Laporan Reporter :I Komang Pasek Antara
Karangasem , Bali Kini - Serangkaian upacara Tawur Kesanga, Jumat (28/3/2025) mendatang, kali pertama Desa Adat Karangasem, Kelurahan Karangasem gelar parade ogoh-ogoh dan dilombakan berhadiah uang dan piala tetap. Lomba memperebutkan hadiah Rp6 juta yang dibagi kedalam masing-masing juara I, II dan III. Juara I berhak mendapat hadiah uang Rp3 juta, juara II Rp2 juta dan juara III Rp1 juta.
Pengumuman dan penyerahan hadiah lomba akan diupayakan disampaikan usai parade Ogoh-ogoh.
Ketua Panitia Parade Ogoh-ogoh yang juga kepengurusan di Desa Adat Karangasem menjabat Koordinator Baga Palemahan, I Made Arnawa mengatakan, Minggu (23/3/2025) usai rapat bahas lomba Ogoh-ogoh dengan calon peserta. Jumlah peserta yang telah mendaftar 20 Ogoh-ogoh/Banjar termasuk partisipasi dari dua banjar/desa adat tetangga yakni Banjar Tampuagan, Desa Adat Tampuagan dan Banjar Susuan, Desa Adat Susuan
Kreteria lomba meliputi kekompakan peserta penggusung Ogoh-ogoh, semangat, disiplin saat berparade, mengedepankan unsur seni khas budaya Bali. Sedangkan wujud Ogoh-ogoh tema buta kala.
Lanjut Arnawa, Keliang Banjar Wiryasari Amlapura, rencana parade lomba akan dilepasa Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata usai prosesi upacara Tawur Kesanga pukul 18.30 Wita di Catus Pata Taman Budaya Candra Bhuwana Amlapura, Jalan Lettu Sinta.
Rute parade seputar Kota Amlapura, dilepas di Taman Budaya Candra Bhuwana - menuju catus pata - Jalan Gajah Mada - Terminal Amlapura - Jalan Diponegoro - pertigaan Tugu Pahlawan - Jalan Gatot Subroto - Jalan Teuku Umar -Jalan Patih Jelantik, dan berakhir di halaman parkir selatan Pura Jagatnatha.
Peserta diberikan kesempatan untuk peragaan pragmentari pendukung Ogoh-ogoh di lima titik lokasi sepanjang rute perjalanan yakni di Catus Pata (perempatan Taman Budaya Candra Bhuwana), depan Pura Puseh Desa Adat Karangasem, dan depan Gedung Mall Pelayan Publik.
Sedangkan juri lomba dari prajuru Desa Adat Karangasem.
"Tujuan gelar parade dalam rangka metekatkan tali persaudaraan antar muda-mudi dan menampung talenta yang merela miliki terarah. Antar peserta bukanlah rival namun saudara sedesa", jelas Arnawa.
Terkait calon peserta lomba Ogoh-ogoh, beberapa keliang banjar yang penulis berhasil hubungi.
I Wayan Banjar, Keliang Banjar Darma Darsana mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi pihak Desa Adat Karangasem gelar parade Ogoh-ogoh dilombakan dan berhadiah. Hal tersebut dapat menumbuhkan kreatifitas seni dikalangan Seka Teruna Truni. Pihaknya mengikuti lomba satu buah Ogoh-ogoh yang diberi nama "Bhatara Kala" dengan biaya diperkirakan Rp10 juta lebih, dan hampir rampung baru 95℅ sejak mulai dikerjakan bulan Pebruari lalu.
Sementara itu Banjar Taman Sudarma, Jalan Ngurah Rai, melalui keliangnya I Made Dirganata, S. T. melalui WatsApp mengatakan, banjarnya ikut berpartisiasi menyertakan satu buah Ogoh- ogoh juga diberi nama "Bhuta Kala" Lanjut Dirganata, pengerjaan Ogoh- ogoh oleh krama banjarnya yang telah dimulai sejak awal bulan Pebruari lalu, dan diperkirakan telan biaya Rp7 jutaan.
Bendesa Adat Karangasem, I D.G. Ngurah Surya Y Anom menegaskan, agar semua peserta penggusung Ogoh-ogoh tidak minum alkhohol ketika akan berparade, dan kami
desa adat akan tegas dalam hal ini, kalau perlu akan melarang mereka berparade.
Surya Anom meminta, Ogoh-ogoh dan peserta/penggusung harus ikut dalam upacara pecaruan. Tawur Kesanga di Taman Budaya Candra Bhuana. Juga Ogoh-ogoh yang diikutkan lomba mesti diupacarai mlaspas pasupati, dan usai diarak hendaknya diprelina.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram