-->

Sabtu, 11 Mei 2024

Dinkes Karangasem Terus Laksanakan Upaya Pencegahan DBD, Kapan Pelaksanaan Wolbachia?

 Dinkes Karangasem Terus Laksanakan Upaya Pencegahan DBD, Kapan Pelaksanaan Wolbachia?


Karangasem, Bali Kini -
Penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan salah satu cara atau upaya untuk menumpas atau mengurangi adanya nyamuk yang membawa penyakit penyebab demam berdarah dengue. Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem saat ditanyai terkait kapan pelaksanaan penyebaran nyamuk Wolbachia di Kabupaten Karangasem sendiri, mengaku masih menunggu regulasi dari pusat. 


"Kita masih menunggu bagaimana regulasi dari pusat. Wolbachia itu kan hanya salah satu upaya penumpasan DBD, bukan yang utama, masih banyak ada upaya-upaya lain yang dapat dilakukan. Seperti yang telah kita laksanakan selama ini," Tandas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, Senin (6/5/2024). Menurutnya, ditahun 2024 ini Kementerian Kesehatan masih melakukan uji coba terhadap pencegahan DBD melalui nyamuk Wolbachia di beberapa daerah. 


Upaya untuk menurunkan kasus DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem melakukan berbagai upaya. Baik secara fisik, kimia ataupun biologis. Fisik misalnya menghindari gigitan nyamuk. Kemudian kimia penyebaran abate atapun fogging, kemudian secara biologisnya seperti menanam tanaman pengusir nyamuk. Tak hanya itu, di tiap-tiap desa juga diadakan pembentukan Pokjanal DBD. 


Fogging dilakukan di dua siklus, di satu hari penyemprotan untuk membunuh Nyamuk Dewasa, satu minggu kemudian barulah dilakukan foging lagi. Pihaknya juga menekankan agar masyarakat dapat terlibat untuk memberantas nyamuk DBD. "Masyarakat harus ikut terlibat, karena tidak bisa hanya dengan foging saja, jentiknya akan menetas lagi," Tandasnya. 


"Metode penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan DBD, namun untuk di wilayah Karangasem belum, karena kita masih menunggu regulasinya dulu dari pusat," Kata Putra Pertama. 


Dari sisi tata kelola pencegahan DBD, dari puskesmas masing-masing telah melakukan PE (Pendidikan Epidemiologi) dimana petugas kesehatan akan melakukan tracing hingga 200 meter. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved