-->

Minggu, 23 Maret 2025

Jembrana Miliki Rumah Singgah , Layani Warga Jembrana


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Setelah sebelumnya meluncurkan program mobil  layanan antar jemput pasien , pemerintah Kabupaten Jembrana kembali melaunching Salah satu program unggulan berupa Rumah Singgah yang terletak di Kota Denpasar .


Program rumah singgah ini bisa dimanfaatkan keluarga penunggu pasien yang sedang menjalani pengobatan di RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah (RS Sanglah) . Tak hanya itu rumah singgah juga berlaku untuk mahasiswa Jembrana yang sedang mencari kerja , mengurus administrasi maupun keperluan kuliah sehingga mengharuskan mereka menginap sementara di Denpasar.


Rumah singgah ini resmi beroperasi setelah diresmikan Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana  Krisna pada Minggu (23/3). Hadir pula saat peresmian ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi bersama Forkopimda Jembrana , pimpinan OPD serta unsur kewilayahan.



 Program ini sekaligus  bagian dari komitmen 100 hari kerja Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat).


Rumah Singgah yang berlokasi di Jalan Pulau Bali No. 23, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat ini berada tepat di belakang atau di seberang gedung baru poliklinik RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah. Keberadaan program rumah singgah ini  mendapatkan respon positif dan menarik perhatian warga masyarakat Jembrana yang tengah menjalani pengobatan di Denpasar. Bahkan, sebelumnya beberapa keluarga pasien telah mengunjungi lokasi tersebut.


Rumah Singgah ini diperuntukkan bagi warga Jembrana yang memiliki KTP setempat dan sedang menjalani perawatan atau mendampingi keluarga di RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah. Selain diperuntukkan bagi pendamping pasien, Rumah Singgah ini juga bisa digunakan oleh warga Jembrana yang sedang mencari pekerjaan atau tempat kuliah di  Denpasar. Dengan fasilitas yang nyaman dan lokasi strategis, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jembrana.

Pemkab Jembrana juga telah menyiapkan petugas administrasi yang akan bertanggung jawab mendata dan mengurus warga jembrana yang ingin memanfaatkan Rumah Singgah.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menegaskan bahwa Rumah Singgah ini merupakan bagian dari janji kampanye yang menjadi program unggulan dalam visi dan misi kepemimpinannya bersama Wabup Ipat.


Program ini lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi warga Jembrana yang harus tidur di gang rumah sakit atau di emperan toko saat menunggu keluarga yang dirawat di RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah. “Dengan adanya Rumah Singgah ini, warga yang mendampingi pasien tidak perlu lagi tidur di tempat yang kurang layak. Hanya dengan berjalan 5-10 menit, mereka bisa beristirahat dengan nyaman di Rumah Singgah," terangnya



Selain itu, Bupati juga mencatat banyaknya masyarakat Jembrana yang harus melakukan rawat jalan di Denpasar, terutama anak-anak muda yang terpaksa meninggalkan pekerjaan, administrasi, atau kuliah. "Dengan adanya rumah singgah ini, mereka dapat lebih mudah mengurus segala keperluan tanpa harus merasa khawatir tentang tempat tinggal," tambah Bupati.



Sementara itu, Kadis Sosial, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menjelaskan

terkait dengan yang bisa menggunakan fasilitas di rumah singgah, menurutnya warga masyarakat yang ber-KTP Jembrana.


"Astungkara semoga program ini bermanfaat dan benar-benar program bisa jalan dengan baik," ujarnya.


Selain itu, Oka Parwata mengungkapkan bahwa Rumah Singgah Harmoni menyediakan fasilitas yang memadai bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara. “Bangunan dua lantai ini memiliki total 16 kamar tidur, terdiri dari 6 kamar di lantai 1 dan 10 kamar di lantai 2, yang semuanya dilengkapi dengan kamar mandi dalam, tempat tidur, dan lemari. Beberapa kamar juga dilengkapi dengan AC untuk kenyamanan lebih,” jelasnya.



Tidak hanya itu, Layanan Rumah Singgah Harmoni ini buka 24 jam setiap hari, termasuksaat Hari Raya Nyepi. “Pengaduan atau masukan dapat disampaikan langsung, melalui telepon, WhatsApp, kotak saran, atau barcode yang telah disediakan, untuk memastikan pelayanan yang lebih baik,” tandasnya 

Bang-Ipat Lepas Ekspor 64.800 produk Telur Tetas ke Uni Emirat Arab.


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi  secara nasional, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna melepas ekspor 64.800 telur tetas (HE) PT. Charoend Pokphand Jaya Farm ke Uni Emirat Arab bertempat di Desa Tued, Kecamatan Melaya Sabtu (22/3).


Telur yang diekspor merupakan telur dengan kualitas terbaik yang dihasilkan dari Farm Bali Unit 2 di Banjar Awen, Kelurahan Lelateng.


Dalam sambutanya Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang terus melakukan peningkatan ekspor.


"Atas nama Pemerintah Daerah, saya mengucapkan selamat atas pelepasan ekspor. Ini membuktikan bahwa produk unggas asal jembrana telah siap bersaing dan bisa menembus pasar dunia," ujarnya.


Disamping telah berhasil memenuhi kebutuhan ekspor Bupati Kembang berharap pelaku usaha perunggasan agar dapat berkontribusi dalam penyediaan komoditas untuk masyarakat setempat dan juga menyerap tenaga lokal untuk kesejahtraan bersama.


"Tentu yang kita harapkan juga seluruh aktivitas di charoend ini dapat bermanfaat buat masyarakat dan lingkungan seperti contoh mengutamakan tenaga kerja lokal dan juga bersinergi dengan kegiatan adat," imbuhnya.



Sementara itu General Manager PT. Charoend Pokphand Jaya Farm Bali Ahmad Adri Zamsafi menyampaikan dalam kurun waktu sebulan pihaknya telah melakukan ekspor sebanyak tiga kali ke Uni Emirat Arab.


Nyepi dan Lebaran berdekatan , Pemkab Jembrana Gelar Pasar Murah Bantu Penuhi Kebutuhan Pokok Warga


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Jelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jembrana menggelar Pasar Murah untuk menjaga kestabilan harga. Sebanyak lima titik lokasi disiapkan, di awali 

dari Kantor Perbekel Pengambengan, Kecamatan Negara, Jumat (21/3)


Produk yang dijual pada kegiatan pasar murah tersebut adalah barang kebutuhan pokok masyarakat diantaranya Beras (Beras SPHP), Minyak Goreng, Gula Pasir, Bawang Merah, Bawang Putih, Telor (Telor Ayam Ras), Gas LPG 3 kg dan kebutuhan pokok lainnya.


Pasar murah tersebut akan dilanjutkan di beberapa titik yaitu Kelurahan Loloan Timur, Kelurahan Baler Bale Agung, Parkir Pasar Umum Melaya dan Parkir Pasar Umum Yehembang sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan pokok.


Kegiatan pasar murah mendapat pantauan langsung Wakil Bupati Patriana Krisna didampingi ibu Inda Swari Dewi dan ketua TP PKK Jembrana Ani Setiawarini.


Dalam acara tersebut , Wabup Ipat mengatakan Kegiatan Pasar murah rutin dilaksanakan di hari-hari suci agama yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat.


"Hari ini saya memantau jalannya pasar murah, tujuannya memberikan barang-barang dengan harga pokok yang relatif lebih murah daripada di pasar dan juga untuk membantu meringankan beban masyarakat," ucapnya


Pihaknya berharap melalui acara tersebut dapat mengurangi beban inflasi di Kabupaten Jembrana.


"Mudah-mudahan bermanfaat dan satu hal lagi akan mengurangi beban inflasi di Kabupaten Jembrana," harapannya


Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata mengatakan Pelaksanaan Pasar murah ini untuk menyambut hari raya nyepi dan Idul Fitri tahun 2025 yang dilaksanakan dibeberapa titik Yang tersebar di seluruh Kabupaten Jembrana.


" Hari ini, kita mulai di Kantor Perbekel Pengambengan, Kecamatan Negara, kemudian tanggal 24 Maret 2025 bertempat di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, tanggal 25 Maret 2025 bertempat di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, tanggal 26 Maret 2025 bertempat di Areal Parkir Pasar Umum Melaya, Kecamatan Melaya, dan terakhir tanggal 27 Maret 2025  bertempat di Areal Parkir Pasar Umum Yehembang, "pungkasnya.

Kamis, 20 Maret 2025

Dukung Kelancaran Arus Mudik , Bupati Kembang Hartawan minta penerangan jalan berfungsi baik


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Menjelang hari raya Nyepi dan Idul Fitri Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan upaya ekstra dalam membantu Polres Jembrana dalam menjaga ketertiban dan kelancaran arus mudik lebaran.


Sejumlah kesiapan dilakukan pemerintah Kabupaten Jembrana mulai dari memastikan lampu-lampu penerangan jalan berfungsi dengan baik, serta kantong-kantong parkir untuk bisa menampung masyarakat yang dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.


"Titik-titik lampu penerangan terutama pada jalan yang rawan kita pastikan hidup jangan sampai jalanya gelap. Dan juga lahan-lahan penampungan parkir kita siapkan," ucap Bupati Kembang usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Ketupat Agung, Kamis (20/3) di Halaman Belakang Stadion Kresna Jvara.


Untuk membantu menjaga ketertiban saat perayaan Nyepi dan kelancaran perjalan mudik, Bupati Kembang juga mengerahkan anggota Satpol PP dan petugas BPBD untuk bersiap-siap siaga apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.


"Dari Satpol-PP kita kerahkan maksimal dan dari BPBD kita terus pantau untuk mengantisipasi cuaca, termasuk juga kerawanan pohon-pohon. Kita lihat untuk pohon yang rawan kita potong, karena jika terjadi sesuatu bisa menyebabkan kemacetan," sambungnya.


Tak hanya itu, Bupati Kembang juga meminta kepada sekaa truna se-Kabupaten Jembrana terutama yang melakukan pengarakan ogoh-ogoh melalui jalan Nasional dalam prosesi pengarakan ogoh-ogoh agar tidak terlalu lama agar tidak mengganggu arus lalu lintas.


"Kami menghimbau kepada sekaa taruna untuk melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh agar bisa dipercepat tanpa mengurangi makna," harapnya.


Sementara Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan untuk Operasi Ketupat Agung 2025, Polres Jembrana mengerahkan 270 personil untuk melakukan pengamanan baik pada saat perayaan hari raya Nyepi dan rangkaiannya atau pun dalam rangka pengamanan lebaran Idul Fitri 1446 hijriah.


Pihaknya mengatakan membuat sejumlah pos-pos pengamanan dan pelayanan untuk menjaga keamanan dan membantu masyarakat yang sedang dalam perjalanan mudik.


"Ada pos pengamanan yang kami buat. Ada 4 pengamanan dan 1 pos pelayanan serta 1 pos terpadu. Jadi 4 pos pengamanan ini tujuannya adalah untuk menampung kendaraan-kendaraan khususnya kendaraan sumbu 3 atau kendaraan barang yang mungkin masih beroperasi padalah SKB sudah berjalan," ucapnya.


Selain itu, Kapolres Endang Tri Purwanto juga menambah sejumlah rambu-rambu lalu lintas dan menggunakan CCTV dalam memantau arus lalu lintas yang kemudian diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai platform media sosial.


"Kita informasikan melalui media sosial maupun akun-akun di Jembrana, maupun Denpasar dan sekitarnya sehingga bisa memonitor dan memastikan kapan berangkat untuk melaksanakan mudik, tapi saran kami hindari mudik di tanggal 28 atau 27, mudik lebih awal itu lebih baik," ucapnya. 

Bupati Jembrana Ajak Masyarakat Melapor Jika menemukan kejahatan penyelundupan satwa


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menunjukkan komitmen penuh dalam pelestarian satwa laut, khususnya penyu yang merupakan salah satu satwa dilindungi dan banyak ditemukan di perairan Jembrana. Pada Selasa (18/3/2025), lima ekor penyu hijau yang sebelumnya diamankan oleh polisi dari kasus penyelundupan di Pesisir Pantai Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, dilepasliarkan ke habitat alaminya. Pelepasan ini dilakukan oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto.



Penyu-penyu tersebut sebelumnya dititipkan di Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih yang terletak di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Berdasarkan hasil identifikasi, penyu-penyu yang dilepasliarkan memiliki ukuran rata-rata kerapas 82 cm x 88 cm, terdiri dari dua ekor jantan dan tiga ekor betina.


Usai melepas liarkan penyu, Bupati I Made Kembang Hartawan memberikan apresiasi terhadap kinerja Kapolres dan jajarannya yang telah berhasil menangani kasus penyelundupan satwa dilindungi ini. “Saya tidak berkomentar banyak, cukup dengan kata-kata ‘ubur-ubur ikan lele’, Kapolres dan jajarannya top banget lee,” ujar Bupati Kembang dengan penuh semangat.


Bupati juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum, menyarankan masyarakat untuk melaporkan segala bentuk kejahatan penyelundupan satwa dilindungi. “Jangan sungkan-sungkan untuk melapor. Jika tidak berani terbuka, Pak Kapolres menjamin kerahasiaan laporan. Partisipasi masyarakat sangat kami butuhkan untuk menciptakan keamanan yang lebih baik,” ujarnya.


Disisi lain  Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penegakan hukum terkait penyelundupan satwa dilindungi, meskipun masa jabatannya akan segera berakhir. “Saya akan tetap berkomitmen dalam penegakan hukum terhadap pelaku penyelundupan satwa dilindungi, seperti penyu hijau, hingga masa jabatan saya berakhir. Semoga Kapolres Jembrana berikutnya juga akan terus melanjutkan komitmen ini,” ujarnya.


Kapolres juga mengapresiasi keberadaan konservasi Kurma Asih yang telah banyak membantu dalam pengelolaan satwa liar di Jembrana. "Alhamdulillah, di Jembrana ada konservasi yang terus bekerja sama dengan Polres Jembrana. Setiap ada kasus, kami tinggal menitipkan penyu ke mereka, dan mereka siap merawatnya," tambahnya.



Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, juga berharap pelepasan penyu ini dapat membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa penyu adalah simbol dari panjang umur, kekuatan, dan keseimbangan, serta memiliki makna mendalam bagi kehidupan. 


Pelepasan penyu ini diharapkan menjadi langkah positif untuk konservasi satwa dan pelestarian alam di Jembrana, serta memberikan bekal yang baik bagi Kabupaten Jembrana dalam mewujudkan keberlanjutan ekosistem laut yang sehat.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa membawa berkah. Kebahagiaan satwa adalah ketika mereka hidup di alam dan habitatnya,” tandasnya 

Pemerintah Jembrana Sempurnakan Program Dana Penunggu Pasien


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Wabup IGN Patriana Krisna (Ipat) melakukan pengecekan langsung ke masyarakat yang menerima bantuan dana penunggu pasien di Desa Pengambengan dan Kelurahan Pendem, Minggu (16/3). Kembang hadir memastikan mekanisme  bantuan penunggu pasien tepat sasaran serta jelas manfaatnya bagi warga yg mengajukan .


Terutama mekanisme distribusi dapat berjalan dengan cepat dan lancar sehingga benar benar dirasakan manfaatnya. "Kami berdua turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakat yang mendapatkan dana penunggu pasien," ujar Bupati Hartawan.


Lebih lanjut, Bupati Kembang menjelaskan bahwa Program ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun kini disempurnakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

"Dengan adanya penyempurnaan ini, kami berharap warga yang berobat di kelas tiga bisa mendapatkan dukungan dana penunggu pasien selama minimal tiga hari," ujar Bupati Kembang.



Kini, masyarakat yang berobat di kelas tiga akan menerima bantuan dana selama minimal tiga hari. Bantuan dana ini akan diberikan berdasarkan tempat perawatan pasien. Untuk perawatan di puskesmas, dana yang diterima per malam sebesar Rp 150 ribu, sementara di Rumah Sakit Umum Negara sebesar Rp 200 ribu per malam. Adapun di Rumah Sakit Sanglah, bantuan dana mencapai Rp 250 ribu per malam.



"Kita juga atur agar pengajuan dana penunggu pasien dapat diproses dengan cepat sehingga lebih cepat cair diterima masyarakat ,” jelasnya. 


Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Jembrana dapat merasakan manfaat lebih dari program ini, serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan cepat. "Kami menetapkan standar bahwa dalam waktu 10 hari pengajuan, dana tersebut harus sudah masuk ke rekening," jelasnya. 


Terkait dengan anggaran, Bupati Kembang mengungkapkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana penunggu pasien ini, anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 150 juta per bulan, atau sekitar Rp 1,8 hingga Rp 2 miliar per tahun. 


Dengan adanya penyempurnaan pelayanan dan jaminan ketersediaan anggaran, diharapkan masyarakat Jembrana yang membutuhkan bantuan dana penunggu pasien akan merasa lebih terbantu dan terlayani dengan baik.

"Kami memastikan anggaran ini cukup untuk mendukung kelancaran program, dan pelayanan akan terus dipercepat," katanya

83 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh Anak Usia Dini di Jembrana.


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana Patriana Krisna membuka pawai Ogoh-ogoh anak usia dini se Kabupaten Jembrana di Simpang Tiga Surapati, Barat Pura Jagatnatha Jembrana pada Selasa 18 Maret 2025.


Kegiatan yang mengambil tema Paraspara Sahāya Alikya Šakti "KEKUATAN PERSATUAN DALAM GOTONG ROYONG", diikuti oleh 33 Kontingen dengan total 83 ogoh-ogoh. Pawai Ogoh-ogoh ini merupakan kolaborasi antara Peradah Jembrana, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pokja Bunda PAUD Kabupaten Jembrana dan organisasi lainnya seperti IGTKI, Himpaudi dan Yayasan Pandan Sari Acarya.


Bupati Kembang Hartawan mengaku bangga melihat anak-anak Jembrana bisa melakukan pawai ogoh-ogoh. Selain bangga, dirinya juga tidak khawatir lagi bahwa dalam 100 tahun kedepan, generasi penerus budaya dan tradisi akan tetap ada.


"Saya bangga melihat anak-anak Jembrana melakukan pawai ogoh-ogoh, kita tidak khawatir lagi dalam 100 tahun kedepan generasi penerus budaya dan tradisi Jembrana akan tetap ada,"  tandasnya.


Sementara itu, ketua panitia acara A.A.B.Hendra Sugihantara Putra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Jembrana dan para undangan

semuanya serta dukungan dari berbagai pihak


"Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap ogoh-ogoh yang kita lihat, ada harapan impian, dan semangat yang berkobar dari anak-anak kita. Mereka adalah masa depan bangsa, pewaris tradisi, dan penjaga budaya kita," ucap Hendra.

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, diikuti 55 sawa

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan Lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025).  Upacara yang penuh makna ini juga mencakup kegiatan Atma Wedana Nyekah Masal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.


Dalam kesempatan tersebut, I Wayan Reden, Bendesa Desa Adat Manistutu, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berlangsung dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana," ujarnya.


Sementara, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. "Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini dilaksanakan dengan tulus ikhlas," katanya.


Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. "Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama," tambahnya 

Rabu, 19 Maret 2025

Bupati Kembang Tanam Puluhan Bibit Pohon ucapan selamat dari masyarakat di Kebun Raya Jagatnatha


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Puluhan bibit pohon mayoritas jenis tanaman upakara ditanam diareal Kebun Raya Jagatnatha Kabupaten Jembrana, Jumat (14/3).

Bibit-bibit pohon sebagian besar jenis tanaman upakara sebelumnya berjejer dihalaman kantor bupati  Jembrana  kiriman stake holder dan lapisan masyarakat  sebagai ucapan selamat atas pelantikan Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna .


Ucapan dalam bentuk bibit ini sebagai bagian dari pelestarian alam serta selaras dengan  gerakan pengurangan limbah plastic yang tertuang dalam program visi dan misi Bang-Ipat.


Ditemui usai penanaman pohon, Bupati Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya, atas kiriman bibit tanaman yang telah diberikan.

Baginya ini inovasi yang sangat baik, tidak hanya sebagai simbol ucapan selamat, tetapi juga sebagai upaya dari pelestarian alam.

“Hari ini kita menanam pohon di Kebun Raya Jagatnatha. Pohon jenis Cempaka kiriman dari salah satu masyarakat sebagai bentuk ucapan selamat atas pelantikan kami kemarin. Semoga pohon ini tumbuh dengan baik dan mempercantik landscape Kebun Raya Jagatnatha.” ungkapnya.

Bupati Kembang yang didampingi Ny. Ani Setiawati menambahkan langkah ini bukan hanya mengurangi sampah akibat karangan bunga, tetapi juga menciptakan warisan hijau yang bisa dinikmati masyarakat dalam jangka panjang. Bayangkan, beberapa tahun dari sekarang, pohon-pohon ini akan tumbuh rindang, memberikan keteduhan dan manfaat lain yang bisa dirasakan masyarakat Jembrana.

“Dengan kita menanam pohon, secara tidak langsung dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, baik di masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jembrana,” harap Bupati Kembang.

Aksi ini diharapkan menjadi pemicu gerakan serupa di berbagai wilayah di Kabupaten Jembrana. Jika satu pohon bisa menghasilkan oksigen untuk dua orang setiap hari, berapa banyak manfaat yang bisa diberikan dari puluhan pohon yang ditanam hari ini? Sebuah Langkah kecil, tetapi lompatan besar bagi masa depan lingkungan Jembrana.

Selain menanam puluhan bibit pohon, Bupati Kembang Hartawan juga memimpin aksi gotong royong pembersihan areal Kebun Raya Jagatnatha bersama seluruh Pimpinan OPD serta ASN dilingkungan Pemkab Jembrana.

“Ini juga bagian upaya kita dalam menjaga kebersihan dan keasrian dari Kebun Raya Jagatnatha. Karena kita tahu, kebun raya ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jmebrana. Selain itu dengan koleksi prioritas beragam tanaman usadha dan tanaman upakara, kebun raya ini juga menjadi rujukan edukasi dan penelitian,” pungkasnya. 

Selasa, 18 Maret 2025

Kembang-Ipat Lirik Lahan Tak Produktif Pemkab Jadi Ruang UMKM


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Sebidang tanah seluas 280 meter persegi milik pemerintah Kabupaten Jembrana di jalan Ngurah Rai No. 137 Kelurahan Dauhwaru, yang sebelumnya berisi bangunan yang telah rusak berat, ditata dengan menggunakan sebuah ekskavator.


Rencananya, lahan tersebut akan disulap menjadi ruang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat untuk menjalankan usaha kecilnya. Penataan itu sendiri, disaksikan langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Senin (17/3).


Bupati Kembang didampingi Wabup Ipat mengatakan merubah lahan yang tidak produktif untuk memfasilitasi masyarakat agar tidak lagi berjualan di pinggir jalan. Tak hanya lahan, Kembang Ipat juga akan menyediakan kontainer-kontainer dagang yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk berjualan.


"Aset di jalan Ngurah Rai kita bongkar dan kita manfaatkan untuk ruang UMKM bagi pedagang yang selama ini masih berjualan di atas trotoar maupun dipinggir jalan disekitar sini agar bisa berjualan disini dan kita akan siapkan tempatnya," ucap Bupati Kembang.


Selain itu, Bupati Kembang akan melakukan penataan administrasi terhadap aset milik Pemkab Jembrana lainnya yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat.


"Selain itu, aset pemerintah Kabupaten Jembrana yang selama ini dimanfaatkan untuk balai Banjar, balai Adat, tempat ibadah maupun kantor desa yang masih berstatus pinjam pakai, rencana kami akan diserahkan kepada masyarakat," imbuhnya.


Pihaknya mengatakan aset yang nilainya kecil bisa langsung diserahkan kepada masyarakat, namun untuk aset yang nilainya besar akan meminta persetujuan dari DPRD Jembrana.


"Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman di dewan dan sudah sepakat. Supaya aset ini tidak hanya tercatat di kami, tapi pemanfaatan untuk yang lain," pungkasnya. 


Kembang-Ipat siap Berikan Booth Kontainer kepada Pedagang kecil pindah berjualan dari Trotoar


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna memilih pendekatan humanis serta cara cara komunikasi yang efektif menyelesaikan persoalan pedagang yang menggunakan trotoar jalan berjualan.


Secara persuasif , Kembang Ipat mengajak pedagang yang berjualan diatas trotoar agar mau pindah untuk tidak menempati trotoar lagi.

Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi trotoar sebagai tempat pejalan kaki dan kenyamanan masyarakat pengguna lainnya.


Tidak dengan menggusur, Kembang-Ipat siap memberikan booth kontainer bekas dengan kondisi layak bagi para pedagang kecil yang mau pindah .


"Bagi pedagang kecil yang berjualan di atas trotoar, yang mau pindah tempat agar tidak lagi di atas trotoar, kita akan berikan booth kontainer sesuai kebutuhan," ucap Bupati Kembang saat meninjau bantuan booth kontainer, Senin (17/3).


Pemberian  booth kontainer bagi para pedagang yang masih berjualan di atas trotoar agar para pedagang tetap bisa menjalankan usahanya tanpa mengganggu ketertiban umum.



Pihaknya menjelaskan, program bantuan booth kontainer diberikan dengan menggunakan gaji yang diterima Bupati Kembang dan Wabup Ipat. Namun hal tersebut tidak menutup kesempatan bagi para badan usaha untuk ikut membantu para pedagang kecil.


"Program ini belum kami anggarkan, kami sumbangkan gaji pertama kami untuk membeli booth kontainer. Kalau masih ada yang membutuhkan gaji kedua siap kami gunakan sambil mencari CSR," terangnya.




Salah satu pedagang yang menerima booth kontainer adalah Ni Ketut Sri Wahyuningsih yang berjualan di pinggir jalan di Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Sebelumnya, Ketut Sri berjualan di atas trotoar, namun dengan pendekatan yang humanis ia bersedia untuk tidak berjualan diatas trotoar lagi dan diberikan tempat yang lebih nyaman.


Wahyuningsih menyambut baik program bantuan booth kontainer ini. Dirinya juga secara langsung menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kembang dan Wabup Ipat.


"Terima kasih untuk bapak Bupati dan wakil Bupati. Astungkara kami bisa berjualan dengan lebih nyaman," ucap Ketut Sri. 

Realisasikan Janji Kampanye , Kembang - Ipat Luncurkan Mobil Antar-Jemput Pasien Rawat Jalan


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

BALI KINI - Belum genap sebulan dilantik sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana , Bupati I Made Kembang Hartawan bersama pasangan wakilnya I Gede Ngurah Patriana Krisna menuntaskan salah satu program unggulan sebagai janji kampanye kepada masyarakat. 

Layanan  mobil antar jemput pasien rawat jalan keluar Jembrana di Provinsi Bali, diluncurkan sebagai wujud meringankan beban masyarakat yang mesti berobat jalan keluar daerah , pada Jumat (14/3) diareal Kebun Raya Jagatnatha. 

Program ini juga menjadi salah satu dari 24 program unggulan Bang-Ipat yang dieksekusi pada 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jembrana. 

Bupati Kembang Hartawan menyebut bahwa program ini berawal dari usulan masyarakat pada masa kampanye Bang Ipat yang lalu.

Saat itu, kata Bupati Kembang ada warganya sangat membutuhkan mobil untuk keluarganya berobat menjalani proses kemoterapi di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. 

“Berangkat dari permasalah tersebut, Saya bersama Pak Ipat serta tim merancang program layanan mobil antar jemput pasien rawat jalan keluar Jembrana di Provinsi Bali untuk menjawab kegelisahan tersebut.  Astungkara sudah bisa dieksuski hari ini pada 100 hari masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Jembrana,” ungkapnya.

Bupati Kembang menambahkan keberadaan mobil antar jemput ini gratis untuk semua masyarakat Jembrana terkhusus berasal dari keluarga kurang mampu. 

“Jadi mobilnya ini baru, tidak kita branding dengan stiker, sehingga masyarakat kita tidak gengsi, lebih bermartabat dan gagah. Mobil ini gratis tidak dipungut biaya sepeserpun, dilengkapi dengan sopir dan bbm,” tegasnya.  

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menyampaikan untuk masyarakat yang ingin mengakses layanan mobil antar jemput ini syaratnya sangat sederhana sekali yakni dengan menunjukkan identitas berupa KTP atau KK. 

“Nanti tinggal komunikasi via kontak person atau datang langsung kelayanan Dinsos yang ada di MPP. Nanti tinggal dipastikan oleh operator, kapan waktu rujukan dan dimana titik penjemputan. Sehingga dapat dijadwalkan dan sopir akan menjeput untuk mengantarkan ketempat rujukan sampai selesai kemudian mengantar kembali sampai dirumah ,” ucapnya.

Dr. Oka Parwata menambahkan sesuai namanya program layanan mobil antar jemput ini diperutuhkan bagi pasien rawat jalan yang terjadwal bukan untuk pasien yang sifatnya emergency. 

 “Jadi misalnya ada pasien pasca operasi dan kontrolnya ke di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar bisa memanfaatkan layanan mobil ini. Beda dengan pasien emergency yang langsung dirujuk oleh rumah sakit menggunakan mobil ambulance,” tambahnya.

Disisi lain, Ketua Paguyuban Kelian Dinas Jembrana, I Gusti Kadek Ariana mengapresiasi atas program yang telah dilucurkan oleh Bapak Bupati Jembrana. 

Apalagi sebelum 100 hari, program unggulan yang tertuang dalam visi dan misi sudah bisa dieksekusi dengan baik. 

“Tiang atas nama Paguyuban Kelian Dinas Jembrana mengucapkan terima kasih atas peluncuran layanan mobil antar jemput pasien rawat jalan. Hal ini menjawab keluh kesa masyarakat selama ini, khususnya yang memiliki keluarga kurang mampu. Program ini sangat membantu sekali,” ujarnya.

Adanya program ini, Pihaknya juga akan mensosialisasikannya sehingga betul-betul nantinya masyarakat mengetahuinya. “Nanti pada rapat-rapat ditingkat banjar kita akan sosialisasikan bahwa Jembrana telah memiliki program yang bagus bagi masyarakat dalam hal ini mempermudah dalam mengakses layanan kesehatan ,” pungkasnya. 

Bupati Kembang Hartawan Buka Turnamen Billiard "Texas Pratama Cup II"



Laporan Reporter  Tim Lpt Jembrana 


BALI KINI - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat) menghadiri sekaligus membuka Tournament Biliard Texas Pratama Cup II, Jumat (7/3)


Tournament tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 7 sampai dengan 9 Maret 2025 bertempat di Balai Banjar Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menyambut baik diselenggarakannya tournament tersebut, hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara langsung Tournament Biliard Texas Pratama Cup II.


"Saya menyambut baik atas terselenggaranya acara ini dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia atas kerja keras sehingga kegiatan turnamen ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya


Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap kegiatan tournament ini tidak hanya untuk hiburan, tetapi bisa menciptakan atlit-atlit biliar yang handal, agar Kedepan lebih banyak lagi tumbuh atlit-atlit biliard dari Kabupaten Jembrana.


" Saya juga berharap kepada ketua biliard Jembrana, dalam seleksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) nanti, dalam proses seleksi atlit, agar semua club dilibatkan, ajak mereka melakukan seleksi, sehingga perwakilan atlit dari Jembrana betul-betul terlahir dari proses yang transparan, "harapannya


Sementara itu, Ketua panitia Tournament Biliard Texas Pratama Cup II, Harry Sidarta menjelaskan Tournament diselenggarakan selama 3 hari dengan tujuan mencari bibit baru untuk mewakili Jembrana dalam Porprov tahun ini.


" Tournament ini diselenggarakan selama 3 hari, dari tanggal 7 sampai dengan 9 Maret 2025. Adapun tujuan kami mengadakan turnamen ini untuk mencari bibit baru atau atlit muda yang memiliki potensi, sehingga nantinya bisa mewakili Jembrana untuk Porprov tahun ini,"pungkasnya 


Bupati Kembang Hartawan Teken Permohonan Persetujuan Pelepasan HPL Gilimanuk


Laporan Reporter : Tim Liputan Jembrana 


Bali Kini –  Komitmen memperjuangkan pelepasan tanah Gilimanuk dari HPL ke SHM, ditunjukan Bupati Kembang Hartawan bersama Wabup Patriana Krisna diawal masa pemerintahannya.


Setelah, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menandatangi surat permohonan Persetujuan Pelepasan HPL Gilimanuk yang ditujukan kepada Ketua DPRD Jembrana.


Bahkan penandatangan surat tersebut, disaksikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster di Jayasabha Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa (4/3).


Turut hadir, Wabup Patriana Krisna, Sekda I Made Budiasa, Kepala OPD terkait serta dari Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Gilimanuk (AMTAG).


“Secara resmi pada hari ini, perihal permohonan persetujuan pelepasan HPL Gilimanuk didepan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster, titiang Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan beserta Wabup Ipat, Sekda dan para tokoh Gilimanuk saya tanda tangan,” ucap Bupati Kembang.


Sementara itu, Ketua paguyuban AMPTAG, I Gede Bangun Nusantara mengapresiasi komitmen yang ditunjukan jajaran Pemkab Jembrana dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati serta Gubernur Bali untuk gilimanuk ber-SHM. 


Ia menambahkan Gilimanuk ber-SHM merupakan cita-cita yang sudah lama diperjuangkan masyarakat Gilimanuk untuk bisa mendapatkan SHM. Dimana status sekarang adalah hak pengelolaan pemkab Jembrana. 


“Kami sudah melakukan perjalanan ini selama 3.5 tahun. Dan astungkara hari ini sudah menemukan titik terang dengan penandatanganan oleh bapak bupati untuk proses menuju pelepasan hpl tanah gilimanuk yang disaksikan langsung Gubernur Bali serta jajaran dari pemkab Jembrana,” ungkapnya. 


Bangun Nusantara mengatakan ini adalah komitmen yang luar biasa dan langsung ditindak diawal pemerintahannya. “Untuk bapak bupati dan bapak wakil bupati yang sangat luar biasa mewujudkan janjinya secara nyata setelah beliau terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Jembrana,” pungkasnya. 

Prioritas 100 hari kerja , Bupati Kembang Tinjau Renovasi Rumah Singgah Warga Jembrana di Denpasar


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Rumah singgah untuk warga Jembrana yang sedang berobat di Denpasar menjadi salah satu program unggulan Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna. Bahkan, program rumah singgah ini menjadi prioritas pada 100 hari kerja Kembang-Ipat.


Bergerak cepat untuk segera merealisasikan program ini, Bupati Kembang Hartawan meninjau langsung proses renovasi bangunan yang akan dijadikan rumah singgah yang lokasinya tidak jauh dari RSUP Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Denpasar, Rabu (5/3).


Bersama Kepala Dinas Sosial Kab. Jembrana, Bupati Kembang memasuki sejumlah sudut bangunan untuk melihat kondisi bangunan serta program renovasi yang tengah dilakukan. Dalam kesempatan tersebut Bupati Kembang juga bertemu dengan dr. Bagus Arie Pradnyana Dwi Suta Negara yang merupakan pemilik bangunan.


"Pagi ini saya secara khusus datang untuk melihat rencana tempat rumah singgah ini untuk melihat apa yang harus menjadi perhatian kita ke depan, dan kebetulan langsung bertemu dengan pemiliknya Bapak dokter," ucapnya.


Bupati Kembang mengatakan renovasi bangunan yang memiliki 18 kamar ini diharapkan bisa segera selesai sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat Jembrana.


"Tempat ini kita sewa ada 18 kamar yang sedang kita persiapkan, kita lakukan renovasi kecil dan sekaligus melengkapi furniturenya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak sampai 10 hari lagi, ini Astungkara bisa digunakan," ungkapnya.


Pihaknya menjelaskan rumah singgah ini menjadi komitmen dan janji kepada masyarakat yang menjadi salah satu program unggulan dalam visi dan misi Bupati Kembang dan Wabup Ipat.


Adanya program rumah singgah ini juga didasari atas keprihatinan Bupati Kembang mengetahui masyarakat Jembrana yang sedang menunggu keluarganya berobat harus tidur di gang-gang rumah sakit atau tempat lain yang kurang layak. Oleh karena itu, lokasi rumah singgah ini dipilih yang tidak jauh dari RSUP Ngoerah.


"Selama ini masyarakat Jembrana yang sakit di rumah sakit sanglah itu penunggu pasiennya ada yang tidur di gang rumah sakit, bahkan ada yang di emper toko, nanti tinggal jalan 5 sampai 10 menit bisa tidur di rumah singgah," ucapnya.


Selain bagi mereka yang sedang menunggu pasien, rumah singgah juga bisa dimanfaatkan untuk menginap sementara bagi mereka yang sedang mencari pekerja atau tempat kuliah serta keperluan lainnya.


"Anak-anak kita yang mau ke Denpasar untuk mengurus administrasi seperti visa atau paspor, atau mencari pekerjaan  maupun mengurus kuliah, silahkan mampir ke rumah singgah untuk menginap, kita siapkan rumah singgah ini untuk masyarakat Jembrana," pungkasnya. 

Jumat, 07 Maret 2025

Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna Turun langsung Pimpin Jumat Bersih


Laporan : Tim Lpt Jembrana 

Jembrana , Bali Kini  - Menumbuhkan rasa memiliki terhadap peralatan kerja dan lingkungan kantor, Jumat (7/3) seluruh ASN dan tenaga Non ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan kegiatan "Jumat Bersih" di masing-masing ruang kerja disetiap OPD.


Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna juga turut langsung membersihkan ruang kerjanya masing-masing. 


"Hari ini saya mengajak seluruh pegawai di lingkungan pemkab jembrana  mulai dari saya sendiri bersama pak wabup, sekda dan para asisten, kepala OPD, karyawan sampai ke cleaning service melaksanakan bersih-bersih di ruangan masing-masing selama satu jam di minggu pertama setiap bulan," ungkapnya.


Bupati Kembang Hartawan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan kerjasama agar terciptanya lingkungan kantor yang bersih, asri dan indah.


“Kebersihan lingkungan tempat kerja adalah tanggung jawab bersama, oleh karena itu kita semua hari ini melaksanakan bersih-bersih diruangan masing-masing  agar tercipta suasana dan kondisi yang rapi, bersih dan nyaman dilihat”, ujarnya.


Gerakan Jumat Bersih akan menjadikan lingkungan di sekitar kantor menjadi lebih sehat, bersih dan segar dan memberikan dampak positif untuk kegiatan bekerja untuk seluruh pegawai agar lebih semangat dan nyaman ketika bekerja tentunya.


"Kita harus mengubah paradigma bahwakebersihan kantor hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan (cleaning service). Untuk itu, saya ingin, mulai bulan Maret ini, kita melakukan kegiatan Jumat Bersih yang diselenggarakan pada hari Jumat pertama setiap bulan, setelah kegiatan olahraga bersama dan diikuti seluruh pegawai Pemkab Jembrana," tegas Bupati Kembang. 

Minggu, 02 Maret 2025

Bupati Kembang Hartawan Kutip Ajaran Bung Karno, Sampaikan Pidato Perdana di Rapat Paripurna DPRD Jembrana


Laporan Reporter : Tim Liputan 

Jembrana , Bali Kini - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menyampaikan pidato pertama pada rapat paripurna IV DPRD Jembrana masa persidangan II Tahun Sidang 2024/2025, Sabtu (1/3).



Bupati Kembang Hartawan yang didampingi Wabup Patriana Krisna mengutip pesan Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Kembang - Ipat berjanji akan hadir mewakili semua golongan tidak hanya memperjuangkan satu golongan saja.


"Kita hadir sebagai pemimpin untuk semua masyarakat Jembrana, bukan kelompok ataupun golongan. Ini penting saya sampaikan di awal kepemimpinan kami untuk merajut dan menjahit kembali kebersamaan serta semangat gotong royong masyarakat Jembrana, setelah mungkin sebelumnya terkotak-kotak karena perbedaan pandangan politik selama pesta demokrasi, Pilkada lalu," ucapnya.


Bagi Kembang, kemenangan pilkada hanya kemenangan elektoral saja. 

"Kemenangan sejati itu adalah bagaimana kita bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat, itulah kemenangan sejati,” ucapnya.


Bupati Kembang Hartawan mengatakan bahwa visi dan misi yang telah disusun dari proses kontemplasi dan diskusi panjang dan mendalam bersama Wabup Ipat dan tim perumus, dan ini merupakan kristalisasi dari aspirasi para buruh, petani, nelayan, pengusaha, pekerja swasta, wiraswasta, tenaga pendidik, generasi muda/milenial/Gen-Z, pelaku UMKM, pelajar dan seluruh masyarakat Jembrana elemen serta mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah. 

“Rumusan visi yang kami rancang adalah sebuah cita-cita besar tentang arah dan tujuan Jembrana 5 (lima) tahun ke depan: "Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan Membangun Manusia, Alam, dan Budaya,” ungkapnya.


Visi itu untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, mewujudkan kehidupan krama Bali, khususnya di Jembrana, yang sejahtera dan bahagia sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali, khususnya krama dan gumi Jembrana sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno : Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945." Melalui upaya tersebut, diharapkan terwujud Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat.


Kemudian, visi itu lanjutnya dapat dijabarkan ke dalam empat misi.

Diantaranya mewujudkan masyarakat Jembrana yang berdaya saing dan mandiri, Menjaga alam dan lingkungan untuk menghadirkan ekosistem hijau .

Ketiga, Menjaga agama, budaya, adat, dan tradisi Jembrana. Kemudian terakhir untuk Mewujudkan pelayanan publik yang responsif, adaptif, dan inovatif.


"Empat misi akan dituangkan kedalam delapan bidang dimana didalamnya terdapat 24 program unggulan ," paparnya.


Dalam lima tahun ke depan, Kembang menginginkan gerbong besar pemerintahan ini berjalan satu komando, dalam satu tarikan nafas yang sama. Tidak ada yang jalan tanpa arah dan tujuan demi menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Jembrana. 


" Karena itu pertemuan pada hari ini menjadi momentum yang sangat penting untuk menyatukan persepsi, arah langkah, dan frekuensi kita semua," imbuhnya. 



Kembang menyadari memimpin Jembrana lima tahun kedepan tidaklah mudah. 

Ada pengurangan pendapatan transfer pusat ke daerah baik berupa DBH, DAU, DAK, maupun Dana Desa. 

DAU Bidang Pekerjaan Umum, berkurang mencapai 21 milyar lebih dan DAK Irigasi berkurang hampir 8 milyar. Selain itu, ada juga potensi penurunan Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari Provinsi.

Ada potensi penurunan pendapatan hingga Rp25 milyar lebih. Bahkan, ada wacana pusat untuk menghapus BPHTB. 


Sementara dari sisi beban kata Kembang, terdapat beban hutang Rumah Sakit Umum Negara yang mencapai kurang lebih 29 milyar, beban operasional rumah tenun, pabrik coklat, anjungan cerdas rambut siwi, anjungan konservasi, sirkuit di pengambengan, dan biaya operasional lainnya.


"Ini semua menjadi tantangan kita ke depan, tetapi kita tidak boleh menyerah,” tegasnya. 


Untuk itu, Pihaknya mengajak seluruh jajaran untuk melakukan langkah-langkah memaksimalkan pendapatan daerah seperti PAD, DAK, BKK, DBH, dan Insentif Fiskal, di luar DAU. Termasuk mengubah mindset untuk berpikir bagaimana cara mencari/mengasilkan uang, bukan hanya bagaimana cara menghabiskan uang.


“Artinya, kita harus mampu menggali sumber-sumber pendapatan daerah, utamanya PAD tanpa membebani masyarakat kecil. Kita harus melakukan langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD,” imbuhnya.


 Selain menggenjot pendapatan, langkah lainnya adalah melakukan efisiensi belanja.

Salah satunya, rasionaliasi susunan perangkat daerah, menerapkan konsep Miskin Struktur Kaya fungsi dengan mengurangi 4 sampai 5 perangkat daerah.


"Kita sudah hitung ada penghematan hingga Rp 6 milyar. Ada TPP yang bisa kita hemat, sewa mobil, biaya listrik, air, ATK, perjalanan dinas, dan belanja operasional lainnya ," tegasnya.


Diakhir pidatonya, Kembang menyimpulkan Mengurus Jembrana butuh kebersamaan, tidak bisa bekerja sendiri. Ia tidak ingin menunda untuk bekerja, ingin secepat mungkin dapat melaksanakan program unggulan yang telah dijanjikan untuk masyarakat terlaksana sebelum 100 hari masa kepemimpinan.


"Saya juga minta kepada jajaran birokrasi untuk selalu mengembangkan kompetensi dan profesionalisme serta menjaga kinerja yang baik. Perangkat daerah kita ajak bekerja keras agar sesegera mungkin dapat melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengeksekusi program-program tersebut,” pungkasnya.


Rabu, 26 Februari 2025

Wabup Ipat Hadiri Ngenteg Linggih Pura Setya Dharma Jati, Banyuwangi


Jembrana , Bali Kini
  - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menghadiri undangan dalam rangka ngupasaksi beserta pelaksanaan persembahyangan bersama pada Puncak Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, Caru Wraspati Kalpa dan Nyurud Ayu di Pura Setya Dharma Jati, Dusun Soponyono, Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi Rabu, 26 Februari 2025 .



Dudonan Karya yang sudah dimulai sejak 19 Februari 2025 tersebut akan disineb pada tanggal 3 Maret 2025 yang dipuput oleh Ida Pandita Empu Nabe Sri Rastra Dwija Putra dari Griya Wijaya Kusuma, Desa Kaliakah, Negare. Wabup Ipat memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengempon Pura yang berjumlah 25 KK atas kerjakerasnya melaksanakan upacara ngenteg linggih. Kepada para pengempon . 


Wabup juga mendorong Masyarakat Pengempon Pura Setya Dharma Jati di Banyuwangi untuk sama-sama menjaga Agama Hindu sesuai dengan Budaya setempat. 



 "Mudah-mudahan semeton umat sedharma yang ada disini bisa menjaga warisan agama dan warisan budaya. Jadilah Hindu dengan kebudayaan lokal Jawa,". Ucap Wabup Ipat.


Sementara Edhi Susilo selaku ketua panitia karya mengucapkan terimakasi atas kehadiran dan dukungan yang diberikan oleh Wabup Ipat. "Saya mewakili seluruh pengempon Pura Setya Dharma Jati mengucapkan terimakasih atas kehadiran, dukungan moral, dan punia yang diberikan Bapak Wakil Bupati Ipat," ucap Edhi. (Humas jembrana)





Jembrana , Bali Kini  - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menghadiri undangan dalam rangka ngupasaksi beserta pelaksanaan persembahyangan bersama pada Puncak Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, Caru Wraspati Kalpa dan Nyurud Ayu di Pura Setya Dharma Jati, Dusun Soponyono, Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi Rabu, 26 Februari 2025 .



Dudonan Karya yang sudah dimulai sejak 19 Februari 2025 tersebut akan disineb pada tanggal 3 Maret 2025 yang dipuput oleh Ida Pandita Empu Nabe Sri Rastra Dwija Putra dari Griya Wijaya Kusuma, Desa Kaliakah, Negare. Wabup Ipat memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengempon Pura yang berjumlah 25 KK atas kerjakerasnya melaksanakan upacara ngenteg linggih. Kepada para pengempon . 


Wabup juga mendorong Masyarakat Pengempon Pura Setya Dharma Jati di Banyuwangi untuk sama-sama menjaga Agama Hindu sesuai dengan Budaya setempat. 



 "Mudah-mudahan semeton umat sedharma yang ada disini bisa menjaga warisan agama dan warisan budaya. Jadilah Hindu dengan kebudayaan lokal Jawa,". Ucap Wabup Ipat.


Sementara Edhi Susilo selaku ketua panitia karya mengucapkan terimakasi atas kehadiran dan dukungan yang diberikan oleh Wabup Ipat. "Saya mewakili seluruh pengempon Pura Setya Dharma Jati mengucapkan terimakasih atas kehadiran, dukungan moral, dan punia yang diberikan Bapak Wakil Bupati Ipat," ucap Edhi. (Hum/jem))


Selasa, 25 Februari 2025

Bali Bebas Sampah Bukan Utopia Jika Pemerintah dan Masyarakat Bersinergi


Denpasar , Bali Kini 
– Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menegaskan bahwa upaya menjadikan Bali bebas sampah dapat terwujud jika pemerintah dan masyarakat memiliki visi yang sama dalam menangani persoalan sampah. Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam diskusi publik bertajuk "Bali Bebas Masalah Sampah: Realitas atau Utopis?" yang diselenggarakan Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar, Selasa (25/2/2025).


Dalam paparannya, Ny. Putri Koster menekankan pentingnya tindakan nyata untuk menangani sampah agar tidak sekadar menjadi wacana. “Kita ingin Bali bebas sampah, apa ini realistis atau utopis? Tergantung kita, kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk menemukan satu pola dan ketika kita wujudkan hal tersebut maka akan realistis. Jika hanya di angan-angan tanpa action maka utopis jawabannya,” ujarnya.


Menurutnya, para pemangku kepentingan, akademisi, tokoh masyarakat, hingga LSM perlu duduk bersama untuk menyamakan persepsi dalam menangani sampah. “Dalam diskusi ini mestinya harus dalam satu frekuensi, dalam satu kesadaran dapat mewujudkan masalah sampah yang kecil tampaknya namun besar dampaknya bagi Bali,” katanya.


Ia juga menyoroti pola penanganan sampah yang selama ini hanya mengandalkan pemindahan sampah dari rumah tangga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Menurutnya, kebiasaan ini tidak lagi relevan karena justru menimbulkan ketergantungan terhadap truk pengangkut sampah dan memperburuk kondisi di TPA. “Ini menurut saya tidak baik karena ini bom waktu jika dibuang ke satu lokasi TPA Suwung. Asalnya sampah itu dari masyarakat yang ada di desa, rumah tangga, sekolah, pasar, tempat suci dan lainnya. Ruang lingkupnya di desa dan sudah seharusnya diselesaikan di desa,” tegasnya.


Ia mengajak masyarakat untuk mulai menangani sampah organik di rumah masing-masing. “Sampah dapur, lalu daun kering, sisa canang yang sudah tidak digunakan bisa dilakukan pengolahan sendiri di rumahmu. Baru jika ada residu plastik kita olah lebih lanjut ke TPA atau TPS3R,” tambahnya.


Pemerintah Provinsi Bali, kata Ny. Putri Koster, telah mengambil langkah nyata dalam menangani sampah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018, yang bertujuan mengurangi dampak negatif sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaannya. “Sampah adalah hal yang urgen harus diatasi dengan baik. Malu dengan leluhur kita. Masa kita sekarang yang terdidik, lulusan dari perguruan tinggi tidak bisa menemukan solusi. Titiang tidak mau ada Desa Suwung berikutnya. Kita selesaikan masalah sampah di rumah, di desa kita sendiri. Bahkan titiang buat jargon ‘Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain’,” ungkapnya.


Ia pun mengajak seluruh pihak untuk menerapkan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. “Mari satukan frekuensi pikiran (untuk melaksanakan, red) Pergub 97 Tahun 2018 dan peraturan turunannya. Semangat dan guyub, jangan cari kambing hitam, karena semuanya bisa punya peran. Kepala Desa yang bisa menangani sampah kita berikan apresiasi agar jadi contoh bagi desa lain. Bersih Bhuana Alit, bersih Bhuana Agung,” tutupnya.


Sementara itu, Ketua Dewan Pembina JMSI, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyoroti posisi Bali sebagai destinasi wisata dunia yang tidak bisa lepas dari permasalahan sampah. “Best destination island, island of love, island of paradise dan nama lainnya, namun tak bisa dipungkiri sampah masih jadi masalah urgen untuk diatasi,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 itu menekankan bahwa permasalahan sampah bukan hanya terkait kebersihan, tetapi juga berdampak pada sosial dan ekonomi. “Lingkungan kotor juga menimbulkan masalah kesehatan. Saat pandemi COVID kita sangat konsen pada kesehatan namun sayang sekarang agak terlupakan,” katanya.


Ia menyebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali sebagian besar berasal dari sektor pariwisata, yang secara langsung maupun tidak langsung terpengaruh oleh kebersihan lingkungan. “Menariknya kita promosikan wisata Bali namun di sisi lain volume sampah semakin meningkat dari hari ke hari. Solusi terus kita rumuskan, sampah kita upayakan untuk diatasi namun belum maksimal. Astungkara ada Pungutan Wisatawan Asing sehingga pemerintah provinsi untuk di masa depan bisa lebih bergerak dengan baik,” tuturnya.


Sebagai langkah konkret, ia menekankan pentingnya sosialisasi dan implementasi regulasi terkait pengurangan sampah plastik sekali pakai. “Pengalaman ngayah saya sebagai wakil gubernur, ada rumusan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Lalu juga telah dikeluarkan edaran pembatasan kemasan plastik sekali pakai. Bagus sekali dan banyak pujian dari kalangan pariwisata bahwa pemerintah daerah berinisiatif mengatasi masalah sampah ini,” jelasnya.


Menurutnya, solusi utama dalam mengatasi sampah adalah implementasi aturan yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari. “Bagaimana mengatasi sampah dari hulu, semua aturan sudah ada tinggal bagaimana kita mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.


Diskusi publik ini digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-5 JMSI yang jatuh pada 8 Februari serta Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, di antaranya Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Rentin, Wakil Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana I Gede Hendrawan, serta Ketua Yayasan Bumi Kita I Wayan Askara.[r1]

Senin, 24 Februari 2025

Parkir Kantor Bupati Jembrana Diefektifkan Kembali.


Jembrana , Bali Kini
- Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali mengefektifkan area parkir yang sebelumnya dimanfaatkan untuk Relokasi Pasar Umum Negara. Sebelumnya fasilitas parkir dimanfaatkan pedagang , sehingga pegawai dan pengunjung kantor pemkab memarkirkan kendaraannya didalam kantor maupun dikanan kiri sepanjang bahu jalan  surapati. Dari pantauan dilokasi , kondisi parkir terkini , senin (24/2)

jauh lebih rapi dibandingkan sebelumnya. Tidak ada lagi yang parkir disepanjang bahu jalan , baik oleh pegawai maupun pengunjung

 Kantor Bupati Jembrana. Petugas dari Dishub Jembrana juga melakukan pengawasan serta memasang barrier sebagai tanda larangan parkir disepanjang jalan areal kantor prmkab Jembrana.

Area parkir untuk pegawai di lingkungan Pemkab Jembrana dialihfungsikan untuk relokasi Pasar sejak 31 Agustus 2023 sampai dengan 25 November 2024 ditandai dengan Peresmian Pasar Umum Negara yang baru.

Sebelum pasar umum negara  rampung , pegawai dan pengunjung diperbolehkan  memarkir kendaraannya di dalam area kantor Bupati Jembrana  maupun dibahu jalan sekitar kantor Bupati Jembrana. 

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Ir. I Ketut Wardana Naya menerangkan bahwa area parkir Pemkab Jembrana sudah bisa dimanfaatkan kembali. 


"Kita kembalikan seperti semula. Seluruh pegawai yang membawa kendaraan harus memanfaatkan parkir yang ada," ujar Kadis Wardana. 


Kadis Wardana menjelaskan bahwa area yang tidak diperbolehkan menjadi tempat parkir adalah bahu jalan didepan Kantor Bupati, bahu jalan dibelakang Kantor Bupati dan bahu jalan disebelah Barat Kantor Bupati. Untuk bahu Jalan Timur kantor DPRD hanya diperbolehkan jika area parkir Pemkab Jembrana sudah penuh. 


"Tidak ada lagi yang boleh parkir di area yang saya sebutkan tadi, Termasuk mobil dinas," tegas Kadis Wardana. 


Disebutkan bahwa yang boleh memasuki area Kantor Bupati Jembrana dan parkir didalam adalah Pimpinan Daerah, Tamu Pimpinan Daerah, Sekda, dan Asisten Sekda.[hum jem]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved