Denpasar , Bali Kini - Strategi pengurangan limbah sisa makanan atau food waste dapat menjadi jalan dalam upaya menuju ketahanan pangan. Penggunaan kembali sisa makanan merupakan langkah strategi yang harus dilakukan dalam upaya mengurangi timbulan food waste.
Hal tersebut disampaikan Director of Food and Health Function Research Center, Ehime University Prof. Takuya Sugahara, Ph. D. saat menjadi narasumber dalam International Studium Generale dengan tema Innovative Strategies for Sustainable Food Security in a Changing World di Denpasar pada Senin (3/3/2025).
“Mengurangi kehilangan pangan dapat dilakukan dengan mengurangi limbah dan mempromosikan penggunaan kembali makanan” kata Sugahara.
Menurut Sugahara, bagi Jepang ketahanan pangan merupakan isu yang penting, apalagi negara ini menghadapi beberapa tantangan dalam memastikan pasokan makanan yang stabil dan cukup untuk penduduknya. Jepang memiliki ekonomi yang sangat maju tetapi memiliki lahan pertanian yang terbatas, yang berimplikasi pada produksi pangan dalam negerinya. \
Sugahara mengungkapkan Jepang mengimpor sekitar 60% makanan dari negara lain, sehingga sangat bergantung pada pasar makanan global. Ketergantungan ini membuat Jepang rentan terhadap gangguan rantai pasokan global, fluktuasi harga, dan bencana alam yang memengaruhi negara-negara penghasil makanan.
Jepang mengimpor bahan pangan utama seperti gandum, jagung, dan kedelai, yang digunakan untuk konsumsi langsung dan sebagai pakan ternak. Ketergantungan ini menyebabkan Jepang harus memastikan rute impor yang aman dan beragam.
Sugahara mengakui Pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan pangan. Salah satunya Meningkatkan produktivitas pertanian melalui inovasi teknologi.
International Studium Generale dengan tema Innovative Strategies for Sustainable Food Security in a Changing World dilaksanakan sebagai tindaklanjut dari penandatanganan Mou antara Universitas Warmadewa dengan Ehime University, Japan. MoU ini terkait dengan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain MoU, juga diselenggarakan penandatanganan MoA terkait Pertukaran Pelajar antara Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi (FPST) Unwar dengan Faculty of Agriculture National University Corporation Ehime University, Japan.
Rektor Unwar Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., pada kesempatan tersebut mengatakan MoU yang ditandatangani hari ini bukan sekadar perjanjian formal, ini merupakan komitmen terhadap kolaborasi yang bermakna. Sebagai implementasi MoU ini diterjemahkan menjadi tindakan nyata melalui Memorandum of Agreement (MoA).
Ia berharap dengan MoU dan MoA ini bisa melakukan berbagai inisiatif bersama seperti pertukaran pelajar, pertukaran dosen, proyek penelitian kolaboratif, kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk menulis buku teks (book chapter) dan kegiatan akademik lainnya yang memperkaya lingkungan akademik di Unwar. Dengan melakukan kegiatan ini, mahasiswa dan dosen Unwar mendapatkan paparan internasional, keragaman budaya, dan perspektif akademis yang lebih luas.
Ia sangat berharap kemitraan ini akan tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat bagi kedua institusi dan berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan dan penelitian di komunitas akademis global.[r1/ml]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram