-->

Rabu, 07 Agustus 2019

Pentaskan Wayang dan Topeng Gajah Mada pada Festival Ulundanu 2019

Komit menjaga Persatuan Bangsa Bupati Eka 

Tabanan BaliKini.Net  – Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, bertekad senantiasa mengajarkan Nilai Nilai Persatuan Indonesia. Setelah sukses menyelenggarakan Tabanan Harmony Festival beberapa bulan yang lalu, saat ini dalam rangka menanamkan edukasi nilai persatuan Bangsa,  maka dalam  Festival Ulun Danu Beratan 2019, akan dipentaskan Seni Wayang dan Topeng Gajah Mada.  Bupati Eka memiliki keyakinan  bahwa Wayang dan Topeng Gajah Mada adalah salah satu sarana pemersatu Bangsa  di tengah situasi Bangsa Indonesia pasca Hajatan Pesta Demokrasi beberapa Bulan silam.

Untuk mensukseskan Pementasan kesenian tersebut pada Festival tahunan milik Kabupaten Tabanan, Bupati Eka bertandang dan mapekeling ke Grya Peling Padang Tegal, Ubud, Gianyar. Guna melakukan ‘atur piuning’ atau mohon restu di kediaman Ida Pedanda Gede Jungutan Manuaba, agar diberikan kepercayaan mementaskan kesenian Sakral tersebut, Rabu, (7/8) kemarin.

Didampingi Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, AA. Dalem Tresna Ngurah, salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Suadiana serta Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, I Putu Dian Setiawan, Bupati Eka memohon kepada Ida Pedanda Gede Jungutan Manuaba, agar bersedia mementaskan Topeng dan Wayang Emas mahapatih Gajah Mada Majapahit pada pagelaran Festival Ulundanu 2019.

Bupati Eka,  memandang penting mementaskan seni Wayang dan Topeng Emas Sakral tersebut dengan harapan bisa menebarkan vibrasi positif untuk merekatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa di bawah bingkai Pancasila. Dan diharapkan juga dengan pementasannya nanti akan benar-benar dapat membawa Tabanan dan Indonesia pada umumnya kearah yang lebih baik lagi.

“Ada spirit perjuangan yang besar yang Saya rasakan, bagaimanan kita mempersatukan Nusantara. Jadi, Mahapatih Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya di jaman itu bisa menyatukan Indonesia. Nah artinya sekarang-pun kita harus bisa bersatu . Karena kalau kita sudah bersatu pasti kita akan sejahtera,” sebut Bupati Eka.

Keinginan yang luhur dari Bupati Eka disambut  baik oleh Ida Pedanda Gede Jungutan Manuaba, yang saat itu didampingi oleh sang penari sekaligus Dalang Wayang dan Topeng Emas Sakral tersebut, yakni Bagus Wastika. Apalagi Festival ini akan menghadirkan Petinggi dan Orang Penting di Indonesia, sehingga bisa menampilkan di mata Dunia bahwa Bali masih memiliki dan sangat menjaga benda-benda Sejarah zaman kerajaan Majapahit.

Bagus Wastika selaku penari sekaligus dalang Seni Sakral tersebut menanggapi dengan serius keinginan dari Bupati Eka. Dirinya mengatakan bahwa beliau sangat menantikan hari ini, dimana Bupati Eka meminta ijin untuk mementaskan Seni Wayang Topeng Gajah Mada ini di Festival Ulundanu, apalagi Ulundanu merupakan salah satu Cakra Dunia.

“Tanpa disadari dan tanpa Bu Eka meminta untuk mementaskan disana, sebenarnya itu yang Saya tunggu. Ini untuk Dunia, karena salah satu simpul Cakra Dunia itu ada di Bedugul itu. Bukan kita yang menyatakan itu, itu adalah pernyataan praktisi dari spiritual Dunia,” ungkapnya.

Sang dalang juga mengatakan bahwa Wayang dan Topeng Sakral tersebut dimandatkan kepadanya dari pihak Jawa langsung. Dan dicuci atau dirawat sesuai dengan weton yakni saat Tumpek Wayang. “Kadang-kadang kalau ada perasaan sesuatu, kepingin sih Saya nyuci, biar jam berapapun, hari apapun Saya bersihkan,” jelasnya.

Dikatakannya juga bahwa Wayang dan Topeng ini mempunyai Sejarah yang sangat dalam dan ada berbagai macam nama dan arca. “Satu Wayang aja sangat dalam. Maka disini konsepnya Majapahit kan Siwa Sidantha. Maka disini didominankan adalah Wayang Siwa dan Arca Siwa. Arca Siwa-ada bermacam-macam. Ada Arca Siwa Meditasi, Emas Putih Emas Kuning, dan setiap wayang mempunyai peranan masing-masing,” imbuhnya.

Bagus Wastika mengaku, tidak bisa mementaskan benda Sakral itu disembarang tempat, namun pasti akan mementaskan ini di Festival Ulundanu apalagi merupakan permintaan Bupati Eka. “Iya . dan ini sangat lucu. Ibu Bupati Eka ingin mementaskan dan dulu Saya juga ingin mementaskan. Dan Saya tidak mau mengumbar, namun siapa yang terketuk hatinya dia yang berhak,” tambahnya lagi.

Dan setelah diusut, Dirinya menyatakan bahwa Bupati Eka mempunyai garis tentang sejarah Wayang dan Topeng Gajah Mada ini. “Who is She kan terlihat dari garisnya keatas siapa, seperti yang diceritakan. kalau tidak begitu tidak mungkin Saya bersedia mementaskan. Karena orang yang tidak mempunyai garis dan sejarah dengan ini, dikasi lihat aja sudah tidak ada tarik menariknya,” sambungnya.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved