-->

Minggu, 09 Juni 2024

Walikota Jaya Negara Buka Pedungan Village Festival.


Jadi Wahana Kreativitas Seni, Budaya Hingga UMKM Lokal. 


Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Pedungan Village Festival Tahun 2024 yang ditandai dengan penancapan tombak di Pemelisan Desa Adat Pedungan, Sabtu (8/6). Pelaksanana Pedungan Village Festival yang berlangsung dari tanggal 8-9 Juni dengan tema  "Wira Patra Paduwungan" dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Pemilihan Teruna Teruni Pedungan, UMKM hingga konser musik dari band ternama lokal san nasional. 


Hadir dalam pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Putu Budiarta serta tokoh masyarakat desa setempat. 


Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengapresiasi Pedungan Festival Tahun 2024 ini. Kegiatan ini sangat profuktif dalam memberikan wadah kreativitas dalam pengembangan seni, budaya untuk membangkitkan perekonomian serta menjadi wahana hiburan bagi masyarakat Kota Denpasar, khususnya masyarakat Pedungan. 


 “Kami mengapresiasi pelaksanaan Pedungan Village Festival dengan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kreativitas insan muda khususnya di wilayah Pedungan," ujar Jaya Negara. 


Lebih lanjut Jaya Negara menyampaikan, festival ini juga sebagai peluang untuk belajar tentang budaya dan seni, memperluas jejaring sosial, serta meningkatkan keterampilan sosial. Selain itu, dalam festival ini juga dapat mengeksplorasi minat dan bakat pribadi serta mendukung pertumbuhan dan pengembangan diri. Seperti dalam pemilihan Teruna Teruni Pedungan dengan peran insan muda sangat penting dalam pembangunan.


Walikota Jaya Negara juga mengapresiasi keterlibatan anak muda dalam kegiatan ini. Peran generasi muda juga dapat berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan lingkungan. Mereka dapat menjadi penggerak inovasi, pemimpin masa depan, dan agen perubahan dalam mengatasi tantangan global. Melalui pendidikan, pelatihan, dan partisipasi aktif, insan muda dapat membantu membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan maju.


“Kami harapkan kegiatan Pedungan Festival menjadi kebangkitan kreativitas masyarakat Pedungan baik dalam kebudayaan hingga meningkatkan perekonomian bagi masyarakat,” ujarnya.


Ketua Panitia Pedungan Village Festival, Ketut Wididana menyampaikan pelaksanaan Pedungan Village Festival merupakan agenda pertama yang dirangkai dengan HUT ke-35 LPD Pedungan. Kegiatan Pedungan Village Festival diisi dengan berbagai kegiatan yang diawali dengan kegiatan Roadshow Pedungan Village Festival diisi dengan berbagai perlombaan seni budaya dan olahraga untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak, SD, dan SMP, STT  hingga ibu-ibu PKK.


“Setelah roadshow kita laksanakan kegiatan puncak Pedungan Village Festival yang dipusatkan Pemelisan Desa Adat Pedungan yang berlangsung dari tanggal 8-9 Juni dimeriahkan dengan hiburan musik dan kuliner serta produk umkm lokal,” ujarnya. (Eka)

Walikota Jaya Negara Buka Pemecutan Kelod Art Festival III

 


Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Pemecutan Kelod Art Festival III Tahun 2024 yang ditandai dengan penancapan "Kayonan" di Parkir Selatan Trans Studio Mall Denpasar, Jumat (7/6) malam.

Wujud Penguatan Jati Diri dan Pemberdayaan Berdasarkan Kebudayaan Bali

Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Pemecutan Kelod Art Festival III Tahun 2024 yang ditandai dengan penancapan "Kayonan" di Parkir Selatan Trans Studio Mall Denpasar, Jumat (7/6) malam.

Pelaksanan Pemecutan Kelod Art Festival III akan berlangsung hingga hari Minggu, tanggal 9 Juni 2024 yang mengangkat tema “Segara Gunung - Witning Sarwa Prani". Artinya laut dan gunung adalah sumber kehidupan, konsep hulu dan hilir adalah berkesinambungan dalam kehidupan, keseimbangan alam. 

Antara hulu dan hilir juga perlu dijaga agar terciptanya kehidupan yang gemah ripah loh jinawi guna memberikan wadah kepada kelompok atau sekaha yang ada di masing-masing banjar dalam berkesenian dan pelestarian seni dan budaya Bali. 

Tampak hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkot Denpasar, I Wayan Budha, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Denpasar, Raka Purwantara, Camat se-Kota Denpasar, Perbekel Desa Pemecutan Kelod dan unsur terkait lainnya.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Pemecutan Kelod Art Festival III. Pihaknya mengaku bangga dan kagum atas komitmen Desa Pemecutan Kelod dalam menumbuhkan dan menjaga seni budaya yang dimiliki, serta memberikan wadah hingga ruang kreatifitas bagi pelaku kreatif dan UMKM untuk terus bertumbuh.

Dimana, lanjut Jaya Negara, melalui kegiatan ini secara langsung mendukung visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Hal ini khususnya pada misi kelima, yakni menguatkan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali. 

"Tentu kami dari Pemerintah Kota Denpasar berharap kegiatan semacam ini terus tumbuh sebagai upaya mewadahi kreatifitas untuk mendukung pelestarian seni budaya, termasuk juga mendukung pergerakan perekonomian lokal pelaku UMKM," ujar Jaya Negara.

Sementara Perbekel Pemecutan Kelod Wayan Tantra dalam laporannya mengatakan, kesenian merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Kreativitas yang meliputi kehidupan masyarakat Denpasar adalah suatu hal yang harus terus kita kembangkan, salah satunya melalui kegiatan festival seni.

Berdasarkan hal tersebut, Desa Pemecutan Kelod mengadakan kegiatan festival seni seperti perlombaan seni budaya (lomba kendang tunggal, lomba mekendang berpasangan, lomba tari condong, lomba tari gabor, lomba gegeuritan dan lomba kidung) dari setiap banjar yang ada di Desa Pemecutan Kelod. Selain itu, acara ini juga akan menampilkan aspek tradisional dan modern dari tiap kegiatannya. Bintang tamu dari band-band lokal juga akan turut memeriahkan festival, yang juga menjadi ajang hiburan dan pertunjukan talenta.

"Selain atraksi seni budaya, festival ini juga dimeriahkan dengan pameran beragam jenis kuliner dan pelaku ekonomi kreatif di Desa Pemecutan Kelod. Sehingga, pengunjung yang hadir, selain mendapatkan hiburan juga bisa memanjakan lidah dan perut dengan beraneka ragam kuliner lezat dari 26 pelaku UMKM di desa ini," ujarnya. (ays).


Bupati Tabanan Apresiasi Kekompakan Masyarakat Dalam Yadnya Bersama di Desa Kelating


Tabanan , Bali kini
- Pemerintah Kabupaten Tabanan akan berupaya selalu hadir memberikan apresiasi dan dukungan atas kekompakan masyarakat dalam membangun yadnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, saat kehadirannya pada uleman Ngupasaksi Yadnya Ngaben Bersama dan Metatah Bersama Desa Adat Kelating yang digelar di Wantilan Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Sabtu, (8/6).


Ikut turun di tengah-tengah masyarakat dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa dan I Wayan Lara, Asisten II, Jajaran Pimpinan OPD terkait, Camat dan jajaran Forkopimcam Kerambitan beserta Bendesa Adat setempat.  Kehadiran Sanjaya beserta jajaran dalam kesempatan tersebut mendapatkan sambutan hangat dan penuh sukacita dari krama adat setempat yang telah memadati area wantilan. 


Pelaksanaan rangkaian Upacara Ngaben Kinembulan dirangkaikan dengan Metatah Bersama ini puncaknya jatuh pada Senin, 10 Juni 2024 mendatang. Hal ini merupakan perwujudan atas kekompakan dan kerjasama masyarakat Desa Adat Kelating yang terdiri dari 685 KK aadat, dalam membangun yadnya. Kebersamaan ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya.


Melalui sambutannya, Sanjaya sampaikan rasa terima kasih atas kekompakan masyarakat Desa Adat Kelating yang telah bergotong-royong dalam mewujudkan Yadnya. Begitupun dengan masyarakat Tabanan yang Sanjaya lihat sangat kompak bersatu dalam setiap membangun yadnya, sehingga hal ini sangat diharapkan bisa menjadi panutan dan inspirasi bagi daerah lain.


“Tiang lihat selama 10 sampai 15 tahun niki, masyarakat Tabanan disaat membangun Yadnya menjadi pionir. Pionir dalam arti menerobos tatanan era baru yang selama ini ada paradigma ngaben bersama, metatah bersama dengan biaya yang sangat sedikit, murah dan lain-lain sempat dikategorikan yadnya niki katakanlah tidak baik, katakanlah seperti itu. Tapi Tabanan niki sangat konsisten membangun yadnya, apalagi titiang di Pemerintah Kabupaten Tabanan sering hadir memberikan upasaksi dan motivasi karena dalam sebuah yadnya itu ukurannya tidak mesti harus mahal, tidak harus sendiri dan lain-lain,” ujar Sanjaya.


Selaku Guru Wisesa dan murdaning jagat di Kabupaten Tabanan Sanjaya menyampaikan pemahamannya terkait dengan esensi yadnya sebagai korban suci yang tulus ikhlas. Pihaknya menilai, bahwa pelaksanaan yadnya di Bali didasarkan atas sebuah persepsi, cara pandang dan keyakinan. Dimana yadnya yang satwika terwujud dengan dasar tulus ikhlas, dipuput oleh Sang Sulinggih, disaksikan oleh murdaning jagat sehingga yadnya memargi antar, sida sidaning don. Itulah yang dikatakan Sanjaya yang merupakan yadnya yg paling tinggi.

“Dalam membangun yadnya, Panca Yadnya, baik Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya sudah termasuk kedalam awig-awig, perarem maupun kesepakatan-kesepakatan. Jadi tidak ragu lagi membangun Yadnya yang ruang lingkupnya kompak bersama seperti saat ini, itu yang tiang lihat, tiang amati betul bagaimana dinamikanya pasemetonan kita di Tabanan ini,” imbuh politisi asal Dauh Pala tersebut.


Untuk itu Sanjaya bersama jajaran dalam mewujudkan Pemerintahan Era Baru ini, dengan ikut hadir di tengah-tengah masyarakat. Dengan mengingatkan kembali slogan Paduraksa Jayaning Singasana, Pemerintah ikut serta membantu meringankan beban masyarakat, salah satunya dalam pelestarian adat, agama, tradisi dan seni budaya, sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.


Di kesempatan yang sama, selaku Bendesa Adat Kelating, Dewa Made Maharaja sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya selaku murdaning jagat Tabanan beserta jajaran yang telah hadir dan menyaksikan langsung rangkaian upacara Yadnya tersebut. Besar harapannya agar kedepan Pemerintah Kabupaten Tabanan selalu senantiasa memberikan dukungan dalam tiap kegiatan di masyarakat.


Lebih lanjut Dewa Made Maharaja menerangkan, dalam rangkaian upacara ini diikuti oleh 36 sawa dengan biaya sebesar Rp. 5.000.000 per sawanya, lalu 39 orang ngelangkir, 10 ngelungah, 1 orang nebusin dengan biaya masing-masing 1.000.000 per orangnya, juga 19 orang metatah / mesangih, 10 orang nelubulanin, 3 orang ngerorasin, dengan biaya masing-masing Rp. 1.500.000 per orangnya.


Usai hadir menyaksikan rangkaian upacara metatah massal, Bupati Sanjaya beserta jajaran berkesempatan melayat ke rumah duka Almarhum Ibu Ketua TP PKK Desa Kelating, Ny. Ni Luh Nyoman Supartini,S.Pd (58 tahun) yang merupakan istri dari Bapak Perbekel Desa Kelating. Melalui kesempatan tersebut Sanjaya sampaikan duka terdalam atas kepergian almarhum yang meninggal pada Kamis, 6 Juni lalu akibat sakit gagal ginjal. Dukungan pun disampaikan sanjaya kepada keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa diberikan ketabahan. [tbn/rl]



Bungan Desa Ke-49, Bupati Sanjaya Tonjolkan Ragam Potensi Unggulan Desa Tengkudak Tabanan


Tabanan , Bali Kini – 
Program Unggulan Bupati Ngantor di Desa atau “Bungan Desa” telah menjelma menjadi tonggak sejarah yang memasuki kunjungan yang ke-49. Sebagai inisiator program yang konsisten, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, telah sukses menggalang program pelayanan langsung yang merambah ke pelosok desa di Tabanan. Dalam upayanya, Bupati Sanjaya tak hanya berperan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pelopor perubahan yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang dimulai dari Desa, Jumat (7/6). 

 

Dalam kunjungannya ke Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel tersebut, tak hanya menyajikan ragam layanan secara langsung, Bupati Sanjaya juga menitikberatkan potensi unggulan Desa yang tersohor dengan produksi pertanian “Beras Merah”, produksi ketan hitam (injin), termasuk produksi madu kele-kele, serta budidaya ikan nila dan lele yang diolah menjadi nila goreng rapuh tulang, berikut juga dengan potensi wisata Kampoeng Jalak Bali melalui budidaya serta pelepasliaran jenis burung endemik asli Bali tersebut. 

 

Saat itu pihaknya didampingi oleh salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekda, Para Asisten, seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemkab, berikut Kepala Bagian di lingkungan Setda, Camat Se-Kabupaten Tabanan, para Kepala Instansi Vertikal, serta Perbekel, Bendesa Adat, Kelompok PKK dan para Tokoh Masyarakat. Antusiasme yang luar biasa dari masyarakat setempat menjadi bukti konkret akan relevansi dan kebutuhan terhadap adanya program tersebut.

 

Salah satu keberhasilan yang patut dicatat dari program ini adalah adanya peningkatan aksesibilitas pelayanan publik langsung ke masyarakat desa. Mulai dari pelayanan perijinan, pendidikan, hingga kesehatan, semua dapat dinikmati oleh warga setempat di Desa masing-masing. Kehadiran Bupati Sanjaya dan jajaran tidak hanya mengangkat potensi Desa Tengkudak, tetapi juga memberikan dorongan bagi percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

 

Salah satu momen gemilang dari kunjungan tersebut adalah saat Bupati Sanjaya dan rombongan berkunjung ke Banjar Penganggahan Desa Tengkudak. Saat itu Bupati dan jajaran mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) "Dwi Tunggal" yang terlibat dalam proses pembuatan Nila Rapuh Tulang. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Kampoeng Jalak Bali di Banjar Tingkih Kerep Desa Tengkudak untuk meresmikan lokasi tersebut. Acara tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tabanan yang kemudian diikuti dengan pelepas liaran Burung Jalak Bali sebanyak dua pasang.

 

“Hari ini saya berada di Desa Tengkudak, dalam rangka Bungan Desa, biasanya kita berkantor di Desa pada pagi hari, tapi sekarang dari siang sampai malam, ini sebagai bukti cinta kasih pemerintah terhadap masyarakat di Desa Kita. Tujuannya salah satunya untuk mendekatkan pelayanan kita di Kabupaten Tabanan, termasuk Perijinan, KTP, Kesehatan, Perpustakaan, Capil, Semara Ratih, Pengentasan Stunting dan lainnya. Animo masyarakat juga sangat luar biasa," ujar Sanjaya dalam wawancara singkat sore itu. 

 

Pihaknya juga menerangkan, banyak potensi yang bisa diangkat dari Desa Tengkudak, termasuk kunjungannya di KWT Dwi Tunggal yang memiliki kuliner dengan ciri khas cita rasa luar biasa, yakni Nila Tulang Rapuh. Ini sangat unik dan sangat mencirikan Tabanan. “Tadi sudah saya respon secara langsung, kita juga lihat sektor pertanian, dan perkebunan, juga tadi kita melepas burung jalak Bali, luar biasa ada 20 ekor Jalak Bali dilepas di habitatnya, sudah ada awig-awig perarem yang menjaga lingkungan, merawat pertiwi, keren banget," imbuh Sanjaya.

 

Sanjaya juga berkesempatan bertemu langsung dengan para wisatawan mancanegara yang ikut menyaksikan pelepasan burung Jalak Bali dan mengapresiasi keberadaan Kampoeng Jalak Bali tersebut. “Di samping mendekatkan diri dengan masyarakat, kita juga lihat keunggulan Desa yang ada di sini, tujuannya nanti kita angkat apa persoalan yang ada, misal infrastruktur, adat, sosial, juga Bumdes, sehingga nanti, dalam rangka menuju Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani bisa dipercepat perwujudannya demi kesejahteraan Tabanan yang kita cintai. Banggalah sebagai orang Tabanan," tegasnya saat itu. 

 

I Ketut Suartanca selaku Perbekel Desa Tengkudak, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya pada Bupati dan jajaran yang berkantor di Desa sore itu. Baginya, ini merupakan suatu momen atau peristiwa penting yang tercatat di Desa Tengkudak, yang akan selalu diingat oleh masyarakat dan generasi mendatang. “Apresiasi dari kami Pemerintah Desa dan juga atas saya Pribadi, mengucapkan banyak terima kasih. Semoga kedepannya dampak daripada Bungan Desa ini, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat kami, termasuk juga dalam menjaga lingkungan," papar Suartanca.[rls]

Wawali Arya Wibawa Pimpin Rakor Bersama Komunitas Peduli Sungai


 Ket. Foto : Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa pimpin rapat koordinasi dan evaluasi bersama Komunitas Peduli Sungai (KPS) se-Kota Denpasar terkait Pengelolaan Sungai di Kota Denpasar, pada Jumat (7/6).
 

 

Denpasar, Bali Kini- Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa pimpin rapat koordinasi dan evaluasi bersama Komunitas Peduli Sungai (KPS) se-Kota Denpasar terkait Pengelolaan Sungai di Kota Denpasar, pada Jumat (7/6) di Warung Subak, Jalan Antasura Denpasar. 


Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi  Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AAN Bagus Airawata, Kepala Dinas LHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa, Kepala Satpol PP Denpasar, AAN Bawa Nendra, Ketua KPS Kota Denpasar, I.B Anom Parwatha serta puluhan undangan yang terdiri dari para penjaga pintu bendung serta anggota KPS se -Kota Denpasar. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, melalui Rakor dan Evaluasi pengelolaan sungai ini, Pemerintah Kota Denpasar ingin mendengar secara langsung aspirasi dari rekan-rekan petugas di lapangan terkait penanganan dan penanggulangan kawasan sungai di Kota Denpasar dari pencemaran sampah, limbah domestik rumah tangga, dan sampah limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3). 


"Tentu hasil dari pertemuan ini akan kami jadikan catatan dan evaluasi guna menajamkan kembali program pengelolaan sungai berkelanjutan di Kota Denpasar, di mana selama ini Pemkot Denpasar melalui serangkaian program telah bergerak dengan seluruh elemen baik desa adat maupun komunitas-komunitas" tambah Arya Wibawa. 


Sementara Kadis PUPR Kota Denpasar, AAN Bagus Airawata mengatakan, tindak lanjut dari rapat koordinasi ini akan kami jadikan catatan dan petakan. Apa yang selama ini masih menjadi kendala di lapangan bagi rekan-rekan para penjaga pintu bendungan, serta para komunitas Peduli Sungai saat melaksanakan kegiatan di lapangan dapat menjadi solusi bersama dalam menjaga kebersihan sungai secara berkelanjutan.


"Nantinya semua akan kami evaluasi dan tentu saja akan semakin kami tajamkan lagi program kolaborasi dengan DLHK dan KPS Kota Denpasar yangs selama ini telah dijalankan, seperti edukasi kepada masyarakat dan juga mengintensifkan pengerahan pasukan biru PUPR agar program pengelolaan sungai berkelanjutan" tegasnya. 


Sementara Gede Mantrayasa dari KPS Katon Jaya Banjar Tegeh Sari, menyambut baik pelaksanaan rapat koordinasi yang difasilitasi Pemkot Denpasar dengan KPS se-kota Denpasar dan para penjaga pintu bendung ini.


 "Ini menjadi langkah yang baik bagi kami menyampaikan apa saja yang terjadi di lapangan langsung kepada pemerintah. Tentu kami semua ingin program pengelolaan sungai yang telah ada selama ini semakin baik dan berkelanjutan" ujarnya. (esa)

Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Tampil Dalam Puncak Acara HKG PKK Ke-52 Provinsi Bali Tahun 2024


Tabanan , Bali Kini 
– Kembali sumbangkan suara emasnya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.,S.H.,M.M tampil di panggung Gedung Ksirarnawa, UPT Taman Budaya Provinsi Bali, sebagai juara pertama dalam kegiatan Puncak Acara Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-52 Tingkat Provinsi Bali, yang mengambil tema, “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju”, Jumat (7/6).

Penyelenggaraan Puncak Acara HKG PKK digelar setiap tahun, di mana pada hakikatnya sebagai momentum peringatan hari lahirnya gerakan PKK. Secara nasional, HKG PKK telah dilaksanakan di Surakarta, Jawa Tengah pada 16 Mei 2024 lalu. Dalam puncak acara Provinsi Bali yang berlangsung kali ini, dihadiri langsung oleh PJ Gubernur Bali, SM. Mahendra Jaya, PJ. Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Ida Mahendra Jaya, Para OPD Terkait di Provinsi Bali dan juga Seluruh Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali beserta anggota, dibuka oleh penampilan tari pendet oleh pemenang Juara I yaitu Kabupaten Gianyar, sebagai tari penyambutan. 

Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng, disertai penampilan spektakuler dari Janger Kolok Desa Bengkala Kabupaten Buleleng, Tarian Trunajaya oleh Tim Juri Tari, Persembahan lagu dari Voice of Bali, Penampilan Kreasi Jingle Gelari Pelangi dan sebagai gongnya yaitu penampilan juara I Lomba Bernyanyi dari TP PKK Kabupaten Tabanan, di mana Ny. Rai Wahyuni Sanjaya sebagai juara saat itu menyumbangkan lagu Bungan Sandat sebagai lagu wajib dan Lagu “Aku Makin Cinta” sebagai lagu pilihan, yang dibawakan bersama dengan Sekretaris TP PKK Kabupaten Tabanan. 


Melalui berbagai rangkaian kegiatan dan juga program-program pokok PKK yang telah berlangsung, PJ. Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya dalam sambutannya saat itu menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya, terutama kepada jajaran TP PKK seluruh Bali, baik Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga Desa dan Kelurahan juga para kader atas upaya dan peran nyatanya selama ini sebagai mitra kerja terdepan Pemerintah, dalam meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat. 


“Tentu saya juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada para panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan luar biasa, selamat kepada Ibu-ibu PKK semua yang telah tampil dengan luar biasa, tidak ada kalah dan menang, semuunya juara” tegasnya. Pihaknya juga senantiasa berterima kasih kepada PKK telah memberikan bantuan yang luar biasa dalam meningkatkan pendapatan keluarga dan menciptakan kemandirian ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan, pengembangan UMKM dan akses permodalan ekonomi mikro, juga meningkatkan akses pelayanan kesehatan. 


Pemerintah Provinsi Bali saat itu juga berharap, untuk terus meningkatkan semangat dan semakin inovatif serta terus bersinergi / ngerombo membantu menyelesaikan persoalan sosial dan tentunya harapannya agar PKK mampu tumbuh sebagai sebuah gerakan yang semakin berperan dan menjadi ujung penerus dalam menjalankan program-program pemerintah pusat maupun daerah. 


Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ida Mahendra Jaya, di mana, dalam perayaan HKG Ke-52 ini diharapkan dapat membawa semangat dan energi baru dalam setiap langkah kader PKK untuk bergerak bersama menyukseskan gerakan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, rakyat Indonesia.


Bunda Rai saat itu mengaku bangga dan bersemangat dalam memberikan penampilan terbaiknya di puncak acara HKG ke-52. Penampilannya juga mendapat apresiasi dan antusiasme dari para penonton yang memenuhi Gedung Ksirarnawa siang itu. Bagi Bunda Rai, kemenangannya sebagai juara I dalam lomba bernyanyi tidak hanya merupakan sebuah prestasi pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Tabanan. Momen ini juga diharapkannya untuk menjadi ajang berbagi semangat dan energi positif dalam memajukan gerakan PKK. 


“Kami sangat bersemangat menunjukkan yang terbaik dari Tabanan hari ini, mudah-mudahan semangat hari ini juga nantinya bisa menjadi energi baru yang terus bisa menginspirasi kita di PKK untuk menjadi garda terdepan dan motor penggerak dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. PKK harus terus bersemangat, bergerak bersama mendukung program-program Pemerintah," ujarnya siang itu.[rls]

Peringati Bulan Bung Karno, Pemkab Tabanan Gelar Giat Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten di Pura Luhur Batukau


Tabanan , Bali Kini 
– Dalam rangkaian perayaan Bulan Bung Karno yang rutin diperingati di sepanjang bulan Juni, sekaligus bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam hal ini di bawah komando langsung Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, gelar kegiatan “Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten” yang juga diartikan sebagai kegiatan penanaman pohon upakara, di Areal Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat (7/6). 

Mengajak serta Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Tabanan, Para Asisten Setda, Inspektur, Para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Direktur BPD Cabang Tabanan dan Para Kepala Instansi Vertikal termasuk Camat Se-Kabupaten Tabanan, Para Perbekel dan Bendesa Adat setempat, ibu-ibu TP PKK setempat dan Kelompok Wanita Tani hingga komunitas pecinta lingkungan dan seluruh pihak yang terlibat.

Giat Merawat Pertiwi pagi hari tersebut tak hanya diisi dengan aktivitas penanaman tanaman upakara dan dapur hidup di areal Pura Batukau, namun juga diisi dengan pelaksanaan vaksinasi anjing sebagai wujud komitmen Pemkab Tabanan dalam menjaga Daerah Bebas Rabies, serta peninjauan pembangunan di Pura Beji dan penyerahan dana hibah kepada masyarakat di wantilan Pura Luhur Batukau.

Adapun pelaksanaan Giat Merawat Pertiwi termasuk vaksinasi rabies, ditargetkan untuk 50 ekor anjing lokal, sementara penanaman tanaman Upakara dan Dapur Hidup, terdiri dari 48 pohon (Jeruk Limo, Purut, Daun Salam, Tingkih, Pangi, Bunut dan Beringin) di mana, tanaman pohon jeruk limo saat itu ditanam langsung oleh Bupati Sanjaya. Selanjutnya yaitu 137 tanaman pohon buah-buahan seperti alpukat, durian, mangga, klengkeng, sawo kecik dan pohon cempaka dan dilanjutkan dengan tanaman dapur hidup seperti kunyit, jahe, kencur, laos, cabai dan sereh. 

Momen yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini menjadi lebih istimewa, terutama dalam tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian yang secara konsisten ditunjukkan, dalam upaya memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan. Di mana dalam pelaksanaannya, melibatkan berbagai pihak maupun masyarakat luas, diantaranya keterlibatan para ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani dalam prinsip berdikari di bidang perekonomi dengan menjual produk UKMnya, juga turut serta dari para kepala OPD, dengan tema ngrombo untuk menanam pohon upakara dan tanaman dapur hidup yang nanti akan bermanfaat bagi masyarakat disekitar Pura Batukau dan masyarakat Wongaya Gede, Penebel.

“Dalam merawat alam lingkungan terus kita implementasikan, salah satunya dengan merawat pertiwi, ini bukan hanya melakukan peninjauan dengan menanam pohon upakara bumi banten, jadi Areal Batukau ini sangat suci, memang kita jaga kesakralan dan kesuciannya, di mana salah satunya juga kita edukasi masyarakat bagaimana kita menjaga alam lingkungan dengan menanam pohon-pohon yang bermakna. Saya tadi menanam pohon lemo bali, walaupun lemo ini kecil tapi maknanya luar biasa dan sangat diperlukan, mudah-mudahan juga bisa menginspirasi buat masyarakat Tabanan Bali," jelas Sanjaya.

Rasa bangga disampaikan Sanjaya saat itu, di mana kebersamaan yang terjalin dalam menjaga alam juga merupakan wujud dari keyakinan, bahwa kita harus memberikan kontribusi nyata bagi daerah kita sendiri, di mana harapannya juga untuk mendorong potensi alam pertanian yang ada di Kabupaten Tabanan, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang baik untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

“Merawat pertiwi ini seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga manusia, semua yang ada di alam semesta ini kita rawat, itu yang disebut dengan merawat pertiwi. Mudah-mudahan di bulan Bung Karno ini Tabanan bisa terus kita rawat bersama,” imbuhnya. Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya juga sempatkan memborong jajanan Bali seperti laklak, lukis, abug dan entil Wangaya Gede, yang dijajakan oleh masyarakat setempat dan dibagikan kembali kepada seluruh peserta yang turut andil dalam mengikuti kegiatan. Konsep berbagi tersebut, diharapkan dapat semakin mempererat kebersamaan yang terjalin saat itu. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia saat itu, giat pagi itu dirangkaikan dengan peresmian Tisira (Tim Siaga Rabies) oleh Bupati Tabanan, penyerahan bantuan dan penghargaan, termasuk penyerahan hibah pertanian dan penyerahan piagam penghargaan berprestasi di bidang pertanian. “Kegiatan ini dilaksanakan bedasarkan kolaborasi dari tokoh-tokoh masyarakat, ASN, gerakan pramuka, anak-anak dan forum peduli lingkungan, dengan sumber dana donasi, gotong royong dan didukung APBD Provinsi dan dari Dinas lingkungan hidup Provinsi Bali,” terangnya [tb/ls]

Gencar Sosialisasikan Perda Pengolahan Sampah, Pemkot Denpasar Dorong Kolaborasi Masyarakat Bersama Pemerintah.


Denpasar, Bali Kini -
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa secara resmi menutup acara Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar No 8 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah, yang digelar di Graha Sewakadharma, Jumat, (7/6). Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh para kepala dusun/kepala lingkungan beserta jajaran se Kecamatan Denpasar Utara ini diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah berbasis sumber. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa Sosialisasi ini merupakan langkah awal yang dilakukan dalam upaya memberikan pemahaman mengenai aturan pengelolaan sampah di Kota Denpasar. Dimana, pelaksanaan sosialisasi ini menyasar kepala dusun atau kepala lingkungan sebagai lapisan masyarakat terbawah. Sehingga diharapkan mampu mengugah partisipasi  guna mendukung pemilahanan sampah, serta melakukan pembuangan secara terjadwal. 


Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengajak kepala lingkungan/kadus untuk secara bersama sama melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang aturan baru ini kepada masyarakat di wilayahnya. Hal ini lantaran kepala lingkungan/ kadus lebih memahami karakteristik masyarakat di wilayahnya. 


"Mengatasi permasalahan sampah di kota besar seperti di Kota Denpasar tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi perlu juga dilakukan kolaborasi semua pihak, utamanya dari hulu nya yaotu masyarakat bersama pemerintah, ketika sampah sudah terpilah, dan dijadwalkan pembuanganya maka pengelolaanya di hilirnya akan tertangani dengan baik,” ungkapnya.


Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas DLHK, I Ketut Adi Wiguna menjelaskan, dengan diberlakukanya aturan ini maka diharapkan akan terjadi perubahan pola perilaku masyarakat dalam membuang sampah. Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mendorong terciptanya kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. 


“Kita harapkan Desa Dinas serta Kelurahan juga dapat berkolaborasi dengan Desa Adat, dalam membuat awig-awig terkait pengelolaan sampah di wilayahnya. Selain itu juga diharapkan dapat dibentuk tim Juru Pemantau Lingkungan (Jumali) untuk mendukung implementasi perda ini,” harapnya


Dia menambahkan, sosialisasi kali ini merupakan hari terakhir setelah dilakukan sosialisasi yang telah dimulai secara bergiliran di empat kecamatan. Sehingga diharapkan pada bulan oktober nanti masyarakat Kota Denpasar sudah membuang sampah secara terpilah serta membuang sampah secara terjadwal [ Arya/Hum.]

Pj Bupati Jendrika Serahkan Dana Hibah Uang dan Prasarana Pertanian


Klungkung , Bali Kini
- Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menyerahkan secara simbolis Dana Hibah Uang dan Prasarana Pertanian (Traktor Roda 2 dan Sprayer Elektrik) dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung/Kios Semprotan di Subak Dlod, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Jumat (7/6).

Pada kesempatan tersebut Pj Bupati Jendrika mengatakan bahwa pemerintah sangat mendukung sektor pertanian. Oleh karena itu, melalui bantuan yang diberikan ini nantinya bisa digunakan dengan sebaik-baiknya oleh krama subak sehingga nantinya bisa meningkatkan hasil produktivitas dan kualitas pertanian. Untuk pembangunan gedung semprotan ini nantinya diharapkan bisa berjalan lancar dengan kualitas yang maksimal. "Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini nantinya dapat memberikan daya dukung untuk para petani dalam mengembangkan pertanian," harapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida menyampaikan bahwa tujuan dari diberikannya bantuan ini nantinya dapat memberikan kemudahan serta meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanaman dapat meningkat. Selain itu, adapun enam subak penerima bantuan traktor roda 2 dan Hand Sprayer Elektrik diantaranya Subak Dlod Bakas, Subak Dlod Getakan, Subak Toya Hee, Subak Takmung, Subak Dawan dan Subak Pau.(puspa).

Tamba-Ipat Salurkan Boga Tresna Werdha di Kecamatan Melaya


Jembrana , Bali Kini  -
Hujan yang mengguyur sejumlah titik di Kabupaten Jembrana tak menghalangi langkah Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakilnya IGN Patriana Krisna (Ipat) untuk terjun langsung guna menjalankan program Boga Tresna Werdha.  Program tersebut  sudah berjalan sejak 2021 sebagai upaya membantu masyarakat lanjut usia (lansia) yang terlantar dengan memberikan makanan siap saji bergizi.  Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jembrana, program tersebut telah membantu 367 lansia dari Kartu Keluarga (KK) miskin di wilayah Jembrana.


“Hari ini saya bersama pak Wabup mendatangi kediaman dari mbah bakti di desa Melaya, Beliau disini tinggal sendiri dan astungkara beliau tetap sehat.  Program ini sebagai wujud kepedulian kami kepada lansia kurang mampu melalui pemenuhan makanan sehat dan bergizi yang diberikan dua kali sehari,” kata Bupati Tamba, saat menyalurkan bantuan Boga Tresna Werdha di Banjar Pangkung Tanah, Desa Melaya, Jumat (7/6). 


Bupati Tamba berharap dengan turun langsung  menyalurkan bantuan untuk dapat melihat kondisi fisik lansia dan melihat langsung lingkungan tempat tinggal penerima bantuan.


“Kita turun langsung untuk melihat situasi kondisi fisik daripada lansia tersebut dan melihat lingkungannya seperti apa. Astungkara program ini akan terus berlanjut dan fasilitas yang diberikan semakin ditingkatkan untuk mewujudkan Jembrana Emas 2026,” tuturnya.


Hal senada juga diungkapkan Wabup IGN Patriana Krisna bahwa program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada lansia kurang mampu melalui pemenuhan makanan sehat dan bergizi.  


Selain itu, kunjungannya tersebut  juga untuk mengevaluasi program dari pemerintah daerah dapat membantu masyarakat lanjut usia (lansia).   Dirinya berharap program ini dapat berkelanjutan dan tentunnya akan lebih banyak dapat membantu lansia. 


“Kalau tahun ini kita dapat membantu sebanyak 367 yang masuk dalam DTKS, saya harap kedepannya dapat lebih banyak membantu lansia, ” harapnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, program Boga Tresna Werdha ditujukan untuk lansia nonpotensial. Bantuan makanan cepat saji bergizi ini disalurkan secara langsung kepada lansia sebanyak dua kali sehari.


 “Semoga program ini dapat membantu lansia hidup dengan sehat dan memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas hidupnya,”tandasnya (Adi/HuJ)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved