-->

Rabu, 26 Maret 2025

Wagub Giri Prasta Dukung Semangat Anak Muda Kembangkan Olahraga Pelayaran di Bali

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengapresiasi semangat Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI) Provinsi Bali dalam upaya mengembangkan olahraga layar di Bali.  


Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi pengurus PORLASI Provinsi Bali, yakni Ketua umum PORLASI BALI I Made Astika Oye Wahyudi, Wakil Ketua Letkol Laut P. Gede Padang Suryawan dan Pelatih Layar PORLASI BALI I Ketut Diarta, bersama dengan Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Denpasar, pada Selasa (25/3).  


Menurutnya, Bali terkenal dengan pantainya yang indah, sehingga sangat cocok untuk mengembangkan olahraga layar. Selain dapat mencetak prestasi, olahraga ini juga berpotensi menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mencoba wahana baru di lautan.  


Ia juga meminta PORLASI untuk terus menjaring bibit-bibit unggul agar dapat dilatih dan dikembangkan menjadi atlet layar. “Mungkin bisa dimulai dengan sosialisasi di sekolah-sekolah pesisir agar anak-anak muda tertarik dengan olahraga ini. Setelah itu, bisa lebih fokus pada pengembangan prestasi. Jika Bali berprestasi dalam olahraga ini, maka akan semakin terkenal dan menarik lebih banyak wisatawan,” jelasnya.  


Mantan Bupati Badung dua periode ini juga berharap semakin banyak anak muda yang tertarik menekuni olahraga ini. “Selain mencetak atlet, kita juga bisa membuka lapangan pekerjaan dengan menjadikan mereka sebagai pemandu bagi wisatawan yang ingin mencoba olahraga layar,” tutupnya.  


Sementara itu, Wakil Ketua PORLASI Bali Letkol Laut P. Gede Padang Suryawan mengatakan bahwa Bali memiliki potensi alam yang sangat mendukung pengembangan olahraga layar. Saat ini, prestasi atlet layar Bali cukup membanggakan, terbukti dengan perolehan medali emas di PON XXI Aceh dan Sumatera Utara oleh atlet I Wayan Wiranatha. “Kami yakin banyak anak muda berpotensi di Bali yang bisa kita kembangkan,” ujarnya.  


Olahraga layar, menurutnya, juga telah dipertandingkan di Olimpiade, sehingga dengan pembinaan yang baik sejak dini, atlet-atlet Bali memiliki peluang untuk bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.  


Ia pun sependapat dengan Wagub Giri Prasta bahwa olahraga layar dapat menjadi atraksi wisata baru di Bali. Oleh karena itu, persiapan yang matang sejak dini dapat mempercepat realisasi rencana tersebut.

Kamis, 20 Maret 2025

Ny. Putri Koster Apresiasi GPM untuk Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Jelang Hari Raya


Laporan Reporter : Tim Lpt Bangli 

Bali Kini - Ketua TP PKK yang juga sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menyambut baik pelaksanaan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga menjelang hari raya keagamaan. Hal itu diutarakannya saat mengunjungi kegiatan GPM di Halaman Kantor TVRI Bali, Rabu (19/3/2025).


GPM yang diselenggarakan serentak di 22 titik stasiun TVRI pusat dan daerah ini juga dihadiri oleh Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Bali.


Setibanya di lokasi, Ny. Putri Koster menyambangi stan yang menjual berbagai kebutuhan pokok, mulai dari beras, minyak goreng, telur, buah-buahan, hingga olahan makanan seperti nasi bungkus dan keripik. Seperti biasa, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bali ini memborong berbagai produk yang ditawarkan. Selanjutnya, barang belanjaan tersebut dibagikan kepada staf TVRI Bali.


Ny. Putri Koster menilai kegiatan ini sangat positif karena memberi ruang bagi pelaku usaha kecil untuk berjualan berbagai kebutuhan pokok. Ke depan, ia berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dengan menghadirkan langsung para petani.


"Waktu zaman pemulihan Covid, kita kan sempat menggelar pasar gotong-royong. Itu bagus, dapat mendorong semangat petani kita," ucapnya.


Usai mengunjungi GPM, pendamping orang nomor satu di Bali ini berkesempatan bertatap muka dengan pegawai TVRI. Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber.


Ia menyampaikan bahwa Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber telah diterbitkan enam tahun lalu. Namun, sejauh ini Ny. Putri Koster menilai belum ada pola yang efektif dalam menyelesaikan masalah sampah. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari semua pihak, khususnya jajaran TVRI Bali, untuk turut serta dalam gerakan pengelolaan sampah berbasis sumber.


Salah satu pola yang disarankannya adalah dengan membuat teba modern di area kantor.

"Caranya sederhana, buat lubang sedalam dua meter menggunakan bis (buis beton,red) yang ditumpuk. Sampah organik nanti bisa ditampung di situ," ujarnya.


Sambutan positif terhadap GPM juga disampaikan oleh Ny. Seniasih Giri Prasta. Menurutnya, kegiatan ini memudahkan masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi harga menjelang hari raya keagamaan.


Ia berharap kegiatan GPM dapat diperbanyak dan diperluas agar hasil pertanian semakin banyak terserap.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Wayan Sunada, menginformasikan bahwa GPM dilaksanakan secara serentak dari pusat hingga daerah, termasuk di Provinsi Bali.


"Tujuannya adalah untuk mengintervensi gejolak harga yang naik turun di pasar menjelang hari raya," ucapnya.


Dengan melibatkan 20 pedagang, berbagai produk ditawarkan dalam GPM, seperti beras, minyak goreng, buah, dan makanan olahan. Sunada menambahkan bahwa GPM mendapat sambutan antusias dari masyarakat karena menawarkan harga yang lebih murah dibanding harga di pasaran. 

Selasa, 04 Maret 2025

Gubernur Tegaskan Pesan Leluhur sebagai Panduan Pembangunan Bali

 


Laporan Reporter : De Arna 

Denpasar , Bali Kini - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa pembangunan Bali lima tahun ke depan akan berlandaskan pada pesan luhur warisan nenek moyang, yang mengajarkan keseimbangan antara alam, manusia, dan budaya. 


Koster menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Paripurna DPRD Bali pada Selasa, 4 Maret 2025. Rapat paripurna ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan pidato perdananya setelah dilantik kembali sebagai Gubernur Bali bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta.


Dalam pidato yang disampaikan di hadapan jajaran pejabat daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan anggota legislatif, Koster menekankan bahwa keberhasilan Pilkada 2024 adalah bukti kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinannya yang berorientasi pada pembangunan berbasis kearifan lokal.


"Keberhasilan ini merupakan anugerah luar biasa dari Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara Sasuhunan, Ida Dalem Raja-raja Bali, Guru-guru Suci, Lelangit, dan Leluhur Bali. Oleh karena itu, pembangunan Bali tidak boleh keluar dari koridor wejangan leluhur yang telah diwariskan kepada kita," ujar Koster.


Koster menggarisbawahi filosofi Sad Kerthi sebagai fondasi pembangunan Bali, yang mencakup penyucian dan pemuliaan enam elemen utama kehidupan: Atma Kerthi (jiwa), Segara Kerthi (laut), Danu Kerthi (air), Wana Kerthi (hutan), Jana Kerthi (manusia), dan Jagat Kerthi (alam semesta).


Ia mengutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan yang berisi peringatan leluhur tentang pentingnya menjaga kelestarian gunung, laut, dan keseimbangan alam. Menurutnya, jika prinsip ini diabaikan, Bali akan menghadapi ancaman serius seperti kerusakan lingkungan, degradasi budaya, dan ketimpangan ekonomi yang semakin tajam.


"Jangan sekali-kali kita hidup dengan merusak alam. Jika tidak mematuhi, kita akan terkena kutukan: pangan dan air langka, umur pendek, penyakit merajalela, dan perpecahan di antara sesama," tegasnya mengutip lontar tersebut.


Koster menyoroti berbagai tantangan yang harus segera ditangani, seperti alih fungsi lahan yang semakin tinggi, ancaman ketersediaan air bersih, meningkatnya kasus narkoba dan prostitusi, serta praktik pembelian aset menggunakan nama warga lokal oleh pihak asing.


"Bali harus kita jaga agar tetap menjadi Padma Bhuwana, pusat spiritual dunia, bukan sekadar destinasi wisata yang dieksploitasi," ujarnya.


Dalam laporannya, Koster memaparkan bahwa ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,48% pada tahun 2024, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,03%. Pariwisata masih menjadi penyumbang terbesar, dengan 6,4 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali sepanjang tahun lalu, memberikan kontribusi Rp 107 triliun terhadap devisa nasional.


Namun, ia mengingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada pariwisata adalah risiko besar bagi stabilitas ekonomi Bali. Oleh karena itu, Koster menegaskan perlunya transformasi ekonomi yang lebih seimbang dengan memperkuat sektor pertanian, industri kreatif, dan ekonomi berbasis digital.


"Kita harus memastikan keseimbangan antara sektor pariwisata dan sektor non-pariwisata, agar Bali tidak terjebak dalam ketergantungan yang rapuh," kata Koster.


Selain itu, ia menyoroti ketimpangan antara wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dengan luar Sarbagita, di mana 86% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Untuk mengatasi hal ini, Koster berkomitmen mendorong pembangunan merata di seluruh Bali.


Sebagai landasan kebijakan 2025-2030, Koster menegaskan bahwa pembangunan Bali akan dijalankan dengan prinsip Trisakti Bung Karno. Mengurangi ketergantungan pada pariwisata dengan memperkuat sektor produktif lainnya. 


Selain itu, memastikan regulasi yang melindungi kepentingan rakyat Bali, termasuk kebijakan pembatasan kepemilikan properti oleh pihak asing. Begitu juga, menjaga keaslian budaya Bali dari ancaman komersialisasi yang berlebihan.


"Pembangunan Bali harus sesuai dengan jati diri kita. Kita tidak boleh kehilangan identitas karena godaan investasi yang hanya mengeksploitasi tanpa memberi manfaat nyata bagi masyarakat," tegasnya.


Dengan menutup pidatonya, Koster mengajak seluruh elemen masyarakat Bali untuk bersatu menjaga keharmonisan dan menjalankan pembangunan dengan spirit gotong royong sesuai ajaran leluhur.


"Bali bukan hanya tanah tempat kita tinggal, tetapi warisan suci yang harus kita jaga. Mari kita bangun Bali dengan hati, dengan kearifan, dan dengan kesetiaan pada pesan para leluhur," kata Koster.

Kamis, 20 Februari 2025

Resmi Dilantik Prabowo, Gubernur Koster Ajak Krama Bali Solid Jalankan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali



JAKARTA, BALI KINI
-Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik 961 kepala daerah terpilih pada pIlkada 2024 secara serentak di Istana Negara, Kamis 20 Februari 2025. Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2025-2030, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta termasuk dalam 33 gubernur dan wagub yang dilantik Prabowo.  

Prabowo menyebut para kepala daerah yang dilantik merupakan pemimpin yang berhasil meraih kepercayaan rakyat di seluruh daerah. Ia menyebut, pelantikan serentak ini merupakan momen bersejarah di Indonesia serta menunjukan bahwa negara ini memiliki demokrasi yang dinamis dan berjalan baik selama proses Pilkada 2024.

Setelah pelantikan, Gubernur Koster dan wagub Giri Prasta akan bekerja keras, tegas, lurus menjalankan  pembangunan Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Saat ini krama Bali telah berada dalam haluan 100 tahun Bali Era Baru 2025-2125. Ketika kembali ke Bali pada 1 Maret 2025 usai retreat di Magelang, Koster-Giri langsung tancap gas menjalankan sejumlah program prioritas.

Untuk itu, Gubernur Koster mengajak semua krama Bali solid mendukung program pembangunan dengan visi Nangun Sat kerthi Loka Bali. 

"Tyang harap di Bali bisa solid dan bersama jalankan agenda Nangun sat kerthi loka Bali dan haluan Bali 100 tahun. Sejumlah hal akan saya respon dengan tindakan keras dan tegas, untuk itu kami butuh dukungan seluruh masyarakat Bali," kata Koster sebelum mengikuti pelantikan. 

Gubernur Bali dua periode asal Desa Sembiran Tejakula ini berharap Bali bisa dibangun dalam satu kesatuan tata kelola dengan visi nangun Sat kerthi Loka Bali. 

"Semoga Bali bisa dibangun dalam satu kesatuan, satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. 

Dalam pelantikan Gubernur dan wakil gubernur terpilih, Wayan Koster didampingi sang istri Ny Putri Suastini Koster dan Wagub Giri Prasta didampingi istri tercinta Ni Kadek Seniasih. 

Ini Agenda Gubernur Koster Pasca Dilantik di Jakarta


Berikut agenda resmi Gubernur Bali Wayan Koster dan wagub Nyoman Giri Prasta setelah dilantik Presiden Prabowo pada Kamis 20 Februari 2025 di Istana Merdeka Jakarta. 

Koster-Giri selanjutnya akan bertolak ke Magelang Jawa Tengah guna menjalani retreat selama sepekan. Setelah itu, pada 1 Maret 2025, Gubernur Koster kembali ke Bali. 

Pada Jumat 21 Februari 2025, Gubernur Koster akan bertolak ke Yogyakarta. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Magelang. Retreat kepala daerah di Akmil Magelang digelar Kementerian Dalam Negeri akan berlangsung hingga 28 Februari 2025. Seluruh kepala daerah yang telah dilantik akan digembleng di sana sebelum mulai bertugas sebagai pelayan masyarakat sejak 1 Maret 2025. (*)

Selasa, 04 Februari 2025

Pemprov Bali Gelar Rakor Sikapi Dinamika Distribusi LPG 3 Kg


DENPASAR , BALI KINI -
Menyikapi dinamika distribusi LPG 3 Kg, Pemprov Bali melalui Disnaker ESDM menggelar rapat koordinasi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas Bali, dan Tim Pengawasan Terpadu Disperindag. Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Siddhakarya, Kantor Disnaker ESDM Bali, Selasa (4/2/2025), membahas tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menginstruksikan Kementerian ESDM mengaktifkan kembali distribusi LPG 3 Kg di tingkat pengecer.  


Rakor yang dipimpin Kadisnaker ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan, dihadiri Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus wilayah Bali Endo Eko Satryo, Sales Branch Manager IV Bali Pertamina Zico Aldillah Syahtian, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Bali Dewa Putu Ananta, serta Ketua Tim Pengawasan Terpadu Disperindag I Wayan Pasek Putra.  


SAM Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Endo Eko Satryo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terkait kebijakan yang tidak lagi melayani penjualan LPG 3 Kg di tingkat pengecer sejak 1 Februari 2025. “Bersama tim Disperindag Bali, kami sudah melakukan sosialisasi ke pangkalan. Stok juga relatif aman,” ujarnya. Namun, kebijakan ini menimbulkan gejolak karena masyarakat harus menyesuaikan diri membeli LPG 3 Kg langsung ke pangkalan. Gejolak tersebut kemudian direspons oleh Presiden Prabowo yang menginstruksikan Kementerian ESDM mengaktifkan kembali penjualan LPG 3 Kg di tingkat pengecer.  


Menindaklanjuti arahan presiden, Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah menginstruksikan seluruh agen beserta pangkalan untuk kembali melayani pengecer yang sudah terdaftar di MerchantApps Pangkalan Pertamina Lite (MAP). “Namun istilahnya bukan lagi pengecer, tapi sub pangkalan,” ujarnya. Endo menambahkan, distribusi LPG 3 Kg di Bali saat ini dilayani oleh 120 agen, 4.347 pangkalan, dan 6.250 sub pangkalan. Sejak November 2024, Pertamina telah mendorong pengecer menjadi pangkalan resmi, namun sebagian besar menolak. Hanya 23 pengecer yang menunjukkan minat menjadi pangkalan resmi.  


Sales Branch Manager IV Bali Pertamina, Zico Aldillah Syahtian, menambahkan bahwa pihaknya belum memiliki acuan tata niaga terkait arahan presiden. Saat ini Pertamina hanya mengaktifkan kembali pengecer yang sebelumnya sudah terdaftar. “Untuk usulan sub pangkalan baru, kami belum punya acuannya,” cetusnya.  


Ketua Hiswana Migas Bali, Dewa Putu Ananta, menekankan pentingnya pembenahan tata niaga LPG 3 Kg. Ia juga menyoroti perlunya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta mengusulkan pengawasan oleh perangkat desa.  


Kadisnaker ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan, menyampaikan bahwa Pemprov Bali bersama Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas akan menindaklanjuti instruksi presiden terkait distribusi LPG 3 Kg. Namun ia mengingatkan bahwa dinamika ini tidak sederhana dan membutuhkan penyesuaian. “Belum bisa serta merta kembali seperti semula karena ada penyesuaian,” ujarnya. Untuk menstabilkan situasi, ia memandang perlu diadakan operasi pasar dan intensifikasi sosialisasi terkait lokasi pangkalan dan sub pangkalan.  


Sependapat dengan Hiswana Migas, Kadisnaker ESDM juga menyinggung pentingnya pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat, khususnya perangkat desa. Untuk solusi jangka panjang, ia mengusulkan evaluasi dalam pemberian subsidi. “Karena kalau subsidinya berupa barang, dibutuhkan tata kelola yang mantap dari hulu hingga hilir,” pungkasnya.[rl/p]

Sabtu, 01 Februari 2025

Aksara Bali Ditetapkan Sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", Pertama di Nusantara


DENPASAR , BALI KINI
- ulan Bahasa Bali yang dilaksanakan selama Februari merupakan wujud perhatian Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan dan mengutamakan bahasa, aksara, serta sastra Bali. Selain sebagai alat komunikasi, Bahasa Bali memiliki tata krama yang tinggi dan menjadi sumber etika dalam kehidupan, sehingga warisan leluhur ini harus terus dijaga.


Bulan Bahasa Bali menjadi program utama yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menjadikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai hulu kebudayaan Bali. Dari bahasa yang dijiwai oleh agama Hindu lahirlah kesenian, adat istiadat, tata krama, dan berbagai nilai budaya yang menjadikan Bali sebagai pusat kebudayaan yang adiluhung.


Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya berpesan kepada seluruh masyarakat Bali, agar menggunakan bahasa Bali tidak hanya saat Bulan Bahasa Bali saja. namun semangat menggunakan bahasa, aksara, dan sastra Bali dilakukan setiap hari, baik di lingkungan keluarga, di tempat kerja, di sekolah, terlebih pada acara-acara bernuansa adat Bali.


“Bahkan jika bisa setiap hari membaca aksara Bali, sehingga semakin banyak yang mampu untuk mempelajari pustaka-pustaka lontar dan sumber sastra lainnya, karena dari pustaka dan sumber sastra tersebutlah kita akan mampu menerangi jalan kita dalam mengarungi kehidupan ini,” pintanya.


Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 mengangkat tema "Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta", yang memiliki makna bahwa Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemulian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, sebagai sumber kesadaran menuju semesta raya. Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan isi dari Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018, tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. 


Bulan Bahasa Bali tahun 2025 dirangkai dengan berbagai inovasi untuk dapat mengikuti perkembangan jaman, yakni menggunakan konsep ekosistem Kerangka Statistik Budaya (KSB) yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 2019.


Bulan Bahasa Bali diharapkan mampu masuk dan dilaksanakan di seluruh ruang aktivitas masyarakat Bali, seperti di Desa Adat, Desa Dinas, Lembaga Pendidikan dari PAUD sampai

perguruan tinggi termasuk lembaga swasta, perbankan, dan lain sebagainya. "Jadikanlah Bulan Bahasa Bali sebagai sarana untuk membumikan bahasa Bali agar merasuk dalam sanubari masyarakat Bali, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan,” tukas Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya.


Bulan Bahasa Bali diharapkan juga untuk dapat digunakan sebagai sarana dalam menuntun masyarakat Bali untuk menjalankan kewajiban, kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih dalam kehidupan, Sehingga wajib  dilestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk menuju alam, masyarakat, serta budaya Bali yang sejahtera, damai dan tentram.


Nilai-nilai yang dilahirkan dari kegiatan Bulan Bahasa Bali diharapkan dapat menyentuh hati seluruh masyarakat Bali, agar tidak ada ketakutan dalam menghadapi perkembangan dunia. 


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 ini akan diselenggarakan dari tanggal 1-28 Februari dan diisi dengan sejumlah kegiatan berupa widyatula (seminar) terkait penggunaan font aksara Bali di beberapa platform media, sehingga aksara Bali sudah mampu masuk dan bersaing di dunia digital.


Selain itu juga terdapat wimbakara (lomba) yang diikuti oleh peserta yang datang dari setiap Kabupaten/ Kota dan masyarakat umum dalam 12 lomba. Ada juga Krialoka (workshop) yang menggunakan bahasa, aksara dan sastra Bali. Ada juga reka aksara (pameran) Dharmakriya yang mencirikan transformasi bahasa, aksara dan sastra Bali dalam teknologi dan industri kreatif. Terdapat juga pagelaran berupa panggung apresiasi sastra Bali, konservasi lontar dan penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.


Dilaporkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga, bahwa Aksara Bali saat ini sudah diterapkan sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", yang menunjukkan bahwa Aksara Bali sudah digunakan dalam alamat website. Selain itu Aksara Bali juga menjadi aksara pertama di nusantara yang mampu masuk dan diterapkan sebagai Nama Domain Tingkat Dua.


Sekaligus memeriahkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, nampak Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra turut serta menulis aksara Bali diatas daun lontar, serta menyaksikan penggunaan font aksara Bali di dunia digital.[pro/h]

Kamis, 23 Januari 2025

Pj. Gubernur Mahendra Jaya Minta Dukungan Pusat untuk Atasi Kemacetan di Bali


Denpasar , Bali Kini -
Pj. Gubernur S.M. Mahendra Jaya meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan kemacetan di Provinsi Bali. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Kamis (23/1/2025).


Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta BPKP.


Dalam paparannya, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah pusat dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Bali. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Bali masih sangat bergantung pada sektor pariwisata. Terkait perkembangan pariwisata, ia menuturkan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi turis mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari layanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang didominasi oleh penerbangan internasional. “60 persen internasional, 40 persen domestik,” ujarnya.


Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas upaya penataan dan penambahan moda transportasi di sekitar bandara. Berkat langkah tersebut, ia bersyukur kemacetan di akses bandara yang terjadi tahun lalu tidak terulang tahun ini. Namun, menurutnya, penataan transportasi masih perlu terus dilakukan, khususnya di akses keluar bandara. Ia juga menyoroti pemberhentian operasi Trans Metro Dewata per 1 Januari 2025 yang berdampak pada akses menuju bandara, karena tiga koridor dari dan ke Bandara Ngurah Rai otomatis dihentikan. “Saat ini kami sedang mengupayakan pergeseran anggaran untuk bisa mengambil alih,” ujarnya seraya mendukung langkah pemerintah dalam mengoptimalkan water taxi sebagai transportasi alternatif.


Lebih lanjut, Mahendra Jaya memaparkan progres rencana pembangunan Subway Bali yang saat ini memasuki fase penetapan trace (jalur). Rute yang diusulkan meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai–Central Parkir Kuta–Seminyak–Berawa–Cemagi, Bandara I Gusti Ngurah Rai–Jimbaran–Universitas Udayana–Nusa Dua, Central Parkir Kuta–Sesetan–Renon–Sanur dan Renon–Sukawati–Ubud. Subway dinilai menjadi solusi karena pelebaran jalan di darat sulit dilakukan mengingat padatnya pemukiman penduduk. Ia berharap usulan tersebut segera disetujui oleh Kementerian Perhubungan sehingga proyek Subway Bali bisa berlanjut ke tahap berikutnya.


Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyambut baik rencana pengembangan Subway Bali dan berencana membahasnya dalam pertemuan khusus. Ia menegaskan bahwa pemerintah memberi perhatian khusus kepada Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. “Kita ingin Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Menko yang akrab disapa AHY.


Menurut AHY, Bali merupakan pulau yang unik dengan daya tarik luar biasa. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai penataan, salah satunya melalui optimasi layanan kebandarudaraan.


Menutup pertemuan, Menko AHY menyampaikan beberapa arahan tindak lanjut kepada sejumlah kementerian. Kementerian Pariwisata bersama InJourney Airport diberi tugas untuk menjadikan Bali sebagai hub pariwisata bagi wisatawan asing melalui paket wisata bertajuk Bali Plus yang terhubung dengan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta untuk memfasilitasi penyusunan regulasi guna mendukung pengoperasian water taxi. Kementerian Perdagangan ditugaskan untuk menentukan kriteria marketing points di beberapa bandara internasional guna membantu promosi produk-produk Indonesia dan meningkatkan ekspor nasional.[pro]

Rabu, 15 Januari 2025

Ida Mahendra Jaya Dorong Desainer Bali Tonjolkan Kain Tenun Tradisional di Fashion Show 2025


Denpasar , Bali Kini
– Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ida Mahendra Jaya, melakukan kunjungan untuk memantau persiapan para desainer menjelang Fashion Show Dekranasda Bali 2025 pada Senin (13/1). Kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh busana yang akan dipamerkan memenuhi ketentuan, termasuk menonjolkan penggunaan kain tenun tradisional Bali.


Ida menegaskan pentingnya penggunaan kain tenun tradisional Bali sebagai bahan utama dalam desain busana. Ia menetapkan komposisi minimal 70% kain tenun Bali pada setiap busana yang dipamerkan. Bersama desainer kenamaan Bali, Tjok Abi, serta Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, Ida memberikan masukan terhadap detail setiap desain yang ditampilkan.


“Pemilihan aksesori harus diperhatikan dengan cermat,” ujar Ida saat kunjungan. Ia juga meminta para desainer menyelesaikan desain tepat waktu, mengingat pergelaran Fashion Show Dekranasda Bali 2025 hanya tinggal beberapa hari lagi dan dijadwalkan berlangsung pada 24 Januari 2025.


Dalam kesempatan tersebut, Ida mengunjungi tiga desainer lokal, yaitu Gede Yudi Desain, Kwace Bali, dan Krins Studio. Gede Yudi Ardana dari Gede Yudi Desain menampilkan koleksi berbahan kain tenun endek untuk pakaian kasual, gaun malam, hingga pakaian anak-anak. Sementara Luh Putu Diah Gitanjali dari Kwace Bali menggabungkan kain tenun Bali dengan teknik bordir untuk memberikan kesan mewah. Kadek Krisna Dwipayana dari Krins Studio memilih menonjolkan desain kasual dan modern yang menjadi ciri khasnya.


Sebanyak 12 desainer Bali akan berpartisipasi dalam Fashion Show Dekranasda Bali 2025, dengan masing-masing desainer menampilkan 10 koleksi busana. Koleksi ini mencakup dua desain pakaian anak, dua desain pakaian laki-laki, serta enam desain pakaian wanita, baik kasual maupun gaun malam.


Acara ini diharapkan menjadi wadah untuk mempromosikan kain tenun tradisional Bali sebagai warisan budaya yang dapat dikemas dalam berbagai jenis busana modern.[pro]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved