-->

Sabtu, 16 Maret 2024

Disetujui Kemendagri, TPP ASN Jembrana Segera Cair


Jembrana , Bali Kini 
- Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang dinanti ASN Pemerintah Kabupaten Jembrana akhirnya menemui titik terang. Pembayaran TPP ASN Pemkab Jembrana sebagai penghargaan atas capaian kinerja serta disiplin dan tanggung jawab pegawai baru disetujui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah melalui sejumlah tahapan.


Persetujuan itu hasil kordinasi Sekda Jembrana  yang diperintah khusus Bupati I Nengah Tamba untuk datang langsung kekementerian dalam negeri menyelesaikan persoalan belum cairnya TPP Pegawai . Bahkan bupati menargetkan TPP itu dicairkan kerekening pegawai masing masing selmbatnya hari senin depan.


" Astungkare persetujuan dari Kemendagri sudah turun hari ini ( jumat15/3) sebagai dasar kami mencairkan TPP Pegawai ," kata Sekda Jembrana I Made Budiasa.


Sekda I  Made Budiasa mengakui ada andil Bupati Jembrana dalam persetujuan TPP ini. Ia kemudian diperintah  secara langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.

Selanjutnya   persetujuan pembayaran TPP ini, akan segera ditindaklanjuti agar TPP bisa segera dicairkan di masing masing OPD.



" Kami sudah tindaklanjuti secara langsung ke Jakarta dengan Kementerian Keuangan sesuai arahan dan perintah Bapak Bupati. Selanjutnya akan diselesaikan di bagian organisasi sekretariat daerah sehingga bulan ini tukin ( TPP) pegawai bisa cair," ujar Budiasa.


Pihaknya menegaskan anggaran untuk TPP bagi ASN Pemkab Jembrana sudah dialokasikan, hanya saja selama ini masih menunggu persetujuan pembayaran dari Kemendagri.



Kabar  ini sekaligus menjadi angin segar bagi seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Pasalnya TPP untuk kinerja bulan Januari dan Februari, biasanya sudah bisa dicairkan paling lambat tanggal 10 bulan berikut.


Apalagi, TPP tersebut sangat dibutuhkan oleh para ASN utamanya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan hari raya Galungan, Kuningan dan Nyepi yang berkelanjutan.



"Kami sudah tindaklanjuti secara langsung ke Jakarta dengan Kementerian Keuangan sesuai arahan dan perintah Bapak Bupati. Selanjutnya akan diselesaikan di bagian organisasi sekretariat daerah sehingga bulan ini tukin pegawai bisa cair," ujar Budiasa.


Pihaknya menegaskan anggaran untuk TPP bagi ASN Pemkab Jembrana sudah dialokasikan, hanya saja selama ini masih menunggu persetujuan pembayaran dari Kemendagri.


"Anggaran kita sudah siap, ini untuk pencairan hanya menunggu persetujuan Kemendagri sebagai dasar penetapan SK Bupati mengenai besaran TPP," imbuhnya.


Lanjut, kata Budiasa, Surat Keputusan Bupati mengenai besaran TPP sudah disiapkan dan perhari ini sudah bisa ditandatangani oleh Bupati Jembrana. Pihaknya pun mengintruksikan kepada semua OPD untuk membuat permohonan pembayaran TPP sesuai dengan hasil kinerja pegawai.


"SK sudah disiapkan. Selanjutnya masing-masing OPD silahkan mengamprahkan TPP sesuai e-Kinerja. Makin cepat makin baik," tandasnya.


Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Perpustakaan Setda Jembrana, I Ketut Santiyasa mengatakan untuk tahun 2023 besaran TPP untuk semua jabatan di Pemkab Jembrana telah dinaikan dan di tahun 2024 ini jabatan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan dan sejumlah jabatan lainnya kembali dinaikkan.


"Sesuai dengan komitmen Bapak Bupati, pada tahun 2023 tambahan pengasilan pegawai (TPP) untuk seluruh jabatan telah ditingkatkan rata-rata sebesar 10%. Pada Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali meningkatkan TPP bagi para pejabat struktural di kecamatan dan di kelurahan mengingat tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Jembrana serta beberapa jabatan lainnya menyesuaikan dengan kelas jabatan," ucap Santiyasa.


Pihaknya menambahkan peningkatan TPP ini tentunya dilakukan dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. 


"Persetujuan tersebut diberikan berdasarkan capaian penyelenggaraan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Jembrana dimana pada Tahun 2023 penyelenggaraan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan nilai 75,92 atau capaiannya di atas 50% (59%)," pungkasnya. ( Hum)

Lomba Bernyanyi Untuk Anak-Anak di Karangasem Akan Diadakan di Bulan April 2024, Berikut Syaratnya


Karangasem, Bali Kini
- Singing Competition atau Lomba Menyanyi diperuntukkan anak-anak Karangasem akan di gelar pada awal bulan April mendatang. Dalam rangka mendulang bakat dan memberikan panggung bagi anak-anak usia Sekolah Dasar di bidang musik, khususnya bakat tarik suara. 


Acara lomba musik anak yang digadang-gadang akan menjadi ajang bergengsi di Karangasem ini digelar di Garden Park Areal Baru Warung Mina Carik, Galiran Karangasem selama 2 hari yakni tanggal 6 dan 7 April 2024.


"Kami berharap acara ini menjadi wadah bagi seluruh anak-anak Karangasem untuk menyalurkan bakatnya dalam bernyanyi. Maka kami berikan kemudahan bagi yang ingin tampil, hanya perlu mendaftar, tidak ada syarat seleksi video dalam event ini. Seluruh peserta akan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi secara langsung di atas panggung, " Tandas Ketua Panitia, Gusti Lanang Astawa. 


Ajang ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih mental anak-anak. "Harapan kami kedepan, anak-anak yang punya talenta bernyanyi atau musik, berani tampil mengekspresikan diri di atas panggung," Sambungnya. 


Terkait jadwal acara, untuk babak penyisihan akan diadakan pada tanggal 6 April 2024, dimulai Pukul 16.00 Wita hingga selesai. Semua peserta akan tampil dengan membawakan 1 buah lagu bebas. Kemudian, babak final yakni tanggal 7 April 2024, 10 peserta terbaik, akan bertarung kembali, membawakan 2 buah lagu bebas. Boleh membawakan kembali lagu yang telah dinyanyikan sebelumnya di babak penyisihan.


"Kami sudah mempersiapkan berbagai konsep, sarana, prasarana serta team work yang bekerja keras secara profesional. Bagi para pemenang lomba juga sudah dipersiapkan hadiah, uang, piala dan piagam serta rekaman gratis," Tandas Lanang. 


Terkait cara untuk mendaftar menjadi peserta yakni; anak-anak usia 6-12 tahun, dapat menghubungi admin melalui Whatsapp di nomor 08999434444. (Ami)

Jumat, 15 Maret 2024

6 Rumah Di Manggis Terdampak Bencana Pohon Tumbang, Fasilitas Umum Lain ikut terdampak Cuaca Buruk


Karangasem, Bali Kini
- Akibat cuaca buruk, yakni Angin kencang yang menimpa wilayah Kabupaten Karangasem, Kamis (14/3/2024), yang menyebabkan pohon bertumbangan, 6 rumah di Manggis terkena dampak kerusakan. 


"5 wilayah yakni Kubu, Manggis, Abang, Sidemen terkena dampak, tapi yang paling parah di Manggis. Akibatnya, kerugian akibat kerusakan mencapai Rp. 119.000.000,- , " Kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat (15/3/2024). 



Tak hanya itu, cuaca buruk seperti angin kencang, hujan intensitas tinggi dan pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan di fasilitas umum. Beberapa yang terdampak bencana yakni 3 peristiwa di jalan kabupaten, 2 peristiwa di jalan nasional, 2 peristiwa menyebabkan kerusakan pada kabel atau tiang PLN, 1 peristiwa berdampak pada Pura umum, 6 bangunan milik pribadi, dan 1 bangunan milik lainnya. "Totalnya ada 15 titik yang terdampak pada peristiwa yang terjadi kemarin (14/3/2024), " Terangnya. 


Sementara itu, seluruh peristiwa dapat ditangani BPBD kabupaten Karangasem dengan baik. Bahkan bantuan bagi warga yang terkena dampak juga sudah diturunkan langsung. (Ami)

Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga Manggis


Karangasem, Bali Kini
- Usai perayaan Hari raya Nyepi, Kabupaten Karangasem mengalami cuaca Extrem yakni cuaca buruk dan angin kencang. Hal ini bahkan menyebabkan kerusakan di beberapa titik wilayah. Angin kencang juga picu penutupan pelabuhan Padang Bai. 


Pada Kamis (14/3/2024), Angin kencang sebabkan pohon tumbang dan menimpa sebuah rumah milik warga di Banjar Dinas Kelodan, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis. Kejadiannya yakni pada pukul 04.00 Wita dimana pemilik rumah tengah tertidur. 


Tiba-tiba saja ada pohon kelapa tumbang menimpa tepat di bagian tengah rumah. Alhasil, atap bangunan tepat di atas tempat tidur hancur. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Pemilik rumah selamat, tidak ada terluka, hanya saja mengalami kerugian sekitar 20 juta rupiah karena pohon tepat mengenai tengah-tengah rumah korban," Tandas Camat Manggis, Putu Eka Putra Tirtana. Pohon tersebut memiliki panjang 15 meter dan diameter 25 cm. 


Peristiwa ini kemudian ditangani pihak dari BPBD kabupaten Karangasem yang segera membersihkan tumbangan pohon akibat angin kencang dan serta memberikan bantuan pada korban. (Ami)

Kamis, 14 Maret 2024

Bupati Tabanan Ikuti Rangkaian Persembahyangan Tawur Agung Kesanga di Pura Catus Pata Kota Tabanan


Tabanan , Bali Kini  -
Menyongsong perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946 yang akan di rayakan pada hari Senin, 11 Maret 2024, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M, dengan turut didampingi oleh istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi WIrawan, S.E, ikuti upacara persembahyangan Tawur Agung Kesanga yang berlangsung di Catus Pata Desa Adat Kota Tabanan yang jatuh pada Redite Umanis Wuku Langkir, Minggu (10/3).

Dalam persembahyangan yang dipuput oleh Ida Mpu Nabe, Ida Ratu Peranda dan Jero Mangku tersebut, turut dihadiri Ketua DPRD dan Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda, Para Asisten, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Kepala Bagian dilingkungan Setda, Camat se-Kabupaten Tabanan, beserta undangan lainnya mengikuti persembahyangan dengan khidmat.

Upacara yang secara rutin digelar sehari sebelum menyambut Tahun Baru Caka ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia Bhuta Kala, yakni mengembalikan Bhuta kala ke alam dengan menyediakan persembahan berupa caru Tawur Agung. Dengan digelarnya pecaruan agung ini, diharapkan akan tercipta keseimbangan Bhuana Agung (Makrokosmos) dan Bhuana Alit (Mikrokosmos).

Melalui kesempatan yang baik tersebut, Bupati Sanjaya sekaligus ucapkan selamat merayakan hari suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 kepada seluruh umat Hindu sedharma. Tak lupa pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut perayaan Nyepi ini dengan tertib dan harmonis mengingat perayaan Nyepi kali ini yang bertepatan dengan hari pertama puasa bagi umat muslim. 

Kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran di acara ini mencerminkan pentingnya perpaduan antara kepemimpinan dan keberagamaan, serta tekad untuk menjaga integritas dan kelestarian tradisi lokal. Ritual Tawur Agung Kesanga yang diikuti oleh seluruh jajaran ini juga diharapkan menjadi wadah untuk merenung, mulat sarira dan memohon keberkahan untuk Tabanan di tahun Caka 1946. [rl/r5]

Bupati Sanjaya Buka Parade Ogoh-Ogoh Se-Desa Adat Kota Tabanan


Tabanan , Bali Kini 
- Jelang Perayaan Hari Suci Nyepi Çaka 1946, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E.,M.M, bersama Istri, Ny Rai Wahyuni Sanjaya selaku Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, hadiri sekaligus melepas peserta Pawai Ogoh-Ogoh Se-Desa Adat Kota Tabanan Tahun 2024 yang berlangsung di sepanjang Wantilan Setra Desa Adat kota Tabanan hingga Patung Catur Muka, Jalan Gajah Mada, Minggu (10/3).

Bersama dengan jajaran, penyelenggaraan kegiatan sebagai wujud apresiasi terhadap kreativitas Sekaa Teruna dalam melestarikan Adat, Seni dan Budaya Bali di Tabanan. Saat itu nampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda, Sekda, Para Asisten Setda, Para Kepala Perangkat Daerah dan Camat se-Kabupaten Tabanan, Ketua PHDI, Perbekel dan Bendesa Adat se-Kota Tabanan, dan juga diramaikan oleh seluruh peserta dan masyarakat Tabanan yang nampak memadati sepanjang lokasi pelaksanaan acara. 

Parade Ogoh-Ogoh Se-Desa Adat Kota Tabanan diikuti oleh 25 peserta dari 24 Banjar Adat yang ada di Desa Adat Kota Tabanan dengan penuh antusias dan semangat suka cita. Oleh sebab itu, apresiasi dan penghargaan diberikan oleh Bupati Sanjaya terhadap para generasi muda adat kota Tabanan yang telah menunjukkan sikap militansi dalam rangka menjaga budaya Bali dan atas segala kreatifitasnya dalam pembuatan ogoh-ogoh di tahun 2024 ini. 

Bupati Sanjaya dalam arahannya tersebut menekankan, roh dan semangat persaudaraan menjadi pondasi dasar dalam pembuatan ogoh-ogoh, yang telah melalui segala perubahan jaman. Sehingga, hakikat perayaan hari suci Nyepi juga dimaknai sebagai sebuah perayaan persaudaraan. Pelaksanaan ogoh-ogoh ini juga beberapa waktu lalu sempat dilakukan perlombaan dan festival oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan, yang mana harapannya tidak hanya untuk menumbuhkan kreatifitas tetapi juga mampu menjadi salah satu ikon di kota Tabanan. 

"Untuk itulah, saya sangat berharap agar para generasi muda Tabanan bangkit, percaya diri dan bersemangat untuk terus menggali potensi-potensi berkesenian khususnya di bidang kesenian ogoh-ogoh. Kita di Kabupaten Tabanan dalam tahun-tahun mendatang akan menantikan karya-karya besar seniman ogoh-ogoh di Tabanan. Kita harus yakin, mampu dan harus bangga menjadi orang Tabanan," sebut Sanjaya. 

Sanjaya juga menjelaskan, Pada tahun 2024, Parade ogoh-ogoh mengangkat tema "Nyomnya Bhuta Kala Nyanggra Nawa Warsa Icaka 1946 Nyujur Paduraksa Jayaning Singasana" yang artinya Buta Kala di Alam dan pada diri manusia perlu disomya/dinetralisir agar sifat-sifat angkara murka, sombong dan angkuh menjadi sifat-sifat yang baik menuju kejayaan Kabupaten Tabanan. Untuk itu, pihaknya seraya mengajak serta masyarakat di Kabupaten Tabanan agar senantiasa menjaga vibrasi positif di masa Tabanan Era Baru ini.

"Untuk itu, mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Tabanan ke arah yang lebih baik. Sekaa Teruna, Yowana dan Karang Taruna sebagai tulang punggung Banjar, Desa Adat dan Desa Dinas yang selalu aktif, kreatif dan inovatif harus bersatu padu membangun Banjar, Desa Adat dan Desa Dinas masing-masing menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani," tegas orang nomor satu di Tabanan sore itu. Tak ketinggalan pihaknya juga sampaikan Ucapan Selamat Menyambut Hari Suci Nyepi Icaka warsa 1946 kepada seluruh masyarakat yang hadir saat itu. 

Sebagaimana disampaikan oleh Kadis Kebudayaan, I Made Yudiana, animo para peserta dalam mengikuti kegiatan ini, sangat terlihat dari kreatifitas dan semangat sepanjang pembuatan ogoh-ogoh, hingga pelaksanaan parade pada hari ini. "Mewakili Sekaa Teruna menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Bupati atas inisiasi dan dukungan pendanaan yang telah diberikan untuk parade ogoh-ogoh Se-Desa Adat Kota Tabanan. Dan atas kemurahan hati dan kebijaksanaan Bupati Tabanan masing-masing peserta mendapat uang kepesertaan sebesar 10 juta rupiah" Jelasnya. [rls]

Bupati Sanjaya Apresiasi Semangat Masyarakat Tabanan Membangun Yadnya


Tabanan , Bali Kini 
- Wujudkan Visi Misi Kabupaten Tabanan yang Aman Unggul Madani dan berbagai bidang kehidupan, di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, pemerintah Kabupaten Tabanan senantiasa mendukung dan mengayomi masyarakat dalam pelestarian adat, agama dan budaya. Dukungan ini tampak melalui kehadirannya dalam undangan upacara Melaspas dan Pasupati Ratu Ayu lan Medengen - dengen di Suci Puri Kediri pada Kamis (14/3).

Turut mendampingi Bupati Sanjaya siang itu, Tjokorda Anglurah Tabanan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Inspektur Kabupaten Tabanan, Jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Kepala bagian dilingkungan Setda dan Camat Kediri. Juga hadir dan Ida Sulinggih, Jero Mangku Lanang Istri dan Pengempon Kahyangan Jagat di Wewidangan Kecamatan Kediri, Penglingsir Puri sejebag Tabanan, Jero Bendesa Adat Desa pekraman Kediri dan Kelian Adat dan Kelian Dinas se-Desa Kediri.

Upacara pemelaspasan yang jatuh pada Wraspati Kliwon Langkir tersebut dipuput oleh Ida Pedanda Putra Kekeran Duk Walaka, IB Sudarsana. Pelaksanaan yadnya ini merupakan hasil gotong-royong punia semeton Puri Kediri yang terdiri dari 49 KK Puri Kediri dan Pekandel yang kurang lebih berjumlah 100 KK, selain itu pelaksanaan upacara ini juga mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lainnya.

Usai prosesi persembahyangan bersama yang berlangsung sakral Bupati Sanjaya melalui sambutannya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh semeton Puri Kediri yang semangat membangun yadnya dalam menjaga kelestarian Adat, Agama dan warisan budaya dengan melangsungkan upacara nangiang Ratu Ayu yang dalam waktu (ratusan tahun) belum pernah ketangiang oleh Puri Kediri.

“Apalagi yang tiang lihat dresta di Kabupaten Tabanan, dalam pelestarian adat agama dan Budaya Kuat sekali , Karena sosiologi masyarakat Tabanan ini adalah masyarakat agraris, yang banyak waktu dan urusannya dalam upakara dan upacara, terbukti ketika tiang ngupasaksi dalam upakara dan upacara di Kabupaten Tabanan ritatkala ngaben masal ini, hampir di desa adat, desa dinas,ring panti, ting soroh, ring kelan, begitu animo dan antusias ngamargiang yadnya, baik terkonsep dengan konsep gotong royong maupun yang lain-lain. Ini membuktikan bahwa kabupaten tabanan ini ngulat bhakti sareng ida Sang Hyang Widhi Wasa, lan sareng ida betara lelangit, niki perlu diberikan apresiasi yang sangat luar biasa”,Ujar Sanjaya.

Melalui momentum ini, kehadiran Sanjaya tidak hanya serta serta merta memberikan dukungan, namun juga selaku murdaning jagat untuk menyaksikan langsung upacara sakral untuk mewujudkan yadnya yang labdha karya dan sida sidaning don.  Pimpinan nomor satu di Kabupaten Tabanan tersebut menilai melalui upacara Nangiang Ratu Ayu yang dilaksanakan oleh Puri Kediri yang merupakan simbol dari kekuasaan, kemakmuran, kekuatan dan tempat memohon kerahayuan ini merupakan tanda-tanda akan simbol kekuasaan dan kekuatan Puri Kediri yang tumbuh kembali.

“Selaku Pemerintah Daerah mengupayakan bagaimana pelestarian adat agama dan budaya, mengayomi, meringankan beban masyarakat ketika masyarakat semangatnya sudah tinggi, meringankan peson-peson biaya, patutlah pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat, itulah tugas pemerintah. Bagaimana pemerintah dan masyarakat harus saling mengayomi yang diatas mengayomi yang di bawah yang bawah juga mengayomi yang diatas”, ujar politisi asal Dauh Pala tersebut.

Dalam kesempatan yang sama A.A. Ngurah Gede Panji Wisnu, selaku ketua panitia acara, sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya beserta jajaran selaku murdaning jagat atas dukungan yang telah diberikan dan kesediaannya hadir menyaksikan langsung jalannya upacara, pihaknya berharap agar upacara ini dapat berjalan dengan baik. Gede Panji sekaligus sampaikan apresiasinya kepada pimpinan nomor satu di Tabanan tersebut yang telah mendengarkan aspirasi masyarakat Kediri, Tabanan dengan mengembalikan simbol kejayaan masyarakat Kediri yakni, Patung Wisnu [rls]

Sabha Upadesa Hingga Pasikian Yowana, Pemkot Denpasar Jajaki Ranperda Pelestarian Ogoh-Ogoh.

 


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana serta Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana saat menghadiri Rapat Evaluasi Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 Tahun 2024 di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (14/3). 

Denpasar,  Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar mulai menjajaki pembentukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pelestarian ogoh-ogoh di Kota Denpasar. Hal ini merupakan lanjutan dari penerapan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Ogoh-Ogoh. Sehingga nantinya pelaksanaan ogoh-ogoh serangkaian Nyepi di Kota Denpasar dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan, pakem, dan dresta yang disesuaikan dengan pararem Desa Adat masing-masing. Demikian terungkap saat pelaksanaan Rapat Evaluasi Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 Tahun 2024 di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (14/3). 


Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana dalam kesempatan tersebut mejelaskan, secara umum, pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 Tahun 2024 di Kota Denpasar telah berjalan lancar dan aman. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan harus ditindaklanjuti secara serius. 


Lebih lanjut dijelaskan, usulan pembentukan Ranperda Pelestarian Ogoh-ogoh ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga adat dan tradisi Bali, salah satunya adalah ogoh-ogoh. Hal ini dimaksudkan guna menghindari adanya pergeseran makna dan pelaksanaan ogoh-ogoh di Kota Denpasar. Terlebih sebagaimana kita ketahui bahwa Denpasar merupakan ibukota dengan penduduk yang heterogen. 


Dikatakannya, dengan adanya Perda ini nantinya pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh, pawai, pengarakan hingga lomba ogoh-ogoh akan berlangsung secara sistematis. Termasuk juga maraknya penggunaan soundsystem  saat pengarakan ogoh-ogoh yang disinyalir tidak sesuai dengan adat, budaya dan tradisi Bali. 


“Jadi nanti dengan adanya Perda ini maka setiap stakeholder dapat melaksanakan penertiban, dan pawai atau arak-arakan ogoh-ogoh dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tradisi,” ujarnya


Selain usulan Ranperda, kata Sudiana, juga turut disepakati beberapa hal penting sebagai evaluasi pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 Tahun 2024. Yakni kedepan pelaksanaan Pawai Ogoh-Ogoh di wilayah Kota Denpasar khususnya dititik Nol Catur Muka dikordinasikan bersama oleh Majelis Desa Adat Kota Denpasar, Sabha Upadesa, Pasikian Yowana, Parisadha Hindu Dharma Indonesia Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar bersama Forkopimda Kota Denpasar. Serta Pengamanan Pawai Ogoh-Ogoh di Kawasan Catur Muka dikoordinir oleh perwakilan Pecalang Desa Adat se-Kota Denpasar berjumlah 70 (tujuh puluh) orang, bersama dengan Satua Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Dinas Perhubungan Kota Denpasar dan Forkopimda Kota Denpasar.


“Dan yang tak kalah penting adalah Lomba/Parade Ogoh-Ogoh yang dilaksanakan di tingkat Desa Adat bersama Desa/Kelurahan tetap dilaksanakan sesuai dengan awig- awig/pararem/keputusan Desa Adat setempat,” ujar Sudiana.


Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirekusuma mendukung penuh pembentukan Perda ini. Bahkan, sejalan dengan Perda tersebut, pihaknya bersama jajaran di Desa Adat Denpasar akan mencetuskan awig-awig atau pararem yang akan mengatur proses pembuatan hingga pengarakan ogoh-ogoh di wilayah Desa Adat Denpasar. 


“Tentunya kami sangat setuju, dan ini dapat menjadi dasar dan pedoman bagi semua pihak agar tidak menyalahgunakan momentum rangkaian Nyepi ini, termasuk ogoh-ogoh yang menyimpang dari nilai-nilai adat Bali,” ujarnya


Kabag Hukum Setda Kota Denpasar, Komang Lestari Kusumadewi menjelaskan, menyikapi berbagai usulan dari pemangku kepentingan tersebut, Pemerintah Kota Denpasar akan menyiapkan regulasi berupa Peraturan Daerah yang mengatur Pedoman Pelestarian Ogoh-Ogoh sehingga diharapkan Pengerupukan Tahun Caka 1947/Tahun Masehi 2025. Dimana, Perda ini nantinya menjadi Pedoman Pelaksanaan Pawai Ogoh-Ogoh serta sebagai Pendamping Keputusan Bersama Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kota Denpasar dan Sabha Upedesa Kota Denpasar tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi.


Dikatakannya, sebagai antisipasi apabila Rancangan Peraturan Daerah belum rampung, dalam jangka pendek akan disusun Perubahan Perwali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Ogoh-Ogoh oleh Dinas Kebudayaan bersama Bagian Hukum. Sehingga secara bersamaan juga dapat menjadi Pedoman Pelaksanaan Pawai Ogoh-Ogoh dan mengkomodir pelibatan bersama Majelis Desa Adat Kota Denpasar, Sabha Upadesa, Pasikian Yowana, Parisadha Hindu Dharma Indonesia Kota Denpasar bersama Pemerintah Kota Denpasar.


“Pedoman akan memuat kriteria teknis, jalur pawai, pembinaan, pengawasan dan pemuatan Sanksi Administratif berupa Penghentian Sementara, Penyegelan dan penyitaan sementara Ogoh-Ogoh dan sarananya dan/atau berupa denda administratif, semoga nantinya proses ini dapat berjalan lancar dan pelaksanaan rangkaian Nyepi Caka 1947 tahun 2025 mendatang dapat berjalan lancar,” ujarnya


Hadir langsung dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 Tahun 2024 tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Ketua FKUB Kota Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Budiana, Ketua Sabha Upadesa Kota Denpasar, I Wayan Butuantara, Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar dan AA Made Angga Harta Yana. Tampak hadir pula Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirekusuma, Pimpinan OPD serta camat se-Kota Denpasar. (Ags/Hum).

Buka Praktek Ilegal Aborsi, Residivis ini Dituntut 5 Tahun


Denpasar , Bali Kini
- Pria 53 tahun lulusan Sarjana Kedokteran Gigi ini sudah dua kali dibui dengan kasus yang sama membuka praktek ilegal aborsi. Kali ini, untuk yang ketiga kalinya kembali diadili dan telah menjalani sidang tuntutan dari JPU.

Kali pertama, terdakwa I Ketut Ari Wiantara, dihukum 2,5 tahun penjara. Tidak pernah kapok, begitu bebas kembali melakukan praktek aborsi dan dijerat hukuman pidana selama 6 tahun.

Namun tidak ada jeranya, lagi lagi diseret ke hukum dengan kasus yang sama. Namun Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Badung mengajukan tuntutan hukuman selama 5 tahun.

"Itu sudah sesuai dengan undang undang yang baru. Tuntutan itu sudah maksima, ya lima tahun," demikin Jaksa Doni dari Kejari Badung, Kamis (14/03).

Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa IG.A.A Fitria Chandrawati,SH.MH dari Kejari Badung, menyebutkan terdakwa nekat melayani kembali pasien untuk aborsi, berdalih karena kasihan. "Pengakuan pasien yang ditangani rata-rata hamil di luar nikah," sebutnya. 

Ironisnya para pasiennya adalah gadis SMA dan anak Kuliahan, serta anak malam dan anak hasil sebuah perselingkuhan. Hebatnya lagi ditemukan data nama pasien yang ditangani sejak awal membuka praktek aborsi, hasilnya sungguh mengejutkan. 

Tercatat ada 1300 lebih pasien yang ditanganinya dan berhasil aman. Untuk aborsi ini dipatok harga oleh pria 53 tahun ini Rp3,8 juta.

Untuk diketahui, pria yang tinggal di jalan Tukad Petanu, Panjer ini membuka praktik aborsi di Pasang Luwih, Mengwi Badung. Ia pertama kali membuka praktek ini sejak tahun 2006.

"Pasien yang datang ke tempat praktiknya mengetahui informasi bahwa tersangka bisa menggugurkan kandungan dari mulut ke mulut, tersangka tidak pernah mengiklankan praktiknya," jelas JPU.

Untuk kasus yang ke tiga, pasien yang telah ditangani oleh tersangka yakni sejumlah 20-25 orang pasien. "Terdakwa diancam dan dijerat Pasal 77 jo Pasal 73 ayat (1) UU No.29 Tahun 2004, tentang praktik kedokteran," tutup Jaksa.[jro /r3]

Jelang Nyepi Tahun Caka 1946, Kabupaten Karangasem Gelar Tawur Agung Kesanga Tabuh Gentuh


Karangasem, Bali Kini -
Menjelang Nyepi Tahun Caka 1946, Kabupaten Karangasem menggelar Upacara Tawur Agung Kesanga - Tabuh Gentuh. Acara ini dilaksanakan pada Tilem Sasih Kesanga di Taman Budaya Lapangan Candra Bhuana Amlapura, pada hari Minggu, 10 Maret 2024.


Bupati Karangasem I Gede Dana, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta turut hadir dalam acara tersebut bersama dengan berbagai undangan lainnya. Upacara ini diselenggarakan sebagai bagian dari tradisi dan ungkapan syukur dalam menyambut Hari Raya Nyepi.

Tawur Agung Kesanga Tabuh Gentuh dipusatkan di lapangan Candra Bhuwana Amlapura dan dipuput oleh dua orang sulinggih Siwa-Budha. Ida Pedanda Putu Cau dari Geria Cau, Kelurahan Karangasem dan Ida Pedanda Gede Sidemen dari Geria Taman Asri, Saren, Desa Budakeling, Bebandem. Sedangkan, Pedanda Tapini, Ida Pedanda Istri Keniten dari Geria Keniten, Kelurahan Karangasem. Kelengkapan puncak acara juga digelar berbagai pagelaran seni wayang, topeng dan rejang. 

Dalam wawancara setelah acara, Bupati Karangasem I Gede Dana mengungkapkan bahwa tujuan dari upacara ini adalah untuk menetralisir bhuta kala secara niskala serta sebagai ungkapan syukur kepada Ida Hyang Widhi Wasa menyambut Hari Raya Nyepi.

Bupati Dana juga menghimbau agar pelaksanaan arak-arakan ogoh-ogoh dan hari suci Nyepi dilakukan dengan penuh keamanan, keharmonisan, dan toleransi. Peserta juga diminta untuk tidak mengonsumsi minuman keras beralkohol serta mematuhi arahan dari pecalang demi menjaga ketertiban selama prosesi berlangsung.

Berbagai tokoh Puri dan pejabat dari berbagai instansi di Kabupaten Karangasem juga turut hadir dalam acara tersebut. (Rl/r4)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved