-->

Senin, 27 November 2023

Bantuan Perlengkapan Tari Rejang Dewa Didistribusikan di Desa Adat Karang Sari Lampung


Lampung , Bali Kini
– Kegiatan sosial berbasis kebudayaan kembali digelar dengan mendistribusikan bantuan perlengkapan Tari Rejang Dewa kepada Sanggar Tari Mekar Sari Desa Adat Karang Sari, Lampung. 


Tari Rejang adalah tarian tradisional masyarakat Hindu Bali dalam menyambut kedatangan serta menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi.


Tarian rejang ini secara khusus ditampilkan pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau keagamaan masyarakat Hindu Bali. 


Pendistribusian bantuan ini disampaikan Stakeholder Management PT Bank Mandiri (Persero), I Kadek Andre Nuaba sebagai bentuk dukungan pada kelestarian adat dan budaya Indonesia.


“Tari Rejang Dewa biasanya ditarikan oleh anak-anak, sehingga ketika mereka difasilitasi pakaian tari yang bagus pasti akan memupuk semangat mereka dalam melestarikan budaya bangsa” tuturnya pada Senin (27/11/2023).


Perlengkapan tari dikirim langsung dari Bali untuk sejumlah 10 penari Tari Rejang Dewa, terdiri dari gelungan dan perlengkapan lainnya.


“Tentu kita ingin menghadirkan autentisitas dan kualitas yang sama dengan di Bali, untuk itu kita kirimkan langsung dari Bali” sambungnya.


Pendistribusian perlengkapan Tari Rejang Dewa dilakukan bertepatan dengan Purnama Kanem dalam perhitungan kalender Bali.[rl/r4]

Ciduk Puluhan PSK, Kantor Satpol PP Denpasar Diseranga Massa


Denpasar , Bali Kini -
Berawal dari penertiban sarang prostitusi di kawasan Jalan Dano Tempe, Sanur Kauh Denpasar Selatan. Kantor Satpol PP diserang puluhan massa berbadan tegap dan rambut cepak.

Akibat penyerangan ini, sejumlah sarana milik pemerintah rusak dan tiga anggota Satpol PP harus menjalani rawat inap di RSUD Wangaya Denpasar. Sementara belasan anggota lainnya mengalami luka luka. 

Aksi yang menegangkan di pagi buta itu sempat membuat panik warga sekitar yang menikmati gudapan kuliner pagi dan pedagang di Pasar Kreneng, Minggu, 26 November 2023 sekitar pukul 04.30 WITA.

Informasinya di lapangan, kasus ini berawal pada Sabtu 25 November 2023 sekitar pukul 23.00 wita anggota Satpol PP Kota Denpasar dibawah pimpinan Komandan Regu 1 I Wayan Wiratma beserta 16 anggota, melaksanakan penertiban pada beberapa lokalisasi yang ada di Jln. Danau Tempe, Sanur Kauh.

Pada saat itu petugas berhasil mengamankan sebanyak 33 orang perempuan yang diduga sebagai PSK dan selanjutnya dibawa ke kantor  Satpol PP di Jln. Kecubung I No. 4 Denpasar untuk didata dan pembinaan.

Sekitar pukul 12.30 WITa mereka sampai di kantor dan selanjutnya para perempuan yang sebelumnya diamankan tersebut dilakukan pendataan  dan berakhir sekitar pukul 02.00 WITA dan setelah pendataan. Para perempuan tersebut selanjutnya stand by dan berkumpul di loby kantor, sedangkan pintu gerbang kantor ditutup dan dikunci.

Selesai giat pintu gerbang ditutup dan di kunci. Sekitar pukul 04.00 wita datang seorang laki-laki tidak dikenal berteriak-teriak di depan pintu gerbang kantor meminta untuk dibukakan pintu, sambil mengacungkan pistol. Orang berambut cepak tersebut, sambil berteriak dan berkata "Mati Kau". 

Secara bersamaan seperti dikomando lalu datang sekelompok orang sekitar 25 orang langsung mendobrak pintu gerbang dan menyerbu ke dalam kantor sambil berteriak-teriak dan melakukan penyerangan.

Secara membabi buta massa menyerang semua anggota Pol PP yang ada saat itu. Ada juga yang merusak sarana kantor dan kendaraan. 

"Selain menganiaya anggota Satpol PP ang suda beberapa lainnya juga ada yang merusak mobil dinas, melempar berbagai benda keras serta merobohkan sepeda motor milik anggota Satpol PP dan aksi mereka berlangsung sekitar 30 menit," tutur salah seorang korban.

Setelah melakukan penganiayaan dan pengerusakan, kelompok orang tidak dikenal tersebut kemudian pergi meninggalkan kantor Satpol PP dan seiring dengan itu juga para perempuan PSK yang sebelumnya berhasil diamankan juga sudah tidak ada dan pergi dari kantor Satpol PP.[ar/j]

Sabtu, 25 November 2023

PUPAR Unud Berbagi Strategi Pengembangan Pariwisata Desa Tulungrejo


JATIM , Bali Kini -
Pusat Unggulan Pariwisata  Lembaga Penelitian dan Pengabadian kepada Masyarakat (PUPAR LPPM) Unud menerima kunjungan perangkat desa dikunjungi rombongan perangkat desa dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur Jumat (24/11). Rombongan beranggotakan 25 orang dipimpin Sekretaris Desa Tulungrejo Herdi Saxono bertujuan mendapatkan langkah-langkah praktis dan strategis pengembangan wisata perdesaan di desa tersebut.

Rombongan diterima peneliti PUPAR Unud Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. dan Agus Muriawan Putra, STTPar,. M.Par yang berbagi strategi percepatan pengembangan pariwisata di desa tersebut. Dr. Made Sarjana menceritakan pariwisata perdesaan dibangun untuk menciptakan lapangan kerja dan juga kesempatan masyarakat desa sehingga masyarakat lokal dapat meningkatkan pendapatan keluarga. “Pariwisata perdesaan merupakan implementasi pembangunan pariwisata berkelanjutan juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan serta didukung masyarakat setempat,” tegasnya. Ketua Lab. Subak dan Agrowisata itu menambahkan keterlibatan masyarakat mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi menjadi factor kunci keberlanjutan pariwisata perdesaan termasuk di Desa Tulungrejo. 

Lebih jauh, Dr. I Made Sarjana memaparkan PUPAR Unud berupaya berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di seluruh pelosok nusantara. PUPAR hadir disejumlah provinsi maupun daerah tingkat II di Indonesia seperti Provinsi Maluku Tenggara, Kabupaten Merauke (Papua), Mahakam Ulu (Kaltim), maupun Kaimana (Papua Barat). “Kami juga terlibat pengembangan pariwisata di tingkat desa seperti pengembangan masterplan RATU BHASMA di Desa Babahan dan Masterplan “Astungkara” di Desa Angseri Kabupaten Tabanan. Kami berhasil mengidentifikasi keunikan potensi desa secara baik karena dukungan masyarakat sehingga tematik yang ditawarkan sebagai produk pariwisata menjadi spesifik dan inovatif,” tuturnya.

Agus Muriawan Putra, M.Par memberikan paparan yang menukik tajam terkait pariwisata perdesaan di Desa Tulungrejo. “Tulungrejo memiliki potensi wisata yang sangat beragam dan unik, seperti Pura Luhur Giri Arjuno, serta potensi pertanian seperti perkebunan dan peternakan,” tutur Dosen Fakultas Pariwisata Unud itu. Ditambahkan, pihaknya yang beberapa kali berkunjung ke Tulungrejo dengan tujuan perjalanan spiritual (tirtayatra) dan juga mendampingi mahasiswa praktek lapangan (PL) meyakini Desa Tulungrejo mampu dikembangkan sebagai destinasi wisata impian karena suasana perdesaan yang sejuk dan pemandangan yang indah. UMKM mendukung pengembangan wisata perdesaan, jelasnya, juga sudah berkembang baik seperti adanya olahan pangan lokal berupa camilan kering yang menjadi cendera mata. Ditambahkan untuk menakar seberapa jauh pariwisata mampu berkontribusi secara baik kepada desa memang perlu evaluasi dan penyusunan masterplan.

Iwan dan Eka Ayu Ananda mengapresiasi paparan peneliti PUPAR tersebut. Iwan menjelaskan pertemuan tersebut sesuai dengan ekspektasinya dalam kunjungannya ke PUPAR mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Disebutkan, ada dua kendala krusial dalam pembangunan pariwisata di Desa Tulungrejo yakni proses perizinan pengembangan DTW buatan yang berbelit, dan juga mengintegrasikan pengelolaan seluruh Daya Tarik Wisata dalam satu pintu dibawah pemerintahan desa. Agus Muriawan Putra menanggapi terkait rumitnya perizinan harus ditelusuri secara baik apa penyebabnya. Misalnya, peruntukan tempat yang dibangun tidak sesuai seperti kawasan pertanian/hutan lindung yang tidak seharusnya dialihfungsikan diusulkan pengembangan fasilitas pariwisata maka situasi semacam ini menghambat proses pembangunan. “Jadi rencana pembangunan disesuaikan dengan peruntukkan kawasan di Rencana Detail Tata Ruangnya, untuk itu dibutuhkan  penyusunan masterplan, “ tuturnya. 

Sementara itu, Dr. I Made Sarjana menyarankan dialog secara terbuka antara pemangku kepentingan pariwisata untuk mencari titik temu pengelolaan DTW secara integrasi. Diakhir pertemuan, perangkat desa Tulungrejo meminta penjelasan terkait mekanisme pengajuan kerjasama pengembangan pariwisata dengan PUPAR Unud. Acara tersebut ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. (*)

Personel Pos Sei Tekam Satgas Pamtas Yonarmed10/Bradjamusti Kerja bhakti Bersama Masyarakat


Sannggau , Bali Kini
- Prajurit TNI Satuan tugas Pengamanan(Satgas Pamtas) RI-MLY Yonarmed10/Bradjamusti adakan kerja bakti bersama di Dusun Sei Tekam Desa Sungai Tekam ,Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.(Kamis,23 November 2023)


“Selain menjalankan tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI di Perbatasan, kita juga perlu berintraksi dan berkerja sama bersama masyarakat di sekitar kita”Ucap Komandan Pos 4 SSK 4 Yonarmed10/Bradjamusti Lettu Satrio Anggoro Putra Wibowo.


"Disampaikan Danpos 4 Sei Tekam,Kegiatan teritorial kerja bakti Bersama masyarakat sangatlah membantu bagi masyarakat di sekitar kita khususnya di Dusun Sei Tekam,Di sampaikan Kepada Pratu Aji dan Prada Sipri untuk membantu masyarakat dalam kegiatan kerja bakti bersama tersebut”Ucapnya


Sementara itu bapak Cenggan selaku Kepala Dusun,Dusun Sei Tekam mengaku sangat terbantu karna telah ikut dalam kegiatan kerja bakti bersama ini, Dan kami sangat Berterima kasih kepada Personel Satgas Pamtas Yonarmed10/Bradjamusti karna adanya personil satgas kerja bhakti ini berjalan dengan lancar dan tertib,karna masyarakat Dusun kami mungkin merasa di hormati atas kehadiran Personel Satgas . Ucapnya.[rl/r4]

Kasdim 1710/Mimika Pimpin Upacara Pembukaan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Pramuka Saka Wira Kartika TA. 2023


Timika , Bali Kini -
  Kasdim 1710/Mimika Mayor Inf Abdul Munir wakili Dandim 1710/Mimika pimpin upacara pembukaan Persami Pramuka Saka Wira Kartika bertempat di lapangan Futsal Kodim 1710/Mimika Jl. Agimuga Mile 32 Distrik Kuala Kencana, Kab. Mimika, Sabtu (25/11/2023).


 


Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasdim, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi pertama-tama mengucapkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME dan berdoa agar kegiatan Persami dapat terselenggara dengan aman sampai selesai. Selanjutnya Beliau menyampaikan bahwa  maksud dari pembentukan Pramuka Saka Wira Kartika adalah untuk meningkatkan pembinaan bagi generasi muda melalui kesadaran bela negara secara dini, sehingga dapat mencegah pudarnya rasa cinta tanah air akibat semakin maraknya budaya asing dan pergeseran norma budaya bangsa yang mengarah pada perpecahan dan upaya penghilangan ke bhineka tunggal ika-an dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


 


"Saya berharap kegiatan Persami ini benar-benar dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sehingga hasilnya dapat mewujudkan generasi muda yang memiliki keterampilan sesuai dengan Krida Saka Wira Kartika, terwujudnya generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kesadaran dalam membela negara Indonesia, tumbuhnya kebanggaan generasi muda sebagai warga negara Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, terbentuknya fisik dan mental serta kepribadian yang baik di kalangan generasi muda dalam menghadapi berbagai pengaruh negatif yang berkembang saat ini serta terbentuknya generasi muda yang mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat," kata Dandim.


 


Diakhir amanat, Beliau berpesan kepada peserta dan pembina agar dalam kegiatan Persami Saka Wira Kartika Kodim 1710/Mimika ini tetap menjaga faktor keamanan, mengikuti semua tertib yang ada serta melaksanakan kegiatan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggungjawab.[tim/lpt]

Peringati Tumpek Wayang, Pemkab Karangasem Tingkatkan Pemahaman Pelaksanaan Adat, Budaya dan Agama Masyarakat Lewat Sosialisasi Kemiskinan Kultural


Karangasem, Bali Kini -
Sebagai salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk mengimplementasikan Nilai-Nilai Luhur Sad Kerthi pada Rahina Tumpek Wayang (Saniscara Kliwon Wayang), Pemkab Karangasem menggelar sejumlah kegiatan. Diantaranya melalui kegiatan Niskala, yakni Persembahyangan bersama dengan Upacara Jagat Kerthi yang telah dilaksanakan di Pura Gili Selang, Desa Seraya Timur. Selain itu, untuk kegiatan Sekala, dilaksanakan Sosialisasi Pengentasan Kemiskinan Kultural di wilayah yang masih tinggi angka kemiskinannya.


Kegiatan sosialisasi ini, dibuka langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana dengan diikuti oleh 400 peserta bertempat di Taman Budaya Candra Buana dan di Balai Desa Padangkerta, Sabtu (25/11). 


Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan, sosialisasi ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk mengintervensi masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Karangasem, utamanya kemiskinan kultural. 


Angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Karangasem memang masih cukup tinggi yang mencapai angka 6,98% di Tahun 2022, dibandingkan angka kemiskinan Propinsi Bali 4,5%. Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Karangasem salah satunya disebabkan karena kondisi geografis dimana 91% merupakan lahan kering, dengan 43,5 % berupa perbukitan.


Kemiskinan Kultural sendiri yakni, kemiskinan yang terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan adat, budaya dan agama. Sosialisasi Pengentasan Kemiskinan Kultural kali ini melibatkan sinergi Pemerintah Daerah bersama Majelis Desa Adat, PHDI dan Kementerian Agama Kabupaten Karangasem dengan sasaran sosialisasi yaitu masyarakat kurang mampu di Kabupaten Karangasem.


Kegiatan Sosialisasi Pengentasan Kemiskinan Kultural sekaligus pemberian ratusan sembako kepada warga yang telah diundang, bertujuan untuk menurunkan beban pengeluaran rumah tangga kurang mampu akibat dari inflasi/kenaikan harga bahan pokok.


"Mari kita ikuti bersama sama dengan baik sosialisasi ini,karena mengentaskan kemiskinan tidak cukup hanya dengan menyalurkan bantuan. Memperbaiki mental masyarakat melalui beragam sosialisasi ataupun pelatihan juga sangat penting dilakukan. Agar masyarakat secara mandiri dapat terlepas dari kemiskinan, salah satunya kemiskinan kultural,"imbuhnya. (Rls)

Warung Sembako Hangus Terbakar, Rugi Hingga 300 Juta Rupiah


Karangasem, Bali Kini -
Warung sembako di Banjar Dinas Basangalas, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem terbakar hebat pada Sabtu (25/11/2023). 


Peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian sang pemilik yang lupa mematikan dupa usai sembahyang. Bangunan warung sembako dengan ukuran 10x5 meter milik I Made Sueca (57) tersebut terbakar dalam keadaan tertutup dan baru diketahui ketika api mulai besar, tepatnya pukul 11.00 Wita.


Perbekel Desa Tribuana I Nyoman Kerti mengatakan jika peristiwa kebakaran ini diketahui pertama kali oleh anak korban yang bernama I Komang Agus Triyadi saat pulang dari kandang. “Kebetulan warung tutup saat kejadian, karena seluruh penghuninya sedang pergi ada yang ke pura, ada yang ke kebun untuk mencari pakan ternak,” kata Kerti, saat dikonfirmasi. 


Menurutnya, kebakaran bisa terjadi dikarenakan kelalaian dari korban yang lupa mematikan dupa sehabis sembahyang. "Dari pengakuan korban sih diperkirakan begitu, karena kebetulan di bawah tempat menghaturkan dupa banyak benda yang mudah terbakar seperti kardus, plastik dan yang lainnya," Lanjutnya. 


Akibat kejadian tersebut, bangunan warung dan juga seluruh isinya seperti beras, minyak, mie instan dan yang lainnya semuanya hangus terbakar. Beruntung kebakaran tersebut tidak sampai merembet ke bangunan yang lainnya karena cepat mendapat penanganan dari Damkar dan juga masyarakat sekitar.


Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material yang dialami korban mencapai Rp 300 juta karena seluruh barang yang ada di dalam warung tidak ada yang bisa diselamatkan. 


Untuk memadamkan api tersebut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Karangasem mengerahkan sebanyak 11 orang personel dengan tiga unit armada Damkar untuk menuju ke lokasi kejadian. Setelah beberapa menit melakukan penanganan api akhirnya berhasil dipadamkan.

“Air yang kami habiskan untuk melakukan pemadaman sebanyak 10 ribu liter. Kita juga berhasil menyelamatkan bangunan dapur dan garasi yang berada tepat di sebelah warung yang terbakar,” kata Kepala Damkartan Karangasem I Made Agus Budiyasa. (Ami)

Walikota Jaya Negara Ngayah Nyangging Pada Pewintenan dan Metatah Masal PHDI, Tercatat 416 Orang Peserta Ikuti Kegiatan Itu

 


Ket Foto: Walikota Denpasar, I.G.N Jaya Negara saat ngayah nyangging pada Pewintenan dan Metatah Masal PHDI di Pura Agung Loka Natha.



Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyangging pada serangkaian karya Pewintenan dan Metatah Masal yang digelar oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Pura Agung Loka Natha, Kecamatan Denpasar Utara, pada Sabtu (25/10) pagi. Terkonfirmasi sejumlah 204 orang mengikuti upacara Metatah Masal, dan 212 orang lainnya mengikuti serangkaian karya Menek Kelih, Pewintenan Saraswati, dan Sapu Leger.



Walikota Denpasar, Jaya Negara, pada kesempatan itu hadir bersama Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede,

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Sekertaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.


Dalam kesempatan itu Jaya Negara mengatakan, Metatah merupakan prosesi upacara yang memiliki arti untuk memanusiakan manusia sesuai dengan hakikatnya, serta memelihara hubungan yang harmonis antara umat manusia dengan sang pencipta.



"Sebagai manusia kita semua tidak terlepas dari siklus hidup mulai dari kandungan, hingga beranjak mamasuki usia dewasa, serta astungkara membawa kebijaksanaan sesuai dengan kodrat sebagai manusia, demikian yang mendasari makna dari prosesi Metatah," ungkap Jaya Negara.



Sementara itu, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka menyampaikan, pelaksanaan upacara ini secara bersama-sama dimaknai sebagai upaya menghapus stigma upacara dan Yadya di Bali ini menelan biaya yang besar dan cenderung menjadi beban.



"Penyelenggaraan upacara ini, merupakan wujud implementasi jiwa gotong royong dan kebersamaan sebagai budaya yang sejak lama tertanam dalam masyarakat di Bali yang dikenal sebagai spirit Vasudhaiva Kutumbakam, sehingga para peserta hanya perlu berpunia semampunya tanpa ada batasan besaran yang harus diberikan," ujar I Made Arka. (Gita/H)


Insentif Juru Arah, LPM, Majelis Takmir, Guru Ngaji, dan P3N Tahap II Dicairkan


Jembrana , Bali Kini
– Pemberian insentif bagi Juru Arah Dinas/RT, LPM, Majelis Takmir, Guru Ngaji, Pembantu Petugas Pencatat Nikah (P3N) dan Petugas Kebersihan Rumah Keagamaan tahap II Tahun 2023 akhirnya dicairkan. Pencairan insentif tahap II ini dilaksanakan secara simbolis oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba kepada perwakilan penerima, Sabtu (25/11) di GOR Kresna Jvara.


Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) kabupaten Jembrana, I Made Yasa mengatakan pemberian insentif ini dibebankan pada APBD Kabupaten Jembrana dan APBDes masing-masing Desa Tahun 2023.


Kata Made Yasa, insentif dicairkan per enam bulan sekali dimana khusus bagi juru arah dinas/RT di tahun 2023 ini mendapat kenaikan insentif sebesar 100%.


“Insentif ini dicairkan setiap enam bulan sekali, untuk juru arah di semester II ini dicairkan sebesar Rp 1,2 juta per 6 bulan setiap orangnya. Tahun 2022 teman-teman juru arah hanya mendapatkan Rp 100.000,- per bulan. Atas persetujuan bapak bupati di APBDes dan APBD ini sudah naik 100% menjadi Rp 200.000,- per bulan,” ucapnya.


Pihaknya menyampaikan juru arah, LPM, perangkat desa dan unsur lainnya di tingkat paling bawah perlu mendapat perhatian lebih karena menjadi ujung tombak dari pemerintah kabupaten di dalam menyampaikan dan membawa visi misi Jembrana ini untuk bisa terwujud.


Made Yasa pun menyampaikan rincian nominal insentif yang didapat oleh para penerima. Salah satunya Majelis Takmir dan LPM yang baru mulai mendapat insentif di tahun ini.


“Untuk petugas kebersihan ini dikisaran Rp 3-6 juta per orang per enam bulan. Guru Ngaji mendapatkan Rp 1,8 juta per enam bulannya. Selanjutkan pembantu pegawai pencatat nikah yang jumlahnya 20 orang diberikan insentif Rp 2,1 juta per enam bulan. Khusus Takmir Masjid mengawali mendapatkan insentif Rp 125.000 per bulan sehingga dalam 6 bulan mendapatkan sebesar Rp 750.000,- dan LPM setiap 6 bulan per desa/kelurahan mendapatkan Rp 8,4 juta. Untuk LPM ini baru mendapatkan insentif sejak Tahun 2023,” ujarnya.


Made Yasa memastikan di tahun 2024 insentif masih tetap diberikan. Dirinya berharap, ada peningkatan insentif yang diberikan sejalan dengan peningkatan APBD Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Emas di Tahun 2026.


‘Untuk tahun 2024, kita sudah rancang baik itu melalui desa maupun APBD sehingga insentif ini tidak akan dihentikan. Kita berharap apabila APBD kita semakin baik menuju Jembrana Emas, insentif bagi mereka menjadi pertimbangan bapak Bupati  untuk bisa dinaikkan,” harapnya.


Bupati Tamba menyadari insentif yang diberikan saat ini belum sepadan dengan kinerja yang telah diberikan oleh para penerima. Saat ini, kata Bupati Tamba, pihaknya baru bisa menaikkan insentif bagi juru arah dinas/RT.


“Hari ini insentifnya belum seberapa dibandingkan jerih payah bapak/ibu yang ada di desa yang sangat luar biasa bekerja di bawah.  Pada tahun ini saya berkomitmen untuk menaikkan insentif juru arah dinas/RT sebesar 100%,” ucapnya.


Pihaknya mengaku pemberian insentif masih disesuaikan dengan kondisi keuangan kabupaten Jembrana yang terbilang masih cukup kecil dibandingkan daerah lainnya di Bali. Kendati demikian, Bupati Tamba tetap meminta seluruh penerima untuk tetap bekerjasama dengan tulus ikhlas untuk mewujudkan Jembrana Emas.


“Semua penghargaan jerih payah bapak/ibu ini kita berhitung dari kekuatan daripada keuangan yang kita miliki di pemerintah kabupaten. Saya minta kepada seluruh juru, Kepala Desa, Guru Ngaji dan semuanya, mari kita bangkit bersama punya rasa jengah dan semangat membangun Jembrana. Saya punya cita-cita dengan tagline Jembrana Emas Tahun 2026,” pungkasnya. (Ngr/H)

Bupati Menyapa Warga di Kecamatan Mendoyo, fokus penanganan kemiskinan ekstrem ,stunting dan pertumbuhan investasi


Jembrana , Bali Kini 
- Setelah sukses terselenggara di dua kecamatan, safari Bupati menyapa kembali digelar kali ini diselenggarakan di Kecamatan Mendoyo.


Bertempat di Wantilan Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, Jumat (24/11) malam,  pelaksanaan Bupati menyapa disambut ratusan  tokoh masyarakat dari 5 desa di kecamatan Mendoyo yakni Desa Penyaringan, Yehembang kauh, Yehembang, Yehembang Kangin, dan Yehsumbul.


Program bupati menyapa yang digagas Bupati I Nengah Tamba untuk berdialog langsung dengan warga akan sejumlah kendala serta aspirasi yang ingin disampaikan , baik oleh pihak desa dinas maupun adat. 


Berbagai aspirasi akan segera ditindaklanjuti bupati dalam bentuk solusi maupun perencanaan program ditahun mendatang. Melalui program bupati menyapa ini sekaligus sebagai ruang bertegur sapa langsung antara bupati dengan masyarakatnya secara langsung .



"!Sekali lagi ini menjadi ruang yang luar biasa untuk bapak/ ibu menyampaikan hal-hal yang menjadi permasalahn di desa. Dengan bertatap muka langsung dan mencarikan solusi bersama, " ungkap Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang didampingi sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana.


Bupati Tamba kembali menyampaikan apa saja program-program prioritas yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam menyongsong Jembrana Emas Tahun 2026. Ia juga menekankan fokus kerjanya dalam memimpin Jembrana. Diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting serta perbaikan infrastruktur dan menggenjot pendapatan Jembrana melalui pertumbuhan investasi maupun pemberdayaan ekonomi kecil.


Ia memaparkan,  di Kecamatan Mendoyo sendiri saat ini segera diresmikan bangunan RMU ( rice miling unit) di subak tibu beleng Desa Penyaringan bersumber dari CSR BUMN . Bantuan CSR itu diharapkan akan memperkuat program kewirausahaan petani di Kabupaten Jembrana.


"Berbicara tentang itu, tentu banyak hal, baik itu penciptaan SDM Jembrana yang unggul, infrastruktur yang baik, UMKM, pertanian, dan kesehatan kesemuanya itu telah kita siapkan sejak dini sehingga betul-betul siap nantinya dalam menyongsong Jembrana Emas 2026," ucapnya.


Lebih lanjut, Bupati asal desa Kaliakah itu juga menyoroti  masalah Stunting yang menjadi masalah serius yang harus ditangani sesuai dengan arahan Presiden RI.


"Belum lama ini, Bapak Pj. Gubernur Bali telah mengukuhkan jajaran kepala OPD dan pimpinan swasta sebagai Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Astungkara  lewat program BAAS ini, dengan pendampingan yang masif dan dukungan pemberian asupan tambahan nantinya Jembrana bisa zero kasus stunting," harapnya.


Selain itu, pihaknya juga memaparkan program pengentasan kemiskinan lewat beasiswa bagi anak dari keluarga kurang mampu dan penyaluran tenaga kerja keluar negeri. 


"Berbicara masalah kemiskinan, tentu tidak cukup dengan pemberian BLT saja, Jembrana saat ini memiliki program memberangkatkan tenaga kerja keluar negeri. Anak muda Jembrana silahkan mendaftarkan diri di BLK (Balai Latihan Kerja), disana berbagai jenis vokasi bisa kalian ikuti dan keahlian itu banyak diperlukan di luar negeri. Juga beasiswa bagi anak keluarga kurang mampu, manfaatkan itu karena kuota masih banyak," bebernya.


Terakhir, Bupati Tamba juga menegaskan untuk mewujudkan cita-cita besar ini tentu butuh suport dan dukungan dari semua pihak. "Semeton bisa lihat sendiri kita dijajaran pemda sudah menjadi satu kekuatan team yang luar biasa, termasuk didesa baik itu dinas maupun adat. Kita sudah "Jengah" bersatu membangun Kabupaten Jembrana, modal utama ini tolong dijaga baik," pungkasnya. (Gus Adi/r2)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved