-->

Rabu, 26 Maret 2025

Pemkab Karangasem Gelar Pasar Murah, Bupati Gus Par: “Ringankan Beban Masyarakat Jelang Hari Raya”


Laporan Reporter  : Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini - Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Nyepi Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Karangasem bersama Forkopimda menggelar pasar murah di depan Pura Bukit Karangasem, Rabu (26/3/2025).


 Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah tahun 2025 serta mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang hari besar keagamaan.


Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), bersama Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa dan jajaran Forkopimda turun langsung meninjau pasar murah ini. “Kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga sebagai upaya kita dalam menekan inflasi daerah,” ujar Bupati Gus Par.


Pasar murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih rendah dari pasar, seperti beras lokal Karangasem "Karangasem Sejahtera" seharga Rp 68.000 per 5 kg dan Rp 135.000 per 10 kg, serta beras Bulog SPHP Rp 58.000 per 5 kg. 


Selain itu, tersedia juga bawang putih, bawang merah, cabai keriting, cabai lombok, jagung, sayur-mayur, telur, aneka keripik dan kerupuk, tempe, tahu, dupa, gas LPG, serta berbagai bahan masak lainnya.


Bupati menegaskan bahwa program pasar murah ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan di berbagai kecamatan guna memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Karangasem. Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pertamina, Perum Bulog, serta pelaku UMKM lokal yang berkontribusi dalam kegiatan ini.


Di akhir kegiatan, Bupati Gus Par menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat merayakan hari raya dengan penuh suka cita. “Semoga pasar murah ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga mereka dapat menyambut hari raya dengan lebih tenang dan bahagia,” tutupnya. 

Bupati Gusti Putu Parwata dan Wabup Pandu Prapanca Lagosa Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Caka 1947


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1947, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata dan Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa mengucapkan selamat kepada seluruh umat Hindu di Kabupaten Karangasem. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem juga telah melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi perayaan hari besar keagamaan ini.


Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menggelar sejumlah pasar murah guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Pasar murah ini telah dilaksanakan di Desa Bukit, tepatnya di depan Pura Desa Bukit, serta setiap pekannya mulai Minggu, 22 Maret 2025, di CFD (Car Free Day) Jalur 11, Padangkerta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan akses bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.


Selain itu, Bupati bersama Forkopimda juga telah melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar guna memastikan ketersediaan stok serta kestabilan harga pangan dan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Nyepi. "Kami ingin memastikan masyarakat Karangasem dapat menjalankan Nyepi dengan tenang, tanpa harus terbebani lonjakan harga bahan pokok," ujar Bupati Gus Par, Rabu (26/3/2025) didampingi Wabup Pandu di Kantor Bupati. 


Dari sisi keamanan, Pemkab Karangasem juga mendukung penuh keterlibatan perangkat daerah dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Hal ini diwujudkan melalui Apel Gelar Pasukan bersama jajaran TNI/Polri Karangasem untuk memastikan pelaksanaan Nyepi berjalan lancar dan kondusif.


Dalam kesempatan ini, Bupati Gus Par dan Wabup Pandu juga mengimbau masyarakat untuk menjalankan perayaan Nyepi dengan penuh khidmat dan tetap menjaga ketertiban. "Mari kita jadikan Nyepi sebagai momentum untuk introspeksi diri, mempererat persaudaraan, serta menjaga kedamaian dan keharmonisan di Karangasem," pesan Bupati.


Senada dengan itu, Wabup Pandu juga mengajak masyarakat untuk memaknai Nyepi sebagai waktu untuk merefleksikan diri dan memperkuat nilai-nilai spiritual. "Semoga perayaan Nyepi Caka 1947 membawa ketenangan batin dan keberkahan bagi kita semua," tutupnya.

Minggu, 23 Maret 2025

Grand Final Pemilihan Duta Genre Kabupaten Karangasem 2025: Membangun Generasi Muda Berkualitas

 

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini – Grand Final Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Karangasem Tahun 2025 sukses digelar di Gedung MPP, Karangasem. Minggu, 23/3/1025. Acara ini mengangkat tema Yowana Citra Mahadaya, yang menggambarkan semangat, energi, dan potensi besar generasi muda dalam menciptakan perubahan positif.


Dibuka langsung oleh Bupati Karangasem, Gusti Putu Parwata, yang saat itu dikukuhkan sebagai Ayah Genre, didampingi oleh Ketua TP PKK Nyonya Ayu Mas Parwata yang juga dikukuhkan sebagai Bunda Genre. Selain itu, turut hadir Sekda, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala SMA/SMK, camat, pasikian Yowana, serta berbagai undangan lainnya.


Dalam sambutannya, Bupati Karangasem menegaskan bahwa generasi muda bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga pelaku utama perubahan. “Tema Yowana Citra Mahadaya memiliki arti mendalam. Pemuda adalah generasi penerus yang memiliki energi dan potensi besar. Mahadaya menggambarkan kebijaksanaan dan kekuatan luar biasa yang harus dimiliki generasi muda agar mampu membawa perubahan positif,” ungkapnya.


Beliau juga menekankan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana membangun pemuda yang berkualitas, cerdas, serta memiliki tanggung jawab sosial tinggi. “Menjadi duta bukan hanya soal gelar dan penghargaan, tetapi juga tanggung jawab untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” tambahnya.


Sebanyak 85 peserta dari SMA/SMK se-Kabupaten Karangasem mengikuti ajang ini, yang kemudian disaring menjadi 10 besar yang di konteskan dalam ajang duta genre hari ini. Tiga besar finalis nantinya akan mewakili Karangasem ke tingkat provinsi. Bupati Karangasem mengingatkan bahwa perjuangan tidak berhenti di sini. “Jangan merasa puas, karena masih ada tantangan yang lebih tinggi, yaitu tingkat provinsi dan nasional. Saya mengajak seluruh jajaran untuk terus mendukung program-program yang meningkatkan kualitas generasi muda,” ujarnya.


Dalam sesi tanya jawab (QnA), para finalis Duta Genre membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan remaja, di antaranya:Bullying dan kesehatan mental,Pencegahan kehamilan di luar nikah dan stunting. Pernikahan dini dan perempuan sebagai objek lemah dalam pernikahan muda. Kesetaraan gender serta kesehatan mental akibat pelecehan seksual. Fatherless (minimnya peran ayah dalam keluarga) dan dampaknya pada remaja dan Narcissistic Personality Disorder (NPD) dan dampaknya pada remaja. 


Sementara, perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sukardi Asih, menyampaikan bahwa program Duta Genre bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta perilaku positif terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan. "Pembentukan generasi muda yang cerdas harus dibarengi dengan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan pola asuh yang baik. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah peran ayah dalam keluarga. Minimnya peran ayah dalam pengasuhan dapat memicu permasalahan remaja, seperti bullying dan perkelahian,” jelasnya dalam pidatonya. 


Selain itu, skrining pranikah juga diperkenalkan sebagai langkah untuk memastikan kesiapan fisik, mental, dan ekonomi sebelum menikah. Konseling pranikah diharapkan dapat membantu calon pasangan dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan sejahtera. Acara ini diharapkan dapat menciptakan generasi emas 2045 yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Jumat, 21 Maret 2025

Bupati Gus Par Balas Kunjungan Wamen Pariwisata RI


Laporan tim: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem Bali Kini -Dalam upaya mengangkat Pariwisata Karangasem menjadi destinasi unggulan di Bali Timur, Bupati I Gusti Putu Parwata membalas kunjungan Wakil Menteri Pariwisata RI, Ni Luh Puspa, dengan melakukan audiensi langsung di Kantor Kementerian Pariwisata RI di Jakarta, Jumat (21/3).


Bupati Gus Par mengajak Sekretaris Daerah Sedana Merta dan pejabat terkait untuk bertemu dengan Wamen Ni Luh Puspa. Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam menjalin komunikasi dan mencari dukungan untuk pengembangan potensi pariwisata di Karangasem.


Kedatangan Bupati Gus Par di Kantor Kementerian disambut hangat oleh Wamen Ni Luh Puspa, yang sebelumnya telah meninjau berbagai destinasi wisata unggulan di Karangasem pada 8 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, Bupati mempresentasikan konsep inovatif "Nyegara Gunung," yang mengintegrasikan wisata bahari dan pegunungan dalam satu paket perjalanan. "Kami ingin segera merealisasikan konsep ini. Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari Kementerian Pariwisata," tegasnya.


Wamen Ni Luh Puspa menyatakan bahwa keinginan Bupati Gus Par sejalan dengan program pemerataan pariwisata di Bali yang menjadi fokus Pemerintah Pusat saat ini. Ia berjanji untuk melakukan tindak lanjut agar program yang diajukan dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Karangasem. "Saya yakin Kabupaten Karangasem akan mampu bersaing sebagai daerah unggul dalam bidang pariwisata kelas dunia," ujarnya.


Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Bupati I Gusti Putu Parwata optimis bahwa Pariwisata Karangasem akan semakin dikenal dan membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.


Sebagai bagian dari strategi pembangunan yang lebih luas, Bupati Gus Par juga aktif menjalin silaturahmi dengan beberapa kementerian lainnya, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).  Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dalam merealisasikan program AGUNG Prioritas demi kesejahteraan masyarakat Karangasem, yang berlandaskan visi “Gemah Ripah Loh Jinawi.”

Rabu, 19 Maret 2025

Usulan DLH Pembangunan Teba Modern di Perkotaan Karangasem, Diharapkan Dapat Mengurangi 70% Sampah


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini – Sampah masih menjadi permasalahan utama di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Karangasem. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem berencana mengajukan regulasi penanggulangan sampah dengan membangun teba modern, sebuah sistem pengelolaan sampah organik yang dapat diterapkan di pekarangan rumah.


Kepala DLH Kabupaten Karangasem, I Nyoman Tari, mengungkapkan bahwa pembangunan teba modern akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah perkotaan. “Sekarang saya membuat program untuk wilayah perkotaan, kita akan bangun teba modern di setiap Banjar dan tempat-tempat umum untuk mengurangi sampah organik. Sampah kita hampir 70 persen itu organik, sehingga bisa dikelola langsung di pekarangan rumah. Nantinya, hanya sedikit sampah residu yang akan dikirim ke TPA,” ujarnya saat ditemui di Kantor DLH Karangasem, Rabu (19/3/2025).


Selain itu, Nyoman Tari menjelaskan bahwa Kabupaten Karangasem juga telah memiliki insinerator sebagai alat pembakar sampah untuk mengelola sampah residu yang tersisa setelah pengolahan organik.


Sebagai langkah awal, Bupati Karangasem melalui Sekretaris Daerah (Sekda) mewajibkan seluruh OPD untuk membangun teba modern di lingkungan masing-masing. Langkah ini bertujuan untuk memberikan contoh nyata sebelum diterapkan lebih luas ke masyarakat.


“Tahap awal, penerapan teba modern akan dimulai dengan pendisiplinan di lingkungan pemerintahan terlebih dahulu, seperti di berbagai OPD. Setelah sistem ini berjalan efektif, baru akan diperluas ke masyarakat,” jelas Nyoman Tari.


Teba modern yang diusulkan memiliki kedalaman sekitar 2 meter dengan kapasitas 3 atau 4 dari total volume lubang. Sampah organik, seperti sisa makanan, akan dimasukkan ke dalamnya untuk mempercepat proses penguraian alami. Dengan metode ini, satu teba modern di rumah tangga diperkirakan dapat digunakan selama satu tahun sebelum penuh. Setelah penuh, tanah hasil penguraian dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk taman atau kebutuhan pertanian.


Namun, Nyoman Tari mengakui bahwa teknologi saat ini masih belum sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah sampah, sehingga pendekatan berbasis komunitas sangat diperlukan. DLH mendorong berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan seperti Yowana untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami juga berharap anak muda bisa menjadi pelopor dalam upaya ini," tambahnya. Selain itu, pemerintah daerah berencana mengusulkan peraturan desa (Perdes) yang mewajibkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yang nantinya di atur di melalui awig-awig Desa Adat. Karena peran dan kesadaran masyarakat, sangat penting untuk menanggulangi permasalahan sampah di Karangasem. Edukasi juga dilakukan mulai dari generasi muda yakni anak sekolah yang diharapkan dapat mengedukasi orang tuanya dalam memilah sampah. 


Dengan langkah ini, DLH Karangasem optimis bahwa konsep teba modern akan menjadi solusi efektif dalam mengurangi volume sadalam yang telah menggunung di TPA. Serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat bagi masyarakat. 

Petugas Kontrak DLH Karangasem Meninggal Tertimpa Tiang Roboh



Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini  - Nahas menimpa seorang pengendara motor di Jalan Raya Gumung, Tenganan, Manggis, Karangasem, pada Rabu (19/3/2025). Korban, I Nengah Suari (56), yang merupakan pegawai tenaga kontrak di Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, meninggal dunia setelah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca buruk.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban baru saja pulang dari sawah ketika kejadian berlangsung. Saat melintas di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari sawahnya, angin kencang tiba-tiba menerpa kawasan tersebut, menyebabkan tiang listrik roboh dan menimpa korban. Tiang listrik tersebut juga  terlintang di tengah jalan hingga menyebabkan kemacetan pengendara lain. 


Kepala Dinas Lingkungan Hidup, I Nyoman Tari membenarkan peristiwa ini, "Iya korban pegawai kontrak biasanya bertugas menyapu di pasar Karangsokong, dinyatakan meninggal dunia," Katanya ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp. 


I Nengah Suari diketahui berasal dari Desa Gumung, Tenganan, Manggis, Kabupaten Karangasem. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk istri Nyoman Nesi (45) serta dua anaknya, yaitu I Putu Eka Saputra (35) yang telah menikah dan bekerja di Tulus Ayu, serta I Kadek Yuda Manikusuma (26) yang bekerja di BRI dan belum menikah.


Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini serta melakukan penanganan lebih lanjut terhadap dampak dari robohnya tiang listrik tersebut. Sementara, korban dinyatakan MD saat ini sudah diboyong ke RS terdekat.

Selasa, 18 Maret 2025

Gencarkan Ketahanan Pangan, Bupati Karangasem Tanam Mete dan Panen Jagung di Seraya



Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Dalam upaya memperkuat ketahanan dan ketersediaan pangan, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), melakukan berbagai langkah strategis. Salah satu program unggulannya adalah penanaman pohon mete seluas 5 hektar dan panen jagung di Desa Seraya Timur, yang berlangsung pada Selasa (18/3/2025).


Selain menanam pohon mete, Bupati Gus Par juga memanen jagung lokal Seraya dan jagung hibrida, yang merupakan bagian dari upaya mengangkat potensi pangan lokal. Menurutnya, jagung Seraya memiliki keunikan rasa dan daya simpan yang luar biasa, bahkan bisa bertahan hingga lebih dari 10 tahun. “Masyarakat Seraya telah membudidayakan jagung ini secara turun-temurun sebagai sumber karbohidrat utama mereka,” ujarnya. Saat ini, luas lahan jagung di Desa Seraya mencapai 157,35 hektar, dengan luas panen 366,11 hektar dan produksi mencapai 1.148,13 ton per tahun.


Gerakan penanaman pohon mete ini bertujuan untuk meremajakan tanaman yang sudah berusia puluhan tahun serta meningkatkan hasil produksi. “Di Karangasem, luas lahan mete mencapai 6.270,24 hektar dengan produksi 1.709,48 ton per tahun. Dengan peremajaan ini, kita harapkan produktivitasnya meningkat,” kata Gus Par. Dari total lahan tersebut, 634,81 hektar belum menghasilkan, 5.089,02 hektar sudah menghasilkan, dan 546,41 hektar tidak lagi produktif.


Bupati Karangasem juga mengunjungi Koperasi Mina Sari Dewata di Banjar Dinas Batu Kori, Desa Seraya Timur, untuk mengevaluasi bantuan pemerintah dalam mengatasi overproduksi ikan di musim-musim tertentu. “Kami mengecek efektivitas Cold Storage Portable berkapasitas 10 ton serta tempat pemindangan ikan yang merupakan bantuan dari Kementerian KKP RI. Tahun 2025, kami sudah mengusulkan tambahan sarana prasarana perikanan tangkap serta penataan Kampung Nelayan Maju di Seraya Timur, Tianyar, dan Manggis,” jelasnya.


Sementara itu, Kabupaten Karangasem memiliki total luas tanam jagung sebesar 2.896,13 hektar, dengan luas panen 3.396,22 hektar dan produksi mencapai 11.936,05 ton per tahun. Provitasnya pun tergolong tinggi, yakni mencapai 35,14 kwintal per hektar.


Dengan langkah-langkah ini, Bupati Gus Par menegaskan komitmennya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di Karangasem.

Minggu, 16 Maret 2025

Karangasem Perkuat Rabies Center di Tiap Puskesmas


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Setiap fasilitas kesehatan (Faskes) pemerintah di Karangasem kini berfungsi sebagai rabies center, dengan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) yang mencukupi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan bahwa setiap kasus gigitan akan ditangani di rabies center yang tersebar di masing-masing kecamatan. “Di sana nanti akan dilakukan tatalaksana kasus dan perawatan, termasuk pemberian VAR jika diperlukan,” ujarnya, Minggu (16/3/2025) 


Dalam sehari, rata-rata terdapat 10 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan anjing sebagai penyebab utama. Oleh karena itu, pihak Dinas Kesehatan terus berupaya memastikan stok VAR tetap tersedia. “Untuk saat ini, setiap rabies center di Karangasem minimal memiliki 10 ampul VAR, jadi stok masih cukup aman,” tambahnya.


Ia juga menekankan pentingnya identifikasi dini terhadap kasus gigitan. Masyarakat yang tergigit hewan berindikasi rabies diimbau segera membasuh luka dengan air mengalir sebelum mendatangi rabies center. Jika hewan yang menggigit adalah peliharaan, VAR akan diberikan sesuai kebutuhan. Namun, jika gigitan berasal dari anjing liar, VAR harus diberikan secara lengkap.


Menurutnya, salah satu tantangan terbesar adalah memastikan status rabies pada hewan yang menggigit. Untuk itu, petugas dari Dinas Peternakan akan melakukan identifikasi. “Jika anjing liar yang menggigit, maka VAR harus diberikan secara lengkap,” katanya.


Sebulan lalu, seorang warga Kecamatan Kubu terkena rabies setelah digigit hewan penular rabies. Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi tentang tatalaksana kasus untuk mencegah jatuhnya korban. “Kami berupaya agar rabies tidak sampai menimbulkan korban. Oleh karena itu, masyarakat harus segera melaporkan gigitan ke petugas agar bisa ditangani dengan cepat,” tutupnya 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved