-->

Senin, 18 November 2024

Pjs. Walikota Dewa Mahendra Hadiri Puncak Karya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar,


 Ket foto : Pelaksanaan Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu (16/11)
.

Dipuput Ida Pedanda Siwa Budha, Ida Bhatara Nyejer Hingga 23 November Mendatang. 


Denpasar, Bali Kini - Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu (16/11). Tampak sejak pagi hari masyarakat serta pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar datang silih berganti untuk mengikuti rangkaian puncak karya. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama jajaran DPRD Kota Denpasar, Fokopimda Kota Denpasar, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, serta undangan lainya. 


Diiringi Tabuh Gong Gede, Tabuh Semarepegulingan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat. Tampak dipentaskan pula Wali Wayang Lemah, Selonding, Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Sari, Tari Baris Gede dan Wali Topeng Sidakarya. Bahkan, Tari Baris Gede ditarikan langsung Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana bersama Anggota DPRD Kota Denpasar, Bendesa Adat se-Kota Denpasar, Perbekel/Lurah serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Seluruh rangkaian Puncak Karya diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput sulinggih siwa budha yakni Ida Pedanda Gede Oka Karang, Griya Tegeh Karang Lumintang, Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra Griya Paang dan Ida Pedanda Gede Mas Jelantik Griya Celuk Sukawati.


Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.


“Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana di wilayah Kota Denpasar,” ujarnya. 


Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara menerangkan rangkaian Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha dimulai pada tanggal 26 Maret 2024 dengan kegiatan Maturan Penenten nunas pamuput tawar. Kemudian dilaksanakan Mecaru Panca Kelud pada Jumat, 1 Nopember 2024. 


Dilanjutkan dengan Upacara Melasti pada Kamis, 14 Nopember 2024, Upacara Mepepada Karya pada Kmais, 14 Nopember 2024. Puncak Karya Pedudusan Agung lan Ngenteg Linggih akan dilaksankan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu, 16 Nopember 2024. Setelah puncak karya, akan dilaksanakan Bhakti Penganyar serta Penyineban akan dilaksanakan pada 23 November 2024 yang didahului dengan Upacara Nyenuk. 


“Selain rangkaian acara inti, Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha ini juga diisi lomba membuat Penjor dan Lomba Ngelawar. Semoga kerjasama yang baik antara seluruh panitia menjadikan Karya Agung di Pura Jagatnatha berjalan lancar dan labda karya dan apa yang kita harapkan dari pelaksanaan upacara ini dapat memberi kebaikan bagi kita semua,” ujarnya. (Ags/Hum).

Sabtu, 26 Oktober 2024

Gus Par-Guru Pandu Berkampanye di Kubu: Janji Selesaikan Krisis Air Bersih dan Infrastruktur


Karangasem, Bali Kini
- Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Guru Pandu Prapanca Lagosa melebarkan sayap dengan berkampanye ke wilayah Kubu. Senin (21/10/2024) I Gusti Putu Parwata didampingi I Putu Arnawa dan Wayan Dikep anggota Badan tim pemenangan menyuarakan Visi dan Misinya kepada warga Batudawa, Tulamben, Kubu Karangasem. 


Paslon GP (Gus Par- Guru Pandu) merasa prihatin karena kondisi masyarakat di wilayah Karangasem bagian Utara ini kerap kali mengalami kesulitan mendapat akses air bersih. Padahal air menjadi kebutuhan dasar manusia. Untuk itu, melalui tim pemenangan GP, I Putu Arnawa menyebut jika agar masalah tersebut merupakan hal utama yang akan dituntaskan. "Hanya dalam kurun waktu 2 tahun saja, masalah air, tuntas," Seru Arnawa. Perbaikan infrastruktur dan pengadaan jalan juga menjadi fokus utama dari kampanye GP di wilayah Tulamben ini. 


Tak hanya itu, pihaknya juga menyinggung soal penempatan ASN yang pemindahannya  dirasa merugikan ASN itu sendiri. "Di pemerintahan Gusti Putu Parwata nanti, tidak akan memindahkan ASN," Katanya. 


Sementara, Warga masyarakat di banjar Batudawa Kaje maupun Batudawa Kelod mereka berkomitmen untuk mendukung Gur Par dan Guru Pandu untuk menjadi Bupati Karangasem 2024-2029. (Ami)

Sabtu, 12 Oktober 2024

Sekda Alit Wiradana Hadiri Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit Griya Kongco Dwipayana, Tanah Kilap


Denpasar, Bali Kini -
 Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana berkesempatan menghadiri Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit Griya Kongco Dwipayana, Tanah Kilap, Pemogan, Denpasar Selatan pada Rahina Sukra Umanis Langkir,Jumat (11/10). Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana didampingi Kabag Kesra Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara mengatakan, berjalannya kegiatan keagamaan seperti ini menandakan kehidupan berjalan harmonis. "Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit Griya Kongco Dwipayana, Tanah Kilap ini dapat menjadi momentum bagi seluruh umat sedharma dalam menjaga keharmonisan antara Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan sebagai implementasi  Tri Hita Karana dan juga selalu tingkatkan sradha bhakti kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa,” ujar Sekda Alit Wiradana” Sementara Ketua Panitia Karya Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit Griya Kongco Dwipayana, Jero Mangku Nyoman Sudarsana mengatakan Karya ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Wanasari dan Ida Pedanda Gede Jelantik Kertha Jaya. Puncak Karya Pada 11 Oktober 2024 serta serangkaian akan berlangsung hingga tanggal 20 Oktober 2024 ditutup dengan prosesi Nyegara Gunung. Pihaknya berterimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas perhatian dan dukunganya dalam kegiatan keagamaan yang ada di Kota Denpasar. “Semoga melalui pelaksanaan Karya ini jajaran kami selalu dalam perlindungan Id

Selasa, 24 September 2024

Bupati Tamba Buka Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup III


Jembrana , Bali Kini 
- Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup kembali digelar tahun ini dengan diikuti oleh 22 grup peserta dari seluruh kabupaten Jembrana di gedung Pendopo Kesari, Minggu (22/9).


Pembukaan Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup yang ketiga ini ditandai dengan pemukulan rebana oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Kapolres AKBP Endang Tri Purwanto, Dandim Letkol Inf. Mohamad Adriansyah, Sekda I Made Budiasa dan Ketua Panitia Husnul Hotimah.


Bupati I Nengah Tamba mengatakan konsistensi pelaksanaan Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup untuk memberikan ruang dan dukungan terhadap pelestarian seni musik tradisional islami.


"Hari ini kita melaksanakan festival Hadrah yang ke 3, itu komitmen saya sebagai bupati bahwa saya akan membangkitkan seni-seni tradisional di umat Muslim, ada juga qasidah yang sudah kita laksanakan," ucapnya.


Pihaknya pun terus berupaya untuk menjaga eksistensi setiap kesenian tradisional yang ada di kabupaten Jembrana. Selain itu, upaya untuk memberikan hak yang sama untuk setiap kelompok seni untuk bisa tampil bertujuan untuk menjaga persatuan di Jembrana.


"Sudah banyak hal yang kita lakukan untuk menyeimbangkan rasa solidaritas dan kebhinekaan ini pada umat muslim yang ada di Jembrana," imbuhnya.


Bupati Tamba juga mengingatkan pada setiap perlombaan pasti ada yang menang dan kalah. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemenang dapat tetap rendah diri dan bagi yang kalah agar terus berlatih untuk meningkatkan keterampilan.


"Hari ini silahkan berlomba dengan baik, tapi jangan sampai yang menang terlalu jumawa. Yang kalah juga berbenah untuk mengikuti lomba Hadrah yang keempat tahun depan," tandasnya.


Sementara itu, ketua panitia Husnul Hotimah mengatakan total hadiah yang disiapkan lebih dari Rp 20 juta untuk dua jenis lomba yaitu lomba Hadrah dan lomba Yel-yel Jembrana Emas.


"Untuk lomba Hadrah kali ini itu nominal hadiah keseluruhan dari Hadrah dan Yel-yel Jembrana Emas beserta piala itu Rp 21.700.000. peserta nantinya akan mendapat Juara 1,2,3, Harapan 1,2,3 serta juara Favorit. Bagi yang tidak mendapatkan juara itu dapat uang pembinaan dan piagam serta tropi," terangnya.


Pihaknya juga menyampaikan peserta Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup tidak dibatasi usia. Hanya untuk jumlah peserta di masing-masing harus memenuhi ketentuan. "Keseluruhan itu 22 grup, per grup minimal 15 orang - 20 orang," pungkasnya. (Ngr/hu)

Jumat, 20 September 2024

Penancapan Keris Pusaka Puncaki Peringatan ke-118 Perang Puputan Badung.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menancapkan Keris Pusaka Puputan Badung bersama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta serta Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, saat mengikuti Puncak Peringatan ke-118 Puputan Badung di Kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumat (20/9)
.

Walikota Jaya Negara Sebut Sepirit Puputan Jadi Motivasi dan Inspirasi Wujudkan Kemakmuran Rakyat. 


Denpasar, Bali Kini - Penancapan Keris Pusaka oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Panglingsir Puri se-Kota Denpasar menjadi pemuncak Peringatan ke-118 Puputan Badung di Kota Denpasar. Dikemas dalam perpaduan Apel dengan Karya Mahabandana Puputan Badung, peringatan tahun ini berlangsung khidmat serta meriah di Kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumat (20/9). 


Rangkaian peringatan diawali dengan Pembacaan Sejarah Singkat Puputan Badung yang terjadi pada Tahun 1906. Dimana, peperangan tersebut terjadi atas perlawanan sengit Rakyat Badung kepada Kolonialisme Belanda. Hal tersebut dipicu atas Hak Tawan Karang yang bertentangan dengan Belanda kala itu. Rangkaian peristiwa heroik ini dikemas dalam sebuah garapan kolosal multidisipliner sebagai upaya penghormatan dan eksistensi sejarah Perang Puputan Badung yang menghadirkan 1.500 lebih seniman dari berbagai genre seni. 


Karya kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang peristiwa sejarah, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap budaya dan seni Bali. Melalui berbagai bentuk ekspresi artistik, kolaborasi ini menciptakan pengalaman yang mendalam, memicu refleksi, dan memperkuat penghargaan terhadap perjuangan dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pejuang Bali. 


Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan Bantuan BKK dengan nilai Rp.59.980.302.341,- dari Pemerintah Kabupaten Badung kepada Pemerintah Kota Denpasar  dan Bantuan Hibah kepada 52 Kelompok Masyarakat Kota Denpasar yang diserahkan langsung Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dan diterima Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama perwakilan kelompok masyarakat. Selain itu juga turut diserahkan Piagam Penghargaan Kepada Seluruh Kolaborator Penyaji Pementasan serta Rekor Dunia Indonesia (MURI) kepada Pemerintah Kota Denpasar dan NALURI MANCA sebagai pengkarya Pementasan Kolosal Multi Genre Seni di Lokasi Asli Peristiwa Heroik oleh Seniman Terbanyak. 


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Agung Denpasar, AA Ngurah Oka Ratmadi, Panglingsir Puri Agung Pemecutan, AA Ngurah Putra Dharma Nuraga, Panglingsir Puri Agung Jrokuta, AA Ngurah Jaka Pratidnya serta panglingsir puri se-Kota Denpasar. Hadir pula Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama Anggota DPRD Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Pj. Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Forkopimda Kota Denpasar, LVRI Kota Denpasar, Pimpinan OPD serta undangan lainya. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Perang Puputan Badung yang kita peringati saat ini didasari oleh peristiwa heroik Rakyat Bali, terutama dari Kerajaan Badung yang bertempur sampai titik darah penghabisan atau puputan melawan penjajah Belanda. Dimana, tanggal 20 september 1906 merupakan peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia bahwa segenap Rakyat Bali yang dipimpin oleh Raja Badung yakni I Gusti Ngurah Made Agung yang memiliki dedikasi dan idealisme tinggi berjuang dengan segenap jiwa raga dalam menjaga setiap jengkal tanah kelahiran.


"Ini merupakan semangat sebagai bangsa besar yang tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pendahulunya, marilah kita maknai nilai- nilai kepahlawanan para pejuang kita yang patut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dijadikan inspirasi oleh generasi muda untuk mengisi pembangunan ini," ujarnya 


Jaya Negara mengatakan, dalam Perang Puputan Badung itu terdapat sebuah bisama Mati Tan Tumut Pejah yang bermakna bahwa mati di medan perang, namun perjuangan tidak pernah mati. Inilah yang menjadi sejarah Pemerintah Kota Denpasar dengan motto Pura Dhipa Bara Bhavana yang menekankan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat. Hal ini diaplikasikan pemerintah dalam program priroritas pengentasan kemiskinan dan mewujudkan kemakmurahan masyarakat. 


“Peringatan ke-118 Perang Puputan Badung, khususnya bisama Mati Tan Tumut Pejah menjadi inspirasi dan edukasi bagi kita semua, bagaimana para panglingsir puri dan pendahulu kita dalam meraih kemerdekaan. Dimana ini menjadi sepirit untuk memenuhi kewajiban dalam menjamin kesehatan masyarakat, memenuhi kebutuhan pendidikan dan lain sebagainya untuk kemakmuran masyarakat,” ujar Jaya Negara. 


Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta yang bertindak selaku Inpsketur Upacara dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Badung dan Kota Denpasar agar jangan sekali melupakan sejarah (Jas Merah). Hal ini lantaran para raja-raja, pahlawan dan pejuang terdahulu mempertahankan wilayah hingga titik darah penghabisan yang kini dikenal dengan istilah puputan. 


“Hendaknya sepirit perjuangan para pendahulu kita dalam peristiwa Puputan Badung ini menjadi inspirasi, semangat serta tauladan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” ujarnya. (Ags/Pro).


Ratusan Penari Rejang Renteng iringi Prosesi Pemelaspas Jalan Terusan Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi


Jembrana , Bali Kini –
Serangkaian upacara melaspas jalan terusan yang terletak di kaki tebing Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, Kecamatan Mendoyo, sebanyak 560 orang menari Rejang Renteng secara massal.  Upacara melaspas dipuput oleh Ida Pranda Istri dari Griya Gede Tamansari Tibu Sambi, Jumat (20/9/2024).

Para penari berasal dari berbagai organisasi wanita di Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan.  


Sebelumnya dengan kondisi curam dan beratnya medan menuju lokasi dibawah selama ini menyulitkan akses pemangku dan pamedek yang tangkil.  Teranyar, jalan tersebut sudah mudah dilalui oleh pemedek yang akan melakukan persembahyangan disana. 


Hal ini dapat memudahkan akses pemedek untuk sembahyang dan melaksanakan yadnya. Jalan tersebut juga menghubungkan dengan Pura Segara, Pura Goa Dasar, dan Pura Goa Tirta yang berada di kaki tebing Pura Luhur Rambut Siwi.


Selain mempermudah akses ke beberapa pura yang ada di kaki tebing Pura Rambut Siwi, proyek jalan yang dikelilingi tebing-tebing alami itu dirancang menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Jembrana.


Menurutnya, Pembangunan jalan ini juga memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai daya tarik wisata.

 “Kami ingin mengakses jalan ini bukan hanya untuk kepentingan keagamaan.Tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata mengingat pemandangan yang ditawarkan sangat luar biasa dan natural,” ujarnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Jembrana, I Wayan Sudiarta menuturkan secara teknis pembangunan akses jalan simpang Pura Luhur Rambut Siwi menuju 3 pura yang berada di kaki tebing sudah sesuai perhitungan dan segi perencanaannya. Proyek yang didanai Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung ini akan memudahkan akses menuju pura-pura suci di kawasan Pura Rambut Siwi


“Untuk lebar jalan sendiri, kurang lebih 10 meter sehingga memudahkan akses lalu lintas pemedek saat melaksanakan persembahyangan, ” jelasnya. (Adi/Hm)

PIODALAN DI PADMASANA KANTOR BUPATI BANGLI


Bangli , Bali Kini 
- Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta di dampingi Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar muspayang bakti piodalan di pura Padmasana Kantor Bupati Bangli Jumat (20/9/2024). Piodalan bakti catur ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali. 


Upacara yang berlangsung dua hari ini dipuput oleh Ide Pedanda Putra Karang  dari Griya Bukit Bangli. Seluruh Pegawai yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah ngaturah ayah dengan ketulusan dan kebersamaan sesuai dengan tugas dan bagiannya masing masing. Piodalan yang melibatkan semua Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah kabupaten, juga di bantu para penabuh dan penari pendet dan Rejang dari anak-anak didik pesraman Gurukula Bangli.


Sementara itu Bupati Bangli, Sang Nyoman  Sedana Arta berharap Ida Bhatara yang berstana di Padmasana Kantor Bupati Bangli selalu memberikan tuntunan dan sinar suci agar semua urusan pemerintahan di Kabupaten Bangli bisa berjalan dengan baik. Bupati juga meminta kepada para pegawai agar selama pelaksanaan Piodalan, para ASN maupun Non ASN di lingkungan Pemkab Bangli kompak ngaturang ayah sesuai dengan tugas dan bagian nya masing-masing. 


Usai melaksanakan persembahyangan dilanjutkan dengan acara megibung yg dilaksanakan di halaman kantor Bupati Bangli.


Turut hadir dalam pemuspaan piodalan bakti catur tersebut, Pj. Sekda Kabupaten Bangli, Ketua TP. PKK Kabupaten Bangli, Ketua WHDI Kabupaten Bangli, Pimpinan Perangkat Daerah  serta para ASN maupun Non ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.[rls/hum]

Rabu, 18 September 2024

Nuek Bagia Phula Kerti Akhiri Rangkaian Karya Ngenteg Linggih di Parhyangan Kantor Bapenda Kota Denpasar.

 


Ket foto : Suasana Nuek Bagia Phula Kerti saat upacara Penyineban Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar pada Budha Pon Sungsang, Rabu (18/9). 


Denpasar, Bali Kini - Rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar telah berkahir yang ditandai dengan Penyineban Karya pada Budha Pon Sungsang, Rabu (18/9). Prosesi Nuek Bagia Phula Kerti oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai dan para Kabid menandai berakhirnya seluruh rangkaian karya tersebut. Dikatakan Banten Bagia Pula Kerthi itu sebagai lambang dari akumulasi perbuatan kebaikan selama karya berlangsung. Kemudian dituwek (ditusuk) dengan keris untuk di pralina dan selanjutnya di Pendem. "Tujuan agar kelak tumbuh memberikan berkah yang lebih baik dalam menjalan tugas, utamanya  pelayanan pengelolaan pajak di Kota Denpasar," katanya 


Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian Penyineban Karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Pemaron Mandhara, Griya Kusumayati Yangbatu ini diakhiri dengan persembahyangan bersama oleh seluruh Pejabat dan staf di Kantor Bapenda Kota Denpasar. 


Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda Dewa Gede Rai saat disela pelaksanaan Puncak Karya menjelaskan bahwa rangkaian karya telah dimulai sejak 11 Juni lalu yang diawali dengan Nuntun Ida Bhatara dan pada 6 September dilaksanakan Upacara Mapakeling Karya. Upacara Negteg Beras, Ngingsah Beras dan Naceb Sunari dilaksanakan pada Sukra Pon Wuku Julungwangi pada 12 September telah berjalan dengan lancar. 


Selanjutnya pada Saniscara Wage Julungwangi, 14 September dilaksanakan Tawur Rsi Gana, Tawur Panca Kelud  Pemelaspasan dan Ngadegang Betara Rambut Sedana.  Setelah Puncak Karya, Ida Bhatara nyejer sehari dan telah dilaksanakan Penyineban pada Buda Pon Sungsang pada 18 September. 


Eddy Mulya mengaku bersyukur seluruh rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Pura Kantor Bapenda Kota Denpasar ini telah berjalan lancar dan khidmat. Dimana, karya ini dilaksanakan sebagai wujud sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini utamanya untuk memohon waranugraha dan keselamatan dalam melaksanakan tugas dan diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas.


Dikatakannya, upacara ini juga sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan. Terlebih Ngadegang Ida Bhatara Rambut Sedana yang tak lepas kaitanya dengan tugas dan fungsi Bapenda dalam memberikan pelayanan di bidang penerimaan pajak daerah. 


"Yang pertama kita bersyukur, astungkara seluruh rangkaian karya ini berjalan lancar dan Labda karya dengan harapan dapat memberikan vibrasi positif serta  manfaat dalam menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan serta dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bapenda sebagai instansi penerimaan pajak daerah dalam mencapai fiskal yang kuat untuk menuju Denpasar Maju,” ujarnya. (Ags).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved