Karangasem, Bali Kini - Yayasan Agung Jaya Mandiri melaksanakan anjangsana (kunjungan) sambangi tempat wisata terpilih di Kabupaten Karangasem guna menggali informasi dan melihat secara langsung praktisi kebudayaan Bali yang konsen merawat dan melestarikan kebudayaan Hindu-Bali, pada Selasa (6/8/2024).
Rombongan pengurus Yayasan AJM terdiri dari Ketua Dewan Pembina Yayasan AJM, Prof.Dr.Ir. I Wayan Laba, M.Sc, APU didampingi Ketua Badan Pengawas Yayasan AJM, Drs. I Nyoman Putu Astawa, M.Si dan yang lainnya, mendatangi Museum Pustaka Lontar Desa Wisata Dukuh Penaban. Kedatangan tersebut disambut baik oleh Pengelola Museum Lontar Dukuh Penaban sekaligus Bendesa Adat Dukuh Penaban, I Nengah Suarya dan staff.
Dalam kesempatan tersebut Nengah Suarya menjelaskan terkait Sejarah berdirinya Museum Pustaka Lontar, sejak 14 Oktober 2017 silam. Dimana dijelaskan awal berdirinya Museum tersebut banyak terperas peluh kerjakeras dan pengabdian dirinya bersama para staff di Museum tersebut. "Jangankan kami para pengelola, staff kami pun diawal berdirinya Museum ini saya ajak untuk mengabdikan diri itu selama 3 bulan tidak mendapat gaji sama sekali, dan baru sekitar bulan ke 4 kami memberi mereka gaji itu awal hanya Rp. 200.000,-. Dan sekarang kami mengandalkan donasi pengunjung sukarela untuk keperluan kami di sini," Katanya. Padahal, Museum Lontar merupakan suatu aset penting bagi pelestarian kebudayaan Bali. Di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban juga mendirikan sekolah TK berbasis sekolah alam dan Budaya yang telah berdiri sejak 2 tahun lalu dan telah meluluskan murid.
"Kami inginnya meregenerasi para pewaris atau penerus budaya, kami kenalkan sejak dini apa itu lontar dan cara merawatnya, kami juga ajak untuk berinteraksi dengan alam, tanaman yang kami lestarikan di sini serta budaya Bali seperti cara menjahit canang dan sebagainya. Disamping para anak TK di sini dapat berinteraksi langsung dengan wisatawan jadi selain diajari bahasa Ibu, yakni bahasa Bali juga belajar bahasa Inggris, sebagai bahasa Internasional," Terangnya.
Sementara, Pengurus Museum ada 3 orang, terdiri dari Ketua Pengelola, I Nengah Suarya, Sekretaris I Nengah Sudana Wiryawan dan Bendahara I Gede Budiasa. Juga memiliki 6 orang staff yang seluruhnya berasal dari Desa Adat Dukuh, Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Museum ini juga memiliki koleksi belasan jenis lontar seperti lontar agama, Usada, Kawisesan, Satua, Kidung, Kandapat, Geguritan, Prasi dan lain sebagainya.
"Kita juga memiliki lontar yang paling tua yakni Bhuana Kosa yang berusia sekitar 390 tahun. Dan Lontar yang paling menakjubkan kita ada lontar Usada yang didalamnya tertulis ilmu tanaman Obat dan ilmu pengobatan,"Kata Suarya.
Sementara, itu Ketua Dewan Pembina Yayasan AJM, Prof.Dr.Ir. I Wayan Laba, M.Sc, APU mengatakan jika disinilah peran dari yayasan AJM untuk membantu meningkatkan Museum Pustaka Lontar baik dari segi pendanaan maupun pemikiran. "Banyak hal yang perlu ditingkatkan di Museum itu sendiri, terutama dari segi pendanaan," Katanya. Untuk itu dalam kesempatan tersebut yayasan AJM juga menyerahkan bantuan dana kepada Pengelola Museum Pustaka Lontar Dukuh Pendaban.
Untuk diketahui, Yayasan AJM sendiri merupakan Yayasan yang bergerak dibidang sosial dengan tujuan memajukan wilayah Kabupaten Karangasem dalam berbagai hal, utamanya pada Tradisi Budaya yang ada di Kabupaten Karangasem. Yayasan AJM diresmikan pada tanggal 26 Juni 2024 dan sudah berbadan hukum. Dimana para pengurus yayasan AJM merupakan orang-orang hebat dari berbagai profesi yang tinggal di 3 tempat berbeda yakni Jakarta, Denpasar dan Karangasem.
Pertemuan sampling langsung ke lokasi wisata terpilih ini, merupakan awal bahan pembahasan untuk kegiatan sarasehan yang akan dilaksanakan di Kampus STKIP Kabupaten Karangasem pada 8 Agustus 2024 mendatang. (Ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram