-->

Jumat, 28 Juni 2024

Wawali Arya Wibawa Dukung Gelaran Rare Bali Festival 2024


Denpasar , Bali Kini
- Rare Bali Festival (RBF) yang sempat vakum digelar karena Pandemi Covid-19 akan digelar kembali pada 23 hingga 25 Juli 2024 mendatang di Taman Budaya Art Center dan Taman Kota Lumintang, Denpasar. 


Kegiatan yang digagas oleh Yayasan Penggak Men Mersi ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar. Dimana, Rare Bali Festival tahun ini dilaksanakan serangkaian Hari Anak Nasional (HAN) dan secara khusus mengambil tema tribute untuk Made Taro.


Demikian terungkap saat Yayasan Penggak Men Mersi yang merupakan Panitia Rare Bali Festival 2024 yang dipimpin penanggung jawab, Kadek Wahyudita, S.Sn.,M.Sn dan Ketua Panitia, I Putu Suryadi beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar pada Kamis (27/6). 


Wawali Arya Wibawa mengapresiasi pelaksanaan Rare Bali Festival 2024 ini. Setelah lama vakum, tentu Rare Bali Festival perlu digaungkan lagi mengingat begitu krusialnya pendidikan karakter bagi anak-anak kita.


"Terutama mengenalkan kepada anak - anak kita budaya warisan leluhur seperti mendongeng (mesatua) cerita rakyat Bali dan permainan tradisional yang di masa kini ini cenderung mulai tergerus penggunaan gadget dan media sosial oleh anak," ungkap Arya Wibawa. 


Ditambahkannya, Kota Denpasar dengan predikat Kota Layak Anak secara berkelanjutan terus mengakomodasi hak anak untuk bermain dan memperoleh pendidikan Hal ini utamanya pendidikan karakter yang bisa didapat melalui pengenalan kepada mendongeng dan permainan tradisional.


Sementara penanggung jawab Rare Bali Festival 2004, Kadek Wahyudita, S.Sn.,MSn dan Ketua Panitia, I Putu Suryadi Menjelaskan RBF 2024 mengusung tema "Merawat Tradisi, Cipta Inovasi, Untuk Generasi" yang diterjemahkan menajdi ragam workshop, lomba, pagelaran, parade, budaya anak, pameran dan sarasehan. 


Selain itu yang spesial tahun ini, RBF 2024 mengusung tribut untuk sosok I Made Taro, seorang tokoh pendidikan kelahiran Denpasar yang selama puluhan tahun telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak melalui mendongeng dan permainan tradisional Bali. Maka dari itu dilakukan juga pendokumentasian karya beliau, selain juga menguatkan eksistensi Kota Denpasar sebaga Kota Ramah dan Layak Anak. 


Dikatakannya, RBF 2024 mengusung misi penyelamatan pengetahuan berharga dari I Made Taro melalui pendokumentasian mengingat bertambahnya usia beliau. Dimana hal ini memiliki urgensi melestarikan pengetahuan beliau agar tetap dapat diakses anak dan cucu kita nanti. 


“RBF 2024 menyasar generasi muda Bali, guru dan pendidik, komunitas lokal, masyarakat luas dan wisatawan, bahkan secara inklusif melibatkan anak - anak berkebutuhan dan didukung pemerintah daerah,” ujarnya. (esa)


Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih, upacara Rsi Bojana digelar di Pura Majapahit


Jembrana , Bali Kini -
Panitia Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit menggelar Rsi Bojana di Bale Pesandekan Pura Majapahit, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Selasa (25/6).

Rsi Bojana dipersembahkan kepada tujuh sulinggih. Setiap sulinggih yang hadir dipersembahkan satu kemasan banten sayut darma wiku, sayut sida karya, dan bojana.

Rsi Bojana dihadiri juga Sekda I Made Budiasa didampingi sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana, Ketua MDA (Majelis Desa Adat) Jembrana, I Nengah Subagia, para pemangku, dan krama pengempon Pura Majapahit.

Rsi Bojana dipuput oleh, Ida Pandita Mpu Rasta Prabu Wibawa, dari Griya Giri Anggrek Amertha, Munduk Anggrek, Negara.

Saat puncak prosesi Rsi Bojana, seluruh sulinggih mapuja selanjutnya menikmati bojana yang telah dipersembahkan oleh panitia karya. 

Ida Pandita Mpu Rasta Prabu Wibawa, dari Griya Giri Anggrek Amertha mengatakan, Rsi Bojana sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada para sulinggih yang telah menyukseskan karya. 

“Kita sebijaknya bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan kepada sulinggih yang telah memberkati karahayuan sehingga jalannya upacara labda karya,” jelasnya.

Prawartaka Karya, I Komang Wiasa menambahkan, seluruh sulinggih yang sempat katuran muput upacara selama rangkaian Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit.

Ia mengatakan, Rsi Bojana merupakan persembahan kepada orang suci Hindu yang telah melancarkan seluruh rangkaian upacara besar. “Kami wajib memberikan kehormatan melalui Rsi Yadnya dalam bentuk Rsi Bojana,” ungkapnya. 

Sementara itu, Sekda I Made Budiasa ditemui usai persembahyangan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terkhusus krama pengempon Pura Majapahit yang terdiri dari 5 desa adat.

"Matur suksme, antuk ayah-ayahan krama semuanya, dari awal rangkaian karya sampai nanti prosesi penyineban. Astungkara dengan semangat ayah-ayahan yang dilandasi rasa tulus ikhlas, Ida Bhatara-Bhatari yang berstana di Pura Majapahit ini memberikan waranugraha untuk kita semua," ucapnya.

Pihaknya juga berharap dengan selesainya pemugaran dan seluruh rangkaian upacara di Pura Majapahit ini, krama masyarakat semua dapat menjaga kelestarian keberadaan pura ini

"Kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian pura. Termasuk kelestarian dari Pura Majapahit," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rangkaian Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Dang Kahyangan Majapahit sudah dimulai sejak sejak bulan Mei hingga nanti akhir Juni mendatang.

Puncak karya pemelaspasan dan ngenteg linggih telah dilaksanakan pada rahina Saniscara, Sabtu (22/6) dan dipuput oleh 7 (tujuh) Sulinggih. Sementara prosesi penyineban dilaksanakan pada, Selasa (25/6).

Selama karya ini berlangsung, krama masyarakat yang melaksanakan ayah-ayahan berasal dari 5 (lima) desa adat pengempon pura yakni Desa Pakraman Baluk, Baler Bale Agung, Banyubiru, Kaliakah Kauh dan Kaliakah Kangin. (Ari/H)

5 Tahun Hiatus, Value of Indonesia (VOI) Fashion Day Kembali Digelar di Tahun 2024


MALANG , Bali Kini
- Value of Indonesia (VOI) Fashion Day 2024 dengan tema "Victorian Splendor" telah sukses mempersembahkan sebuah sesi pra-acara khusus  yakni Media Viewing yang memuat sesi tanya jawab dengan para penyelenggara dan insan fashion yang terlibat dalam pertunjukan 34 busana dari 34 desainer dari Malang Raya dan sekitarnya. 

Beberapa lini busana dan desainer yang ikut serta dalam acara puncak ini turut hadir dalam sesi pra-acara antara lain Andy Sugix, Valife by Vano, D2K, NANTI by Kinan dan masih banyak lagi. 

Selain busana untuk pria dan wanita dewasa, VOI Fashion Day 2024 juga akan menampilkan busana anak-anak (kidswear) yang semakin menyemarakkan acara puncak yang akan diselenggarakan pada awal bulan Juli nanti. 

Acara Utama yang digelar Minggu /7 Juli /2024 dengan lokasi Auditorium Lt. 7, Malang Creative Center (MCC) Program  Fashion Designer Competition, Top Model Competition & Designer Fashion Show

VOI Fashion Day yang kembali dilaksanakan kali ini  bersifat terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. [tim/*]

Bupati Tabanan Hadiri Rapat Paripurna Ke-4 dan Ke-5 Masa Persidangan II Terkait Tanggapan Fraksi DPRD dan Jawaban Bupati Terkait 3 Ranperda


Tabanan , Bali Kini
  – Sebagai langkah lanjutan dari Sidang Paripurna Ke-3 terkait Penyampaian 3 Ranperda, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M Kembali menghadiri Rapat Paripurna ke-4 masa persidangan II Tahun Sidang 2024 tentang Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Tabanan terhadap Pidato Pengantar Bupati dan dilanjutkan dengan Sidang Paripurna ke 5, tentang Tanggapan/Jawaban Bupati terhadap Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Tabanan terkait 3 (tiga) Ranperda, yang berlangsung di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tabanan, Selasa (25/6).


Kedua Rapat Paripurna yang berlangsung tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga dan dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda beserta para Asisten Setda, Para Pimpinan instansi Vertikal di Kabupten Tabanan, Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab, para jurnalis dan undangan terkait lainnya.


Dalam Paripurna ke-4, Fraksi-fraksi DPRD menyatakan setuju akan Penyampaian Pengantar Bupati Terhadap 3 Ranperda yang disampaikan pada Paripurna ke-3 yang digelar pada Senin (24/6) lalu. Oleh sebab itu, dalam Paripurna ke-5, Bupati Sanjaya sampaikan beberapa point tanggapan / jawaban terhadap pemandangan umum Fraksi DPRD, yang pertama, yakni ungkapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan terhadap pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-10 kalinya berturut-turut terhadap LKPD Kabupaten Tabanan.


“Opini WTP pada hakekatnya merupakan hasil kerja keras kita bersama, seluruh OPD serta seluruh komponen yang terkait di dalam pengelolaan keuangan daerah. Kami sependapat dengan pandangan fraksi dewan, bahwa hal tersebut tidak sampai membuat kita merasa puas dan terlena apalagi lupa diri, namun harus menjadi motivasi untuk terus dipertahankan dengan berbagai upaya pembenahan dan penyempurnaan, terutama dengan memperhatikan dan menindaklanjuti segera semua catatan temuan dan rekomendasi BPK dengan kesungguhan," papar Sanjaya.


Selanjutnya Sanjaya menyampaikan, terkait realisasi pendapatan sebesar Rp 2,01 triliun lebih atau 91,71 % dari target sebesar Rp 2,19 triliun lebih, dapat disampaikan bahwa; Dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena adanya perubahan kebijakan khususnya retribusi persetujuan bangunan gedung, retribusi penyewaan tanah, disamping juga dari hasil kerja sama daerah. Dan dari segi komponen pendapatan transfer hal ini merupakan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Provinsi yang mentransfer dana berdasarkan realisasi kontrak.


“Kami sependapat, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus terus ditingkatkan dengan pemungutan yang lebih efektif serta terobosan-terobosan baru yang inovatif pada OPD-OPD penghasil untuk mengoptimalkan semua potensi objek pajak maupun retribusi. Digitalisasi menjadi trend yang harus kita terapkan dalam operasional penatausahaan maupun pemungutan PAD," lanjutnya.


Kemudian, terkait Ranperda tentang perubahan keempat atas perda nomor 13 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah yang antara lain diberikan catatan bahwa tipe Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih timpang serta Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Badan Riset Dan Inovasi Daerah (BRIDA) dibentuk tanpa tipe.


“Maka dapat saya jelaskan, bahwa pembentukan dan susunan perangkat daerah di lingkungan pemerintah kabupaten tabanan seluruhnya telah mengacu pada ketentuan yang berlaku yakni peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah dan peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah," terangnya.


Sedangkan khusus tentang DPMPTSP dan BRIDA yang dibentuk tanpa tipe itu sepenuhnya mengacu pada ketentuan yang diatur secara khusus pada Permendagri nomor 25 tahun 2021 tentang Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Permendagri nomor 7 tahun 2023 Tentang Pedoman, Pembentukan Dan Nomenklatur BRIDA. Ditambahkan, pembentukan dan susunan perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan seluruhnya telah mendapatkan rekomendasi atau persetujuan dari Pemerintah Provinsi Bali.


Dalam akhir sambutannya, kembali Sanjaya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD yang telah memberikan apresiasi dan masukan terhadap 3 (tiga) Rancangan Peraturan Daerah yang telah diajukan oleh Bupati Tabanan, dalam rangka memberikan payung hukum terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Tabanan. Hal ini sebagai bentuk komitmen eksekutif dan legislatif sebagai lembaga pembentuk peraturan perundang-undangan yang ada di Kabupaten Tabanan.[tb/rls]

Senin, 24 Juni 2024

Gabungan Fraksi DPRD Bali Apresiasi Raperda Anggaran 2023 dan RPJPD 2025-2045 dalam Sidang Paripurna

 


Bali Kini -
  Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali dilaksanakan pada hari ini, Kamis, 24 Juni 2024. Dimana dalam kesempatan tersebut, Gabungan Fraksi DPRD Provinsi Bali yang terdiri dari Partai PDI P, Gerindra, Demokrat, Gerindra, NasDem, PSI, Hanura telah menyampaikan pandangan umum terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan, yaitu Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023, serta Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2025-2045.


"Gabungan Fraks iDPRD Provinsi Bali telah mencermati dan menyambut baik, serta memberikan apresiasi yang tinggi dengan mendukung penuh terhadap penyusunan dua Raperda Provinsi Bali, " Tandas Ketua Fraksi DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahadnyana. 


Dalam pandangannya terhadap Raperda Pertanggungjawaban Anggaran 2023, Gabungan Fraksi DPRD Provinsi Bali memberikan apresiasi tinggi terhadap Pemerintah Provinsi Bali yang berhasil memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kesembilanbelas kalinya berturut-turut. Mereka menyoroti realisasi anggaran yang mencatat pendapatan daerah sebesar Rp6,77 triliun dan belanja daerah serta transfer sebesar Rp6,60 triliun. Namun, mereka juga menekankan pentingnya pengelolaan sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) Tahun 2023 agar dapat mendukung kebutuhan anggaran tahun berikutnya.



Sementara untuk Raperda RPJPD 2025-2045, Gabungan Fraksi DPRD Provinsi Bali memberikan apresiasi atas penyusunan rencana yang strategis ini. Mereka menekankan pentingnya inklusi nilai-nilai kearifan lokal dalam nomenklatur Raperda, serta perlunya perhatian pada sektor-sektor strategis seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup. Disamping itu, mereka menyarankan koordinasi intensif dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan DPR-RI untuk memastikan kesesuaian dengan rencana nasional.


Pandangan umum ini disampaikan sebagai upaya untuk memastikan bahwa pembangunan di Provinsi Bali berjalan seimbang, harmonis, dan berkelanjutan sesuai dengan visi Bali Dwipa Jaya: Bali Maju, Hijau, Tangguh, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Sidang Paripurna ini diharapkan dapat menjadi titik awal menuju implementasi yang efektif dan berdaya guna bagi masyarakat Bali. Selanjutnya, hasil rapat ini akan dibahas dalam rapat-rapat Pansus melalui hearing, konsultasi serta harmonisasi. Kemudian sampai pada tahap akhir adalah penetapan ke- dua Raperda tersebut menjadi Perda, yang diharapkan berfungsi responsif, progresif, dan implementatif di masyarakat.

Rebutan Berswafoto Bersama Bupati, Peserta Lomba Permainan Tradisional Antar Sekolah


Karangasem, Bali Kini -
Antusiasme peserta semakin meningkat ketika banyak yang berebut berswafoto bersama Bupati Dana saat hadir untuk memantau pelaksanaan lomba lomba permainan tradisional antar pelajar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem. Hal ini menambah semangat dan kegembiraan di antara para peserta dan penonton. 


Lomba yang diadakan untuk memeriahkan HUT Kota Amlapura ke-384 ini dilaksanakan di Lapangan Taman Budaya Candra Buana, Senin (24/6/2024).


Kadisdikpora Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna, menyampaikan, Peserta lomba terdiri dari 36 sekolah tingkat SD, 15 sekolah tingkat SMP, dan 6 sekolah tingkat SMA, masing-masing mengirimkan regu putra dan putri. Setiap sekolah mengirimkan 27 orang peserta bersama official dalam setiap perlombaan. Jenis lomba yang dipertandingkan meliputi hadang, terompah panjang, egrang, dagongan, dan tarik tambang.


Bupati Dana saat ditemui mengatakan, bahwa Olahraga tradisional adalah bagian dari olahraga rekreasi yang telah diwariskan oleh leluhur di seluruh Nusantara. Permainan rakyat atau olahraga tradisional merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan, digali, dan dikembangkan karena selain mengisi waktu luang, juga berpotensi meningkatkan kualitas jasmani para pelakunya," ujarnya.


Bupati Karangasem, Dana, sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut. "Berbagai jenis olahraga tradisional yang kita miliki mencerminkan keanekaragaman budaya bangsa, yang memerlukan pengelolaan dan pembinaan serius. Selain menjadi olahraga, ini juga bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata yang menambah devisa negara dan mengangkat nama bangsa di dunia," ujar Bupati Dana.


Namun, Bupati Dana menyayangkan bahwa olahraga tradisional saat ini kurang dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan jasmani. "Sekolah-sekolah cenderung mengajarkan olahraga modern, sedangkan olahraga tradisional hanya menjadi teori yang dihapal, bukan dipraktikkan," tambahnya.


Bupati Dana juga menekankan pentingnya perhatian terhadap olahraga tradisional yang kaya dengan nuansa budaya dan nilai-nilai luhur. "Olahraga tradisional perlu mendapat perhatian berimbang dan prioritas utama untuk dilindungi, dibina, dikembangkan, dan diberdayakan, sehingga dapat diwariskan kepada generasi berikutnya," tegasnya.


Olahraga tradisional yang berkembang dari permainan daerah tertentu menjadi kekayaan bangsa yang unik dan patut dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya. (Rls)

Bupati Gede Dana Serahkan 19 Unit Traktor kepada Petani di Karangasem


Karangasem, Bali Kini -
Bupati Karangasem I Gede Dana secara resmi menyerahkan bantuan 19 unit traktor kepada para petani di Ruang Pertemuan BPP Jasri, Senin (24/6/2024). 


Traktor diserahkan masing-masing kepada Subak Rendang Sipon, Subak Abian Dalem, Subak Bakbakan,Subak Yang Taluh,Subak Babakan, Kelompok Tani Cang wan, Subak Tista, Subak Basangalas,Subak Linggawana, Kelompok Tani Karya Mandiri, Subak Tegallinggah, Subak Abian Gintungan, Subak Abian Penguleman Pucak Sari, Kelompok Tani Padan, Sari Kelompok Tani Rare Angon Subak Saren, Subak Paya, Subak Padangaji.


Bantuan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Kabupaten Karangasem.


Dalam sambutannya, Bupati Karangasem menekankan pentingnya penggunaan traktor sebagai sarana prapanen untuk mengolah lahan pertanian. "Traktor menjadi sangat penting di era globalisasi dan teknologi modern ini. Selain memudahkan dalam membajak lahan, traktor juga lebih efektif dalam penggunaan waktu. Saat ini, penggunaan sapi untuk membajak sudah jarang karena sapi lebih banyak dipelihara untuk diternakkan," ujar Bupati.


Beliau juga menyoroti tantangan yang dihadapi petani, seperti berkurangnya sumber daya manusia dan usia lanjut yang mempengaruhi proses pengolahan lahan. "Banyak kelompok tani atau daerah tegalan yang tidak membajak dan langsung menanam tanpa olah tanah terlebih dahulu," tambahnya.


Penyerahan traktor ini bertepatan dengan perayaan Bulan Bung Karno dan HUT Kota Amlapura ke-384. Bupati mengutip Bung Karno yang mengatakan, "Hidup matinya sebuah negara ada di tangan sektor pertanian negeri tersebut," dan menyatakan komitmennya untuk bekerja secara fokus, tulus, dan lurus demi kesejahteraan buruh, petani, dan nelayan di Kabupaten Karangasem.


Bupati juga menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud komitmen pemerintah Karangasem dalam memfasilitasi sarana dan prasarana bagi kelompok tani/subak. "Bantuan ini adalah stimulus dari Pemerintah Pusat untuk mendukung perluasan area tanam melalui pompanisasi dan bantuan traktor, guna menjaga ketersediaan dan stabilitas ketahanan pangan," jelasnya.


Bupati berharap bantuan traktor ini dapat bermanfaat dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani. "Semoga cita-cita saya selaku Bupati Karangasem untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan mandiri dapat terwujud dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani serta nelayan," pungkasnya.


Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, dalam laporannya, menambahkan bahwa kegiatan fasilitasi bantuan alsintan prapanen traktor merupakan implementasi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Karangasem untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan mandiri. "Pada tahun 2024 ini, pemerintah pusat melalui Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia membuat program darurat pangan guna mengatasi penurunan hasil produksi tanaman pangan akibat badai El Nino yang berkepanjangan," ujar I Nyoman Siki Ngurah.


Beliau menjelaskan bahwa luas tanam padi di Kabupaten Karangasem pada tahun 2023 mencapai 10.806,9 hektar dengan produksi 67.018 GKG, yang menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. "Guna mendukung perluasan area tanam, diberikan bantuan alsintan berupa pompa dan traktor roda dua. Traktor roda dua ini berjumlah 19 unit dan tersebar pada kelompok tani dan subak di 8 kecamatan, terutama yang memiliki IP tanam di bawah satu dan dua," tambahnya.


Acara penyerahan tersebut juga dihadiri oleh Komandan Distrik Militer 1623 Karangasem yang diwakili oleh Pasi Ter Kodim 1623, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, para Kabid dan BPP serta PPL, serta ketua dan anggota kelompok tani, kelian subak penerima bantuan traktor. (Rls)

Bupati Karangasem I Gede Dana Resmi Buka Pameran UMKM, Gelar Budaya, dan Pasar Kuliner Serangkaian HUT Kota Amlapura ke-384


Karangasem, Bali Kini -
Bupati Karangasem I Gede Dana memukul Gong tanda Pameran UMKM, Gelar Budaya, dan Pasar Kuliner  dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kota Amlapura yang ke-384 secara resmi dibuka. Acara ini berlangsung selama sembilan hari, mulai tanggal 22 hingga 30 Juni 2024, di Taman Budaya Candra Bhuana Amlapura.


Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Karangasem untuk memahami arti penting sejarah kelahiran Kota Amlapura. "Dengan semakin bertambahnya usia Kota Amlapura, saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Karangasem untuk bersama-sama memahami arti penting Sejarah Hari Lahirnya Kota Amlapura. Bagaimana seluruh komponen masyarakat mampu menumbuhkan rasa bangga dan ikut memiliki, untuk berperan aktif dalam memajukan daerah," ujarnya.


Tema peringatan tahun ini adalah “Karangasem Jani Wi (Jana Kerthi Wikrama)”. "Tema ini memiliki makna mendalam yaitu semangat pemerintah dan masyarakat Kabupaten Karangasem dan Kota Amlapura dalam usianya yang ke-384 tahun untuk terus bersinergi, berkolaborasi, serta berinovasi untuk terus berkembang dan berkesinambungan. Kita bekerja bersama bergotong royong guna mewujudkan Kabupaten Karangasem Prakerthi Nadi yang sejahtera berkelanjutan dengan potensi yang kita miliki: kerukunan masyarakat, birokrasi profesional, pendidikan berkualitas, serta SDM yang unggul ditopang oleh sektor ekonomi, pertanian, dan pariwisata budaya yang berkualitas," jelasnya.


Bupati I Gede Dana melanjutkan dengan laporan ketua panitia penyelenggara, mengumumkan bahwa Pameran UMKM, Gelar Budaya, dan Pasar Kuliner dimulai dari tanggal 22 hingga 30 Juni 2024. "Tujuan pameran ini adalah untuk membangkitkan ekonomi masyarakat kecil di wilayah Kabupaten Karangasem, juga untuk melestarikan seni budaya, musik, dan lagu Bali," katanya.


"Gelar Budaya seperti Parade Baleganjur diikuti oleh 8 kecamatan se-Kabupaten Karangasem merupakan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karangasem terhadap keberadaan seni budaya Bali yang setiap tahun akan terus berkembang," tambahnya. Bupati juga menyebutkan rencana pentas budaya lainnya yang akan digelar selama pameran.


Bupati berharap acara ini dapat membangkitkan dedikasi masyarakat Karangasem. "Melalui acara Pameran UMKM, Gelar Budaya, dan Pasar Kuliner Tahun 2024 ini diharapkan dapat membangkitkan dedikasi masyarakat Karangasem sehingga tumbuh rasa ingin berbelanja produk UMKM Karangasem yang tentunya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Karangasem," ujarnya.


Di akhir sambutannya, Bupati I Gede Dana menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Kota Amlapura yang ke-384. "Di hari yang baik ini saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kota Amlapura ke-384. Semoga seluruh masyarakat Karangasem diberi keselamatan dan kemuliaan jiwa yang berlandaskan filosofis Tri Hita Karana sehingga terwujud kehidupan yang shanti dan jagadhita," katanya. Ia juga berharap dengan semangat gotong royong, optimisme, persatuan, dan kedisiplinan, seluruh elemen masyarakat Karangasem dapat meningkatkan perekonomian daerah.


"Pada kesempatan yang baik ini, saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan masyarakat atas terselenggaranya acara ini," ujar Bupati I Gede Dana. Ia juga berharap panitia tetap melakukan koordinasi yang baik dengan stakeholder terutama unsur keamanan TNI, POLRI, dan Pecalang Desa Adat Karangasem sehingga acara berjalan dengan aman dan lancar.


Bupati I Gede Dana kemudian menutup sambutannya dengan melantunkan beberapa bait pantun, "Tumpek Wayang Sembahyang Ke Pura, Mohon Anugrah Seisi Bumi Pertiwi, Dirgahayu Kota Amlapura Karangasem Jani Wi," katanya.


Ketua panitia acara, I Ketut Sedana Merta, menyatakan bahwa acara ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat.


"Kami menghadirkan 32 stand pameran UMKM yang diikuti oleh instansi vertikal, BUMN/BUMD, dan pelaku usaha se-Kabupaten Karangasem," ujar Sedana Merta.


Selain itu, pasar kuliner akan diikuti oleh 64 pedagang dari wilayah Karangasem yang menjual berbagai makanan dan minuman khas daerah tersebut.


"Kami juga menyelenggarakan berbagai pergelaran budaya selama pameran," tambahnya. Pergelaran budaya tersebut meliputi Peed Agung dan Kolaborasi Genjek Masal, Drumband, Joged Masal, Tari Pendet Masal, dan Pragmentari Perjuangan Anak Agung Candra Bhuana.


"Parade Baleganjur antar kecamatan juga akan diadakan dengan partisipasi Seke Bleganjur dari 8 kecamatan se-Kabupaten Karangasem," jelasnya. Acara lainnya termasuk Genjek SMP Negeri 2 Abang, Fashion Show dari GOW, Gambuh Desa Adat Padangaji, dan Drama Gong STKIP Amlapura.


"Hiburan musik akan disuguhkan oleh berbagai artis dan band, seperti Yan Srikandi, Semaya Koplo, Nano Biru, Anak Agung Raka Sidan, Gus Jody, Budiarsa, Tika Pagraky, Yong Sagita, Lingga Jaya, Yasa Sega, Keweh Astrawan dan Seke Liang, Bayu Nirwana, Kak Ely Band, One Band SMA Negeri 1 Amlapura, Gloriuz Band, Blue Haze Band, Agus Music Course Band, Sanggar Seni Galang Kangin SMA Negeri 2 Amilapura, dan Amliapura Music Project dari Gus Lendju," ungkap Sedana Merta.


Sedana Merta juga mengumumkan berbagai lomba yang akan diselenggarakan selama pameran, di antaranya Lomba Mixologi Arak, Lomba Tradisional antar sekolah, Lomba Matembang Sekar Alit tingkat SD dan SMP, Lomba Bebanyolan Tunggal tingkat SD dan SMP, serta Pantomim, menyanyi solo, dan tari kreasi tingkat SMP. "Puncaknya, kami akan mengadakan Grand Final Jegeg Bagus," pungkasnya.


Sedana Merta menambahkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan Peringatan Hari Jadi Kota Amlapura ke-384 bersumber dari APBD Kabupaten Karangasem Tahun 2024 yang tersebar di beberapa OPD terkait. "Kami juga mendapatkan bantuan Dana CSR dari Bank BPD Bali, Bank Mandiri Taspen, dan Bank BJB Cabang Pembantu Badung," tutupnya.


Hadir dalam pembukaan pameran ini Wakil Bupati Karangasem beserta Ibu, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Karangasem, Sekretaris Daerah beserta jajaran Kepala Perangkat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem, Direktur RSUD, Perumda Tirta Tohlangkir, BPD Bali Cabang Karangasem, Perseroda PT. Karangasem beserta Ibu, Ketua Tim Penggerak PKK, GOW, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Karangasem, Pengelingsir Puri Karangasem, Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Karangasem, Ketua Forum Perbekel, FKUB, Badan Pengelola Taman Sukasada Ujung dan undangan lainnya. (Rls)

Bupati Karangasem Pimpin Apel Peringatan HUT Kota Amlapura ke-384


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, memimpin Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Amlapura ke-384 yang bertemakan "Karangasem Jani Wii, Karangasem Jana Kerthi" di lapangan Tanah Aron, Sabtu (22/6/2023) pagi. Acara tersebut diawali dengan pembacaan sejarah Kota Amlapura.


Kota Amlapura, pusat pemerintahan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan Kabupaten Karangasem, memiliki sejarah panjang sejak era Kerajaan Karangasem. Berdirinya kerajaan ini erat kaitannya dengan Ida I Dewa Karang Amla sebagai raja vasal Kerajaan Gelgel pada 1640 dan Dinasti Arya Batan Jeruk yang dipelopori oleh Gusti Pangeran Oka.


Sejak pindah dari Gelgel, Ida I Dewa Karang Amla mulai menata Karangasem dengan membangun Puri Batuaya dan Puri Amlarajya. Ia mewariskan tahtanya kepada putra angkatnya, I Gusti Pangeran Oka. Penerusnya, Ida Anglurah Nyoman Karangasem, melaksanakan upacara abhiseka di Puri Amlarajya pada 1611 dan resmi menggunakannya sebagai pusat pemerintahan pada 22 Juni 1640.


Pada 17 Agustus 1970, Bupati Anak Agung Gede mendeklarasikan Amlapura sebagai ibu kota Kabupaten Karangasem. Nama "Amlapura" dipilih berdasarkan tiga dokumen sejarah yang menyebut kata "Amla": Puri Amlarajya, naskah lontar Negarakertagama yang menyebut Karangasem sebagai Amlanegantun, dan Babad Dalem yang merujuk wilayah timur Bali yang diperintah oleh Ida I Dewa Karang Amla.


Secara formal, Kota Amlapura ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Karangasem melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 284 pada 28 November 1970. Pada 17 Agustus 1971, monumen lambang daerah diresmikan sebagai simbol kebanggaan Kabupaten Karangasem, yang menjadi awal perayaan HUT Kota Amlapura yang disinkronkan dengan HUT Kemerdekaan RI.


Setelah penelitian panjang dari 2013 hingga 2015, pada masa pemerintahan Bupati I Wayan Geredeg dan I Made Sukerana, ditetapkan bahwa hari jadi Kota Amlapura jatuh pada 22 Juni 1640, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 1 Tahun 2015. Tanggal ini dipilih berdasarkan sejarah eksistensi Ida I Dewa Karang Amla dan Dinasti Arya Batan Jeruk sebagai perintis berdirinya Karangasem. Setiap tahun, 22 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Amlapura.


Bupati Gede Dana, selaku Inspektur Upacara, di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari jajaran pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem, pasukan TNI POLRI, dan pelajar, membacakan sambutan PJ Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya. "Saya mengapresiasi pelaksanaan perayaan HUT Kota Amlapura yang bersamaan dengan peringatan Bulan Bung Karno," katanya.


Dalam sambutan PJ Gubernur menyampaikan selamat Hari Jadi Kabupaten Karangasem yang ke-384, disertai doa agar pembangunan di Karangasem terus maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.


Tema peringatan kali ini adalah "Karangasem Jani Wi (Jana Kerthi Wikrama)", yang bermakna pemuliaan hidup manusia secara sakala-niskala melalui sumber daya manusia yang unggul dan bermartabat untuk pembangunan.


PJ Gubernur Bali menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi terhadap globalisasi untuk mempercepat kemajuan daerah dengan pembangunan berkelanjutan. Upaya bersama diperlukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem, pengentasan kemiskinan, dan stunting. Hal ini harus dimulai dari validasi data, pemetaan akar masalah, hingga intervensi yang tepat sasaran.


Pembangunan sumber daya manusia yang unggul harus dimulai sejak dalam kandungan, memastikan bayi lahir sehat dan tumbuh kembangnya terjaga. Selain itu, upaya meningkatkan standar kehidupan dasar, kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, peningkatan infrastruktur, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan pengurangan beban masyarakat harus terus dilakukan.


PJ Gubernur juga menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan di Karangasem harus bersifat partisipatif, memperhatikan aspirasi masyarakat dan sejalan dengan rencana pembangunan Provinsi Bali dan Nasional. 


Berbagai program untuk menata keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan melalui perlindungan, pemuliaan, dan penyucian alam semesta, serta pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan bermartabat, harus dijalankan secara tertib, konsisten, dan berkelanjutan oleh pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat. 


Dengan demikian, diharapkan Kabupaten Karangasem dapat mencapai keadaan yang tata-titi tentram kerta raharja.


Ditemui seusai Apel, Bupati Gede Dana mengajak masyarakat di Kabupaten Karangasem untuk semakin bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi dan informasi. "Manfaatkan secara positif untuk mendorong bisnis, investasi, dan peningkatan transaksi perekonomian di Karangasem," ujarnya.


Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Karangasem dari masa ke masa, termasuk, I Wayan Geredeg, SH., MAP (Bupati Periode 2005-2015), I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos, MAP (Bupati Karangasem Periode 2016-2021), Drs. I Gusti Putu Widjera (Wakil Bupati Karangasem Periode 2000-2005), I Made Sukerana, SH (Wakil Bupati Karangasem Periode 2010-2015), I Wayan Sukadana, S.Sos (Ketua DPRD Kabupaten Karangasem Periode 2004-2009), Forkopimda Karangasem, Penglingsir Puri Karangasem termasuk Bupati/Walikota se-Provinsi Bali, para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Karangasem, dan undangan lainnya.


Upacara juga dimeriahkan dengan menyanyikan lagu Mars Karangasem, Hymne Karangasem dan Mars Maskot Karangasem yang dibawakan oleh regu paduan suara Gita Suara Pemkab Karangasem dan Korsik GAP(Gita Adi Praja) Karangasem dan Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih oleh Pasukan Paskibra Karangasem angkatan tahun 2024. (Rls)

Bupati Tamba Serahkan Bantuan Karya Pitra Yadnya Kusa Pranawa Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara


Jembrana , Bali Kini -
  Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara gelar Karya Pitra Yadnya Kusa Pranawa, Minggu (23/6). Sebanyak 160 sawa akan disucikan dalam upacara Atma Wedana atau Ngaben Massal yang dilaksanakan Desa Adat Puseh Agung.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba hadir dalam acara atma wedana itu mengapresiasi atas terselenggaranya upacara .

"Tentu hal Ini menjadi wujud penghormatan dan pengabdian kepada leluhur serta sebagai bentuk kebersamaan dan gotong-royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat," ucapnya.

Ia meyakini karya ngaben ini merupakan salah satu bagian dari kewajiban/hutang umat sedharma yang lahir di bumi. Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana terhadap karya tersebut, Bupati I Nengah Tamba serahkan bantuan dana secara simbolis sebesar Rp. 200 Juta bersumber dari APBD kepada Prawartaka Karya.

"Titiang sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana senantiasa mendoakan yadnya sane becik puniki bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Dukungan pemerintah diharapkan dapat meringankan beban dari masyarakat sareng sami," ujarnya.

Sementara itu Prawartaka Karya yang juga selaku Bendesa adat Desa Adat Puseh Agung I Ketut Budiarsa dalam laporannya mengatakan rangkaian Karya Pitra Yadnya Kusa Pranawa Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara digelar sejak tanggal 12 Juli sampai 25 Juni dengan sawe sebanyak 160.

"Peserta yang mengukuti karya pitra yadnya Atma Wedana atau Ngaben Massal ini sebanyak 160 sawe yang dibagi dari Nyekah atau memukur 84 sawa dan Ngelungah 76 sawa," ungkapnya.

Pihaknyapun mengatakan peserta yang mengukuti karya pitra yadnya Atma Wedana atau Ngaben Massal kali ini tidak dipungut biaya/ gratis karena sudah di suport oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

"Suksma antuk Pemerintah Kabupaten Jembrana utamanya Bapak Bupati atas bantuan yang diberikan tentu sangat meringankan beban keluarga yang melaksanakan atma wedana atau ngaben masal di Desa Adat Puseh Agung,"pungkas Ketut Budiarsa. ( Komang )

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved