, saya harap siapa nanti yang terpilih dapat bersungguh-sungguh dan bisa mengikuti kegiatan blended learning ini dengan baik karena belum tentu diluar sana kita mendapatkan beasiswa untuk program perkuliahan ini” ucap Kalapas, Ni Luh Putu Andiyani.

Sementara itu Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani, sangat berharap kesempatan ini tidak putus. Sehingga kedepannya tetap terus dapat menjalin kerjasama dengan baik. 

Lanjut Nuryani, agar program perkuliahan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Hal ini tidaklah lepas adanya peran serta dari GTS Institute Bali dan Perpina Bali yang telah memberikan fasilitas untuk media pembelajaran Blended Learning Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan.

"Ini adalah langkah yang sangat positif dalam memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan diri dan meraih pendidikan tinggi. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia," ujarnya.[jro]

Desa Tegak dan Desa Suana Jadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Bersinar


Klungkung , Bali Kini
- Desa Tegak, Kecamatan Klungkung dan Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida ditetapkan sebagai model percontohan Desa Ramah Perempuan Peduli Anak Bersih dari Narkoba (DRPPA-BERSINAR) Tahun 2024. Penetapan tersebut berlangsung di Balai Serba Guna, Desa Tegak, Klungkung, Sabtu (6/7).


Hadir langsung, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, M.H, Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika bersama  Ketua TP-PKK Kabupaten Klungkung Ny. Wiryani Jendrika, Kepala BNNP Bali, Rudy Ahmad Sudrajat dan undangan terkait lainnya.


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, dalam sambutanya mengatakan pemberdayaan perempuan dan

pemenuhan hak anak yang terbebas dari bahaya penggunaan narkoba menjadi hal yang harus disinergikan dan dikolaborasikan oleh berbagai pihak, untuk dicarikan solusi bersama. Desa Ramah Perempuan & Peduli Anak yang Bersinar (Bersih dari Narkoba) merupakan momentum dan awal yang baik dalam rangka membangun sinergi nyata dari berbagai pihak dan kerja nyata dalam pemberdayaan perempuan dan anak. "kami minta Bupati ikut mendorong pelaksanaan Desa Ramah Perenmpuan dan Peduli Anak (DRPPA) disemua desa dan bisa direplikasi di setiap desa yang ada di Kabupaten Klungkung," ungkapnya.


Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika mengatakan, perempuan dan anak sebagai bagian dari subjek pembangunan di desa penting diakui keberadaannya dan dipenuhi hak dan kewajibannya, salah satunya untuk terlibat dalam pengambilan keputusan

tentang hal-hal strategis di desa. “Kesepakatan dan komitmen dari Pemerintah Desa diperlukan agar perempuan dan anak dapat berpartisipasi secara aktif dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan desa,” ujar Jendrika

Lebih lanjut, ditetapkannya Desa Tegak dan Desa Suana menjadi desa DRPPA- Bersinar

diharapkan dapat menjadi contoh untuk desa desa lainnya. “Besar harapan kami, dengan adanya bimbingan dan arahan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, OPD, tokoh masyarakat dan LSM yang terkait untuk menyukseskan program DRPPA yang Bersinar ini, khusunya di Tegak dan Desa Suana untuk selanjutnya direplikasi di semua Desa di Kabupaten Klungkung sehingga terwujud Kabupaten yang Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” harap Jendrika

Bersama ini juga dilaporkan bahwa: Terkait dengan peraturan adat (Awig awig adat) Sudah banyak desa yang mengimplentasikan

peraturan pemerintah pusat, provisi dan kabupaten, seperti TOSS (Tempat Olah sampah setempat), KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan Penyalahgunaan Penggunaan Narkoba dan Zat Adiktif, dan perkawinan anak dibawah usia 18 tahun. (yande)


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved