-->

Minggu, 17 Maret 2024

Fashion Show "Janardana" Digelar Tampilkan Sederet Karya Mode Yang Diprediksi Jadi Trend Tahun 2024 /2025


Denpasar, Bali Kini -
Ajang peragaan busana   bertajuk Janardana, digelar Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), pada Sabtu (16/3) malam.

Berkonsep kain lokal, fashion show itu menampilkan sederet karya desainer yang digadang akan menjadi "Trend Fashion" di tahun 2024/2025. 

Tampak hadir untuk menyaksikan kegiatan fashion show yang dilaksanakan di kawasan Riverside Convention Center itu Padangsambian Kaja itu, Penjabat (Pj)

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, beserta tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, Pj Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, mengemukakan apresiasinya atas inisiatif dari APPMI Bali menggelar acara ini. 

"Terima kasih atas inisiatif dari APPMI Bali yang telah menggelar kegiatan ini, sebagai sebuah upaya dalam mengangkat kearifan tenun lokal. Semoga ini akan memberikan kontribusi  bagi perkembangan fashion di Bali," katanya. 

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara menyampaikan, gelaran Fashion Show Janardana ini, merupakan bentuk dukungan dan dorongan  bagi perkembangan ekonomi lokal dan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar.

"Dekranasda yang berkolaborasi dengan Disperindag Kota Denpasar terus berupaya mendorong sektor industri kreatif masyarakat, agar bisa turut  membangkitan ekonomi di Bali," ungkapnya. 

Antari Jaya Negara juga merasa optimis, ajang ini akan menjadi sebuah wadah untuk memperkenalkan hasil karya industri lokal khususnya dalam sektor busana dan kerajinan yang ada, baik di Bali maupun di Kota Denpasar. 

Ketua APPMI Bali, Tjokorda Gede Abinanda Sukawati atau Tjok Abi, yang ditemui saat acara menjelaskan, adapun tema Janardana yang diangkat tahun ini memiliki arti kekayaan yg terpendam (kain-kain sebagai salah satu kekayaan dalam masa kejayaan). 

Adapun beberapa karya yang ditampilkan, kata Tjok Abi merupakan hasil rancangan dari beberapa desainer. Antara lain, 

Mas Malika, Tjok Abi, Dika Saskara, Shima, Andika Pagi Motley, Aam Hamada, Ayu Dewi, Anggarsari dan juga Inggi Kendran. 


"Selain yang disebutkan tadi, ada pula dua Guest Designer yang ikut menampilkan karyanya, yakni Lenny Hartono dan Basundhari Hardy," kata Tjok Abi.(Win)


Walikota Jaya Negara Hadiri Pemelaspasan Patung Tonggak Sejarah Pura Dalem Pengembak Sanur.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara melaksanakan mendem pedagingan di Upacara Pemelaspasan Patung Tonggak Sejarah Pura Dalem Pengembak, Sanur yang digelar Redite Pon Medangsia, Minggu (17/3).

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Pemelaspasan Patung Tonggak Sejarah Pura Dalem Pengembak, Sanur yang digelar Redite Pon Medangsia, Minggu (17/3). Upacara tersebut dilaksanakan setelah rampungnya pembangunan patung tersebut yang kurang lebih memakan waktu sekitar tiga bulan. 

Pemelaspas juga turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, Forkopimda Kota Denpasar, tokoh masyarakat serta undangan lainnya. 

Jro Mangku Pura Dalem Pengembak, I Made Ranten dalam kesempatan tersebut menceritakan sejarah Pura Dalem Pengembak. Dimana, Pura Dalem Pengembak Sanur yang terletak di wilayah Banjar Tanjung, Desa Sanur Kauh ini didirikan pada tahun 1820. Awal mula berdirinya pura ini erat kaitannya dengan sang kakek yang bernama I Wayan Netep yang dikenal sebagai pengembala sapi (Rare Angon) dan nelayan. 

Lebih lanjut Made Ranten menuturkan, pada saat I Wayan Netep mengembalakan sapinya ia selalu melepaskan sapinya ditengah hutan (Lokasi Pura tersebut) untuk mencari rerumputan. Sembari I Wayan Netep menunggu sapinya mencari rumput, ia kemudian menjaring ikan ke tengah laut. Setelah air laut mulai surut I Wayan Netep kembali ke tempat sapinya. 

Diceritakan setelah tiba di tempat sapinya, Netep kembali bergegas untuk mencari kepiting bakau di seputaran hutan mangrove untuk santapan keluarganya. Hal ini lantaran waktu masih senggang untuk kembali pulang. Setelah mendapatkan beberapa kepiting, ia kembali ketempat dimana sapinya dilepas untuk beristirahat sejenak. 

"Nah, disela-sela waktu istirahatnya inilah I Wayan Netep menemukan sebuah batang pohon kelapa (Tunggak Nyuh), yang kemudian ia pahat dengan sebilah golok/belakas, dan tanpa disadari batang pohon kelapa itu menjadi patung menyerupai perempuan cantik," ujarnya

Kemudian lanjut Ranten menuturkan bahwa tiba- tiba patung hasil pahatan sederhana itu tersenyum, I Wayan Netep pun kaget dan akhirnya jatuh pingsan. Setelah pingsan, beliau mendapat pawisik yang kini diimplemntasikan dalam bentuk patung monumen sejarah Pura Dalem Pengembak. 

"Atas asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Patung Monumen Sejarah  Pura Dalem Pengembak, akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Monumen ini menjelaskan sejarah Pura Dalem Pengembak, perkembangan pura dan pengayah di pura ini tentu sangat penting," ujarnya

"Dengan adanya monumen ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang keberadaan pura ini, fungsi dan aktifitas kesehariannya dalam melayani umat yang tangkil," imbuh I Made Ranten pemucuk Pura Dalem pengembak yang merupakan generasi ketiga pengardi pura ini. 

Ketua Pelaksana Pembuatan Patung, Kadek Dharma Apriana mengatakan konsep patung ini merupakan bentuk visual dari cerita sejarah awal mula Pura Dalem Pengembak. Adapun pelaksanaan pembangunan patung selama 3 bulan terhitung dari bulan Januari lalu.

Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengapresiasi telah rampungnya patung monumen tonggak sejarah Pura Dalem Pengembak dan dilanjutkan dengan upacara pemelaspasan. Hal ini tentu menjadi angin segar dalam pelestarian sejarah tempat suci di Kota Denpasar yang tentunya dapat menjadi pedoman bagi masyarakat sebagai bentuk sradha dan bhakti. 

"Pembangunan patung ini tentu dilandasi dengan niat baik semua pihak untuk mengenalkan sejarah awal mula berdirinya Pura Dalem Pengembak. Kedepan dengan monumen ini dapat memberikan wawasan kepada generasi penerus serta meningkatkan Sradha Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa," kata Jaya Negara. (Eka)

Peringati Hari Raya Nyepi, FIFGROUP Salurkan Bantuan Sosial di Berbagai Daerah di Indonesia


Jakarta, Bali Kini
-  Sebagai wujud kepedulian sosial dan penghormatan terhadap Hari Raya Nyepi, PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak perusahaan PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial memberikan bantuan sosial di lima titik lokasi kepada panti asuhan, rumah ibadah (pura), dan museum Hindu di beberapa daerah di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada komunitas yang membutuhkan, serta turut menghormati perayaan keagamaan yang penting bagi masyarakat Hindu di Tanah Air.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen FIFGROUP untuk turut serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tercermin melalui program FIFGROUP Peduli. FIFGROUP Peduli merupakan program yang berupaya memberikan dampak positif dan kontribusi berkelanjutan bagi perkembangan sosial ekonomi masyarakat dengan turut serta dalam memenuhi kebutuhan.

Kali ini FIFGROUP Peduli memberikan bantuan sosial di lima titik lokasi. Yakni tiga panti asuhan di Kabupaten Klungkung (Provinsi Bali), Kabupaten Gianyar (Provinsi Bali) dan Kota Mataram (Provinsi Nusa Tenggara Barat), satu rumah ibadah di Kabupaten Poso (Provinsi Sulawesi Tengah) dan satu meseum Hindu di Kota Denpasar (Provinsi Bali) yang berlangsung pada 16-17 Maret 2024. FIFGROUP berharap dapat meringankan beban dan memberikan sentuhan kasih kepada mereka yang membutuhkan di tengah perayaan Nyepi yang khusyuk

Usai Bertengkar Dengan Orang Tuanya, Gadis 17 Tahun Nekat Gantung Diri


Karangasem, Bali Kini -
Diduga sakit hati bertengkar dengan orang tua kandungnya, gadis yang baru menginjak kelas 1 SMA ulah pati dengan cara gantung diri, Sabtu (16/3/2024) malam. 

Gadis berumur 17 tahun berinisial PCY nekat menggantung dirinya dengan seutas tali nilon berwarna biru di rumahnya yakni di Banjar Kelodan, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

"Korban sempat bertengkar dengan ibu kandungnya lantaran korban sering bermain keluar rumah bersama teman-temannya. HP korban diminta untuk disita oleh ibunya, setelah selesai bertengkar ibu korban pergi bekerja," Terang Humas Polres Karangasem, IPTU I Gede Sukadana, Minggu (17/3/2024). 

Usai bertengkar orang tua korban pergi bekerja. Sekitar pukul 16.30 Wita, saudara kandung korban hendak kebelakang rumah kaget melihat korban yang sudah tergantung dikamar. Ia yang panik meminta bantuan ketetangga untuk mendobrak pintu kamar gadis yang memiliki tinggi 160 cm ini dan benar saja mereka menyaksikan korban sudah tergantung pada kayu palang kamar dengan menggunakan tali plastik warna biru.

Korban kemudian diturunkan dengan memotong tali yang menggantung lehernya. 

"Atas informasi tersebut personil Polsek Manggis bersama Tim Medis Puskesmas Manggis 1 dibawah pimpinan dr. Vriska melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan luar. Diperkirakan Korban gantung diri dengan naik melalui tempat tidur baru menggantung dirinya, " Tandas Sukadana. 

Dokter yang memeriksa menyatakan ciri-ciri kematian korban murni karena gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluargapun menolak autopsi dan mengikhlaskan kepergian korban sebagai musibah. (Ami)

Sabtu, 16 Maret 2024

Menteri PANRB Keluarkan Persetujuan Prinsip Kebutuhan Pegawai ASN, Klungkung Siapkan Rekrutmen Tahun Ini


Klungkung , Bali Kini
- Pemerintah Kabupaten Klungkung siap melakukan rekrutmen Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun anggaran 2024. Jumlahnya pun mencapai ribuan, yang terdiri dari CPNS dan PPPK. Kepastian rekrutmen ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika didampingi Kepala BKPSDM Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Wirawan Adi Putra usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (14/3).


Dalam Lampiran Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor :B/1006/M.SM.01.00/2024 tanggal 13 Maret 2024 perihal Persetujuan Prinsip Kebutuhan Pegawai ASN Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2024, untuk Pemerintah Kabupaten Klungkung jumlahnya mencapai 2.025. Jumlah tersebut terdiri dari CPNS sebanyak 203 dan PPPK sebanyak 1.822, dengan formasi/jenis kebutuhan masing-masing untuk CPNS terdiri dari formasi Tenaga Kesehatan sebanyak 109 dan formasi Tenaga Teknis sebanyak 94. Sedangkan untuk jumlah kebutuhan PPPK terdiri dari formasi Tenaga Guru sebanyak 143, formasi Tenaga Kesehatan sebanyak 68 dan formasi Tenaga Teknis sebanyak 1.611. "Kita akan lakukan rekrutmen mulai bulan Mei ini," ujar Pj. Bupati Jendrika.


Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas menyampaikan beberapa prioritas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024. Salah satunya adalah fresh graduate yang memiliki kemampuan digital menjadi salah satu sasaran SDM yang akan direkrut pada seleksi CASN pada tahun ini.


Saat ini, Kementerian PANRB telah menerima usulan kebutuhan ASN dari berbagai instansi pusat dan daerah sebesar 1,38 juta; dan sudah ditetapkan formasinya sebanyak 1,28 juta untuk memenuhi kebutuhan ASN secara nasional sebesar 2,3 juta secara bertahap. ASN yang dimaksud terdiri atas dua kategori, yaitu CPNS yang bisa dilamar oleh fresh graduate; serta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diperuntukkan bagi tenaga non-ASN dan eks THK-2 yang telah masuk basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN).


“Pada tahun ini pemerintah membuka ruang untuk fresh graduate yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya, karena tahun ini jumlah rekrutmen CPNS-nya relatif lebih besar dibanding sebelumnya. Tentu pemerintah juga tetap berkomitmen menuntaskan penataan teman-teman honorer,” ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.


Hadir juga dalam Rakor ini, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, Nadiem Makarim, Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono, Kementerian/Lembaga terkait, Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia. (nom/klk)

Festival Lelakut digelar dukung kearifan lokal


Jembrana , Bali Kini -
Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut Lelakut dengan berbagai kreasi ramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara bertempat di Musium Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3). Selain Festival Lelakut pada waktu yang bersamaan juga diresmikanya Musium Subak sebagai sarana edukasi.

Bagi kalangan petani lelakut (orang-orangan sawah) sudah tidak asing lagi tetapi dimasa sekarang masyarakat umum atau generasi muda mungkin tidak banyak tau tentang lelakut.

Ketua Panitia I Gede Merta yang juga selaku Ketua Majelis Alit Subak Kecamatan Negara menjelaskan Festival Lelakut 2024 bertujuan untuk melestarikan tradisi adat budaya dan kearifan lokal mengingat hilangnya nilai-nilai mistis yang ada di areal subak.

"Lelakut merupakan suatu bentuk kreatifitas para petani dan sekaligus menjadi penghormatan budaya leluhur yang saat ini trus dilestarikan sehingga generasi muda tidak kehilangan salah satu warisan budaya yang syarat akan makna dan filosofi," ujarnya.

Gede Merta menambahkan lelakut merupakan suatu sarana tradisional petani untuk menakut nakuti burung pipit yang suka memakan padi, uniknya lelakut yang telah diberi mantra dan sesaji khusus juga berfungsi sebagai penolak bala untuk menjaga agar sawah dijauhi dari hal hal buruk.

"Dijaman sekarang lelakut hanya dibuat sekedarnya hanya menggunakan bahan limbah yang sederhana agar sawah rame dan burung burung tidak berani mendekat, dengan memadukan tradisi dan seni lelakut dapat dibuat lebih menarik bukan sekedar menakut nakuti burung ada hal yang lebih dari itu dan juga akan membuat indahnya pemandangan bagi masyarakat yang sedang melewati sawah," imbuhnya.

Dalam festival lelakut kali ini selain memamerkan kreatifitas para petani juga mengedukasi bawasanya terdapat tatacara yang benar untuk pembuatan lelakut.

"Lelakut yang dibuat dengan bahan bahan pilihan dan telah diisi mantra dan sesaji biasanya sangat ampuh untuk menangkal ilmu hitam, tetapi sekarang lelakut yang berfungsi sebagai penolak bala sangat jarang ditemukan karena banyak petani yang tidak mengerti tatacara membuat lelakut bertuah," ungkap Gede Merta.

Sementara itu, Bupati Jembrana yang diwakili Kepala BPKAD I Komang Wiasa mengapresiasi terselenggaranya Festival Lelakut 2024 dengan tujuan meningkatkan semangat petani serta menjadikan sarana edukasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.

"Kedepan festival seperti ini diharapkan dapat diselenggarakan dengan lebih besar lagi dengan harapan petani menjadi semangat, memikat generasi muda untuk bertani dan tentu harga komoditi petani meningkat menuju jembrana emas 2026," pungkas I Komang Wiasa. (kmg/hms).

Temui Menparekraf, Bupati Tamba Rancang Festival Jembrana Bahagia


Jembrana, Bali Kini -
  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengagumi ragam budaya, adat dan wisata yang ada di Jembrana. Karena itu, Kemenparekraf akan mendukung usulan Bupati Jembrana yang akan mempromosikan Jembrana melalui sebagai festival di Jembrana sebagai upaya menuju Jembrana emas 2026.

Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba, yang didampingi Sekda Jembrana I Made Budiasa dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana Anak Agung Komang Sapta, Sabtu 16/3).

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno, mengaku kagum dengan suara Jegog Jembrana, kesenian itu memang sudah mendunia itu bahkan sering menjadi pengiring event internasional baik yang digelar di dalam dan luar negeri. Karena kekagumannya dengan jegog, Sandiaga Uno juga yang membawa jegog tampil pada Presidensi G20 dalam World Conference on Creative Economy (WCCE) pada Oktober 2022. 

Pariwisata seni dan budaya lain yang ada di Jembrana juga mampu memikat hati Sandiaga Uno, tidak jarang datang langsung ke Jembrana. Sehingga menjadi menteri yang paling sering datang ke Jembrana. 

Bahkan mengucurkan miliaran anggaran untuk pengembangan Jembrana, salahsatunya dukungan anggaran membangun sirkuit all in one Jembrana di Desa Pengambengan. Sandiaga Uno juga yang meresmikan.

Dalam diskusi hangat penuh keakraban itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengusulkan Festival Jembrana Bahagia. Gayung bersambut, pertemuan dua sahabat ini menghasilkan sebuah rencana besar untuk Jembrana. Festival Jembrana Bahagia sebagai agenda besar, akan diikuti dengan festival -festival lain di Jembrana. 


Bahkan Sandiaga Uno mengharapkan agenda itu tidak ditunda lagi, dilaksanakan tahun ini. Menparekraf akan susun agenda bisa digelar tahun ini. Pemerintah Kabupaten Jembrana juga harus menyiapkan diri untuk agenda tersebut. "Jembrana punya potensi seni budaya luar biasa. Harus didukung dengan promosi yang luar biasa juga agar lebih dikenal luas," ungkapnya.

Rencana  penyelenggaraan Festival Jembrana Bahagia guna mendukung Jembrana Emas 2026. Menurutnya, akan mengakomodir berbagai potensi dan keunikan Jembrana mulai dari  kesenian budaya, keindahan alam, keberadaan UMKM hingga hiburan.

Menparekraf kembali menyebut bahwa Jembrana memiliki seni budaya unggulan, seperti Jegog dan Mekepung yang sudah termasyur didukung alam dengan keunikannya sendiri, selain untuk pelestarian juga sebagai salah satu daya tari wisata. "Penyelenggaraan festival akan  mendorong  berbagai potensi dan destinasi unggulan yang dimiliki Kabupaten Jembrana," terangnya.


Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat menerima cinderamata topeng barong dari Menparekraf mengungkapkan dukungan kepada Bupati Jembrana dalam mendukung produk ekonomi kreatif Jembrana. "Semoga bisa mendorong produk ekonomi kreatif kita. Sukses untuk pak bupati dan semoga Jembrana bahagia dan Jembrana emas 2026," ungkapnya.


Bupati Jembrana Nengah Tamba mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada Menparekraf Sandiaga Uno sudah meluangkan waktu di tengah kesibukannya bertemu dan mendiskusikan banyak hal. "Padahal hari ini hari libur," ujar bupati, lalu ditimpali Sandiaga bahwa tidak ada hari libur kalau pariwisata. "Tanggalan merah item semua," ujarnya.

Bupati Tamba mengungkapkan, bahwa kedatangan Menparekraf ditunggu di Jembrana, dalam event -event  yang akan digelar Menparekraf bersama Pemkab Jembrana.


Sandiaga Uno lalu menegaskan akan menjadwalkan dan menghadiri festival Jembrana Bahagia dan festival lain, seperti festival Jembrana Syarif Tua Loloan, serta mendatangi desa wisata dan cokelat Jembrana yang sudah mendunia. ( rl/r5 )

Walikota Jaya Negara Tinjau Pemasangan Penjor Ngerebong STT se-Desa Kesiman,


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat meninjau Pemasangan Penjor Ngerebong oleh STT se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Sabtu (16/3).

Apresiasi Kreatifitas dan Keteguhan Menjaga Tradisi, Adat, Seni dan Budaya. 


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede melaksanakan peninjauan Pemasangan Penjor Ngerebong oleh STT se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Sabtu (16/3). Kunjungan sekaligus peninjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi atas kreatifitas dan keteguhan Desa Adat Kesiman dalam menjaga tradisi, adat, seni dan budaya. 


Sejak tiba, Walikota Jaya Negara langsung meninjau satu persatu Penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman. Silih berganti penjor karya STT datang menempati lokasi yang telah ditetapkan. Tampak seluruh STT sedang melaksanakan persiapan untuk penancaban penjor. Ada yang sedang memasang janur, memasang sampian penjor hingga memasang lampion. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas semangat berkreatifitas dan berkarya STT se-Desa Adat Kesiman. Pihaknya mengaku kagum atas karya penjor oleh STT yang sangat luar biasa ini. Terlebih waktu yang ada tergolong singkat dalam melaksanakan persiapan dan proses pembuatan. 


Lebih lanjut dikatakan, Penjor Agung ini merupakan salah satu perlengkapan atau uperengga Tradisi Ngerebong di Desa Adat Kesiman. Dimana, Ngerebong merupakan salah satu tradisi yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Sehingga pelaksanaan Lomba Penjor ini merupakan langkah positif dalam menjaga dan melestarikan tradisi, seni, budaya dan adat Bali. 


"Yang pertama kami sangat mengapresiasi penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman, ini merupakan karya yang luar biasa, yang kedua kami mengapresiasi Desa Adat Kesiman yang telah konsisten dan berkelanjutan menjadi pilar penting dalam menjaga adat, tradisi, budaya dan seni, khususnya di Kota Denpasar," ujar Jaya Negara


Sementara, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna menjelaskan, Festival/Lomba Penjor bagi STT se-Desa Adat Kesiman ini dilaksanakan sersngkaian Upacara Pengerebongan. Hal ini merupakan bentuk persembahan dan bhakti kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Sehingga sudah menjadi tradisi untuk memasang Penjor Agung di kawasan Pura Agung Petilan Pengerebongan. 


Dikatakannya, serangkaian Festival/Lomba Penjor kali ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan STT se-Desa Adat Kesiman. Dimana, dalam lomba yang merupakan sinergi antara Desa Adat Kesiman dan Sabha Yowana Desa Adat Kesiman ini seluruh perlengkapan penjor wajib dibuat oleh masing-masing STT. Sehingga tidak diperkenankan untuk membeli. 


"Ini merupakan murni karya STT se-Desa Adat Kesiman, semoga dapat memantik generasi muda untuk mencintai budaya, berkreatifitas, serta menjaga tradisi warisan leluhur di Desa Adat Kesiman," ujar Ketut Wisna. (Ags/Hu). 

Walikota Jaya Negara Hadiri Perayaan HUT ke-29 DPC PERTUNI Denpasar

 

Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri Jalan Sehat serta perayaan Hari Ulang Tahun ke-29 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Denpasar yang dipusatkan di Graha Nawasena Rumah Harapan, Sabtu (16/3). Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan momentum untuk memperingati tonggak sejarah organisasi yang berkomitmen memperjuangkan hak-hak penyandang tunanetra di Indonesia.


Pelaksanaan Jalan Sehat ini turut dihadiri oleh para anggota PERTUNI, masyarakat, serta tokoh-tokoh terkait di Denpasar. Kegiatan jalan santai ini menjadi simbol kebersamaan dalam memperingati tonggak sejarah organisasi yang berkomitmen memperjuangkan hak-hak tunanetra. Turut hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A Gede Agung Suyoga, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi, dan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, IGA Laxsmy Saraswati.


Disela sela acara Walikota Jaya Negara memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran PERTUNI dalam memajukan kesejahteraan dan keadilan bagi tunanetra di Kota Denpasar. Pihaknya menegaskan komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi ini.


Dikatakannya, dengan semangat berolahraga dan kebersamaan, diharapkan perayaan HUT PERTUNI dapat menjadi momen yang memperkuat solidaritas dan kesadaran akan pentingnya inklusi sosial bagi semua warga masyarakat, tanpa terkecuali. Hal ini memiliki tujuan mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota inklusif dan ramah disabilitas dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi serta advokasi dalam pelaksanaan pemenuhan hak-hak disabilitas.


“Pemerintah Kota Denpasar akan selalu berupaya untuk melakukan pemberdayaan disabilitas, termasuk penyandang tunanetra sebagai bentuknimplementasinkota inklusif berdasarkan dengan Visi Misi Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju serta spirit Vasudaiva Khutumbakam, yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara,” tuturnya.


Ketua Pertuni Kota Denpasar, I Nyoman Suandi menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam merayakan Hari Ulang Tahun ke-29 PERTUNI. Pihaknya menekankan pentingnya kerjasama dan dukungan dalam mewujudkan inklusi sosial bagi tunanetra.


Suandi juga mengajak seluruh anggota dan masyarakat untuk terus berjuang demi hak-hak dan kesejahteraan tunanetra, serta menggalang kekuatan bersama dalam menghadapi berbagai tantangan yang masih dihadapi oleh komunitas ini. Perayaan tersebut juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti Lomba - lomba bagi penyandang Tuna Netra, serta penampilan seni dan budaya yang menginspirasi.


"Dengan kehadiran Walikota Denpasar, diharapkan semangat solidaritas dan kepedulian terhadap kaum difabel, khususnya tunanetra, semakin berkobar di masyarakat Kota Denpasar," ujarnya.  (Hum/Wah)

Wabup Ipat Sampaikan Pendapat Bupati atas Ranperda Inisiatif Dewan


Jembrana , Bali Kini
  - DPRD kabupaten Jembrana menggelar Rapat Paripurna II masa persidangan II Tahun 2023/2024, Jumat (15/3) di ruang sidang utama DPRD kabupaten Jembrana. 


Dipimpin ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Rapat Paripurna ini mengagendakan Pendapat Bupati Jembrana terhadap 4 Ranperda inisiatif DPRD serta Pandangan Umum Fraksi terhadap 2 Ranperda Kabupaten Jembrana.


Mewakili Bupati Jembrana, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) membacakan pendapat Bupati terhadap 4 Ranperda inisiatif DPRD Jembrana diantaranya Ranperda tentang Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Anak Usia Dini, Ranperda tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Ranperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Usaha Mikro serta Ranperda Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2018 tentang Desa Wisata.


Secara umum, Wabup Ipat memberikan sejumlah masukan terkait dengan teknis penyusunan Ranperda seperti perbaikan penulisan, penyempurnaan isi dan penyesuaian dengan peraturan perundang yang telah ada.


Ranperda tentang Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Anak Usia Dini disambut baik Wabup Ipat, menurutnya dalam perkembangan anak-anak pada masa usia dini merupakan perkembangan kritis yang menjadi fondasi bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan di masa mendatang.


"Masa usia dini merupakan golden age periode, artinya merupakan masa emas untuk seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik, kognisi emosi maupun sosial. Sehingga untuk mendukung dan mendorong kemampuan dasar anak agar dapat berkembang dan tumbuh secara optimal diperlukan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang perlu diatur dalam suatu payung hukum peraturan daerah," kata Wabup Ipat.


Dibentuknya Ranperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dasar, kata Ipat juga sangat penting untuk memberikan akses keadilan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu. Sehingga diperlukan layanan pendidikan dalam bentuk wajib belajar pendidikan dasar sebagai perlindungan atas hak konstitusional warga negara agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Jembrana.


Selain itu Ranperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Usaha Mikro juga diapresiasi Wabup Ipat. Kendati demikian, pihaknya juga menyarankan agar Ranperda tersebut disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ada.


"Pada prinsipnya, kami sependapat dengan Dewan yang terhormat, namun berkaitan dengan materi muatan kiranya agar diselaraskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Perda Kabupaten Jembrana Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah," jelasnya.


Wabup Ipat juga mengaku memiliki pandangan yang sama atas Ranperda tentang Perubahan atas Perda No 2 Tahun 2018 tentang Desa Wisata yang menurutnya sudah tidak relevan dengan kondisi terkini.


"Mengenai Ranperda tersebut, saya memiliki pandangan yang sama dengan Dewan yang terhormat, yakni Perda Nomor 2 Tahun 2018 tentang Desa Wisata sudah tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan hukum saat ini hingga perlu diubah," pungkasnya. (Ngr/hms)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved