-->

Jumat, 25 April 2025

Wali Kota Jaya Negara Terima Penghargaan Prestasi Tingkat Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi

 


Ket foto : Pemkot Denpasar kembali raih Penghargaan Tingkat Nasional Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi pada Peringatan HUT Otonomi Daerah ke-29 Tahun 2025 di BSCC Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4).

Laporan Reporter : Esa 

Balikpapan, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar kembali sukses meraih penghargaan di tingkat nasional. Kali ini, ibukota Provinsi Bali ini sukses meraih Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara pada Peringatan HUT Otonomi Daerah ke-29 Tahun 2025 di BSCC Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4). 


Penghargaan ini diberikan atas prestasi Kota Denpasar yang menjadi terbaik kedua nasional tingkat kota sebagai Daerah Peraih Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan skor 3,7751 dan Status Kinerja Tinggi berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2024.


Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya menekankan bahwa perbaikan tata pelayanan publik harus menjadi tujuan utama. Dimana, Pemerintah Daerah harus dekat dengan masyarakat dan ikut merasakan keresahan yang dirasakan oleh masyarakatnya. Sehingga mampu mewujudkan kedaulatan daerah dan kesejahteraan seluruh masyarakat. 


"Sinergi pusat dan daerah merupakan keharusan untuk mencapai cita-cita bangsa sebagaimana telah dituangkan dalam konstitusi. Sebagai upaya penguatan komitmen dan mengharmoniskan langkah bersama, maka pada Peringatan Hari Otda ke-29 tahun 2025 diangkat tema Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045," katanya.


Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Presiden RI Prabowo Subianto tentang kesatuan visi, Bima Arya mengatakan bahwa arah kebijakan strategis serta langkah implementasi yang sinkron dan berkelanjutan di setiap tingkatan pemerintahan menjadi salah satu kekuatan utama Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan besar menuju Indonesia Emas. 


Dikatakannya, hal-hal strategis yang yang perlu menjadi perhatian utama di pusat maupun di daerah diantaranya mewujudkan swasembada pangan, mewujudkan swasembada energi, pengelolaan sumber daya air, mewujudkan pemerintahan transparan, akuntabel, bebas korupsi, mengembangkan kewirausahaan yang membuka lapangan pekerjaan, peningkatan akses kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan merata, dan reformasi birokrasi. 


Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan bahwasanya penting bagi pemerintah daerah untuk tidak hanya menjadi pelaksana tetapi harus menjadi mitra aktif dalam merancang kebijakan yang relevan dengan kondisi dan potensi lokal. Upaya peningkatan kapasitas daerah menjadi prioritas dengan memberikan atensi pada penguatan SDM, Peningkatan kapasitas keuangan dan penguatan kelembagaan. 


"Semoga semangat otonomi daerah senantiasa menjadi motor penggerak bagi terwujudnya pemerintahan yang baik, pelayanan publik yang lebih prima, dan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata di seluruh pelosok nusantara," ujar Bima Arya Sugiarto.


Sementara, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diraih Pemkot Denpasar. Jaya Negara juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pemangku kebijakan dan seluruh masyarakat yang telah mendukung program pembangunan di Kota Denpasar.


“Kami menyadari program pembangunan yang telah dijalankan masih memiliki  ruang untuk lebih dioptimalkan, sehingga menjadi evaluasi kami untuk terus berbenah. Capaian ini akan kami jadikan motivasi untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.

Pemerintah Kota Denpasar Bangun 5 Gedung Sekolah Baru di Tahun 2025.


 Ket foto : Pembangunan Gedung Sekolah di wilayah Kota Denpasar. 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Denpasar melakukan pembangunan 5 gedung sekolah baru di tahun 2025. Pembangunan ini bertujuan untuk memajukan pendidikan di Kota Denpasar dan mewujudkan pendidikan berkualitas sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.


Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dikonfirmasi Jumat (25/4), mengatakan bahwa pembangunan ini merupakan komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota Denpasar.


"Kami akan terus meningkatkan infrastruktur pendidikan di Kota Denpasar, sehingga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi siswa-siswi dalam belajar. Kami percaya bahwa pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berprestasi," ujarnya. 


Dikatakannya, adapun Pembangunan 5 gedung sekolah baru tersebut meliputi Pembangunan Gedung Lantai III SDN 14 Padangsambian, Pembangunan Gedung SMPN 16 Denpasar, Pembangunan Gedung Lantai III SDN 1 Sesetan, PPembangunan Gedung Lantai III SDN 6 Panjer dan Pembangunan Gedung SMPN 17 Denpasar. Adapun seluruh pembangunan gedung sekolah baru ini menggunakan anggaran sebesar Rp 84,6 miliar. 


"Pembangunan gedung sekolah baru ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Denpasar. Kami berharap dengan adanya gedung sekolah yang lebih baik, siswa-siswi dapat belajar dengan lebih nyaman dan efektif," ungkap Wiratama.


Dengan adanya pembangunan gedung sekolah baru ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kenyamanan bagi siswa-siswi di Kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mewujudkan visi kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar maju.


"Kami juga berharap dengan adanya pembangunan ini, dapat meningkatkan semangat belajar siswa-siswi dan meningkatkan prestasi akademik mereka. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Denpasar," tambah Wiratama.

Senin, 21 April 2025

Minggu, 20 April 2025

Tohlangkir Muay Thai Undang Masyarakat Saksikan KRFF 2025, Aksi Seru Para Petarung Siap Menggelegar di GOR Gunung Agung!


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Tohlangkir Muay Thai yang bermarkas di Jalur 11, Jalan Veteran, Karangasem, mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan menyaksikan gelaran akbar Karangasem Ring of Fire Fight (KRFF) yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 26 April 2025, bertempat di GOR Gunung Agung. Gate akan dimulai dari pukul 08.00 WITA.


Event ini akan menjadi panggung bagi para petarung Muay Thai Karangasem, termasuk atletyang telah memenangkan pertarungan di Makassar Fight Event, yang turut ambil bagian sebagai salah satu peserta. Pertarungan sengit dan atraksi bela diri spektakuler dipastikan akan menghibur dan membakar semangat para penonton.


Sebagai bentuk promosi sekaligus pemanasan menjelang KRFF, sejumlah atlet Muay Thai dai Tohlangkir Muay Thai dari tampil dalam Car Free Day (CFD) pada Minggu, 20 April 2025. Aksi mereka sukses menyedot perhatian masyarakat Karangasem yang tampak antusias dan memberikan apresiasi hangat. Pertunjukan ini diharapkan mampu meningkatkan minat dan partisipasi warga untuk datang menyaksikan KRFF secara langsung.


"Tohlangkir Muay Thai sendiri telah mempersiapkan para atlet terbaiknya untuk bertanding tidak hanya di KRFF, tetapi juga dalam ajang kejuaraan Muay Thai tingkat Porjar yang akan digelar pada bulan Mei 2025 mendatang," Tandas Coach Ariawan. Persiapan intensif terus dilakukan demi membawa nama Karangasem ke level yang lebih tinggi di dunia olahraga bela diri.


KRFF 2025 menjadi momen penting untuk memperkenalkan Muay Thai sebagai olahraga yang tidak hanya penuh teknik dan kekuatan, tetapi juga membentuk kedisiplinan dan karakter para atlet. 


Catat Tanggalnya!

Karangasem Ring of Fire Fight (KRFF)

Sabtu, 26 April 2025

GOR Gunung Agung, Karangasem

Open gate: 08.00 WITA. 

Ketua DPRD Karangasem Ucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan



Laporan tim: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, I Wayan Suastika, ST, menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada seluruh umat Hindu di Bali dan seluruh Nusantara.


Pada tahun 2025, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 23 April, sedangkan Hari Raya Kuningan dirayakan 10 hari setelahnya, yakni pada Sabtu, 3 Mei 2025.


"Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan hari suci yang sangat penting bagi umat Hindu, sebagai peringatan terciptanya alam semesta beserta isinya, serta sebagai simbol kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan)," ujar Suastika.


Ia menambahkan bahwa pada hari suci tersebut, umat Hindu, khususnya di Bali, melaksanakan persembahyangan secara serentak kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa beserta seluruh manifestasi-Nya, sebagai wujud syukur dan bhakti atas anugerah, rahmat, dan keselamatan yang telah diberikan.


Melalui momen suci ini, Suastika mewakili segenap Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Karangasem turut mendoakan agar seluruh umat Hindu senantiasa diberikan kerahayuan (kedamaian dan keselamatan).


“Om Ano Bhadrah Krattawoyantu Wistawah – Rahajeng Rahina Galungan lan Kuningan, dumogi sareng sami manggih kerahayuan,” tutupnya.

Sabtu, 19 April 2025

Jembrana fokuskan dana PHR Tiga Kabupaten untuk infrastruktur

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini – Enam kabupaten di Bali, termasuk Kabupaten Jembrana, resmi menandatangani Naskah Kesepakatan Bersama untuk mendukung percepatan pembangunan proyek strategis provinsi. Penandatanganan ini berlangsung di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jumat (18/4), dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan didampingi Wakil Gubernur, I Nyoman Giri Prasta.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut hadir dan menandatangani langsung naskah tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tiga daerah di Bali, yakni Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar, yang secara resmi mulai hari ini memberikan minimal 10 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) kepada enam kabupaten/kota lainnya di Bali, termasuk Kabupaten Jembrana.


Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebagai wujud nyata semangat kebersamaan dan pemerataan pembangunan antardaerah di Bali.

"Suksma kepada Kabupaten Badung, Denpasar, dan Gianyar atas dukungan dan kepeduliannya. Ini adalah langkah konkret untuk memperkuat solidaritas antardaerah,"ujar Bupati Kembang


Kesepakatan ini mencakup pemberian Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing kabupaten, yang akan dialokasikan untuk mendanai proyek strategis provinsi, pembangunan infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana, serta pengembangan objek wisata unggulan.


Sebanyak 50 persen dari dana BKK akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur strategis dan prioritas di masing-masing kabupaten/kota. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Bali.


Menurut Gubernur Koster, BKK ini dibiayai dari alokasi 10 persen Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) dari sektor jasa perhotelan dan makanan/minuman yang berasal dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar.  Dana tersebut disalurkan kepada enam kabupaten penerima, termasuk Jembrana.

“Mekanisme BKK ini telah diatur dalam Peraturan Gubernur. Dana tersebut diprioritaskan untuk mendukung program strategis provinsi, khususnya pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan utama di berbagai wilayah,” ujar Koster.


Penandatanganan naskah ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antarwilayah demi Bali yang lebih maju, merata, dan berkelanjutan. 

Gelas Kertas Jadi Paradoks Dalam Euforia Hijau


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini - Penggunaan gelas kertas menjadi paradoks  ditengah meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, sebagai alternatif populer untuk menggantikan plastik sekali pakai. Setiap hari, jutaan orang beralih ke gelas kertas, yang dianggap sebagai simbol gerakan "euforia hijau". Namun, di balik popularitasnya, terdapat paradoks yang perlu dicermati lebih dalam.


Akademisi Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi, Universitas Warmadewa, I Nengah Muliarta mengungkapkan gelas kertas sering dipandang sebagai solusi ramah lingkungan, menawarkan harapan untuk mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan. "Konsumen berbondong-bondong beralih dari gelas plastik ke gelas kertas, percaya bahwa langkah kecil ini akan membuat perbedaan besar," kata Muliarta saat ditemui di Denpasar pada Sabtu (19/4/2025). 


Muliarta menjelaskan bahwa meskipun gelas kertas terbuat dari bahan yang dapat terurai, proses produksinya memerlukan bahan baku signifikan, termasuk kayu, air, dan energi. Proses pembuatan yang intensif ini mengurangi sumber daya alam dan berkontribusi pada deforestasi, Banyak gelas kertas juga dilapisi dengan polimer plastik untuk menjaga ketahanan dan mencegah kebocoran, yang membuatnya sulit untuk didaur ulang. 


Muliarta menyebutkan sebuah penelitian berjudul “Microplastics and other harmful substances released from disposable paper cups into hot water” yang dipublikasikan pada jurnal Journal of Hazardous Materials tahun 2021 menyebutkan bahwa  gelas kertas sekali pakai dengan film hidrofobik yang terbuat dari plastik (polietilen) atau kopolimer dapat melepaskan mikroplastik, ion, dan logam berat ke dalam air panas, yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Hasil penelitian lainnya dilakukan yang ditulis dalam artikel berjudul “Nanoplastics from disposable paper cups and microwavable food containers” dan dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials tahun 2024 mengungkapkan bahwa gelas kertas sekali pakai berlapis low-density polyethylene (LDPE) melepaskan hingga 26 kali lebih banyak nanoplastik daripada gelas yang dilapisi polylactic acid (PLA). 


Temuan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah euforia hijau yang diharapkan justru menciptakan lebih banyak limbah daripada yang ingin dikurangi. Penggunaan gelas kertas yang berlebihan dapat mengaburkan tujuan awal pengurangan sampah plastik.


Muliarta juga menyoroti perilaku konsumen yang sering kali merasa bahwa penggunaan gelas kertas adalah tindakan sepenuhnya ramah lingkungan. "Euforia hijau ini menciptakan ilusi bahwa kita dapat menggunakan gelas kertas secara berlebihan tanpa dampak negatif," jelasnya. 


Guna mencapai keberlanjutan yang sejati, diperlukan inovasi dalam teknologi daur ulang dan peningkatan kesadaran tentang praktik keberlanjutan. Masyarakat perlu dididik tentang dampak lingkungan dari semua jenis kemasan. Selain itu, Muliarta merekomendasikan penggunaan gelas yang dapat digunakan kembali, seperti gelas stainless steel atau kaca, yang menawarkan solusi lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.


Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendorong perubahan melalui kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Penerapan pajak pada produk sekali pakai dan insentif bagi perusahaan yang menggunakan kemasan ramah lingkungan dapat menciptakan permintaan yang lebih tinggi untuk produk yang lebih berkelanjutan.


Paradoks gelas kertas ini mengingatkan bahwa mencari solusi untuk masalah lingkungan memerlukan kehati-hatian agar tidak terjebak dalam euforia yang menyesatkan. Euforia hijau bukan sekadar tren, tetapi panggilan untuk bertindak secara bijaksana. Memahami kompleksitas yang ada memungkinkan langkah-langkah lebih efektif dalam melindungi planet.


“Dengan langkah-langkah yang tepat dan kesadaran yang lebih besar, masa depan lingkungan dapat lebih berkelanjutan, memastikan bahwa kita tidak hanya beralih dari satu masalah ke masalah lainnya” paparnya.

Rabu, 16 April 2025

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede serta jajaran Pemkot Denpasar saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar. 


Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar tampak ngayah mesolah topeng wali. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.  


Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Agung Besakih untuk ngaturang bhakti sejak Puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Renteng, Wayang Lemah dan Topeng Wali. Merdu suara tetabuhan Gong Gede, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Talikup, Griya Kawolubiau Muncan. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. 


"Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa," jelasnya


Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Dimana, rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus terus dipupuk agar yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta. 


"Melalui Bhakti Penganyar ini diharapkan mampu memberikan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya," imbuhnya


Untuk diketahui, rangkaian untuk pelaksanaan upacara Ida Batara Turun Kabeh, berlangsung selama 21 hari. Untuk puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh jatuh pada Purnama Sasih Kedasa pada 12 April lalu. Setelahnya, pada tanggal 13 April sampai dengan 2 Mei dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan juga dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Untuk panyineban karya akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025.

1 WIKITHON PARTISIPASI PUBLIK-WISYA WISATA


Denpasar, Bali Kini
- Setelah sukses menyelenggarakan Lomba Wikithon Partisipasi Publik: Bali Lestari dan merumuskan hasilnya menjadi policy brief (risalah kebijakan) melalui Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki kembali mempertemukan pemuda dengan stakeholder untuk berpartisipasi dalam isu publik melalui Dialog Kebijakan #1 Wikithon Wisya Wisata, (15/4). Pada Wikithon Bali Lestari sebelumnya, dua sesi Dialog Kebijakan yang digelar BASAbali Wiki berhasil mengangkat karya pemenang Wikithon Bali Lestari menjadi policy brief yang disusun bersama pemuda, pemerintah, praktisi, akademisi, dan komunitas lingkungan. Policy brief tersebut menjadi dasar pembuatan Pangeling-eling Panca Pamahayu Pura di Pura Ulun Danu Batur serta Pangeling-eling Catur Pamahayu Pura di Desa Kubutambahan dan Pura Agung Besakih. Implementasi ini selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2025 tentang Tatanan bagi Pamedek/Pengunjung saat Memasuki dan Berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih selama Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Selain itu, BASAbali Wiki juga berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih “Malasti Resik” yang dilaksanakan bertepatan dengan prosesi malasti dalam rangkaian upacara IBTK 2025 di Pura Agung Besakih sebagai bentuk nyata kolaborasi antar generasi dan institusi. 

Tidak berhenti pada isu lingkungan, BASAbali Wiki sebagai organisasi yang bertujuan memperkuat peran pemuda dalam menyikapi isu publik melalui platform digital berbahasa Bali, kembali menggugah kesadaran publik melalui Lomba Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata yang berfokus pada isu pariwisata di Bali. Kompetisi ini berlangsung pada 18 Februari–21 Maret 2025 dengan mengajak pemuda untuk menyampaikan gagasannya melalui pendapat singkat berbahasa Bali dan infografis yang menjawab tantangan “Bagaimana cara mendetoksifikasi racun pariwisata di Bali?”. Sebanyak 306 karya Wikithon berhasil diunggah pada laman basabaliwiki.org dengan peserta dari kalangan SMA/SMK/Sederajat, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Karya-karya tersebut dinilai oleh 3 dewan juri ternama dan pakar dalam bidang pariwisata, yakni Tjokorda Bagus Pemayun (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali), Ni Luh Djelantik (DPD RI Dapil Bali), dan Putu Diah Sastri Pitanatri (Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali). Sebagai bagian dari rangkaian Lomba Wikithon Wisya Wisata, BASAbali Wiki juga menyelenggarakan webinar daring berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali serta lokakarya ke sekolah dan komunitas pemuda di daerah Denpasar, Badung, dan Gianyar, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam pemahaman dan empati isu, penulisan persuasif, desain grafis, dan literasi digital. 

Director of Program & Engagement BASAbali Wiki, K. L. Herdayatamma menyatakan bahwa “Wikithon ini bukan hanya menjadi kompetisi biasa yang berhenti pada level gagasan, tetapi juga mendorong sampai ke level implementasi.” Melalui Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki mempertemukan pemuda dengan para pemangku kepentingan untuk menyampaikan gagasan mereka secara langsung. Proses ini memberikan ruang bagi peserta muda untuk mendapatkan masukan berharga dari berbagai perspektif, mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi, hingga komunitas, sehingga gagasan yang mereka hasilkan dapat dipertajam, dikonkretkan, dan siap untuk diimplementasikan secara nyata. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Bahasa Provinsi Bali ini, mengundang 60 peserta dari pemuda dan stakeholder terkait seperti pemerintah, pelaku pariwisata, akademisi, media, dan komunitas untuk membahas isu pariwisata Bali secara setara, terbuka, dan kolaboratif. Para peserta dialog dibagi menjadi 4 pos yang membahas tema berdasarkan hasil pemetaan potensi implementasi karya pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. Melalui dialog ini, peserta bersama-sama mengembangkan solusi inovatif terhadap isu pariwisata Bali dan membuka ruang diskusi yang konstruktif dan aman. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun konsensus di antara pemangku kepentingan, mendukung kebijakan yang akan diimplementasikan, dan memberi kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitas dalam perumusan kebijakan publik.

Kegiatan Dialog Kebijakan ini dihadiri oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Balai Bahasa Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, Akademisi Poltekpar Bali dan UHN IGB Sugriwa Denpasar, Kasi Kes. Sos Kelurahan Ubud, Bendesa Desa Adat Canggu, Penyarikan Desa Adat Sanur, Manggala Utama Pasikian Yowana Bali, Forkom Desa Wisata, Praktisi pariwisata dari Finns Beach Club dan Manajemen Monkey Forest Ubud, Dewan Juri Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata, Duta Bahasa Provinsi Bali, Jegeg Bagus Bali, Duta Pariwisata Provinsi Bali, Media Harian Nusa Bali, guru-guru dari SMAN 4 Denpasar, SMKN 5 Negara, SMKN 1 Manggis, SMAN 2 Sukawati, dan SMAN 1 Bebandem, Yowana Abhinaya BASAbali Wiki, serta seluruh pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. 

Pada Dialog Kebijakan ini, para peserta merumuskan berbagai rekomendasi aksi yang berfokus pada pemerataan dan pengelolaan pariwisata Bali secara lebih berkelanjutan. Beberapa di antaranya adalah pemetaan, pembaruan, dan pelengkapan informasi destinasi wisata yang belum populer melalui kolaborasi antara pemuda, BASAbali Wiki, dan UPT SPBE Diskominfo Provinsi Bali selaku pengelola lovebali.baliprov.go.id, serta kerja sama dengan Perumda Kerthi Bali Sejahtera untuk mendukung pariwisata digital berbasis budaya. Selain itu, peserta juga mengusulkan edukasi publik melalui media sosial, penyusunan kartu panduan do’s and don’ts bagi wisatawan, serta advokasi kepada pemangku kebijakan. Upaya promosi destinasi wisata alternatif seperti Alas Utama Medewi dan Lembu Putih Desa Taro yang akan dimulai dengan pelatihan kapasitas SDM lokal. Rekomendasi lainnya mencakup sosialisasi dan pelatihan terkait pengelolaan kelompok sadar wisata (pokdarwis), pembuatan video promosi, hingga podcast tentang desa wisata seperti Desa Kendran Gianyar, sebagai bentuk kampanye kreatif dari generasi muda. 

Usai menggelar Dialog Kebijakan, BASAbali Wiki memberikan penghargaan kepada para pemenang Wikithon Partisipasi Publik-Wisya Wisata. Lomba kategori Pendapat Singkat Berbahasa Bali tingkat SMA/SMK se-Bali diraih oleh Cokordaa dari SMAN 4 Denpasar sebagai juara satu, Marsyayunda5 dari SMAN 1 Bebandem sebagai juara dua, dan Malqikadek dari SMAN 2 Sukawati sebagai juara tiga. Lomba kategori Pendapat Singkat Berbahasa Bali tingkat Mahasiswa dan Umum  diraih oleh AyuIntan dari Universitas Dhyana Pura yang berhasil meraih juara satu dan Rendrayahya32 dari Takalar Sulawesi Selatan sebagai juara dua. Lomba kategori Infografis Berbahasa Bali dimenangkan oleh WindiPutri dari FKMGMP Bahasa Bali, Premasanthi87 dari SMKN 5 Negara sebagai juara kedua, dan Baskara dari Yowana Desa Adat Canggu sebagai juara ketiga. Kategori Juara Favorit dengan jumlah vote sebanyak 166 diraih oleh Niputri8527 dari SMKN 1 Manggis. 

Kepala Sub Bagian Umum Balai Bahasa Provinsi Bali, I Nyoman Sutrisna, S.S., M.Hum., mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung program BASAbali Wiki dalam melestarikan bahasa, sastra, dan budaya Bali serta program partisipasi publik yang melibatkan pemuda, pemerintah, dan stakeholder terkait. Program & Engagement Director BASAbali Wiki, K. L. Herdayatamma menegaskan bahwa, Dialog Kebijakan #1 ini mengusung pendekatan diskusi setara (egalitarian discussion), yaitu metode dialog yang menempatkan semua peserta tanpa memandang latar belakang, usia, jabatan, atau status sosial, sebagai mitra sejajar dalam proses pertukaran gagasan dan pengambilan keputusan. Melalui pendekatan ini, peserta dialog diharapkan terus berkomitmen untuk terlibat aktif, merasa memiliki atas solusi yang dirumuskan bersama, dan bersama-sama mengawal implementasinya dengan para pemangku kepentingan. Policy brief sebagai jembatan antara kajian ilmiah dan pengambilan kebijakan publik. Risalah ini akan memuat sejumlah opsi bagi para pengambil keputusan untuk menanggapi isu overtourism di Bali secara kontekstual dan intervensional. Dialog Kebijakan #1 menjadi langkah awal yang akan dilanjutkan ke Dialog Kebijakan #2 guna menyempurnakan dan mencapai konsensus terhadap policy brief sebelum diimplementasikan secara kolaboratif oleh semua pihak.*








Selasa, 15 April 2025

Lomba Balita Sehat Untuk Hari Kartini


Laporan Reporter : Jro Ari 

Denpasar , Bali Kini - Desa Sumerta Kelod Denpasar Timur dalam menyambut peringatan hari Kartini, menggelar lomba Balita  Sehat. Dengan mengambil tempat di kantor desa, Selasa (15/4) diikuti 10 Banjar dengan masing banjar 2 peserta balita.


Di sela kegiatan berlangsung, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, mengapresiasi kegiatan ini dan mengatakan setiap orang tua pasti menginginkan anak yang sehat dan cerdas. Tentunya hal ini tidak mudah dicapai tanpa upaya dan pengasuhan yang benar sejak anak masih di dalam kandungan. 

Pola pengasuhan dan pemantauan pertumbuhan serta perkembangan sangat diperlukan bagi anak terutama di dua tahun pertama kehidupannya," kata Ny. Antari Jaya Negara.

Sementara itu, Perbekel Desa Sumerta Kelod, Gusti Ketut Anom Suardana menjelaskan, perlombaan ini diikuti oleh 20 balita, yang berasal dari 10 Banjar di lingkungan Desa Sumerta Kelod. Adapun kategori terbagi menjadi dua yakni, Kategori A 6-20 bulan dan Kategori B 24-50 bulan.

Kriteria penilaian sendiri meliputi penilaian fisik, seperti berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan gigi, status Ibu apakah menggunakan kontrasepsi KB atau tidak, dan juga kesejahteraan orang tua termasuk didalamnya latarbelakang pendidikan orang tua.

Senin, 14 April 2025

Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung Warga Desa Bukit

 


Harmoni Umat Hindu dan Muslim Sembahkan Hasil Bumi Sebagai Rasa Syukur

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini– Warga Desa Bukit, Karangasem, kembali melaksanakan tradisi turun-temurun Sarining Taun Nyegara Gunung, Senin (14/5/2025), sebuah upacara tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi. Tradisi ini menjadi simbol kerukunan umat Hindu dan Muslim. Mereka bersama-sama membawa Pajegan / Pajegan Wale ke segara (laut), sebelum berpisah untuk bersembahyang di tempat masing-masing.


Umat Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Linggayoni, sementara warga Muslim berziarah ke Makam Datuk Mas Pakel atau dikenal juga sebagai Sunan Mumbul, yang merupakan leluhur/ cikal bakal adanya warga Muslim di Desa bukit, Karangasem. Mereka berjalan beriringan menuju laut, membawa pajegan berisi hasil panen desa seperti rambutan dan durian, mengenakan pakaian adat masing-masing.


Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana, mengatakan bahwa upacara tahun ini menjadi momen membangkitkan kembali tradisi Sarining Taun yang sempat tidak terlaksana. “Kami dari pemerintahan desa memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan upacara ini. Dengan menghadirkan Sarining Taun, kami berharap bisa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.Pajegan Wale juga dibawa oleh warga Muslim Saren Jawa / Sasak Jawa sebagai bentuk syukur yang ditujukan ke makam leluhur.


Upacara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya I Gusti Bagus Subagiarta (Ode) dan I Gusti Ayu Mas Sumantri selaku mantan Bupati yang juga mewakili Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata.


Tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Karangasem, Ode, memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan tradisi ini. “Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat Desa Bukit kepada leluhur, dengan menghaturkan hasil bumi. Mudah-mudahan melalui upacara ini, rasa toleransi antarumat beragama di Desa Bukit menjadi spirit keharmonisan yang bisa disebarkan ke seluruh Bali,” ungkapnya.


Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung merupakan warisan perintah dari Raja Karangasem di masa lalu, sebagai simbol keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Desa Bukit. Semangat toleransi dan kebersamaan ini terus dijaga hingga kini, menjadi contoh nyata persaudaraan lintas agama di Bali. 

Mas Sumatri dan Ode Hadiri Sarining Taun Nyegara Gunung: Tebar Bunga Di Makam Datuk Mas Pakel


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini -Warga Desa Bukit, Karangasem, kembali melaksanakan tradisi turun-temurun Sarining Taun Nyegara Gunung, Senin (14/5/2025), sebuah upacara tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi. Tradisi ini menjadi simbol kerukunan umat Hindu dan Muslim yang telah terjalin erat sejak zaman dahulu. Mereka bersama-sama membawa Pajegan / Pajegan Wale ke segara (laut), sebelum berpisah untuk bersembahyang di tempat masing-masing.


Dalam momentum yang penuh makna ini, dua tokoh masyarakat Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri dan I Gusti Bagus Subagiarta (Ode), juga berkesempatan ikut menebar bunga di Makam Datuk Mas Pakel (Sunan Mumbul), salah satu leluhur warga Muslim Desa Bukit. Keduanya menyampaikan rasa haru dan kebanggaan bisa menjadi bagian dari tradisi yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan persaudaraan tersebut.


“Tradisi ini tidak hanya mengingatkan kita pada akar sejarah dan budaya Desa Bukit, tetapi juga menjadi simbol kuat bagaimana umat beragama bisa hidup rukun dalam keberagaman. Saya merasa terhormat bisa ikut menebar bunga di makam Datuk Mas Pakel bersama saudara-saudara Muslim,” ujar Mas Sumantri, mantan Bupati Karangasem yang juga hadir mewakili Bupati Gusti Putu Parwata, Senin (14/4/2025). 


Umat Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Linggayoni, sementara warga Muslim melakukan ziarah ke makam leluhur. Mereka berjalan beriringan menuju laut, membawa pajegan berisi hasil panen desa seperti rambutan dan durian, mengenakan pakaian adat masing-masing sebagai bentuk penghormatan.


Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana, menyampaikan bahwa upacara tahun ini menjadi momen membangkitkan kembali tradisi Sarining Taun yang sempat terhenti. “Kami dari pemerintahan desa memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan upacara ini. Dengan menghadirkan Sarining Taun, kami berharap bisa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” jelasnya.


Pajegan Wale juga dibawa oleh warga Muslim Saren Jawa / Sasak Jawa sebagai bentuk syukur kepada leluhur yang dimakamkan di desa tersebut.


I Gusti Bagus Subagiarta (Ode), tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Karangasem, turut memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan tradisi ini. “Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat Desa Bukit kepada leluhur, dengan menghaturkan hasil bumi. Mudah-mudahan melalui upacara ini, rasa toleransi antarumat beragama di Desa Bukit menjadi spirit keharmonisan yang bisa disebarkan ke seluruh Bali,” ungkapnya.


Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung merupakan warisan perintah dari Raja Karangasem di masa lalu, sebagai simbol keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Desa Bukit. Semangat toleransi dan kebersamaan ini terus dijaga hingga kini, menjadi contoh nyata persaudaraan lintas agama di Bali.

Minggu, 13 April 2025

Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 Berlangsung Khidmat,

 


Gubernur Koster Pimpin Prosesi Dan Mundut Pralingga Ida Bhatara Lingsir

Laporan Reporter : Tim Lpt Karangasem 

Bali Kini - Rangkaian panjang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2025 mencapai puncaknya pada hari suci Purnama Sasih Kadasa, Sabtu (Saniscara Wage, Julungwangi) 12 April 2025. Ribuan umat Hindu memadati kawasan Penataran Pura Agung Besakih, Karangasem, sejak pagi hari untuk mengikuti Muspayang Bhakti yang menjadi pembuka dari puncak karya.


Gubernur Bali, Wayan Koster, tampak khusyuk memimpin langsung jalannya persembahyangan bersama para pemedek dan Krama pengempon. Momen sakral yang digelar setiap tahun ini merupakan wujud syukur kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa atas segala limpahan rahmat dan karunia. Sasih Kadasa dipercaya sebagai waktu yang paling utama untuk melaksanakan upacara Dewa Yadnya.


Usai Muspayang Bhakti, prosesi Nedunang Ida Bhatara Kabeh dilaksanakan dengan khidmat. Ida Bhatara yang sebelumnya distanakan di Bale Pesamuhan Agung diiringi menuju Bale Paselang. Gubernur Wayan Koster berkesempatan mundut (mengusung) Pralingga Ida Bhatara Lingsir, diikuti oleh para Kepala Daerah atau perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota se-Bali yang mundut Pralingga Ida Bhatara sesuai dengan amongan (tanggung jawab) masing-masing.


Lima Sulinggih memimpin jalannya Muspayang Bhakti karya, di antaranya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten, Ida Pedanda Suwabawa Karang Adnyana, Ida Pandita Dukuh, Ida Pandita Empu Pande, Ida Pandita Empu Ratu Pasek, serta Ida Dalem Semara Putra.


Dengan penuh semangat, khidmat dan ketulusan hati, Gubernur Koster mundut Pralingga Ida Bhatara dari awal hingga berakhir dalam prosesi Murwa Daksina, mengelilingi seluruh pelinggih suci di areal Penataran Pura Agung Besakih sebanyak tiga kali.


Setibanya di Bale Paselang, upakara Paselang dihaturkan dan dipuput oleh dua Sulinggih, yaitu Ida Pandita Empu Siwa Putra Dharma Dhaksa dan Ida Pedanda Gede Jelantik Darma Purwita Karang. Muspayang Bhakti Paselang kembali diikuti oleh Gubernur Bali beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, serta seluruh pemedek di depan Bale Paselang. Selanjutnya, Ida Bhatara Kabeh kembali distanakan di Bale Pesamuhan Agung.


Fenomena berbeda dibanding prosesi Nedunang Ida Bhatara Kabeh (9/4), yang diwarnai hujan gerimis. Dipercaya sebagai berkah dan dimaknai sebagai pembersihan energi negatif di jalur yang dilalui Ida Bhatara Kabeh menuju Bale Pesamuhan Agung. Sementara itu, saat puncak karya berlangsung, matahari bersinar terik, memberikan sinar, menerangi jalannya upacara, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar tanpa hambatan. Dan pula, panasnya matahari tidak mengurangi kekhusyukan dan semangat para pemedek untuk ngayah dan menghaturkan bakti, karena sinarnya tetap terasa lembut di tengah sejuknya udara pegunungan Desa Rendang.


Selain upakara utama, juga dilaksanakan upakara Pengemit lan Pengerajeg yang dipuput oleh Sulinggih Ida Rsi Sidhi Cita bersama Ida Pedanda Bukit Kemenuh, serta upakara Ambal-Ambal yang dipuput oleh Ida Rsi Bhujangga Wisnawa bersama Agni Wisesa Maheswara.


Jro Mangku Gusti Jana, Pemangku Pura Agung Besakih, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kelancaran seluruh rangkaian puncak Karya IBTK Tahun 2025. "Upacara besar ini rutin kita gelar setiap tahun sebagai wujud bakti dan syukur atas anugerah Ida Bhatara Hyang Parama Kawi yang melimpahkan amertha kehidupan. Prosesi tedun ke paselang dimaknai sebagai kehadiran Ida Bhatara memberikan berkat kepada alam beserta isinya. Selanjutnya, setiap hari akan dilaksanakan upakara penganyar secara bergiliran oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali," jelasnya.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Komjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata beserta Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, Bupati Klungkung Made Satria beserta Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf. Ida I Dewa Agung Hadisaputra, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta Ibu, Anggota DPRD Provinsi Bali Made Sumiati, Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, serta para Pimpinan Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali.


Usai mengikuti prosesi puncak Karya IBTK Tahun 2025, Gubernur Bali Wayan Koster berkesempatan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pura Pedharman Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas yang masih berlokasi di kawasan Pura Agung Besakih.


Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehormatan yang diberikan untuk turut serta dalam awal pembangunan Pura Pedharman tersebut. "Tidak ada yang lebih mulia dari niat dan tugas pratisentana untuk membangun linggih Pedharman guna memuliakan leluhurnya. Ini adalah wujud bakti sekaligus kewajiban. Kita telah dianugerahi kehidupan, rezeki, hingga jabatan, jangan sampai kita melupakan leluhur. Kita harus selalu ingat agar keturunan kita senantiasa diberkahi anugerah yang terbaik dan berkelanjutan," pungkas Gubernur Bali.

Resensi Novel "Hujan" Karya Tere Liye: Kisah Cinta, Kehilangan, dan Harapan di Tengah Bencana


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih 


Karangasem, Bali Kini - Novel Hujan karya Tere Liye, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada Januari 2016, merupakan salah satu karya fiksi populer berbahasa Indonesia yang berhasil meraih predikat best seller. Dengan latar futuristik dan sentuhan fiksi ilmiah, novel ini mengisahkan perjalanan emosional seorang gadis bernama Lail dalam menghadapi kehilangan, persahabatan, dan cinta di tengah bencana alam yang dahsyat.


Identitas Buku:

- Judul: Hujan

- Penulis: Tere Liye

- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

- Tahun Terbit: Januari 2016

- Jumlah Halaman: 320 halaman

- Genre: Fiksi Ilmiah 


Sinopsis:

Kisah dimulai dengan Lail, seorang gadis berusia 13 tahun yang kehilangan kedua orang tuanya akibat letusan gunung api purba yang dahsyat. Dalam situasi genting tersebut, Lail diselamatkan oleh Esok, seorang pemuda cerdas yang juga menjadi korban bencana. Mereka kemudian tinggal di pengungsian dan menjalin ikatan persahabatan yang erat. Namun, takdir memisahkan mereka ketika Esok diadopsi oleh wali kota dan Lail tinggal di panti sosial.


Seiring waktu, Esok terlibat dalam proyek ambisius untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana iklim yang semakin parah dengan membangun kapal luar angkasa. Sementara itu, Lail berjuang untuk menemukan makna hidupnya kembali dan belajar menerima kenyataan pahit yang harus dihadapinya.


Tema dan Pesan Moral:

Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti kehilangan, penerimaan, persahabatan, cinta, dan harapan. Melalui perjalanan Lail, pembaca diajak untuk memahami bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari proses penerimaan dan kebangkitan. Simbolisme hujan digunakan untuk menggambarkan kesedihan sekaligus harapan baru.


Karakter Utama:

- Lail: Gadis yang kuat dan penuh semangat dalam menghadapi kehilangan dan trauma.

- Esok: Pemuda cerdas dan visioner yang berperan penting dalam proyek penyelamatan umat manusia.

- Maryam: Sahabat Lail di panti sosial yang ceria dan setia.


Menurut salah seorang pembaca Asal Surabaya, Dzaki Pratama, keunggulan Novel ini yaitu alur cerita yang mengalir dan penuh emosi. Latarnya futuristik dengan teknologi canggih yang menarik. 


"Menurut saya bahasa yang digunakan juga ringan dan mudah dipahami. Kemudian ia menegaskan pesan moral yang mendalam tentang kehidupan dan harapan", tegasnya. 


Dzaki menyimpulkan novel Hujan adalah novel yang menyentuh hati dan menginspirasi pembaca untuk merenungi makna kehilangan dan pentingnya harapan dalam menghadapi kesulitan hidup. Dengan latar futuristik dan karakter yang kuat, Tere Liye berhasil menyampaikan pesan moral yang relevan dan menyentuh.

Sabtu, 12 April 2025

Bupati Bangli Resmikan Gedung Sentra IKM Bambu Di Desa Tiga


Laporan Reporter : Tim Lpt Bangli

Bali Kini - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar hadiri upacara Pemelaspasan dan Peresmian Gedung Sentra IKM Bambu yang berlokasi di Banjar Kayuambua,  Desa Tiga, Kecamatan Susut Bangli pada Sabtu, 12/04/2025. 

Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Koperasi UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli sekaligus Plt. Kepala Dinas Perindag, Kepala BKPAD, Camat Susut, Kepala Desa Tiga serta undangan terkait lain nya. 


Bupati Bangli mengatakan bahwa pembangunan Sentra IKM bambu  ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Bangli  untuk mendorong kemajuan ekonomi lokal melalui pengembangan potensi sumber daya  alam dan keterampilan masyarakat.


Bambu yang selama ini kita kenal sebagai salah satu dari produk unggulan dan merupakan bagian dari  budaya dan keseharian, kini memiliki nilai tambah tinggi jika dikelola dengan baik dan inovatif. Sentra ini tidak hanya  menjadi tempat produksi saja, tetapi juga sebagai pusat pelatihan, inovasi dan pemasaran produk produk bambu unggulan Kabupaten Bangli, ungkap Bupati dua periode tersebut.


Pihaknya berharap dengan keberadaan sentra ini, dapat menjadi  motor penggerak ekonomi, membuka lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan pelaku-pelaku usaha di bidang kerajinan bambu di Bangli. Kepada seluruh pihak yang sudah bekerja keras dalam proses pembangunan sentra ini, mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan Sedana Arta sampaikan apresiasi dan terimakasih setinggi tingginya semoga kolaborasi ini terus terjalin demi kemajuan bersama.

"Semoga dengan diresmikannya Gedung sentra IKM Bambu ini bisa menjadi tempat yang bermanfaat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat", imbuhnya.


Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya untuk para pelaku- pelaku usaha di bidang kerajinan bambu di kabupaten Bangli. Maka dipandang perlu pemerintah hadir didalamnya, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dengan membangun gedung sentra IKM Bambu beserta dengan mesin dan peralatannya. 

Sedana Arta juga meminta kepada pihak terkait agar memperhatikan dari segi  penguatan sumberdaya manusia baik dalam bentuk pelatihan-pelatihan maupun pendampingan-pendampingan, sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bersama dapat terwujud dengan baik.

Jumat, 11 April 2025

Wagub Giri Prasta Ajak WALUBI Sinergi Jaga dan Bangun Bali


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini  - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menghadiri acara pelantikan pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Provinsi Bali serta Rapat Kerja Daerah Masa Bhakti 2024-2029, di Hongkong Garden Restaurant, Kamis (10/4). 


Mengawali sambutannya, Wagub Giri Prasta menyebut pelantikan pengurus organisasi WALUBI Provinsi Bali sebagai momen yang sangat penting, tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga bagi kita semua yang ingin mewujudkan masyarakat Bali yang lebih damai, sejahtera, dan harmonis. 


Ditambahkannya, WALUBI terus berkembang dan menjadi organisasi yang tak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan sosial, budaya, dan lingkungan. WALUBI berperan sangat strategis untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama serta melestarikan nilai-nilai luhur ajaran Buddha yang sarat dengan kedamaian dan kebajikan. 


“Mari kita jaga kerukunan antar umat beragama dan intern umat, bersama-sama kita bersinergi, kita membangun Bali dan jaga Bali. Kita bangun komunikasi lintas agama yang harmonis,” imbuhnya. 


Kepada para  pengurus WALUBI yang baru dilantik, mantan Bupati Badung ini berharap melalui program-program yang dijalankan, WALUBI dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga kedamaian, keharmonisan, serta pelestarian lingkungan dan budaya Bali. 


Pelantikan Pengurus WALUBI Provinsi Bali turut dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Biro Pemkesra) Provinsi Bali, Ketut Sukra Negara, Ketua DPD WALUBI Bali, tokoh agama Buddha serta perwakilan PHDI Bali. Dalam kesempatan ini, Wagub Bali menyerahkan Punia pribadi sebesar Rp. 25 Juta yang diterima langsung oleh Ketua Panitia pelantikan pengurus WALUBI Provinsi Bali.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Sepakat Perubahan Perda Pungutan Wisatawan Asing


Laporan Reporter : Arnawa

Bali Kini - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali sepakat dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing Untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.


Anggota DPRD Provinsi Bali I Nyoman Suwirta saat membacakan Pandangan Umum Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali mengatakan format perubahan substansi dalam Raperda Pungutan Bagi Wisatawan Asing Untuk Pelindungan Kebudayaan Dan Lingkungan Alam Bali memang perlu dilakukan, dan pihaknya sepakat dengan perubahan substansi hukum tersebut.


"Sepanjang perubahan tersebut tidak menyimpang dari tujuan awal pembentukan Raperda, serta semangat perubahan hanya dilakukan dan dimaknai sebagai dasar hukum untuk menciptakan efektivitas pelaksanaan Pungutan bagi Wisatawan Asing secara transparan, partisipatif, dan selaras dengan semangat otonomi daerah Bali berkepribadian dalam kebudayaan," kata Suwirta dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali dengan agenda Pandangan Umum Fraksi DPRD Bali, di Denpasar, Selasa, 8 April 2025.


Pihaknya juga sepakat terhadap perubahan Raperda PWA sepanjang aspek formulasi perubahan tersebut mampu memperkuat kepastian hukum, menjaga harmonisasi, dan kesesuaian, serta menjamin keberlanjutan tujuan pembentukan Raperda. 


"Kami Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali memberikan catatan dalam porsi pengawasan secara holistik, bahwa setiap perubahan yang dilakukan tidak boleh membuka celah bagi penyimpangan teknis pelaksanaan pungutan, komersialisasi yang berlebihan, maupun penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan hasil pungutan, yang pada akhirnya dapat merugikan serta menjatuhkan citra dan marwah kearifan lokal Bali perspektif pandangan komunitas internasional," ujarnya.


Fraksi PDI Perjuangan pun menyatakan sependapat terkait format penambahan substansi kerjasama pungutan dengan mitra manfaat atau collecting agent untuk optimalisasi dan efektivitas teknis pelaksanaan pungutan yang mana hal tersebut menjadi salah tujuan utama dari kebijakan pungutan ini.


"Menurut hemat kami perlu kiranya diatur lebih lanjut mengenai kriteria dan syarat perseorangan yang dapat menjadi mitra manfaat atau collecting agent serta teknis pelaksanaan kerjasama, sehingga  perihal pengawasan pun ke depan dapat dilakukan secara lebih komprehensif," ujar Suwirta.


Hal ini, lanjut dia,  perlu menjadi pencermatan mengingat sekalipun format penyelenggaraan pungutan dirumuskan untuk menjalin sinergi melalui partisipasi multipihak dan merupakan bukti keterbukaan Pemerintah Provinsi Bali. Selanjuta perlu dipersiapkan teknis yang matang sehingga perjanjian kerja sama menjadi sah, terukur dan sepenuhnya berorientasi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. 


"Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali memandang perlu dilakukan pencermatan holistik sebagai inventarisasi antisipasi celah dan kekosongan dalam pelaksanaan kebijakan ini. Oleh karena itu, untuk memastikan implementasi yang lebih efektif dan menghindari adanya ambiguitas dalam pelaksanaannya, sekiranya perlu adanya pengaturan lebih lanjut melalui Peraturan Gubernur," katanya.


Pihaknya berharap seluruh proses dan mekanisme pungutan dapat berjalan dengan jelas, terukur, dan lebih terarah, serta memberikan jaminan kepastian hukum, yang pada akhirnya dapat mendukung tercapainya tujuan utama kebijakan ini, yaitu pelindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali secara berkelanjutan. 


Rapat paripurna DPRD Bali kali ini sekaligus dirangkaikan dengan Penyampaian Pandangan Umum Fraksi DPRD Bali Tentang Raperda Rencana Perlindungan Dan  Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2025-2055.

Senin, 07 April 2025

Umat Muslim Rayakan Lebaran Ketupat di Pantai Sanur


 Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Tidak hanya saat hari Banyupinaruh, Pantai Sanur dibanjiri lautana manusia berbaur dari berbagai umat dalam tolaransi. Begitu juga saat hari Labaran Ketupat, ribuat warga memadati pantai yang airnya lautnya tenang ini, Senin (07/04).

Beberapa daerah Indonesia melakukan tradisi Lebaran Ketupat atau Kupatan pada seminggu setelah Idulfitri atau hari kedelapan Syawal atau hari ini. Warga Islam Denpasar pun ada yang merayakannya di Pantai Sanur bersama keluarga dengan duduk dipantai membawa makanan khas Ketupat dan makan bersama. 

Hari Raya Ketupat menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu setelah Lebaran, masyarakat merayakannya dengan membuat dan menyajikan ketupat untuk dimakan bersama keluarga, teman, dan kerabat.

Hari Raya Ketupat ini merupakan warisan budaya leluhur yang masih dilestarikan khususnya oleh masyarakat Jawa. Diyakini, tradisi ini dapat mendatangkan berkah bagi kehidupan seseorang.

Sama seperti Idul Fitri, perayaan ini berupa simbol kemenangan setelah melawan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. "Bedanya, Lebaran Ketupat juga ditujukan untuk merayakan kemenangan menyelesaikan puasa 6 hari di bulan Syawal," ujar bu dera yang mengaku tggal di daerah Teuku Umar Denpasar.

Manfaat Rumah Singgah Harmoni Benar-benar Dirasakan Warga Jembrana di Denpasar


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 


Bali Kini - Pasca dilaunching pada 23 Maret 2025 lalu, Rumah Singgah Harmoni yang merupakan rumah singgah bagi warga Jembrana di Denpasar mendapat respon positif dari masyarakat. 


Rumah singgah yang berlokasi di Jalan Pulau Bali No. 23, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat yang berada dekat RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah ini sangat membantu warga Jembrana terutama yang sedang melakukan pengobatan di RSUP Ngoerah.


Selain itu, rumah singgah juga dapat dimanfaatkan bagi warga Jembrana yang sedang mencari pekerjaan atau tempat kuliah. Keberadaan rumah singgah ini pun dianggap sebagai pendorong harapan bagi warga Jembrana di Denpasar.


Mereka yang telah menggunakan fasilitas rumah singgah ini mengatakan sangat terbantu. Kamar yang bersih, dilengkapi dengan kamar mandi dalam dan kipas dan ataupun AC serta staf yang ramah bisa memberikan kenyamanan bagi mereka yang sedang rawat jalan maupun menemani keluarga yang menjalani pengobatan di Denpasar.


Salah seorang warga yang merasakan manfaat dari rumah singgah ini karena orang tuanya sedang menjalani pengobatan dan harus melakukan kontrol kesehatan di Denpasar menyampaikan bahwa rumah singgah tidak hanya menyediakan tempat tinggal sementara, namun juga fasilitas baik dan staf yang siap untuk membantu.


"Bukan hanya memudahkan Bapak saya dalam mencari tempat tinggal sementara, tapi fasilitas yang sangat baik, kamar yang bersih dan nyaman, serta staf yang ramah dan sangat membantu," kata Kristina Mahesuari.


Lebih lanjut, kata Kristina, meskipun fasilitas ini diberikan secara gratis, namun kenyamanan dari masyarakat sangat diperhatikan. "Walaupun semuanya gratis, tapi fasilitas untuk pasien khususnya Bapak saya benar-benar diperhatikan," imbuhnya.


Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah menyediakan rumah singgah harmoni di Denpasar yang bisa dimanfaatkan secara gratis bagi masyarakat Jembrana.


"Kami amat sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas Sosial dan seluruh jajaran pemda Jembrana," ucapnya.


Sementara itu, petugas pelayanan Rumah Singgah Harmoni, Yunita mengatakan  yang datang didominasi oleh masyarakat yang menjalani proses pengobatan, baik itu yang rawat jalan maupun keluarga yang menunggu pasien rawat inap di Denpasar.


"Sejak dilaunching pada 23 Maret 2025 lalu sampai hari ini, 7 April 2025, sudah ada 22 orang yang datang rumah singgah ini, sebagian besar untuk keperluan pengobatan," ucapnya.


Yunita menambahkan, saat ini 10 dari 16 kamar yang disediakan telah digunakan oleh masyarakat. Tapi tidak semua yang datang untuk menjalani pengobatan, ada juga masyarakat yang datang ke rumah singgah karena sementara waktu masih mencari pekerjaan di Denpasar.


"Hari ini ada 10 orang, 8 orang yang sedang berobat dan 2 orang lagi sedang mencari pekerjaan," imbuhnya.


Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan akan menambah 2 orang petugas lagi, dimana saat ini sudah ada 2 orang petugas. Sehingga nantinya total ada 4 petugas di rumah singgah ini. "Sesuai rencana, kami mau tambah 2 orang petugas lagi," ucapnya.

Minggu, 06 April 2025

Kado HUT Ke-421 Kota Singaraja, Gubernur Wayan Koster Komit Tuntaskan Infrastruktur Jalan, Pelabuhan dan Sports Center


Laporan Reporter : Tim Lpt Singaraja 

Bali Kini  - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ny. Putri Suastini Koster, menghadiri perayaan HUT Ke - 421 Kota Singaraja  sekaligus membuka Malam Apresiasi Seni dan Pameran UMKM di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Kota Singaraja Buleleng, Sabtu (Saniscara, Paing Warigadean), 5 April 2025.


Di hadapan ribuan warga Buleleng, Koster berkomitmen menuntaskan  pembangunan infrastruktur di Kabupaten Buleleng. 


Seperti kelanjutan Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pembangunan Turyapada Tower tahap II, Pembangunan Pelabuhan Terpadu Sangsit;  Pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Buleleng, mewujudkan sport centre serta infrastruktur dan fasilitas publik lainnya. 


Pembangunan infrastruktur di Buleleng dengan visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru 100 tahun akan terus berlanjut dalam kepemimpinannya selama 5 tahun, dari periode 2025-2030.


Pemerintah Provinsi Bali, kata Gubernur Koster akan siap menghibahkan tanah kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mewujudkan fasilitas  sport center. 


Wayan Koster yang didampingi Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menyampaikan untuk pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani akan terus berlanjut ke titik 9 - 10, sampai tahun 2026. 


Kemudian berlanjut lagi ke titik 11 - 12 di wilayah Bangkiang Sidem sampai Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. Kehadiran infrastruktur ini bertujuan memperlancar akses transportasi masyarakat, dari Buleleng ke Denpasar, begitu juga sebaliknya dari Denpasar ke Buleleng.


"Astungkara berjalan sukses dan selesai sesuai target, sekarang pembangunan shorcut titik 9 - 10 dalam proses tender," jelas Gubernur Wayan Koster.


Kemudian untuk pembangunan Turyapada Tower pada tahap 1 dikatakan Koster telah  selesai, dan tahun ini akan berlanjut ke pembangunan tahap II terkait kawasannya serta ditargetkan selesai pada tahun 2026.


Sehingga Buleleng akan mempunyai objek wisata berkelas dunia dan tidak kalah hebat dengan Toronto Tower, Menara Eiffel, Tokyo Tower, dan Macau Tower. 


"Turyapada Tower adalah salah satu tower ikonik terindah di Indonesia yang ada di Buleleng, Bali. Ini akan jadi objek wisata dunia dan pusat pertumbuhan ekonomi Buleleng, serta dapat meningkatkan pendapatan untuk Pemerintah Kabupaten Buleleng," kata Gubernur Bali jebolan ITB ini.


Dijelaskan, untuk pembangunan Pelabuhan Terpadu Sangsit di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan akan dimulai persiapannya tahun 2026 nanti. Tujuan pelabuhan ini selain untuk obyek wisata baru, juga dapat difungsikan sebagai pelabuhan logistik dan cruise.


Peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Buleleng, lanjut  Gubernur Koster, akan didukung penuh selama 5 tahun kepemimpinan. Agar krama Bali dan wisatawan bisa nyaman menjalankan aktivitas di Buleleng. 


Harapan krama Buleleng agar segera terwujud Sports center di era kepemimpinan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, segera terwujud.


Gubernur Koster akan menghibahkan lahan seluas 5,6 hektar kepada Pemkab Buleleng untuk dimanfaatkan sebagai lokasi sports center. 


"Jadi Saya akan hibahkan tanah (Lumbanan Sukasada) tersebut seluas 5,6 hektar ke Pemkab Buleleng, sesuai permohonan Bupati Buleleng untuk mendukung terwujudnya sport centre di Buleleng," pungkas Gubernur Bali, Wayan Koster seraya berdoa semoga semua yang direncanakan ini berjalan dengan lancar dan sukses.(*)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved