-->

Selasa, 03 September 2024

Penerjun Multinasional dan TNI Menari di Langit Banongan


Jawa Timur , Bali Kini
- Dengan menggunakan helikopter  CH-47 Chinook milik Angkatan Darat Amerika Serikat, puluhan pasukan penerjun melaksanakan terjun bebas militer atau military free fall sebagai bagian dari latihan gabungan bersama Super Garuda Shield 2024 bertempat di Banongan Situbondo Jawa Timur. Senin (2/9/2024).



Latihan military free fall ini dirancang untuk mengasah keterampilan para prajurit dalam melakukan terjun bebas dari ketinggian tertentu dengan presisi dan kecepatan yang tinggi. Latihan ini bagian dari rangkaian operasi amphibi, dimana selain pasukan pendarat marinir mereka diterjunkan dari langit untuk menyerbu sasaran musuh.

Pasukan TNI, US Army, dan tentara Jepang tersebut melakukan terjun bebas dari ketinggian 12 ribu kaki.  Satu persatu pasukan penerjun keluar dari pesawat dan parasut penerjun  mengembang menari dan menghiasi angkasa Banongan  hingga mendarat di drooping zone (DZ).


Kamis, 13 Juni 2024

KPU Karangasem Pilih Burung Punglor Jadi Maskot Pilkada Karangasem 2024


Karangasem, Bali Kini -
KPU Kabupaten Karangasem melaksanakan FGD (Forum Grup Discussion) untuk memperkenalkan rancangan maskot dan jingle Pilkada Kabupaten Karangasem tahun 2024 pada Kamis (13/6/2024) bersama para instansi terkait. Dimana tujuannya ialah untuk mendapat masukan apa saja yang patutnya di evaluasi dari Maskot tervsebut. 


Maskot yang dipilih ialah berasal dari Burung Punglor dengan tema ABHISEKA ADHIPATI RAKSAKENG DHARMA PRAJAHITA. Alasannya ialah, dikatakan Komisioner KPU Karangasem, I Kadek Sukara jika Burung Punglor sendiri menjadi primadona para penghobi burung kicauan dan memiliki kicauan merdu yang kerap dilombakan. Selain suaranya yang digemari, tampilan burung yang bila dewasa memiliki warna dada dominan coklat kemerah-merahan ini begitu elok. Kicauan burung punglor memang tak diragukan lagi keindahannya. Selain itu, gesture saat burung ini berkicau juga dianggap unik. Sebab, ketika berkicau, burung ini kurang lebih mendorong tubuhnya ke depan, dan suaranya terus ngeroll tidak putus-putus. Ciri-ciri yang jantan biasanya, matanya cenderung lebih melotot, kepala kotak, kakinya agak pendek, dadanya agak langsing, suara keras, dan paruh panjang.


Kenapa memilih hewan burung, Sukara mengatakan jika burung dapat terbang ke arah manapun sesuai keinginannya. "Inilah mengapa burung sering menjadi simbol kebebasan yang kaitannya dengan kepimpinan menentukan pemimpin dengan bebas. Namun tak hanya menjadi simbol, ada berbagai makna yang bisa diambil dari burung punglor. Suara dan gerakannya memiliki ciri khas tersendiri. Pada saat bersuara namun masih mampu melakukan gerakan yang seimbang. Biasanya burung ini ditemukan di penghasil buah salak. Dalam perkembangan saat ini burung punglor terancam rawan punah," Tandas Sukara. 


Makna yang tersirat pada Burung Punglor mereka memiliki karakter natural, ciri khas tersendiri. Pondasinya juga kuat antara suara dan pergerakannya seimbang. 


"Kaitannya dengan kepimpinannya diharapkan seorang pemimpin tetap menjadi corak tersendiri dan kuat tanpa pengaruh manapun. Sehingga menjadi sosok figur yang teguh dengan pendirian dalam mengembangkan Karangasem diharapkan tanpa melepas pondasi yang telah ada. Hal ini dilatar belakangi dengan memanfaatkan alam sekitar dan semua potensi yang ada secara maksimal, astunkara Raksakeng Dharma Praja Hita dapat terwujud di Karangasem," Sambungnya. 


Maknanya yang bisa diambil dalam kepemimpinan ini menggambarkan sosok figur yang harus kuat menjaga keteguhan hati. Dalam bersuara juga masih mampu menyeimbangkan diri, sehingga mampu menciptakan kesejahteraan rakyat. Sehingga tuntutan bagi pemimpin harus kuat dari godaan. Tatkala membuat rumah juga di areal salak yang dipenuhi dengan banyak duri. Sama seperti saat pemimpin melakukan kebijakan dalam memimpin, dalam situasi sulit apapun tetap mampu membuat kebijakan yang tidak melukai diri sendiri dan mampu mewujudkan kemajuan bersama. Begitu juga ketika berada di alam liar juga mampu terbang mengepakkan sayapnya setinggi mungkin untuk kemajuan Karangasem.


Seperti mata burung punglor memiliki pandangan yang tajam kedepan. Paku di tangan kanan melambangkan sebagai logistik untuk mensukseskan proses Pilkada. Surat suara di tangan kiri simbul dari hak suara untuk meningkatkan partisipasi aktif pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem 2024. Gerak dan mimik yang kuat diharapkan mampu melaksanakan semua tahapan dengan cermat dan berjiwa melayani. Hingga saput dan udeng tenun pegringsingan tetap mencirikan karakteristik lokal Karangasem yang tetap terjaga denganbaik. Mengepakkan sayap, pertanda siap membawa Kabupaten Karangasem yang lebih maju dan berkembang.


Dengan harapan nilai kepemimpinan sesuai ajaran Panca Stiti Pramiteng Prabu maupun ajaran Catur Upaya Naya Sandi dapat terwujud. Tuntutan seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat ketuhanan dalam setiap perilaku maupun pengambilan sebuah keputusan yang nantinya berdampak positif bagi seluruh elemen masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin menyadari bahwa kepemimpinannya dipertanggungjawabkan langsung pada Tuhan, maka pemimpin tersebut akan memimpin dengan sungguh-sungguh sebagai wakil rakyat yang telah mempercayai dirinya sebagai perwakilan seluruh rakyat.


Selain bersikap tenang, seorang pemimpin harus mampu menggali potensi positif dibalik suatu masalah. Seorang pemimpin merupakan orang yang luar biasa yang memiliki kelebihan dibandingkan orang yang lain, baik lebih cerdas, cerdik, berani, kuat, memiliki pengalaman yang memadai, tidak emosional, visioner, fleksibel, responsif, kritis dan objektif, serta jujur dan bertanggungjawab.


Masukan demi masukan diberikan oleh para peserta FGD yang berasal dari MDA, pelaku  pariwisata dan dinas Kebudayaan, media massa serta peserta lain yang hadir, diharapkan dapat membuat rancangan maskot tersebut lebih sempurna. (Ami)

Senin, 03 Juni 2024

Peringatan Hari Lahir Pancasila Sekaligus Pembukaan Bulan Bung Karno VI Tahun 2024


Pemkab Tabanan Awali Dengan Kegiatan Lomba Gerak Jalan Pramuka Penggalang-


Tabanan , Bali Kini – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, sekaligus sebagai momen Pembukaan Bulan Bung Karno VI Tahun 2024 yang berlangsung sepanjang bulan Juni, Pemerintah Kabupaten Tabanan gelar Upacara Peringatan yang sekaligus dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan lomba Gerak Jalan Pramuka Penggalang sebagai bagian dari Perayaan Bulan Bung Karno yang berlangsung di Taman Bung Karno Tabanan dan dilanjutkan di halaman depan Kantor Bupati Tabanan, Sabtu (1/6). 

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila saat itu dipimpin oleh Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf. Riza Taufiq Hasan S.I.P, selaku Inspektur Upacara dan diikuti oleh Cokorda Anglurah Tabanan, Sekda Tabanan, Perwakilan Forkopimda Tabanan, Ketua Bawaslu, para Asisten Setda, Para OPD di lingkungan Pemkab Tabanan beserta para kepala bagian di lingkungan Setda, Para Camat, serta instansi Vertikal Terkait, dan Ketua Forum Perbekel Se-Kabupaten Tabanan serta seluruh peserta upacara. 

Saat membacakan amanat dari Kepala Badan Ideologi Pancasila, Letkol Riza Taufiq Hasan menyampaikan, peringatan Hari Lahirnya Pancasila tahun 2024 ini mengambil tema, “Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” di mana tema ini dimaksudkan, bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya dan Bahasa dalam menyongsong 100 th Indonesia emas yang maju, mandiri dan berdaulat. 

“Dalam momentum yang sangat bersejarah ini, saya mengajak komponen bangsa di manapun berada untuk bahu membahu, membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara," sebutnya saat itu. Pancasila dijelaskannya, harus senantiasa dijiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja dan dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia.

Sementara itu, dalam pelepasan lomba gerak jalan penggalang yang diikuti oleh 38 SMP Se-Kabupaten Tabanan, saat itu dimulai dari Kantor Bupati Tabanan dan selesai di Gedung Kesenian I Ketut Marya. Dengan kriteria penilaian dari atraksi, kekompakan dan kerapian barisan, seluruh peserta nampak antusias dan semangat dalam mengikuti perlombaan. 

Dijelaskan oleh Sekda I Gede Susila, bahwa Perayaan Bung Karno sendiri merupakan momentum penting yang patut diingat. Di mana pada bulan Juni juga bertepatan dengan peringatan hari Lahirnya Pancasila, sebagai dasar negara kita, di mana sila-sila dalam Pancasila merupakan hasil gagasan dari Bung Karno. Selain itu juga, untuk memperingati hari lahirnya dan hari wafatnya Bung Karno sebagai proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. 

“Dalam perayaan Bulan Bung Karno saat ini di Tabanan, rangkaian acara dimulai hari ini dengan kegiatan lomba Gerak Jalan Pramuka Penggalang yang bertujuan untuk dapat menggelorakan semangat patriotisme Bung Karno di hati adik-adik penggalang. Sebagai penerima tongkat kepemimpinan di masa yang akan datang,” jelasnya. 

Saat itu Sekda Susila juga memberikan apresiasi sekaligus ungkapan terima kasih kepada para panitia perayaan Bung Karno tahun 2024 yang telah memberikan kesempatan pada gerakan pramuka untuk ikut berpartisipasi dan tampil pada pembukaan perayaan bulan Bung Karno hari ini dan adik-adik pasukan Gerak Jalan Penggalang SMP Se-Kabupaten Tabanan yang telah bekerja keras mempersiapkan diri dalam latihan-latihan sebelumnya sampai saat ini mengikuti lomba

Senin, 19 Februari 2024

Dari Lomba Puja Trisandya SD dan SMP se-Kota Denpasar


Denpasar, Bali Kini
- Perlombaan Puja Trisandya tingkat SD dan SMP serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke 236 Kota Denpasar, memasuki hari kedua. Pada hari terakhir ini sekaligus juga diumumkan grup atau kelompok yang sukses meraih kemenangan, usai melewati berbagai penilaian. Adalah peserta dari SD Negeri 11 Padangsambian, berhasil  keluar sebagai Juara 1 kategori SD. Sementara dari kategori SMP, tim dari SMP Negeri 6 Denpasar sukses menjadi yang terbaik, mengungguli puluhan peserta lainnya. 

Kedua pemenang dari masing masing kategori itu, selain menyabet gelar Juara I, juga akan memboyong Piala Bergilir Walikota Denpasar. 

Penyerahan hadiah pemenang dilakukan langsung Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka pada Minggu (18/2) di kawasan Pura Jagatnatha.

Usai menerima piala, piagam penghargaan serta sejumlah hadiah lainnya, salah seorang pemenang dari kategori SD, I Nyoman Darma Yudha, mewakili rekan satu timnya, menyampaikan rasa syukur atas kemenangan yang diraihnya. Mereka mengatakan,  sebelum mengikuti perlombaan, banyak persiapan dan latihan yang dilakukan. Antara lain, melatih melafalkan dengan baik setiap bait Puja Trisandya. Selain itu, nada saat melantunkan Mantram tersebut juga menjadi materi latihan mereka.

"Astungkara, dengan persiapan dan latihan yang baik, kami bisa mendapatkan hasil yang baik juga. Mudah-mudahan kemenangan kami ini bisa menjadi motivasi juga bagi teman-teman lainnya agar bisa menjadikan Puja Trisandya dan ajaran agama Hindu lainnya sebagai landasan sehari-hari," tutur Nyoman Darma Yudha. 

Sekda Kota Denpasar, Alit Wiradana pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi bagi seluruh peserta yang telah mengikuti ajang perlombaan ini. Semangat dan kesungguhan para peserta yang kesemuanya masih duduk di bangku SD dan SMP ini saat tampil, menurut Alit Wiradana adalah nilai penting yang perlu diberi acungan jempol.

"Selamat kepada pemenang. Semoga kemenangan ini menjadi motivasi kalian lagi menjadi yang terbaik kedepannya. Dan bagi yang belum menjadi juara, terus berlatih dengan baik agar pada kesempatan lainnya kalian bisa mendapat predikat juara," katanya. 

Esensi terpenting dari semangat perlombaan ini, menurut Alit Wiradana, para generasi muda Hindu di Kota Denpasar dapat menanamkan dan memaknai setiap ajaran agama Hindu dalam kehidupan. Di tengah gencarnya arus globalisasi, ajaran agama adalah pondasi kuat agar anak-anak muda tetap bisa berada pada jalur yang benar. 

Ketua PHDI Kota Denpasar, Made Arka di kesempatan yang sama menguraikan  dalam penilaian perlombaan ini, ada beberapa kriteria yang dinilai. Yakni meliputi penampilan peserta dalam hal berbusana adat ke pura, sikap badan dan juga sikap duduk. Selain itu, ada juga penilaian kriteria suara/vokal/Sruti, kemudian ucapan baik mencakup intonasi, ketepatan pemenggalan suku kata dan ketepatan urutan juga menjadi hal yang dinilai oleh dewan juri. Dan yang tak kalah penting, sebut Made Arka, dewan juri juga menilai penjiwaan peserta dalam melantunkan Puja Trisandya ini. 

"Seperti yang disebutkan tadi, hal hal di atas adalah unsur kriteria yang dinilai. Kami berharap nantinya adik adik yang menjadi Juara ini akan dapat juga memotivasi para generasi muda Hindu lainnya agar terus dapat belajar melantunkan setiap bait Puja Trisandya dengan baik. Dan juga tentunya, menjadikannya sebagai landasan dalam diri masing-masing," tegasnya. (Win).


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved