-->

Senin, 26 Agustus 2024

Partai Gelora All Out Dukung Penuh Pasangan Sanjaya-Dirga di Pilkada Tabanan


Tabanan , Bali Kini -
Partai Gelora (Partai Gelombang Rakyat Indonesia) secara resmi memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri juga all out mendukung serta memenangkan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya-Dirga (SANDI). Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan penting yang berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali pada Senin (26/8).


Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster, serta jajaran pimpinan Partai Gelora dan Ketua DPRD Provinsi Bali. Dalam momen ini, Partai Gelora menegaskan dukungan mereka tidak hanya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Koster-Giri, tetapi juga kepada Sanjaya-Dirga yang dianggap sebagai sosok ideal untuk melanjutkan pembangunan di Tabanan


Dukungan penuh dari Partai Gelora ini mencerminkan komitmen partai tersebut dalam memperjuangkan visi bersama dengan PDI Perjuangan, terutama dalam memajukan daerah Tabanan. Pasangan Sanjaya-Dirga, yang dikenal dengan singkatan SANDI, dipandang sebagai pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan keberlanjutan dalam pembangunan di Kabupaten Tabanan.[tb]

Minggu, 25 Agustus 2024

Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural di Desa Abang, Bupati Karangasem Serahkan Ratusan Paket Sembako


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, didampingi oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Camat Abang, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, menggelar sosialisasi penanganan kemiskinan kultural di Desa Abang. Acara yang berlangsung di Wantilan Lapangan Gajah Wea, Kantor Camat Abang, Desa Abang, Kecamatan Abang pada Minggu (25/8/2024) ini juga diisi dengan penyerahan 100 paket sembako kepada masyarakat di masing-masing lokasi sosialisasi.


Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi masalah kemiskinan kultural yang masih melanda beberapa wilayah di Karangasem. "Kemiskinan kultural bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga terkait dengan pemahaman dan pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang menyentuh semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi. Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perubahan mindset dan pemanfaatan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati.


Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan solusi dalam upaya penanganan kemiskinan kultural yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut. Paket sembako yang dibagikan diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.


Selain di Desa Abang, Bupati Karangasem juga membuka kegiatan serupa di Banjar Dinas Lebah Desa Purwakerti, Kecamatan Abang. Dalam acara ini, beliau didampingi oleh Camat Abang dan Perbekel Desa Purwakerti. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan kultural di Kabupaten Karangasem, melalui pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat di lapangan.


Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk keluar dari kemiskinan kultural, serta mampu memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan bijaksana.(Ami)

Kamis, 22 Agustus 2024

Maraknya Tajen, Membangkitkan Taksu Pande Taji


Denpasar , Bali Kini
- Keberadaan tempat tajen di setiap daerah di Bali sudah menjadi kegiatan rutin dari siang hingga malam hari. Karenanya, sudah jadi sebutan ada yang namanya tajen malam. Dan, itu selalu ramai didatangi oleh para bebotoh disetiap kalangan. 

Keberadaan judi tajen sebenarnya bukan hal yang tabu terjadi di Bali. Mengutip dari penjelaskan dalam e-Jurnal berjudul Gede Kamajaya, Tajen, dan Desakralisasi Pura oleh Ida Bagus Gede Eka Diksyiantara, dkk. Bahwa permainan sabung ayam atau Tajen merupakan salah satu budaya masyarakat Bali yang sudah berlangsung sejak zaman Majapahit. 

Hal itu tertuang dalam kitab atau pedoman Pararaton, yang di zaman sekarang disebut sebagai sastra Babad. Dalam kitab tersebut, Tajen sudah lama berlangsung sejak era kerajaan Bali. 

Akan tetapi, dalam kitab tersebut tak disebutkan apakah pada saat itu Tajen juga diiringi dengan taruhan atau tidak. Masih dari kitab Pararaton, pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong yakni tepatnya pada masa Kerajaan Gelgel, Tajen sering diadakan di depan Pura Goa Lawah dan sudah menjadi tradisi yang mendarah daging oleh masyarakat kala itu. 

Sebab, di kala itu sabung ayam bukan hanya permainan adu ayam saja, melainkan sudah menjadi ritual keagamaan. Jadi setelah digelarnya tabuh rah sebagai pembuka, maka terus berlanjut permainan sabung ayam sampai selesai.

Seiring berjalannya waktu permainan sabung ayam atau tajen, kini sudah menjadi kegiatan atau hiburan judi setiap harinya. Bahkan di setiap arena tajen, dibuatkan tempat berbentuk panggung.

Di setiap areana tajen dan dimasing masing daerah punya aturannya sendiri dalam hal memasuki arena tajen. Maksudnya untuk tiket biaya masuk ke arena tajen. Namun bagi mereka yang masuk membawa ayam aduan, tidak dikenakan biaya tarif masuk arena. Adanya tajen juga berbeda beda, ada yang memang rutin dan ada yang setiap seminggu sekali menggelar tajen Undangan. 

Tidak hanya itu, juga seiring waktu dan sudah dilaksanakan lebih dari 5 tahun lalu digelar sebuah tajen kompetisi atau yang dikenal bagi kalangan bebotoh dengan nama Derbi.

Namun, Wartawan ini tidaklah mengupas soal masalah Tajen ataupun keberadaan arena Tajen yang selalu ramai dijejali para bebotoh di beberapa titik lokasi yang ada. Termasuk juga soal jenis ayam aduan yang sering dilagakan atau ditarungkan. Penulis, lebih pada menyimak soal keberadaan jenis Taji yang trend digunakan saat sabung ayam di Bali. 

Setidaknya, dengan maraknya tajen saat ini di Bali. Secara tidak langsung membangkitkan kembali Trah Pande. Bahkan para pengrajin pembuat perkakas sejenis pisau atau belakas (kapak), beralih profesi untuk menjadi Pande Taji. 

Sebelum masuknya ayam import yang kemudian banyak dipersilangkan, jenis taji yang digunakan hanya jenis Taji Bali dengan model lurus (seperti tombak) atau berbentuk liuk seperti Keris. Bukan berati saat ini tidak lagi ada taji Bali, tetap ada namun modelnya lebih sedikit melengkung. 

Jenis Taji yang trend sekarang ini untuk digunakan adalah Taji Sangket. Bahkan beberapa Pande Taji mulai kebanjiran job dalam pembuatan taji jenis ini. Selain job membuat taji, juga job dalam mengasah taji.

Seperti yang dikunjungi Wartawan ini ke Pande Taji di Kepaon, Denpasar Selatan. Jro Pande atau dikenal Pak Yan Taji. Pria berumur 44 ini, menuturkan bahwa kemampuan yang dimilikinya ini telah ada dari sejak Kakeknya. "Dari saya kecil sudah ikut pekak (kakek) saya untuk membantu saat buat perkakas," ungkapnya.

Saat itu, kata dia umurnya baru sekitar 11 tahun. Bahkan kakeknya sudah membuat Taji Bali, namun dirinya hanya membantu untuk mengasah taji. "Belum bisa buat taji, tapi sudah belajar untuk membuat taji. Saat itu hanya fokus cara mengasah taji," kenangnya.

Setelah merantau kebeberapa tempat, singkat cerita ketika telah bersetatus sebagai suami dan memiliki dua anak, barulah menjalani sendiri sebagai seorang Pande Taji. Itu dilakoninya sejak tahun 1999 dengan mengambil tempat di wilayah Kepaon.

Pria asal Bebandem, Karangasem ini menyebutkan bahan untuk membuat taji Sangket, selalu menggunakan bahan dari besi gerinda pemotong baja. Jenisnya pun berbeda, terkadang pelangi, putih polos hingga rada keunguan. 

Dari proses pemotongan, hingga pembentukan dan pengasahan, sampai pada pengujian kualitas sudah layak digunakan, butuh waktu tiga hari menjalaninya. Itu untuk satu paket taji isi 12. "Ada beberapa paket, tapi terkecil saya buatnya untuk isi 12. Paling banyak isi 22 katik taji," akunya.

Disini, pihaknya tidak menyebut berapa harga taji untuk paket tersebut. Karena hal itu sangat privasi. Pastinya, selain menerima paket juga menerima servis dan pengasahan taji. Untuk servis, tentunya akan dikerjakan sepanjang taji tersebut adalah hasil garapannya sendiri. 

Menurutnya dengan adanya tajen sekarang ini, telah membangkitkan kembali Taksu para pande besi untuk menjalani profesi sebagai pembuat taji. Bahkan hampir setiap daerah banyak yang bangkit sebagai pembuat taji, namun bicara soal kualitas dan harga bagianya adalah hal yang tidak bisa disebutkan. Karena masing-masing punya kemampuan dan nilai harga yang berbeda.

Dirinya juga memastikan, dalam membuat taji tidaklah sembarangan. "Baru ada yang pesan, langsung dikerjakan. Tidak bisa begitu, harus cari hari baik kapan waktunya untuk memulai membuat," ungka Pak Yan Taji.

Ketika hari baik ditentukan, dirinya tidaklah langsung serta merta memotong besi untuk bahan taji. Tetapi terlebih dahulu menghaturkan banten permohonan atau 'Pekeling' agar proses pembuatan berjalan lancar. 

Menurutnya hari yang paling bagus saat akan memulai proses pembuatan adalah saat Penampahan Galungan. Namun bagi kebanyakan Pande juga sering menempatkan hari baik proses pembuatan di Wuku Landep dan Pasupatinya saat Tumpek Landep.

"Begiti taji telah selesai sesuai pesanan. Tidak bisa kita langsung berikan, tetap harus di pasupati terlebih dahulu agar astungkara (semoga,Red) si pemilik taji nantinya diberikan berkah kemenangan," tutupnya.[jro]

Rabu, 22 Mei 2024

I Nengah Sumardi Daftarkan Diri Ke Partai Demokrat


Karangasem, Bali Kini
- Guna persiapan perhelatan untuk maju ke Pilkada 2024, I Nengah Sumardi mendaftarkan diri ke Partai Demokrat, Rabu (22/5/2024), dimana sebelumnya pihaknya sudah terlebih dahulu mendaftarkan diri ke Partai Nasdem. 


Bertepatan dengan Hari Raya Purnama, politikus asal Partai Golkar ini datang ke kantor DPC Partai Demokrat bergandengan dengan sang istri, dengan menggunakan baju adat Bali. 


"Kami menjalankan komunikasi yang baik, kami beretikad untuk mendaftarkan diri ke Demokrat. Ini merupakan bentuk komunikasi kami, Bagaimana membangun ini tidak mesti hanya sendiri tetapi bersama-sama. Karena sinergitas antar partai politik ini penting untuk membangun Karangasem yang lebih baik, tentunya itu harapan kami dan juga harapan dari masyarakat. Kedepannya supaya berjalan pemerintahan yang lebih baik, " Tandasnya. Dengan pendaftaran dirinya ke Partai Demokrat, pihaknya berharap agar antar partai Golkar dan Demokrat ini dapat menjalin Koalisi. Tentu saja tetap dengan menjalankan seluruh proses dan mekanisme yang ada. 


Sumardi juga membeberkan, hal yang sama juga dilakukan oleh Partai Golkar yang ada di provinsi, dimana juga menjalin kerjasama dengan Partai Demokrat. "Kami di Kabupaten tentunya melakukan langkah yang sama sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pimpinan kami di Provinsi," Tandasnya. 


Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Demokrat Karangasem, I Wayan Suparta mengatakan sudah ada total 4 orang yang mendaftarkan diri ke Partai Demokrat. "Pertama I Wayan Pandu Pranpanca Lagosa, kemudian I Wayan Warka disusul oleh I Gusti Ngurah Parwata dan sekarang I Nengah Sumardi," Katanya, sembari menjelaskan jika pendaftaran di Partai Demokrat di tutup tanggal 25 Mei 2024.


"Terkait pendaftaran I Nengah Sumardi ini akan kami proses sesuai mekanisme. Di partai kami proses masih dilaksanakan dengan pandangan Demokrat mungkin mengikuti arah pimpinan pusat jika memang dipusat sudah mengarah untuk bersatu mengerucut jadi satu KIM plus Nasdem kemungkinan itu pasti ada! Yang penting berproses dulu, prosesnya kita ikuti. Kami di bawah tetap akan mengikuti komunikasi di internal DPC masing-masing dan tetap akan mengikuti keputusan pusat," Tandasnya. (Ami)

Senin, 29 April 2024

Pasca Gempa Garut BMKG Minta Warga Jabar Waspada


Foto :Kepal BMKG Dwikora Karnawati

JAKARTA, Bali Kini-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, 

Garut dan sekitarnya untuk mewaspadai adanya sejumlah potensi bencana usai guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2, yang menimpa Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024).


Pernyataan tersebut disampaikan BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (28/4/2024). 


"Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan  dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang," kata Dwikorita.


Dijelaskan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng itu menjadi retak-retak atau rapuh, dan apabila terguyur hujan, air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan/atau batuan menjadi longsor. 


Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tambah dia, juga dapat mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan. Karenanya, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan tersebut. 


BMKG, lanjut dia, juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa maka dihimbau tidak menempatinya untuk sementara waktu dan dihimbau tinggal di tempat yg lebih aman (kokoh dan stabil).


"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal  apakah cukup tahan gempa, atau  tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," imbuhnya.


Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Nasional, Daryono menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya adalah gempa utama.


Hasil analisis BMKG, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng ( intra-slab earthquake ). 


Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust Fault ). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.


"Gempa semalam adalah langsung gempa utama (mainshock) , kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo 3.1," ungkap Daryono di Jakarta, Minggu (28/4/2024). 


Gempa bumi tersebut diketahui berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan  Purwokerto dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. (*

Jumat, 15 Maret 2024

6 Rumah Di Manggis Terdampak Bencana Pohon Tumbang, Fasilitas Umum Lain ikut terdampak Cuaca Buruk


Karangasem, Bali Kini
- Akibat cuaca buruk, yakni Angin kencang yang menimpa wilayah Kabupaten Karangasem, Kamis (14/3/2024), yang menyebabkan pohon bertumbangan, 6 rumah di Manggis terkena dampak kerusakan. 


"5 wilayah yakni Kubu, Manggis, Abang, Sidemen terkena dampak, tapi yang paling parah di Manggis. Akibatnya, kerugian akibat kerusakan mencapai Rp. 119.000.000,- , " Kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat (15/3/2024). 



Tak hanya itu, cuaca buruk seperti angin kencang, hujan intensitas tinggi dan pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan di fasilitas umum. Beberapa yang terdampak bencana yakni 3 peristiwa di jalan kabupaten, 2 peristiwa di jalan nasional, 2 peristiwa menyebabkan kerusakan pada kabel atau tiang PLN, 1 peristiwa berdampak pada Pura umum, 6 bangunan milik pribadi, dan 1 bangunan milik lainnya. "Totalnya ada 15 titik yang terdampak pada peristiwa yang terjadi kemarin (14/3/2024), " Terangnya. 


Sementara itu, seluruh peristiwa dapat ditangani BPBD kabupaten Karangasem dengan baik. Bahkan bantuan bagi warga yang terkena dampak juga sudah diturunkan langsung. (Ami)

Senin, 04 Desember 2023

Rumah Di Tegalinggah Terbakar, Rugi Hingga 250 Juta Rupiah


Karangasem, Bali Kini -
Rumah di Banjar Dinas Balepunduk Kelod, Desa Tegalinggah, Kecamatan Karangasem terbakar, Senin (4/12/2023) pagi. Peristiwa kebakaran yang diduga diakibatkan oleh korsleting listrik itu menimpa rumah yang dididami oleh seorang Nenek berumur 70 tahun bernama Ni Wayan Raka. 


Cucu korban yang mengetahui hal ini langsung menghubungi Damkar Karangasem untuk mendapat pertolongan. Warga sekitar berbondong-bondong memadamkan api dengan alat seadanya, sembari menunggu bantuan Damkar. 


Begitu Damkar tiba, penanganan segera dilakukan. Tak perlu waktu lama, api berhasil dijinakkan dengan menyemprotkan air sebanyak 15.000 liter. Namun, Bangunan seluas 8x12 meter tersebut telah hangus terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 


Damkar juga berhasil menghalau api sehingga tidak menyerempet Gedung bangunan SDN 2 Tegalinggah yang ada di sebelahnya. 


"Kebakaran terjadi di pukul 6.30 Wita, ini karena lokasi kebakaran dekat dengan Sekolah Dasar jadi murid-murid semua berhamburan keluar, " Tandas salah satu warga. Menurut informasi, kebakaran diketahui oleh cucu nenek tersebut yakni I Made Dwi Suantana. Baru di ketahui sekitar pukul 06.30 Wita, kemudian ia menelepon menginformasikan hal ini ke ayahnya yang sedang bekerja di kantor Bapeda Karangasem. Ketika ayahnya tiba di lokasi, ternyata warga sudah ramai berkumpul untuk memadamkan api. Ia lalu reflek ikut berusaha memadamkan api dengan dengan aliran air PDAM menggunakan selang. 


"Untuk kerugian ini mencapai 250 Juta," Kata Kepala Dinas Damkar Karangasem, I Made Agus Budiyasa. (Ami)

Selasa, 07 Februari 2023

PDRB Bali Triwulan IV Tumbuh Sebesar 6.61%, Tumbuh Kuat Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 2022


BALIKINI.NET | BALI — Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan IV 2022 tetap tumbuh tinggi  sebesar 6,61% (yoy), walaupun melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 8,10% (yoy). 

Realisasi pertumbuhan ekonomi Bali yang masih cukup tinggi ini terutama didukung oleh semakin  membaiknya aktivitas pariwisata pasca COVID-19 dan penyelenggaraan event internasional KTT G20. 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 tertahan antara lain disebabkan oleh pola historis pasca panen raya hortikultura, peningkatan curah hujan yang berdampak terhadap produktivitas pertanian, kenaikan harga komoditas akibat inflasi, dan penurunan ekonomi negara maju pasar utama wisman Bali. 

Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Bali keseluruhan 2022 tumbuh positif 4,84% (yoy) dari kontraksi -2,46% (yoy) di 2021. 

Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 terutama ditopang oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) terkait pariwisata, yaitu transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum (Akmamin), serta Pengadaan Listrik dan Gas. Perbaikan kinerja pariwisata Bali juga sejalan dengan tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan yang mencapai 84,60% (yoy) pada triwulan IV 2022 seiring dengan penyelenggaraan puncak KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali serta penambahan satu 
maskapai international direct flight bersamaan dengan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Nataru. 

Lebih lanjut, pelaksanaan berbagai events strategis di Bali dan diberlakukannya kebijakan full capacity untuk angkutan udara juga mendorong kunjungan dan aktivitas pariwisata, khususnya LU Transportasi dan Pergudangan dan Akmamin. Sementara itu, kinerja LU pengadaan listrik dan gas juga meningkat seiring peningkatan yang siginifikan penjualan dan konsumsi listrik konsumen bisnis karena intensitas aktivitas pariwisata dan events strategis. 
 
Berdasarkan sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi Bali terutama bersumber dari lonjakan pertumbuhan komponen ekspor luar negeri sejalan dengan peningkatan ekspor jasa. Hal ini tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 970 ribu orang pada triwulan IV 2022, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang hanya mencapai 8 orang akibat masih adanya pembatasan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Selanjutnya, konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga dan investasi yang terakselerasi seiring dengan momentum HBKN Nataru, serta penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional dan berlanjutnya beberapa proyek pemerintah dan swasta. 

Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Bali tetap tumbuh tinggi pada triwulan I 2023, namun melandai dibandingkan triwulan IV 2022 seiring dengan normalisasi jumlah kedatangan wisatawan pasca HBKN Nataru dan libur sekolah akhir tahun, serta berakhirnya international event KTT G20. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Bali keseluruhan 2023 diperkirakan relatif moderat dari 2022. Selain karena pengaruh faktor base effect, adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi global juga ikut memberikan andil. Namun demikian, masih terdapat potensi yang mendukung perekonomian Bali 2023 seperti penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional secara offline, pengembangan visa second home untuk meningkatkan length of stay wisatawan, mulai dibukanya border China sebagai pasar utama wisata Bali, serta masih berlanjutnya sejumlah insentif fiskal pemerintah untuk mendorong aktivitas konsumsi masyarakat Bali. 

Denpasar, 7 Februari 2023 

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA 
PROVINSI BALI 

Trisno Nugroho 
Direktur Eksekutif

Selasa, 06 September 2022

TIM SAR GABUNGAN EVAKUASI DUA NELAYAN YANG PERAHUNYA ALAMI MATI MESIN


JEMBRANA , Bali Kini -  Dua orang nelayan yang perahunya mengalami mati mesin akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat, Selasa (6/9/2022) sore hari pukul 17.35 Wita. Mereka ditemukan di sekitar 2 Nm dari bibir Pantai Baluk Rening, Kabupaten Jembrana. 

"Kami menerima info dari warga pada pukul 16.39 Wita dengan satu perahu mengalami mati mesin dan minta pertolongan untuk mengevakuasi perahu tersebut," terang Dewa Hendri selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana (Pos SAR Jembrana). Sebanyak 8 orang personil dari Pos SAR Jembrana bergerak menuju lokasi. Pencarian dilakukan dengan menggunakan rubber boat ke arah selatan dari Pantai Pebuahan. 


Perahu tersebut ditemukan tim Basarnas dan selanjutnya upaya penarikan dilakukan oleh jukung Sriwijaya. Selam proses penarikan, rubber boat mengikuti sampai sandar di Pantai Pengambengan dalam keadaan aman. Tim SAR gabung dan para korban pun tiba dan sandar kurang lebih pada pukul 18.35 Wita. Diketahui identitas korban atas nama Kadek Sudarsana (45) dan Simpeg (50). Setibanya di bibir pantai kedua korban diserahkan pada pihak keluarga. 


Unsur SAR yang terlibat selama operasi SAR berlangsung diantaranya Basarnas Bali, TNI AL Pos Pengambengan, Pol Air Pos Pengambengan potensi SAR Radio 115, nelayan setempat beserta pihak keluarga. (ay/r2)

Sabtu, 30 Oktober 2021

Tim Respon Cepat Desa Pemecutan Kelod Sigap Atasi Pohon Tumbang


Denpasar , Bali Kini -
Tim Respon Cepat Desa Pemecutan Kelod tangani pohon tumbang di Jalan Dam Tukad Badung Banjar Sadingsari Sabtu (30/10).


Perbekel Desa Pemecutan Kelod I Wayan Tantra mengatakan,  pagi pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada pohon tumbang. Setelah di cek Tim Respon Cepat ternyata benar ada pohon tumbang berukuran cukup besar yang  disebabkan karena hujan deras. "Sebagai kewajiban  tim repon cepat  secara sigap dan  cepat mengatasinya," ungkap Tantra.

Lebih lanjut dikatakan,  pohon yang tumbang cukup besar. Untuk  mengatasi dengan segera, pihaknya menyiapkan 
sensor 2 unit dan perlengkapan lainya. Disamping menangni pohon tumbangTim Respon Cepat Desa Pemecutan Kelod  juga menerima permintaan perompesan sekala kecil, karena pihaknya tidak memiliki mobil tangga.


Selain pohon tumbang pihaknya juga mengatasi permasalahan banjir.  "Apabila banjir kami juga mengajk tim respon cepat untuk membantu warga yg mengalami banjir dan juga yang lainya sesuai keperluan warga dan yngg sifatnya sekala kecil. Jika ada bencana sekala besar pihaknya melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Denpasar.

Dengan tindakan cepat yang dilakukan tim respon cepat Desa Pemecutan Kelod diharapkan dapat membantu berbagai permasalahan di masyarakat. " Untuk mengatasi kerugian yang besar pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan perompesan pohon,' katanya. (Ayu/2)

Jumat, 01 Januari 2021

TIM SAR LAKUKAN MEDEVAC SEORANG NAKHODA KM ASIA PERSADA

Bali Kini ,Celukan Bawang  - Seorang Nakhoda kapal cargo, KM Asia Persada awalnya memerlukan bantuan evakuasi di tengah laut karena mengalami sakit. Lokasi kapal saat itu berada di Perairan Celukan Bawang Buleleng. Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar ( Basarnas Bali) mendapatkan informasi pada hari Jumat (1/1/2021) pukul 11.10 Wita. "Kami terima laporan dari KSOP Celukan Bawang bahwa ada permintaan bantuan medical evacuation 1 ABK KM Asia Persada," jelas Gede Darmada, S.E., M.AP., Kepala Kantor Basarnas Bali. Diketahui identitasnya atas nama Abdul Kadir (55) asal Surabaya dan merupakan nakhoda kapal tersebut.



Hasil dari koordinasi disepakati posisi penjemputan berada di koordinat  8°11'0.76"S - 114°50'53.07"E (Perairan Pelabuhan Celukan Bawang). Basarnas Bali menggerakkan rigit inflatable boat (RIB) dengan 6 orang personil dari Pos SAR Buleleng. Pukul  14.10 Wita tim SAR merapat di lambung kanan KM Asia Persada dan 20 menit berselang korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. "Penjemputan jenasah dilakukan di Pelabuhan Celukan Bawang selanjutnya dibawa menuju RSUD Buleleng dengan menggunakan Ambulance PMI Kab Buleleng," terang Darmada.


Tim SAR gabungan yang terlibat proses medevac diantaranya Pos SAR Buleleng 8 orang, KSOP Pelabuhan Celukan Bawang 3 orang, Polsek Pelabuhan Celukukan BAwang 4 Orang, Pos TNI AL Celukan Bawang 2 Orang, KKP Pelabuhan Celukan Bawang 2 orang dan PMI Kabupaten Buleleng 3 orang. (ay/ r3)

Selasa, 10 November 2020

Tabanan,Siap Hadapi Cuaca Ekstrim

Tabanan , BaliKini.Net - Dalam upaya mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrim yang diperkirakan terjadi di November dan Desember 2020.Terkait hal tersebut, Kabupaten Tabanan telah mengatisipasi mulai dengan mempersiapkan berbagai langkah dan upaya termasuk personil.

"Tentu harus bisa menyiapan sarana dan prasarana termasuk kesiapan personil kita.Hal tersebut peting dilakukan karena, jika terjadi bencana nantinya bisa diantisipasi dengan segera serta masyarakat tidak terjebak juga,"jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila,Selasa,(10/11) di Tabanan.

Dalam hal ini sinergitas TNI dan Polri penting dalam upaya penangan kebencanaan.

"Saat ini total jumlah personil keselurah telah mencapai 200 orang personil.Mulai di laut,perairan maupun di darat termasuk alat berat telah disiapkan juga,"ujarnya.

Camat beserta mustika bisa dikatakan sangat kompak dalam menangani dan menditeksi tentang kejadian-kejadian di Tabanan.Di musim saat ini diharapkan masyarakat Tabanan tetap waspada.Sembari dirinya menambahkan,himbauan juga telah berkali-kali dilakukan mulai dengan cara bersurat ataupun melakukan sosialisasi.

"Telah kami lakukan di jajaran,Kacamatan di muspika dan di Kabupaten ini," tutupnya. [AG/R2]

Minggu, 01 Desember 2019

BMKG Tegaskan Tidak Dipengaruhi Laser ,

Desember Peluang Cuaca Ekstrim Tinggi

Jembrana,BaliKini.Net - Tahun ini warga Jembrana mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari sebelumnya. Tidak hanya di Jembrana tapi juga kabupaten lainnya diBali , memasuki desember ,turunnya  hujan agak terlambat tidak seperti tahun sebelumnya.
Berkembang  spekulasi dimasyarakat terkait maraknya penggunaan laser sebagai pemicu kemarau panjang hingga hujan batal turun.

Anggapan itu dibantah BMKG Jembrana melalui Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jembrana, Rahmat Prasetya, minggu (1/12).

 Ia membantah  kemarau panjang belakangan ini karena aktivitas laser. Cuaca ekstrem yang terjadi sepekan ini merupakan ciri peralihan dari kemarau menuju penghujan. Beberapa wilayah khususnya di Jembrana, sudah mulai diguyur hujan lebat seperti di Kecamatan Mendoyo, Jembrana dan Negara. Bahkan akhir pekan lalu menimbulkan musibah salah satu rumah di Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo amblas diguyur hujan. 

Rahmat Prasetya nengatakan , berdasarkan update monitoring hari tanpa hujan pada Sabtu (30/11) lalu, terlihat wilayah Bali Tengah sudah mulai ada hujan. Sedangkan Bali pesisir utara selatan masih sesekali hujan. 
" berdasarkan prakiraan pada 10 hari ke depan terlihat wilayah Bali Tengah peluang hujan-nya diatas 50% sedangkan di wilayah lainnya dibawah 50%. Diakui saat ini wilayah Bali belum ada yang masuk musim hujan (curah hujan lebih dari 50 per dasarian). Namun jika melihat hujan sesekali dan peringatan dini hujan ekstrim beberapa hari ini sudah tampak hujan di Bali Tengah," paparnya.

Secara tegas Ia  membantah bila tidak adanya hujan dikarenakan laser atau lampu sorot. Menurut Rahmat, sangat tidak bisa hal semacam itu dilakukan untuk menggagalkan hujan.  Mundurnya musim hujan ini disebabkan Angin timuran masih dominan dan fase mjo kering membuat hujan delay atau terlambat. “Faktor-faktor di atas menyebabkan presentase ketersediaan uap air di atmosfer belum cukup tinggi,” tambahnya. Diharapkan awal Desember 2019 sebagian besar wilayah bali sudah memasuki musim hujan. ”Semoga makin banyak hujan di bulan Desember dan perlu diwaspadai daerah yang rawan bencana,” terang Rahmat. 


Selain  itu, belakangan juga santer di masyarakat bahwa cuaca gerah dan kemarau ini merupakan dampak dari laser ataupun lampu sorot yang digunakan untuk konser musik. Isu laser tersebut dikaitkan dengan berlangsungnya sejumlah proyek pembangunan yang tidak mengharapkan hujan turun. Seperti di RSU Negara misalnya. “Sejak awal pengerjaan, kami tidak pernah menggunakan laser yang disebut untuk menghalau hujan. Justru sekarang ini kami membutuhkan hujan karena debu yang mengganggu,” tepis I Made Pradnya Alit, Humas PT Nindya Karya, pelaksana proyek RSU Negara. 
Saat ini progres pengerjaan struktur bangunan di RSU Negara sudah hampir 90 persen dan semuanya sudah pemasangan atap gedung. Malahan di awal pengerjaan pernah kebanjiran juga karena hujan. 

Bantahan serupa juga diungkapkan salah seorang event organizer (EO) di Jembrana, Dono Riswoyo. Penggunaan lampu sorot ke arah langit di sejumlah even merupakan upaya menarik orang datang dan menandati lokasi even. “Itu bukan pemecah apa-apa, cuma lampu signal buat tempat event atau keramaian sejenisnya. Sooklight namanya,” terang Dono. Bila dilihat dari kejauhan orang akan bertanya-tanya ada apa di lokasi tersebut. Fungsinya untuk menarik orang datang. " Jadi kami dari EO selaku oenyelenggara event diNegara pastikan itu bukan laser untuk mencegah turunnya hujan ,"tegas Dono Riswoyo.(r5)

Senin, 24 Desember 2018

Tim SAR Gabungan Terus Menemukan Korban Tsunami Selat Sunda

 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka dan 128 Hilang

Banten,Balikini.Net - Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda. Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.

Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi. Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

Dampak bencana tsunami ini melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran. Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang. Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai. Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi.

Dari jumlah keseluruhan korban bencana yaitu 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi terdapat di 5 kabupaten. Di Kabupaten Pandeglang, 13 kecamatan terdampak terjangan tsunami. Daerah pantai di kecamatan Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Jiput, Menes dan Pulau Sangiang. Tercatat 267 orang meninggal dunia, 1.143 orang luka-luka, 38 orang hilang, 473 unit rumah rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak.

Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang. Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan.

Daerah di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang telah berhasil dijangkau petugas. Sebelumnya akses terbatas karena adanya kerusakan jalan dan jembatan. Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur. Tercatat 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.

Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka. Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak. Posko Tanggap Darurat didirikan di Puskesmas Cinangka Jl. Raya Karang Bolong Km 139 Kabupaten Serang.

Di Provinsi Lampung, daerah terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus. Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung. Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak. Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018.

Di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak. Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada. Sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.

Penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum. Kondisi listrik sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam. Semula ada 150 unit gardu yang padam. Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan. Sebanyak 187 personil dan alat berat dikerahkan untuk memulihkan jaringan PLN yang rusak.[rls/r5]

Jumat, 28 September 2018

1 Orang Meninggal Dunia, 10 Orang Luka-Luka dan Rumah Rusak Akibat Gempa M6 Di Donggala

Donggala,Balikini.Net - Dampak gempa dengan kekuatan M6 yang berpusat di darat pada kedalaman dangkal mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah. BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula M5,9  menjadi M6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB. Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. 

Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh.

Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan.

Sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman. Gempa susulan masih sering berlangsung.[ BNPB ]

Jumat, 24 Agustus 2018

TANGGAP DARURAT PENANGANAN GEMPA LOMBOK BERAKHIR

Lombok,Balikini.Net - Melalui rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Penanganan Gempa Lombok di Tanjung Kabupaten Lombok Utara pada 24/8/2018, disepakati bahwa tahap tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir pada Sabtu (25/8/2018) sesuai dengan penetapan sebelumnya. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan tahap transisi darurat ke pemulihan.

Saat ini masih dibahas periode transisi darurat ke pemulihan untuk penanganan dampak gempa Lombok. Selanjutnya akan ditetapkan oleh Gubernur NTB melalui surat keputusan penetapan transisi darurat ke pemulihan penanganan dampak gempa Lombok.

Dalam konteks penanganan darurat bencana gempa Lombok, tahap transisi darurat ke pemulihan itu masih dalam status keadaan darurat. Jadi ini masalah administrasi sejaka. Sebab sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pada penjelasan pasal 23 ayat (1) yang dimaksud status keadaan darurat bencana adalah sejak status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan.

Status transisi darurat ke pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara atau permanen berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang.Dengan tujuan agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.

Selama masa transisi darurat bantuan kebutuhan lanjutan yang belum dapat diselesaikan pada saat tanggap darurat dapat diteruskan, seperti untuk tempat hunian masyarakat bagi rumah yang hancur dan hilang akibat longsor. Untuk pemulihan segera fungsi sarana dan prasarana vital, biaya pengganti lahan, bangunan dan tanaman masyarakat juga untuk kebutuhan air bersih dan sanitasi, kebutuhan pangan, sandang, pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar lanjutan setelah tanggap darurat bencana berakhir.

Sementara itu, penanganan darurat masih terus dilakukan. Pembersihan puing masih dilakukan di beberapa daerah terdampak. Termasuk permintaan warga secara door to door yang dilayani untuk melaksanakan pembersihan. Distribusi air bersih dilakukan karena ada beberapa dusun di Desa Sokong melalui Orari melaporkan belum menerima air bersih. Di Desa Kuripan, Kabupaten Lombok Barat ada 123 KK yang sudah seminggu ada tangki air namun belum mendapatkan air bersih karena belum bisa dijangkau oleh mobil tangki.

Klaster penyelamatan atau evakuasi dari Basarnas melaporkan tidak ada laporan dari warga untuk evakuasi atau penyelamatan sehingga personil stand by di Posko Tanjung dan menunggu arahan selanjutnya.

Klaster Kesehatan melaporkan 21.328 pasien dampak gempa Lombok sudah ditangani oleh Tim Pelayanan Kesehatan TNI.  Jumlah pasien yang sakit dampak gempa Lombok di Kabupaten Lombok Utara terus berkurang. Pelayanan kesehatan tetap digelar untuk memberikan layanan kesehatan dan perlindungan pada masyarakat.  Tim akan menyiapkan fasilitas kesehatan yang akan dibangun, yaitu RSUD Tanjung dan 8 Puskesmas di Lombok Utara dan 2 Puskesmas di Lombok Timur. Saat ini sedang memastikan ketersediaan tanah. Setelah pembangunan semi permanen, akan dikerahkan tenaga Nusantara Sehat yang biasa di daerah perbatasan untuk dikirimkan disini. Bisa bekerja selama 6 bulan dengan tenaga medis berbagai keahlian. Ke depan, pasien tidak bisa dibiarkan di tenda karena akan memicu infeksi, sehingga harus segera dibangun semi permanen.

Dari klaster Pemulihan Sarana Prasana pembersihan puing dan lingkungan di jalan-jalan protokol, perempatan besar, dan konsentrasi masa, terutama di Simpang Pemenang yang perlu segera dirapikan dan diperbaiki, serta pembangunannya dipercepat. Pembersihan puing didukung 61 alat berat. Ada sebagian warga yang tidak mau dibongkar bangunannya karena struktur bangunan masih bagus. Di beberapa tempat sudah bersih. Pembuangan puing sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, yaitu di Gunung Sari, Griya Lingsar, Kayangan, Gangga, Pantai Montong, Pasar UKM Tanjung, Depan Kantor Camat Pamenang. Lokasi pembuangan akan terus bertambah dan akan berkoordinasi untuk mencari lokasi tersebut.

Distribusi bantuan logistik terus disalurkan. Aparat TNI dikerahkan mengirim bantuan ke desa-desa terpencil yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda 4. Banyak desa-desa di Lombok Utara dan Lombok Timur di bukit dan daerah yang aksesnya sulit sehingga dijangkau dengan sepeda motor. Bahkan ada bantuan yang diantar dgn jalan kaki. Di Sembelia Lombok Timur tantangannya lebih berat karena sulit dijangkau dan lebih dingin, sehingga perlu percepatan dorongan logistik ke sana. Masih terbatas distribusi bantuan ke Sembelia karena akses yang sulit, tinggi-tinggi daerahnya karena berada di perbukitan dan pegunungan, dan jauh. Sudah dikirimkan dua sorti bantuan menggunakan helicopter ke Koramil Sembelia. Bantuan daging korban juga sudah dikirim ke Sembelia dan Sembalun.               
Dampak gempa telah menyebabkan 555 orang meninggal. Korban meninggal tersebar di Kab. Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 9 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 2 orang. Sementara terdapat 390.529 orang masih mengungsi akibat gempa Lombok. Pengungsi tersebar di Kabupaten Lombok Utara 134.235 orang, Lombok Barat 116.453 orang, Lombok Timur 104.060 orang, Lombok Tengah 13.887 orang, dan Kota Mataram 18.894 orang. Pengungsi masih memerlukan bantuan logistik.

Gempa susulan masih sering terjadi dengan intensitas kecil. Sampai dengan 24/8/2018 sore telah terjadi 1.089 kali gempa pascagempa kekuatan M7 pada 5/8/2018. Dari 1.089 kali gempa susulan tersebut gempa yang dirasakan ada 50 kali.[rls/bnpb]

Senin, 20 Agustus 2018

POTENSI NASIONAL MASIH MAMPU MENGATASI BENCANA LOMBOK

Lombok ,Balikini.Net - Polemik terkait banyak pihak yang menginginkan status bencana gempa Lombok dinyatakan sebagai bencana nasional ramai dibicarakan di sosial media. Gempa besar beberapa kali terjadi menambah jumlah korban jiwa, kerusakan bangunan dan kerugian ekonomi.

Dampak gempa Lombok dan sekitarnya sejak gempa pertama 6,4 SR pada 29/7/2018 yang kemudian disusul gempa 7 SR (5/8/2018), 6,5 SR (19/8/2019 siang) dan 6,9 SR (19/8/2018 malam) menyebabkan 506 orang meninggal dunia, 431.416 orang mengungsi, 74.361 unit rumah rusak dan kerusakan lainnya. Diperkirakan kerusakan dan kerugian mencapai Rp 7,7 trilyun.

Melihat dampak gempa Lombok tersebut lantas banyak pihak mengusulkan agar dinyatakan sebagai bencana nasional. Wewenang penetapan status bencana ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa Penentuan status keadaan darurat bencana dilaksanakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan tingkatan bencana. Untuk tingkat nasional ditetapkan oleh Presiden, tingkat provinsi oleh Gubernur, dan tingkat kabupaten/kota oleh Bupati/Wali kota.

Penetapan status dan tingkat bencana nasional dan daerah didasarkan pada lima variabel utama yakni:
1. jumlah korban;
2. kerugian harta benda;
3. kerusakan prasarana dan sarana;
4. cakupan luas wilayah yang terkena bencana;
5. dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

Namun indikator itu saja tidak cukup. Ada hal yang mendasar indikator yang sulit diukur yaitu kondisi keberadaan dan keberfungsian Pemerintah Daerah apakah collaps atau tidak. Kepala daerah beserta jajaran di bawahnya masih ada dan dapat menjalankan pemerintahan atau tidak.

Tsunami Aceh 2004 ditetapkan sebagai bencana nasional pada saat itu karena pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota termasuk unsur pusat di Aceh seperti Kodam dan Polda collaps atau tak berdaya. Luluh lantak dan tidak berdaya sehingga menyerahkan ke Perintah Pusat. Pemerintah kemudian menyatakan sebagai bencana nasional. Risikonya semua tugas Pemerintah Daerah diambil alih pusat termasuk pemerintahan umum. Bukan hanya bencana saja.

Dengan adanya status bencana nasional maka terbukanya pintu seluas-luasnya bantuan internasional oleh negara-negara lain dan masyarakat internasional membantu penanganan kemanusiaan. Ini adalah konsekuensi Konvensi Geneva. Seringkali timbul permasalahan baru terkait bantuan internasional ini karena menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Jadi ada konsekuensi jika menetapkan status bencana nasional. Sejak tsunami Aceh 2004 hingga saat ini belum ada bencana yang terjadi di Indonesia dinyatakan bencana nasional. Sebab bangsa Indonesua banyak belajar dari pengalaman penanganan tsunami Aceh 2004. 

Yang utama adalah penanganan terhadap dampak korban bencana. Potensi nasional masih mampu mengatasi penanganan darurat bahkan sampai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana nanti. Tanpa ada status bencana nasional pun penanganan bencana saat ini skalanya sudah nasional. Pemerintah pusat terus mendampingi dan memperkuat Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Perkuatan itu adalah bantuan anggaran, pengerahan personil, bantuan logistik dan peralatan, manajerial dan tertib administrasi.

Dana cadangan penanggulangan bencana sebesar Rp 4 trilyun yang ada di Kementerian Keuangan dengan pengguna oleh BNPB siap dikucurkan sesuai kebutuhan. Jika kurang Pemerintah siap akan menambahkan dengan dibahas bersama DPR RI. Kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Lombok diperkirakan lebih dari Rp 7 trilyun juga akan dianggarkan oleh Pemerintah Pusat.

Bahkan Presiden akan mengeluarkan Instruksi Presiden tentang percepatan penangan dampak gempa Lombok. Pemerintah pusat total memberikan dukungan penuh bantuan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan kota serta tentu saja yang paling penting kepada masyarakat.

Presiden terus memantau perkembangan penanganan gempa Lombok. Bahkan Presiden telah hadir ke Lombok dan memberikan arahan penanganan bencana. 

Banyak pihak yang tidak paham mengenai manajemen bencana secara utuh, termasuk penetapan status dan tingkatan bencana. Banyak pihak beranggapan dengan status bencana nasional akan ada kemudahan akses terhadap sumber daya nasional. Tanpa ada status itu pun saat ini, sudah mengerahkan sumber daya nasional. Hampir semua. Kita kerahkan personil dari unsur pusat seperti TNI, Polri, Basarnas, kementerian lembaga terkait dan lainnya. Bantuan logistik dari BNPB, TNI, Polri dan lainnya. Rumah sakit lapangan dari Kementerian Kesehatan dan TNI. Santunan dan bantuan dari Kementerian Sosial. Sekolah darurat dari Kementerian PU Pera dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa. Dan lainya. Semua sudah mengerahkan sumber daya ke daerah. Jadi relevansi untuk status bencana nasional tidak relevan. 

Dalam penanganan bencana, apalagi urusan bencana sudah menjadi urusan wajib bagi pemerintah daerah maka kepala daerah adalah penanggung jawab utama penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerahnya. Pemerintah pusat hadir memberikan pendampingan atau perkuatan secara penuh. 

Dalam prakteknya di dalam penanganan bencana-bencana besar di Indonesia, hampir semuanya berasal dari bantuan pemerintah pusat. Namun kendali dan tanggung jawab tetap ada di pemerintah daerah tanpa harus menetapkan status bencana nasional. Penanganan bencana seperti gempa Sumatera Barat 2009, erupsi Gunung Merapi 2010, tsunami Mentawai 2010, banjir bandang Wasior 2010, banjir Jakarta 2013, banjir bandang Manado 2014, kebakaran hutan dan lahan 2015, erupsi Gunung Sinabung 2012 sampai sekarang, erupsi Gunung Kelud 2014, gempa Pidie Jaya 2016, dan lainnya sebagian besar penanganan skala nasional dan bantuan dari pusat. Tanpa menetapkan status bencana nasional.

Memang, ada kecenderungan setiap terjadi bencana dengan korban cukup banyak selalu ada wacana agar pemerintah pusat menetapkan sebagai bencana nasional. Ini disampaikan banyak pihak tanpa memahami aturan main dan konsekuensinya.

Jadi tidak perlu berpolemik dengan status bencana nasional. Yang penting adalah penanganan dapat dilakukan secara cepat kepada msyarakat yang terdampak. Pemda tetap berdiri dan dapat menjalankan tugas melayani masyarakat. Pemerintah pusat pasti membantu. Skala penanganan sudah skala nasional. Potensi nasional masih mampu untuk menangani bencana gempa Lombok hingga pascabencana nantinya.

Mari kita bersatu. Bencana adalah urusan kemanusiaan. Singkirkan perbedaan ideologi, politik, agama, dan lainnya untuk membantu korban bencana. Masyarakat Lombok memerlukan bantuan kita bersama. Energi kita satukan untuk membantu masyarakat Lombok.[Humas BNPB]


Selasa, 14 Agustus 2018

Tim SAR Temukan 1 Korban Dompo

LOMBOK,Balikini.Net  - Usaha tak kenal lelah dari tim SAR gabungan untuk menemukan korban tertimbun tanah longsor di Dompo Indah Kecamatan Kayangan membuahkan hasil. Satu dari 4 korban atas nama Muhidin (33), warga setempat, berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim SAR, Selasa (14/08/2018) sekitar pukul 10.34 WITA. 
"Korban ditemukan dalam posisi duduk, kemudian kami evakuasi dan langsung kami serahkan ke bapak dan ibunya yang hadir dan menyaksikan langsung proses evakuasi," jelas Kabasarnas Masdya TNI M Syaugi, didampingi Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Mayjen TNI Nugroho dan Kepala Kantor SAR Mataram selaku SMC I Ketut Sidakarya. 
Posisi korban, dari tebing rumahnya sekitar 20 meter dan terkubur longsor sedalam 2 meteran. 
Kabasarnas mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dan mohon didoakan agar 3 korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan. Setelah itu, jenderal bintang tiga tersebut kembali ke lokasi pencarian untuk memberikan intruksi maupun arahan-arahan teknis kepada Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji. Tidak hanya itu, Kabasarnas juga memompa semangat tim SAR agar tetap semangat dalam mengampu misi kemanusiaan. 
"Kalian adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan. Ini adalah tugas mulia dan amal pekerjaan ini akan menjadi pahala yang tidak terhingga. Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja kalian yang luar biasa selama ini," katanya. 
Sementara perkembangam operasi SAR hari mengalami kemajuan signifikan. Tim SAR gabungan dengan berkekuatan 99 personil tersebut mengerahkan 2 alat berat eksavator di lokasi longsor. Dengan alat tersebut dan 5 alat penyembur air jenis alkon serta peralatan konvensional seperti cangkul dan sekop serta anjing pelacak milik Ditsatwa, diharapkan gundukan tanah longsor cepat terurai dan korban cepat ditemukan. 
Namun demikian, Kabasarnas tetap menekankan faktor safety. 
"Saya melihat sendiri medannya. Tebing vertikal setinggi 30 sampai 50 meter persis diatas lokasi pencarian itu sangat beresiko longsor, mengingat adanya retakan-retakan besar di permukaan tebing," tuturnya. 
Locus pencarian tim SAR selanjutnya di dasar tebing persis dibawah rumah korban. Fokusnya 3 korban, masing-masing Lalu Hendra Ziriadi (33) dan kedua anak lelakinya, Lutfi (9) dan Fatih, yang baru berusia 1 tahun 7 bulan. 
Seperti diberitakan sebelumnya, di dusun tersebut terdapat 4 korban jiwa tertimpa longsor akibat gempa bumi bermagnetudo 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, Minggu (5/08/2018) malam. Gempa tersebut melongsorkan tanah pasir sekitar 25 meter di belakang rumah korban plus setengah rumah korban Hendra terbawa longsor, masuk ke dasar sungai sedalam 40 meter di bawahnya. Sedangkan rumah Muhidin seluruhnya terbawa longsor. Akibat longsor tersebut, terbentuk tebing vertikal setinggi 30 meteran dan dua gundukan menyerupai bukit. 
Sementara operasi pencarian 1 korban longsor di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga hingga berita ini diturunkan belum membuahkan hasil. Tim SAR berkekuatan 56 personil gabungan ini juga melibatkan anjing pelacak milik Ditsatwa Polri untuk mencari korban. (ber/eaw/r4)

Senin, 13 Agustus 2018

PRESIDEN KUNJUNGI KORBAN GEMPA LOMBOK

Tanjung, Balikini.Net  – Presiden RI mengunjungi korban gempabumi 7 SR di Lombok senin 13/8/18 di Kecamatan Pemenang dan dilanjutkan peninjauan Pos Komando Operasi serta mendengarkan penjelasan terkini penanganan darurat dari Dansatgas Posko Komando Penanganan Dampak Bencana Gempa Lombok, Kol. Ahmad Rizal Ramdani Danrem 162 Wirabahakti, di areal Lapangan Super Semar Kantor Bupati Lombok Utara. 

Presiden RI didampingi oleh Gubernur NTB dan Gubernur terpilih, Panglima TNI, Kapolri, Menteri PU & Pera, Kepala Staf Kantor Presiden dan Kepala BNPB saat mengunjungi korban pengungsi. Presiden sempat menanyakan langsung tentang kondisi para pengungsi dan apa yang diharapkan. Masyarakat pengungsi di sekitar wilayah Kecamatan Tanjung sangat antusias dengan kedatangan Presiden RI yang dilanjutkan melihat kondisi pasien di Tenda Pelayanan Yonkes di areal Kantor Bupati Lombok Utara. 

Dilaporkan juga ke Presiden untuk kebutuhan operasi darurat diantaranya kebutuhan tenda, penyediaan MCK, tandon air, permakanan, asupan gizi ibu hamil, selimut, dan obat-obatan. Alat penghancur beton dan ketersediaan BBM juga menjadi prioritas. Kendala lain yang masih dihadapi adalah minim sarana transportasi untuk distribusi bantuan logistik, dan askes jalan rusak, berbukit dan lokasi desa sulit dijangkau oleh kendaraan biasa.

Operasi penanganan darurat ini didukung oleh seluruh potensi nasional dan LSM maupun komunitas yang terus membantu upaya penanganan dampak gempabumi Lombok.

Presiden beserta rombongan pada malam hari berdialog langsung dengan masyarakat pengungsi di Lapangan Super Semar Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat korban gempa akan diberikan bantuan perbaikan rumah sebanyak 1.000 KK pada tahap awal ini. Nilai bantuan stimulus sebanyak Rp. 50 juta/KK untuk rumah rusak berat, Rp. 25 juta/KK untuk rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan yang pengerjaannya akan dimulai pada minggu ini.

Pembangunan dan perbaikan dengan konsep rumah tahan gempa ini akan diberikan dalam bentuk tabungan. Proses pembangunan akan diawasi oleh Gubernur NTB dan asistensi Kemen PU Pera. Pemerintah akan mendorong ketersediaan material semen, besi dan lainnya dan mengawasi harga jual material di NTB dengan konsep rumah tahan gempa. Untuk perbaikan fasilitas umum, rumah sakit dan sekolah akan dimulai dua minggu dari sekarang. Presiden juga langsung memberikan paket sembako dan buku tulis kepada masyarakat pengungsi. 

Data korban meninggal dunia hingga hari ini (13/8) sejumlah 437 jiwa berasal dari Kabupaten Lombok Utara 374 jiwa, Kab. Lombok Timur 12 jiwa, Kab, Lombok Barat 38 jiwa, Kab. Lombok Tengah 2 jiwa Kota Mataram 9, dan Kota Denpasar 2 jiwa. Jumlah pengungsi hingga hari ini sebanyak 352.793 jiwa. Sedangkan total rumah rusak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit. [tim/r3]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved