-->

Rabu, 18 Desember 2024

Kamis, 28 November 2024

Selasa, 19 November 2024

Filosofi Kearifan Lokal dipakai Membangun Bali, Wayan Koster Bikin Ratusan Generasi Muda Takjub


BULELENG-
Generasi muda Bali sungguh kritis. Sebelum pencoblosan Pilkada Serentak Rabu 27 November 2024, ratusan generasi muda milenial dan gen Z Bali menantang Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster (paket Koster-Giri). Isi tantangannya sungguh cerdas.  

Tantangan itu ditanyakan pada diskusi memikat (Sikat) di Buleleng, Minggu 17 November 2024. Adalah Bagus Sudika, generasi muda Buleleng, yang ingin memperkuat renungan siapa pemimpin Bali kedepan sebelum memutuskan mencoblos pada 27 November 2024. 

Beberapa hal yang menjadi perenungannya ditanyakan langsung ke Koster. Seperti pencapaian terbaik Koster selama menjadi Gubernur Bali.  Pencapaian yang belum maksimal selama menjabat.  Langkah-langkah konkret yang dilakukan Koster untuk memaksimalkan program pembangunan, serta alasan terbaik yang tawarkan kepada generasi muda untuk membantu menyelesaikan perenungan mereka memilih pemimpin yang akhirnya mungkin menjatuhkan pilihan kepada Koster sebagai Gubernur Bali. 

Koster memuji tantangan kritis generasi muda Bali. Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) ini menjawab tuntas.  Pertama, pria asal Sembiran ini menjawab terkait pencapaian yang paling membanggakan untuk krama Bali. 

Menurut Koster, sejak dilantik sebagai Gubernur Bali pada 5 september 2028, dirinya telah  menerapkan visi membangun Bali dengan mengambil filosofi kearifan lokal Bali. 

"Sedikit pun saya tidak mengambil referensi dari luar Bali. Saya sepenuhnya belajar dari referensi tentang perkembangan peradaban Bali sejak Bali itu ada pertama kali diciptakan, Bali Mula, Bali Aga, sampai masa penjajahan dan seterusnya," jelas Koster. 

Koster menjelaskan, Bali ini luar biasa peradabannya. Dari peradaban inilah, krama Bali menggali nilai untuk membangun Bali untuk ratusan kedepan. 

"Tiang merumuskan nilai ini menjadi visi nangun sat kerti loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Lengkap di dalamnya yang terlihat dan tidak terlihat. Manusia dan bukan manusia, semua yang diciptakan oleh sang pencipta itu harus kita harmoniskan, kita jaga dan lestarikan. Untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera bahagia secara niskala dan sekala," urai Koster. 

Koster membuat ratusan generasi muda takjub. Mereka terlihat antusias dan serius mengamati penjelasan pria asal Sembiran Tejakula ini. 

"Ini yang perlu digaris bawahi. Mengapa saya memasukan niskala dalam visi, karena Bali ini dari referensi yang saya baca sejak awal diciptakan peradabannya, Bali diciptakan oleh orang-orang suci. Orang suci yang memulai Bali ini, siapa mereka ya para empu dan para resi," katanya. 

Dia menjelaskan, karena Bali ditata oleh orang suci maka Bali ini sangat suci. Hasil pemikiran karya dari orang suci, produknya tentu suci. Maka Bali ini dianggap dengan pulau yang penuh dengan tempat suci. Pulau seribu pura, pulau dewata tempatnya para dewa karena dari ujung timur ke barat, utara ke selatan dan tengah terdapat tempat suci. 

"Karena itu Bali ini sakral, tanah Bali tenget, beraura, karena diciptakan dengan tatanan kehidupan spiritual yang tinggi dan dijalankan dengan upakara-upakara (upacara) tradisi Bali," ucapnya. 

Koster menegaskan, inilah yang membuat Bali berbeda dengan daerah lain di dunia. Bali tempat yang luar biasa, sehingga Bali itu sangat karismatik, dan aura kuat.  

"Kalau kita naik pesawat dan saat pilot ataupun pramugarinya menyampaikan landing position, sudah pasti beda rasanya, ada nyut gitu, secara batin sudah bisa kita rasakan. Berarti kita masuk ke tanah Bali yang punya daya tarik kuat sekali," ujarnya. 

Berlandaskan beberapa hal suci itu, Koster menciptakan dan menerapkan program pembangunan Bali dengan visi nangun sat kerthi lokal Bali. Kini program ini telah berjalan dengan dilandasi sejumlah regulasi Perda, pergub Bali terutama UU Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang diperjuangkan Koster setelah puluhan tahun menanti.(*)

Minggu, 17 November 2024

Shortcut Singaraja-Mengwi Garapan Kepemimpinan Koster, Diberi Nama Jalan Ki Barak Panji Sakti


BULELENG -
Calon Gubernur (Cagub) Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster menginiasiasi pemberian nama jalan Shortcut Singaraja-Mengwi dari nama tokoh Pahlawan asal Buleleng Ki Barak Panji Sakti. 


Hal itu diungkapkan Wayan Koster saat simakrama serangkaian Kampanye Terbuka Pilgub Bali di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Minggu (17/11/2024). 


Pria yang menjabat gubernur Bali 2018-2023 ini mengatakan alasan memberikan nama itu sebab tak lepas dari sejarah Singaraja. 


"Kita tidak boleh lupa dengan sejarah. Karena kita ada dan bisa seperti sekarang ini, karena jasa Beliau (Ki Barak Panji Sakti) sebagai pendahulu kita," tegasnya. 


Bahkan, kata Wayan Koster, pembangunan Turyapada Tower terinspirasi dari kisah perjalanan Ki Barak Panji Sakti yang ingin melihat wilayah Den Bukit (Buleleng) dari tempat ketinggian. 


"Titiang sebelum itu sudah cek secara sekala dan niskala boleh atau enggak?Ternyata boleh. Dari sanalah kemudian menyala daerah Den Bukit," tuturnya. 


Sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan kebanggaan masyarkat Buleleng itu, pihaknya pun telah membangun patung Ki Barak Panji Sakti dekat dengan jalur Shortcut Singaraja-Mengwi. 


"Tujuan titiang, supaya kita tetap ingat dan menjaga juga meneruskan sprit Beliau (Ki Barak Panji Sakti), " terangnya. 


Oleh sebab itu, Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa Desa Panji erat kaitannya dengan sejarah Singaraja. (*)

Selasa, 12 November 2024

Koster Pastikan Pembangunan Tol Gilimanuk- Mengwi 2025


Jembrana , Bali Kini
-Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) fokus pada pembangunan berkelanjutan dan integrasi di seluruh daerah Bali. Termasuk pembangunan tol Gilimanuk-Mengwitani yang menghubungkan Bali Barat dan Selatan. Koster menegaskan pembangunan monumental ini akan dimulai pertengahan tahun 2025.


Pembebasan lahan tol akan segera dilanjutkan. Dana pembebasan lahan akan bersumber dari APBN. Hal ini disampaikan Cagub Bali Nomor 2 Wayan Koster pada kampanye terbuka di Kecamatan Pekutatan Jembrana, Senin 11 November 2024.


"Sekarang berlanjut tol Gilimanuk-Mengwi. Tahun ini pembebasan lahan dari APBN Rp 500 M. Setelah bebaskan lahan kemudian langsung dimulai proses kontruksi pembangun jalan tol," kata Gubernur Bali 2018-2023 ini. 


Jalan tol ini kata Koster, termasuk infrastruktur berkelanjutan yang menghubungkan Bali Barat dan wilayah lainnya di Pulau Dewata. Fase pertama lokasi pembangunan tol berada di Pekutatan. 

Pada lokasi yang sama di Koster menjelaskan akan dibangun destinasi wisata berkelas dunia. 


Pada periode pertama sebagai Gubernur Bali, Koster telah menginisiasi pembangunan destinasi wisata dunia di Pekutatan. 

Destinasi wisata ini bernama 

Kerthi Bali Semesta Park (KBS Park). 


"Ini ide dan inisiasi tiang, akan dibangun KBS Park di Pekutatan. Destinasi wisata Dunia ini akan berdampak pada wilayah Jembrana, Tabanan dan sekitarnya. Destinasi ini membuka lapangan kerja baru, menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, kurangi kemiskinan, dan menjadi destinasi wisata baru, serta menyerap tenaga lokal," jelas Koster. 


Pria asal Sembiran mengatakan pemimpin di Bali harus bisa memikirkan sumber baru pendapatan asli daerah (PAD) Bali dan seluruh kabupaten di Bali. Destinasi wisata kelas dunia KBS akan menjadi sumber untuk provinsi Bali, Jembrana dan Tabanan. 


Selain itu, Koster juga telah menciptakan sumber-sumber pendapatan baru untuk meningkatkan PAD Bali. Seperti Pungutan Wisatawan Asing (PWA) dan pengoperasian Turyapada Tower tahun 2026. Beberapa program pembangunan yang sementara berjalan akan berdampak pada peningkatan PAD seperti Pusat Kesenian Bali Klungkung dan beberapa lainnya. 


Koster juga telah membangun sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan serta pelabuhan yang mendukung perekonomian di Bali. Seperti short cut Singaraja-Mengwi, pelabuhan Sanur, Sampalan dan Bias Munjul. 


Sejumlah program telah dipersiapkan jika krama Bali kembali memberikan mandat pada Koster-Giri. Seperti jalan baru di Denpasar dan Badung, short cut, under pass, central parkir di Sanur, penataan parkir di Pura Batur, restorasi pura Agung Besakih tahap kedua, pelabuhan di Amed dan Sangsit, dan masih banyak lagi. 


"PAD Bali dari beberapa sumber baru akan diarahkan ke Jembrana agar pembangunannya bisa cepet. Karena jika hanya andalkan APBD Jembrana, maka lambat pembangunannya, karena APBD nya kecil," kata Koster. 


Kampanye Koster-Giri di Pekutatan dihadiri juga Paslon Bupati Jembrana nomor 2 Bang-Ipat, ketua tim pemenang Gede Winasa (Bupati Jembrana 2000-2010), pengurus PDI-P, partai pengusul dan pendukung, Fraksi PDI-P Jembrana, para relawan dan ribuan warga. Warga antusias mendengar sejumlah program yang telah dilakukan dan akan dilanjutkan Koster-Giri di Jembrana. (*)

Milenial dan Gen Z Klungkung 'SIKAT' Wayan Koster


Klungkung , Bali Kini -
Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster menghadiri Diskusi Memikat (Sikat) yang digelar Komunitas Gemini, di Klungkung Minggu 10 November 2024.


Ratusan millenial dan Gen Z yang hadir dalam diskusi ini menyampaikan sejumlah aspirasi dan kritik. Gubernur Bali 2018-2023 ini terlihat antusias menanggapi pertanyaan setiap generasi muda. 


Bahkan Koster memuji setiap penanya yang kritik dan berani menyampaikan aspirasi yang kuat karena hal ini merupakan bentuk perhatian generasi muda terhadap Klungkung dan Bali umumnya. 


"Pertanyaan anak muda bagus-bagus dan penuh kiritik demi membangun Bali. Ini bentuk perhatian generasi muda untuk daerahnya Klungkung," kata Koster. 


Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Pemenangan Klungkung, Nyoman Suwirta, dan calon Wakil Bupati Klungkung nomor 2 Tjok Surya dari paket Satriya (Made Satria-Tjok Surya). 


Koster langsung disikat penanya asal Nusa Penida Klungkung. Generasi muda ini menanyakan terkait turis yang membludak ke Nusa Penida dan Infrastruktur jalan serta jembatan di Nusa Penida. 


Koster langsung menjawab. Menurut DPR RI tiga periode ini, belakangan turis banyak datang ke Nusa Penida Klungkung setelah di bangun Pelabuhan Sanur, Bias Munjul dan Sampalan. 


Normalnya sekitar lima ribu wisatawan per hari. Jika ramainya bisa puluhan ribu wisatawan ke Nusa lewat Sanur. Setiap hari bisa puluhan ribu ke Nusa Penida. 


"Prioritas pertama kami (Koster-Giri) tingkatkan kapasitas jalan, pelebaran dan infrastruktur yang  memadai. Seperti membangun dibangun jembatan penyeberangan dari Nusa Penida ke Ceningan," kata Koster. 


Koster menjelaskan telah merancangnya pada periode pertama menjadi Gubernur Bali. Bersama Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Koster telah memiliki rancangan pembangunan infrastruktur di Nusa Penida. 


"Astungkara terpilih di periode kedua langsung kami kerjakan," jelasnya. 


Menurut pria asal Sembiran Tejakula ini, jalan lingkaran Nusa Penida secara bertahap akan direalisasikan. Butuh anggaran besar sehingga akan ada kolaborasi angaran APBN dan APBD untuk membiayainya. 


"Jika ini terealisasi maka masalah macet bisa diatasi di Nusa Penida Klungkung," katanya. 


Selain terkait infrastruktur, Koster juga menjawab pertanyaan generasi muda terkait pinjaman  dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 1,5 Triliun untuk pembebasan dan pemadatan lahan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung. 


Koster langsung menjelaskan terkait pinjaman dana ini. Menurutnya, pinjaman dana ini merupakan pinjaman produktif. Karena dana ini diperuntukkan membangun Pusat Kebudayaan Bali dilahan tak produktif bekas galian C Gunaksa Klungkung. 


Lahan bekas lahar letusan Gunung Agung yang tak ada nilainya kini telah bernilai tinggi. Setelah dibebaskan dan dipadatkan, aset Pemprov Bali ini telah bernilai sekitar Rp 5 Triliun. 


Kini banyak pengusaha yang melirik lahan ini. Bahkan ada pengusaha yang ingin membeli. Jika Pemprov Bali ingin jual maka bisa saja untung Rp 3,5 T karena sudah ada pengusaha yang ingin beli dengan harga Rp 5 T. 


"Lahan Pusat Kebudayaan Bali tidak kami jual. Karena lahan di Bali sulit. Tak ada pabrik tanah di Bali. Kita akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun. Tapi aset ini tetap milik Pemprov Bali," tegas Koster. 


Selain itu, Koster menanggapi generasi muda yang menyampaikan aspirasi terkait apresiasi terhadap prestasi atlet bidang olahraga. Menurut Koster sejak menjadi Gubernur Bali 2018-2023, para atlet, pelatih dan pengurus berprestasi selalu diberikan insentif . Koster juga akan memperhatikan pembinaan atlet sejak awal persiapan  hingga tampil di ajang nasional dan internasional. 


Dalam kesempatan ini, Koster juga menampilkan grand desain pembangunan infrastruktur terintegrasi di seluruh wilayah di Bali. Seperti kelanjutan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, Pura Besakih, Pura Batur, jalan short cut, jalan baru, pelabuhan di Buleleng dan Amed yang dipaparkan secara visual. Generasi muda antusias menyimak dan berharap semuanya bisa berjalan dengan baik. (*) 

Sabtu, 09 November 2024

Dampak Terlalu Banyak Minum Air Putih Bagi Tubuh

Denpasar, dewatanews.com - Overhidrasi adalah kondisi ketika tubuh kelebihan cairan. Meski minum air putih memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa berdampak buruk, salah satunya menyebabkan overhidrasi.

Kebutuhan cairan tubuh perlu dipenuhi setiap hari sesuai dengan kapasitasnya. Umumnya, tubuh orang dewasa memerlukan setidaknya dua liter air per hari agar sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Dilansir dari situs pafipurworejokab.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), terlalu banyak asupan air alias overhidrasi membuat Anda keracunan air atau gangguan fungsi otak.

Tubuh yang overhidrasi akan menunjukkan sejumlah tanda sebagai berikut:

1. Urine bening
Warna urine menandakan kondisi hidrasi tubuh Anda. Dehidrasi ditandai dengan urine berwarna gelap, sedang overhidrasi ditandai dengan urine bening.

Kondisi tubuh yang terhidrasi dengan baik justru menghasilkan urine berwarna kuning pucat.

Kalau urine bening seperti air putih, sebaiknya kurangi asupan cairan.

2. Terlalu sering pipis
Terlalu banyak air putih mendorong Anda untuk lebih sering ke toilet. Normalnya, orang buang air kecil 6-8 kali sehari. Kalau angka ini naik sampai 10 kali, Anda mengalami overhidrasi dan ini setara dengan orang yang rutin minum kafein dan alkohol.

3. Kelelahan
Sebaiknya kontrol asupan cairan agar tidak mengalami hiponatremia.

Melansir dari Healthshots, hiponatremia ditandai dengan kadar natrium dalam darah yang rendah. Akibatnya, terjadi penurunan tingkat energi, mengantuk dan rasa lelah terus-menerus.

4. Kebingungan
Bingung, hilang arah, menandakan overhidrasi. Melansir dari Business Insider, kadar elektrolit tubuh turun termasuk natrium.

Sebaiknya Anda hati-hati sebab dalam kasus ekstrem, kebingungan jadi tanda sel-sel otak bengkak. Dalam kondisi demikian, orang bisa kejang dan kehilangan kesadaran.

5. Mual dan muntah
Kadang tanda overhidrasi mirip dengan dehidrasi. Ginjal tidak mampu membuang kelebihan cairan dan cairan mulai menumpuk. Anda pun bisa merasakan mual, muntah sampai diare.

6. Sakit kepala berdenyut
Sakit kepala terutama dengan sensasi berdenyut bisa menandakan overhidrasi dan dehidrasi.

Sel-sel tubuh termasuk sel otak membengkak, kelenjar membesar dan otak pun menekan tulang tengkorak. Tekanan pun memicu sakit kepala berdenyut.

7. Gampang kram
Kondisi tubuh terlalu banyak cairan membuat kadar elektrolit tubuh rendah. Kondisi ini rentan menimbulkan kejang otot dan kram.

Untuk mencegah terjadinya overhidrasi, Anda perlu memperhatikan berapa banyak kebutuhan cairan yang harus dikonsumsi setiap harinya. Sebetulnya, setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda, tergantung dari aktivitas fisik, berat badan, iklim, usia, hingga jenis makanan yang dikonsumsi.

Meski begitu, umumnya orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi air putih setidaknya dua liter per hari. Kebutuhan cairan tubuh pun tidak hanya bisa diperoleh dari air putih saja, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah semangka atau sup sayur.


Rabu, 06 November 2024

Koster Tinjau Shortcut Terindah Titik 7D dan 7E, Miliki Jembatan Melingkar dan akan Tuntas Desember 2024


Buleleng-
Jalan Shortcut (pintasan) Singaraja-Mengwitani dengan view indah terletak di titik 7D dan 7E. Pengguna jalan Singaraja-Denpasar akan takjub dengan keindahan karya monumental Gubernur Bali 2018-2023,Wayan Koster.


Pemandangan perbukitan hijau dan keindahan alam serta kota Singaraja akan menemani pengguna jalan (warga lokal dan wisatawan). Selain itu, daya tarik luar biasa shortcut ini yakni jembatan melingkar. Kabar baiknya, akan tuntas dikerjakan pada akhir tahun 2024.


Wayan Koster sang visioner dan pemimpin pekerja keras, menyempatkan diri berkunjung dan meninjau progres pembangunan titik 7D dan 7E pada Selasa 5 November 2024.


Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) memiliki tanggung jawab moril meninjau pembangunan monumental ini. Karena dirinya yang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 29 Agustus 2023 lalu pada periode pertama Gubernur Bali. 


Disela kunjungan, Koster menjelaskan jembatan melingkar pada shortcut titik 7 D dan E yang menghubungkan Singaraja dan Denpasar sangat indah. 


"Jembatan melingkarnya sangat indah, melewati wilayah perbukitan nan Hijau, sangat bagus dan indah. Jembatan ini direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2024," kata Koster. 


Dia menjelaskan, setelah titik ini, selanjutnya pembangunan jalan short cut akan dikerjakan tahun 2005- 2026 untuk titik 9 dan 10. Kemudian akan berlanjut pada pembangunan shortcut titik 11 dan 12 yang tidak lagi melewati Padangbulia, lurus dari desa Gitgit ke Desa Padangbulia dengan jembatan yang panjang di sebelah utara desa Ambengan



"Kalau Ini sudah selesai maka perjalanan masyarakat, dan wisatawan dari Singaraja ke Denpasar atau dari Denpasar ke Singaraja akan memerlukan waktu tempuh yang lebih Singkat. Yang semula tiga jam akan menjadi satu atau satu setengah jam Maksimum," kayanya. 


Menurut pria asal Sembiran ini, tidak hanya waktu tempuh yang cepat, tapi nyaman, aman  dari Denpasar sampai Singaraja dan sebaliknya dijamin tidak akan mules lagi. 


"Seperti sebelumnya karena sejak dulu kita dari Denpasar ke Singaraja jalannya berkelok-kelok tajam kita pasti mules dan tidak nyaman," katanya. 


Berdiri di lokasi pembangunan shortcut, Koster menjelaskan bahwa pengguna jalan akan melihat pola jembatan shortcut yang indah. Setengah lingkaran dan melintasi perbukitan yang hijau dan alam yang indah. 


"Sehingga tiang yakin para pengguna jalan, masyarakat dan wisatawan tidak akan terburu-buru justru akan menikmati keindahan alam seperti perjalanan wisata," ujar . 


Ia yakin shortcut Singaraja-Mengwi akan bermanfaat bagi masyarakat Buleleng dan Bali keseluruhan. 


"Ini tiang yakin akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, dimana shortcut melintas, menumbuhkan pedagang, pelaku usaha pariwisata, dan perekonomian Buleleng dan pariwisata Buleleng akan berkembang Karena waktu tempuh sudah sangat singkat nyaman dan aman," jelas Koster. 


Dampak ekonomi mulai terlihat. Karena banyaknya bus pariwisata asal Jawa yang memilih melintasi shortcut Singaraja-Mengwi. 


"Tiang melihat sekarang banyak bus pariwisata dari Jawa yang sudah melintasi shortcut, sehingga hotel, restoran, di Singaraja atau di lokasi shortcut berkembang dengan sangat baik. Dan ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga ekonomi menjadi lebih maju sehingga berdampak pada upaya kita mengurangi kemiskinan di Buleleng," jelasnya. 



Sebagai informasi, pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani telah rampung dikerjakan pada titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8 dengan panjang 5,68 kilometer. 


Dua titik shortcut 7D dan 7E akan memiliki ruas jalan sepanjang 555 meter yang dilengkapi dengan jembatan melingkar sepanjang 155 meter yang berada di titik 7D. saat itu, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Selasa (29/8/2023) melakukan peletakan batu pertama menandai pengerjaan. (*)

Selasa, 05 November 2024

Koster Kunjungi Pura Manik Toya, Kenang Bantuan Pasca Bencana Hebat Dua Tahun Lalu


Tabanan-
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster mengunjungi Pura Manik Toya di Banjar Umadiwang Desa Batannyuh Kecamatan Banjar Tabanan, Senin 4 November 2024.


Kunjungan Koster bertepatan  dengan Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah di Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Marga, Tabanan.


Sebelum mengikuti karya agung ini, Koster yang ditemani Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan beberapa tokoh lainnya melihat dari dekat Pura tersebut. 


Koster berniat melihatnya karena pada Oktober tahun 2022, dirinya ikut andil membantu pembangunan pura ini pasca dihantam bencana banjir. Kala itu, banjir Tukad Yeh Sungi merendam lokasi Pura. Air setinggi 2,5 meter menghancurkan sejumlah bangunan dan pelinggih Pura. Total kerugian saat itu ditaksir kurang lebih Rp 2,5 Miliar. 


Koster sebagai Gubernur Bali tak tinggal diam. Dirinya bersama tim  langsung turun ke lokasi-lokasi bencana di Tabanan dan sejumlah kabupaten lain. 


Meski Bali dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Koster tetap berusaha hadir untuk masyarakat yang kesulitan. Ia menyerahkan bantuan demi meringankan beban krama Bali. 


Koster juga diajak melihat sebuah Pura suci nan indah. Arsitekturnya sakral dan menarik karena mirip candi. Pura ini bernama Kahyangan Suci Payogan Siwa Manik Geni. 


Koster masuk ke dalam pura bersama penglingsir dan pengurus pura . DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini takjub dengan arsitekturnya. 


Seteleh dari pura ini, Koster menuju pura 

Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Kecamatan Marga, Tabanan. Koster dan Giri Prasta hadir bersama mengikuti Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah. 


Hadir juga dalam karya agung ini, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan 2020-2024 Gede Sanjaya -Made Dirga (Sanjaya-Dirga), Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack Ketua Tim Pemenangan Tabanan Made Urip, Anggota DPD RI Komang Merta Jiwa, Ketut Winarya, Ni Made Usmantari DPRD Bali, Ketua DPRD PDI Tabanan Nyoman Arnawa, Fraksi PDIP Tabanan, camat Marga, penglingsir pura Belayu, Perbekel desa batannyuh, peken belayu, bringkit belayu, kuwum, selanbwak, bendesa adat belayu, bendesa adat kuwum, bendesa adat selanbawak dan kelian adat se desa adat belayu. 


Dalam kesempatan ini, Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga juga menyerahkan dana punia (sumbangan) kepada pengurus pura. Karya agung ini ditutup dengan persembahyangan bersama di pura tersebut. 


Sebelum meninggalkan Pura, moment menarik terlihat saat Koster menghampiri sekka gong Ibu-ibu. Gubernur Bali 2018-2023 asal Sembiran ini, menikmati alunan gamelan ini hingga selesai. Didampingi Putu Eka Nurcahyadi, Koster berpesan agar sekaa gong di Desa Adat setempat terus dilestarikan. Karena inilah identitas budaya Bali yang menjadi daya tarik dunia. 


Koster juga berharap regenerasi sekaa gong terus dijaga di setiap desa adat di Bali. Untuk itulah ia memberikan dana apresiasi untuk memotivasi sekaa gong. Semua penabuh gamelan menyampaikan terima kasih dan meminta pose bersama Koster sebelum dirinya dan rombongan meninggalkan lokasi karya agung.(*)

Senin, 04 November 2024

Debat Panas Paslon Karangasem: Soroti Konflik Adat dan Krisis Lingkungan


Karangasem, Bali Kini
- Debat kedua digelar KPU Karangasem di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu (3/10/2024). Debat ini melibatkan lima panelis dan perumus yang menyiapkan pertanyaan untuk tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem.


Beberapa isu penting dibahas, termasuk pengelolaan sampah, kerusakan lingkungan, dan krisis air bersih. Isu eksplorasi besar-besaran usaha galian C juga menjadi sorotan, di mana para calon dituntut memberikan solusi konkret untuk masa depan Karangasem. 


Salah satu topik yang menarik perhatian adalah konflik adat di Desa Bugbug. Paslon nomor urut 1 mengkritik Bupati Karangasem sebelumnya yang dianggap tidak tanggap terhadap masalah ini. I Ketut Putra Ismaya Jaya menekankan, “Mestinya Bapak (Gede Dana, Paslon nomor urut 2) hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.”katanya.


Paslon nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu), juga menyoroti perlunya tindakan awal dalam menangani permasalahan adat. “Seharusnya Bupati melakukan pendekatan dini untuk mencari inti permasalahan adat, agar solusi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Pandu Prapanca Lagosa.


Jika terpilih, Gus Par-Guru Pandu berkomitmen untuk menyelesaikan konflik adat melalui pendekatan yang lebih baik, mengatakan, “Kami akan berupaya keras untuk mediasi dan mencari jalan keluar yang bisa diterima oleh semua pihak.” tandas Guru Pandu. 


Di sisi lain, Paslon nomor urut 2 mengklaim telah melakukan mediasi, meski hanya satu pihak yang hadir. Mereka menyatakan, “Kami sudah mencoba memfasilitasi mediasi, namun hanya satu pihak saja yang hadir," Katanya. 


Sementara itu, terkait program pengelola sampah, paslon GP menyatakan; “Kami telah menyiapkan program konkret, termasuk pengadaan mesin pencacah sampah, untuk menangani masalah ini secara efektif," Tandasnya. (Ami)

Pembangunan Infrastruktur Jalur Sanur Jadi Prioritas Koster-Giri


Denpasar-
Debat perdana Pilgub Bali dengan tema "Memformulasi Pariwisata Bali Berkelanjutan'" Rabu malam (30/10/2024) berlangsung semarak. Salah satu tema yang diangkat adalah soal kemacetan di Bali sebagai destinasi wisata dunia. Saat diberi kesempatan untuk menyampaikan materinya, pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta langsung pada pokok persoalan krusial yakni bagaimana mengatasi kemacetan di Bali. Tema ini memang sudah dijelaskan oleh Koster di berbagai forum lainnya karena kemacetan di Bali menjadi atensi semua warga. 


Pada forum debat perdana kali ini, Koster-Giri ternyata sudah memiliki konsep pembangunan berkelanjutan soal infrastruktur jalan di Bali untuk mengatasi kemacetan. Sebab menurut Koster, kemacetan di Bali harus ditangani secara holistik dan tidak bisa dilakukan satu demi satu. Bahkan, Koster menjelaskan rencana eksekusi pembangunan jalan dan fasilitas lainnya dengan animasi yang cukup lengkap. Koster tidak berbicara di tataran konsep tetapi langsung detail melalui animasi. Dalam animasi tersebut, dibeberkan data kemacetan dan bagaimana cara mengatasinya. Diketahui, pembangunan jalan baru akan diwujudkan di beberapa lokasi rawan macet. Seperti di Sanur, Tohpati, Ahmad Yani dan beberapa titik lainnya. 


"Pembangunan jalanan baru under pas Ahmad Yani Denpasar,  Jalan Baru Under Pas Tohpati. Pembangunan Gedung parkir Sanur. Pembangunan jalan Shuttle dari gedung Parkir Sanur menuju pelabuhan Sanur," jelas Koster.


Sanur dianggap Koster-Giri sebagai lokasi rawan macet sehingga menjadi prioritas pembangunan jika dipercaya krama Bali pada periode kedua. 

"Denpasar paling banyak macetnya sehingga harus prioritas supaya wisatawan nyaman berwisata," tegas Koster. 


Dari Denpasar, video program animasi menampilkan program pembangunan jalan baru di Badung. Seperti 

Pembangunan jalan baru Under Pas Badung karena wilayah padat wisatawan ini juga banyak terjadi  macetnya. 

"Badung juga macet jadi harus diselesaikan dengan cepat," katanya. 


Sebelumnya Koster menegaskan,

Infrastruktur dan transportasi modern memegang penting kemajuan ekonomi. Tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai. Jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya. 


Paslon Cagub dan Cawagub Bali nomor Koster-Giri tampil perkasa dalam debat terbuka yang diselenggarakan KPU Bali. Koster tampak menjelaskan dengan taktis program kerja yang berhubungan dengan pariwisata berkelanjutan yang sudah dijalankan dan tuntas pada  periode pertama. Ia juga menyebut akan menuntaskan program-program penting krama Bali berlandaskan visi Nangun sat Kerthi Loka Bali pada periode kedua. Sedangkan Giri. Prasta mendominasi menjelaskan topik pariwisata berdasarkan pengalaman memimpin Badung selama dua periode. Politisi asal Petang ini menjelaskan secara gamblang terkait kunjungan wisatawan ke Bali dan kontribusi pendapatan pajak hotel dan restoran dari Badung untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah se-Pulau Dewata. 


Selain itu, Koster membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan terintegrasi di wilayah Sarbagita hingga Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana. Pembangunan infrastruktur ini, tetap berpedoman pada visi nangun sat kerthi loka Bali dalam Bali Era Baru 100 tahun kedepan.


Pemaparan dalam bentuk animasi terlihat sungguh menarik dan atraktif. Koster menampilkan rancangan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi modern dalam tampilan animasi video pada layar LED.  Para panelis, dan peserta yang lainnya takjub. Bahkan, pantauan secara online, ada sekitar 4 ribu warga Bali yang menonton. Krama Denpasar takjub dan menyimak serius. Banyak yang mengabadikan momen itu dalam video dan foto. Tampilan kampanye digital Koster-Giri dinilai sangat kreatif. Koster menjelaskan secara detail pembangunan yang telah tuntas dan sementara dirancang dan dibangun untuk Bali. 

"Infrastruktur memegang penting kemajuan ekonomi, tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai, jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya," tegas Koster.(*)

Senin, 28 Oktober 2024

200 Advokad Siap Dukung dan Bela Koster-Giri


DENPASAR
-  Sejumlah 200 advokad bergabung menjadi Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Gubernur- Wakil Gubernur Bali Nomur Urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 ini.    

Hal ini terungkap saat Rapat Kosolidasi Tim Hukum Koster-Giri pada Jumat (25/10/2024) di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Denpasar. Rapat ini dihadiri langsung Calon Gubernur Wayan Koster sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

Koordinator Tim Hukum Koster - Giri adalah I Nyoman Budi Adnyana, SH, MH, CLA mengatakan bahwa jumlah ‘pendekar hukum’ hukum yang bergabung mencapai 200 advokat.

“Dan kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan tingginya animo dan juga dukungan kalangan advokat di Bali terhadap Paslon Gubernur Bali - Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2 (Koster - Giri),” ujar Budi Adnyana didampingi Sekretari Tim Hukum Koster Giri I Gusti Agung Dian Hendrawan, SH, MH.

Ia lalu mengungkapkan bahwa pada pertemuan itu Tim Hukum Koster-Giri menyampaikan paparan dan sejumlah progres kerja yang sudah dilaksanakan. 

“Sekaligus memanaskan mesin tim (Tim Hukum Koster-Giri) dalam rangka pengawalan dan pengamanan suara Paslon Koster-Giri,” tegasnya.

Salah topik yang menjadi pembahasan serius, menurut Adapun  adalah tekait pencermatan Tim Hukum terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat khususnya pada masa kampanye.

“Terutama menyangkut peristiwa yang patut diduga mengandung unsur pelanggaran Pilkada, baik itu administrasi, kode etik, pidana maupun pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan lainnya,” terangnya.

Sementara, Cagub Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap partisipasi Tim Hukum yang berasal dari lintas organisasi advokat dalam mengawal Paslon Koster - Giri pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2024. (*)

Begini Edukasi Cerdas Wayan Koster Soal Tagline One Komando Pusat dan Daerah


Denpasar-
Calon Gubernur Bali Wayan Koster secara lugas dan terang benderang menjelaskan pertanyaan publik selama suksesi Pilkada Serentak November mendatang soal. Jika sebelumnya pertanyaan yang sama berseliweran di platform media sosial dan kemudian ditanggapi dengan berbagai versi.  Pertanyaan publik ini kembali ditanyakan dalam forum terbuka saat Koster tampil sebagai pembicara dan acara yang digagas oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Jimbaran, Jumat sore (26/10/2024). Forum yang mewakili 1,2 juta warga yang bekerja di sektor pariwisata Bali ini kembali mempersoalkan tagline #one comando# yang digagas oleh salah satu Paslon di Bali. Dalam forum pariwisata itu ada peserta yang bertanya, "bagaimana jika gubernur tidak sejalur dengan pusat?". 


Mendapat pertanyaan tersebut, Koster langsung menjelaskan secara lugas. Pria asal Sambiran ini mengatakan, siapa pun presiden terpilih maka dia harus menjalankan UU peraturan yang ada. Koster mengatakan, yang paling dikuatirkan oleh warga Bali selama ini adalah jika Gubernur Bali itu berbeda partai dengan presiden dan dikuatirkan akan banyak mengalami hambatan dalam membangun Bali. "Saya cukup lama duduk di Badan Anggaran DPR RI. 

Sudah biasa mengalokasikan anggaran APBN ke daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota, bahkan desa dengan undang-undang yang sudah ada. Pengaturan alokasi anggaran dari APBN ke daerah ada normanya, diatur dengan undang-undang, yakni UU Tentang Pemerintah Daerah dan UU Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah," ujarnya. Jadi warga Bali tidak perlu kuatir soal perbedaan partai antara Gubernur Bali dan Presiden Prabowo Subianto. Sebab semua itu ada aturan mainnya yang sudah dijalankan. 


Anggota DPR RI tiga periode menjelaskan, ada tiga skema alokasi anggaran dari pusat ke daerah. Pertama, dana lokasi umum (DAU). DAU sudah ada rumusnya, luas wilayahnya berapa, jumlah penduduk dan tingkat kemiskinannya seperti apa. "Ini rumus yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. Dia berjalan dengan sistemnya dengan pasalnya," ujarnya. Kedua, dana alokasi khusus (DAK). DAK ini bertujuan untuk menyelenggarakan berbagai program pembangunan di daerah untuk kepentingan pusat.  Program pembangunan ini dilaksanakan di daerah tetapi tujuannya untuk ke pusat. "Kalau pusat punya pekerjaan, misalnya di daerah untuk mencapai tujuan tertentu dengan programnya, maka pusat wajib mengalokasikan anggaran tanpa diminta. Misalnya untuk infrastruktur pertanian, kesehatan dan pendidikan. Ini amanat UU," ujarnya. Ketiga, adalah dana bagi hasil pusat dan daerah. Itu pun sama.  Rumusnya berapa yang masuk dari Bali ke pusat.  Menurut undang-undang, sekian persen dia harus dikembalikan dalam bentuk dana bagi hasil. 


Koster memastikan,  3 sumber ini keuangan ini tidak perlu diintervensi oleh siapapun. Sebab dia berjalan sesuai UU atau regulasinya sudah ada. Bahkan presiden pun tidak bisa intervensi. Selain tiga sumber dana tersebut, masih ada lagi sumber dana dari APBN melalui beberapa kementerian, yang memang ada alokasinya ke daerah. Untuk di Bali, contohnya adalah pembangunan shortcut Mengwi-Singaraja. Programnya itu dialokasikan ke daerah seperti membangun jalan shortcut. Pembebasan lahan dibiayai oleh provinsi dan pembangunan infrastruktur dibiayai oleh pusat.  "Menurut saya Kementrian pun punya prioritas untuk pembangunan daerah.  Jadi saya pastikan,  presiden, gubernur, bupati, kalaupun tidak satu partai, tidak ada masalah. Sebab bukan itu pendekatannya.  Pendekatannya adalah membangun wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, masyarakat seluruh Indonesia, sesuai haknya yang diatur dengan konstitusi," ujarnya. 


Koster pun dengan sangat rendah hati dan percaya, jika Presiden Prabowo Subianto adalah orang yang sangat nasionalis, sangat dedicated. Dia akan tetap mencintai Bali. "Kalau saya terpilih menjadi gubernur dan Pak Giri menjadi wakil gubernur, saya akan menghadap Bapak presiden Prabowo Subianto. Bapak Presiden akan tahu banyak soal Bali. Sebab, 45% devisanya Indonesia berasal dari Bali, pusat sangat berkepentingan dengan Bali, masyarakat dunia berkepentingan dengan Bali. Saya yakin tidak perlu dikuatirkan, dan saya punya seni sendiri untuk untuk melakukan itu karena pengalaman di Banggar DPR RI," ujarnya.[*]

Kerja Nyata Kepemimpinan Koster Untuk Pembangunan di Bali


DENPASAR
-Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster dikenal sebagai pemimpin visioner dan pekerja keras. Karya monumental ketika memimpin Bali telah dirasakan manfaatnya oleh semua krama Bali. Meski terhalang covid-19, Koster tetap bisa membangun Bali secara terintegrasi di seluruh kabupaten/kota. 

Kini, sosok Koster makin dicintai krama Bali. Apalagi berpasangan dengan Bupati Badung Bares Dua periode Nyoman Giri Prasta. Krama Bali kian antusias mendukung keduanya. Paket Cagub Bali nomor 2 Koster-Giri ini, bakal kembali diberikan mandat oleh krama Bali. Warga ingin mereka melanjutkan apa yang telah diwujudkan. Telah terbukti dan teruji, begitu slogan krama Bali untuk Koster-Giri. 

Pada kampanye terbuka di Renon Denpasar, Minggu 27 Oktober 2024, Koster membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan terintegrasi di wilayah Sarbagita hingga Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana. Pembangunan infrastruktur ini, tetap berpedoman pada visi nangun sat kerthi loka Bali dalam Bali Era Baru 100 tahun kedepan.

Pemaparan Koster-Giri dihadapan empat ribu krama Denpasar terlihat sungguh menarik dan atraktif. Berbeda dengan kampanye di daerah lain. Di Denpasar, Koster menampilkan rancangan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi modern dalam tampilan animasi video pada layar LED.  

Krama Denpasar takjub dan menyimak serius. Banyak yang mengabadikan momen itu dalam video dan foto. Tampilan kampanye digital Koster-Giri dinilai sangat kreatif. Koster menjelaskan secara detail pembangunan yang telah tuntas dan sementara dirancang dan dibangun untuk Bali. 

"Infrastruktur memegang penting kemajuan ekonomi, tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai, jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya," tegas Koster. 

Untuk itu, sejumlah pembangunan infrastruktur terintegrasi telah dan akan dibangun Koster Giri, demi kesimbangan Bali Utara, Selatan, Timur dan Barat. Seperti pembangunan kawasan ekonomi baru di Buleleng dengan mengmbangkan pelabuhan pariwisata, domestik dan logistik di Sangsit dan beberapa pelabuhan lain. 

Koster-Giri juga akan membangun pelabuhan pariwisata, domestik dan logistik  di Amed Karangasem. Pelabuhan Sangsit dan Amed, akan menjadi penopang ekonomi Bali Utara dan Timur. Shortcut di Karangasem, dan Penataan tahap kedua Pura Besakih dan pembangunan parkir Pura Batur juga menjadi prioritas pembangunan. 

"Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, akan dimulai saat kembali terpilih. Saat ini berhenti sejenak karena sementara belum menjabat," tegas Koster. 

Untuk Kota Denpasar, Koster-Giri akan memprioritaskan, karena menjadi wajah depan Pulau Bali. Macet, sampah, air bersih dan penataan keindahan kota menjadi komitmen Koster-Giri. 


"Kota Denpasar masalah utama macet. Ini di Jalan Imam Bonjol, ini salah satu sumber kemacetan di Denpasar dan Badung. Kami akan membangun jalan baru dari Mahendradata ke Sunset Road persimpangan Nakula," jelas Koster sembari menunjukan animasi video. 

Koster menambahkan, selain itu, sumber kemacetan di Gatsu Timur akan diurai dengan membangun underpass di Tohpati. 

"Kemudian di Tohpati Denpasar, terjadi macet juga. Kami akan bangun underpass atau jalan bawah tanah," ujarnya. 

Selain itu, kemacetan di Bypass IB Mantra juga menjadi atensi serius. Koster-Giri akan membangun sentral parkir di Sanur. 

"Di Sanur, disana ada aset lahan Pemprov Bali akan kami bangun sentral parkir, agar tak terjadi lagi macet di sana. Kami akan bangun kantong parkir dan menata kawasan Sanur. Nanti ada shuttle bus dari parkir menuju ke pelabuhan Sanur. Kira-kira butuh anggaran Rp 50 M," jelas Koster. 

Koster-Giri juga membeberkan sumber anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi modern terintegrasi di seluruh wilayah Bali. 

"Ini semua butuh anggaran sekitar Rp 4 hingga 5 Triliun. Kolaborasi anggarannya dari APBN, APBD dan APBD kota/kabupaten," ujar pria asal Sembiran ini. 

Badung sebagai penopang Bali karena paling banyak penikmat pariwisata Bali akan menshare anggarannya melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pajak Hotel dan Restoran  (PHR) untuk kabupaten kota se Bali. 


"Nanti penggunaan dana BKK PHR itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur (transportasi modern) memecah kemacetan di Denpasar dan Badung, serta meningkatkan daya saing pariwisata Bali," katanya. 

Program pembangunan Koster-Giri terbukti bukan untuk diri sendiri, kelompok maupun golongan. Semuanya untuk krama Bali dan anak cucunya kedepan.  

"Jika Infrastruktur sudah konek semua kabupaten/kota, target kedepan kita yaitu wisatawan tidurnya di Badung, berwisata ke luar Badung karena jalannya sudah bagus. Konsekuensinya Badung yang harus bantu daerah lain dengan BKK PHRnya," kata Koster  diamani Giri Prasta. 

Sejumlah program pembangunan terintegrasi ini menurut Koster telah dilakukan sebagian pada periode pertama menjadi Gubernur Bali. Yang sudah tuntas telah dirasakan warga, dan belum akan dilanjutkan. Begitu rancangan program yang baru akan dibangun pasca kembali dipercaya krama memimpin Bali. 

Koster-Giri berkomitmen akan menuntaskan semua program pembangunan terintegrasi Bali selama lima tahun kedepan. 


"Inilah beberapa konsep rencana pembangunan kami untuk Bali, yang sudah kami lakukan di periode pertama, nanti akan kami tuntaskan di periode kedua, Titiang memastikan apa yang dirancang, akan selesai pada periode kedua," tegas Koster. (*)

Sabtu, 26 Oktober 2024

Program Konkret Koster-Giri Bangun Pariwisata, Siap Bersinergi dengan 1,2 Juta Pekerja Wisata


Badung
-Paslon Gubernur dan wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster-Giri Prasta (Koster-Giri) hadiri Hearing Pariwisata Bali Mau dibawa kemana yang digelar GIPI Bali dan BTB, Jumat 25 Agustus 2024 di Jimbaran Grand Ballroom. 

Koster-Giri mendapat jadwal pemaparan visi dan misi pada pukul 13.30 WITA. Terhitung 600 utusan dari 29 asosiasi hadir pada acara tersebut. Seperti utusan dari Asita Bali, PHRI, PAWIBA, Putri, Gahawisri, PATA, HPI, Hildiktipari dan asosiasi lainnya. 

Koster-Giri memaparkan program konkret untuk pembangunan pariwisata Bali kedepan. Wayan Koster sebagai Gubernur Bali 2018-2023, menyajikan data lengkap terkait perkembangan terkini pariwisata dan penanganan wisata Bali selama covid-19 hingga pulih dan kini melebihi kunjungan normal tahun 2019.

Koster juga menampilkan data statistik berupa tabel, grafik, dan teks. Pemaparan penuh data dan program konkret mendapat pujian dari moderator Yuke Darmawan, dan pelaku pariwisata yang hadir. Ketika sesi interaktif, para penanya memuji pemaparan Koster dan Giri yang lengkap dan penuh data, statistik dan grafik. 

Koster dan Giri juga mengaku siap bersinergi dengan para pelaku pariwisata. Terhitung sebanyak 1,2 juta pekerja pariwisata di Bali yang kini berada dibawah perusahaan-perusahan yang tergabung dalam GIPI Bali dan BTB. Mereka butuh perhatian terkait kesejahteraan. 

"Kita samakan persepsi, pariwisata itu masa depan paling real untuk kita di Bali. Ketika saya DPR RI, saya selalu  mendukung pembangunan infrastruktur yang mengakses ke destinasi pariwisata. Jika tuntas dikerjakan pasti pendapatan daerah asli daerah akan naik dari pariwisata," kata Koster dalam acara Hearing Pariwisata Bali Mau dibawa kemana, Jumat 25 Oktober 2024.

Koster menjelaskan, hal utama yang paling cepat mengubah ekonomi adalah pariwisata. Pariwisata tak akan habis seperti potensi alam lain. "Sekarang tinggal butuh komitmen, kepemimpinan yang tegas dan berani, serta regulasi yang baik dalam tatanan budaya. Untuk itu, pemerintah provinsi dan daerah-daerah serta stakeholder pariwisata harus berjalan bareng dan sama emikiran sama," jelasnya. 

Koster mengatakan dampak ekonomi yang dirasakan dari komitmen itu tentu semua krama Bali terutama pelaku pariwisata. "Dampak ekonominya ya pelaku pariwisata dan masyarakat yang rasa. Jika semua komitmen sama-sama bangun pariwisata Bali," jelasnya. 

Koster-Giri berkomitmen akan melibatkan stakeholder pariwisata dalam membangun pariwisata dan mengawasinya secara bersama. "Sudah pasti. Akan ada kelompok ahli (pokli) dari pelaku pariwisata Bali dan sinergitas dalam merumuskan kebijakan, serta pengawasan secara bersama," katanya. 

Sementara, Giri Prasta mengatakan percaya diri membangun Bali karena telah bertatap muka langsung dengan stakeholder pariwisata Bali dalam acara ini. 

Bupati Badung dua ini  periode mengajak stakeholder pariwisata bekerja sama membangun Bali. "Saya merasa percaya diri karena bisa hadir dan sampaikan tentang pariwisata di sini," katanya. 

Giri menyampaikan beberapa poin komitmen bersama pelaku pariwisata Bali jika Koster-Giri diberikan mandat pimpin Bali. Seperti Koster-Giri akan pastikan infrastruktur semua stakeholder akan jalankan semua dengan baik. Mempromosi pariwisata Bali bersama stakeholder pariwisata dengan anggaran pemerintah setiap tahun. Kemudian, dana operasional stakeholder setiap wilayah akan Koster-Giri bantu.

 "Kami ingin membangun Bali bersama sama dengan stakeholder pariwisata. Kita semua  Lahir, hidup dan matinya di Bali. Jadi harus bersama membangun Bali," katanya. 

Ketua GIPI Bali IB Agung Partha Adnyana, mengapresiasi kedua paslon yang hadir pada Hearing Pariwisata Bali Mau dibawa kemana yang digagas GIPI Bali dan BTB beserta stakeholder pariwisata. 

"Kedua paslon tampil baik. Petahana (Koster-Giri) sudah paham kondisi Bali, dan pariwisata Bali. Mereka sudah paham. Maping Bali sudah dilakukan. Paslon dua dengan gamblang menjelaskan apa yang harus dilakukan mereka sudah paham. Mereka sudah pegang data jadi sangat gampang mengkombinasikan semua," jelasnya. 

Sedangkan, paslon nomor satu, seperti kelihatan meraba-raba, tapi memaparkan akan ada perubahan dari pusat dan sebagainya. Itu juga jadi peluang- peluang pariwisata di Bali. 

"Soal komitmen sinergitas antara para paslon dan pelaku pariwisata, kita lihat pelaku pariwisata kurang lebih 1,2 juta orang. Itu garansi kita, belum keluarga mereka," katanya. 

IB Agung Partha Adnyana menjelaskan, garansi pelaku pariwisata sangatlah besar. Nilai tukar yang besar, karena para pekerja pariwisata juga bisa memilih. 

"Ini (Pekerja pariwisata) harus diperhatikan, ngak usah lihat asosiasi nya tapi pekerjanya. Kami berikan kebebasan pekerja memilih. Sekarang paslon harus berkomitmen dengan janjinya untuk 1,2 juta pekerja pariwisata di Bali," katanya. (*)

Kamis, 24 Oktober 2024

Koster Mengenang Pintal Kapas Jadi Benang di Sembiran


Karangasem
-
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster yang meletakkan landasan kebiasaan krama Bali mengenakan endek setiap Selasa dan busana adat Bali setiap Kamis. Tanpa disadari hal  ini menjadi rutinitas baru setiap dua hari seminggu di Bali. 


Untuk memastikan produksi kain bebali masih tetap dilakukan kelompok penenun, Wayan Koster meluangkan waktu untuk melihat langsung ke Desa Seraya Timur Karangasem, Rabu 23 Oktober 2024.


Saat itu, Koster ditemani Bupati Karangasem 2021-2025 Gede Dana dan sejumlah pengurus PDI Perjuangan Karangasem. 


Koster diterima langsung Ketua Kelompok Pencelup dan Penenun Karya Sari Warna Alam, I Wayan Karya dan para penenun yang tengah beraktivitas di lokasi. 


Pria asal Sembiran ini berinteraksi dengan penenun. Ia bertanya dan mendengar langsung masukan dari mereka sebagai ujung tombak pelestarian seni dan budaya Bali khususnya kain bebali sejak tahun 2023.


Koster diajak melihat semua tahapan proses pembuatan kain bebali yang dibuat dengan cara tradisional. Mulai dari pengintalan kapas menjadi benang, pewarnaan benang secara tradisional menggunakan tumbuhan alami, hingga proses tenun gunakan alat tradisional. 


Koster terlibat dalam aktivitas pengintalan kapas menjadi benang yang menggunakan alat tradisional bambu. Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, tampak antusias memutar roda pengintalan yang terbuat dari bambu. Ia tampak mengenang masa kecil di Sembiran. 


Sesekali ia berinteraksi dengan wanita paruh baya yang semula memegang alat pintal tersebut. Koster berharap regenerasi keahlian memintal bisa diwarisi kepada anak cucunya. 


"Saya ingat sewaktu masih kecil di Sembiran, saat itu ayah dan ibu sering melakukan aktifitas seperti ini," kata Koster sembari memutar alat tradisional itu. 


Setelahnya, Koster diajak melihat proses pemilihan tumbuhan alami menjadi bahan pewarna dan pewarnaan benang sebelum proses tenun secara tradisional. 


Seusai melihat semua tahapan-tahapan tradisional, Koster diajak duduk bersama penenun dan pengurus kelompok. Koster mendengar aspirasi dari semua elemen yang terlibat tenun menghasilkan kain tradisional. Sekira 100 penenun dan pencelup berdiskusi langsung dengan Koster. 


Warga kelompok berharap Koster membantu modal usaha dan ikut mempromosi kain bebali tradisional seperti endek, kain motif rangrang, skordi, poleng, kalung babintangan, parembon dan yang lainnya. Apalagi kain jenis rangrang,  paling diburu wisatawan asing dan domestik. 


Dalam kesempatan itu, Koster menyatakan akan membantu modal usaha dan membantu menjadi marketing bagi produk tradisional ini. Sesuai dengan visi nangun sat kerthi loka Bali, Koster telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali dan Surat Edaran Gubernur Bali. 


"Astungkara, paslon Gubernur Bali Koster-Giri Nomor 2 dan Cabup Karangasem nomor 2 Gede Dana-Nengah Swadi (Dana-Swadi) kembali dipercaya, kami akan membantu modal usaha, mempromosikan dan juga menerbitkan regulasi yang memihak pegiat tenunan tradisional Bali," kata Koster. 


Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Periode 2004-2019 ini menjelaskan selama memimpin Bali periode pertama, sejumlah regulasi diterbitkan demi menjaga tradisi, seni budaya, adat dan kearifan lokal Bali. Semua demi mensejahterakan krama Bali secara sekala niskala. 


Untuk diketahui, Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 mengatur tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. 

 

Pegawai di lingkungan lembaga pemerintahan dan swasta diwajibkan menggunakan busana adat Bali setiap hari Kamis. 

 

Masyarakat adat Nusantara lain yang tinggal di Provinsi Bali dapat menggunakan busana adat daerah masing-masing. 

 


Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk melestarikan penggunaan busana adat Bali, mengingat modernisasi telah membawa dampak negatif dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah melupakan penggunaan busana adat. 

 

Selain itu, Gubernur Bali 2018-2023 ini juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. SE ini berisi himbauan kepada berbagai instansi, termasuk perguruan tinggi, Pemda, BUMN/BUMD, dan perusahaan swasta, untuk menggunakan pakaian berbahan kain endek Bali setiap hari Selasa. 

 

Himbauan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dengan cara memberdayakan kain tenun endek secara ekonomi. Selain itu, SE ini juga bertujuan untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) masyarakat Bali. 

 

Kain endek merupakan warisan budaya kreatif masyarakat Bali yang telah dicatatkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (*)

Rabu, 23 Oktober 2024

Ada Adzan Dhuhur, Koster Pilih Break Sebentar


Buleleng -
Calon Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster (Koster-Giri) merupakan pemimpin yang telah terbukti dan teruji mengedepankan toleransi antar umat beragama di Bali. Gubernur Bali 2018-2023 ini, meminta semua krama Bali mewarisi toleransi yang telah ditanamkan leluhur di Bali. 

Seperti yang terlihat di Kelurahan Seririt Buleleng, Selasa 22 Oktober 2024. Koster takjub melihat keakraban antar umat beragama di Seririt. Mereka akrab seperti keluarga, padahal berbeda keyakinan.

Momen mengejutkan ketika Koster break alias berhenti sejenak saat mulai memaparkan visi misi dan program Koster-Giri di hadapan ribuan warga Seririt. Lantaran ada gema Adzan untuk sholat dzuhur tepat pukul 12.00 WITA. Setelah kurang lebih 10 menit, Koster kemudian melanjutkan Pemaparan visi misinya. 

Saat itu, Koster menyampaikan kondisi di Seririt tak jauh berbeda dengan di Desa Sembiran, Tejakula. "Di desa tiang toleransi seperti ini disebut nyama selam, seperti saudara dan keluarga sendiri . Tradisi kekeluargaan ini sejak dulu dibuat leluhur kita di Bali, kita harus lestarikan dan diwariskan untuk semua anak cucu kita," kata Koster. 

DPR RI periode 2004-2019 ini takjub dengan dua tokoh Hindu dan Muslim yang hadir menyampaikan aspirasi dan harapan di atas panggung. Pemandangan seperti ini hanya terlihat di Pulau Dewata. Untuk itu, harus dijaga dan diwariskan. 

"Saya senang sekali menyaksikan

dua tokoh Hindu dan muslim ini, mereka begitu akrab dan rasa kekeluargaan tinggi. Terlihat toleransi tinggi ,akrab, akur dan tidak melihat perbedaan agama, golongan dan suku, " tambah Koster memuji dua tokoh warga yang menyampaikan aspirasi pada kampanye terbuka di Seririt, Selasa 22 Oktober 2024.

Sebelumnya, Dua tokoh Hindu Muslim yakni Ustadz Rahmat Hidayat dan Sukarno Pura tampil di depan mewakili warga Seririt. Mereka menyampaikan aspirasi dan harapan kepada Koster-Giri. Mereka juga mendoakan agar keduanya lebih baik memimpin Bali kedepan. 

"Kami do'akan sukses dalam perjuangan ini. Kepemimpinan kedepan lebih baik membawa  Bali, Buleleng khususnya Seririt, " kata ustad.(*)

Agus Mahayastra Minta Semeton Gianyar Lihat Track Record Koster-Giri, Tak Ada Janji Muluk-muluk


Gianyar
-Paslon Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri) tak pernah kampanye hal muluk-muluk atau bicara yang baik-baik saja. Mereka menyampaikan prestasi pembangunan yang telah dibangun dan dirasakan masyarakat. 


Mereka sampaikan track record (rekam jejak) yang telah diberikan kepada krama Bali. Dan berkomitmen melanjutkan program yang sementara berjalan pada periode pertama. 


Untuk itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Gianyar Made Agus Mahayastra meminta semeton Gianyar melihat rekam jejak Koster dan Giri. Kedua pemimpin visioner dan bares ini telah berbuat banyak secara fokus dan lurus untuk Gianyar. Mereka telah kerja keras, cerdas dan berhasil untuk menjaga Bali. 


"Kalau kampanye yang baik-baik saja itu kampanye yang muluk-muluk. Tapi, di sini kami sampaikan track record Koster-Giri, itu yang kita sampaikan, silahkan semeton menilai sendiri," tegas Mahayastra di Gianyar belum lama ini. 


Bupati Gianyar 2018-2023 ini menjelaskan 

Seperti apa sosok Pak Koster sejak menjadi DPR RI hingga sekarang menjadi Gubernur Bali dan kembali mencalonkan diri.



"Berubah atau tidak sosok beliau, silahkan semeton menilai," Katanya. 


Mahayastra juga menyatakan semeton Gianyar juga bisa menilai sosok calon Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta. 


"Pak Giri, pernah ketua Fraksi, Ketua DPRD Badung, Bupati Badung Dua Periode, dan sekarang menjadi wakil Gubernur Bali. Beliau bersabar sedikit, kemudian akan maju menjadi Gubernur Bali, " jelas Mahayastra. 


Calon Bupati Gianyar bersama AA Gde Mayun ini menjelaskan, semeton Gianyar bisa langsung menyampaikan aspirasi kepada kedua fitur pemimpin ini. 


"Bagaimana semeton mengenal Pak Giri , inilah saatnya semeton menyampaikan aspirasi dan harapan. Di Gianyar secara masif beliau-beliau  sudah bekerja. Sehingga dari kejujuran aspirasi warga, maka kita bisa meramu program yang terukur dari sisi regulasi dan anggaran untuk Gianyar lebih baik, " jelasnya. 


Mahayastra mengatakan Koster-Giri matang dari segala sisi. Seperi buah yang manis untuk Bali. Bukan manis karbitan. Tapi kedua figur manis asli. 


"Mereka berdua memang sudah siap memimpin kita di Pulau Dewata. 

Karena memahami dan sudah berbuat untuk  adat, seni budaya, tradisi, kearifan lokal, melestarikan alam dan membantu krama Bali sejahtera, " katanya. 


Koster-Giri dan Giri menurut dia telah memimpin Bali dengan hati, dan akan melanjutkan semua program-program hingga tuntas. 


Mahayastra menyampaikan hal ini pada kampanye terbuka Koster-Giri dan Paket Aman (Agus Mahayastra dan Gde Mayun) di Desa Bedulu. Saat itu sekitar 2000 semeton Gianyar berkumpul di wantilan dan mendengar dengan serius program-program Koster-Giri dan Paket Aman. Sebelum kampanye, Koster-Giri dan Paket Aman melakukan persembahyangan di Pura Samuan Tiga. (")

Senin, 21 Oktober 2024

Berkat Wayan Koster, Industri Tenun Bali Kian Bergeliat

 


GIANYAR – Industri kain endek maupun tenun  Bali semakin berkembang pesat setelah terbitnya  Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali.

Regulasi yang membuat kerajinan sandang tradisional Bali makin berkembang dan bergeliat ini dikeluarkan oleh Wayan Koster saat menjabat sebagai gubernur Bali periode 2018-2023.

Hal itu diungkapkan oleh Pendiri Perusahaan Tenun Putri Ayu, Ida Bagus Adnyana pada Sabtu (19/10/2024) di Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 

Menurut Bagus Adnyana, kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara dan kalangan swasta setiap hari Kamis untuk mengenakan kain endek maupun tenun Bali telah mendorong meningkatnya jumlah permintaan terhadap kain tradisional khas Bali tersebut. 

“Kebijakan dikeluarkan Pak Wayan Koster ini sangat jelas berpihak kepada industri kerajinan lokal asli Bali,” tegasnya.

Sebab, jelas Bagus Adnyana, kebijakan ini telah meningkatkan jumlah pemakian kain endek atau tenun Bali di tengah masyarakat, sehingga jumlah permintaan juga semakin meningkat pesat. 

“Bukan saja pengerajin tradisional yang mendapat manfaat, tetapi juga para penjual dengan menjamurnya toko-toko maupun di pasar tradisional yang menjual pakian adat Bali terutama endek. Otomatis ini membuat industri kain tenun Bali makin bergeliat,” jelasnya.

Tentunya, kata Bagus Adnyana, hal ini pula mendorong pertumbuhan ekonomi lokal Bali yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap peningkatan kesejateraan masyarakat terutama pengrajin dan pedagang kain endek maupun tenun Bali.      

“Bahkan saat pandemi Covid-19, kami masih bisa bertahan dimana justru industri lainnya tengah mengalami kesulitan,” ungkapnya. 

Bahkan, pihaknya turut terlibat dalam kerjasama dengan Christian Dior terkait Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia untuk tenun endek Bali dalam rancangan busana Christian Dior musim semi dan musim panas 2021, sebagai sebagai penyedia kain tenun endek Bali yang dipesan pihak Dior.

“Tentu sekali lagi, kami berterima kasih terhadap Pak Wayan Koster yang saat itu beliau menjabat sebagai gubernur Bali,” ucapnya.

Sementara itu, Made Mahayastra selaku Bupati Gianyar yang sedang cuti untuk mengikuti masa kampanye Pilkada Gianyar 2024, menjelaskan bahwa berkat peraturan SE Gubernur Bali tersebut, masyarakat kini telah menjadikan penggunaan kain endek sebagai kebiasaan di masyarakat.    

“Sudah jadi kebiasaan hidup kita, setiap hari Kamis pakai pakai adat Bali, baik pemerintahan dan swasta. Siapa yang bikin? Pak koster,” serunya.

Ia lalu menyebutkan bahwa Kabupaten Gianyar sebagai salah satu sentra industri seni dan kreatif termasuk kain endek atau tenun tentunya sangat merasakan dampak positif secara perekonomian terhadap kebijakan tersebut.

“Kami sebagai masyarakat Kabupaten Gianyar tentu sangat bersyukur memiliki pemimpin seperti Pak Wayan Koster yang betul-betul bekerja keras dan cerdas untuk kepentingan masyarakat dan nindihin gumi Bali,” ucapnya.   

Sedangkan seorang  perwakilan asosiasi pengrajin perak Gianyar menjelaskan saat pandemi Covid-19 menghantam dunia, perekonomian Bali semua orang tahu bersama seperti apa. 

Meski pariwisata di Bali mati total karena pandemi, para pengrajin perak di Celuk, Gianyar masih eksis. 

"Saya ingin memberikan gambaran bahwa saat Covid, pengrajin perak Gianyar masih tetap eksis. Terbukti, melihat APBN dan APBD Provinsi Bali, devisa yang dihasilkan oleh perhiasan perak dan batu mulia di ranking kelima pada APBN dan di Provinsi Bali kalau tidak salah ranking ketiga. Artinya Pak Wayan Koster (Gubernur Bali, red) dan pak Agus Mahayastra (Bupati Gianyar, red) adalah pemimpin yang kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas," jelas warga pengrajin perak. 

Tak hanya mengapresiasi Wayan Koster. Ia memuji langkah jitu Agus Mahayastra. "Di Gianyar Pak Agus sampai membangun Sentra Industri Kecil dan menengah di Celuk, semoga terus ditingkatkan ke depan," kata warga. 

Sementara untuk sang visioner Wayan Koster, menurut dia, telah membantu pengrajin perak melalui Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit. 

"Kalau Pak Wayan Koster, membantu kami saat Pameran Bali Bangkit. Hal itu sangat membantu pengrajin. Kemudian kebijakan-kebijakan Pak Wayan Koster seperti pakain adat Bali setiap hari Kamis, ini membawa dampak peningkatan penjualan perhiasan dan aksesoris.  Kemudian dibangun Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, sebagai tempat pameran budaya seni dan juga ada convention center, kalau bisa ini wujudkan," jelas warga. 

Sedangkan Wayan Koster yang saat ini menjadi petahana Calon Gubernur Bali untuk Pilgub 2024 ini menjelaskan bahwa segala kebijakan yang dikeluarkannya bertujuan mengembangkan perekonomian daerah Bali berbasis kearifan lokal seperti halnya kain endek atau tenun Bali. 

“Pengrajinnya orang Bali, penjualnya juga orang Bali dan pembelinya juga masyarakat Bali. Jadi terjadi perputran ekonomi di Bali yang dinikmati masyarakat Bali sendiri untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya,” terangnya. (*)

Wayan Koster Pencetus Habitat Baru Penggunaan Busana Bali di Lingkungan Pemerintah dan Event Dunia di Bali


Denpasar
-Pro dan kontra soal penggunaan busana Bali terus terjadi saat suksesi Pilkada serentak 27 November mendatang. Namun yang pasti bahwa di era kepemimpinan Koster, pria asal Desa Sambiran Buleleng tersebut telah berhasil membangun habitat baru tentang penggunaan busana adat Bali di lingkungan pemerintahan dan swasta. Bukan hanya itu. Kini seluruh hotel di Bali, perusahan pemerintah, BUMN, swasta, lingkungan sekolah dan sebagainya sudah menggunakan busana Bali setiap Kamis dalam pekan dan kain endek Bali setiap Selasa dalam pekan.  


"Kalau tidak ada pemimpin cerdas (Wayan Koster,red) maka tidak akan ada UU Provinsi Bali dan regulasi lain yang melindungi Bali dan budayanya. Dan krama Bali pun tidak akan bisa apa-apa.Tanpa krama Bali sadari, saat ini setiap Kamis dan Selasa kita sudah menggunakan busana Bali dan endek Bali.Ini sudah menjadi habitat dan kebiasaan krama hidup Bali. Ini semua karya Wayan Koster," kata Bupati Gianyar periode 2018-2023 Made Agus Mahayastra.


Terkait dengan busana Bali, Koster telah menyiapkannya dengan sangat matang. Secara regulasi, pri visioner ini telah terlebih dahulu mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali yang bertujuan untuk melestarikan kain tenun tradisional.


 Kemudian secara operasional di lapangan, Koster juga mengeluarkan SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. Dua pekan menjelang pemberlakuan SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021, terjadi pembelian secara massif kain endek Bali di sejumlah toko, IKM, UMKM, penenun, pasar, butik, dan para penjual eceran kain Bali.


 Untuk di Pemprov Bali saja, lebih daei 11 ribu orang yang akan menggunakan kain tenun Bali. Jumlah ini belum termasuk ASN di kabupaten dan kota seluruh Bali, guru dan siswa seluruh Bali, BUMN, BUMD, hotel dan seterusnya. Tahun 2021 pula, jumlah pengusaha dan penenun melonjak drastis hingan mencapai lebih dari 1200 UMKM dan IKM. Data ini sejalan dengan hasil survei dari UNHI tahun 2022, dimana sebelumnya pengusaha kain endek Bali yang dibuat di Bali hanya 13% dan sisanya merupakan produksi luar Bali. 


Calon Wakil Gubernur Bali yang Bupati Badung dua periode Nyoman Giri Prasta mengakui jika busana Bali ini membbuat cirikhas Bali semakin tampak baik secara nasional maupun global. "Sejak tahun 2021, hampir seluruh event dunia yang digelar di Bali sudah menggunakan busana Bali. Dan satu event besar berskala dunia saat itu adalah KTT G20. Dan yang paling baru event World Water Forum (WWF).


 Jadi benar sekali, bahwa ini sudah menjadi habitat di Bali," ujarnya. Giri Prasta menegaskan, dirinya akan sangat konsen dengan adat dan budaya Bali yang di dalamnya juga termasuk busana adat Bali. 


Tanpa Wayan Koster, kain tenun Bali, busana Bali akan terancam tersingkir, dan hanya digunakan untuk seremonial dan upacara adat. Sementara secara ekonomi, kondisi dan potensi ini bisa mendatangkan banyak keuntungan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus sebagain bentuk perlindungan terhadap tenun Bali yang sudah mendunia.


Saat ini kain tenun endek Bali telah didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (KIK-EBT) dengan nomor inventarisasi EBT.12.2020. Kain endek Bali merupakan warisan budaya kreatif masyarakat Bali yang dihasilkan melalui proses penenunan manual oleh para penenun yang sudah terlatih. 


Kain endek memiliki ciri khas berupa warna dan motif yang tidak akan berubah jika dibuat menggunakan pewarna alami. Motif-motifnya juga menjadi simbol dari keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna. Selain sebagai pakaian, kain endek juga digunakan sebagai simbol persaudaraan dan cindera mata dalam berbagai acara resmi kenegaraan.(*)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved