-->

Minggu, 02 Maret 2025

FGD Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban Bahas Pelestarian Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang


Laporan Reporter ; I Gusti Ayu Purmamiasih

Karangasem, Bali Kini – Rangkaian Festival, Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban menggelar Forum Group Discussion (FGD)  pada Sabtu (1/3/2025) bersama para ahli, dan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari budayawan, sastrawan, seniman, serta aktivis lontar. Acara yang di inisiasi oleh Yayasan Karya Bhuana Lestari ini, menyoroti pentingnya menjaga kelestarian naskah lontar agar tetap relevan bagi generasi mendatang. Acara ini menghadirkan empat narasumber yang ahli dalam bidangnya, yakni Sugi Lanus, Adi Wicaksono, Made Adnyana Ole, serta Jero Penyarikan Duuran Batur/I Ketut Eriadi Ariana.


 Adi Wicaksono mengkritisi fenomena masyarakat yang lebih mementingkan tren visual di media sosial yang cepat berlalu. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai dalam lontar harus diaktualisasikan secara konsisten dan jangka panjang agar tetap hidup dalam budaya dan praktik masyarakat.


Sementara, Jero Penyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana menjelaskan bahwa tata kelola khazanah lontar harus berbasis pada tiga pilar utama, yaitu perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Perlindungan mencakup konservasi, inventarisasi, pengarsipan, dan digitalisasi, sementara pengembangan berfokus pada kajian naskah, apresiasi teks, dan alih media. Pemanfaatan lontar diarahkan pada penguatan karakter, inovasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Jero Penyarikan menekankan bahwa pelestarian lontar tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, masyarakat adat, komunitas, dan pemerintah. Dukungan regulasi dari pemerintah sangat diharapkan agar upaya pelestarian dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.


Sementara, Ketua Yayasan Karya Buana Lestari, I Nengah Suarya berharap diskusi tersebut dapat meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lontar sebagai bagian darid identitas budaya. "Dengan sinergi antara berbagai elemen masyarakat, lontar dapat terus lestari dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya," Tandasnya. 

Kamis, 27 Februari 2025

Garapan Tangi Gati Ibu Negari Puncaki HUT ke-237 Kota Denpasar

 


Ket foto : Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede serta Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat mengikuti Rangkaian Inaugurasi HUT ke-237 Kota Denpasar di Dharma Negara Alaya pada Rabu (27/2). 


Walikota Jaya Negara Komitmen Wujudkan Percepatan Peningkatan Infrastruktur, Penanganan Sampah, Hingga Gangguan Kamtibmas. 


Denpasar, Bali Kini - Garapan Inaugurasi bertajuk Tangi Gati Ibu Negari menjadi sajian pemuncak Peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar yang digelar di Dharma Negara Alaya Kota Denpasar pada Kamis (27/2). Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan peningkatan infrastruktur perkotaan, penanganan sampah, penanganan banjir, penanganan kemacetan hingga mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). 


Sebelum mengikuti rangkaian inaugurasi, Peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar dilaksanakan dengan apel yang dipimpin langsung Gubernur Bali, Wayan Koster. Selanjutnya, turut dilaksanakan peninjauan Parade Ngelawar,  SENJA DENPASAR (Santai Kulineran Jalan-Jalan di Denpasar), Denpasar Job Fair serta pameran teknologi informasi serangkaian Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Festival (D’TIK Fest) Tahun 2025. Dalam kesempatan tersebut, turut dianugrahkan Penghargaan Parama Budaya, Kerti Budaya dan Penghargaan Sanggar Seni di Kota Denpasar. 


Disela kegiatan, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan bahwa HUT ke-237 Kota Denpasar mengusung tema Bergerak Bersama Menuju Denpasar Maju. Dimana, hal ini menjadi momentum dalam mendukung peecepatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. 


"HUT ke-237 Kota Denpasar sekaligus menjadi awal pengabdian di periode kedua, tentu menjadi momentum untuk mendukung percepatan pembangunan menuju kesejahteraan rakyat Kota Denpasar," ujarnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, beberapa sektor utama akan menjadi prioritas dalam melanjutkan program kerja pembangunan di Kota Denpasar. Yakni peningkatan infrastruktur perkotaan, penanganan sampah, penanganan banjir, penanganan kemacetan hingga mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).


"Untuk infrastruktur, selain peningkatan kualitas jalan kota, gorong-gorong dan drainase, beberapa pembangunan juga akan disinergikan dengan Pemerintah Provinsi Bali, kita berdua akan melanjutkan pekerjaan, terutama permasalahan sampah, kemacetan dan infrstruktur, termasuk pendidikan dan kesehatan yang muaranya pada peningkatan kualitas SDM, mari bersinergi untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU)," ujarnya. 



Ditambahkan Jaya Negara, pelaksanaan HUT ke-237 Kota Denpasar dikemas apik dengan tetap mempedomani Intruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Sehingga, kegiatan yang biasanya digelar secara parsial, kini digabung menjadi satu dalam balutan D’TIK Fest serangkaian HUT ke-237 Kota Denpasar. 


“Tentu Inpres tentang efisiensi menjadi pedoman, sehingga pelaksanaannya digabung menjadi satu dari lintas OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar,” ujarnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, fokus pelaksanaan kegiatan HUT ke-237 Kota Denpasar kali ini dikemas dengan prinsip pelayanan publik, serta berbaga kegiatannya wajib memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Sehingga, dari pelaksanaannya tidak hanya ceremonial, melainkan bagaimana memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Denpasar. 


“Bukan hanya menampilkan event terkait inovasi dalam dunia teknologi, informasi dan komunikasi semata, namun juga hadirkan beragam event yang mengoptimalkan manfaat festival ini bagi masyarakat, jadi fokus kita adalah pelayanan publik, memberikan kemudahan serta kebermanfaatan bagi masyarakat, salah satunya adalah penguatan sektor UMKM, pelaksanaan Job Fair, hingga pelayanan publik bagi masyarakat,” ujar Jaya Negara.  


Sementara, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Kadis Kominfos Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adhi Mertha menjelaskan bahwa, memasuki usia ke 13, D’TIK Fest merupakan ajang kolaborasi dalam mengenalkan dan mengedukasi teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan dapat menumbuhkan dan mendorong pembangunan di Kota Denpasar yang berkelanjutan.


Dikatakannya, D’TIK Fest yang kali ini mengangkat tema "Information and Communication Technology for Sustainability" ini memadukan berbagai event lintas OPD. Seperti halnya memfasilitasi Start Up yang ada di Kota Denpasar, Civitas Akademika yang bergerak di bidang TIK dengan berbagai inovasinya, Layanan Pelayanan Publik dan Inovasi Smart City, memfasilitasi e-Sport, memfasilitasi UMKM Kota Denpasar melalui SENJA (Santai Kulineran Jalan-Jalan), memfasilitasi Dog Festival dan Kontes Ikan Mas Koki, memfasilitasi yowana untuk melestarikan budaya tradisi ngelawar dan memberikan ruang inovasi bagi generasi muda dalam pembuatan ogoh-ogoh, serta job fair untuk memfasilitasi informasi lowongan kerja bagi masyarakat Kota Denpasar.


Lebih lanjut dijelaskan, kolaborasi antar Perangkat Daerah dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, menghadirkan event sebagai berikut yakni Dinas Kominfo dengan kegiatan Mandala Blockchain Academy, Seminar Digital Trust, Workshop Bali AI Connect, Coding Academy dan Seminar Kebiasaan Digital, aneka lomba seperti e-Sport, Lomba Logo, Lomba Website Instansi dan Lomba Video Potensi Desa-Kelurahan, Expo dari 50 Penyaji Layanan Publik dan TIK, serta aneka hiburan dan pertujukan seni dan budaya. 


Sementara Diskop dan UMKM menghadirkan SENJA DENPASAR (Santai Kulineran Jalan-Jalan di Denpasar) dengan melibatkan 50 UMKM Kota Denpasar berlokasi di Lapangan Lumintang sisi selatan. Selanjutnya untuk Disnaker hadir dengan kegiatan Job Fair yang siap memfasilitasi Lowongan sebanyak 5.999 dari 30 Perusahaan. Sementara itu, Dinas Pertanian juga hadir dengan Weekend Dog Festival berupa Lomba Anjing Sehat, Dog Fashion Show hingga Vaksinasi Rabies dan Sterilisasi. 


Tak hanya itu, dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dengan Kontes Ikan Mas Koki yang melibatkan asosiasi Ikan Mas Koki Bali. Selaian beberapa kegiatan diatas, beberapa OPD juga turut hadir memberikan pelayanan, seperti halnya Pelayanan Pajak dari Bapenda Kota Denpasar, Pelayanan Administrasi Kependudukan dari Disdukcapil Kota Denpasar, serta pelayanan lainya di bawah naungan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. 


“Semoga dengan hadirnya bergam event yang dikemas dalam satu gabung ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk mendapat pelayanan, serta mencari pekerjaan, termasuk juga mendukung penguatan sektor UMKM di Kota Denpasar,” ujarnya. (Ags).


Jumat, 15 November 2024

Pj Gubernur Bali Ajak Anggota DPD RI Dapil Bali ‘Ngrombo’ Selesaikan Sejumlah Persoalan Krusial di Bali


Denpasar , Bali Kini -
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, mengajak anggota DPD RI perwakilan Bali untuk turut serta ‘ngrombo’ menyelesaikan sejumlah persoalan krusial yang dihadapi Pulau Dewata. “Bali bersyukur sekali punya anugerah yang luar biasa, alam, dan budaya. Ida Sang Hyang Widhi Wasa sedang tersenyum ketika menciptakan Bali, indah luar biasa, dan kita harus menjaganya bersama. Namun, di sisi lain, ada potensi persoalan yang harus diselesaikan bersama pula,” kata Pj Gubernur saat menerima tiga anggota DPD RI Dapil Bali, yaitu Ni Luh Djelantik, IGN Arya Wedakarna, dan I Komang Merta Jiwa, di Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali, Denpasar, pada Selasa (5/11) pagi.


Pj Gubernur menambahkan, meskipun secara statistik Bali memiliki angka di atas rata-rata nasional dalam pertumbuhan ekonomi, pembangunan SDM, ditambah angka stunting dan kemiskinan terendah secara nasional, namun Bali tetap memerlukan dukungan dari banyak pihak. “Kemiskinan ekstrem dan stunting, contohnya, tidaklah elok jika di Bali, yang menjadi tempat orang berwisata dan bersenang-senang, masih ada yang mengalami kemiskinan ekstrem atau stunting,” ujarnya.


Selain itu, Mahendra Jaya juga memaparkan upaya-upaya terkini yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Bali yang masih menjadi kendala, terutama di kawasan Sarbagita. Ia juga mendorong branding produk-produk Bali, menghidupkan kembali sektor pertanian, serta membahas isu-isu terkait pariwisata. “Jadi, banyak hal yang bisa kita lakukan dan banyak hal yang perlu dilakukan, serta terus melakukan perbaikan-perbaikan. Saya sangat mengapresiasi dukungan yang telah diberikan selama ini,” imbuhnya.


Sementara itu, I Komang Merta Jiwa menyampaikan apresiasinya bahwa di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Mahendra Jaya, situasi Bali tetap kondusif meskipun dalam masa-masa gelaran akbar pemilu, baik pilpres maupun pilkada. “Kami hadir di sini siap memberikan pandangan agar anggota DPD Dapil Bali kompak memperjuangkan kepentingan daerah,” kata Merta Jiwa. “Ke depan, kita perlu berkolaborasi, sesuai dengan salah satu pernyataan Ketua DPD RI bahwa semua elemen harus berkolaborasi. Kami bersama mengawal berbagai permasalahan masyarakat Bali dan instansi terkait,” tandas Merta Jiwa.


Turut hadir mendampingi Pj Gubernur Bali, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah, Asisten Bidang Administrasi dan Umum I Dewa Putu Sunartha, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta, Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, dan Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Gede Pramana.[rl/pro]

Rabu, 18 September 2024

Pura Segara Giri Simora Perekat 13 KK Warga Hindu Bali di Kabupaten Kaimana, Papua Barat


Papua Barat , Bali kini -
Pura memiliki multi fungsi, selain tempat beribadah bagi Umat Hindu tetapi juga fungsi sosial  atau perekat bagi warga Bali beragama Hindu. Warga Hindu yang bermukim di luar Bali memanfaatkan pura tidak saja untuk tempat persembahyangan namun juga memperat tali persaudaraan dan kebersamaan. Hal inilah menjadi spirit bagi 13 KK warga Hindu Bali yang bermukim di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat mendirikan Pura Segara Giri Simora. “Pura Segara Giri Simora menjadi tempat kami berkumpul pada setiap Purnama, kami sembahyang bersama dan mesimakrama (sosialisasi),” tutur pemangku Pura Segara Giri Simora Ketut Nitiyasa.

Kehadiran warga Bali sebulan sekali juga menjadi “obat” atas kerinduan dengan suasana di Bali, tutur Guru SMA asal Desa Dauh Waru Kabupaten Jembrana itu, karena mereka bisa bersendagurau, maupun berbagi cerita dan lungsuran sembari membahas hal-hal penting untuk dikerjakan selaku umat sedharma dalam memelihara palemahan dan menyelenggarakan upacara keagamaan di pura tersebut. “Eh Purnama, bulan depan siapa yang bertugas bikin banten,” celetuk Ketut Nitiyasa disela-sela perbincangan dengan tim peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Unud usai persembahyangan Rahina Purnama Sasih Ketiga pada Selasa (17/9/2024). Seorang ibu pun langsung unjuk tangan sebagai tanda siap menunaikan tugas menyiapkan sarana upakara pada rahina purnama sasih kapat mendatang.

Pura ini dibangun secara bertahap sejak tahun 2018, lanjut Ketut  Nitiyasa yang mengaku merantau di Kaimana sejak tahun 1993, dan menghabiskan dana sekitas Rp. 1 M. Sebagian besar biaya didapatkan atas bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kaimana dan punia dari warga Bali yang mengemban tugas kenegaraan di kota yang dikenal karena lagu berjudul “Senja di Kaimana” yang dipopulerkan penyanyi Alfian Tahun 1990-an. Ditambahkan, ide membangun Pura Segara Giri Simora tercetus ketika AKBP I Nyoman Sugiartha menjabat Kapolres Kaimana Mulai Tahun 2014. “Pak Nyoman Sugiartha menghimpun kami warga Bali untuk berkumpul dan mengadakan tanah seluas 20 x 40 meter persegi dengan harga Rp. 50 Juta, namun baru dibayar Rp. 30 Juta dari punia (sumbangan sukarela) pak Nyoman Sugiarta namun yang bersangkutan keburu pindah tugas,” tutur Ketut Nitiyasa. Selanjutnya pelunasan pembelian tanah senilai Rp. 20 juta, tambah bapak dua anak itu, dilaksanakan secara urunan (swadaya) warga Bali lainnya yang menetap di Kaimana. Tanah seluas itu dibangun sebagai areal utama mandala Pura Segara Giri Simora dan candi bentar. 

Selanjutnya, areal palemahan pura diperlebar saat AKBP I Ketut Widiarta, S.IK., MH pada tahun 2021. “Pengadaan lahan atas punia Pak Ketut Widiarta kami gunakan untuk membangun jaba tengah dan areal parkir,” jelasnya. Ditegaskan, areal Pura Segara Giri Simora sudah bersertifikat hak milik atas nama PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Kaimana. Dijelaskan, bangunan fisik Pura Giri Simora dimulai Tahun 2018 atas bantuan Pemkab Kaimana senilai Rp. 600 juta kala itu, dan setiap tahun ditingkatkan bangunanya dengan sumber pendataan yang sama. Pura ini dibangun dengan mendatangkan tukang langsung dari Bali dan ada tiga tukang yang secara bergantian mengerjakannya. “Piodalan Pura Segara Giri Simora pada rahina Purnama Sasih Keulu,” tuturnya.

Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. mengaku mengetahui keberadaan Pura Segara Giri Simora pada tahun 2021. “Kebetulan saya ditugaskan mempresentasikan laporan studi kelayakan Teluk Triton sebagai destinasi pariwisata ada di Kota Kaimana saat Hari Raya Kuningan dan saya ingin sembahyang diantarlah saya oleh salah seorang staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana ke Pura Segara Giri Simora ini,” tutur Dosen Fakultas Pertanian Unud itu. Dia mengaku sangat kagum dengan pelinggih dan penyengker Pura Segara Giri Simora yang megah  serta kebersihan palemahan pura yang terjaga dengan baik. Areal tempat warga untuk bersembahyang dikeramik, katanya, sehingga sangat nyaman bagi warga Hindu yang akan beribadah. Dr. Agus Muriawan Putra, S.STPar., M.Par yang juga seorang pemangku (pemuka agama) di Desa Wangaya Gede, Tabanan menjelaskan bahwa aura magis areal Pura Segara Giri Simora sangat terasa. “Setiap bertugas ke Kaimana, saya pasti berdoa memohon restu agar kami dijauhkan dari mara bahaya dan segala kegiatan berjalan lancer di pura ini. Kami bersyukur berbagai kegiatan kami berjalan sesuai rencana, dan saya meyakini itu atas anugrah Ida sesuhunan sane melinggih iriki<” tuturnya seraya menyampaikan salut dan terima kasih kepada warga Bali di Kaimana walau jumlahnya sedikit sudah mampu membangun pura semegah itu. 

Sementara itu, I Made Sukana, S.STPar., M.Par menyampaikan dupa sebagai punia untuk memperlancar kegiatan persembahyangan. Dalam obrolan singkat dengan warga yang hadir dalam persembahyangan terungkap pengadaan dupa menjadi sedikit hambatan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan upacara keagamaan di Kaimana. “Kalau bunga dan banten atau canang kami buat semampunya menggunakan bahan-bahan lokal dan pengetahuan ibu-ibu yang relatif terbatas dalam membuat canang,” tutur Ketut Nitiyasa. Ditambahkan, 13 KK warga Bali tersebut sebagian memang lahir dan besar di Kaimana, sedangkan orang tuanya ada yang berasal dari Desa Besan (Klungkung), Desa Munduk (Buleleng), Desa Selabih (Tabanan), Desa Dauh Waru (Jembrana) dan lain-lain. Dalam persembahyangan rahina purnama ketiga, mereka kedatangan seorang warga baru yakni Agung Restu Anggara seorang anggota TNI AD asal Kecamatan Susut, Kapaten Bangli yang baru pindah tugas dari Kota Kupang, NTT. (ri/*) 

.

 


Senin, 09 September 2024

Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Yang Digelar Masyarakat di 5 Desa


Tabanan , Bali Kini 
- Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian adat dan budaya lokal dengan menghadiri sejumlah rangkaian persembahyangan secara roadshow di berbagai desa di Kabupaten Tabanan. Sebagai pemimpin daerah, Bupati Sanjaya tak hanya menjalankan peran formal, tetapi juga memberikan apresiasi atas semangat gotong-royong masyarakat yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah serta pelaksanaan yadnya, yang merupakan wujud pengabdian kepada tradisi dan agama.

Rangkaian persembahyangan ini dimulai dengan kehadiran Bupati Sanjaya dalam acara Uleman Karya Pujawali Ngenteg Linggih di Pura Babakan (Kayu Putih), Desa Adat Bayan, Kecamatan Marga, pada Senin (9/9). Pada kesempatan ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh anggota DPRD, Sekretaris Daerah Tabanan, dan sejumlah kepala OPD. Di hadapan warga yang hadir, Bupati menyampaikan apresiasi mendalam kepada krama yang terlibat aktif dalam pelaksanaan karya tersebut. "Kebersamaan dan gotong-royong ini sangat penting dalam menjaga kelestarian adat dan budaya kita," ujar Sanjaya.

Kegiatan roadshow Bupati Tabanan berlanjut di Desa Adat Baru, Kecamatan Marga, di mana Bupati Sanjaya hadir dalam Karya Pemelaspasan dan Mupuk Pedagingan Gedong Pemereman Ida Ratu Gede Sakti. Pada kesempatan ini, sebanyak 242 kepala keluarga bergotong-royong menyukseskan acara tersebut. Selain persembahyangan, Bupati Sanjaya bersama rombongan juga meninjau lokasi penerima bantuan bedah rumah untuk keluarga miskin ekstrem dan menyerahkan bantuan beasiswa serta sembako kepada warga yang membutuhkan. Bupati menyatakan, bahwa perhatian pemerintah tidak hanya sebatas pada adat dan budaya, tetapi juga pada kesejahteraan sosial masyarakat.

Bupati Sanjaya juga melanjutkan kunjungannya ke Desa Adat Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, untuk menghadiri rangkaian upacara Uleman Karya Ngenteg Linggih. Dalam kesempatan ini, Bupati Sanjaya kembali menekankan pentingnya menjaga harmoni dan kebersamaan dalam pelaksanaan yadnya. Upacara yang dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan tokoh masyarakat ini melibatkan prosesi keagamaan yang bertujuan memperkuat spiritualitas dan adat istiadat masyarakat setempat.

Selain menghadiri rangkaian upacara besar di beberapa desa, Bupati Sanjaya juga hadir dalam upacara Uleman Karya Memungkah, Mupuk Pedagingan, dan beberapa rangkaian lainnya di Pura Maspait, Desa Gadungan, Selemadeg Timur. Di sini, Bupati Tabanan menunjukkan rasa hormat dan bhakti terhadap prosesi keagamaan dan sebagai wujud nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya dan peningkatan spiritualitas masyarakat.

Bupati Sanjaya juga menghadiri rangkaian terakhir persembahyangan yang melibatkan upacara Manusa Yadnya di Merajan Pasek Batukau, Banjar Tingkihkerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel. Upacara ini diikuti oleh 26 peserta nelu bulanan, 15 orang peserta metatah, dan 24 orang peserta pawintenan Saraswati. Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya mengapresiasi semangat masyarakat setempat dalam menjaga adat istiadat, sekaligus menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung pelestarian budaya seperti ini.

Bupati Sanjaya menyatakan, bahwa keberhasilan pelaksanaan yadnya di berbagai desa di Kabupaten Tabanan ini tidak lepas dari kebersamaan dan kekompakan masyarakat. "Kerja sama yang solid antara masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan setiap kegiatan yadnya. Kami di pemerintah akan terus mendukung setiap kegiatan yang bertujuan melestarikan adat dan budaya ini," tegasnya.

Tidak hanya Bupati yang memberikan apresiasi, masyarakat desa yang dikunjungi juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Bupati Sanjaya. Salah seorang perwakilan masyarakat Desa Adat Bayan yang juga selaku Ketua Panitia, I Made Kurna Wijaya mengungkapkan, "Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Sanjaya yang selalu hadir dan mendukung kegiatan kami. Ini menunjukkan betapa besar perhatian beliau terhadap pelestarian adat dan budaya juga pembangunan si desa kami."

Rangkaian roadshow persembahyangan yang dilakukan oleh Bupati Sanjaya ini tidak hanya menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap adat dan budaya lokal, tetapi juga memperkuat ikatan antara pemerintah dan masyarakat. Kehadiran Bupati di setiap upacara menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk selalu hadir mendampingi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. [um/r4]

Senin, 02 September 2024

Walikota Jaya Negara Tinjau Persiapan Sekehe Gong PKK se-Desa Dangin Puri Kangin,


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat meninjau langsung persiapan Sekehe Gong PKK se-Desa Dangin Puri Kangin pada Minggu (1/9) malam.

Apresiasi Peran Serta Banjar Dalam Pembinaan dan Pelestarian Seni Budaya. 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara meninjau langsung persiapan Sekehe Gong PKK se-Desa Dangin Puri Kangin pada Minggu (1/9) malam. Peninjauan tersebut dilaksanakan sebagai upaya memastikan kesiapan setiap sekehe gong dan pengisi acara yang akan tampil pada Dangin Puri Kangin Festival ke-7 yang akan berlangsung pada 7-8 September mendatang. 


Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Camat Denpasar, I Wayan Yusswara, Perbekel Desa Dangin Puri Kangin, I Wayan Sulatra serta tokoh masyarakat setempat. Rangkaian kunjungan dilaksanakan dengan menyasar 5 lokasi, dimulai dari Banjar Kertha Bhuwana Kaja, Banjar Kertha Bhuwana, Banjar Merta Rauh Kaja, Banjar Kereneng dan terakhir di Banjar Mertanadhi. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut menyerahkan bantuan uang pembinaan kepada setiap banjar. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara disela peninjauan memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan oleh seluruh banjar se-Desa Dangin Puri Kangin dalam menyambut Dangin Puri Kangin Festival yang ke-7. Tak hanya itu, persiapan juga dilaksanakan oleh seluruh elemen, seperti halnya Sekehe Teruna yang mengikuti Lomba Baleganjur Ngarap dan Band, Karang Werdha yang melaksanakan persiapan Janger. Tentunya hal ini sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. 


Jaya Negara juga mengapresiasi peran desa dan banjar-banjar dalam melaksanakan pembinaan serta pelestarian seni budaya dan tradisi. Hal ini tentunya diharapkan berlangsung secara berkelanjutan. Sehingga dapat mendukung kelestarian seni, budaya dan tradisi sebagai warisan yang adiluhung. 


"Yang pertama kami mengapresiasi semangat ibu-ibu PKK untuk mempersiapkan penampilan, ini tentu sangat luar biasa, dan yang kedua kami memberikan apresiasi terhadap desa yang telah memberikan wadah, serta banjar-banjar yang terus bergerak dan melaksanakan pembinaan seni, luar biasa, semoga dapat menampilkan yang terbaik," ujarnya. 


Sementara, Perbekel Desa Dangin Puri Kangin, I Wayan Sulatra mengatakan, latihan sekehe gong PKK ini dilaksanakan serangkaian pelaksanaan Dangin Puri Kangin Festival ke-7 yang akan berlangsung di Pedestrian Jalan Kamboja pada 7-8 September mendatang. Berbagai sajian seni akan turut ditampilkan, mulai dari Parade Gobg Kebyar PKK, Lomba Baleganjur Ngarap, Janger Lansia, Band dan berbagai hiburan serta kuliner yang diikuti oleh 7 banjar se-Desa Dangin Puri Kangin. 


"Tentu pelaksanaan kegiatan Dangin Puri Kangin Festival ini merupakan bentuk implementasi visi Kota Kreatif Beebasis Budaya Menuju Denpasar Maju, serta sebagai upaya menguatkan dan melestarikan seni, budaya dan kreatifitas yang ada di Kota Denpasar, khususnya Desa Dangin Puri Kangin," ujarnya. (Ags/Ays).

Minggu, 25 Agustus 2024

Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural di Desa Abang, Bupati Karangasem Serahkan Ratusan Paket Sembako


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, didampingi oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Camat Abang, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, menggelar sosialisasi penanganan kemiskinan kultural di Desa Abang. Acara yang berlangsung di Wantilan Lapangan Gajah Wea, Kantor Camat Abang, Desa Abang, Kecamatan Abang pada Minggu (25/8/2024) ini juga diisi dengan penyerahan 100 paket sembako kepada masyarakat di masing-masing lokasi sosialisasi.


Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi masalah kemiskinan kultural yang masih melanda beberapa wilayah di Karangasem. "Kemiskinan kultural bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga terkait dengan pemahaman dan pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang menyentuh semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi. Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perubahan mindset dan pemanfaatan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati.


Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan solusi dalam upaya penanganan kemiskinan kultural yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut. Paket sembako yang dibagikan diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.


Selain di Desa Abang, Bupati Karangasem juga membuka kegiatan serupa di Banjar Dinas Lebah Desa Purwakerti, Kecamatan Abang. Dalam acara ini, beliau didampingi oleh Camat Abang dan Perbekel Desa Purwakerti. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan kultural di Kabupaten Karangasem, melalui pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat di lapangan.


Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk keluar dari kemiskinan kultural, serta mampu memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan bijaksana.(Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved