Denpasar,Bali Kini - Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan pembuatan feed complete dengan teknik fermentasi yang dapat digunakan untuk pakan ternak sapi. Feed complete merupakan kombinasi dari hijauan, konsentrat, dan suplemen, sehingga komposisi didalamnya mengandung protein, serat kasar, lemak kasar, vitamin, dan mineral. Sedangkan fermentasi adalah proses pengubahan bahan organik menjadi bahan lain yang lebih berguna dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol.
Akademisi FP Unwar, Ir. I Gede Sutapa, MP menyatakan feed complete dapat dibuat pada saat musim hujan dan ketika imbah pertanian melimpah ketersediaannya. Dimana pada saat tersebut ketersediaan pakan berupa limbah jagung dan.jerami padi melimpah
“Tujuan dilakukan fermentasi, untuk mengurangi zat anti nutrisi, meningkatkan kecernaan, menaikkan waktu simpan dan meningkatkan nilai jual. Secara umum semua produk akhir fermentasi biasanya mengandung senyawa yang lebih sederhana dan mudah dicerna dibanding dengan bahan asalnya” kata Sutapa.
Menurut Sutapa, pemberian pakan dengan teknologi fermentasi mampu menambah bobot badan dan kualitas serta pertumbuhan Sapi Bali. Dalam pemberian pakan untuk ternak ruminansia dalam hal ini sapi Bali diperlukan pakan hijauan rumput 60% dan legume 40% dengan pakan tambahan dengan kandungan protein kasar 14-16%.
Sebanyak 0,5-1kg/hari pakan konsentrat dapat diganti dari umbi atau ampas tahu atau limbah industri yang telah terfementrasi. Pemberian pakan pada Sapi Bali berpatokan dalam bentuk bahan kering sebesar 3,5% dari Berat Badan atau 10 – 12% dalam bentuk berat segar
Sutapa menegaskan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan adalah pemberian ransum yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup. Besarnya biaya ransum berkisar 60-80% dari seluruh biaya produksi, menyebabkan kualitas ransum harus dijaga dan dipertahankan
Sutapa mengakui pembuatan feed complete dengan teknik fermentasi telah diperkenalkan dan disosialisasikan kepada kelompok Tani Ternak “Lembah Telaga’ Desa Gumantar di Kabupaten Lombok Utara Propinsi Nusa Tenggara Barat. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan serangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Nasional yang merupakan hasil kerjasama FP Unwar dan Universitas Mataram (Unram). Petani peternak di Desa Gumantar umumnya memelihara sapi hasil persilangan sapi Bali dengan limousin
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram