-->

Selasa, 19 November 2024

Filosofi Kearifan Lokal dipakai Membangun Bali, Wayan Koster Bikin Ratusan Generasi Muda Takjub


BULELENG-
Generasi muda Bali sungguh kritis. Sebelum pencoblosan Pilkada Serentak Rabu 27 November 2024, ratusan generasi muda milenial dan gen Z Bali menantang Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster (paket Koster-Giri). Isi tantangannya sungguh cerdas.  

Tantangan itu ditanyakan pada diskusi memikat (Sikat) di Buleleng, Minggu 17 November 2024. Adalah Bagus Sudika, generasi muda Buleleng, yang ingin memperkuat renungan siapa pemimpin Bali kedepan sebelum memutuskan mencoblos pada 27 November 2024. 

Beberapa hal yang menjadi perenungannya ditanyakan langsung ke Koster. Seperti pencapaian terbaik Koster selama menjadi Gubernur Bali.  Pencapaian yang belum maksimal selama menjabat.  Langkah-langkah konkret yang dilakukan Koster untuk memaksimalkan program pembangunan, serta alasan terbaik yang tawarkan kepada generasi muda untuk membantu menyelesaikan perenungan mereka memilih pemimpin yang akhirnya mungkin menjatuhkan pilihan kepada Koster sebagai Gubernur Bali. 

Koster memuji tantangan kritis generasi muda Bali. Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) ini menjawab tuntas.  Pertama, pria asal Sembiran ini menjawab terkait pencapaian yang paling membanggakan untuk krama Bali. 

Menurut Koster, sejak dilantik sebagai Gubernur Bali pada 5 september 2028, dirinya telah  menerapkan visi membangun Bali dengan mengambil filosofi kearifan lokal Bali. 

"Sedikit pun saya tidak mengambil referensi dari luar Bali. Saya sepenuhnya belajar dari referensi tentang perkembangan peradaban Bali sejak Bali itu ada pertama kali diciptakan, Bali Mula, Bali Aga, sampai masa penjajahan dan seterusnya," jelas Koster. 

Koster menjelaskan, Bali ini luar biasa peradabannya. Dari peradaban inilah, krama Bali menggali nilai untuk membangun Bali untuk ratusan kedepan. 

"Tiang merumuskan nilai ini menjadi visi nangun sat kerti loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Lengkap di dalamnya yang terlihat dan tidak terlihat. Manusia dan bukan manusia, semua yang diciptakan oleh sang pencipta itu harus kita harmoniskan, kita jaga dan lestarikan. Untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera bahagia secara niskala dan sekala," urai Koster. 

Koster membuat ratusan generasi muda takjub. Mereka terlihat antusias dan serius mengamati penjelasan pria asal Sembiran Tejakula ini. 

"Ini yang perlu digaris bawahi. Mengapa saya memasukan niskala dalam visi, karena Bali ini dari referensi yang saya baca sejak awal diciptakan peradabannya, Bali diciptakan oleh orang-orang suci. Orang suci yang memulai Bali ini, siapa mereka ya para empu dan para resi," katanya. 

Dia menjelaskan, karena Bali ditata oleh orang suci maka Bali ini sangat suci. Hasil pemikiran karya dari orang suci, produknya tentu suci. Maka Bali ini dianggap dengan pulau yang penuh dengan tempat suci. Pulau seribu pura, pulau dewata tempatnya para dewa karena dari ujung timur ke barat, utara ke selatan dan tengah terdapat tempat suci. 

"Karena itu Bali ini sakral, tanah Bali tenget, beraura, karena diciptakan dengan tatanan kehidupan spiritual yang tinggi dan dijalankan dengan upakara-upakara (upacara) tradisi Bali," ucapnya. 

Koster menegaskan, inilah yang membuat Bali berbeda dengan daerah lain di dunia. Bali tempat yang luar biasa, sehingga Bali itu sangat karismatik, dan aura kuat.  

"Kalau kita naik pesawat dan saat pilot ataupun pramugarinya menyampaikan landing position, sudah pasti beda rasanya, ada nyut gitu, secara batin sudah bisa kita rasakan. Berarti kita masuk ke tanah Bali yang punya daya tarik kuat sekali," ujarnya. 

Berlandaskan beberapa hal suci itu, Koster menciptakan dan menerapkan program pembangunan Bali dengan visi nangun sat kerthi lokal Bali. Kini program ini telah berjalan dengan dilandasi sejumlah regulasi Perda, pergub Bali terutama UU Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang diperjuangkan Koster setelah puluhan tahun menanti.(*)

Minggu, 17 November 2024

Shortcut Singaraja-Mengwi Garapan Kepemimpinan Koster, Diberi Nama Jalan Ki Barak Panji Sakti


BULELENG -
Calon Gubernur (Cagub) Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster menginiasiasi pemberian nama jalan Shortcut Singaraja-Mengwi dari nama tokoh Pahlawan asal Buleleng Ki Barak Panji Sakti. 


Hal itu diungkapkan Wayan Koster saat simakrama serangkaian Kampanye Terbuka Pilgub Bali di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Minggu (17/11/2024). 


Pria yang menjabat gubernur Bali 2018-2023 ini mengatakan alasan memberikan nama itu sebab tak lepas dari sejarah Singaraja. 


"Kita tidak boleh lupa dengan sejarah. Karena kita ada dan bisa seperti sekarang ini, karena jasa Beliau (Ki Barak Panji Sakti) sebagai pendahulu kita," tegasnya. 


Bahkan, kata Wayan Koster, pembangunan Turyapada Tower terinspirasi dari kisah perjalanan Ki Barak Panji Sakti yang ingin melihat wilayah Den Bukit (Buleleng) dari tempat ketinggian. 


"Titiang sebelum itu sudah cek secara sekala dan niskala boleh atau enggak?Ternyata boleh. Dari sanalah kemudian menyala daerah Den Bukit," tuturnya. 


Sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan kebanggaan masyarkat Buleleng itu, pihaknya pun telah membangun patung Ki Barak Panji Sakti dekat dengan jalur Shortcut Singaraja-Mengwi. 


"Tujuan titiang, supaya kita tetap ingat dan menjaga juga meneruskan sprit Beliau (Ki Barak Panji Sakti), " terangnya. 


Oleh sebab itu, Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa Desa Panji erat kaitannya dengan sejarah Singaraja. (*)

Selasa, 12 November 2024

Koster Pastikan Pembangunan Tol Gilimanuk- Mengwi 2025


Jembrana , Bali Kini
-Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) fokus pada pembangunan berkelanjutan dan integrasi di seluruh daerah Bali. Termasuk pembangunan tol Gilimanuk-Mengwitani yang menghubungkan Bali Barat dan Selatan. Koster menegaskan pembangunan monumental ini akan dimulai pertengahan tahun 2025.


Pembebasan lahan tol akan segera dilanjutkan. Dana pembebasan lahan akan bersumber dari APBN. Hal ini disampaikan Cagub Bali Nomor 2 Wayan Koster pada kampanye terbuka di Kecamatan Pekutatan Jembrana, Senin 11 November 2024.


"Sekarang berlanjut tol Gilimanuk-Mengwi. Tahun ini pembebasan lahan dari APBN Rp 500 M. Setelah bebaskan lahan kemudian langsung dimulai proses kontruksi pembangun jalan tol," kata Gubernur Bali 2018-2023 ini. 


Jalan tol ini kata Koster, termasuk infrastruktur berkelanjutan yang menghubungkan Bali Barat dan wilayah lainnya di Pulau Dewata. Fase pertama lokasi pembangunan tol berada di Pekutatan. 

Pada lokasi yang sama di Koster menjelaskan akan dibangun destinasi wisata berkelas dunia. 


Pada periode pertama sebagai Gubernur Bali, Koster telah menginisiasi pembangunan destinasi wisata dunia di Pekutatan. 

Destinasi wisata ini bernama 

Kerthi Bali Semesta Park (KBS Park). 


"Ini ide dan inisiasi tiang, akan dibangun KBS Park di Pekutatan. Destinasi wisata Dunia ini akan berdampak pada wilayah Jembrana, Tabanan dan sekitarnya. Destinasi ini membuka lapangan kerja baru, menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, kurangi kemiskinan, dan menjadi destinasi wisata baru, serta menyerap tenaga lokal," jelas Koster. 


Pria asal Sembiran mengatakan pemimpin di Bali harus bisa memikirkan sumber baru pendapatan asli daerah (PAD) Bali dan seluruh kabupaten di Bali. Destinasi wisata kelas dunia KBS akan menjadi sumber untuk provinsi Bali, Jembrana dan Tabanan. 


Selain itu, Koster juga telah menciptakan sumber-sumber pendapatan baru untuk meningkatkan PAD Bali. Seperti Pungutan Wisatawan Asing (PWA) dan pengoperasian Turyapada Tower tahun 2026. Beberapa program pembangunan yang sementara berjalan akan berdampak pada peningkatan PAD seperti Pusat Kesenian Bali Klungkung dan beberapa lainnya. 


Koster juga telah membangun sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan serta pelabuhan yang mendukung perekonomian di Bali. Seperti short cut Singaraja-Mengwi, pelabuhan Sanur, Sampalan dan Bias Munjul. 


Sejumlah program telah dipersiapkan jika krama Bali kembali memberikan mandat pada Koster-Giri. Seperti jalan baru di Denpasar dan Badung, short cut, under pass, central parkir di Sanur, penataan parkir di Pura Batur, restorasi pura Agung Besakih tahap kedua, pelabuhan di Amed dan Sangsit, dan masih banyak lagi. 


"PAD Bali dari beberapa sumber baru akan diarahkan ke Jembrana agar pembangunannya bisa cepet. Karena jika hanya andalkan APBD Jembrana, maka lambat pembangunannya, karena APBD nya kecil," kata Koster. 


Kampanye Koster-Giri di Pekutatan dihadiri juga Paslon Bupati Jembrana nomor 2 Bang-Ipat, ketua tim pemenang Gede Winasa (Bupati Jembrana 2000-2010), pengurus PDI-P, partai pengusul dan pendukung, Fraksi PDI-P Jembrana, para relawan dan ribuan warga. Warga antusias mendengar sejumlah program yang telah dilakukan dan akan dilanjutkan Koster-Giri di Jembrana. (*)

Milenial dan Gen Z Klungkung 'SIKAT' Wayan Koster


Klungkung , Bali Kini -
Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster menghadiri Diskusi Memikat (Sikat) yang digelar Komunitas Gemini, di Klungkung Minggu 10 November 2024.


Ratusan millenial dan Gen Z yang hadir dalam diskusi ini menyampaikan sejumlah aspirasi dan kritik. Gubernur Bali 2018-2023 ini terlihat antusias menanggapi pertanyaan setiap generasi muda. 


Bahkan Koster memuji setiap penanya yang kritik dan berani menyampaikan aspirasi yang kuat karena hal ini merupakan bentuk perhatian generasi muda terhadap Klungkung dan Bali umumnya. 


"Pertanyaan anak muda bagus-bagus dan penuh kiritik demi membangun Bali. Ini bentuk perhatian generasi muda untuk daerahnya Klungkung," kata Koster. 


Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Pemenangan Klungkung, Nyoman Suwirta, dan calon Wakil Bupati Klungkung nomor 2 Tjok Surya dari paket Satriya (Made Satria-Tjok Surya). 


Koster langsung disikat penanya asal Nusa Penida Klungkung. Generasi muda ini menanyakan terkait turis yang membludak ke Nusa Penida dan Infrastruktur jalan serta jembatan di Nusa Penida. 


Koster langsung menjawab. Menurut DPR RI tiga periode ini, belakangan turis banyak datang ke Nusa Penida Klungkung setelah di bangun Pelabuhan Sanur, Bias Munjul dan Sampalan. 


Normalnya sekitar lima ribu wisatawan per hari. Jika ramainya bisa puluhan ribu wisatawan ke Nusa lewat Sanur. Setiap hari bisa puluhan ribu ke Nusa Penida. 


"Prioritas pertama kami (Koster-Giri) tingkatkan kapasitas jalan, pelebaran dan infrastruktur yang  memadai. Seperti membangun dibangun jembatan penyeberangan dari Nusa Penida ke Ceningan," kata Koster. 


Koster menjelaskan telah merancangnya pada periode pertama menjadi Gubernur Bali. Bersama Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Koster telah memiliki rancangan pembangunan infrastruktur di Nusa Penida. 


"Astungkara terpilih di periode kedua langsung kami kerjakan," jelasnya. 


Menurut pria asal Sembiran Tejakula ini, jalan lingkaran Nusa Penida secara bertahap akan direalisasikan. Butuh anggaran besar sehingga akan ada kolaborasi angaran APBN dan APBD untuk membiayainya. 


"Jika ini terealisasi maka masalah macet bisa diatasi di Nusa Penida Klungkung," katanya. 


Selain terkait infrastruktur, Koster juga menjawab pertanyaan generasi muda terkait pinjaman  dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 1,5 Triliun untuk pembebasan dan pemadatan lahan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung. 


Koster langsung menjelaskan terkait pinjaman dana ini. Menurutnya, pinjaman dana ini merupakan pinjaman produktif. Karena dana ini diperuntukkan membangun Pusat Kebudayaan Bali dilahan tak produktif bekas galian C Gunaksa Klungkung. 


Lahan bekas lahar letusan Gunung Agung yang tak ada nilainya kini telah bernilai tinggi. Setelah dibebaskan dan dipadatkan, aset Pemprov Bali ini telah bernilai sekitar Rp 5 Triliun. 


Kini banyak pengusaha yang melirik lahan ini. Bahkan ada pengusaha yang ingin membeli. Jika Pemprov Bali ingin jual maka bisa saja untung Rp 3,5 T karena sudah ada pengusaha yang ingin beli dengan harga Rp 5 T. 


"Lahan Pusat Kebudayaan Bali tidak kami jual. Karena lahan di Bali sulit. Tak ada pabrik tanah di Bali. Kita akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun. Tapi aset ini tetap milik Pemprov Bali," tegas Koster. 


Selain itu, Koster menanggapi generasi muda yang menyampaikan aspirasi terkait apresiasi terhadap prestasi atlet bidang olahraga. Menurut Koster sejak menjadi Gubernur Bali 2018-2023, para atlet, pelatih dan pengurus berprestasi selalu diberikan insentif . Koster juga akan memperhatikan pembinaan atlet sejak awal persiapan  hingga tampil di ajang nasional dan internasional. 


Dalam kesempatan ini, Koster juga menampilkan grand desain pembangunan infrastruktur terintegrasi di seluruh wilayah di Bali. Seperti kelanjutan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, Pura Besakih, Pura Batur, jalan short cut, jalan baru, pelabuhan di Buleleng dan Amed yang dipaparkan secara visual. Generasi muda antusias menyimak dan berharap semuanya bisa berjalan dengan baik. (*) 

Sabtu, 09 November 2024

Dampak Terlalu Banyak Minum Air Putih Bagi Tubuh

Denpasar, dewatanews.com - Overhidrasi adalah kondisi ketika tubuh kelebihan cairan. Meski minum air putih memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa berdampak buruk, salah satunya menyebabkan overhidrasi.

Kebutuhan cairan tubuh perlu dipenuhi setiap hari sesuai dengan kapasitasnya. Umumnya, tubuh orang dewasa memerlukan setidaknya dua liter air per hari agar sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Dilansir dari situs pafipurworejokab.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), terlalu banyak asupan air alias overhidrasi membuat Anda keracunan air atau gangguan fungsi otak.

Tubuh yang overhidrasi akan menunjukkan sejumlah tanda sebagai berikut:

1. Urine bening
Warna urine menandakan kondisi hidrasi tubuh Anda. Dehidrasi ditandai dengan urine berwarna gelap, sedang overhidrasi ditandai dengan urine bening.

Kondisi tubuh yang terhidrasi dengan baik justru menghasilkan urine berwarna kuning pucat.

Kalau urine bening seperti air putih, sebaiknya kurangi asupan cairan.

2. Terlalu sering pipis
Terlalu banyak air putih mendorong Anda untuk lebih sering ke toilet. Normalnya, orang buang air kecil 6-8 kali sehari. Kalau angka ini naik sampai 10 kali, Anda mengalami overhidrasi dan ini setara dengan orang yang rutin minum kafein dan alkohol.

3. Kelelahan
Sebaiknya kontrol asupan cairan agar tidak mengalami hiponatremia.

Melansir dari Healthshots, hiponatremia ditandai dengan kadar natrium dalam darah yang rendah. Akibatnya, terjadi penurunan tingkat energi, mengantuk dan rasa lelah terus-menerus.

4. Kebingungan
Bingung, hilang arah, menandakan overhidrasi. Melansir dari Business Insider, kadar elektrolit tubuh turun termasuk natrium.

Sebaiknya Anda hati-hati sebab dalam kasus ekstrem, kebingungan jadi tanda sel-sel otak bengkak. Dalam kondisi demikian, orang bisa kejang dan kehilangan kesadaran.

5. Mual dan muntah
Kadang tanda overhidrasi mirip dengan dehidrasi. Ginjal tidak mampu membuang kelebihan cairan dan cairan mulai menumpuk. Anda pun bisa merasakan mual, muntah sampai diare.

6. Sakit kepala berdenyut
Sakit kepala terutama dengan sensasi berdenyut bisa menandakan overhidrasi dan dehidrasi.

Sel-sel tubuh termasuk sel otak membengkak, kelenjar membesar dan otak pun menekan tulang tengkorak. Tekanan pun memicu sakit kepala berdenyut.

7. Gampang kram
Kondisi tubuh terlalu banyak cairan membuat kadar elektrolit tubuh rendah. Kondisi ini rentan menimbulkan kejang otot dan kram.

Untuk mencegah terjadinya overhidrasi, Anda perlu memperhatikan berapa banyak kebutuhan cairan yang harus dikonsumsi setiap harinya. Sebetulnya, setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda, tergantung dari aktivitas fisik, berat badan, iklim, usia, hingga jenis makanan yang dikonsumsi.

Meski begitu, umumnya orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi air putih setidaknya dua liter per hari. Kebutuhan cairan tubuh pun tidak hanya bisa diperoleh dari air putih saja, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah semangka atau sup sayur.


Rabu, 06 November 2024

Koster Tinjau Shortcut Terindah Titik 7D dan 7E, Miliki Jembatan Melingkar dan akan Tuntas Desember 2024


Buleleng-
Jalan Shortcut (pintasan) Singaraja-Mengwitani dengan view indah terletak di titik 7D dan 7E. Pengguna jalan Singaraja-Denpasar akan takjub dengan keindahan karya monumental Gubernur Bali 2018-2023,Wayan Koster.


Pemandangan perbukitan hijau dan keindahan alam serta kota Singaraja akan menemani pengguna jalan (warga lokal dan wisatawan). Selain itu, daya tarik luar biasa shortcut ini yakni jembatan melingkar. Kabar baiknya, akan tuntas dikerjakan pada akhir tahun 2024.


Wayan Koster sang visioner dan pemimpin pekerja keras, menyempatkan diri berkunjung dan meninjau progres pembangunan titik 7D dan 7E pada Selasa 5 November 2024.


Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) memiliki tanggung jawab moril meninjau pembangunan monumental ini. Karena dirinya yang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 29 Agustus 2023 lalu pada periode pertama Gubernur Bali. 


Disela kunjungan, Koster menjelaskan jembatan melingkar pada shortcut titik 7 D dan E yang menghubungkan Singaraja dan Denpasar sangat indah. 


"Jembatan melingkarnya sangat indah, melewati wilayah perbukitan nan Hijau, sangat bagus dan indah. Jembatan ini direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2024," kata Koster. 


Dia menjelaskan, setelah titik ini, selanjutnya pembangunan jalan short cut akan dikerjakan tahun 2005- 2026 untuk titik 9 dan 10. Kemudian akan berlanjut pada pembangunan shortcut titik 11 dan 12 yang tidak lagi melewati Padangbulia, lurus dari desa Gitgit ke Desa Padangbulia dengan jembatan yang panjang di sebelah utara desa Ambengan



"Kalau Ini sudah selesai maka perjalanan masyarakat, dan wisatawan dari Singaraja ke Denpasar atau dari Denpasar ke Singaraja akan memerlukan waktu tempuh yang lebih Singkat. Yang semula tiga jam akan menjadi satu atau satu setengah jam Maksimum," kayanya. 


Menurut pria asal Sembiran ini, tidak hanya waktu tempuh yang cepat, tapi nyaman, aman  dari Denpasar sampai Singaraja dan sebaliknya dijamin tidak akan mules lagi. 


"Seperti sebelumnya karena sejak dulu kita dari Denpasar ke Singaraja jalannya berkelok-kelok tajam kita pasti mules dan tidak nyaman," katanya. 


Berdiri di lokasi pembangunan shortcut, Koster menjelaskan bahwa pengguna jalan akan melihat pola jembatan shortcut yang indah. Setengah lingkaran dan melintasi perbukitan yang hijau dan alam yang indah. 


"Sehingga tiang yakin para pengguna jalan, masyarakat dan wisatawan tidak akan terburu-buru justru akan menikmati keindahan alam seperti perjalanan wisata," ujar . 


Ia yakin shortcut Singaraja-Mengwi akan bermanfaat bagi masyarakat Buleleng dan Bali keseluruhan. 


"Ini tiang yakin akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, dimana shortcut melintas, menumbuhkan pedagang, pelaku usaha pariwisata, dan perekonomian Buleleng dan pariwisata Buleleng akan berkembang Karena waktu tempuh sudah sangat singkat nyaman dan aman," jelas Koster. 


Dampak ekonomi mulai terlihat. Karena banyaknya bus pariwisata asal Jawa yang memilih melintasi shortcut Singaraja-Mengwi. 


"Tiang melihat sekarang banyak bus pariwisata dari Jawa yang sudah melintasi shortcut, sehingga hotel, restoran, di Singaraja atau di lokasi shortcut berkembang dengan sangat baik. Dan ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga ekonomi menjadi lebih maju sehingga berdampak pada upaya kita mengurangi kemiskinan di Buleleng," jelasnya. 



Sebagai informasi, pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani telah rampung dikerjakan pada titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8 dengan panjang 5,68 kilometer. 


Dua titik shortcut 7D dan 7E akan memiliki ruas jalan sepanjang 555 meter yang dilengkapi dengan jembatan melingkar sepanjang 155 meter yang berada di titik 7D. saat itu, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Selasa (29/8/2023) melakukan peletakan batu pertama menandai pengerjaan. (*)

Selasa, 05 November 2024

Koster Kunjungi Pura Manik Toya, Kenang Bantuan Pasca Bencana Hebat Dua Tahun Lalu


Tabanan-
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster mengunjungi Pura Manik Toya di Banjar Umadiwang Desa Batannyuh Kecamatan Banjar Tabanan, Senin 4 November 2024.


Kunjungan Koster bertepatan  dengan Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah di Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Marga, Tabanan.


Sebelum mengikuti karya agung ini, Koster yang ditemani Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan beberapa tokoh lainnya melihat dari dekat Pura tersebut. 


Koster berniat melihatnya karena pada Oktober tahun 2022, dirinya ikut andil membantu pembangunan pura ini pasca dihantam bencana banjir. Kala itu, banjir Tukad Yeh Sungi merendam lokasi Pura. Air setinggi 2,5 meter menghancurkan sejumlah bangunan dan pelinggih Pura. Total kerugian saat itu ditaksir kurang lebih Rp 2,5 Miliar. 


Koster sebagai Gubernur Bali tak tinggal diam. Dirinya bersama tim  langsung turun ke lokasi-lokasi bencana di Tabanan dan sejumlah kabupaten lain. 


Meski Bali dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Koster tetap berusaha hadir untuk masyarakat yang kesulitan. Ia menyerahkan bantuan demi meringankan beban krama Bali. 


Koster juga diajak melihat sebuah Pura suci nan indah. Arsitekturnya sakral dan menarik karena mirip candi. Pura ini bernama Kahyangan Suci Payogan Siwa Manik Geni. 


Koster masuk ke dalam pura bersama penglingsir dan pengurus pura . DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini takjub dengan arsitekturnya. 


Seteleh dari pura ini, Koster menuju pura 

Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Kecamatan Marga, Tabanan. Koster dan Giri Prasta hadir bersama mengikuti Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah. 


Hadir juga dalam karya agung ini, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan 2020-2024 Gede Sanjaya -Made Dirga (Sanjaya-Dirga), Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack Ketua Tim Pemenangan Tabanan Made Urip, Anggota DPD RI Komang Merta Jiwa, Ketut Winarya, Ni Made Usmantari DPRD Bali, Ketua DPRD PDI Tabanan Nyoman Arnawa, Fraksi PDIP Tabanan, camat Marga, penglingsir pura Belayu, Perbekel desa batannyuh, peken belayu, bringkit belayu, kuwum, selanbwak, bendesa adat belayu, bendesa adat kuwum, bendesa adat selanbawak dan kelian adat se desa adat belayu. 


Dalam kesempatan ini, Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga juga menyerahkan dana punia (sumbangan) kepada pengurus pura. Karya agung ini ditutup dengan persembahyangan bersama di pura tersebut. 


Sebelum meninggalkan Pura, moment menarik terlihat saat Koster menghampiri sekka gong Ibu-ibu. Gubernur Bali 2018-2023 asal Sembiran ini, menikmati alunan gamelan ini hingga selesai. Didampingi Putu Eka Nurcahyadi, Koster berpesan agar sekaa gong di Desa Adat setempat terus dilestarikan. Karena inilah identitas budaya Bali yang menjadi daya tarik dunia. 


Koster juga berharap regenerasi sekaa gong terus dijaga di setiap desa adat di Bali. Untuk itulah ia memberikan dana apresiasi untuk memotivasi sekaa gong. Semua penabuh gamelan menyampaikan terima kasih dan meminta pose bersama Koster sebelum dirinya dan rombongan meninggalkan lokasi karya agung.(*)

Senin, 04 November 2024

Debat Panas Paslon Karangasem: Soroti Konflik Adat dan Krisis Lingkungan


Karangasem, Bali Kini
- Debat kedua digelar KPU Karangasem di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu (3/10/2024). Debat ini melibatkan lima panelis dan perumus yang menyiapkan pertanyaan untuk tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem.


Beberapa isu penting dibahas, termasuk pengelolaan sampah, kerusakan lingkungan, dan krisis air bersih. Isu eksplorasi besar-besaran usaha galian C juga menjadi sorotan, di mana para calon dituntut memberikan solusi konkret untuk masa depan Karangasem. 


Salah satu topik yang menarik perhatian adalah konflik adat di Desa Bugbug. Paslon nomor urut 1 mengkritik Bupati Karangasem sebelumnya yang dianggap tidak tanggap terhadap masalah ini. I Ketut Putra Ismaya Jaya menekankan, “Mestinya Bapak (Gede Dana, Paslon nomor urut 2) hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.”katanya.


Paslon nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu), juga menyoroti perlunya tindakan awal dalam menangani permasalahan adat. “Seharusnya Bupati melakukan pendekatan dini untuk mencari inti permasalahan adat, agar solusi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Pandu Prapanca Lagosa.


Jika terpilih, Gus Par-Guru Pandu berkomitmen untuk menyelesaikan konflik adat melalui pendekatan yang lebih baik, mengatakan, “Kami akan berupaya keras untuk mediasi dan mencari jalan keluar yang bisa diterima oleh semua pihak.” tandas Guru Pandu. 


Di sisi lain, Paslon nomor urut 2 mengklaim telah melakukan mediasi, meski hanya satu pihak yang hadir. Mereka menyatakan, “Kami sudah mencoba memfasilitasi mediasi, namun hanya satu pihak saja yang hadir," Katanya. 


Sementara itu, terkait program pengelola sampah, paslon GP menyatakan; “Kami telah menyiapkan program konkret, termasuk pengadaan mesin pencacah sampah, untuk menangani masalah ini secara efektif," Tandasnya. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved