-->

Kamis, 27 Maret 2025

Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.



Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Umat Muslim di seluruh dunia akan segera memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025 pada 31 Maret - 1 April 2025. Perayaan Hari Raya Idul Fitri juga turut diperingati oleh seluruh umat muslim yang didahului dengan melaksanakan ibadah puasa yang berlangsung khidmat dalam kebersamaan serta saling memaafkan selama satu bulan penuh di Bulan Suci Ramadhan.


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Denpasar pada kesempatan kali ini mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah Tahun 2025.


“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah Tahun 2025 kepada seluruh Umat Muslim dimanapun berada, semoga momentum Idul Fitri ini dapat menjadi renungan bersama untuk saling introspeksi diri dan mempererat tali silaturahmi, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin,” ujar Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, disela kegiatan dinas pemerintahan pada Kamis (27/3). 


Walikota Jaya Negara mengatakan, umat Muslim di Denpasar juga telah melaksanakan Ibadah Puasa dengan aman, nyaman, damai serta khusuk. Pihaknya berharap, usaha berlatih kesabaran dan ibadah di bulan Suci Ramadan dapat diwujudkan dalam sikap, perilaku, dan usaha dalam keseharian setelah Ramadhan berlalu. 


"Hari Raya Idul Fitri, menjadi momentum yang bermakna sebagai titik awal tekad dan usaha untuk mewujudkan kehidupan yang  sejahtera," ujarnya


Jaya Negara juga menekankan kepada seluruh umat Islam dan masyarakat Kota Denpasar untuk dapat merenung dan merefleksikan kembali ajaran-ajaran agama Islam yang senantiasa mengajarkan kebajikan dan kemuliaan. Sehingga makna Hari Idul Fitri untuk lebih meningkatkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta senantiasa mengimplementasikan Kerukunan Umat Beragama. 


Dalam kesempatan tersebut Jaya Negara juga mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk mengedepankan rasa solidaritas, toleransi dan saling hormat menghormati antar sesama umat beragama. Sehingga Tri Kerukunan Umat Beragama dapat terus tercipta di Kota Denpasar. 


“Dengan rasa persatuan dan kesatuan serta kedamaian melalui momentum Hari Raya Idul Fitri akan dapat mewujudkan pembangunan Kota Denpasar yang kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju,” ujarnya.


Sementara Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa juga berharap, perayaan Hari Raya Idul Fitri dapat berjalan dengan aman, khidmat dan penuh tenggang rasa. Tingginya rasa tenggang rasa yang selama ini ditunjukkan masyarakat Denpasar sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan berbagai program yang dilaksanakan Pemkot Denpasar.


Selain itu Arya Wibawa mengajak masyarakat Denpasar dalam kesucian makna hari raya Idul Fitri ini melakukan mawas diri, menyatukan pikiran, sehingga dapat merayakan hari raya dengan penuh khidmat.


“Kemampuan mengimplementasikan toleransi antar umat beragama memiliki makna menjadi kemenangan dalam kehidupan beragama, Minal Aidin Wal Faizin mohon maaf lahir batin,” ujar Arya Wibawa.

Pemerintah Kabupaten Tabanan Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Kepada Seluruh Umat Se-Dharma

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan

Bali Kini - Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, bersama Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga dan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan, mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada tanggal 29 Maret 2025 kepada seluruh umat se-dharma yang merayakan. Dalam keheningan Nyepi, kita semua diharapkan dapat menemukan jati diri, memperkuat spiritualitas, dan meraih kedamaian serta kesejahteraan.  


"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tabanan, titiang I Komang Gede Sanjaya, Bupati Tabanan dan titiang I Made Dirga, Wakil Bupati Tabanan, mengucapkan rahajeng  rahina suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Semoga, melalui catur brata penyepian bisa menjadi momen introspeksi diri dan kesucian jiwa serta meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani," ujarnya.


Selain itu, Bupati Sanjaya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar memaknai hari raya Nyepi dengan sederhana dan tanpa adanya euforia berlebihan. Terlebih dalam perayaan Hari pengrupukan, mengingat pada hari Pengrupukan setiap pemuda sudah tentu mengarak ogoh-ogoh di wilayah masing-masing agar dilaksanakan dengan harmoni, sehingga tidak menimbulkan perselisihan antar warga. 


"Selamat hari raya Nyepi kepada seluruh umat se-dharma yang merayakan. Mari kita laksanakan rangkaian catur brata penyepian dengan khidmat. Dengan demikian, catur brata penyepian bisa kita jalani dengan tenang, aman serta damai dalam hati dan jiwa kita masing-masing. Semoga kita selalu diberikan pikiran dan hati yang jernih untuk mewujudkan kedamaian di dunia ini," imbuh Sanjaya

Rabu, 26 Maret 2025

Bupati Sanjaya Dukung Peresmian Bale Sabha Adhyaksa di 133 Desa Tabanan


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan

Bali Kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri kunjungan kerja Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. I Ketut Sumedana, S.H., M.H., dalam rangka peresmian Bale Sabha Adhyaksa di 133 Desa di Kabupaten Tabanan. Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Rabu (26/3), ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, serta jajaran Forkopimda Bali dan pejabat daerah serta undangan terkait lainnya. 


Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ketut Sumedana, dalam arahannya saat itu menegaskan, bahwa program ini berakar dari konsep restorative justice yang ia tuangkan dalam bukunya pada tahun 2018. “Kehadiran saya di sini adalah untuk program desa. Konsep Bale Restorative Justice berawal dari buku yang saya tulis pada tahun 2018, yaitu balai mediasi dalam perkembangan hukum desa,” jelasnya.


Sumedana memaparkan tiga aspek utama dalam program ini. “Pertama, kita mendampingi masyarakat desa dan aparatur desa dalam pembangunan agar tidak ada kebocoran anggaran. Kedua, kita masuk ke desa-desa untuk melakukan penyuluhan hukum agar masyarakat melek hukum. Ketiga, kita membangun Bale Sabha Adhyaksa untuk penyelesaian konflik di desa agar tercipta harmoni, damai, dan sejahtera,” tuturnya. 


Sementara dalam sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, serta instansi vertikal dan pemerintah pusat. “Tujuannya agar Bali dibangun secara utuh secara bersama-sama bersinergi dengan provinsi, kabupaten, kota se-Bali juga dengan instansi vertikalnya dan pemerintahan pusat yang ada di Bali,” ujarnya.


Gubernur Koster juga mengapresiasi langkah progresif yang diambil oleh Kejaksaan Tinggi Bali melalui program Jaksa Masuk Desa dan Jaksa Bina Desa. “Langkah ini akan mengurangi masalah-masalah hukum yang berpotensi di desa. Jadi, sebagai Gubernur, mewakili masyarakat dan Pemerintah Provinsi Bali, matur suksema kepada Bapak Kajati Bali. Semoga program yang sangat baik ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tambahnya.


Selaku Bupati Tabanan, Sanjaya, menyambut baik peresmian Bale Sabha Adhyaksa sebagai kelanjutan dari program Griya Restorative Justice yang telah diresmikan sebelumnya. “Masih segar dalam ingatan kami, pada tanggal 1 November 2023 yang lalu, Kajati Bali telah meresmikan Griya Restorative Justice di sepuluh kecamatan. Selaku kepala daerah, kami menyambut dengan antusias dan memerintahkan kepada jajaran serta para camat untuk berkolaborasi dalam pembentukan Griya Restorative Justice,” ungkapnya.


Dalam kesempatan ini, Bupati Sanjaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pemanfaatan Bale Sabha Adhyaksa sebagai sarana penyelesaian konflik secara damai. “Saya mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk bersama-sama mendukung pemanfaatannya. Peran tokoh adat, tokoh masyarakat, dan aparatur desa sangatlah penting dalam menyelesaikan permasalahan tanpa harus menempuh proses pidana yang justru dapat merugikan semua pihak,” katanya.


Dengan diresmikannya Bale Sabha Adhyaksa di seluruh desa di Tabanan, diharapkan masyarakat semakin sadar hukum dan berperan aktif dalam menjaga ketertiban serta menghindari tindak pidana. “Melalui konsep keadilan restoratif ini, diharapkan kehidupan harmonis dapat pulih kembali. Semoga Bale Sabha Adhyaksa menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya tindak pidana,” tutup Bupati Sanjaya. 

PENGGUNAAN TUMBLER BAMBU SDN 2 JUNGUTAN DIAPRESIASI TURIS ASING

 


Laporan reporter: Tim Lpt Karangasem 


Bali Kini - Penggunaan tumbler (wadah minuman) dari bahan bambu yang dikenalkan oleh anak-anak SDN 2 Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem mendapat apresiasi dari seorang turis warga negara asing asal Amerika San Pransisco, namanya Simon Senter. 

Simon yang berprofesi guru di negaranya menggunakan Tumbler Bambu (TB) buatan siswa SDN 2 Jungutan saat dirinya sedang melakukan trekking di  Bukit Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (2/3/2025) lalu. 


TB digunakan Simon diperolehnya dari seorang pemandu trekking yang juga Kepala SDN 2 Jungutan, I Wayan Dresti Yasa, S. Pd., Gr. 

Penuturan I Wayan Dresti Yasa kepada penulis, turis asing Simon Senter penghobi trekking sangat mengapresiasi penggunaan TB dapat menekan penggunaan kemasan sekali pakai dan lebih sehat, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat jika penggunaan TB berkembang sangat masif. 


Awal penggunaan TB oleh anak-anak SDN 2 Jungutan seperti dijelaskan oleh sang kepala sekolah. 

Diawali dari surat edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali tentang pembatasan penggunaan bahan plastik. Dirinya berinisiatif manfaatkan sumberdaya alam dari masyarakat lokal di Dusun Kubu Pangi, Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, mengingat Desa Jungutan yang dikenal potensi pohon bambu sangat besar. 


Lanjut Dresti Yasa, berat biayanya jika anak-anak siswa membeli wadah minuman tumbler yang dijual di pasaran, akhirnya tercetus ide tumbler bahan bambu. 


Dikatakan Dresti Yasa, orang tua siswa sangat menyambut baik gagasan sekolah penggunaan TB, dan dibuatkan olah orangtuanya.


Yang pertama kali  membawa TB ke sekolah, Ni Kadek Setiawati siswa kelas VI. Kemudian hari-hari berikutnya diikuti oleh teman-teman lainnya 

Penggunaan serentak  TB oleh semua siswa dilounching tanggal 25 Pebruari 2025 lalu. 


Ukuran tumbler panjang 20-25 cm dilengakapi penutup dari bambu sekaligus sebagai gelas minumnya. 


Semua siswa 134 orang membawa TB, sebelumnya siswa membeli minuman di sekolah dalam keamanan plastik. 


"Saya terus merancang bagaimana TB tampilannya cantik, seni dan higienis agar menarik bagi pemakainya. Bambu diisi gambar dan tali tentengan, " Katanya Dresti Yasa.


Agar TB tetap higienis, dirinya mengedukasi anak didiknya agar rajin bersihkan TB dan dikeringkan. 


Pihaknya juga sudah mendapat pesanan dari pihak beberapa perorangan dibuatkan TB buatan SDN 2 Jungutan. 


Komitmen semua guru dan anak-anak siswa SDN 2 Jungutan dalam pencegahan kerusakan lingkungan dari sampah dengan menggunakan alat makan minum berbahan organik, mengurangi membeli snack dan makanan ringan dari pembungkus bahan plastik.


Juga pihaknya selalu berkoordinasi dengan Asobsi (Asosiasi Bank Sampah Indonesia) Kabupaten Karangasem untuk memanfaatkan sampah menjadi berkah

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved