Denpasar, Balikini.Net - Grup band legendaris Crazy Horse mempromosikan pariwisata Bali terkait erupsi Gunung Agung dengan menyelenggarakan "Smile Bali Smile (SBS)" pada 21 Januari 2018.
Vokalis Crazy Horse, Benny di Denpasar, Jumat, mengatakan keprihatian tersebut akibat dampak erupsi Gunung Agung, karena itu pihaknya ingin menyelenggarakan konser musik sebagai bukti bahwa Bali masih layak dikunjungi wisatawan.
"Dalam kegiatan SBS tersebut selain musik juga diselenggarakan kesenian Bali, antara lain tari Panyembrahma kolosal, tari Barong, marching band, tari Kecak, dan beragam pertunjukkan lain," katanya.
Ia mengatakan melalui kegiatan ini berharap kunjungan wisatawan ke Bali tidak merasa khawatir dan takut mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata.
"Keberadaan Gunung Agung sangat jauh dari objek wisata vital di Pulau Dewata. Oleh karena itu saya berharap wisatawan tetap datang ke Bali. Apalagi pemerintah telah memberi jaminan jika terjadi meletus gunung tetinggi di Pulau Dewata itu," ucapnya.
Ketua Panitia SBS Ida Bagus Alit Widiantara mengatakan kegiatan ini murni sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan di tengah terjadinya erupsi Gunung Agung, sehingga berdampak pada sektor pariwisata.
"Kegiatan pada 21 Januari itu baru awal saja. Dari acara tersebut sebuah kegiatan yang menunjukkan kepada dunia mengenai kondisi Bali. Karena di luar negeri pemberitaannya seolah-olah Bali ditenggelamkan lahar. Padahal kita tetap bisa senyum dan beraktivitas masing-masing," ujarnya.
Seorang panitia SBS Bagus Mantra menambahkan acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar serta di dukung sedikitnya 40 band lintas genre dan generasi.
"Kegiatan ini murni persembahan untuk Pulau Dewata tidak ada kaitannya dengan hajatan politik. Semua gotong-royong, dan saling menyumbang. Acara tersebut dengan spirit serta modal semangat bergotong-royong," katanya. [AN/r5]
Vokalis Crazy Horse, Benny di Denpasar, Jumat, mengatakan keprihatian tersebut akibat dampak erupsi Gunung Agung, karena itu pihaknya ingin menyelenggarakan konser musik sebagai bukti bahwa Bali masih layak dikunjungi wisatawan.
"Dalam kegiatan SBS tersebut selain musik juga diselenggarakan kesenian Bali, antara lain tari Panyembrahma kolosal, tari Barong, marching band, tari Kecak, dan beragam pertunjukkan lain," katanya.
Ia mengatakan melalui kegiatan ini berharap kunjungan wisatawan ke Bali tidak merasa khawatir dan takut mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata.
"Keberadaan Gunung Agung sangat jauh dari objek wisata vital di Pulau Dewata. Oleh karena itu saya berharap wisatawan tetap datang ke Bali. Apalagi pemerintah telah memberi jaminan jika terjadi meletus gunung tetinggi di Pulau Dewata itu," ucapnya.
Ketua Panitia SBS Ida Bagus Alit Widiantara mengatakan kegiatan ini murni sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan di tengah terjadinya erupsi Gunung Agung, sehingga berdampak pada sektor pariwisata.
"Kegiatan pada 21 Januari itu baru awal saja. Dari acara tersebut sebuah kegiatan yang menunjukkan kepada dunia mengenai kondisi Bali. Karena di luar negeri pemberitaannya seolah-olah Bali ditenggelamkan lahar. Padahal kita tetap bisa senyum dan beraktivitas masing-masing," ujarnya.
Seorang panitia SBS Bagus Mantra menambahkan acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar serta di dukung sedikitnya 40 band lintas genre dan generasi.
"Kegiatan ini murni persembahan untuk Pulau Dewata tidak ada kaitannya dengan hajatan politik. Semua gotong-royong, dan saling menyumbang. Acara tersebut dengan spirit serta modal semangat bergotong-royong," katanya. [AN/r5]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram