-->

Minggu, 02 Maret 2025

FGD Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban Bahas Pelestarian Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang


Laporan Reporter ; I Gusti Ayu Purmamiasih

Karangasem, Bali Kini – Rangkaian Festival, Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban menggelar Forum Group Discussion (FGD)  pada Sabtu (1/3/2025) bersama para ahli, dan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari budayawan, sastrawan, seniman, serta aktivis lontar. Acara yang di inisiasi oleh Yayasan Karya Bhuana Lestari ini, menyoroti pentingnya menjaga kelestarian naskah lontar agar tetap relevan bagi generasi mendatang. Acara ini menghadirkan empat narasumber yang ahli dalam bidangnya, yakni Sugi Lanus, Adi Wicaksono, Made Adnyana Ole, serta Jero Penyarikan Duuran Batur/I Ketut Eriadi Ariana.


 Adi Wicaksono mengkritisi fenomena masyarakat yang lebih mementingkan tren visual di media sosial yang cepat berlalu. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai dalam lontar harus diaktualisasikan secara konsisten dan jangka panjang agar tetap hidup dalam budaya dan praktik masyarakat.


Sementara, Jero Penyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana menjelaskan bahwa tata kelola khazanah lontar harus berbasis pada tiga pilar utama, yaitu perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Perlindungan mencakup konservasi, inventarisasi, pengarsipan, dan digitalisasi, sementara pengembangan berfokus pada kajian naskah, apresiasi teks, dan alih media. Pemanfaatan lontar diarahkan pada penguatan karakter, inovasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Jero Penyarikan menekankan bahwa pelestarian lontar tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, masyarakat adat, komunitas, dan pemerintah. Dukungan regulasi dari pemerintah sangat diharapkan agar upaya pelestarian dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.


Sementara, Ketua Yayasan Karya Buana Lestari, I Nengah Suarya berharap diskusi tersebut dapat meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lontar sebagai bagian darid identitas budaya. "Dengan sinergi antara berbagai elemen masyarakat, lontar dapat terus lestari dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya," Tandasnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved