Tabanan , Bali Kini - Rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Madya Meyama Raja di Pura Dalem Desa, Desa Adat Buwit, Kediri, Tabanan, dihadiri oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, selaku Murdaning Jagat, Kamis, (15/8). Hal ini sekaligus menunjukkan komitmennya dalam membangun dan memajukan desa-desa di Kabupaten Tabanan serta memberikan apresiasi yang tinggi terhadap gotong-royong yang dilakukan oleh krama/masyarakat dalam rangka membangun Yadnya.
Dalam acara tersebut, Bupati Sanjaya hadir bersama salah satu perwakilan Anggota DPR RI, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, para Kepala OPD terkait, Camat Kediri, Perbekel, serta Bendesa Adat setempat. Apresiasi ini juga merupakan bentuk dukungan dan penghargaan atas kerjasama yang telah terjalin dalam proses pembangunan desa, terutama dalam pelaksanaan yadnya, yaitu upacara keagamaan dan adat yang memiliki nilai penting dalam kehidupan masyarakat Bali.
“Salah satu yang terpenting dalam Visi Misi ini adalah bagaimana Pemerintah di Kabupaten Tabanan ini fungsinya sebagai guru wisesa, murdaning jagat. Disamping sebagai Bupati, juga bagaimana kita ikut serta mengayomi, mendampingi masyarakat dalam membangun yadnya-yadnya yang ada di tengah-tengah masyarakat, baik yang bersifat ngenteg linggih, ngaben bersama dan yadnya secara keseluruhan yang dilaksanakan krama," sebut Sanjaya.
Sanjaya juga menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat karena menunjukan semangat yang tinggi dalam membangun daerah. Untuk itu dikatakannya Pemerintah daerah harus wajib hadir di tengah-tengah masyarakat, turut membantu dalam setiap aspek kehidupan, baik itu dalam perayaan keagamaan maupun dalam pembangunan infrastruktur dan lainnya. Disamping itu, pelakasanaan yadnya di masyarakat tidak hanya menjadi momentum untuk memperkuat ikatan sosial di antara warga desa, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan nilai-nilai adat dan budaya yang ada.
Untuk diketahui, bahwa proses pelaksanaan rangkaian Karya Ngenteg Linggih di Desa Adat Buwit melibatkan seluruh masyarakat dalam berbagai tahapan, termasuk persiapan upacara, pembuatan perlengkapan, hingga pelaksanaan ritual. Gotong-royong yang dilakukan oleh masyarakat tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga melibatkan kontribusi dalam bentuk waktu, tenaga, dan pemikiran.
“Yadnya Ngenteg Linggih ini, selain kita memiliki niat suci juga sebagai alat pemersatu. Di siniliah kita bersatu, lanang istri, semuanya krama di sini dalam satu kesatuan, itulah yadnya. Maka dari itu, saya di Pemda kalau ada masyarakat ngewangun yadnya saya pasti sebisa mungkin untuk hadir ngupasaksi agar yadnya ini satwika, agar yadnya ini bermakna, suci utamaning utama. Selain itu juga, saya berkontribusi dalam pembangunan ini tujuannya agar menemukan kerahayuan," Imbuh Sanjaya.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram