-->

Rabu, 07 Agustus 2024

Sekolah TK di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban

Sekolah TK di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban


Karangasem, Bali Kini
- Guna meregenerasi pewaris kebudayaan Bali, Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, Banjar Dukuh, Desa Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem membentuk sekolah TK (Taman Kanak-kanak) yang memadukan Alam, Tradisi dan Pariwisata. 


Sebagai salah satu praktisi kebudayaan Bali, Ketua Pengelola Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, I Nengah Suarya mempunyai keinginan besar untuk mewariskan adat budaya Bali kepada para generasi muda agar tidak punah ditengah gempuran zaman. Keteguhannya dalam mempertahankan warisan budaya, selain dengan melestarikan koleksi Lontar, ia juga berinisiasi untuk mendirikan sekolah TK bagi anak-anak usia dini, dimana saat ini banyak diikuti oleh para anak kecil yang ada di sekitar desa tersebut. Sekolah TK berbasis sekolah alam dan Budaya tersebut dinamai TK Pratama Widyalaya Shanti Kumara, Desa Adat Penaban. 


TK tersebut telah berdiri sejak 2 tahun lalu dan telah meluluskan murid. Dimana tahun sebelumnya telah meluluskan 12 orang murid, sementara di tahun ini di isi oleh 8 orang murid. 


Selain diberikan pendidikan formal pada umumnya, di sekolah ini para anak juga diberikan pelajaran seperti mengenal tanaman usada, tanaman upakara dan budaya Bali seperti mejahitan. Selain itu mereka juga dapat berinteraksi secara langsung dengan para wisatawan yang datang berkunjung ke Museum Pustaka Lontar. 


"Kami inginnya meregenerasi para pewaris atau penerus budaya, kami kenalkan sejak dini apa itu lontar dan cara merawatnya, kami juga ajak untuk berinteraksi dengan alam, tanaman yang kami lestarikan di sini serta budaya Bali seperti cara menjahit canang dan sebagainya. Disamping para anak TK di sini dapat berinteraksi langsung dengan wisatawan jadi selain diajari bahasa Ibu, yakni bahasa Bali juga belajar bahasa Inggris, sebagai bahasa Internasional," Terang Nengah Suarya. 


Untuk saat ini, Suarya mengaku jika sekolah TK yang ia buka tersebut semua di gratiskan dari segi dana apapun. Dari biaya pendidikan hingga baju seragam. Hal ini untuk menarik minat masyarakat sekitar agar mau menyekolahkan anak-anak mereka di tempat tersebut. 


Suarya juga berharap agar sekolah TK Pratama Widyalaya Shanti Kumara dapat menyokong keberadaan dari Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban. "Tidak dipungkiri memang secara materi kami masih butuh. Meski dari segi materi kami tidak dapat, tapi kami dapat dari segi immaterial. Termasuk memajukan staff kami di sini yang seluruhnya merupakan warga sekitar yang dulunya tidak jadi apa-apa setelah kami dorong untuk kuliah dan setelah mendapat gelar S.Pd maka mereka sekarang dapat mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi guru. Kami dapat SDM nya. Jadi selain mereka mengurus museum ini juga nyambi ngajar anak-anak TK," Katanya. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved