-->

Kamis, 08 Agustus 2019

Soal Jatah Menteri Megawati dan Jokowi Sepakat, PDI Perjuangan Dapat Lebih Banyak

Soal Jatah Menteri Megawati dan Jokowi Sepakat,  PDI Perjuangan Dapat Lebih Banyak

Sanur, BaliKini.net - Kongres V PDI Perjuangan yang tengah berlangsung di Hotel Grand Bali Beach Sanur, Kamis (8/8) menjadi ajang  curhat Sang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati di hadapan kadernya yang militant.
Dalam pidato politiknya yang penuh heroik itu, Megawati berkali-kali mengingatkan, perjuangan utama partainya adalah menjaga Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 dan NKRI. Sudah tidak ada lagi dialog tentang Pancasila. Semua sudah final. Jika ada yang menawarkan dialog di DPR menurut Megawati itu sudah tidak perlu. Bagaimanapun Pancasila itu sudah tidak perlu diperdebatkan, karena semuanya sudah selesai. Dalam kesempatan itu dia juga meminta kepada para kadernya di bawah untuk terus memperjuangan panji-panji perjuangan PDI Perjuangan yang membela hak-hak rakyat kecil.
Permintaan itu disampaikan Megawati, lantaran bangsa Indonesia saat ini sudah dalam ancaman disintergrasi. Sebab ada pihak=pihak yang ingin memaksakan kehendaknya.
Di depan peserta kongres yang juga dihadiri ketua Umum Parta Garindra Prabowo Subianto, Megawati kembali mengingatkan kehadiran Probowo dalam kongres tersebut untuk menghangatkan suasana. Megawati menjelaskan awalnya dirinya menawarkan ke Prabowo untuk menghadiri acara kongres, tetapi bila tidak berkenan iya gak apa-apa, tapi toh juga beliau dating jelas Megawati.
Masak kita terus bertempur, yang nantilah kita bertempur lagi di tahun 2024, jelas Megawati yang tidak sambut tepuk tepuk tangan peserta kongres yang memadati Agung Room Hotel yang bersejarah di Bali itu.
Dalam kesempatan itu, Ketum PDI Perjuangan ini menjelaskan kondisi bangsa saat ini benar-benar sangat memprihatinkan akibat munculnya isu-isu yang mengarah kepada terpecahnya bangsa ini. Mencuatnya redikalisme yang mendompleng agama benar-benar harus diperhatikan oleh semua pihak. Tidak hanya oleh pemerintah juga oleh kader PDI perjuangan sendiri. Dia mencontohkan kasus Ahok menjadi pelajaran berharga bagaimana ujaran kebencian yang membonceng hajatan politik seperti pilkada dimanfaatkan untuk memecah bangsa ini.
Mau tidak bernama Ahok mau Aseng, kalau dia warganegara Indonesia dia mempunya hak yang sama. Megawati malahan sampai diingatkan Ahok agar jangan dirinya jangan dipanggil Ahok, tetapi dipanggil Purnama. Menurut Megawati ini justru menjadi sangat lucu.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyebutkan banyak sekali pihak yang ingin diundang dalam kongres ini, tapi dirinya menolak. Dikatakan kalau sekarang banyak orang yang ingin diundang oleh PDI perjuangan, tetapi dulu banyak sekali orang yang justru menjauhi kita, jelas Megawati disambut ketawa hadirin.
Dalam konteks pruralsime itu, Megawati melihat Bali harus menjadi contoh yang baik. Di sini mau Hindu mau yang lain tetap tetap bisa berdampingan.

PDI Perjuangan Dapat Jatah Lebih Banyak
Ajang Kongres PDI Perjuangan di Sanur ini ujuga menjadi ajang negosiasi untuk mendapatkan jatah menteri antaran Jokowi sebagai presiden dan Megawati sebagai Ketum PDI Perjuangan.
Dalam kesempatan itu Megawati meminta kepada Jokowi sebagai presiden terpilih agar memberikan jatah menteri lebih banyak dibanding dengan yang lainnya. Malahan Megawati tidak bisa menerima jika jatah Menteri hanya diberikan 4 orang, harus lebih.
Menanggapi permintaan Megawati itu, Jokowi langsung menanggapi. Jokowi mengiyakan permintaan tersebut, dia menyebutkan jika yang lainnya mendapat 2 maka PDI Perjuangan dapat 4 orang. Dan kalau dapat tiga,,,ya pasti dapat lebih, Ketika dijawab 6 orang oleh peserta, Jokowi dengan enteng menjadi belum tentu.
(r4)



Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved