-->

Sabtu, 25 Mei 2024

Satu Warga Meninggal Akibat Rabies, Vaksinasi Rabies Terhadap HPR Terus Digencarkan


Karangasem, Bali Kini
- Satu orang warga meninggal dunia akibat gigitan HPR (Hewan Pembawa Rabies). Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah saat ditemui dalam pelaksanaan vaksinasi rabies di Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem beberapa waktu lalu. 


"Satu warga meninggal itu digigit HPR, TKPnya di Karangasem, namun meninggalnya di Gianyar," Kata Siki Ngurah. 


Pasca kejadian tersebut Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem terus menggencarkan vaksinasi rabies di daerah rawan penularan rabies di seluruh kecamatan Kabupaten Karangasem. Dimana hingga saat ini jumlah HPR di Karangasem yang telah divaksin rabies dari bulan Januari hingga Mei 2024 ialah 33.000 atau 41%. Sementara jumlah eliminasi selektif ialah 71 ekor. Sementara jumlah depopulasi dengan cara sterilisasi ialah 239 ekor. 


Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengatakan, stok Vaksinasi rabies untuk HPR masih banyak, yakni mencapai 14.000 dosis, dan  jumlah kasus gigitan HPR di Bali mencapai 19.000 kasus. Sedangkan gigitan HPR di Kabupaten Karangasem mencapai 711 kasus. 


"Di Bali gigitan HPR mencapai 19.000 kasus sementara baru 1 orang yang dinyatakan meninggal akibat rabies. Itu berkat ke siagaan kita sehingga kedepannya nanti Bali ini aman dari Rabies, " Tandanya. 


Bupati Karangasem, I Gede Dana juga menyampaikan hal yang sama dimana di Kabupaten Karangasem sendiri menargetkan Bali bebas rabies di tahun 2028. "Populasi anjing di Karangasem ada 81.155. Vaksinasi terus digerakkan secara berkelanjutan dengan target 80 persen," Tegasnya. (Ami)

Efek WWF, Hotel Di Karangasem "Kecipratan" Tamu


Karangasem, Bali Kini - 
Pasca diadakannya WWF di Provinsi Bali, dimana para delegasi memadati hotel hingga penginapan di wilayah Bali Selatan. Di Bali Timur, para pelaku wisawatan juga mendapat dampak dari terlaksananya WWF. 


Di Kabupaten Karangasem sendiri, okupansi hotel bertambah hingga 10%-15% secara rata-rata. Hal ini dikatakan oleh I Wayan Kariasa, Ketua PHRI Kabupaten Karangasem, Rabu (22/5/2024). 


"Sampai Saat ini okupansi hotel di Karangasem penghuninya di atas 60%-70%. Tang mana merupakan efek dari WWF juga jadi wisawatan yang mau booking di Selatan pindah ke sini. Walaupun tidak secara langsung delegasinya namun tamu-tamu yang lain jadi beralih dan mau menginap di sini, " Tandasnya. 


Jumlah kamar hotel di Kabupaten Karangasem sendiri ada 3.800 kamar berasal dari kluster kecil hingga bintang lima. Sementara di hotel milik I Wayan Kariasa sendiri, di Ashyana Candidasa, jumlah kamar ada 20, dan telah terisi 70%.


"Pada situasi ini biasanya di bulan Mei jika tidak ada delegasi WWF kamar terisi 40% secara general. Namun sekarang karena pengaruh WWF maka ada peningkatan, " Katanya. 


Sementara, untuk high season sendiri biasanya ada di Bulan Juni, Agustus dan September. (Ami)

Belasan Warga Karangasem Terserang Miningitis, Satu Warga Kritis Alami Kehilangan Pendengaran dan Sakit Pinggang Hebat

 


Karangasem, Bali Kini -
Belasan warga di Banjar Kreteg, Desa Sibetan diduga terkena meningitis, akibat mengkonsumsi lawar babi merah. Dengan gejala demam, pusing, sendi sakit, hingga kaku pada leher belakang. 


Sejumlah warga sempat di dirawat di RSUD BaliMed Karangasem dan RS Karangasem, menyusul dua pasien kritis dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. Sementara itu, salah seorang warga yang masih kritis sudah diperbolehkan pulang, namun pasien  tersebut masih mengeluhkan sakit pinggang hebat serta mengalami kehilangan pendengaran. Salah satu keluarga pasien, Ni Wayan Candri menuturkan, "Suami saya belum bisa bangun. Sudah sempat dirawat selama 3 hari, sekarang harus dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena telinganya tidak dapat mendengar sama sekali, " Katanya. 


Sementara Kepala Dusun Kreteg, I Kadek Budiarta membenarkan kejadian tersebut. "Ada 8 orang yang dirawat di RS kemudian sisanya rawat jalan. Total warga yang terserang Miningitis itu ada 12 orang. Ini karena mereka mengkonsumsi lawar di acara pernikahan salah satu warga kami,"katanya, Kamis (23/5/2024). 


Mengetahui fakta jika lawar tersebut, ratusan warga lainnya yang sempat mengkonsumsi lawar disalah satu pernikahan warganya kini sedang dipantau kondisi kesehatannya oleh Dimas Kesehatan. "Saat ini kita memantau perkembangan kondisi kesehatan warga lainnya yang juga sempat ikut menyantap olahan daging babi saat upacara perkawinan berlangsung," kata Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Guti Bagus Putra Pertama. 


Sementara, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Karangasem bergerak cepat melakukan penelusuran terhadap sumber ternak babi yang dipotong dan digunakan saat upacara pernikahan tersebut. (Ami)

Jumat, 24 Mei 2024

Membangun Tata Kelola dan Sistem Data Online Pasraman DKI Jakarta


Keterangan Foto: 
Nama diurut dari paling kiri (Made Sukendria/Ketua Panitia, Ida Bagus Yudhi Arnawa/Ketua PHDI Prov. DKI Jakarta, Made Sudarta/Ketua SDHD Jakarta Raya, Putu Jaya Adnyana Widhita/Pembimas Hindu Kemenag Kanwil DKI Jakarta, I Nyoman Teguh Prasidha/Ketua Yayasan Mandira Widhayaka)

Jakarta , Bali Kini - Yayasan Mandira Widhayaka menggelar Focus Group Discussion di Gedung Dharma Sevanam, Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat,(24/5/2024). Kegiatan tersebut merupakan agenda FGD perdana yang dilaksanakan untuk membahas soal keberadaan Pasraman di Jakarta.


Ketua Panitia Pelaksana, Made Sukendria menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini sebagai langkah awal pendataan pasraman Hindu yang ada di Jakarta. Dirinya juga menyinggung tema pada kegiatan tersebut yang berkaitan dengan pengelolaan sistem data online yaysan dan pasraman.


"Dasar pelaksanaan FGD karena dirasa adanya gap (jarak) antara Yayasan Mandiri Widhayaka dengan pasraman yang ada di wilayah Jakarta. Sehingga kami dari yayasan secara hukum yang menaungi pasraman-pasraman mengadakan focus group discussion (FGD) dengan tema membangun tata kelola dan sistem data online pasraman dan yayasan. Sehingga diperoleh data-data pasraman yang ada di Jakarta" jelas 


Pada kesempatan yang sama Ketua Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Jakarta Raya, Made Sudarta yang sekaligus pembina Yayasan Mandira Widhayaka menceritakan kembali terbentuknya Yayasan itu. Dirinya menyebut hal itu didasari keinginan orang tua menginginkan anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan agama.


"Yayasan Mandira Widhayaka terbentuk karena ada orang tua yang ingin anaknya memperoleh pendidikan agama walaupun sekolah di sekolah umum" terangnya.


"Singkat cerita di Jakarta ada 3 pura, sehingga bangunlah pasraman-pasraman di pura tersebut. Kemudian mulailah berkembang ke wilayah-wilayah yang penduduk Hindunya cukup banyak. Sehingga dibentuklah Yayasan Mandira Widhayaka berada dibawah naungan SDHD Jakarta Raya yang berfokus pada pendidikan agama Hindu dengan membentuk pasraman-pasraman" lanjutnya.


Kemudian, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi DKI Jakarta, Ida Bagus Yudhi Arnawa berharap kegiatan FGD tersebut menghasilkan persamaan pandangan, baik secara manajemen hingga kurikulum pendidikan. Salah satunya menjadi catatan penting yakni mengenai gaji guru pasraman.


"Setelah melakukan pendataan pasraman ini, harapannya guru-guru pasraman memperoleh gaji atau honor yang sesuai dan ditanggung oleh Yayasan Mandira Widhayaka. Selain memperbaiki manajemen dari pasraman, penting juga untuk memperbaiki kurikulum sesuai dengan peraturan menteri. Karena yayasan ini memiliki tanggung jawab yang luar biasa dalam menjadikan anak didik Hindu yang unggul" ujar Ida Bagus yang sekaligus pengawas dari Yayasan Mandira Widhayaka.


Pembimas Hindu DKI Jakarta, Putu Jaya Adnyana Widhita mengatakan bahwa dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) ada pasraman formal yang memiliki output nilai formal dengan jalur pendidikan pasraman yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pasraman non formal yang tidak memiliki output nilai seperti pesantian dan lain sebagainya.


"Pada Februari 2024 Menteri Agama secara resmi mengeuarkan PMA Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya atau pendidikan umum agama Hindu yang sama padanannya dengan madrasah. Sehingga dengan adanya ini siswa-siswi masih bisa memperluas jangkauan pendidikan formal bernuansa Hindu dan tentunya dapat melanjutkan pendidikannya yang lebih lanjut tanpa ada rasa ragu lagi" terangnya lebih lanjut.


Putu Jaya juga menjelaskan bahwa regulasi penyelenggara pendidikan agama dan keagamaan Hindu menenai pasraman sekolah minggu tercantum dalam SK Dirjen Dikdasmen No. 1.3.033. Kep 76 tanggal 1 Juli 1976 dan SK Diren Bimas Hindu dan Buddha no. DJ/VI/92/SK/2003. Sedangkan pasraman formal dan non formal tertuang dalam PMA 56/2014 dan PMA 10/2020.


Ketua Yayasan Mandira Widhayaka, I Nyoman Teguh Prasidha juga menyampaikan harapan dan capaiannya kedepan bahwa adanya sistem digitalisasi yang lebih memudahkan pasraman dan yayasan dalam melakukan manajemen atau tata kelola.


"Dengan adanya FGD harapannya dapat menjadi penataan dan standarisasi kurikulum pendidikan Agama Hindu di Pasraman. Ditambah lagi dengan adanya SIKAP (Sistem Administrasi Akademik Pasraman) sebagai sistem pendataan atau administrasi online pasraman dan yayasan. Tujuannya untuk memperoleh data siswa hingga guru di setiap pasraman yang ada di wilayah DKI Jakarta. Lebih lanjut akan berkembang dengan tambahan fitur-fitur seperti materi ajar atau e-learning" terangnya.


Menurut informasi yang diperoleh terdapat 11 pasraman yang ada di bawah naungan Yayasan Mandira Widhayaka, diantaranya: Pasraman Candra Praba Jelambar, Jakarta Barat; Pasraman Wira Satya Bhuana Tanah Abang, Jakarta Pusat; Pasraman Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur; Pasraman Amrta Jati Pangkalan Jati, Jakarta Selatan; Pasraman Ksatria Loka POMAD Kalibata, Jakarta Selatan; Pasraman Pondok Karya Pura Agung Wira Dharma Samudera Marinir Cilandak, Jakarta Selatan; Pasraman Santi Wahana Pura Agung Widya Mandala Lenteng Agung, Jakarta Selatan; Pasraman Mustika Dharma Cijantung, Jakarta Timur; Pasraman Widya Dharma Angkasa Pura taman Sari Halim Perdana Kesuma, Jakarta Timur; Pasraman Purna Widya Cibubur, Jakarta Timur; dan Pasraman Purna Jati Tanjung Puri, Jakarta Utara.



Gelar Aksi Sosial, Ny. Ida Mahendra Berbagi Kasih dengan Warga "Kolok" di Desa Bengkala


Buleleng , Bali Kini 
- Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya berbagi kasih dengan menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 22 warga "kolok" (istilah untuk penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara, red) di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Jumat (24/5/2024). 20 paket sembako dibagikan secara terpusat di Balai Tenun Cam, Desa Bengkala, sedangkan dua paket lainnya diserahkan secara langsung ke kediaman warga oleh Ny. Ida Mahendra yang didampingi Pj. Ketua TP PKK Buleleng Ny. Paramita Lihadnyana dan jajaran pengurus TP PKK Bali. Agenda berbagi kasih dengan warga "kolok" di Desa Bengkala ini merupakan aksi sosial serangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 Tingkat Provinsi Bali. 


Dalam sambutan singkatnya, Ida Mahendra menyampaikan rasa bahagia karena bisa hadir di Desa Bengkala dan bertatap muka secara langsung dengan warga setempat. Sebelumnya, ia mengetahui informasi tentang keberadaan warga “kolok” di Desa Bengkala dari Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra yang menemuinya beberapa waktu lalu. "Beliau menginformasikan tentang Desa Bengkala yang memiliki cukup banyak warga tuna rungu dan tuna wicara," cetusnya. Informasi itu menggugah rasa keprihatinannya sehingga ia pun berkeinginan untuk bertatap muka dengan warga “kolok” di Desa Bengkala. "Akhirnya saya bisa hadir dan bertatap muka dengan warga di sini, membawa bingkisan sembako sebagai wujud tali kasih," urainya sembari berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga “kolok” yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.


Pada kesempatan itu, Ida Mahendra menyemangati mereka agar tidak berkecil hati. Ia kagum, keterbatasan yang dimiliki tak membuat warga "kolok" di Desa Bengkala patah semangat. Bahkan, banyak dari mereka yang menunjukkan bakat dan keterampilan di bidang tenun, seni dan keterampilan lainnya. "Saya lihat, mereka menghasilkan karya tenun yang luar biasa. Semoga makin banyak lagi yang berkunjung ke sini dan membeli karya mereka," ujarnya. Tak kuasa menahan haru, perempuan berparas ayu itu menitikkan air mata tatkala menyapa dan merangkul warga “kolok”.


Usai menyerahkan bantuan sembako, Ida Mahendra beranjak ke bale tenun yang dikelola Kelompok Ekonomi Masyarakat Kolok Desa Bengkala. Ia nampak kagum menyaksikan kelihaian warga “kolok” dalam menenun dan menghasilkan karya wastra yang begitu indah. Sebagai bentuk apresiasi, Ida Mahendra memborong beberapa potong kain tenun endek karya mereka. 


Dalam kunjungan ke Desa Bengkala, Ida Mahendra juga beranjangsana ke kediaman Pekak Getarika dan Wayan Pindi, dua warga “kolok” yang hidup dalam keterbatasan. Pekak Getarika, warga “kolok” yang berusia 80 tahun hidup prihatin dengan seorang cucunya yang hanya mengenyam bangku SMP. Dalam bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Perbekel Bengkala Made Mastika, Pekak Getarika menyampaikan terima kasih atas bantuan dari jajaran TP PKK Bali. 


Ida Mahendra juga mendapat sambutan antusias ketika mengunjungi pondok Wayan Pindi. Dalam bahasa isyarat, Pindi menyampaikan rasa bahagia karena dikunjungi oleh Pj. Ketua TP PKK Bali. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bingkisan berupa beras, minyak goreng, telur, gula dan kopi dari jajaran TP PKK Bali.


Sementara itu, Pj. Ketua TP PKK Buleleng Ny. Paramita Lihadnyana menyampaikan terima kasih atas kepedulian jajaran TP PKK Bali kepada warga Bengkala. Ucapan terima kasih juga diutarakan Perbekel Bengkala Made Mastika. Diterangkan olehnya, keberadaan warga tuna rungu dan tuna wicara yang tergabung dalam Kelompok Ekonomi Masyarakat Kolok Desa Bengkala menarik simpati dari berbagai kalangan di dalam hingga luar negeri. Sejumlah penelitian telah dilakukan terhadap fenomena ‘kolok’ di Desa Bengkala. Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana cara mencegah kelahiran “kolok” di desa itu. Mastika menambahkan, pasangan orang tua kolok tidak mesti melahirkan keturunan “kolok”. Sebaliknya, dalam beberapa kasus, pasangan orang tua yang normal bisa melahirkan anak yang “kolok”. Ia menginformasikan, saat ini jumlah warga “kolok” di Desa Bengkala tercatat sebanyak 41 orang.[rls]

Universitas Warmadewa Tularkan Teknologi Digital Dalam Pembelajaran Sains


Denpasar , Bali Kini  -
Guru sekolah dasar diharapkan dapat mengadopsi teknologi digital dalam proses pembelajaran sains untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hal tersebut disampaikan Gede Yohanes Arygunartha, S.Pd., M.Pd.Fis dari Universitas Warmadewa (Unwar) dalam Pernyataannya saat dikonfirmasi di Denpasar pada Jumat (24/5).

Arygunartha menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran sains untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan perangkat lunak dan aplikasi pendidikan yang sesuai, guru dapat menyajikan konsep-konsep sains dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.

"Teknologi digital dapat membantu membangkitkan minat siswa terhadap sains dan memfasilitasi pemahaman konsep-konsep kompleks melalui animasi, video, dan simulasi," kata Arygunartha.

Selain itu, guru juga dapat menggunakan platform kolaboratif online untuk memfasilitasi kerja kelompok dan diskusi antara siswa, serta memberikan umpan balik yang lebih cepat dan efektif.

Arygunartha juga menyoroti pentingnya pelatihan dan dukungan tambahan bagi guru dalam mengadopsi teknologi digital dalam pembelajaran sains. Dia berharap bahwa pemerintah dan lembaga pendidikan akan terlibat aktif dalam memberikan aksesibilit.

Ia menambahkan upaya sosialisasi dan pelatihan adaptasi teknologi digital dalam pembelajaran sains sudah beberapa kali dilakukan pada guru SD. Terakhir kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan pada 18 Mei 2024 lalu di SDN 1 Batuan dengan melibatkan 10 orang guru.[md/r2]

Rapala Bakamla RI Kumpulkan 6,8 Ton Sampah di Batam


Batam, Bali Kini
- 23 Mei 2024 (Bakamla RI/Indonesian Coast Guard) --- Belum seminggu di bentuk, Relawan Penjaga Laut Nusantsa (Rapala) Bakamla RI Batam berhasil mengumpulkan sampah sejumlah 6,8 ton dalam satu hari, di wilayah Kelurahan Pulau Buluh, Bulang, Batam, pada Kamis (23/5/2024).

Pasalnya, sampah tersebut berhasil dikumpulkan Rapala Bakamla Batam bersama dengan Forkopimda Batam, Seven Clean Seas, serta para nelayan dalam kegiatan bersih sampah program KKP Bulan Cinta Laut yang diadakan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut (BPSPL) Batam. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan setiap minggu selama dua bulan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, demi menjaga ekosistem di laut.[rl]

Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Berikan Makanan Tambahan Kepada Anak-Anak Papua


Timika , Bali Kini 
~ Tidak bisa dipungkiri bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi termasuk di wilayah Kabupaten Mimika. TNI AD hingga saat ini terus melaksanakan langkah konkret untuk menekan angka stunting termasuk Koramil 1710-07/Mapurujaya yang saat ini membagikan makanan tambahan kepada anak-anak di wilayah binaannya sebagai bagian dari pengentasan stunting di wilayah Indonesia, Jumat (24/05/2024).


Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, dimana Serka Adolf dan Sertu Tangkas memberikan makanan tambahan berupa telur rebus dan kacang ijo kepada anak-anak setempat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di wilayah binaan Koramil sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak bangsa, selain itu kegiatan ini pun dimanfaatkan untuk bertemu sapa dengan masyarakat serta memantau kondisi dan situasi di lapangan secara langsung.


Serka Adolf menyampaikan bahwa pemberian telur rebus dan kacang ijo ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi Balita, sehingga dapat bertumbuh dengan baik. Pada kesempatan tersebut pun, Babinsa menyampaikan kepada masyarakat bahwa stunting merupakan musuh bersama dan oleh sebab itu dibutuhkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak. [rl]

Dukung Ketahanan Pangan, Desa Kesiman Kertalangu Gelar Pelatihan Sasar Petani di Subak Padang Galak.


Denpasar, Bali Kini -
Pemerintah Desa Kesiman Kertalangu menggelar Pelatihan Pertanian serangkaian Bulan Bakti LPM Tahun 2024. Kegiatan yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan desa ini menyasar petani di Subak Padang Galak yang digelar di Wantilan Wisata Edukasi Subak Teba Majalangu, Jumat (24/5). 


Perbekel Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suena mengatakan bahwa tujuan kegiatan adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat Desa, serta untuk tetap bisa menjaga kelestarian lahan pertanian para petani. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. 


"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat Desa. Disamping itu agar para petani di Subak Padang Galak wilayah Desa Kesiman Kertalangu ini tetap bisa menjaga kelestarian dari lahan pertanian yang mereka miliki," ungkapnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, pelatihan ini melibatkan sedikitnya 30 petani dari Subak Padang Galak. Sehingga diharapkan mampu mendukung optimalisasi pertanian produktif, khususnya di wilayah Desa Kesiman Kertalangu. 


"Tentunya kami berharap melalui pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, sehingga petani mampu mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan di lapangan," ujarnya. (IND).

Bupati Tamba Hadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Baler Bale Agung


Jembrana , Bali Kini  -
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba hadir dalam rangkaian karya Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Desa Adat Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jumat (25/5).


Puncak karya Ngenteg Linggih jatuh pada Purnama Sadha, Rabu (22/5) yang rangkaian upacara akan dilaksanakan hingga nyineb pada hari Minggu (26/5).


Berbaur dengan masyarakat setempat dan sejumlah undangan, Bupati Tamba mengikuti persembahyangan bersama sekaligus ngupaksaksi upacara Dewa Yadnya tersebut.


Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba juga menyerahkan bantuan hibah Pemerintah Kabupaten Jembrana sebesar Rp 200 juta yang diterima Bendesa Adat Baler Bale Agung, I Nengah Subagia yang disaksikan seluruh undangan dan masyarakat yang hadir.


Bupati Tamba mengatakan bantuan hibah yang diberikan disesuaikan kemampuan APBD kabupaten Jembrana. Hal ini jelasnya, untuk memberikan kesamaan hak kepada seluruh masyarakat yang melaksanakan upacara Yadnya.


"Saat ini Pemerintah Kabupaten Jembrana hanya bisa memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta. Karena kita sekarang memberlakukan standar pemberian bantuan ini," ucapnya.


Bupati Tamba menyadari pelaksanaan upacara Yadnya diperlukan adanya gotong-royong seluruh umat yang menyumbangkan tenaga, waktu, pikiran bahkan materiil. Untuk meringankan hal tersebut, bantuan dari pemerintah tentunya sangat dibutuhkan.


"Hari ini masyarakat kita bahu-membahu melestarikan adat dan budaya. Adat dan budaya Bali ini sebagai salah satu yang dinikmati oleh wisatawan yang datang ke Jembrana maupun ke Bali. Astungkara atas perjuangan teman-teman di DPRD Provinsi Bali sudah mulai ada untuk pemberdayaan adat dan budaya Bali. Sehingga saat kita melaksanakan upacara Yadnya seperti ini ada bantuan turun dan tentu meringankan masyarakat," imbuhnya.


Lebih lanjut, kata Bupati Tamba, Pemerintah Kabupaten Jembrana terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggenjot pembangunan di berbagai sektor dengan harapan seluruh masyarakat dapat bekerja dan sejahtera sehingga Jembrana Emas dapat terwujud.


"Kedepan atas dukungan seluruh masyarakat, mudah-mudahan Jembrana Emas bisa tercapai. Sehingga beban untuk pelaksanaan prosesi upacara Yadnya bisa kita tanggulangi bersama, tidak ada lagi urunan, ini cita-cita yang ingin dicapai. Mohon doa restu, Jembrana Emas itu bisa tercapai," tutupnya.


Dilain sisi, Bendesa Adat Baler Bale Agung I Nengah Subagia menyampaikan terim kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang ikut mendukung pelaksanaan upacara Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Baler Bale Agung. Pihaknya pun berharap, Bupati Jembrana selalu memberikan perhatian kepada Desa Adat untuk bersama-sama melestarikan adat dan budaya Bali.


"Semoga Desa Adat selalu bisa dibantu oleh Bapak Bupati, selalu bisa ngerombo membangun adat di Kabupaten Jembrana," tandasnya. (Ngr)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved