Laporan Reporter : Jero Ari
Denpasar , Bali Kini - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Pemkot Denpasar menggelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG). Dengan tema " 10 tahun SLG : Membangun budaya sadar, siaga dan selamat dalam menghadapi gempabumi dan tsunami".
Kegiatan ini digelar di Muntig Siokan, Sanur Kauh Denpasar Selasa ( 7/10) dengan diikuti sejumlah masyarakat Sanur Kauh dan perangkat desa setempat. Para peserta diberikan literasi dan pelatihan terkait potensi kegempaaan dan simulasi evakuasi mandiri.
Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktavia Hermawan memaparkan dengan pelatihan ini peserta akan tahu apa yang dilakukan jika terjadi gempa besar yang berpotensi tsunami. "Jadi akan kenal berapa waktu yang diperlukan dari gempa terjadi dan tsunami terjadi untuk evakuasi mandiri dan seperti apa," paparnya.
Para peserta akan berlari mengikuti jalur evakuasi yang terpasang menuju ke tempat evakuasi sementara yang lokasinya lebih tinggi. Pihaknya pun menyebut jika potensi tsunami dan gempa sangat rawan terjadi di Denpasar.
"Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan setiap harinya, bahkan kemarin terjadi dua kali aktivitas kegempaan yang cukup jauh dikawasan Madura dan Baluran Jawa Timur yang terasa hingga Denpasar," imbuhnya.
Dijelaskannya, untuk jumlah sesar didekat Denpasar juga cukup banyak, yakni 30 sesar kecil, di bawah ada lempeng megathrust, serta di atas ada lempeng Flores Back Arc Thrust. "Kita harus siap siaga, dimana kami BMKG secara rutin berkoordinasi bersama BPBD agar selalu siap siaga," ungkap Rully.
Sementara , Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Pemkot Denpasar saat ini selalu intens berkoordinasi dengan BMKG. Apalagi pasca terjadinya banjir bandang pada 10 September lalu. Dengan begitu, masyarakat Kota Denpasar mengetahui informasi yang didapat dari BMKG sedari awal baik potensi bencana banjir, gempa bumi, termasuk tsunami.
Kadek Agus, menyebut bahwa Sanur merupakan salah satu titik potensi tsunami, diadakannya sekolah lapangan ini sangat bermanfaat buat masyarakat pesisir. Disebutkan adanya respon baik usulan BMKG, jika Sanur Kauh dijadikan Desa Siaga Tsunami.
"Ini nantinya bisa ditularkan ke desa pesisir Denpasar lainnya yang berpotensi tsunami yakni Kelurahan Sanur, Sanur Kauh, Sanur Kaja, Kesiman Kertalangu, Serangan, Sidakarya, Pemogan, dan Pedungan," demikian Kadek Agus Wibawa.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram