-->

Rabu, 26 Maret 2025

PENGGUNAAN TUMBLER BAMBU SDN 2 JUNGUTAN DIAPRESIASI TURIS ASING

PENGGUNAAN TUMBLER BAMBU SDN 2 JUNGUTAN DIAPRESIASI TURIS ASING

 


Laporan reporter: Tim Lpt Karangasem 


Bali Kini - Penggunaan tumbler (wadah minuman) dari bahan bambu yang dikenalkan oleh anak-anak SDN 2 Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem mendapat apresiasi dari seorang turis warga negara asing asal Amerika San Pransisco, namanya Simon Senter. 

Simon yang berprofesi guru di negaranya menggunakan Tumbler Bambu (TB) buatan siswa SDN 2 Jungutan saat dirinya sedang melakukan trekking di  Bukit Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (2/3/2025) lalu. 


TB digunakan Simon diperolehnya dari seorang pemandu trekking yang juga Kepala SDN 2 Jungutan, I Wayan Dresti Yasa, S. Pd., Gr. 

Penuturan I Wayan Dresti Yasa kepada penulis, turis asing Simon Senter penghobi trekking sangat mengapresiasi penggunaan TB dapat menekan penggunaan kemasan sekali pakai dan lebih sehat, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat jika penggunaan TB berkembang sangat masif. 


Awal penggunaan TB oleh anak-anak SDN 2 Jungutan seperti dijelaskan oleh sang kepala sekolah. 

Diawali dari surat edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali tentang pembatasan penggunaan bahan plastik. Dirinya berinisiatif manfaatkan sumberdaya alam dari masyarakat lokal di Dusun Kubu Pangi, Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, mengingat Desa Jungutan yang dikenal potensi pohon bambu sangat besar. 


Lanjut Dresti Yasa, berat biayanya jika anak-anak siswa membeli wadah minuman tumbler yang dijual di pasaran, akhirnya tercetus ide tumbler bahan bambu. 


Dikatakan Dresti Yasa, orang tua siswa sangat menyambut baik gagasan sekolah penggunaan TB, dan dibuatkan olah orangtuanya.


Yang pertama kali  membawa TB ke sekolah, Ni Kadek Setiawati siswa kelas VI. Kemudian hari-hari berikutnya diikuti oleh teman-teman lainnya 

Penggunaan serentak  TB oleh semua siswa dilounching tanggal 25 Pebruari 2025 lalu. 


Ukuran tumbler panjang 20-25 cm dilengakapi penutup dari bambu sekaligus sebagai gelas minumnya. 


Semua siswa 134 orang membawa TB, sebelumnya siswa membeli minuman di sekolah dalam keamanan plastik. 


"Saya terus merancang bagaimana TB tampilannya cantik, seni dan higienis agar menarik bagi pemakainya. Bambu diisi gambar dan tali tentengan, " Katanya Dresti Yasa.


Agar TB tetap higienis, dirinya mengedukasi anak didiknya agar rajin bersihkan TB dan dikeringkan. 


Pihaknya juga sudah mendapat pesanan dari pihak beberapa perorangan dibuatkan TB buatan SDN 2 Jungutan. 


Komitmen semua guru dan anak-anak siswa SDN 2 Jungutan dalam pencegahan kerusakan lingkungan dari sampah dengan menggunakan alat makan minum berbahan organik, mengurangi membeli snack dan makanan ringan dari pembungkus bahan plastik.


Juga pihaknya selalu berkoordinasi dengan Asobsi (Asosiasi Bank Sampah Indonesia) Kabupaten Karangasem untuk memanfaatkan sampah menjadi berkah

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved