-->

Sabtu, 24 Februari 2024

Rapat Bimtek Daerah Kabupaten Bangli Th 2024 Dalam Agenda Membangun Indonesia Yang Adaptif

Laporan  :Tim Liputan Bangli 

Bangli , Bali Kini  - Dalam mewujudkan Indonesia emas 2045, Pemerintah Kabupaten Bangli terus membangun Indonesia yang adaptif, Indonesian yang produktif, Indonesia yang inovatif, dan Indonesia yang kompetitif. Untuk itu setiap daerah dipacu untuk melaksanakan inovasi daerah. Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Bangli menggelar Rapat Bimbingan Teknis Inovasi Daerah Tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan peningkatan daya saing daerah yang dilaksanakan di Gedung Bukti Mukti Bhakti pada Jumat, (23/02/2024).

Pemerintah Kabupaten Bangli didalam mewujudkan amanat Peraturan Perundang-undangan, dan visi Kabupaten Bangli yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Bangli" Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Kita Wujudkan Bangli Era Baru, suatu Era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru; Bangli yang Kawista, Bangli kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi, yakni tatanan kehidupan holistik yang bisa menjaga/memelihara keseimbangan Alam, Krama (manusia), dan Budaya, maka tagline Bangli Jengah Melompat Lebih Tinggi menjadi sangat relevan, dan tepat bagi segenap komponen krama Bangli. Semangat Bangli jengah, sangat penting digelorakan untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi daerah di Kabupaten Bangli. Inovasi Daerah merupakan bukti penggalian pemikiran, ide, gagasan, kreativitas, dan karya di tengah situasi apapun, untuk mendukung peningkatan kinerja dalam mempercepat terwujudnya Bangli Era Baru.

Dalam Sambutan Bupati Bangli yang dibacakan oleh Kepala BRIDA Kab. Bangli “Inovasi Daerah harus bisa diselenggarakan berdasarkan prinsip peningkatan efisiensi yakni bahwa Inovasi Daerah yang dilakukan harus seminimal mungkin menggunakan sumber daya. Inovasi daerah haruslah sebagai perbaikan efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan yakni pelayanan yang lebih murah, lebih mudah, lebih pinter (smart), lebih baik, dan lebih cepat. Inovasi daerah tidak menimbulkan konflik kepentingan, berorientasi kepada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, memenuhi nilai kepatutan, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dibuktikan manfaatnya bagi masyarakat. Terangnya!”

Berdasarkan laporan Kepala BRIDA Kabupaten Bangli, bahwa Bangli sudah berhasil meningkatkan nilai indeks inovasi daerah dari 36,51 menjadi 49,96 dari peringkat terbawah Tahun 2022 menjadi peringkat Lima Tahun 2023 di Provinsi Bali, dari peringkat 260 menjadi 120 Nasional, merupakan capaian yang luar biasa, apalagi ditambah dalam ajang Kerti Bali Swacitta Nugraha berhasil menjadi juara umum 1, yakni memperoleh 2 anugrah dari 6 anugrah yang diperebutkan.

Untuk capaian di tahun 2023 tersebut, haruslah dapat ditingkatkan terus di tahun 2024 ini, Untuk hal tersebut maka kerja keras semua perangkat daerah, unit kerja, camat, BUMD, pemerintah Desa/Kelurahan, Puskesmas, dan sekolah untuk membangun inovasi daerah sangat penting digelorakan, sebagai pengejawantahan tagline kita Bangli Jengah Melompat lebih tinggi. Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Bangli sangat mendukung pemberian apresiasi dan penghargaan inovasi daerah kepada perangkat daerah/unit kerja, Pemerintah Desa/Kelurahan, Puskesmas, dan Sekolah di Kabupaten Bangli, melalui Kegiatan Bangli Inovations Award (BISA) tahun 2024. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi semua pihak untuk berinovasi sehingga Bangli berhasil menjadi Kabupaten sangat Inovatif.

Harapan dari Pemerintah Kabupaten Bangli Dengan kehadiran pimpinan di masing-masing perangkat daerah, unit kerja, camat, BUMD, pemerintah Desa/Kelurahan, Puskesmas, dan sekolah pada BIMTEK ini, inovasi di Kabupaten Bangli semakin hidup, berkembang, dan membudaya. Setiap masalah yang dihadapi bukan sebagai jurang yang menghadang perjalanan, dan kemajuan, tetapi menjadi titik tumpu untuk meloncat lebih tinggi, menemukan cara baru, kreatifitas dalam mewujudkan kemajuan daerah dengan memanfaatkan segala potensi daerah, baik potensi alam, maupun potensi sumber daya manusia. Gerakkan segala daya upaya untuk mengejar ketertinggalan, dan melompat melampaui daerah lainnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah Kabupaten Bangli, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Kepala Perangkat Daerah (PD), Direktur BUMD, Lurah dan Perbekel se Kabupaten Bangli, Kepala Puskesmas, Kepala Sekolah SD dan SMP dan para peserta BIMTEK.

Sekda Dewa Indra Harap Sosialisasi “Tourist Levy” Bisa Menyempurnakan Penerapan Pungutan Wisatawan di Bali

Laporan : Tim Liputan 

Denpasar, Bali Kini  – Guna mengevaluasi penerapan Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourist Levy yang sudah berlangsung selama satu minggu ini, Pemprov Bali melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bali pun menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Pungutan Bagi Wisatawan Asing di Provinsi Bali, bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, pada Kamis (22/2). 

Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam kesempatan wawancara mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapat masukan, kritik dan saran tentang sistem pemungutan Tourist Levy. Ia menyadari bahwa penerapan PWA ini pasti belum sempurna, karena hal ini masih terbilang baru. “Untuk itu dengan kerendahan hati, seperti yang sudah kami sampaikan saat sosialisasi di awal, pasti akan ada masukan, dan ternyata benar. Maka kami berkomitmen untuk terus menyempurnakan sistem ini,” ujarnya seraya berkata bahwa minggu depan akan diadakan evaluasi lagi. 


Foto : Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra 

Lebih lanjut ia pun mengatakan jika pada tanggal 24 Februari mendatang akan ada kapal pesiar pertama yang sandar di Bali sejak penerapan sistem PWA ini. Untuk masalah pemungutan di kapal pesiar, birokrat asal Pemaron itu pun mengatakan akan bekerja sama dengan agen kapal, agar bisa dipungut langsung di atas kapal. “Jadi wisatawan pas turun langsung menuju destinasi wisata,” imbuhnya.

Mengenai endpoint, Sekda Dewa Indra menegaskan tugas mereka bukan memungut Tourist Levy. Mereka hanya bertugas untuk mengedukasi wisatawan membayar PWA serta bagaimana tata cara pembayarannya. “Wisatawan tetap membayar menggunakan aplikasi Love Bali, serta meyakinkan para wisatawan jika aplikasi ini sangat aman dan tidak akan disalahgunakan,” tutupnya.

Sebelumnya saat memberi sambutan Sekda Dewa Indra yang mewakili Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya berharap Para Duta Besar hingga Konsul Jenderal negara sahabat yang ada di Indonesia bisa memberikan masukan yang komprehensif tentang sistem pemungutan PWA ini. Ia pun mengakui berbagai masukan sangat diperlukan, sehingga ke depan sistem pemungutan ini bsia berjalan lebih baik lagi.

Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Simon D.I. Soekarno mengatakan bahwa pihaknya tetap mendukung program ini serta terus menyebarluaskan ke negara-negara sahabat. Adapun beberapa kriteria yang mendapatkan pengecualian atau exemption bagi warga asing untuk PWA ini seperti pemegang visa diplomatik, pemegang KITAS dan KITAP, pemegang visa reunifikasi keluarga, visa pelajar, hingga golden visa. “Agar dapat exemption, mereka harus mengajukan lima hari sebelum tiba di Bali melalui sistem Love Bali,” imbuhnya.

Ia juga berharap, agar peserta yang hadir pada pertemuan tersebut untuk menggunakan kesempatan yang telah disediakan oleh Pemprov Bali pada siang ini untuk bertanya atau memberikan kritikan tentang Tourist Levy. 

Simon juga meyakinkan bahwa penerapan PWA ini tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing ke Bali. “Saya mendapat info kemarin teman saya susah mendapat tiket pesawat  ke Bali karena penerbangan penuh. Jadi pungutan ini tidak akan mengurangi keinginan wisatawan berkunjung ke Bali,” tutupnya.

Pertemuan yang digelar secara daring dan luring ini melibatkan perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional.[r4]

Keramahan Penduduk Bali Membuat 21 WNA dan Blasteran ini Masuk WNI

Laporan Reporter : Jro Ari 

Denpasar , Bali Kini -  Sebanyak 21 orang Warga Negara Asing (WNA) dan blasteran mengajukan permohonan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ini hal yang luar biasa disaat Negara Indonesia usai melaksanakan pesta demokrasi dalam Pemilu 2024.

Mereka seluruhnya tetap menjalani proses administrasi dan selanjutnya untuk dilakukan evaluasi kembali. Sebagaimana disampaikan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Alexander Palti, Sabtu (24/02) yang memimpin langsung tim evaluasi dari ke 21 orang yang ingin masuk menjadi WNI.

Dari 21 orang ini, terdapat 3 WNA yaitu Antonio Camaiani, yang sebelumnya berkewarganegaraan Italia. Selanjutnya Laia Gil Coca serta Ricard Andreu Martinez yang yang ke duanya berkewarganegaraan Spanyol.

Sementara itu 18 lainya merupakan subjek anak berkewarganegaraan ganda yang terdiri dari perkawinan campuran antara negara Indonesia-Jepang sebanyak 16 orang, Indonesia-Swiss sebanyak 1 orang serta Indonesia-Inggris sebanyak 1 orang.

Alexander Palti bersama Tim Verifikasi mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya pertanyaan tentang wawasan Kewarganegaraan, Pajak dan Tindakan Kriminal. Kedua puluh satu WNA tersebut mampu menjawab pertanyaan tentang wawasan Kewarganegaraan maupun pertanyaan lainya dengan cukup baik.

Selain itu, pemohon juga diminta untuk melafalkan Pancasila dan ditanyakan latar belakang penyebab timbul keinginanya untuk menjadi seorang WNI. 

"Sebagian besar pemohon menjawab timbulnya keinginan menjadi seorang WNI disebabkan oleh rasa nyaman untuk tinggal di Indonesia khusunya di Bali karena Bali memiliki budaya yang kaya dan unik, dengan berbagai tradisi dan ritual keagamaan yang menarik yang tidak bisa ditemuai di tempat lain," ungka Palti.

Selain itu, kata Palti masyarakatnya yang ramah serta murah senyum juga menjadi faktor yang menyebabkan timbulnya rasa nyaman untuk tinggal di Bali. Secara formil keseluruhan dari mereka dinilai baik. Untuk langkah kelanjuta nantinya tim verifikator akan melakukan verifikasi lebih lanjut kelengkapan berkas untuk kemudian diajukan ke pusat.[r4]

Wawali Arya Wibawa Ingatkan Momentum Jaga Tri Hita Karana Berlandaskan Spirit Vasudhaiva Kutumbakam

Laporan Reporter : Esa / Gita


Denpasar, Bali Kini - Upacara Mecaru dan Pemlaspasan area pelinggih utama Pura Pasek Agung Tegal, Jalan Imam Bonjol, Denpasar digelar pada Sabtu (24/2), bertepatan dengan Rahina Purnama Kesanga.

 Upacara ini sekaligus menandai selesainya pembangunan area pelinggih utama yang telah dimulai sejak Oktober 2023 hingga rampung pada Januari 2024 lalu itu. 

Sejak pagi, nampak ramai dan antusiasnya krama (warga) serta seluruh pangempon Pura memadati area Pura dan mengikuti rangkaian acara. 

Turut hadir Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. Hadir pula Ketua Harian PHDI Bali, I Nyoman Kenak, Perwakilan PHDI Kota Denpasar, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purnawasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Desa Pakraman Denpasar, AA Ngurah Alit Wirakesuma dan undangan lainnya. 

Dalam kesempatan tersebut Wawali Arya Wibawa turut mengikuti salah satu prosesi yakni Mendem Pedagingan dan Ngunggah Daksina Linggih Ida Batara di Pelinggih Ratu Ayu Dalem Sakenan. Sementara, Bupati Badung Giri Prasta melakukan penandatanganan prasati bersama Yajmana Karya.



Ket. Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Upacara Mecaru dan Mlaspas di Pura Pasek Agung Tegal, Denpasar, Rahina Purnama Kasanga, Sabtu (24/2)


Ditemui usai acara berlangsung, Wawali Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa  mengatakan, berjalannya berbagai kegiatan keagamaan di Kota Denpasar merupakan landasan penting kota berbudaya berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau bergotong-royong. Rampungnya pembangunan Pura Pasek Agung Tegal ini, juga diharapkan akan dapat menjadi momentum bagi krama dan seluruh pengempon, untuk selalu menjaga keharmonisan sebagai implementasi Tri Hita Karana yang tegak lurus dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam" ungkap Wawali Arya Wibawa. 

Pada kesempatan yang sama, Bupati Badung, Giri Prasta mengemukakan, pelestarian adat, agama, tradisi, seni dan budaya, adalah pondasi kehidupan yang musti dijalankan untuk menjadikan kehidupan menjadi tertata.

"Karena jika semeton semua memiliki adat yang kuat berarti memiliki kehidupan yang kuat juga. Jika memiliki agama akan mendapatkan kehidupan yang tertata, jika memiliki seni akan mendapatkan kehidupan yang indah, dan jika memiliki tradisi dan budaya akan memiliki jati diri maka dari itu diharapkan semua ini dapat dilestarikan," ucap Bupati Badung Giri Prasta.

Sementara itu, perwakilan panitia, Wayan Sudarta menjelaskan upacara Mecaru dan Pemlaspasan Pura Pasek Agung Tegal ini, dipuput oleh Ida Pandita Mpu Daksa Merta Yoga Griya Agung Beraban, Ida Pandita Mpu Dhaksa Pramangga Yoga Griya Agung Tasik dan Ida Pandita Mpu Griya Kroya Sumerta. 

"Dapat kami Informasikan pula bahwa pangempon Pura Pasek Agung Tegal  ini berasal dari 58 Dadia Alit yang tersebar hampir di seluruh wilayah di pulau Bali. Semoga dengan rampungnya pembangunan Pura Pasek Agung Tegal ini dapat menaikkan nilai spiritual masyarakat dan seluruh Pangempon Pura kami serta meningkatkan Sradha Bhakti terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa, Betara di Kawitan dan leluluhur kami sehingga dapat dituangkan dalam mendukung pemerintah Kota Denpasar menjalankan roda pemerintahan yang baik" ungkapnya. [r3]

TNI Dan Warga Saling Kejar Gunakan Batu Di Bukit Catu

Laporan : Tim Pen Kodim 1623/Karangasem 


Karangasem , Bali Kini - Anggota TNI dan warga Dusun Bukit Catu terlibat aksi saling kejar menggunakan batu berukuran cukup besar. Dengan tidak mengenal takut warga berambisi mengejar para TNI berbadan tegap dan menggunakan seragam dinas loreng.

Aksi saling kejar dengan membawa batu tersebut dalam rangka mengangkut material untuk membuat senderan badan jalan, dari tempat droping material menuju lokasi pembuatan senderan. Terlihat warga tak mau kalah cepat dengan para prajurit Kodim 1623/Karangasem yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-119 di Dusun Bukit Catu, Desa Selumbung, Kec. Manggis, Kab. Karangasem, Jumat (23/2/2024).

"Ayo kejar saya pak, tambah lagi kecepatannya" tutur salah satu prajurit yang tampak dengan semangat mengangkat batu di pundaknya. Suasana akrab dan kompak terlihat jelas, hal inilah yang menjadikan hubungan diantara masyarakat dan TNI senantiasa harmonis. Masyarakat merupakan penyemangat tersendiri bagi para TNI dalam turut membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan TMMD ke-119, meski dihadapkan dengan cuaca yang sering hujan dan medan yang cukup ekstrim.

"Progres kegiatan TMMD ke-119 Kodim 1623/Karangasem terlihat signifikan, hal tersebut tidak terlepas dari peran serta dari berbagai komponen masyarakat yang tidak bisa dipandang sebelah mata, mereka setiap harinya bercucuran keringat membantu para anggota TNI dari Kodim 1623/Karangasem dalam mengangkut material seperti batu, semen dan pasir untuk membuat senderan badan jalan," kata Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Kapten Arm Paulus selaku pengendali pasukan.[r2]


 



Wawali Arya Wibawa Serahkan Bantuan Paket Sembako Kepada 40 Orang Disabilitas Kota Denpasar

 Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Dalam rangka menyambut HUT Ke-236 Kota Denpasar dan Hari Raya Galungan dan Kuningan, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa  menyerahkan  paket bantuan sembilan bahan pokok (sembako) kepada 40 orang penyandang disabilitas,  pada Jumat (23/2) pagi.

Turut hadir pada kegiatan yang digelar di Gedung Graha Nawasena Denpasar tersebut, Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Kepala Dinsos Kota Denpasar, I Gusti Laxmy Saraswati, dan pihak terkait lainnya. 

Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Denpasar, Agus Arya Wibawa mengungkapkan bahwa paket sembako ini merupakan program  bantuan kerjasama antara beberapa pihak. Yakni, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma, Perumda Parkir Kota Denpasar, Perumda Pasar Kota Denpasar, Rumah Sakit Daerah Wangaya, dan Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar.

 "Semoga bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat bagi para penyandang disabilitas di Kota Denpasar, terutama yang berada di bawah naungan Graha Nawasena dan juga UMKM di lokasi itu," ungkap Agus Arya Wibawa.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dalam membantu sesama dapat terus dibangun di tengah kemeriahan perayaan HUT je 236 Kota Denpasar dan juga Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

"Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Pemerintah Kota terus berupaya untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, termasuk penyandang disabilitas," imbuhnya. 

Salah seorang penyandang disabilitas penerima bantuan, Ketut Subrata,  mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas bantuan sembako yang diserahkan.  Dan juga atas segala perhatian yang selama ini, kerap diberikan kepada para penyandang disabilitas  yang ada di Kota Denpasar.

"Matur suksma atas perhatian dan paket bantuan sembako yang telah diberikan kepada kami. Juga untuk fasilitas dan akses yang diberikan Pemerintah Kota Denpasar  bagi penyandang disabilitas, salah satunya seperti di Graha Nawasena," katanya. (r3 )

Jelang Hari Yang Bersamaan Raya Galungan Kuningan dan Nyepi Pj Bupati Jendrika Monev Lakukan Sidak Pasar


Klungkung , Bali Kini -
Menjelang hari raya Galungan, Kuningan dan Nyepi Tahun Baru Caka 1946, Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika melakukan monitoring stock / ketersediaan harga pangan kebutuhan pokok di Pasar Umum Galiran Kabupaten Klungkung, Jumat (23/2). “Jadi pagi hari ini saya turun bersama OPD terkait memantau situasi dan mengecek langsung harga kebutuhan pokok, situasi terlihat begitu ramai dan harga kebutuhan pokok juga ada beberapa yang mengalami kenaikan,” ujar Pj Bupati Jendrika.


Dari pantauannya tersebut adapun beberapa kebutuhan pokok yang di survey diantaranya harga daging ayam Rp. 38.000 per kilogram, daging babi Rp. 80.000 per kilogram, daging sapi Rp. 120.000 per kilogram, beras premium super mama Rp. 17.000 per kilogram, harga telur ayam 30 butir/per kere Rp. 50.000, harga minyak kemasan bermerek sekitar Rp. 15.000 per liter sedangkan minyak curah sekitar Rp. 10.000 per 600 ml. “Saat ini stock kebutuhan pokok terlihat sudah tersedia, mudah-mudahan situasi ini tetap berjalan kondusif sehingga persiapan jelang hari raya berjalan lancar,” harapnya.


Selain itu, Pj Bupati Jendrika juga mengajak para pedagang dan pembeli tetap menjaga kebersihan pasar. Hal yang paling penting kebersihan lingkungan ini harus dijaga bersama dengan sebaik-baiknya agar kesehatan nantinya tetap terjaga. (puspa).


 

Jumat, 23 Februari 2024

Upacara Pemelaspasan Tembok Penyengker Merajan Ageng Jero Beng Tabanan


Tabanan , Bali Kini 
- Wujud sinergi pemerintah dengan masyarakat, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, dalam hal ini diwakili Sekda I Gede Susila, menghadiri Upacara Pemelaspasan Tembok Penyengker Merajan Ageng Jero Beng Tabanan, Banjar Lebah, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kamis, (22/2). 

Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Inspektur dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Tabanan, Perbekel, Bendesa Adat, Penglingsir Puri serta undangan terkait lainnya. [rls]

Wabup Artha Dipa Buka Forum Konsultasi Publik


Langkah Awal Menuju Penyusunan RKPD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2025

Karangasem, Bali Kini - Penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas dimulai dengan perencanaan pembangunan yang baik dan konsisten. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem kembali menggelar Forum Konsultasi Publik sebagai langkah awal dalam menyusun Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2025. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa didampingi Sekda Sedana Merta, Jumat (23/2/2024) bertempat di Wantilan Sabha Prakerthi, Kantor Bupati Karangasem.

Wabup Artha Dipa dalam sambutannya, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan RKPD yang dapat mengatasi berbagai permasalahan pembangunan, seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, stunting, serta mitigasi risiko bencana.

Wabup berharap perangkat daerah dapat menghasilkan rencana kerja yang inovatif dan adaptif, dengan memprioritaskan kebutuhan yang mendesak dan memanfaatkan sumber daya secara optimal. Keselarasan dengan regulasi terkait, seperti Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 dan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2021-2026, juga menjadi fokus dalam penyusunan RKPD.

Selain itu, sinergi antara program prioritas pembangunan daerah dengan rencana pembangunan nasional dan provinsi, serta perhatian terhadap konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, menjadi bagian integral dalam proses ini.

Untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, inovasi dalam pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya keuangan juga menjadi perhatian utama.

"Saya berharap Forum Konsultasi Publik ini dapat menjadi langkah awal yang solid menuju penyusunan RKPD yang memperhitungkan beragam aspirasi masyarakat dan kebutuhan pembangunan di Kabupaten Karangasem, termasuk sektor penting seperti pembangunan sektor pertanian, pariwisata, UMKM, pendidikan dan Kesehatan," imbuhnya.

Dengan demikian, pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2025 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.(rls)

Bupati Gede Dana Pantau Stok dan Kenaikan Harga Pokok Jelang Galungan, Kuningan, Nyepi dan Ramadhan


Karangasem, Bali Kini -
Menyikapi kenaikkan harga sejumlah komoditas pasar utamanya Sembako dan jenis bumbu dapur, Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Wabup dan anggota Forkopimda serta dinas terkait, melaksanakan Sidak atau pemantauan harga dan ketersediiaan pasokan Sembako dan Bumbu Dapur di dua pasar di Kabupaten Karangasem, yakni Pasar Rakyat Karangsokong, Subagan dan Pasar Amlapura Timur, Karangasem, Jumat (23/2/2024). 

Dalam pemantauan tersebut Bupati Gede Dana berdialog dengan sejumlah pedagang terkait pasokan barang komoditas pasar dan ketersediaannya, utamanya beras, daging ayam, cabai rawit, telur, gula pasir dan tomat yang saat ini harganya terus merangkak naik. Dalam kesempatan itu Bupati Gede Dana juga mencari tau terkait penyebab lonjakan harga yang terjadi pada jenis-jenis komoditas pasar tersebut.

“Kegiatan pemantauan ini rutin kami laksanakan pada setiap menjelang perayaan hari besar keagamaan. Seperti saat ini jelang Hari Raya Galungan, Nyepi dan masuknya Bulan Ramadhan bagi warga kami yang Muslim. Ini kita lakukan untuk mengetahui harga barang dan kebutuhan pokok secara riil, sehingga bisa kita tentukan langkah tepat untuk menekan laju inflasi,” ujar Gede Dana. 

Diakuinya memang kecendrungan kenaikan harga kebutuhan pokok dan jenis bumbu dapur di pasaran selau terjadi saat menjelang hari raya. Namun yang terpenting adalah bagaiamana pasokannya selalu terjaga. Sehingga saat masyarakat membutuhkannya untuk kebutuhan saat hari raya komoditas pasar tersebut tersedia dan stoknya ada. 

“Saya sudah berdialog dengan beberapa pedagang, baik pedagang daging ayam, bumbu dapur dan sembako. Untuk saat ini ketersediaan dan pasokan masih aman kendati harganya memang merangkak naik. Kami juga menghimbau warga untuk tidak panik,” ucapnya. Jika harga kebutuhan pokok di pasaran sudah diluar dari kewajaran, pihaknya melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, akan mengambil langkah-langkah untuk stabilisasi harga, salah satunya dengan menggelar pasar murah baik di tingkat kecamatan maupun desa. 

Untuk stabilisasi harga beras, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bulog Bali untuk menambah pasokan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional di Karangasem. Sementara itu, untuk harga Cabai Rawit saat ini suudah menyentuh Rp. 70.000 dari harga sebelumnya 40.000 perkilo, harga tomat dari sebelumnya sebebsar Rp. 8000 perkilo saat ini naik menjadi Rp. 28.000 perkilo. Sementara harga daging ayam saat ini juga mengalami kenaikkan dari sebelumnya Rp. 40.000 meenjadi 43.000 perkilo. 

“Naik pak dari sebelumnya Rp. 40.000 perkilo, sekarang jelang Hari Raya Galungan dan masuknya Bulan Ramadhan ini naik lagi Rp. 3000 menjadi Rp. 43.000 perkilo,” sebut Diah, saah satu pedagang daging ayam di Pasar Karangsokong. (Rls)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved